Professional Documents
Culture Documents
NAMA ANGGOTA :
REVIANDINI PINARINGAN HAKIKI (28)
RYAN TRI WIDHIANTORO (29)
SALMAN DWIANTORO WIJAYA (30)
SIFTIYA KHOIRUNNISA (31)
SINDI RIZKI SAPUTRI (32)
AUDIO VISUAL
Audio visual adalah gambar dan suara yang direkam kemudian diolah untuk diputar kembali dan
dilihat. Audio visual dikenal juga dengan sebutan film atau rekaman. Sumber sejarah berbentuk
audio visual menjadi marak pada saat perang dunia ke-2 meletus. Hal ini terjadi karena teknologi
sudah memungkinkan untuk menghasilkan kamera yang dapat dibawa, tentunya dengan ukuran
yang tidak terlalu besar.
Pada awal kemunculannya, rekaman peristiwa bersejarah digunakan untuk propaganda perang.
Akan tetapi, pada saat itu rekamannya masih berwarna hitam putih. Propaganda yang dilakukan
menggunakan rekaman, bertujuan untuk menarik minat masyarakat agar mendaftar ke institusi
militer dan berperang untuk negara.
Selain itu, ada juga rekaman yang menunjukkan saat operasi militer dijalankan. Rekaman saat
operasi militer biasanya digunakan untuk mengukur kesuksesan operasi tersebut untuk menjadi
bukti ke masyarakat jika operasi tersebut berhasil.
Kelebihan video
1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan
lainnya.
2. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh
informasi dari ahli atau spesialis.
3. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
4. Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang
akan didengar.
5. Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut jika
diperlukan.
kekurangan video
1. Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.
2. Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian
bentuk umpan balik yang lain.
3. Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
4. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.