You are on page 1of 14

NILAI PATRIOTISME DALAM NOVEL KELLUARGA GERILJA DAN

IMPLEMENTASINYA SEBAGAI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
ARTHA JEANE CLAUDYA AMANDA KALALO
NIM. F1011151033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

NILAI PATRIOTISME DALAM NOVEL KELUARGA GERILJA


DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH

ARTIKEL PENELITIAN

ARTHA JEANE CLAUDYA AMANDA KALALO


NIM F1011151033

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ahadi Sulissiawan, M.Pd Dr. A. Totok Priyadi, M. Pd.


NIP 195909161986021002 NIP 196105111988101001

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan Bahasa dan Seni

Dr. H. Martono, M.Pd Drs.Nanang Heryana, M.Pd


NIP 196803161994031004 NIP 196107051988101001
NILAI PATRIOTISME DALAM NOVEL KELUARGA GERILJA DAN
IMPLEMENTASINYA SEBAGAI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

Artha Jeane Claudya Amanda Kalalo, Ahadi Sulissiawan, A. Totok Priyadi


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email: jeaneartha0@gmail.com

Abstract
This research is motivated by the desire to apply the value of patriotism to students
through the novel Gerilja Keluarga by Pramoedya Ananta Toer. The common problem
in this research is "What is the value of patriotism in the novel Gerilja Keluarga by
Pramoedya Ananta Toer and its implementation as learning in school?". This general
problem is limited to 4 subproblems. The purpose of this study is to describe 4 of these
sub-problems, while this research is useful for researchers to add knowledge and
insight in analyzing literary works, can be used by teachers and students as learning
media and as a comparison material for other research.The theory used in this study
relates to the value of patriotism, figures, and characterizations. This research uses
descriptive methods, qualitative research forms, and uses a sociological approach to
literature. The source of research data is the novel Gerilja Keluarga by Pramoedya
Ananta Toer. Data collection techniques in this study are documentation, interview, and
note taking techniques. The data in this study are patriotism values which are reflected
in words, expressions and quotes contained in the Gerilja Family novel.Based on
research conducted, researchers managed to collect and analyze 67 quotes that
illustrate the value of patriotism contained in the Gerilja Family novel.

Keywords: patriotism value, characterization, novel.

PENDAHULUAN Semangat patriotisme para pejuang


Suatu negara yang aman, damai, dan terdahulu, sayangnya tidak diikuti oleh
sejahtera adalah harapan setiap warga sebagian generasi penerus bangsa.
negara, dalam artian di negara tersebut Sebagian generasi penerus bangsa
tidak terjadi peperangan atau kerusuhan memiliki sikap yang sangat bertolak
yang mengakibatkan pertumpahan darah. belakang dengan semangat patriotisme
Merujuk dari hal tersebut, para pejuang para pejuang kemerdekaan tanah air.
telah berusaha untuk mewujudkan Bahkan banyak sekali generasi penerus
perdamaian dan ketentraman bangsa bangsa yang terjerumus ke dalam
dengan rela mengorbankan dirinya demi pergaulan yang tidak baik seperti,
terbebasnya tanah air dari penjajah. mengkonsumsi minuman keras dan obat-
Dengan semangat patriotisme yang obatan terlarang, melakukan seks bebas,
mengalir di dalam darah, para pejuang tawuran, dan lain sebagainya. Generasi
bertaruh nyawa demi terciptanya muda seharusnya mengisi kemerdekaan
kesejahteraan di tanah air. Semangat dengan prestasi gemilang yang dapat
patriotisme para pejuang juga turut mengharumkan nama bangsa, tapi yang
menentukan perjalanan bangsa Indonesia terjadi justru sebaliknya.
hingga akhirnya bisa melepaskan diri dari Melihat kenyataan tersebut pembinaan
jeratan para penjajah. paham kebangsaan dan semangat

1
patriotisme kebangsaan perlu dilakukan Seperti halnya nilai patriotisme. Nilai
terhadap generasi muda. Melalui sastra, patriotisme adalah keberanian dalam
dirasa mampu memberikan dan membela tanah air. Nilai patriotisme
membentuk semangat patriotisme seorang merupakan nilai yang perlu ditegakkan
anak. Sastra berkaitan erat dengan semua karena melatih kita untuk berani bertindak
aspek manusia dan alam dengan terutama dalam membela negara. Selain
keseluruhannya. Setiap karya sastra selalu itu, nilai patriotisme dapat menjadi
menghadirkan sesuatu dan kerap motivasi untuk berkata benar, tidak takut
menyajikan banyak hal apabila dihayati salah bila benar, hingga bisa mengahargai
benar-benar akan semakin menambah suatu kebenaran yang diungkap.
pengetahuan (Rahmanto, 1998:17). Sastra Nilai-nilai patriotisme yang
juga dapat diartikan sebagai alat atau dipaparkan tersebut bisa diambil menjadi
sarana untuk mengajar. Rahmanto pelajaran hidup. Karena hakikatnya nilai
(2005:15) berpendapat bahwa pengajaran adalah cerminan hidup. Selain itu, nilai
sastra harus dipandang sebagai sesuatu patriotisme banyak dicontohkan oleh
yang penting, karena karya sastra pahlawan yang membela tanah air.
mempunyai relevansi dengan masalah- Misalnya nilai patriotisme yang
masalah dunia nyata. dicontohkan dalam novel Keluarga
Terdapat banyak jenis karya sastra, Gerilja Karya Pramoedya Ananta Toer.
salah satu jenis karya sastra yang dekat Novel tersebut bercerita tentang
dengan kehidupan remaja adalah novel. keberanian, pengorbanan, dan cinta tanah
Banyak novel yang diangkat dari kisah air yang dilakukan oleh sosok Saaman, di
nyata dan berdasarkan realita yang ada. mana ia merupakan tunjang dalam
Novel, sebagai salah satu bentuk karya keluarganya dan beliau juga merupakan
sastra, menawarkan kisah kehidupan salah seorang pejuang yang turut
melalui berbagai unsur intrinsik dan menuntut kemerdekaan daripada pihak
ekstrinsiknya. Unsur pembangun tersebut penjajah.
dipadukan sehingga kisah yang Novel karya Pramoedya ini ditulis saat
disampaikan menjadi hidup di hadapan Pramoedya berada di penjara Bukit Duri
pembaca. Novel dapat dijadikan inspirasi pada tahun 1949, diterbitkan pada tahun
dan motivasi bagi pembacanya. Banyak 1955 dengan jumlah halaman sebanyak
novel yang dapat memotivasi dan 239 halaman dan diterbitkan oleh Penerbit
menginspirasi bagi para penikmat novel, Pembangunan Djakarta. Konflik batin
salah satunya adalah novel Keluarga dalam novel Keluarga Gerilja yang
Gerilja karya Pramoedya Ananta Toer dialami para tokohnya, terutama yang
yang memiliki nilai-nilai patriotisme yang dialami oleh Saaman digambarkan dengan
dapat diteladani oleh generasi penerus baik oleh Pram. Cerita yang digambarkan
bangsa. dalam tiga hari tiga mala mini membuat
Nilai merupakan landasan dalam novel Keluarga Gerilja begitu padat
melakukan sebuah tindakan. Sesuatu bisa dalam setiap fragmen.
dikatakan nilai apabila memiliki fungsi Novel ini berkisah tentang keluarga
atau bermanfaat bagi masyarakat. Selain Amilah, seorang janda dan anak-anaknya
itu, nilai mengatur tentang baik dan yang hidup di zaman revolusi. Tokoh
buruknya suatu tingkah laku. Nilai utamanya adalah Saaman seorang tukang
terdapat dalam suatu karya sastra (novel). becak yang menjadi tulang punggung
Banyak pendidikan karakter di dalamnya. keluarganya. Dulunya, Saaman adalah

2
seorang pegawai Kementerian untuk mengharumkan dan membela tanah
Kemakmuran. Saaman mempunyai enam air.
saudara, dua diantaranya, Tjanimin dan Pemilihan novel Keluarga Gerilja
Kartimin adalah prajurit gerilja. karya Pramoedya Ananta Toer dalam
Kehidupan sulit Amilah semakin menjadi. penelitian ini dikarenakan novel Keluarga
Tjanimin dan Kartiman gugur di medan Gerilja memuat banyak nilai-nilai
perang revolusi, Saaman sendiri pada patriotisme. Hal ini dibuktikan dalam
akhirnya gugur di depan regu tembak. sikap Saaman dan saudara-saudaranya
Adik perempuannya, Salamah, diperdaya dalam usaha merebut kemerdakaan dari
dan diperkosa oleh seorang sersan. pihak penjajah di Jakarta. Novel ini juga
Tragedy keluarga Amilah terus berlanjut, memiliki keunggulan yaitu, dengan
rumah mereka kebakaran karena ulah membaca novel ini pembaca dapat melihat
Amilah dan Amilah sendiri kemudian gambaran pada saat zaman revolusi,
menjadi gila. bagaimana masyarakat pada saat itu harus
Penelitian novel Keluarga Gerilja bertahan dengan penindasan dari pihak
karya Pramoedya Ananta Toer Belanda. Novel ini juga melampirkan
dilaksanakan menggunakan pendekatan nilai-nilai patriotisme yang dapat dipetik
sosiologi sastra. Pendekatan sosiologi dan dijadikan pembelajaran dalam
sastra ini dipilih karena dasar filosofis, kehidupan. Alasan lainnya pemilihan
pendekatan sosilogi sastra adalah adanya novel Keluarga Gerilja dalam penelitian
hubungan antara karya sastra dengan ini, karena novel Keluarga Gerilja sudah
masyarakat (Ratna, 2011:60). Penelitian tidak asing lagi bagi pembacanya. Novel
ini menganalisis nilai-nilai patriotisme ini ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer
yang terdapat dalam novel Keluarga yang merupakan satu diantara pangarang
Gerilja karya Pramoedya Ananta Toer. yang paling produktif dalam sejarah sastra
Secara spesifik, nilai-nilai patriotisme Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan
yang dicerminkan oleh tokoh-tokoh yang Pramoedya yang berhasil meraih beberapa
terdapat dalam novel Keluarga Gerilja penghargaan karena karyanya yang luar
akan dikaji. biasa. Karyanya yang masih dikenal
Nilai patriotisme dipilih dalam hingga saat ini serta diterjemahkan dalam
penelitian ini dikarenakan nilai beberapa bahasa asing di dunia salah
patriotisme merupakan salah satu nilai satunya adalah Bumi Manusia.
yang patut ditanamkan pada generasi Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora, 6
penerus bangsa. Nilai patriotisme Februari 1925 dan meninggal di Jakarta,
merupakan nilai yang mengajarkan cinta 30 April 2006.
tanah air, keberanian, rela berkorban, Novel dan hasil penelitian ini dapat
ikhlas, pantang menyerah, dan lain dijadikan bahan ajar yang sesuai dengan
sebagainya. Nilai-nilai karakter yang kompetensi dasar dan indikator yang akan
terdapat di dalam nilai patriotisme inilah dicapai. Pembelajaran tersebut terdapat
yang harus ditanamkan dalam diri dalam kurikulum 2013 tingkat satuan
generasi penerus bangsa. Hal ini pendidikan SMA Kelas XI Semester 2
dikarenakan, nilai patriotisme pada pada Kompetensi Dasar 3.20
generasi penerus bangsa sudah mulai “Menganalisis pesan dari dua buku fiksi
hilang, generasi penerus bangsa saat ini (novel dan buku kumpulan puisi) yang
banyak yang terjebak dalam pergaulan dibaca”, dan 4.20 “Menyusun ulasan
bebas dan melupakan tanggung jawab terhadap pesan dari dua buku kumpulan

3
puisi yang dikaitkan dengan situasi sehingga pembaca mau membaca suatu
kekinian”. Adapun indikator yang akan karya sastra secara keseluruhan. Tidak
dicapai adalah mengidentifikasi pesan dari hanya itu, penelitian ini juga dapat
dua buku fiksi (novel dan buku kumpulan menjadi perbandingan bagi peneliti lain
puisi) yang dibaca, menyusun ulasan yang hendak meneliti nilai patriotisme
terhadap pesan dari dua buku fiksi yang dalam sebuah novel atau roman.
dikaitkan dengan kondisi sekarang, Ruang lingkup penelitian ini yaitu
mempresentasikan dan menanggapi, serta perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
memperbaiki hasil kerja dalam diskusi dilakukan pada siswa kelas XI SMA YPK
kelas. Pontianak. Objek penelitian yang
Penelitian ini mempunyai dua manfaat ditetapkan yaitu novel Keluarga Gerilja
yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1) Karya Pramoedya Ananta Toer. Analisis
Manfaat Teoretis dalam penelitian ini adalah yang dilakukan adalah berbatas pada nilai
untuk menambah pengetahuan mengenai patriotisme dan kajian sosiologi sastra.
studi analisis terhadap karya sastra Nilai patriotisme yang dianalisis meliputi
Indonesia, terutama dalam bidang analisis nilai cinta tanah air, nilai keberanian, dan
novel Indonesia yang menggunakan teori nilai rela berkorban.
pendekatan sosiologi sastra. Selain Penjelasan istilah dalam penelitian ini
manfaat teoritis, penelitian ini juga yaitu 1) Patriotisme merupakan pandangan
mempunyai manfaat praktis. Adapun mengenai kecintaan terhadap negaranya.
manfaat praktisnya adalah sebagai Suatu keyakinan orang atau masyarakat
penambah wawasan pada siswa mengenai untuk membela negaranya dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam novel berbagai upaya termasuk mengorbankan
atau roman. Siswa dapat menganalisis jiwa dan raganya. 2) Nilai cinta tanah air
nilai-nilai yang terkandung dalam novel adalah perasaan yang timbul dari dalam
atau roman dan menerapkan nilai-nilai hati sanubari seorang warga negara untuk
yang terkandung dalam kehidupan sehari- mengabdi, memelihara, membela, dan
hari. Selain itu juga diharapkan dapat melindungi tanah airnya dari segala
menarik minat siswa untuk membaca macam gangguan dan ancaman. 3) Nilai
novel atau roman. Tidak hanya untuk keberanian adalah sikap untuk bertahan
siswa, penelitian ini juga diharapkan atas prinsip kebenaran yang dipercayai
bermanfaat bagi pengajar Bahasa dan meski mendapat berbagai tekanan yang
Sastra Indonesia agar dapat menjadikan dihadapi. 4) Nilai rela berkorban adalah
novel atau roman sebagai bahan ajar di kesediaan dan keikhlasan memberikan
kelas dan sebagai sumbangsih pemikiran segala sesuatu yang dimiliki untuk negara
dalam upaya peningkatan pengetahuan walaupun hal itu akan menimbulkan
kajian sastra. Pengajar bisa memberikan penderitaan bagi dirinya. 5) Novel adalah
pembelajaran mengenai nilai-nilai yang karangan prosa panjang yang
terkandung dalam novel atau roman dan mengandung rangkaian cerita kehidupan
menerapkannya dalam kehidupan sehari- seseorang dengan orang yang berada di
hari. Selain untuk peserta didik dan sekelilingnya dan menonjolkan watak
pengajar, penelitian ini dapat dijadikan serta sifat setiap pelaku. 6) Novel
sebagai bahan masukan bagi pembaca Keluarga Gerilja adalah novel yang
dalam memahami bidang Sastra ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer dan
Indonesia. Adanya penelitian ini yang menjadi objek dalam penelitian ini.
diharapkan bisa menjadi daya tarik
METODE PENELITIAN

4
Metode yang akan digunakan dalam Pengertian sumber data menurut
penelitian ini adalah metode deskriptif. Zuldafrial (2012:46) “adalah subjek dari
Alasan peneliti menggunakan metode ini mana data dapat diperoleh”. Sumber data
adalah sangat sesuai dengan permasalah dalam penelitian ini adalah novel
yang akan dibahas. Metode deskriptif Keluarga Gerilja yang ditulis oleh
merupakan metode yang mengumpulkan Pramoedya Ananta Toer. Novel Keluarga
data-data bukan berupa angka. Melakukan Gerilja diterbitkan oleh Penerbit
penelitian karya sastra di dalamnya tidak Pembangunan Djakarta, tahun 1955
terdapat angka-angka melainkan berupa dengan jumlah halaman sebanyak 239
data-data. Hal ini menjadi alasan peneliti halaman.
menggunakan metode deskriptif. Menurut Data yang dimaksud dalam penelitian
Moleong (2012:11) bahwa metode ini adalah data yang berkaitan dengan
deskriptif data-data yang dikumpulkan nilai-nilai patriotisme yang terdapat dalam
berupa fakta-fakta, gambaran, dan bukan novel Keluarga Gerilja karya Pramoedya
angka-angka sehingga laporan penelitian Ananta Toer. Data merupakan kata-kata
akan berisi kutipan-kutipan data untuk yang di dalamnya terdapat objek
memberikan gambaran penyajian laporan penelitian (Mahsun, 2014:17).
tersebut. Adapun teknik pengumpulan data dalam
Bentuk penelitian yang digunakan penelitian ini adalah teknik langsung. Teknik
dalam penelitian ini adalah bentuk langsung yang digunakan dalam penelitian ini
penelitian kualitatif. Bentuk penelitian adalah 1) Teknik dokumentasi bertujuan
kualitatif digunakan karena penelitian ini untuk mengambil dan mengumpulkan
bersifat deskriptif. Penelitian ini lebih data-data, yakni menggunakan bukti-bukti
menggunakan kedalaman pengahayatan dan keterangan yang diperoleh dari buku.
terhadap interaksi antar konsep yang 2) Wawancara, Menurut Mahsun
dikaji secara empiris berupa kata-kata, (2012:94), “Wawancara adalah suatu
frasa, dan kalimat yang mengandung nilai- percakapan dengan tujuan”. Peneliti
nilai dalam karya sastra. Menurut memulai dengan menyediakan beberapa
Moleong (2016:6) bahwa metode bahan berupa daftar pertanyaan yang telah
kualitatif adalah metode untuk memahami disediakan untuk mendapatkan data dari
fenomena apa yang dialami, baik informan. Hal ini bertujuan untuk
tindakan, perilaku, persepsi, motivasi, memberikan stimulasi dan memudahkan
hingga tindakan informan untuk memberikan data yang
Penelitian ini menggunakan lengkap kepada peneliti. 3) Teknik catat
pendekatan sosiologi sastra. Hal ini karena merupakan teknik yang sangat penting
novel yang diteliti menyangkut kehidupan untuk dilakukan. Teknik ini dilakukan
masyarakat atau sosial. Nilai merupakan dengan mencatat semua data yang
sesuatu yang lahir dari masyarakat itu diperoleh dari hasil pembacaan subjek
sendiri. Hal ini menjadi faktor peneliti penelitian sastra dan literatur atau
menggunakan pendekatan sosiologi referensi lain, serta hasil wawancara.
sastra. Menurut Wellek dan Warren Alat pengumpul data adalah adalah
(1989) bahwa fokus perhatian sosiologi manusia, kartu data, kamera, dan alat tulis.
sastra adalah pada isi karya sastra, tujuan, Manusia yang dimaksud adalah peneliti
dan hal-hal lain yang tersirat dalam karya sendiri sebagai kunci dalam penelitian ini.
sastra itu sendiri, serta yang berkaitan Peneliti sebagai instrumen kunci
dengan masalah sosial. berkedudukan sebagai perencana,

5
pelaksana pengumpul data, analisis, dan di atas KKM. KKM bahasa Indonesia untuk
pada akhirnya menjadi pelapor hasil kelas VIII G yang ditetapkan adalah 75. Pada
penelitian. Alat pengumpul data lainnya pertemuan pertama, 23 orang peserta didik
adalah kartu kunci yaitu catatan yang mendapatkan nilai di atas KKM. 13 orang
berisi kalimat-kalimat atau ungkapan- peserta didik mendapat nilai 80, 4 orang
peserta didik mendapatkan nilai 90, 6 orang
ungkapan tentang nilai-nilai patriotisme
peserta didik mendapatkan nilai 100, serta 7
yang tercermin dalam novel Keluarga orang peserta didik mendapatkan nilai di
Gerilja karya Pramoedya Ananta Toer. bawah KKM.
Dalam penelitian ini, peneliti juga dibantu Penilaian pengetahuan pada pertemuan
oleh alat penelitian lain berupa kamera kedua, 27 orang peserta didik mendapatkan
yang digunakan untuk nilai di atas KKM, 8 orang mendapatkan nilai
mendokumentasikan data berupa gambar 80, 19 orang mendapatkan nilai 100, dan 3
pada saat peneliti mengajar di kelas, serta orang peserta didik mendapatkan nilai
alat tulis untuk memudahkan dibawah KKM.
pengumpulan data Penilaian pengetahuan pada pertemuan
Analisis data merupakan upaya yang ketiga, 28 orang peserta didik mendapatkan
nilai di atas KKM, 18 orang mendapatkan
dilakukan untuk mengklasifikasi,
nilai 80, 10 orang mendapatkan nilai 100,
mengelompokkan data, menyamakan data serta 2 orang mendapatkan nilai di bawah
yang sama dan membedakan data yang KKM.
berbeda, (Mahsun, 2014:253). Teknik Penilaian pengetahuan pada pertemuan
analisis data yang digunakan dalam kelima, 26 orang peserta didik mendapatkan
penelitian ini adalah teknik deskriptif nilai di atas KKM, 17 orang mendapatkan
kualitatif. Data yang dianalisis adalah nilai 100, 9 orang peserta didik mendapatkan
nilai-nilai yang terkandung dalam novel nilai 80, serta 4 orang peserta didik
Keluarga Gerilja. adapun teknik analisis mendapatkan nilai di bawah KKM.
data dalam penelitian ini adalah sebagai Kegiatan penilaian keterampilan yang
berikut. 1) Menganalisis nilai cinta tanah dilakukan oleh guru pada pertemuan keempat
dan keenam hampir semua peserta didik
air pada tokoh dan penokohan dalam
mendapatkan nilai di atas KKM, bahkan pada
novel Keluarga Gerilja Karya Pramoedya pertemuan keempat seluruh peserta didik
Ananta Toer. 2) Menganalisis nilai mendapatkan nilai di atas KKM. KKM bahasa
keberanian pada tokoh dan penokohan Indonesia pada kelas VIII yang ditetapkan
dalam novel Keluarga Gerilja Karya adalah 75.
Pramoedya Ananta Toer. 3) Menganalisis Penilaian keterampilan pada pertemuan
nilai rela berkorban pada tokoh dan keenam, 22 peserta didik mendapatkan nilai
penokohan dalam novel Keluarga Gerilja di atas KKM. 4 orang mendapatkan nilai 95,
Karya Pramoedya Ananta Toer. 4) 9 orang mendapatkan nilai 85, 9 orang
Mengimplementasi nilai-nilai patriotisme mendapatkan nilai 75, dan ada 7 peserta didik
ke dalam pembelajaran di sekolah yang masih mendapatkan di bawah KKM.

Pembahasan
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Cinta tanah air adalah perasaan yang
Hasil timbul dari dalam hati sanubari seorang
Berdasarkan hasil analisis data adalah warga negara untuk mengabdi,
kegiatan penilaian pengetahuan yang memelihara, membela, dan melindungi
dilakukan oleh guru pada pertemuan pertama, tanah airnya dari segala macam ancaman
kedua, ketiga, dan kelima menunjukkan lebih dan gangguan. Seseorang yang mencintai
dari sebagian peserta didik mendapatkan nilai tanah airnya akan memiliki rasa

6
kebanggaan, rasa memiliki, rasa kecintaan terhadap tanah air. Orang yang
menghargai, rasa menghormati, dan rela mencintai tanah airnya akan memiliki
loyalitas untuk tanah airnya. Setiap keberanian untuk melindungi, menjaga,
individu yang mencintai tanah airnya akan dan membela tanah airnya meski harus
tercermin dari perilaku membela tanah mengorbankan banyak hal, seperti
airnya, menjaga dan melindungi tanah mengorbankan harta benda,
airnya, rela berkorban demi kepentingan mengorbankan keluargnya, bahkan
bangsa dan negaranya, serta mencintai mengorbankan dirinya sendiri. Seseorang
adat atau budaya yang ada di negaranya yang rela berkorban demi tanah airnya
dengan melestarikannya. bukan hanya dilihat dari pekerjaannya
Nilai keberanian dalam mencintai saja, seperti misalnya para tentara atau
tanah air ditunjukkan melalui sikap yang juga seperti para pahlawan kemerdekaan
berani dalam melindungi tanah air, berani bangsa Indonesia dahulu, tetapi juga dapat
dalam membela bangsanya di hadapan dilihat dari sikap dan tindakannya untuk
bangsa asing, berani mengorbankan tanah air, misalnya sebuah keluarga yang
nyawanya demi menjaga kesatuan tanah rela ditinggal oleh salah satu keluarganya
air dan bangsa. Tidak hanya itu, berani untuk membela tanah air. Sebuah keluarga
dalam membela tanah air juga bisa tidak akan mungkin rela melepas salah
diwujudkan dengan memberikan aspirasi satu keluarganya untuk membela tanah
terhadap problema yang terjadi di tanah air, jika keluarga itu sendiri tidak memiliki
air. Sikap berani dalam mebela tanah air kecintaan terhadap tanah air. Kerelaan
adalah sikap gagah yang rela berkorban melepas salah satu sanak keluarga ini juga
demi tanah air. Dibuktikan dengan tidak dapat dinamakan dengan nilai rela
adanya rasa takut dan menolak penjajahan berkorban untuk tanah air. Masa
karena menimbulkan kesengsaraan. perjuangan yang heroik, sebelum
Pejuang yang memiliki keberanian dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia,
dirinya pantang menyerah dalam berjuang semua elemen bangsa bertekad untuk
melalui berbagai strategi untuk mengusir bersatu dan merebut tanah air Indonesia
penjajah. Keberanian dalam membela dari tangan penjajah. Pada fase
tanah air adalah suatu sikap untuk berbuat kebangsaan inilah tidak ada lagi motivasi
sesuatu demi tanah air dengan tidak terlalu kesukuan, ras ataupun agama menjadi
merisaukan hal-hal buruk. Hal-hal buruk alasan perjuangan. Mengusir penjajah,
yang dimaksud adalah gugur saat rela berkorban bahkan tanpa pamrih
berjuang, kehilangan keluarga yang pergi adalah alasan sakral atas perjuangan demi
berjuang, atau hidup sengsara karena kecintaan pada tanah air.
membela kesatuan bangsa dan tanah air. Hasil penelitian terhadap nilai
Bagi pejuang atau rakyat yang mencintai patriotisme dalam novel Keluarga Gerilja
tanah airnya dengan penuh keberanian, karya Pramoedya Ananta Toer dapat
tidak akan merasa takut dengan hal-hal diimplementasikan dan dijadikan
buruk yang akan menimpanya saat pembelajaran sastra di sekolah.
menjaga kesatuan bangsa dan membela Pembelajaran tersebut membahas tentang
tanah air. menemukan nilai-nilai yang terkandung
Nilai rela berkorban untuk tanah air dalam novel atau cerpen, puisi, hingga
adalah kerelaan seseorang mengorbankan cerita rakyat. Hakekat pembelajaran sastra
dirinya demi bangsa dan tanah air. bertujuan untuk peserta didik memahami
Kerelaan berkorban ini dilandaskan oleh nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah

7
karya sastra tersebut. Data berupa hasil dibuat oleh peneliti juga bertujuan agar
implementasi peneliti di sekolah, aspek siswa dapat menganalisis pesan dan nilai
yang dianalisis dan disajikan meliputi, yang terdapat di dalam novel atau puisi
perencanaan pembelajaran berupa RPP, yang telah dibaca, serta dapat menulis teks
proses pelaksanaan pembelajaran yang ulasan dengan benar sesuai dengan
berupa semua kegiatan pembelajaran yang struktur teks ulasan.
terjadi di dalam kelas, dan bentuk evaluasi b) Adapun tujuan pembelajaran adalah
yang dilakukan dalam pembelajaran teks sebagai berikut. 1) Melalui mengamati,
di kelas XI SMA YPK Pontianak. peserta didik dapat menganalisis pesan-
Perencanaan pembelajaran dilihat dari pesan dan nilai-nilai yang terkandung
RPP (rancangan pelaksanaan dalam resensi/synopsis novel dan puisi
pembelajaran), adalah sebagai berikut. yang telah dibaca dengan jujur dan
a) Indikator pencapaian kompetensi menggunakan bahasa Indonesia yang baik
pada RPP yang dibuat oleh peneliti dan benar. 2) Melalui mengamati, peserta
menyesuaikan dengan kompetensi dasar didik dapat menyusun ulasan terhadap
yang terdapat di dalam silabus. pesan dan nilai dari dua buku fiksi yang
Kompetensi dasar pertemuan pertama telah dibaca serta dikaitkan dengan
yaitu KD 3.20 “menganalisis pesan dari kondisi saat ini dengan jujur dan
dua buku fiksi (novel dan buku kumpulan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
puisi) yang dibaca” dan indikator dan benar. 3) Peserta didik dapat
pencapaian kompetensi 3.20.1 mempresentasikan, menanggapi, dan
“mengidentifikasi pesan dari dua buku memperbaiki hasil kerja dalam diskusi
fiksi (resensi/sinopsis novel dan puisi) kelas dengan rasa ingin tahu, kerja keras,
yang telah dibaca” dan 3.20.2 tanggung jawab, kreatif, bersikap
“menganalisis nilai-nilai yang terdapat bersahabat/komunikatif selama proses
dalam dua buku fiksi (resensi/synopsis pembelajaran. Tujuan pembelajaran
novel dan puisi) yang telah dibaca”. menulis teks ulasan sudah sesuai dengan
Kompetensi dasar pertemuan kedua yaitu kompetensi dasar dan indikator
KD 4.20 “Menyusun ulasan terhadap pencapaian. Peneliti menyusun tujuan
pesan dari dua buku kumpulan puisi yang pembelajaran memuat aspek ABCD
dikaitkan dengan situasi kekinian” dan audience (peserta didik), behavior
indikator pencapaian kompetensi 4.20.1 (perilaku yang hendak dicapai),
“menyusun ulasan terhadap pesan dari dua conditions (dalam kondisi bagaimana
buku fiksi yang telah dibaca dan dikaitkan perilaku itu dicapai), dan degree (tingkat
dengan kondisi saat ini” dan 4.20.2 kemampuan yang diinginkan untuk
“mempresentasikan, menanggapi, dan dicapai).
memperbaiki hasil kerja dalam diskusi c) Materi ajar yang terdapat di dalam
kelas”. Alasan peneliti membuat indikator RPP berupa pengertian amanat,
pencapaian pembelajaran di atas, karena pengertian nilai-nilai yang terkandung
indikator di atas menyesuaikan dengan dalam buku fiksi, pengertian teks ulasan,
kompetensi dasar yang terdapat di dalam dan struktur teks ulasan. Materi ajar yang
silabus. Indikator yang dibuat oleh peneliti dipilih sesuai dengan karakteristik peserta
sudah saling berkaitan, hal ini dapat dilihat didik. Pada dasarnya peserta didik belum
di mana peneliti mencantumkan indikator begitu memahami bagaimana
dengan menggunakan kata kerja menganalisis pesan-pesan dan nilai-nilai
operasional pada RPP. Indikator yang yang terkandung dalam buku fiksi. Peserta

8
didik juga belum mengerti bagaimana cara f) Model, Kegiatan pembelajaran
menulis teks ulasan dengan benar dan dalam penelitian ini menggunakan model
sesuai dengan struktur teks ulasan, pembelajaran Kooperatif atau
sehingga peneliti akan menjelaskan Cooperative Learning. Cooperative
terlebih dahulu mengenai materi yang Learning adalah suatu strategi belajar
dibahas kepada peserta didik. mengajar yang menekankan pada sikap
d) Media pembelajaran yang atau perilaku bersama dalam bekerja atau
digunakan dalam kegiatan pembelajaran membantu di antara sesam dalam
adalah infokus, contoh resensi/sinopsis kelompok, yang terdiri dari dua orang atau
novel, puisi, dan materi mengenai teks lebih. Tiap kelompok tersebut terdiri dari
ulasan. Menurut peneliti, penggunaan siswa-siswa berbagai tingkat kemampuan,
power point dalam kegiatan pembelajaran melakukan berbagai kegiatan belajar
dapat membantu proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman mereka
lebih efisien. Adanya media pembelajaran tentang materi pelajaran yang sedang
seperti contoh resensi/sinopsis novel dan dipelajari. Peneliti menggunakan model
puisi akan membuat peserta didik lebih pembelajaran kooperatif dikarenakan
mudah menerima atau memahami model pembelajaran ini dikembangkan
penyampaian materi dalam proses untuk mencapai setidaknya tiga tujuan
pembelajaran. pembelajaran, yaitu hasil belajar
e) Pendekatan yang digunakan dalam akademik, penerimaan terhadap
proses pembelajaran adalah pendekatan perbedaan individu, dan pengembangan
saintifik. Pendekatan saintifik adalah keterampilan sosial.
proses pembelajaran yang dirancang g) Metode pembelajaran adalah suatu
sedemikian rupa agar peserta didik secara proses penyampaian materi pendidikan
aktif mengonstruktur konsep, atau prinsip kepada peserta didik yang dilakukan
melalui tahapan-tahapan mengamati secara sistematis dan teratur oleh guru.
(untuk mengidentifikasi atau menemukan Metode pembelajaran dapat juga
masalah), merumuskan masalah, dikatakan sebagai suatu strategi atau
mengajukan atau merumuskan hipotesis, taktik dalam melaksanakan kegiatan
mengumpulkan data dengan berbagai pembelajaran di kelas yang diaplikasikan
teknik, menganalisis data, menarik oleh guru sehingga tujuan pembelajaran
kesimpulan, dan mengomunikasikan yang telah diterapkan dapat tercapai
konsep, hokum, atau prinsip yang dengan baik. Dalam penelitian ini, peneliti
“ditemukan”. Peneliti menggunakan menggunakan beberapa metode dalam
pendekatan saitifik dikarenakan kegiatan pembelajaran, yaitu diskusi,
pendekatan ini merupakan suatu teknik ceramah, dan penugasan. Peneliti memilih
pembelajaran yang menempatkan siswa ketiga metode tersebut, karena ketiga
menjadi subjek aktif melalui tahapan- metode tersebut dirasa tepat dan sesuai
tahapan ilmiah sehingga mampu dengan kompetensi dasar dan indikator
mengkonstruk pengetahuan baru atau pencapaian pembelajaran yang ada.
memadukan dengan pengetahuan h) Evaluasi, Peneliti menilai sikap
sebelumnya. Pendekatan saintifik/ilmiah peserta didik dengan melakukan
terbukti lebih efektif dalam pembelajaran pengamatan terhadap perilaku peserta
dibandingkan dengan pembelajaran didik pada saat proses pembelajaran di
tradisional. kelas. Pengamatan yang dilakukan seperti,
apakah peserta didik tampak berbicara

9
dengan temannya pada saat peneliti penutup. Pada kegiatan pendahuluan, 1)
menjelaskan materi pelajaran, apakah peneliti melakukan orientasi yaitu dengan
peserta didik bersikap disiplin pada saat di memberikan salam dan berdoa sebelum
kelas dan tidak rebut, serta apakah peserta pembelajaran dimulai, selanjutnya peneliti
didik mencari-cari alasan untuk keluar mengabsen siswa dan meminta siswa
kelas. Ada empat aspek dalam penilaian untuk menyiapkan perlengkapan belajar.
sikap, yaitu bekerja sama, jujur, tanggung Setelah orientasi 2) kegiatan apersepsi
jawab, dan disiplin. Alasan peneliti yaitu peneliti memberikan informasi
menilai empat aspek tersebut dalam tentang pembelajaran yang akan
penelian sikap, karena menurut peneliti dilaksanakan. dan 3) kegiatan memotivasi,
keempat aspek penilaian sikap tersebut yaitu peneliti memberikan gambaran
sesuai dengan kompetensi inti yang tentang manfaat mempelajari pelajaran
terdapat di dalam silabus. Penilaian yang akan dipelajari, serta peneliti juga
pengetahuan dilakukan berdasarkan hasil menyampaikan tujuan pembelajaran
tes lisan dan tes tertulis. Tes lisan dan tes kepada peserta didik.
tertulis yang diberikan berupa pertanyaan Pada kegiatan inti, peneliti
seputar materi pembelajaran kepada mencantumkan 5M dalam pembelajaran,
peserta didik. Aspek yang dinilai dalam yaitu mengamati, menanya,
tes lisan adalah intonasi, pelafalan, mengumpulkan informasi,
kelancaran, keberanian, pilihan kata, dan mengasosiasikan informasi, dan
gestur. Peneliti memilih keenam aspek mengkomunikasikan.
tersebut dalam penilaian lisan untuk Kegiatan penutup pertemuan pertama,
pengetahuan peserta didik dan mengetahui peneliti dan peserta didik menyimpulkan
keterampilan berbicara serta keberanian pembelajaran dan merefleksikan kegiatan
peserta didik dalam mengemukakan yang sudah dilakukan. Setelah itu peneliti
pendapat di kelas. Penilaian keterampilan memberikan tugas kepada peserta didik
dilakukan dengan tahap peserta didik untuk berlatih menganalisis nilai dan
ditugaskan oleh peneliti untuk menulis pesan yang terandung di dalam novel dan
teks ulasan berdasarkan resensi novel dan puisi yang dibaca secara mandiri di rumah,
puisi yang telah dibaca. Peneliti kemudian peneliti menyampaikan rencana
memberikan penialaian melalui tugas pembelajaran pada pertemuan
tersebut dan hasil hasil dari teks ulasan selanjutnya, dan peneliti menyampaikan
yang dibuat. Aspek yang dinilai peneliti salam penutup.
yaitu struktur teks ulasan yaitu orientasi, Peneliti melaksanakan penilaian
tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. autentik yang terdiri dari penilaian sikap,
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan penilaian pengetahuan, dan penilaian
pada tanggal 15 April 2019 di SMA YPK keterampilan. 1)Penilaian melalui sikap
Pontianak. Implementasi dilakukan yang dilakukan peneliti selaras untuk
kepada kelas XI, di mana jurusan IPA dan mewujudkan satu di antara tujuan
IPS digabung menjadi satu kelas dengan kurikulum 2013 yaitu untuk
jumlah peserta didik sebanyak 28 orang. meningkatkan mutu proses dan hasil
Kegiatan pembelajaran dalam rencana pendidikan yang mengarah pada
pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada pembentukan budi pekerti dan akhlak
pertemuan pertama dan pertemuan kedua mulia peserta didik secara utuh, terpadu,
terdiri atas tiga kegiatan, yaitu kegiatan dan seimbang. 2) Teknik penilaian
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan pengetahuan berupa tes tertulis dan tes

10
lisan. Teknik penilaian pengetahuan suatu perbuatan yang tidak merugikan
berupa tes tertulis, pada penialaian ini negara. Selalu menjaga nama baik negara
peneliti mencantumkan beberapa dan berperilaku yang membuat nama
pertanyaan dan mencantumkan pedoman negara menjadi baik.
penyekoran dengan jumlah skor yang Kedua, sikap berani untuk melindungi
berbeda tiap satu indikator soal. Peneliti dan menjaga tanah air adalah sikap yang
memberikan tes lisan kepada peserta didik ditandai dengan tidak adanya kegentaran
dengan mengajukan pertanyaan yang di dalam diri untuk melawan segala
terkait dengan materi yang disampaikan. ancaman yang ingin menjatuhkan nama
3) Penialaian keterampilan peneliti baik tanah air. Sikap berani juga ditandai
menggunakan penilaian produk dan dengan sikap yang tak takut untuk
praktik. Penilaian ini juga dilengkapi mengorbankan jiwa raganya demi
dengan rubrik penilaian dan pedoman menjaga keutuhan tanah airnya. Salah satu
penskoran. Dalam kegiatan penilaian sikap berani dalam melindungi tanah air
keterampilan, peneliti mengamati adalah sikap yang dicerminkan oleh para
kemampuan peserta didik dalam pahlawan tanah air yang berani turun ke
mengemukakan pendapat, menyanggah medan perang untuk melawan para
pendapat, dan meyakinkan lawan bicara penjajah tanah air.
saat kegiatan pembelajaran. Peneliti Ketiga, sikap rela berkorban untuk
memberikan penilaian melalui tugas yang tanah air adalah sikap di mana seseorang
diberikan, yaitu membuat teks ulasan. akan lebih mendahului kepentingan
Nilai dari teks ulasan yang telah dibuat negara atau tanah air. Sikap rela berkorban
peserta didik itulah yang menjadi hasil ini ditandai demgan sikap yang ikhlas
penilaian psikomotorik atau penilaian merelakan apapun demi keutuhan tanah
keterampilan. Aspek yang dinilai peneliti air. Tak ada penyesalan di dalam diri
yaitu struktur teks ulasan yang terdiri dari karena sudah berkorban untuk tanah air.
1) orientasi, 2) tafsiran, 3) evaluasi, dan 4) Keempat, hasil penelitian ini dapat
rangkuman serta hasil presentasi di depan dijadikan pembelajaran di sekolah,
kelas. khususnya dalam pembelajaran sastra.
Hasil penelitian ini diimplementasikan
SIMPULAN DAN SARAN dalam jenjang satuan pendidikan Sekolah
Simpulan Menengah Atas. Hal ini sesuai dengan
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat Kurikulum 2013 dalam Kompetensi Dasar
beberapa unsur dalam nilai patriotisme 3.20 dan 4.20 pada Siswa Kelas XI
pada novel Keluarga Gerilja Karya Semester 2.
Pramoedya Ananta Toer. Adapun nilai
tersebut adalah 1) cinta tanah air, 2) Saran
keberanian, dan 3) rela berkorban, serta 4) Berdasarkan hasil analisis yang
implementasi di sekolah. Berdasarkan dilakukan dalam penelitian ini, maka
hasil pembahasan dan penelitian, berikut peneliti memberikan saran sebagai
ini adalah hasil simpulan. berikut. 1) Hasil penelitian ini dapat
Pertama, cinta kepada tanah air adalah dijadikan rujukan bagi guru mata
sebuah perasaan di mana seseorang pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini
memiliki rasa cinta yang begitu besar khususnya dalam pembelajaran sastra
untuk tanah airnya. Rasa cinta itu, mengenai nilai-nilai moral atau pesan-
membuat seseorang berusaha melakukan pesan yang terdapat dalam suatu karya

11
sastra. 2) Hasil penelitian ini dapat Kementrian Pendidikan dan
dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya. Kebudayaan.
Penelitian mengenai nlai patriotisme bagi Kusuma, CI. 2015 “Nilai Patriotisme dalam
peneliti yang mengkaji dari novel yang Novel Sang Patriot Karya Irma Devita
berbeda. 3) Hasil penelitian ini dapat dan relevansinya dengan Pembelajaran
Sastra di Kelas XII Semester 2 Tinjauan
dijadikan amanah atau teladan bagi
Sosiologi Sastra”. Skripsi. Yogyakarta:
kehidupan manusia. Hal ini agar dapat Universitas Sanata Dharma.
diambil nilai-nilai dan pesan yang Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa:
ditemukan dalam penelitian ini. Tahapan Strategi, Metode, dan
Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers.
DAFTAR RUJUKAN Moleong, L.J. 2016. Metodologi Penelitian
Baso, A. 2017. Nu Studies Pergolakan Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Pemikiran antara Fundamentalis Islam Remaja Rosdakarya.
dan Fundamentalis Neo-Liberal. Moleong, L.J. 1991. Metode Penelitian
Jakarta: Erlangga. Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Damono, S.D. 2002. Pedoman Penelitian Rosdakarya.
Sosiologi Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa. Rahmanto, B. 1998. Metode Pengajar Sastra
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Bahasa Pegangan Guru Pengajar Sastra.
Indonesia Kelas XI Yogyakarta: Kanisius.
SM/MTA/SMK/MAK. Jakarta: Ratna, N.K. 2011. Paradigma Sosiologi
Kementrian Pendidikan dan Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kebudayaan Republik Indonesia. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Bahasa Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Indonesia Kelas XI Kualitatif, dan R&D. Bandung:
SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta: Alfabeta.
Kementrian Pendidikan dan Wellek, R dan Austin Werren. 1989. Teori
Kebudayaan Republik Indonesia. Kesusatraan. Jakarta: Gramedia.
Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Zuldafrial. 2012. Penelitian Kuantitatif.
Implementasi Kurikulum 2013 tahun Surakarta: Media Perkasa.
Ajaran 2014/2015. Jakarta: Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan

12

You might also like