You are on page 1of 9

Seminar Nasional & Call For Paper, Dies Natalis Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ke-60 th:

“Peluang, Tantangan, dan Strategi Perguruan Tinggi Menghadapi MEA 2015” Yogyakarta, 20 Agustus 2015
ISBN: 978-602-7324-0-5

BUSINESS CENTER
SMK PROGRAM KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN

Oleh: Ibnu Siswanto


Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
ibnusiswanto@uny.ac.id

Abstract
The study aims to investigate the implementation of the business center at the Vocational
Business and Management Skills Program. The study used a qualitative descriptive approach. The
objects of study were SMKN 1 Depok and SMKN 1 Bantul. The subjects for this research were the
principals, coordinators of unit production at school level and the department level, and students.
The data were collected through observations and interviews. The data were analyzed using
technique by Miles and Huberman through the stages of data collection, reduction, presentation,
and conclusion drawing. Results of the study revealed that: SMKN 1 Depok and SMKN 1 Bantul has
the management structure to manage the business center activities, involving all students and
employees to manage the business center, allocating budget in school budget plan, integrating the
activities of the business center with the subjects of entrepreneurship and marketing, have special
buildings for the business center activities, and the products at the business center were sold and
acceptable by the consumers. Benefits the student acquired during the business center activities
were: learn entrepreneurship, gain new experience, work experience, experience of marketing the
goods, the same situation with the world of work, practice responsibility, receive salaries, and more
skilled.

Keywords: Business center, Vocational Business and Management

A. Pendahuluan orang yang berada di negara ASEAN untuk


Indonesia merupakan salah satu negara bekerja di manapun dilingkungan ASEAN. Hal
diantara negara-negara lain yang ada di dunia ini. ini menyebabkan tenaga kerja dari luar Indonesia
Negara-negara tersebut saling menjalin kerjasama dapat bekerja di Indonesia sehingga
baik secara bilateral maupun multilateral. Salah meningkatkan persaingan dalam pencarian kerja.
satu bentuk kerjasama yang dilakukan yaitu Salah satu kata kunci untuk memenangkan
kerjasama negara-negara yang ada di Asia persaingan yang semakin terbuka lebar tersebut
Tenggara yang tergabung dalam ASEAN yaitu dengan peningkatan kualitas sumber daya
(Association of South East Asia Nations). manusia (SDM) yang dihasilkan Indonesia.
Kerjasama negara-negara ASEAN meliputi Peningkatan kualitas SDM hanya dapat
kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan dilakukan dengan proses pendidikan dan
budaya. Salah satu kesepakatan dalam bidang pelatihan yang berkelanjutan baik secara formal
ekonomi yang dihasilkan yaitu adanya MEA maupun non formal. Salah satu bentuk
(Masyarakat Ekonomi Asean) yang diterapkan pendidikan dan pelatihan formal untuk
mulai tahun 2015. Implikasi penerapan MEA mengembangkan SDM yaitu melalui Sekolah
yaitu dibukanya peluang pekerjaan bagi setiap Menengah Kejuruan (SMK). SMK bertujuan
Seminar Nasional & Call For Paper, Dies Natalis Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ke-60 th: “Peluang,
Tantangan, dan Strategi Perguruan Tinggi Menghadapi MEA 2015” Yogyakarta, 20 Agustus 2015
ISBN: 978-602-7324-0-5

untuk menyiapkan peserta didiknya untuk siap 2009). Businees center menghadirkan dunia
terjun ke dunia industri atau bekerja dalam usaha/kerja yang sesungguhnya dalam
bidang tertentu (UU Sisdiknas No 20 tahun lingkungan sekolah untuk memberikan
2003). SMK memiliki beberapa spektrum pengalaman langsung kepada siswa.
keahlian sesuai dengan jenis-jenis pekerjaan yang Untuk mewujudkan business center
ada di dunia industri. Spektrum keahlian di SMK yang menunjang proses pembelajaran di SMK
sesuai dengan Keputusan Dirjen Kemendikbud diperlukan beberapa komponen pendukung agar
No. 7013/D/KP/2013 terdiri dari 9 bidang tujuan dapat dicapai. Menurut Direktorat PSMK
keahlian, 46 Program Keahlian, dan 128 paket (2008), komponen-komponen tersebut terdiri
keahlian. atas: Operational management, Human resource,
Salah satu bidang keahlian yang ada Financial dan Investment, Entrepreneur,
yaitu bidang keahlian bisnis dan manajemen. Partnership, Curriculum, Learning process of
Bidang bisnis dan manajemen terbagi lagi dalam product realization, Infrastructure dan Facilities,
3 program keahlian yaitu administrasi, keuangan, serta Product/service.
dan tata niaga. Program keahlian tersebut terbagi 1. Manajemen Operasional (Operational
lagi menjadi 5 Paket Keahlian yaitu administrasi Management)
perkantoran, akutansi, perbankan, perbankan Manajemen operasional yang
syariah, dan pemasaran. Lulusan SMK dari dimaksudkan adalah kegiatan pengelolaan
berbagai macam program dan paket keahlian business center. Manajemen tersebut meliputi
yang ada diharapkan memiliki kualitas yang baik perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
sehingga dapat bersaing dengan tenaga kerja dari evaluasi program business center di SMK.
luar negeri. Sebelum mulai melaksanakan kegiatan, pengelola
Program-program yang dilakukan atau manajemen terlebih dahulu membuat sebuah
Direktorat PSMK untuk meningkatkan mutu dan perencanaan. Perencanaan yang dibuat meliputi
kualitas lulusan SMK salah satunya dengan rencana jangka panjang atau strategis, jangka
pelaksanaan proses pembelajaran melalui wahana menengah, maupun jangka pendek..
belajar sambil berbuat (leaning by doing). Bentuk 2. Sumber Daya Manusia (Human Resources)
pelaksanaan learning by doing di SMK bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
keahlian bisnis dan manajemen yaitu dengan pelaksanaan business center adalah karyawan,

mengembangkan business center. guru/instruktur dan siswa yang terlibat dalam

Business center adalah kegiatan usaha kegiatan business center. Business center

sekolah di SMK bisnis dan manajemen dimana bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan

siswa secara langsung melakukan kegiatan jiwa kewirausahaan siswa. Oleh karena itu,

perdagangan/retail. Keuntungan yang didapatkan business center harus melibatkan siswa dalam

dapat menambah sumber pendapatan sekolah kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini juga sesuai

untuk keberlangsungan kegiatan pendidikan dengan pernyataan dari Lamancusa (2008: 6)

(Direktorat PSMK, 2008:55; Moerwishmadhi: bahwa siswa menginginkan pengalaman langsung


Seminar Nasional & Call For Paper, Dies Natalis Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ke-60 th: “Peluang,
Tantangan, dan Strategi Perguruan Tinggi Menghadapi MEA 2015” Yogyakarta, 20 Agustus 2015
ISBN: 978-602-7324-0-5

dan nyata daripada mendengarkan ceramah dari sumber dana (Erman Suparno dan Moerdiyanto,
seorang professor dalam sebuah buku atau 2010: 148). Sumber dana yang bisa didapatkan
tayangan presentasi. Selain keterlibatan siswa sekolah untuk kegiatan business center dapat
dalam pelaksanaan business center, sekolah juga berupa modal sendiri ataupun modal dari pihak
memerlukan adanya karyawan yang khusus untuk luar.
menjalankan kegiatan produksi. Hal ini 6. Kerjasama dengan Industri dan Institusi lain
diperlukan karena kesediaan produk merupakan yang Terkait (Partnership)
salah satu kunci keberhasilan dalam melakukan Salah satu tujuan business center adalah
usaha. meningkatkan jalinan kerjasama antara SMK
3. Kurikulum (Curriculum) dengan pihak-pihak yang lain terutama dengan
Tilaar (1999: 48) memberikan pihak industri.
pengertian kurikulum sebagai seperangkat 7. Proses Pembelajaran Melalui Kegiatan
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan Produksi (Learning Process of Product
bahan pelajaran serta cara yang digunakan Realization)
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan Sesuai dengan filosofi Prosser (1950:
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan 217) dimana sekolah kejuruan akan efektif jika
tertentu. Pelaksanaan business center idealnya proses pembelajaran dilakukan pada lingkungan
mendukung pencapaian kompetensi siswa sesuai yang merupakan tiruan atau replica dari
dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah. lingkungan kerja yang sebenarnya. Maka
4. Sarana dan Prasarana (Infrastructure and program business center bertujuan menghadirkan
Facilities) lingkungan usaha/industri ke dalam lingkungan
Program business center dapat berjalan sekolah. Siswa secara langsung melakukan
jika sarana dan prasarana yang dimiliki oleh kegiatan produksi sama dengan yang dilakukan di
sekolah memenuhi standar untuk melakukan dunia usaha/industri.
kegiatan. Sarana dan prasarana yang harus ada 8. Kewirausahaan (Entrepreneurship)
meliputi gedung business center dan peralatan- Salah satu tujuan yang ingin dicapai dari
peralatan penunjang seperti rak display, brankas, program business center adalah tumbuhnya
mesin kasir, scan barcode, dll. kemampuan sebagai seorang entrepreneur di
5. Investasi dan Keuangan (Finacial dan lingkungan sekolah. Richard Cantilon
Investmen) memberikan pengertian entrepreneur ialah
Salah satu tujuan business center ialah pekerja mandiri dengan pendapatan yang tidak
meningkatkan sumber pendapatan sekolah. Untuk menentu (Lambing & Kuchl, 2003: 229).
mewujudkan hal tersebut diperlukan pengelolaan Pengertian tersebut merupakan pengertian
investasi dan keuangan yang baik. Secara umum tentang enteprenur pada masa yang lalu. Pada
fungsi pengelolaan keuangan menurut Bambang masa kini, entrepreneur tidak hanya seseorang
Riyanto ialah cara menginvestasikan atau yang membuka usaha, akan tetapi entrepreneur
menggunakan dana dan cara mencari sumber- ialah seseorang yang berusaha dengan keberanian
Seminar Nasional & Call For Paper, Dies Natalis Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ke-60 th: “Peluang,
Tantangan, dan Strategi Perguruan Tinggi Menghadapi MEA 2015” Yogyakarta, 20 Agustus 2015
ISBN: 978-602-7324-0-5

dan kegigihan sehingga usahanya mengalami pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
pertumbuhan (Rhenald Kasali, et al, 2010: 12). dan penarikan kesimpulan.
Pertumbuhan atau perubahan menjadi kata kunci C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
untuk seorang yang dapat disebut sebagai Pelaksanaan Business center di SMK Bisnis
entrepreneur. dan Manajamen
9. Produk Barang dan Jasa (Product and 1. Manajemen Operasional (Operational
Services) Management)
Business center adalah menyediakan Pada umumnya struktur pengurus unit
produk berupa barang kebutuhan sehari-hari. produksi di sekolah terdiri dari koordinator di
Supaya produk dapat laku dan diterima tingkat sekolah, penanggungjawab keuangan, dan
masyarakat atau konsumen, sebelum koordinator di tingkat jurusan. Terdapat bagian
memutuskan produk yang akan dijual pengurus pemasaran (marketing) di SMKN 1 Depok.
dapat memperhatikan hal-hal berikut: produk apa Sementara di SMKN 1 Bantul belum ada bagian
yang dibeli atau dibutuhkan pasar, mengapa khusus pemasaran. Sebuah unit usaha seharusnya
produk tersebut dibeli, siapa yang membeli, memiliki pengurus yang khusus menangani
bagaimana proses pembelian, bagaimana mutu pemasaran. Hal ini penting karena pemasaran
dan penampilannya, bagaimana modelnya, menjadi salah satu kunci keberhasilan dari suatu
bagaimana merknya, bagaimana kemasannya, usaha. Tanpa adanya penanganan pemasaran
bagaimana pelayanannya dan bagaimana yang baik, usaha yang dilakukan tidak akan bisa
garansinya (Moerdiyanto: 2009). berjalan dengan baik. Selain struktur, faktor lain
yang perlu diperhatikan ialah visi dan misi atau
B. Metode Penelitian pedoman pengembangan usaha.
Jenis penelitian yang dipergunakan adalah SMKN 1 Depok dan SMKN 1 Bantul
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian belum memiliki visi dan misi atau rencana
dilakukan di SMKN 1 Depok Sleman dan SMKN pengembangan unit produksi yang jelas dan
1 Bantul. Subjek penelitian ini adalah kepala terdokumentasikan dengan baik. Sekolah masih
sekolah, Koordinator Unit Produksi sekolah dan membuat rencana pengembangan sesuai dengan
jurusan, serta siswa yang terlibat dalam pendapat masing-masing individu. Pengalaman
pelaksanaan business center. Teknik peneliti ketika melakukan penelitian di SMK St.
pengumpulan data dalam penelitian ini Mikael Surakarta, sekolah sudah membuat
menggunakan wawancara dan observasi. Untuk rencana pengembangan unit produksi dengan
menyajikan data tersebut agar lebih bermakna indikator yang jelas untuk setiap tahunnya.
dan mudah dipahami, maka langkah analisis data Rencana tersebut berisi kapan sekolah memiliki
yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin untuk bisa melakukan produksi dengan
analysis interactive model dari Miles dan tuntutan kualitas yang baik, kemudian kapan
Huberman (1994) yang membagi kegiatan sekolah memiliki badan hukum untuk unit usaha
analisis menjadi beberapa bagian, yaitu: yang didirikan sekolah. Dengan adanya rencana
Seminar Nasional & Call For Paper, Dies Natalis Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ke-60 th: “Peluang,
Tantangan, dan Strategi Perguruan Tinggi Menghadapi MEA 2015” Yogyakarta, 20 Agustus 2015
ISBN: 978-602-7324-0-5

pengembangan yang jelas tersebut, sekolah dapat barang atau jasa yang dihasilkan. Selain untuk
memiliki panduan dan arahan yang jelas untuk menjaga kontinuitas produksi barang dan jasa,
pengembangan usaha dimasa yang akan datang karyawan dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
(Hunsaker: 2001). yang belum bisa diserahkan kepada siswa.
2. Sumber Daya Manusia (Human Resource) Misalkan saja di SMKN 1 Bantul, karyawan
SMKN 1 Depok dan SMKN 1 Bantul dibutuhkan terutama untuk mengelola transaksi
melibatkan semua siswa dari kelas 1-3 karena keuangan yang ada di business center. Sekolah
kegiatan yang dilakukan ialah pemasaran barang- pernah mengalami kerugian yang cukup besar
barang kebutuhan sehari-hari. Barang-barang ketika transaksi keuangan diserahkan kepada
yang dijual serta target yang diberikan untuk siswa yang bertugas jaga di business center.
kelas 1,2, dan 3 sama. SMKN 1 Bantul 3. Investasi dan Keuangan (Financial and
memberikan target 400 ribu dalam satu semester. Investment)
Sedangkan SMKN 1 Depok memberikan target SMKN 1 Depok dan SMKN 1 Bantul
300 ribu dalam satu kali putaran tiap semester. mengalokasikan anggaran untuk kegiatan unit
Satu kali putaran dilaksanakan selama 1 minggu produksi dalam Rencana Kerja Anggaran dan
dan bergiliran setiap kelas. Kegiatan Sekolah. Selain kesamaan tentang
Dengan metode pelaksanaan dan target dimasukkannya kegiatan unit produksi ke dalam
yang sama untuk siswa kelas 1, 2, dan 3, maka Rencana Anggaran dan Kegiatan Sekolah,
kegiatan tersebut belum bisa mencerminkan SMKN 1 Depok dan SMKN 1 Bantul
peningkatan kompetensi selama mengikuti proses mendapatkan dana hibah untuk operasional atau
pembelajaran. Sekolah perlu memikirkan modal kerja sebesar 85 juta rupiah. Dana tersebut
bagaimana pengembangan kegiatan pemasaran dialokasikan untuk membeli barang-barang yang
supaya terdapat perbedaan antara yang dikerjakan akan dijual di toko atau dijual oleh siswa.
di kelas 1, 2 dan 3. Perbedaan tersebut dapat Selain dana hibah yang diperuntukkan
berupa target yang berbeda, misalkan target yang khusus sebagai modal kerja, SMKN 1 Depok
diberikan untuk siswa kelas 2 lebih tinggi mendapatkan dana investasi untuk pembangunan
daripada target untuk siswa kelas 1, memberikan gedung yang nilainya mencapai kurang lebih 250
tugas kepada siswa untuk menjual jenis barang juta. Selain sumber pendanaan dari luar, Unit
yang berbeda, atau dengan mengharuskan siswa Produksi SMK RSBI juga mengalokasikan
membuat toko kecil/sederhana dirumah. Business sebagian hasil keuntungan untuk ditambahkan ke
center sekolah sebagai grosir pusat, sedangkan modal usaha. Pada umumnya sekolah membagi
toko kecil siswa dirumah sebagai outlet. dengan perbandingan 60:40. 60% keuntungan
diberikan kepada Unit Produksi tingkat sekolah
Selain melibatkan siswa, SMKN 1 Depok dan dipergunakan untuk pengembangan,
dan SMKN 1 Bantul memiliki karyawan khusus kesejahteraan guru, dan pendidikan. Sedangkan
untuk mengelola unit produksi. Karyawan yang 40% dikembalikan ke Unit Produksi
dibutuhkan untuk menjaga kontinuitas produksi
Seminar Nasional & Call For Paper, Dies Natalis Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ke-60 th: “Peluang,
Tantangan, dan Strategi Perguruan Tinggi Menghadapi MEA 2015” Yogyakarta, 20 Agustus 2015
ISBN: 978-602-7324-0-5

Jurusan dan dipergunakan untuk menambah perusahaan yang telah menjalin kerjasama
modal kerja dan honor bagi penanggung jawab. dengan sekolah.
4. Kewirausahaan (Entrepreneur) 6. Kurikulum (Curriculum)
Kegiatan yang dilaksanakan di Unit Kegiatan siswa di business center
Produksi mempengaruhi jiwa kewirausahaan dimasukkan ke dalam proses pembelajaran.
siswa. Faktor kesesuaian antara kompetensi yang Kegiatan yang dilakukan menyatu dengan mata
ditekuni dengan kegiatan yang diikuti juga pelajaran kewirausahaan dan pemasaran di
memberikan pengaruh terhadap motivasi siswa. sekolah. Kegiatan siswa di business center
Misalkan saja siswa dari jurusan Administrasi menjadi salah satu kriteria atau indikator
Perkantoran SMKN 1 Depok dan Jurusan penilaian dalam mata pelajaran. Kriteria penilaian
Akutansi SMKN 1 Bantul lebih tertarik untuk berdasarkan pencapaian target yang diraih oleh
bekerja sesuai dengan jurusan yang ditekuni siswa. Jika siswa mampu memenuhi target yang
daripada berwirausaha. diberikan maka siswa akan mendapatkan
Jika kegiatan unit produksi yang tambahan nilai.
dilakukan ingin memberikan tambahan motivasi 7. Proses Pembelajaran dalam Pembuatan
wirausaha kepada siswa, sekolah atau pengurus Produk (Learning Process of Product
perlu untuk memberikan pengetahuan atau Realization)
pengalaman kepada siswa untuk memahami Proses pembelajaran di SMKN 1 Depok
proses usaha secara keseluruhan. Siswa perlu dan SMKN 1 Bantul didapatkan siswa melalui
diberitahu bagaimana cara untuk mendapatkan kegiatan di business center dan penjualan secara
bahan-bahan produksi, merancang biaya, individu. Siswa yang bertugas di business center
menentukan harga, serta strategi pemasaran yang bertugas untuk mendata, mengepak, menata
dilakukan. Siswa juga harus mengetahui dirak, melayani konsumen. Siswa juga
keuntungan atau kerugian dari kegiatan yang melakukan penjualan barang-barang dari business
telah dilakukan. center dengan sistem paket atau bebas secara
5. Kerjasama dengan Industri dan Institusi individu. Dengan demikian siswa dapat belajar
yang lain (Partnership) bekerja dan mendapatkan pengalaman langsung
SMKN 1 Depok sudah memiliki jalinana memasarkan suatu produk kepada konsumen.
kerjasama dengan industri sedangkan SMKN 1 Keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan
Bantul belum memiliki. Kerjasama yang secara individu dapat diambil oleh siswa. Oleh
dilakukan SMKN 1 Depok belum mampu karena itu, siswa juga mendapatkan keuntungan
mendatangkan keuntungan finasial bagi sekolah financial jika dapat menjual lebih banyak barang.
karena perusahaan tetap memberlakukan harga Relevansi kegiatan di business center
yang sama antara sekolah dengan perusahaan dengan kompetensi yang dipelajari siswa pada
lain. Manfaat yang didapatkan yaitu sekolah umumnya sudah relevan karena program keahlian
diberikan kesempatan untuk mengunjungi yang diajarkan di SMK adalah pemasaran. Akan
industri dan melaksanakan praktik industri di tetapi juga terdapat siswa dari program keahlian
Seminar Nasional & Call For Paper, Dies Natalis Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ke-60 th: “Peluang,
Tantangan, dan Strategi Perguruan Tinggi Menghadapi MEA 2015” Yogyakarta, 20 Agustus 2015
ISBN: 978-602-7324-0-5

adiministrasi perkantoran di SMKN 1 Depok dan pasar masyarakat diluar sekolah hendaknya terus
program keahlian akutansi di SMKN 1 Bantul mempertahankan prestasi yang telah dicapai.
yang diikutkan dalam kegiatan di business center. Sekolah dapat mengembangkan pasar yang lebih
. Manfaat yang didapatkan siswa selama luas lagi jika memungkinkan untuk meraih
mengikuti kegiatan unit produksi ialah: belajar keuntungan yang lebih banyak.
berwirausaha, mendapatkan pengalaman baru, D. Simpulan dan Saran
pengalaman bekerja yang sesungguhnya, 1. Simpulan
pengalaman memasarkan barang, situasi yang a. Manajemen operasional
sama dengan dunia kerja, berlatih tanggung SMKN 1 Depok Sleman dan SMKN 1
jawab, mendapatkan honor, dan lebih terampil. Bantul Yogyakarta memiliki struktur pengurus
8. Sarana dan Prasarana (Infrastructure and untuk mengelola kegiatan business center, akan
Facilities) tetapi belum memiliki perencanaan jangka
Direktorat PSMK menyarankan supaya panjang dengan target dan indikator yang jelas
sekolah memiliki ruang atau bangunan business untuk pengembangan business center.
center yang terpisah dengan tempat praktik b. Sumber daya manusia
siswa. SMKN 1 Depok dan SMKN 1 Bantul SMKN 1 Depok Sleman dan SMKN 1
memiliki bangunan khusus untuk business center. Bantul Yogyakarta melibatkan semua siswa dan
Bangunan tersebut merupakan bantuan dari memiliki karyawan yang khusus untuk
Direktorat PSMK dan juga hasil dari mengelola dalam pelaksanaan business center
pengembangan usaha yang telah dilakukan c. Investasi dan keuangan
sebelumnya. SMKN 1 Depok Sleman dan SMKN 1
9. Produk Barang atau Jasa (Product/Service) Bantul Yogyakarta mengalokasikan anggaran
Produk berupa barang kebutuhan sehari- untuk kegiatan business center dalam Rencana
hari yang disediakan di business center pada Kerja Anggaran dan Kegiatan Sekolah serta
umumnya laku dan bisa diterima konsumen. mendapatkan sumber pendanaan dari dana
Konsumen yang membeli produk sebagian besar pemerintah pusat.
adalah warga sekolah. Sekolah yang memiliki d. Kewirausahaan
konsumen dari lingkungan sekolah itu sendiri Kegiatan business center yang
perlu untuk mempertahankan prestasi yang telah dilaksanakan di SMKN 1 Depok Sleman dan
diraih disertai usaha untuk memperluas SMKN 1 Bantul Yogyakarta mempengaruhi
konsumen ke luar lingkungan sekolah. peningkatan jiwa kewirausahaan siswa.
Membiasakan warga sekolah untuk menggunakan e. Kerjasama dengan industri atau institusi
atau membeli produk yang disediakan di business yang lain
center sekolah diharapkan juga dapat SMKN 1 Depok Sleman telah
menumbuhkan budaya membeli produksi dalam menjalin kerjasama dengan dunia industri,
negeri dimasa yang akan datang. Sementara sedangkan SMKN 1 Bantul Yogyakarta belum.
sekolah yang sudah mampu bersaing dan merebut Kerjasama yang dilakukan dengan industri pada
Seminar Nasional & Call For Paper, Dies Natalis Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ke-60 th: “Peluang,
Tantangan, dan Strategi Perguruan Tinggi Menghadapi MEA 2015” Yogyakarta, 20 Agustus 2015
ISBN: 978-602-7324-0-5

umumnya belum mampu memberikan manfaat sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman
yang banyak bagi sekolah. untuk pengembangan dimasa yang akan
f. Kurikulum datang.
SMKN 1 Depok Sleman dan SMKN 1 b. Pemerintah dalam hal ini Direktorat PSMK
Bantul Yogyakarta mengintegrasikan kegiatan membuat rancangan peraturan yang
business center dengan mata pelajaran mengharuskan dunia usaha/industri untuk
kewirausahaan dan pemasaran. membantu secara aktif dalam pelaksanaan
g. Proses pembelajaran dalam pembuatan business center di SMK.
produk
DAFTAR PUSTAKA
SMKN 1 Depok Sleman dan SMKN 1
Bantul Yogyakarta melaksanakan kegiatan Departemen Pendidikan Nasional.. (2007).
Panduan pelaksanaan program imbal
business center sesuai dengan jurusan atau
swadaya keunggulan lokal untuk
program studi yang dimiliki. Manfaat yang program Hotel Training. Jakarta:
Direktorat PSMK.
didapatkan siswa selama mengikuti kegiatan
Direktorat PSMK. (Mei 2008). Kewirausahaan
business center ialah: belajar berwirausaha, dalam kurikulam SMK. Makalah
disajikan dalam Seminar Nasional
mendapatkan pengalaman baru, pengalaman
Wirausaha Kuliner, di Jurusan
bekerja, pengalaman memasarkan barang, Teknologi Industri , Fakultas Teknik ,
Universitas Negeri Malang.
situasi yang sama dengan dunia kerja, berlatih
Direktorat PSMK. (2009). Roadmap
tanggung jawab, mendapatkan honor, dan lebih
pengembangan SMK 2010-2014. Jakarta:
terampil. Departemen Pendidikan Nasional.
h. Sarana dan prasarana Erman, S. & Moerdiyanto. (2010). Warga NU
bosan miskin. Yogyakarta: Kaukaba
SMKN 1 Depok Sleman dan SMKN 1
dipantara.
Bantul Yogyakarta memiliki bagunan khusus Hunsaker, P.L. (2001). Training in management
untuk kegiatan business center yang terpisah skills. USA. CA: Prentice Hall
dengan tempat praktik siswa. Lamancusa, J.S. et al. (2006). The learning
factory : industri-partnered active
i. Produk barang atau jasa learning (versi elektronik). Journal of
Produk berupa barang kebutuhan engineering education, 97, 1.
sehari-hari yang dijual di business center laku Lambing, P.A. & Kuchl, C.R. (2003).
Enteprneurship. CA: Prentice Hall.
dan bisa diterima konsumen khususnya dari
Miles, M.B., & Huberman, M.A. (1994).
dalam lingkungan sekolah. Qualitative data analysis: an expanded
2. Saran sourcebook (2nd). London: Sage
Publication
Saran yang diajukan kepada pihak-
Moerdiyanto. (2009). Pedoman praktik
pihak yang berkaitan dengan penelitian ini kewirausahaan untuk lembaga
sebagai berikut: pendidikan. Direktorat Tenaga
kependidikan Departemen Pendidikan
a. Sekolah atau pengelola business center Nasional.
hendaknya membuat rencana pengembangan Moerwishmadhi. (Agustus 2009). Unit produksi
dengan target dan indikator yang jelas suatu pendekatan dalam pendidikan
Seminar Nasional & Call For Paper, Dies Natalis Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ke-60 th: “Peluang,
Tantangan, dan Strategi Perguruan Tinggi Menghadapi MEA 2015” Yogyakarta, 20 Agustus 2015
ISBN: 978-602-7324-0-5

vokasi yang memberikan pengalaman edition). Chicago, USA. CA: American


kea rah pengembangan technical society.
technopreneurship. Makalah disajikan
Rhenald Kasali, et al. (2010). Modul
dalam Seminar Nasional
kewirausahaan untuk program strata 1.
Technopreneurship Learning for Unit
Jakarta selatan: Hikmah.
produksi di Universitas Negeri Malang.
Tilaar, H.A.R. 1999. Manajemen pendidikan
Prosser, C.A. & Ouigley, T.H. (1950). Vocational
nasional: kajian pendidikan masa depan.
education in a democracy (revised
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

You might also like