You are on page 1of 5

ANALISIS PERKEMBANGAN ZISWAF(ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH, DAN

WAKAF) DI SEMARANG

Dengan 275 juta orang pada tahun 2022, Indonesia menjadi negara keempat dengan

jumlah penduduk terbanyak, tertinggal hanya oleh Amerika Serikat, India, dan China. Hal ini

juga berdampak pada kesejahteraan rakyat Indonesia. Dengan populasi yang lebih besar, sudah

seharunya kesejahteraan rakyat harus turut meningkat. Di sisi lain, disparitas pendapatan

masyarakat telah berkembang menjadi masalah krusial yang harus ditangani segera jika

kesejahteraan di kalangan masyarakat dapat ingin dicapai. Biar bagaimana pun, kemiskinan

juga harus segera dilenyapkan, walaupun rasanya hanya ada kemungkinan kecil supaya hal

tersebut tercapai.

Demi mencapai tujuan kesejahteraan bagi rakyat, Islam juga turut andil dalam

mengentaskan kemiskinan. Ada beberapa sektor keuangan yang bisa mewujudkan hal tersebut,

yaitu meliputi: Sektor Zakat, Sektor Infaq, Sektor Sedekah, dan Sektor Wakaf. Empat sektor

tersebut tentunya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat(Haryanti, 2022). Terlebih,

keempat sektor tersebut kerap kali disebutkan di dalam Al-Qur’an. Selain itu, pendayagunaan

ZISWAF dinilai sangat penting untuk diterapkan karena hanya dengan sistem yang tepat dan

efektif penerima manfaat(mustahiq) dapat dihubungi.

Pemanfaatan dana ZISWAF juga sudah diamanahkan kepada pengelola dana. Dalam

pemanfaatan dana ZISWAF secara konsumtif, bantuan diberikan untuk kebutuhan sehari-hari,

sedangkan dalam pemanfaatan ZISWAF secara produktif, bantuan diberikan dalam bentuk

modal usaha atau barang-barang yang dapat digunakan sebagai upaya produktif(Paramita,

2018). Untuk menindaklanjuti hal tersebut, tentunya diperlukannya sebuah sistem dan fungsi

manajemen agar dana ZISWAF digunakan dengan benar dan diberikan kepada orang yang
tepat. Fungsi manajemen dalam hal ini berarti POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan

Controling).

Fungsi manajemen tersebut telah diterapkan oleh badan pengelola ZISWAF di

Semarang. Menurut Kholiq (2012), pemerintah Kota Semarang harus serius memerangi

kemiskinan karena kota tersebut juga memiliki visi untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat(Kholiq, 2012). Sebagaimana data yang telah dilansir pada laman website

Jatengprov.co.id(portal resmi Jawa Tengah), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa

Tengah memperkirakan bahwa jumlah zakat yang diterima oleh pemerintah Provinsi Jawa

Tengah pada tahun 2022 mencapai Rp82,5 miliar. Mereka memperkirakan bahwa jumlah ini

pada tahun 2023 dapat mencapai Rp100 miliar. Selasa, 11 April 2023, KH Ahmad Darodji,

Ketua Baznas Jateng, menyampaikan hal itu di acara Gerakan Cinta Zakat 2023 di Grhadhika

Bhakti Praja. Ketua Baznas RI Noor Ahmad dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadir.

Darodji menjelaskan bahwa pentasyarufan sebelumnya adalah 60:40 antara konsumtif dan

produktif. Namun, dengan Surat Edaran Sekda Nomor 450/0005083 tertanggal 3 April 2023,

perbandingan sekarang adalah 50:50.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan bahwa pencapaian ini didukung

oleh seluruh pihak yang bertanggung jawab di Provinsi Jawa Tengah, yang telah aktif dan turut

serta membayarkan zakat. Baznas dikelola dengan cara yang sangat transparan dan mendapat

manfaat langsung dari masyarakat, seperti yang ditunjukkan oleh keterlibatannya dalam

menangani kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting.

Setiap lembaga pengelola dana ZISWAF sudah seharusnya memiliki manajemen yang

baik karena kualitas manajemen akan memengaruhi penilaian masyarakat tentang

profesionalitas lembaga tersebut. Dengan manajemen yang baik, lembaga-lembaga ini

diharapkan dapat menyelesaikan masalah ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu.
Menurut Arianto (Direktur Retail), ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk

mengumpulkan dana ZISWAF di Jawa Tengah, termasuk penggunaan metode tradisional dan

kontemporer(Thobi’in & Andrian, 2021). Metode konvensional dilakukan dengan mendatangi

calon muzakki secara langsung untuk menawarkan program LAZIS Jawa Tengah atau Bagi

mereka yang ingin berdonasi di LAZIS Jawa Tengah, mereka dapat datang langsung ke LAZIS

Jawa Tengah. Sementara itu, strategi modern digunakan untuk membuat calon muzakki lebih

mudah dalam bertransaksi. Kelebihan dari strategi modern adalah mereka dapat memudahkan

calon muzakki membayar zakat secara online dengan menggunakan alat yang saat ini hampir

semua orang memiliki dan dapat menggunakannya.

Berdasarkan paparan di atas, tak heran jika Jawa Tengah menjadi provinsi dengan

penerimaan zakat tertinggi di Indonesia. Hal ini juga disampaikan oleh Noor Ahmad, ketua

Baznas RI. Beliau bangga memberikan torehan penghargaan kepada Ganjar Pranowo, sebagai

gubernur yang mendukung utama pengelolaan zakat di Indonesia. Harapannya, dengan

penerimaan zakat tertinggi, sudah seharusnya pendayagunaannya ZISWAF tersebar secara

merata. Sebab, hingga saat ini masyarakat di beberapa wilayah Kota Semarang masih

membutuhkan bantuan materi.

Selain penghargaan tersebut, BAZNAS Jawa Tengah juga menerima 3 penghargaan

pada Ajang Penghargaan yang digelar di Puri Agung Hotel Sahid Jakarta pada 21 Maret 2023.

Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin, serta gubernur dan kepala daerah serta ketua Baznas

dari seluruh Indonesia menghadiri penghargaan tersebut. Dilansir pada laman website RMOL

Jateng, disebutkan bahwa Tri Mursito menerima penghargaan sebagai Operator SiMBA

Terbaik Baznas Kota dalam kategori Teamwork dan Implementasi, dan Operator SiMBA

Terbaik Baznas Kota dalam kategori individu. H. Arnaz Agung Andrarasmara, SE, MM, Ketua

Baznas Kota Semarang, mengaku bangga dengan penghargaan yang diterima lembaga yang

dipimpinnya. Sebab, perjalanan untuk memenangkan SiMBA Baznas Republik Indonesia


adalah sebuah perjalanan pengelolaan ZISWAF yang sangat prestisius atau tidak mudah. Arnaz

juga menyatakan bahwa penghargaan SiMBA ini akan mendorongnya untuk terus berinovasi

dan memberi tahu stakeholder tentang pentingnya ZISWAF.


DAFTAR PUSTAKA

Haryanti, F. (2022). ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN

SEDEKAH (ZIS) DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH (BMH) SEMARANG (KANTOR

PERWAKILAN JAWA TENGAH).

Kholiq, A. (2012). Pendayagunaan zakat, infak dan sedekah untuk pemberdayaan ekonomi

masyarakat miskin di kota semarang. 6(I), 39–47.

Paramita, S. T. (2018). Implementasi fungsi actuating dalam pendayagunaan dana zakat

infaq shodaqoh dan wakaf (ziswaf) di rumah zakat cabang semarang.

Thobi’in, M., & Andrian, R. Y. (2021). Strategi Peningkatan Pengumpulan Zakat , Infak dan

Sedekah Pada Lembaga. 7(03), 1689–1695.

You might also like