Professional Documents
Culture Documents
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Kepala Puskesmas Makkasau
dr. Finni Lotisna
NIP. 19580125 198511 2 001
1. Pengertian Adalah suatu proses dimana petugas menganamnesa atau mengkaji keluhan utama yang
dialami oleh pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan Pasien Asma
3. Kebijakan
4. Referensi Depkes RI. 2007.Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas. Jakarta
5. Prosedur / Langkah- 1. Anamnesa :
langkah Riwayat penyakit pasien
Riwayat penyakit keluarga.
2. Pemeriksaan Fisik
Mengidentifikasi pencetus serangan asthma yang ada pada lingkungannya.
Fisioterapi dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran mukus. Ini dapat
dilakukan dengan drainage postural, perkusi dan fibrasi dada.
3. Terapi
Agonis beta Bentuk aerosol bekerja sangat cepat diberikan 3-4 kali semprot dan jarak
antara semprotan pertama dan kedua adalan 10 menit. Yang termasuk obat ini adalah
metaproterenol ( Alupent, metrapel ).
Golongan metil xantin adalah aminophilin dan teopilin, obat ini diberikan bila golongan
beta agonis tidak memberikan hasil yang memuaskan. Pada orang dewasa diberikan
125-200 mg empatkali sehari.
4. Pengobatan selama serangan status asthmatikus
Infus RL : D5 = 3 : 1 tiap 24 jam
Pemberian oksigen 4 liter/menit melalui nasal kanul
Aminophilin bolus 5 mg / kg bb diberikan pelan-pelan selama 20 menit dilanjutka drip
RL atau D5 maintenance (20 tetes/menit) dengan dosis 20 mg/kg bb/24 jam.
Terbutalin 0,25 mg/6 jam secara sub kutan.
Dexamatason 10-20 mg/6jam secara intra vena.
Antibiotik spektrum luas.
6. Bagan Alir
Anamnesa Riwayat penyakit pasien
Riwayat penyakit
keluarga
Mengidentifikasi
pencetus serangan
Pemeriksaan Fisik asthma yang ada
Fisioterapi digunakan
mempermudah
pengeluaran mukus
Golongan metil
xantin adalah
aminophilin dan
Pengobatan selama
serangan status asthmatikus
Halaman :
Kepala Puskesmas Makkasau
dr. Finni Lotisna
NIP. 19580125 198511 2 001
Jumlah
CR %