Professional Documents
Culture Documents
BELANJA ONLINE
[Ditulis dalam bahasa Inggris, Palatyno lynotype font 12, cetak miring, justify, 1 spasi,
terdiri dari 100-125 kata, memuat latar belakang masalah, urgensi penulisan, metode
penelitian (untuk artikel hasil penelitian) dan hasil penelitian atau kesimpulan].
Keywords:[Ditulis dalam bahasa Inggris, Palatyno lynotype 12, italic, terdiri dari 3-5 kata
kunci, diakhiri dengan tanda baca titik (.)]
Abstract
This study aims to determine the rules and procedures used by the
Pemalang Regency Land Office in issuing replacement certificates after damage
occurs. The Pemalang District Land Office issues replacement certificates when
the original certificates are lost or damaged, and the purpose of this research is to
identify and evaluate the obstacles that hinder the implementation of these
regulations. Primary and secondary data for this study were collected from the
Pemalang District Land Office. Apart from literature study with document
analysis, direct observation and interviews were also used to obtain data. Hasil
Penelitian menunjukan bahwa: 1) Research results show that:1) Regulations
related to the issuance of replacement certificates for land rights, at the Pemalang
Regency Land Office are guided by Law Number 5 of 1960 concerning Basic
Agrarian Regulations and in particular all regulations concerning replacement
certificates, namely in accordance with Article 57 and Article 58 of Government
Regulation Number 24 of 1997 concerning Land Registration, Government
Regulation of the Republic of Indonesia Number 128 of 2015 concerning Types
and Rates of Types of Non-Tax State Revenues that apply to the Ministry of
Agrarian Affairs & Spatial Planning/National Land Agency and Regulation of the
Head of the National Land Agency of the Republic of Indonesia Number 1 of
2010 concerning Service Standards and Land Arrangements. 2) Implementation
of the Ministerial Regulation on the Issuance of Replacement Certificates has
caused a number of problems, including exorbitant costs, complicated processes
and long waiting times. Inadequate human resources and technology, which are
required to properly run operational processes, can cause service delays.
Keywords: Certificate, Damaged and Land Office
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peraturan dan proses
yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang dalam menerbitkan
sertipikat baru untuk menggantikan sertipikat yang rusak. Selain itu untuk
mengidentifikasi dan menganalisis hambatan-hambatan dalam menerapkan aturan
yang mewajibkan Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang untuk menerbitkan
sertipikat pengganti jika sertipikat asli rusak. Data primer dan sekunder untuk
penelitian ini dikumpulkan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang. Selain
studi kepustakaan dengan analisis dokumen, observasi langsung dan wawancara
juga digunakan untuk memperoleh data. Hasil Penelitian menunjukan bahwa: 1)
Regulasi yang berkaitan dengan penerbitan sertipikat pengganti rusak, di Kantor
Pertanahan Kabupaten Pemalang berpedoman pada Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan khususnya segala
peraturan yang menyangkut tentang sertipikat pengganti yaitu sesuai dengan Pasal
57 dan Pasal 58 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 128 tahun 2015 tentang
Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian Agraria & Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan Peraturan
Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan. 2) Regulasi tentang
Penerbitan Sertipikat Pengganti karena rusak menimbulkan sejumlah masalah,
termasuk biaya yang terlalu tinggi, proses yang rumit, dan waktu tunggu yang
lama. Sumber daya manusia dan teknologi yang tidak memadai, yang diperlukan
untuk menjalankan proses operasional dengan baik, dapat menyebabkan
penundaan layanan.
[1]
dinyatakan dalam Pasal 19(1) UUPA .
[2]
mendukung hak atas tanah . Pasal 32 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 24
tahun 1997 (peraturan yang mengawasi pendaftaran tanah) menyatakan bahwa
bukti-bukti dianggap dapat dipercaya jika sesuai dengan informasi yang
tercantum dalam surat ukur dan buku tanah yang bersangkutan. Sertipikat hak
milik harus disimpan dengan aman karena merupakan dokumen hukum yang
penting.
Sertipikat sebagai bukti hak atas tanah dapat membantu mencegah
terjadinya sengketa, namun tidak semua orang memahami cara menjaga dan
merawatnya dengan baik. Kerusakan yang tidak disengaja akibat bencana alam,
degradasi akibat usia, atau pemeliharaan yang buruk dapat membuat sertipikat
hak atas tanah menjadi tidak berguna, sehingga tidak dapat digunakan sebagai
[3]
bukti kepemilikan .
[1] Bha’iq Roza Rakhmatullah, Problematika Pendaftaran Peralihan Hak atas Tanah, Pekalongan:
Penerbit NEM, 2022, hlm. 1
[2] Ali Achmad Chomzah, Hukum Pertanahan Seri Hukum Pertanahan I-Pemberian Hak atas
Tanah Negara dan Seri Hukum Pertanahan II-Sertipikat dan Permasalahannya, Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2002, hlm. 123
[3] Ibid., hlm. 124
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Namun yang paling
penting adalah membangun hubungan positif antara konsumen dan penyedia
layanan dan menyediakan sumber daya untuk mencapai tujuan mereka. Ada
undang-undang yang menekankan hak dan tanggung jawab konsumen, dan ada
proses untuk mendidik konsumen tentang cara memilih produk yang berkualitas,
menanggapi kekhawatiran konsumen, mendesain produk, dan pada akhirnya
mematuhi standar yang ditetapkan. Kedua komponen ini membentuk inti dari
konsep pendidikan konsumen.
[2]
Belanja online dengan cash on delivery merupakan pilihan yang menarik karena
konsumen umumnya lebih suka berbelanja online, yang pada gilirannya
memungkinkan mereka untuk membelanjakan lebih banyak setelah melakukan
pembelian. Selain itu, pelanggan yang menggunakan cash on delivery dapat
memilih untuk menolak belanja online, karena online shopping delivery memiliki
batasan yaitu tidak dapat membeli produk lain selain pemesanan awal. Jika barang
yang dipesan habis, pelanggan tidak dapat membayar perusahaan pengiriman. Jika
pelanggan harus melaporkan keluhan atau masalah kepada operator, kemungkinan
terjadinya masalah hampir pasti meningkat. Informasi tentang transaksi online
antara pembeli dan penjual tidak muncul hingga saat-saat terakhir. Karena cara ini
digunakan dari awal hingga akhir kejadian, maka keabsahan hukum penggunanya
biasanya rendah.[3]
[1] ok
[2] ok
[3] ok
[4] ok
].
A. Metode Penelitian
Zaman yang maju berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, begitu pula
kemampuan usia untuk memproduksi barang melalui pasar Maya. Itu tidak
berarti tidak akan ada risiko atau masalah dengan media e-commerce, seperti
yang telah ditunjukkan. Tren yang diikuti orang membuat mereka menggunakan
belanja online sebagai sarana untuk mencapai tujuan mereka, dengan fokus pada
faktor-faktor yang bermanfaat bagi konsumen. Jadi sementara tidak ada penjual
atau pembeli, hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pembeli karena
kurangnya kesadaran akan barang tersebut
Yang paling populer adalah cash on delivery (COD) untuk transaksi pembelian
online. Selain itu, pada hari sebelumnya, sistem transaksi pay to cash akan
menampilkan status pembayaran pembeli setelah pemasangan pita. Berikut ini
adalah contoh masalah yang muncul selama transaksi ini:
1. "Pengecer" berarti Perangkat Lunak Terkait Pasar. Istilah "penjual" digunakan
untuk memberikan informasi tentang produk mana yang dijual dengan harga
lebih tinggi atau lebih rendah.
2. Istilah "pembeli" berarti orang yang memberikan bantuan kepada orang yang
dirugikan, dan istilah "pembeli" berarti orang yang memberikan bantuan kepada
orang yang dirugikan. Akibatnya, para pihak cenderung mengabaikan hal-hal
yang disebutkan oleh para pihak.
Namun, transaksi taruhan online tidak rentan terhadap penipuan seperti bandar
taruhan tradisional dan BPSK karena sebagian besar pelanggan lebih suka
bertaruh dengan uang tunai. Ada beberapa perbedaan antara sistem penawaran
instan dan sistem penawaran pasar dalam hal rumor, rumor, dan waktu rumor.
Pasar mengalami banyak kesulitan untuk membeli atau membeli apa yang saya
lakukan.
C. Simpulan
Dalam hal ini, transaksi bisnis di pasar Indonesia dilakukan melalui e-commerce.
Karena hukum tidak. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, Indonesia masih memiliki undang-undang perlindungan
konsumen dan undang-undang perlindungan konsumen yang sama masih berlaku.
Akibatnya, konsumen akan merasakan tingkat kepuasan yang lebih tinggi karena
berbagai faktor lain, termasuk kemudahan dalam melakukan transaksi online
serta biaya yang lebih rendah. Plus, sebagian besar konsumen akhirnya menjadi
tidak dewasa. Ketika konsumen dan bisnis milik konsumen menghadapi masalah
selama proses transaksi, kemampuan UUPK dapat menjadi sarana utama
konsumen untuk menyelesaikan masalah tersebut. Perusahaan komersial tidak
perlu menggunakan produk yang tidak cocok untuk bisnisnya, tetapi untuk tujuan
pemilihan barang. Sejauh menyangkut peraturan perlindungan konsumen, tidak
ada bukti bahwa peraturan tersebut mengatasi kesenjangan antara konsumen dan
pelanggan yang dituju. Berbagai metode perbaikan dan modifikasi berbasis
material digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah. Ada dua metode
dalam proses seleksi perguruan tinggi, yaitu seleksi langsung dan seleksi tidak
langsung (BPSK).
Daftar Pustaka
[Nama pengarang dibalik, Judul kutipan ditulis miring, nama kota: nama
penerbit, tahun terbit……………….
Disperindag,ttps://disperindag.sumbarprov.go.id/details/news/
9218#:~:text=PERLINDUNGAN%20KONSUMEN%20MENURUT%20UU%20NO
%208%20TAHUN%201999,-27%20Desember%202021&text=Konsumen%20adalah
%20setiap%20orang%20yang ,lain%20dan%20tidak%20unuk%20diperdagangkan .
Diakses pada tanggal 20 Juni 2023, pukul 12.59 WIB.
Gede Nanda Radithya, I Nyoman Putu Budiartha, dan Ni Made Puspasutari Ujianti,
‘Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas Barang Tiruan Pada Transaksi
ECommerce (Studi Kasus Pada Toko Stridwear.Id Bali)’, Integrasi Hukum, 3.2
(2022), 334–35
Kirana, Indra, and Rahmi Ayunda, ‘Sistem Belanja Cash On Delivery (COD) Dalam
Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen Dan Transaksi Elektronik’, Jurnal Surya
Kencana Satu : Dinamika Masalah Hukum Dan Keadilan, 13.1 (2022), 70–71
Saputra, Ardhan Ardiyanto Arikha, ‘ANALISIS UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN
1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL
BELI ONLINE MELALUI SHOPEE’, JURNAL META-YURIDIS, 5.2 (2022), 96
]
1. Artikel Gagasan Konseptual
A. Pendahuluan
[Palatyno lynotype 12, justify, 2 spasi, paragraf pertama menjorok 1 cm,
penulisan kalimat antar paragraf dengan tanpa spasi (no before and after space).
Berisi deskripsi latar belakang masalah yang akan diteliti dengan disertai
permasalahan yang dituliskan pada paragraf terakhir bab ini].
B. Pembahasan
[Palatyno lynotype 12, justify, 2 spasi, setiap paragraf diawali dengan penulisan
menjorok 1 cm, penulisan kalimat antar paragraf dengan tanpa spasi (no before
and after space).Penulisan pembahasan secara deskriptif ilmiah, analitis dan
kritis. Uraian pembahasan disesuaikan dengan urutan permasalahan yang terdiri
dari sub bab-sub bab. Penulisan judul sub bab Palatyno lynotype, font 12, bold,
dengan menggunakan penomoran angka Arab].
C. Simpulan
[Palatyno lynotype 12, justify, 2 spasi, setiap paragraf dan diawali dengan
penulisan menjorok 1 cm. Berisi simpulan jawaban dari rumusan permasalahan.
Penulisannya disesuaikan dengan urutan permasalahan penelitian].
Daftar Pustaka
Ketentuan Umum Penulisan:
1. Font yang digunakan dalam panduan penulisan jurnal “DIKTUM” Palatyno
Lynotype, 1.5 spasi, font 12 pt.
2. Khusus untuk penulisan judul artikel menggunakan Palatyno Lynotype, 12 pt, bold,
centre, huruf capitalize each word, dan maksimal 12 kata.
3. Penulisan kutipan dipersilahkan dapat menggunakan menggunakan model footnotes
atau bodynote dengan style APA.
RENCANA TAMBAHAN
Ketentuan Penulisan Kutipan dan Sumbernya:
Kutipan langsung
Kutipan tidak melebihi 4 baris : [Palatyno lynotype 12, justify, 2 spasi, penulisan
mengikuti teks, diawali dan diakhiri dengan tanda (“..”)].
Kutipan melebihi 4 baris: [Palatyno lynotype 12, justify, 1 spasi, penulisan kutipan
dimulai setelah 7 ketukan dari batas tepi kiri].
Kutipan tidak langsung
[Palatyno lynotype 12, justify, 2 spasi, penulisan kutipan mengikuti teks].
Sumber kutipan
[Palatyno lynotype 12, body note, gaya American Pscychological Association 6th
Edition]: <nama akhir penulis>, <tahun penerbitan>.
Contoh Penulisan: (Irianto, 2006) ; (Purdy,Kenter,Hardley & Kinch, 2015).
1 2
3 4
5 6