Professional Documents
Culture Documents
Diah Irawati
diahirawati_dhyra@yahoo.com
Abstract
This research aims to describe (1) function of "maternal uncle" for his nephew (2) prohibition for
the same tribe marriage (3) the function of maternal uncles for people in one tribe including in
Novel "Mencari cinta yang Hilang" by Abdulkarim Khiaratullah. This research was qualitative
research that used descriptive methode which had characteristic was conten analysis, that is a
research which have done by examining a literature manuscript by looking at a piece of fact or
dialog from the figure that purpose to knowing the element of minangkabau culture that including
in novel. Technique of gathering data in this research use documentation technique and writing a
note technique. Analysis result show that, first, in overal 'maternal uncle' describing in this novel is
responsive and guiding his nephew, its according to rules, which 'maternal uncle' in Minangkabau
People is very important to his nephew life. Only 'maternal uncle' from Rahima, Mak Katik which
did not a right job. Second, problem about forbidding one tribe marriage is still a trouble on
Minangkabau people life, that is reflected in novel that still find a polemic about forbidding one
tribe wedding, tradition agreement which very compoting with one tribe marriage whom judging
as marriage with own family, in other hand based on religion one tribe marriage is not forbidden
thing. Third, this novel also reflect a figure of 'Niniak Mamak' in minangkabau people, there is
finish tradition clash, in this novel 'niniak mamak' also finish a problem of one tribe marriage,
which is Chaniago clan, on discussion which leading by Datuk Rangkayo Sati as people leader has
a decision which a one tribe marriage between Fauzi and Rahima can not continued.
Key Word : Minangkabau culture, maternal uncle, maternal uncle’s,the same tribe marriage,
novel
Diah Irawati – Unsur Budaya Minangkabau dalam Novel Mencari Cinta yang Hilang...
| 55
Diah Irawati – Unsur Budaya Minangkabau dalam Novel Mencari Cinta yang Hilang...
| 57
Diah Irawati – Unsur Budaya Minangkabau dalam Novel Mencari Cinta yang Hilang...
| 59
Rapat ini dihadiri oleh Mamak- paling menentang pernikahan Fauzi dan
mamak dari Fauzi dan juga Rahima. Dari Rahima. Ternyata, Mak Katik melakukan
pihak Fauzi yaitu Mak palito dan Mak semua ini karena ingin menjadikan
Ujang, dari pihak Rahima hadir Mak Rahima sebagai menantunya. Agung
Katik, Mak Pakiah dan Mak Lelo. Dalam anak dari Mak Katik menyukai Rahima,
Rapat ini lah permasalahan di angkat, sehingga ia meminta Ayahnya untuk
dan setiap orang berhak mengeluarkan meminang Rahima. Hal ini tentu saja
pendapat berdasarkan pandangan melenceng dari peran mamak yang
masing-masing. Seperti Mak Katik yang seharusnya. Karena Mak Katik lebih
sangat menentang pertunangan mengutamakan keinginan anaknya dari
keduanya. Ada juga Mak Lelo dan Mak pada kebahagiaan kemenakannya.
Pakiah yang lebih bijaksana yang masih Pada kenyataannya, memang
meminimkan kemudharatan dari peranan mamak sudah mulai bergeser,
permasalahan ini. Mak Palito tetap saja, sebagian mamak hanya mementingkan
merupakan Mamak yang bijaksana, yang urusan rumah tangganya saja, tanpa
lebih memandang dari kedua sisi, baik memperdulikan kemenakannya.
agama maupun adat. Setelah semuanya Mamakkemenakan dibimbing anak
mengeluarkan pendapat, barulah dipangku sudah jarang digunakan lagi.
penghulu yaitu Datuk Rangkayo Sati yang Mamak hanya tinggal mamak. Bahkan
menyimpulkan dan mengambil banyak mamak yang rela menjual harta
keputusan. pusaka, dan lain-lain.
Keputusan yang diambil penghulu Selanjutnya akan dibahas
tidak bisa diganggu gugat lagi. Semua mengenai pernikahan sesuku dalam
yang hadir di rapat harus menyetujinya. masyarakat Minangkabau. Pernikahan
Karena penghulu merupakan orang sesuku merupakan pernikahan yang
nomor satu disuatu kaum. Pemilihan sangat dilarang oleh masyarakat
seorang Datuk juga tidak mudah, melalui Minangkabau. Pernikahan sesuku terus
proses dan kesepakatan bersama, menjadi polemik dalam masyarakat
seorang Datuk harus merupakan orang Minangkabau. Adat basandi syara’, syara’
yang cerdas, yang sangat paham dengan basandi kitabullah yang merupakan
adat. Dalam novel ini, keputusan Datuk falsafah Minangkabau yang membuat
Sati yaitu membatalkan pernikahan. Jadi salah satu penyebab pertentangan dalam
pernikahan tidak bisa dilanjutkan. permasalahan ini.
Keputusan Datuk Sati juga diterima oleh Adat bersendi syariat, sedangkan
semua yang hadir, meskipun Fauzi dan syariat bersendikan Al-Quran, sehingga
Rahima sangat kecewa terhadap sesuatu yang dibuat oleh adat itu
keputusan mamaknya. Tetapi karena tumpang tindih dengan Al-Quran.
menghormati keputusan niniak mamak Pernikahan sesuku, dilarang karena
fauzi rela pernikahannya dengan Rahima dianggap menikah dengan saudara
dibatalkan. sendiri, padahal sesuku bukan berarti
Dalam novel ini juga, memiliki pertalian darah. Sedangkan
menggambarkan seorang mamak yang pernikahan yang yang dilarang oleh
mementingkan diri sendiri. Seperti Mak agama yaitu pernikahan yang memiliki
Katik, Mak Katik adalah orang yang pertalian darah.
Diah Irawati – Unsur Budaya Minangkabau dalam Novel Mencari Cinta yang Hilang...
| 61
belum tentu memiliki suku yang sama dunia. Ternyata Mak Katik yang sangat
berarti memilki pertalian darah. menentang pernikahan keduanya,
Dalam novel ini juga memberikan meskipun ada solusi yang diberikan oleh
solusi, jika saja pernikahan ini terus adat memiliki maksud terselubung yaitu
dilakukan, bisa dengan membayar denda ingin menikahkan anaknya dengan
yaitu menyembelih seekor kerbau untuk Rahima.
dipersembahkan kepada niniak mamak Jika kita hubungkan dengan
atau keluar dari kampung. Alasan dari kenyataan sekarang, pernikahan sesuku
niniak mamak yang melarang pernikahan mamang tetap menjadi sesuatu yang
sesuku dalam novel ini sama dengan tabu dan juga dilarang oleh agama.
kenyataan yang berlaku di Masyarakat Tetapi sudah banyak solusinya, selain
Minangkabau, yaitu menikah sesuku solusi yang sudah dikemukakan dalam
adalah menikahi saudara sendiri, ia novel Mencari Cinta yang Hilang karya
memegang dalil Al-Quran surat An-nissa Abdulkarim Khiaratullah yaitu keluar dari
yaitu dilarang menikah dengan saudara kampung atau menyembelih kerbau, ada
sendiri. Padahal jika dikaji, saudara solusi lagi yang bisa diberlakukan yaitu
seperti apa yang dimaksud, yaitu saudara keluar dari suku dan mengaku mamak
yang memilki pertalian darah, itu jugalah dan suku lain di luar daerahnya dengan
alasan yang dibahas di novel ini. kosekuensi seluruh haknya di rumah
Keputusan final dari novel gadang habis.
dengan alasan meminimalkan
kemudharatan yaitu, pertunangan harus Simpulan
dibatalkan karena apabila dilanjutkan Berdasarkan hasil penelitian dan
akan menjadi gunjingan orang-orang pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
kampung, akan mencoreng suku 1. Peranan mamak terhadap
Chaniago, dan perkataan niniak mamak kemenakan yang digambarkan dalam
Caniago tidak akan didengar lagi dalam novel ini, menggambarkan peranan
musyawarah kampung. Kepatuhan mamak yang sudah sesuai dengan
terhadap aturan adat tetap dilaksanakan, kenyataan, yaitu ada mamak yang
karena meskipun melaksanakan solusi berperan seperti seharusnya yang
yaitu dengan menyembelih kerbau atau bertanggung jawab penuh kepada
keluar dari kampung tetap saja kemenakannya yaitu Mak Palito,
mencoreng kaum Chaniago. Sehingga mamak dari Fauzi. Dan juga
penghulu memutuskan untuk tidak digambarkan watak mamak yang
melaksanakan pernikahan. lebih mengutamakan anaknya dari
Dampak dari pembatalan pada kemenakan seperti mamak dari
pernikahan sesuku dalam novel ini malah Rahima yaitu Mak Katik.
menjadi malapetaka. Fauzi akhirnya 2. Larangan pernikahan sesuku dari segi
pergi menenangkan diri ke Jakarta. agama dan adat. Dari segi agama
Sedangkan Rahima dinikahkan dengan yang sebenarnya bukan menjadi
anak mamaknya yaitu Agung, anak dari suatu masalah, sedangkan dari adat
Mak Katik. Karena kepedihan hatinya yang dianggap sangat menimbulkan
yang sangat mencintai Fauzi, akhirnya masalah yaitu mempermalukan kaum
Rahima sakit-sakitan hingga meninggal karena dianggapp menikah dengan
Diah Irawati – Unsur Budaya Minangkabau dalam Novel Mencari Cinta yang Hilang...
| 63
Diah Irawati – Unsur Budaya Minangkabau dalam Novel Mencari Cinta yang Hilang...