Professional Documents
Culture Documents
121-Article Text-431-1-10-20220610
121-Article Text-431-1-10-20220610
Irma Nurul Hermawati1, Nida Diyanah Nursape’i 2, Sherly Maharani 3,Tia Astriani4 Nia
Kusniasih5, Nurhidayati Harun6
1,2,3,4,5,6
STIKes Muhammadiyah Ciamis
Email: 1irmaanurulh79@gmail.com
(WHO, 2020). Coronavirus 2019 (Covid-19) banyak bidang kesehatan (Bose et al,2011)
adalah penyakit menular yang disebabkan
Penilitian ini bertujuan untuk mencari
oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 pengobatan dengan bahan alami berupa
(Sars-CoV-2). Penyakit ini pertama kali tumbuhan herbal (salah satunya tanaman
ditemukan pada Desember 2019 di Wuhan, bidara), pemilihan tanaman bidara karena
Ibukota Provinsi Hubei China, dan sejak itu tanaman ini memiliki berbagai manfaat bagi
menyebar secara global diseluruh dunia, kesehatan, yang dapat mengurangi
mengakibatkan pandemi coronavirus 2019- penggunaan bahan kimia, serta relatif aman
2020. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) digunakan dalam jangka panjang.
mendeklarasikan wabah koronavirus 2019-
2020 sebagai Kesehatan Masyarakat Darurat Obat tradisional saat ini sudah sangat
Internasional (PHEIC) pada 30 Januari 2020, dibutuhkan oleh masyarakat diera kemajuan
dan pandemi pada 11 Maret 2020. ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Namun belum banyaknya informasi dan
Wabah penyakit ini begitu sangat pengetahuan masyarakat mengenai jenis
mengguncang masyarakat dunia, hingga tumbuhan apa saja yang dapat digunakan
hampir 200 Negara di Dunia terjangkit oleh sebagai ramuan obat-obatan traditional
virus ini termasuk Indonesia. Berbagai upaya (Thomas,2012)
pencegahan penyebaran virus Covid-19 pun
Secara tradisional, masyarakat menggunakan
dilakukan oleh pemerintah di negara-negara
tanaman bidara sebagai peningkat stamina
di dunia guna memutus rantai penyebaran
tubuh, penghasil busa jika daun diremas
virus Covid-19 ini, yang disebut dengan
sehingga digunakan untuk memandikan
istilah lockdown dan social distancing
orang yang sakit demam, seta digunakan
(Supriatna, 2020).
sebagai penurun panas atau antipiretik
COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 (Taufik, 2018).
yang termasuk dalam keluarga besar Indonesia memiliki beragam jenis dan macam
coronavirus yang sama dengan penyebab tumbuhan yang tersebar di berbagai
SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis daerah.Keanekaragaman tumbuhan tersebut
virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat
namun angka kematian SARS (9,6%) lebih modern dan tradisional. Masyarakat
tinggi dibanding COVID-19 (saat ini kurang Indonesia telah lama mengenal dan memakai
dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-19 obat tradisional untuk mengobati berbagai
jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID- macam penyakit (Nugrahwati, 2016).
19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas
dan cepat ke beberapa negara dibanding Tanaman bidara (Ziziphus mauritiana L.)
atau biasa dikenal dengan apel putsa adalah
SARS (Tim Kerja Kementerian Dalam
sejenis pohon yang tumbuh membesar
Negeri, 2020).
dengan daun berwarna hijau, penghasil
Ada banyak bukti arkeologis bahwa manusia buah dan banyak ditemui di daerah
menggunakan obat-obatan tanaman untuk Sumbawa (Bintoro, dkk., 2017).
kehidupan yang lebih baik, mengurangi
penyakit, dan meningkatkan kualitas Tanaman bidara yang dikenal dengan nama
latin Ziziphus mauritiana L. merupakan
hidup.Beberapa penelitian telah menjelaskan
tanaman yang memiliki banyak manfaat.
pemanfaatan tumbuhan dalam pengobatan
Tanaman bidara memiliki banyak
tradisional selama bertahun-tahun dan baru-
kandungan yang bermanfaat antara lain
baru ini mendapatkan banyak kepentingan di
protein, kalsium, zat besi, magnesium,
lapangan dari industri farmakologi.
vitamin, senywa aktif seperti flavonoid,
Pengetahuan dan penilaian dari sifat biologis
ekstrak dari tumbuhan dapat berfungsi kerotenoid, alkaloid, fenol, kuercetin, metil
ester, terpenoid, saponin, dan lain
sebagai sumber calon obat masa depan di
baik sehingga sering digunakan sebagai Penelitian yang dilakukan oleh Haeria
eksipien dalam sediaan farmasi (2016) menyimpulkan bahwa ektrak daun
(Nawangsari, 2019). Khasiat sebagai bidara memiliki aktivitas antioksidan yang
analgetika antipiretik daun bidara akibat kuat. Dimana antioksidan merupakan sifat
kandungan flavanoid yang bekerja melalui berbagai senyawa yang berfungsi melawan
dua mekanisme dalam mengambat faktor radikal bebas dan membantu melindungi
peradangan. Mekanisme pertama dengan tubuh dari berbagai penyakit. Hal ini berkat
menghambat enzim siklooksigenase yang kandungan plavanoid yang terkandung di
mengakibatkan pembentukan prostaglandin dalamnya. Plavanoid merupakan senyawa
sebagai salah satu mediator timbulnya nyeri pereduksi yang dapat menghambat banyak
dan demam tidak terjadi, mekanisme kedua reaksi oksidasi dengan cara mentransfer
dengan hambatan terhadap degranulasi senyawa elektron pada senyawa radikal
netrofil yang berakibat penghambatan bebas sehingga senyawa radikal bebas
pelepasan sitokin, radikal bebas serta enzim menjadi stabil dan tidak terjadi reaksi
yang berperan pada proses inflamasi oksidasi. Hasil penelitian diperoleh kadar
(Nurgrahwati, 2017). flavonoid total dari ektrak etanol daun bidara
sebesar 1,5312% dan memiliki aktivitas
Fungsi dari antiinflamasi sendiri pada masa
antioksidan kuat dengan nilai IC50 sebesar
pandemic ini yaitu ketika tubuh kita
terinfeksi virus corona maka akan memicu 90,9584, dimana secara spesifik suatu
senyawa dikatakan sebagai antioksidan
timbulnya inflamasi saat tubuh mencoba
sangat kuat untuk IC50 bernilai 50 ppm, kuat
melawan virus. Inflamasi adalah peradangan
untuk 50-100 ppm, sedang untuk 101-150
efek dari mekanisme tubuh dalam
ppm dan lemah untuk IC50 > 150 ppm.
melindungi diri dari infeksi mikroorganisme
11,23. Penelitian lain yang dilakukan oleh
asing, seperti virus, bakteri, dan jamur.
Noviasari RW menunjukkan bahwa aktivitas
Maka dari itu efek daun bidara sebagai
antioksidan daun bidara lebih tinggi
antiinflamasi ini bisa bermanfaat pada masa
dibandingkan dengan vitamin C. Kaitan
pandemi ini.
antioksidan dengan Covid-19 yaitu dilihat
Untuk manfaat dari antipiretik dan analgesik dari fungsi antioksidan yaitu melawan
pada masa pandemic ini dilihat dari sisi radikal bebas dan membantu melindungi
gejala awal yang sering timbul yaitu panas, tubuh dari berbagai penyakit. Ketika virus
yang mana antipiretik dan analgesic ini menyerang sel-sel di dalam tubuh kita, maka
memiliki manfaat sebagai pereda nyeri dan kadar radikal bebas ditubuh kita akan
demam. Maka manfaat dari bidara sebagai meningkat sehingga akan menganggu fungsi
antipiretik dan analgesic ini bisa dijadikan sel imun, dimana sel imun ini memiliki
pilihan dalam pengobatan gejala awal yang peranan untuk melawan virus atau benda
timbul dari covid-19. asing yang masuk ke dalam tubuh kita.
Antioksidan Ketika hal ini terjadi antioksidan akan
bekerja dengan cara menetralkan radikal
Pada dasarnya, tubuh manusia memiliki bebas sehingga mencegah kerusakan sel
sistem imun untuk melawan virus dan imun yang berfungsi untuk melawan virus.
bakteri penyebab penyakit, terutama pada
Virus Corona. Oleh karena itu, fungsi sistem Jadi manfaat dari bidara sebagai antioksidan
imun perlu senantiasa dijaga agar daya tahan ini bisa digunakan sebagai obat tradisional
tubuh kuat. ( dr.Meva Nareza, 2020) karena jika dilihat dari sisi mekanismenya
yang mampu memberikan efek yang baik
Sifat antioksidan tersebut mampu untuk pengobatan covid-19 ini.
meningkatkan daya tahan tubuh antioksidan
akan bekerja menghambat setiap virus yang Imunomodulator
masuk dalam tubuh. Antibodi adalah protein yang diproduksi
oleh sistem kekebalan tubuh untuk
memberikan data yang benar-benar akurat penggunaan bahan kimia yang dapat
dan tanaman bidara ini bisa digunakan untuk memberi efek bagi kesehatan.
obat herbal sehingga bisa mengurangi
Tabel 1
Daftar Artiel yang Revelen
No Penulis Manfaat
1. Dini M Antibakteri
2. Samina A Imunomodula
tor, dan
antioksidan
3. Amel E Imun
4. Maulana S Berbagai
khasiat
5. Sarah C Sumber
saponin
6. Nita F Antipiretik
7. Haeria Antioksidan
8. Nugrahwati F Antipiretik
9. Bintora A Identifikasi
10. Rahmawati Y saponin
Antioksidan,
antibakteri,
antiinflamasi