You are on page 1of 4

RELOKASI MUSEUM SUBAK DI TABANAN, BALI

Studi Relokasi Pada Museum Subak di Tabanan

Gede Arya Surya Adhijaya1), Nengah Keddy Setiada2), dan I Ketut Mudra 3)
1)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
detolsba@gmail.com
2)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
keddymirabo@yahoo.com
3)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
ikmudra@yahoo.com

ABSTRACT

Subak Museum Relocation aims to maximize the function of the Subak Museum itself, amid the condition of architectural
buildings and the current location is in the middle of developing cities that is on Jl. Gatot Subroto, Sanggulan Village,
Tabanan is difficult to allow Subak Museum to grow especially in terms of facilities, both tourism and educational facilities
maupu. With Relocation Subak Museum to the place which is of course very closely related to the subak itself as the
main collection of Subak Museum and has a subak environment that is still beautiful as a tourist attraction World
Heritage Jatiluwih, is expected to provide added value for Subak Museum in particular and generally in tourism
Tabanan . The location of relocation Subak Museum also ditentnukan based on the tourism path of Tabanan regency so
that happened interconnected with each other especially in Subak Museum with WBD Jatiluwih. The selected location is
rice field area of 82 acre in Babahan Tabanan Village, precisely in Babahan-Senganan street, Penebel Sub-district,
Tabanan Regency. Facilities available at the Subak Museum that has been relocated include exhibition space,
management manager, audiovisual hall, food court, and outdoor museum as a replica of Subak irrigation system in Bali.
Keywords: Relocation, Museum, Subak

ABSTRAK

Relokasi Museum Subak bertujuan untuk memaksimalkan fungsi dari Museum Subak itu sendiri, di tengah
kondisi bangunan arsitektur dan lokasi saat ini berada di tengah kota berkembang yaitu di Jl. Gatot Subroto,
Desa Sanggulan, Tabanan sulit memungkinkan Museum Subak untuk berkembang terutama dalam hal
fasilitas, baik fasilitas wisata maupu edukasi. Dengan direlokasinya Museum Subak ke tempat yang
tentunya sangat berhubungan erat dengan subak itu sendiri sebagai koleksi utama Museum Subak dan
mempunyai lingkungan subak yang masih asri seperti objek wisata Warisan Budaya Dunia Jatiluwih,
diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi Museum Subak khususnya dan umumnya pada
pariwisata Kabupaten Tabanan. Lokasi relokasi Museum Subak juga ditentntukan berdasarkan jalur
pariwisata Kabupaten Tabanan sehingga terjadi saling berhubungan antara satu dengan lainnya terlebih
pada Museum Subak dengan WBD Jatiluwih. Lokasi yang terpilih adalah lahan persawahan seluas 82 are di
Desa Babahan Tabanan, tepatnya di Jl Babahan-Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.
Fasilitas tambahan yang tersedia pada Museum Subak yang telah direlokasi antara lain ruang pameran,
kator pengelola, ruang audiovisual, foodcourt, dan museum outdoor sebagai replika sistem irigasi Subak di
Bali.
Kata Kunci: Relokasi, Museum, Subak

PENDAHULUAN

Indonesia dijuluki negara agraris karena sebagian besar masyarakatnya bertani. Salah satu daerah di
Indonesa yang memiliki sumber daya pertanian cukup unik dalam sistem pertaniannya adalah Bali, yang
terkenal dengan sistem management pengelolaan pertanian yaitu Subak. Atas dasar pertimbangan untuk
mempertahankan dan melestarikan Subak di Bali maka timbul gagasan dari seorang ahli adat dan agama di
Bali yang bernama I Gusti Ketut Kaler pada tanggal 17 Agustus 1975, yang kemudian ide ini menjadi konsep
untuk pendirian Museum Subak. Museum Subak Tabanan diresmikan oleh Gubernur Bali Prof. Dr. Ida Bagus
Mantra pada tanggal 13 Oktober 1981. Tepat pada tanggal 29 Juni 2012, Pengusulan Subak telah disetujui,
diakui dan ditetapkan/disahkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO dalam sidang ke-36 Komite

Gede Arya Surya Adhijaya (1319251009)1), Nengah Keddy Setiada2), dan I Ketut Mudra3)–Relokasi Museum Subak di
Tabanan, Bali
1
Warisan Dunia UNESCO di kota Saint Peterburg, Rusia. Penetapan sebagai Warisan Budaya Dunia ini
disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat Bali.

Tepat pada tanggal 29 Juni 2012, Subak telah disetujui, diakui dan ditetapkan/disahkan sebagai Warisan
Budaya Dunia oleh UNESCO. Penetapan sebagai Warisan Budaya Dunia ini disambut baik oleh pemerintah
dan masyarakat Bali. Namun apresiasi yang diraih oleh Subak pada tahun 2012 tidak sejalan dengan
properti yang didirikan untuk menjaga dan melestarikan subak yaitu Museum Subak. Kondisi Museum Subak
kini tidak mengalami perkembangan dikarenakan dengan terbatasnya lahan pada lokasi saat ini. Perlu
dilakukan upaya terhadap Museum Subak. Salah satunya dengan merelokasinya ke lahan baru yang
mencukupi, mendukung fungsi dan berhubungan dengan Museum Subak itu sendiri.

ALUR RELOKASI

Kondisi Fisik Kabupaten Tabanan

Kabupaten Tabanan, salah satu kabupaten di Provinsi Bali secara geografis terletak diantara 08 o-14’ 30” -
08o 30’ 07” Lintang Selatan dan 114 o 54’52” – 115o 12’ 57” Bujur Timur. Batas-batas wilayah Kabupaten
Tabanan adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buleleng, sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Badung sebelah selatan Samudera Indonesia dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Jembrana dan Buleleng. Kabupaten Tabanan terletak pada ketinggian 0 – 2.276 m di atas permukaan laut
(dpl), dimana lahan tertinggi berada di puncak Gunung Batukaru. Topografi wilayah Kabupaten Tabanan
memiliki tiga karakteristik yang berbeda. Bagian selatan berbatasan
dengan Samudera Indonesia merupakan dataran rendah dengan topografi
yang relatif datar, di bagian tengah bergelombang, dan di bagian utara
merupakan daerah perbukitan dan pegunungan dimana terdapat beberapa
gunung yaitu Gn. Batukaru (2.276 m), Gn. Sangiyang (2.097 m), Gn.
Pohen (2.055 m) dan Gn. Adeng (1.811 m).

Gambar 1. Peta Kabupaten Tabanan


Sumber : petatematikindo.files.wordpress.com

Kunjungan Ke Kabupaten Tabanan

Kabupaten Tabanan merupakan salah satu kabupaten di Bali yang memiliki berbagai objek wisata yang
cukup beragam dan memiliki tingkat kunjungan yang cukup tinggi diantara kabupaten lain di BaliDari data
Badan Pusat Statistik provinsi Bali tercatat bahwa kunjungan pariwisata di Bali mengalami kenaikan sebesar
55,5 % dalam 5 tahun, dan Kabupaten Tabanan termasuk didalamnya. Data BPS Provinsi Bali menunjukan
kunjungan di Kabupaten Tabanan mengalami kenaikan pertumbuhan wisatawan dalam rentan waktu 5
tahun, dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Tabanan 2010-1014

Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan


Tahun Jumlah Kunjungan Wisatawan
(%)
2010 1.667.441
2011 1.854.694 11,23
2 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume 5 Nomor 2 Edisi Juli Tahun 2017-ISSN No. 9 772338
505087
2012 1.876.951 1,20
2013 1.967.276 4,81
2014 1.990.762 1,19
Sumber : BPS Provinsi Bali

Tabanan lebih mengedepankan daya tarik wisata alamnya karena tentu saja dengan kondisi geografis
Kabupaten Tabanan mempunyai sumber daya alam yang kompleks seperti pantai, gunung, hutan, danau
maupun persawahan dengan sistem subaknya yang masih lestari hingga kini. Yang dapat mendukung daya
tarik wisata ke Kabupaten Tabanan. Di tambang dengan sistem pengelolaan lokasi objek wisata yang
semakin baik dan profesional akan sangat menentukan faktor bertambahnya kunjungan ke Kabupaten
Tabanan baik oleh wisatawan asing maupun domestik.

Daya Tarik Wisata Kabupaten Tabanan

Sebagaimana yang tertera pada Perda RTRW Kabupaten Tabanan, yaitu Perda No 11 Tahun 2012 Pasal 51
ayat 3. Daya Tarik Pariwisata Kabupaten Tabanan memiliki 12 jenis wisata diantaranya : wisata pantai,
wisata alam, wisata budaya, wisata pendidikan dan lain-lain. Dari sekian banyak jenis wisata dan objek di
dalamnya hanya beberapa objek wisata yang produktif mendatangkan wisatawan seperti yang tertera pada
Tabel 2

Tabel 2 Jumlah Kunjungan Wisnu & Wisman Kabupaten Tabanan 2015


Sumber : Disparda Provinsi Bali

No Nama Objek WISNU WISMAN JUMLAH


1 Ulun Danu Beratan 216.443 507.622 724.065
2 Bedugul 490.428 29.100 519.528
3 Kebun Raya Eka Karya 307.079 33.026 340.105
4 TPB Margarana 27.867 1.071 28.938
5 Alas Kedaton 81.528 40.895 122.423
6 Tanah Lot 1.804.743 1.240.945 3.045.688
7 Museum Subak 3.279 1.172 4.451
8 Air Panas Penatahan 5.359 1.108 6.467
9 Jatiluwih 5.344 96.216 101.560
10 Taman Kupu-kupu Lestari 6.044 2.715 8.759
11 Areal Pura Batukaru 126 13.406 13.532
Total 2.948.240 1.967.276 4.915.516

Dari beberapa objek wisata di atas adalah objek yang mewakili jenis wisata yang ada di Kabupaten
Tabnanan. Dan kunjungan yang paling tinggi adalah Tanah Lot dengan jenis wisata pantai, kemudian di ikuti
objek wisata daerah Tabanan utara yang di dominasi oleh wisata alam. Museum Subak ada dalam salah
satu objek wisata Kabupaten Tabanan dengan jenis wisata
pendidikan dengan jumlah kunjungan paling sedikit di
Kabupaten Tabanan.

Jalur Pariwisata Kabupaten Tabanan

Jalur pariwisata di Kabupaten Tabanan lebih produktif berada


di daerah Tabanan Utara karena objek wisata di daerah
Tabanan Utara lebih banyak dan memiliki jarak yang tidak
terlalu jauh satu dengan lainnya. Sehingga wisatawan yang
berkunjung ke Kabupaten Tabanan cenderung memilih objek
wisata yang berada di Tabanan Utara terlebih dahulu. Dan
terakhir adalah Pantai Tanah Lot di Tabanan Selatan untuk
melihat Sunset. Secara tidak langsung obyek wisata yang
berada atau terletak di daerah Tabanan Utara cenderung akan
lebih sering mengalami kunjungan dari wisatawan, hal ini juga
didukung oleh akses yang sudah dapat mengakomodasi

Gede Arya Surya Adhijaya (1319251009)1), Nengah Keddy Setiada2), dan I Ketut Mudra3)–Relokasi Museum Subak di
Tabanan, Bali
3
kendaraan pariwisata serta tentunya infrastruktur dan pelayanan dari obyek wisata di daerah Tabanan Utara
mulai terus berbenah dan meningkatkan kinerjanya. Selain dari pada hal teknis, jalur wisata Tabanan Utara
juga menawarkan kondisi alam yang ada di daerah ini masih asri dan udara yang masih terbilang segar
karena berada di kawasan dataran tinggi di Tabanan.

Gambar 2. Peta Jalur Pariwisata Kabupaten Tabanan


Sumber : Tabanan Bali Map

SIMPULAN

Lokasi yang diperlukan Museum Subak adalah lokasi yang bisa dan memungkinkan Museum Subak
untuk mengembangkan fasilitas wisatanya guna menarik kunjungan wisatawan. Pemilihan lokasi Museum
Subak yang baru juga mempertimbangkan objek wisata yang ditawarkan oleh Kabupaten Tabanan.
Museum Subak adalah museum yang menyimpan benda sejarah kebudayaan dalam hal ini adalah alat-alat
pertanian tradisional Bali dan edukasi tentang sistem irigasi tradisional Bali yaitu Subak yang sangat erat
sekali keterkaitannya dengan sawah. Salah satu objek wisata alam di Kabupaten Tabanan yang
menawarkan panorama sawah adalah Objek Wisata Jatiluwih dan jumlah kunjungan ke Jatiluwih juga relatif
tinggi. Selain dari pada itu lokasi di jalur atau di sekitar Objek Wisata Jatiluwih berdekatan dengan objek
wisata alam lainya atau satu jalur dengan Pura Batukaru, Air Panas, dan Kebun Raya Bedugul. Atas dasar
pertimbangan tersebut lokasi untuk merelokasi Museum Subak adalah jalur tujuan atau sekitar kawasan
Jatiluwih yang berada di wilayah Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Dengan direlokasinya Museum
Subak ke kawasan Jatiluwih agar wisatawan mendapatkan satu paket wisata pendidikan tentang subak di
Museum Subak kemudian menyaksikan secara langsung sistem subak itu berjalan pada wisata alam
Jatiluwih. Jadi antara Museum Subak dan Jatiluwih mengalami hubungan yang terkait satau sama lain.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2014. Denpasar.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali. 2015. Statistik Pariwisata Bali 2014. Denpasar.
UPTD Museum Subak. 2014. Museum Subak. Tabanan: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Tabanan
Windia,Wayan. Alit Artha Guna, Wayan, 2013, Subak Warisan Budaya Dunia, Denpasar : Udayana
University Press.
Bali Glory, 2016, Subak: Sistem Pengairan Sawah (irigasi) Tradisional Bali,
http://www.id.baliglory.com/2016/04/subak-bali.html , diakses pada tanggal 19 September 2016 pukul
01.57
Bali Jaya Trans, 2015, Museum Subak Tabanan, http://www.balijayatrans.com/2015/04/musium-subak-
tabanan.html, diakses pada tanggal 19 September 2016 pukul 23.01

4 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume 5 Nomor 2 Edisi Juli Tahun 2017-ISSN No. 9 772338
505087

You might also like