You are on page 1of 13

POTRET KEMISKINAN DALAM KUMPULAN CERITA PENDEK TAWA GADIS

PADANG SAMPAH KARYA AHMAD TOHARI


(Portrait of Poverty in a Collection of Short Stories the Tawa Gadis Padang Sampah by
Ahmad Tohari)
Hubbi Saufan Hilmia dan Achmad Sultonib
aUniversitas
Sebelas Maret Surakarta
Jalan Ir. Sutami 36 A, Surakarta, Jawa Tengah
Telepon (0271) 646994
bUniversitas Muhammadiyah Purwokerto

Jalan Raya Dukuh Waluh, Purwokerto, Jawa Tengah


Telepon (0281) 636751
Pos-el: hubbyshilmy@gmail.com, achmadsultoni31@yahoo.co.id
tanggal naskah masuk 10 Desember 2018
tanggal akhir penyuntingan 16 Juni 2019
Abstract

This study aims to describe the portrait of poverty that exist in a collection of short stories
the Tawa Gadis Padang Sampah by Ahmad Tohari. The method of this research is
qualitative desktiptif method with the study of the sociology of literature. The source of
the data in this study is a collection of short stories the Tawa Gadis Padang Sampah by
Ahmad Tohari, book the theory of sociology of literature and related journals. The data
in this research in the form of sentences that indicate problems in research. Data
collection techniques in the study is the analysis of the techniques document. Data analysis
techniques using interactive analysis techniques (interactive model of analysis). The
results showed that the portrait of poverty in a collection of short stories the Tawa Gadis
Padang Sampah by Ahmad Tohari is shown by the residence or the place of residence,
employment or profession of a character who was involved the tevye, consumption or
food, until the purchasing power of the character, as well as the role of a character in the
short story.

Keywords: a collection of short stories the Tawa Gadis Padang Sampah and portraits of
poverty

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potret kemiskinan yang ada dalam
kumpulan cerpen Tawa Gadis Padang Sampah karya Ahmad Tohari. Metode penelitian
ini ialah metode desktiptif kualitatif dengan kajian sosiologi sastra. Sumber data dalam
penelitian ini ialah kumpulan cerpen Tawa Gadis Padang Sampah karya Ahmad Tohari,
buku teori sosiologi sastra dan jurnal terkait. Data dalam penelitian ini berupa kalimat-
kalimat yang menunjukkan masalah dalam penelitian. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini ialah teknik analisis dokumen. Teknik analisis data menggunakan teknik
analisis interaktif (interactive model of analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
potret kemiskinan dalam kumpulan cerpen Tawa Gadis Padang Sampah karya Ahmad
Tohari ditunjukkan oleh hunian atau tempat tinggal para tokohnya, pekerjaan atau
profesi yang digeluti para tokohnya, konsumsi atau makanan, sampai daya beli para
tokohnya, serta peranan tokoh dalam kisahan cerita pendek tersebut.

Kata-kata kunci: Kumpulan Cerpen Tawa Gadis Padang Sampah dan Potret Kemiskinan

MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237
PENDAHULUAN Pemahaman yang baik terhadap
suatu karya sastra dicapai dengan sikap
Karya sastra merupakan hasil
kritis pembacanya (Nurgiyantoro, 2007: 5-
imajinasi yang mencerminkan manusia dan
6). Ada beberapa cara untuk memahami
kehidupannya serta menggunakan bahasa
suatu karya sastra, dalam hal ini ialah
sebagai media penyampainnya, baik lisan
memahami karya sastra berupa cerita
maupun tulis. Terciptanya suatu karya sastra
pendek, salah satu caranya ialah dengan
tidak lepas dari hasil pengamatan,
melakukan penelitian terhadap karya sastra
pemikiran, refleksi, dan rekaman budaya
(cerita pendek) tersebut. Noor (2010: 3)
pengarang terhadap suatu hal yang terjadi
mengungkapkan bahwa dalam penelitian
terkait kehidupannya, baik yang terjadi
sastra sangat membutuhkan bantuan dari
dalam dirinya sendiri dan tentu saja yang
ilmu lain yang relevan. Sumbangan ilmu
terjadi di masyarakat sekitarnya.
lain tersebut bermanfaat dalam penelitian
Karya sastra merupakan struktur ragam aspek tertentu dalam suatu karya
dunia rekaan, artinya realitas dalam karya sastra secara bersama-sama, misalnya untuk
sastra adalah realitas rekaan yang tidak sama meneliti aspek-aspek sosial dalam suatu
dengan realitas dunia nyata. Bahan dari karya sastra dibutuhkan pengetahuan tetang
dunia nyata telah diolah sesuai dengan sosial. Pendekatan dengan sosiologi sastra
idealisme dan imajinasi pengarang sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan atau
kebenaran dalam karya sastra itu adalah mendeskripsikan suatu karya sastra yang
kebenaran menurut idealnya pengarang kental dengan aspek-aspek sosial di
(Noor, 2010: 13). dalamnya.
Lebih lanjut Nurgiyantoro (2007: 2) Penelitian ini menggunakan
menjelaskan bahwa karya sastra sebagai pendekatan sosiologi sastra, kajian sosiolgi
karya yang imajiner, karya fiksi sastra adalah kajian terhadap karya sastra
menawarkan berbagai permasalahan yang dilatarbelakangi oleh fakta bahwa
manusia dan kemanusiaan, hidup dan adanya suatu karya sastra tidak dapat
kehidupan. Pengarang menghayati terlepas dari realitas sosial yang ada dan
permasalahan tersebut dengan penuh terjadi di lingkungan si pengarang atau di
kesungguhan yang kemudian lingkungan masyarakat. Endraswara (2008:
diungkapkannya kembali melalui sarana 79) mengungkapkan bahwa sosiologi sastra
fiksi sesuai dengan pandangannya. Dengan adalah penelitian yang terfokus pada
kepekaannya seorang pengarang secara masalah manusia, sebab sastra sering
intens mencermati fenomena yang mengungkapkan perjuangan umat manusia
berkembang dalam masyarakat, merasakan dalam menentukan masa depannya,
pahit getirnya kehidupan, lalu berdasarkan imajinasi, perasaan, dan intuisi.
mengartikulasikan dalam bahasa seni yaitu
Penelitian ini memilih mengkaji
sastra. Oleh karena itu, selain imajinasi dan
pemikiran, suatu karya sastra sangat kumpulan cerpen karya Ahmad Tohari,
Ahmad Tohari sendiri dikenal dengan
dipengaruhi oleh latar sosial, budaya,
karya-karyanya yang konsisten
maupun latar pendidikan si pengarang.
menampilkan nilai-nilai lokalitas dan
Salah satu jenis karya sastra yang kehidupan sosial masyarakat, khususnya
banyak digandrungi para pembaca ialah masyarakat Banyumas. Tidak hanya dalam
cerpen atau cerita pendek. Stanton (2012: karyanya, Ahmad Tohari dalam kehidupan
76) mengungkapkan bahwa cerita pendek sehari-hari juga dikenal dengan sosok yang
haruslah berbentuk padat, di dalamnya sangat sederhana.
pengarang menciptakan karakter-karakter,
semesta mereka, dan tindakan-tindakannya Kumpulan cerpen karya Ahmad
Tohari yang dikaji dengan pendekatan
sekaligus secara bersamaan.
sosiologi sastra dalam penelitian ini ialah

MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237
kumpulan cerpennya yang berjudul Tawa menangkap sastra sebagai manifestasi
Gadis Padang Sampah yang diterbitkan peristiwa dan keadaan sosial budaya.
oleh penerbit Kunca Wacana pada tahun Berdasar pada hal tersebut, maka
2017. Kumpulan cerpen Tawa Gadis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Padang Sampah terdiri dari beberapa cerpen dan mendeskripsikan potret-potret
diantaranya cerpen yang berjudul Anak ini kemiskinan dalam kumpulan cerpen Tawa
Mau Mengencingi Jakarta? yang pernah Gadis Padang Sampah karya Ahmad
dimuat di Kompas edisi Minggu 13 Tohari.
Septemper 2015, cerpen Gulai Kam-bhing
dan Ibu Rapilus yang pernah dimuat di
Kompas 4 Desember 2016, cerpen Komedi LANDASAN TEORI
Si Bugil dan Spanduk Lusuh yang pernah Pendekatan sosiologi sastra ialah
dimuat di majalah Horison edisi Juli 2016, pendekatan terhadap karya suatu karya
cerpen SK Pensiun yang pernah dimuat sastra yang menitikberatkan atau
dalam “Cerita Cinta Indonesia”, 40 Tahun memperhatikan aspek-aspek sosiokultur
Gramedia Pustaka Utama, 2014, cerpen terkait sebuah karya sastra itu sendiri. Ratna
Tawa Gadis Padang Sampah yang juga (2003: 1) mengungkapkan bahwa sosiologi
menjadi judul kumpulan cerpen ini, cerpen sastra sendiri berasal dari bahasa Yunani,
Paman Klungsu dan Kuasa Peluitnya yang yakni dari kata sosio yang mempunyai arti
penah dimuat Kompas edisi Minggu, 5 bersama-sama, bersatu, kawan dan teman,
Februari 2017, dan Cerpen Alkisah Sal dan kata logi yang mempunyai arti sabda,
Mencari Kang Mad: Hormat Sepanjang perkataan, perumpamaan. Selanjutnya
Masa buat Biyung Sal. kedua kata tersebut mengalami perubahan
Kumpulan cerpen dengan judul makna, sosio berarti masyarakat dan logi
Tawa Gadis Padang Sampah karya Ahmad berarti ilmu. Jadi, sosiologi berarti ilmu
Tohari menggambarkan secara detail pengetahuan yang mempelajari asal usul,
tentang sosiokultur yang ada di lingkungan pertumbuhan, suatu yang terjadi dalam
si pengarang (Ahmad Tohari). Kumpulan lingkungan masyarakat. Kata sastra berasal
cerita pendek tersebut secara umum dari kata Sas (Sansekerta) yang berarti
menggambarkan kisah-kisah masyarakat mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk,
kelas bawah yang merdeka dan bahagia dan intrusksi, sementara akhiran tra berarti
dengan segala kekurangan dan alat, saran. Jadi sastra ialah kumpulan alat
keterbatasannya. Kehidupan realitas mengajar, buku petunjuk, atau pengajaran
masyarakat miskin ditampilkan pengarang yang baik.
mulai dari cerpen pembuka sampai cerpen Sosiologi sastra sendiri menurut
penutup dalam kumpulan cerita pendek Jabrohim (2003, 158-159) mengungkapkan
tersebut yang memang realitanya terjadi bahwa sosiologi sastra adalah pendekatan
dalam kehidupan sehari-hari. terhadap karya sastra yang
Ada tiga perspektif dalam mengkaji mempertimbangkan segi-segi
karya sastra dengan pendekatan sosiologi kemasyarakatan oleh beberapa penulis.
sastra, seperti yang diungkapkan oleh Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan
Laurenson dan Swingewood (dalam gambaran yang lengkap, utuh, dan
Endraswara, 2008: 79), yaitu: (1) penelitian menyeluruh tentang hubungan timbal balik
yang memandang karya sastra sebagai antara sastrawan, karya sastra, dan
dokumen sosial yang di dalamnya masyarakat.
merupakan refleksi situasi pada masa sastra Lebih lanjut Damono (2003: 17)
itu diciptakan, (2) penelitian yang menyatakan bahwa pendekatan sosiologi
mengungkapkan sastra sebagai cermin sastra adalah pendekatan telaah sastra
situasi sosial penulisnya, dan (3) penelitian berdasarkan sosiologi pengarang yang

MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237
mempermasalahkan status sosial, ideologi Penelaah atau pembaca bukan memahami
sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarangnya, melainkan karya sastranya.
pengarang sebagai penghasil sastra. Alur (plot) menurut Abrams (dalam Burhan
Nurgiyantoro, 2007: 113) ialah struktur
Wellek dan Warren (1993: 111)
peristiwa-peristiwa sebagaimana yang
membagi sosiologi sastra menjadi tiga
terlihat dalam pengurutan dan penyajian
bagian, yaitu: (1) sosiologi pengarang,
berbagai peristiwa tersebut untuk mencapai
pendekatan ini terutama membicarakan
efek emosional dan efek artistik tertentu.
tentang status sosial ideologi sosial
Dengan demikian, plot merupakan
pengarang sebagai penghasil karya sastra,
perpaduan unsur-unsur yang membangun
(2) sosiologi karya sastra, membicarakan
cerita sehingga merupakan kerangka utama
tentang masalah sosial yang terdapat dalam
cerita.
karya sastra, (3) sosiologi sastra yang
membicarakan tentang suatu penerimaan Tokoh dan penokohan, tokoh ialah
masyarakat terhadap karya sastra. Dalam karakter yang diciptakan pengarang dalam
penelitian ini akan dibahas tentang sosiologi sebuah cerita, sementara itu penokohan ialah
karya sastra, yang membicarakan tentang cara pengarang menggambarkan arakter
masalah sosial yang terdapat dalam karya yang telah diciptakan tersebut dalam sebuah
sastra. cerita, entah itu nantinya diperankan untuk
menjadi seorang yang antagonis ataupun
Cerpen ialah salah satu karya hasil
imajinasi yang mencerminkan kehidupan protagonis. Abrams (dalam Burhan
Nurgiyantoro, 2007: 165) mengungkapkan
penulis dan masyarakatnya. Poe (dalam
Nurgiyantoro, 2007: 10) menyebutkan bahwa tokoh cerita adalah orang-orang yang
ditampilkan dalam suatu karya naratif yang
bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang
oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas
selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira
moral dan kecenderungan tertentu, seperti
berkisar setengah sampai dua jam. Pendapat
yang diekspresikan dalam ucapan dan apa
lain menyatakan bahwa cerita pendek adalah
yang dilakukan dalam tindakan.
penyajian suatu keadaan tersendiri atau
suatu kelompok keadaan yang memberikan Latar/ setting adalah penggambaran
kesan tunggal pada jiwa pembaca. tempat, waktu dan keadaan sosial yang
terjadinya sebuah cerita dalam karya sastra.
Unsur-unsur yang membangun cerita
Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2007: 216)
pendek terdiri dari unsur intrinsik dan
mengungkapkan bahwa latar juga dapat
ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur
diartikan keterangan tempat, hubungan
yang membangun karya dari dalam cerpen
waktu, dan lingkungan sosial tempat
itu sendiri, dalam cerpen terdapat beberapa
terjadinya peristiwa-peristiwa yang
unsur instrinsik diantaranya ialah tema, alur/
diceritakan. Latar memberikan deskripsi
plot, tokoh dan penokohan, setting/latar dan
latar karya sastra yang dapat dibedakan
sebagainya, sementara unsur ekstrinsik
adalah unsur yang membangun dan berada dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat,
waktu, dan sosial. Latar tempat adalah
di luar karya sastra.
penggambaran lokasi terjadinya peristiwa
Tema cerita adalah ide atau gagasan yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
dalam sebuah cerita. Stanton dan Kenny Latar waktu berhubungan dengan masalah-
(dalam Wahyuningtyas dan Wijaya Heru S., masalah “kapan” terjadinya peristiwa yang
2011: 2) mengungkapkan bahwa tema diceritakan. Latar lingkungan sosial
adalah makna yang dikandung oleh sebuah berhubungan dengan tata cara kehidupan
cerita. Hutagalung dalam Wiyatmi (2008: sosial masyarakat mencakup berbagai
18) mengatakan bahwa tema adalah masalah yang kompleks dalam cerita,
persoalan yang berhasil menduduki tempat misalnya dapat berupa kebiasaan hidup, adat
dalam cerita dan bukan pikiran pengarang.

MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237
istiadat, tradisi keyakinan, pandangan hidup, dalam penelitian ini aalah kajian sosiologi
cara berpikir, dan bersikap sastra. Kajian ini digunakan untuk
mengetahui latar belakang sosial budaya
Penelitian yang cukup relevan dalam
masyarakat dalam kumpulan cerita pendek
penelitian ini ialah penelitian yang
Tawa Gadis Padang Sampah karya Ahmad
dilakukan oleh Syahrizal Akbar, Retno
Tohari. Teknik analisis data dalam
Winarni, dan Andayani (2013) dengan judul
penelitian ini menggunakan teknik analisis
Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai
interaktif (interactive model of analysis).
Pendidikan dalam Novel Tuan Guru Karya
Salman Faris. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa sebagian besar HASIL DAN PEMBAHASAN
masyarakat Lombok dalam novel Tuan 1) Analisis Unsur Instrinsik dalam
Guru karya Salman Faris mempunyai Kumpulan Cerpen Tawa Gadis
anggapan bahwa tuan guru merupakan Padang Sampah Karya Ahmad
sosok yang mampu memberikan garansi Tohari
masuk surga, doa yang dipanjatkan tuan
guru lebih cepat diijabah oleh Allah Karya sastra dalam hal ini ialah
disbanding manusia lainnya dan masyarakat cerita pendek, cerita di dalamnya disusun
memandang tidak ada cela sedikitpun rapi oleh unsur yang ditampilkan pengarang
terhadap sosok tuan guru. Latar belakang dalam cerita tersebut. Ialah unsur intrinsik
sosial budaya masyarakat mencakup adat yang secara sengaja ditampilkan oleh
dan kepercayaan, pekerjaan, pendidikan, pengarang agar cerita di dalam suatu karya
agama, tempat tinggal, bahasa, dan suku. sastra berjalan dan sesuai dengan apa yang
Persamaannya dengan penelitian ini ialah diimajinasikan dan ingin disampaikan
sama-sama mengkaji sebuah karya sastra kepada para pembaca. Unsur intrinsik yang
dengan pendekatan sosiologi sastra, membangun sebuah cerita pendek ialah
sementara perbedaannya dengan penelitian berupa tema, tokoh dan penokohan, latar/
ini ialah objek kajiannya. setting, alur/ plot, dan sebagainya.
Kumpulan cerita pendek Tawa Gadis
Padang Sampah memiliki tema yang hampir
METODE PENELITIAN
serupa antara satu cerpen dengan cerpen
Jenis penelitian ini ialah deskriptif
lainnya.
kualitatif dan menggunakan metode analisis
Secara garis besar tema yang
isi. Kumpulan cerita pendek dengan judul
Tawa Gadis Padang Sampah karya Ahmad terdapat dalam kumpulan cerpen Tawa
Gadis Padang Sampah karya Ahmad Tohari
Tohari menjadi sumber data utama dalam
ini ialah mengangkat cerita tentang
penelitian ini dan sumber data lainnya ialah
kehidupan rakyat miskin.
buku teori dan jurnal-jurnal yang relevan
dengan penelitian, sementara itu data dalam Cerita pendek Anak ini Mau
Mengencingi Jakarta? menjadi pembuka
penelitian ini yakni kata-kata dan kalimat
cerita pendek dalam kumpulan cerita pendek
yang menggambarkan latar belakang sosial
Tawa Gadis Padang Sampah, mengisahkan
budaya dalam cerita pendek Tawa Gadis
kehidupan orang-orang pinggir rel kereta api
Padang Sampah karya Ahmad Tohari.
yang merdeka dan bahagia walaupun dalam
Teknik pengumpulan data dalam keadaan materi yang serba terbatas
penelitian ini ialah analisis dokumen. diwakilkan penulis oleh kisahan seorang
Triangulasi dalam penelitian ini laki-laki, anak kecil, dan seorang
menggunakan triangulasi teori dalam perempuan. Ketiga tokoh ini bermalam di
menganalisis data dengan menggunakan semak-semak sepanjang rel kereta api.
perspektif dari berbagai teori untuk Cerpen Gulai Kam-bhing dan Ibu
membahas permasalahan yang dikaji. Rapilus mengisahkan tentang dua orang
Pendekatan atau kajian yang digunakan laki-laki yang sedang menikmati hidangan

MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237
gulai di warung tenda pinggir jalan. Kisah Tokoh dan penokohan dalam cerita
dalam cerpen ini mengisahkan betapa pendek Si Bugil dan Spanduk Lusuh ialah
pentingnya pengetahuan tentang hayat dan tokoh Sontokliwon yang digambarkan
betapa pentingnya menutupi kebenaran sebagai seorang pemuda kampung yang
demi kebaikan bersama. maniak dangdut dan berperangai tenang dan
Cerpen ketiga yakni SK Pensiun, halus. Tokoh Si Bugil digamabarkan
mengisahkan kisah cinta yang universal dari sebagai sosok perempuan gila yang berjalan
seorang lelaki yang sudah pension berusia tanpa busana. Tokoh Cakil digambarkan
enam puluh tujuh tahun yang menikahi sebagai seorang anggota organisasi politik,
seorang janda penjual rujak berusia empat sombong dan arogan. Perempuan kampun
puluh tahunan, belum genap sebulan digambarkan sebagai seorang yang baik
menikah lelaki pensiun tersebut meninggal hati, penyabar dan lembut. Cerpen SK
dunia. Cerpen berikutnya, Tawa Gadis Pensiun mempunyai tokoh dan penokoha,
Padang Sampah, mengisahkan kegembiraan diantaranya ialah tokoh Pak Kirom seorang
seorang pemulung yang mendapatkan pensiunan mantra pasar, penyabar dan
pasangan dari sepatu yang sebelumnya penyayang. Tokoh Salsi anak tokoh Pak
ditemukan di sebuah tempat tumpukan Kirom, digambarkan sebagai seorang anak
sampah di pinggiran kota. yang sangat patuh dan sangat menyayangi
Cerpen Paman Klungsu dan Pak Kirom. Tokoh yu Jembar, seorang janda
Peluitnya yang mengisahkan tentang miskin penjual rujak dengan empat anak
seorang tukang pengatur jalan raya yang yang dinikahi oleh tokoh Pak Kirom. Tokoh
memiliki keterbatasan fisik di sekitar jalan Pak Pahing teman sesama pensiunan tokoh
simpang tiga dekat pasar. Cerpen yang Pak Kirom, tokoh Pak Slamet digambarkan
terkahir ialah Alkisah Sal Mencari Kang sebagai teman pensiunan tokoh Pak Kirom.
Mad: Hormat Sepanjang Masa buat Biyung Tokoh dan penokohan cerita pendek
Sal. Cerpen ini mengisahkan pengorbanan Tawa Gadis Padang Sampah ialah tokoh
dan perjuagan sebuah keluarga pada masa Carmi, gadis kecil periang dan seorang
penjajahan Belanda, lalu setelah pemulung paling belia. Tokoh Korep
kemerdekaan dilupakan begitu saja. digambarkan sebagai anak laki-laki teman
Tokoh dan penokohon dalam baik tokoh Carmi dan pemulung belia,
kumpulan cerpen Tawa gadis Padang dengan wajah bekas luka di bagian atas
Sampah karya Ahmad Tohari diantaranya matanya. Tokoh Carmin seorang lelaki
ialah tokoh seorang laki-laki penyayang, dewasa pengemudi truk sampah, yang baik
seorang naka laki-laki berumur lima hati. Tokoh dan penokohan cerita pendek
tahunan, dan seorang perempuan dengan Paman Klungsu dan Peluitnya diperankan
make-up tebal disinyalir sebagai seorang oleh tokoh Paman Klungsu yang
penjaja birahi dalam cerpen Anak ini Mau digambarkan sebagai seorang lelaki dewasa
Mengencingi Jakarta?. dengan keterbatasan fisik, berjalan pincang
Cerpen Gulai Kam-bhing dan Ibu karena kaki kirnay lebih pendek dan kecil
Rafilus dengan tokohnya ialah tokoh saya daripada kaki kanannya. Tokoh Paman
yang berbadan kerempeng, digambarkan Klungsu sehari-hari bekerja sebagai
sebagai seorang yang cerdas, dan tidak sukarelawan pengatur lalu lintas jalan raya
gegabah. Tokoh Jubedi yang berbadan di simpang tiga dekat pasar dengan rompi
gemuk dan berperut buncit, digambarkan lusuh dan peluitnya. Tokoh Yu Binah
sebagai seorang yang tidak peka dan seorang perempuan pedagang nasi rames
gegabah, serta emosional. Tokoh yang baik hati. Tokoh Yu Binah menjadi
perempuan pelayan warung yang sosok yang sangat dikagumi oleh tokoh
digambarkan sebagai tokoh yang Paman Klungsu karena gerak tangan Yu
pembohong. Binah saat menyiapkan nasi rames dan
kebaikan hati Yu Binah kepadanya.

MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237
Tokoh dan penokohan dalam cerpen tempat pembuangan sampah di pinggir kota
Alkisah Sal Mencari Kang Mad: Hormat dan latar waktunya terjadi dari pagi sampai
Sepanjang Masa buat Biyung Sal ialah siang hari. Cerita pendek Paman Klungsu
terdiri dari tokoh Sal, seorang ibu berusia 24 dan Kuasa Pluitnya berlatar tempat di
tahun dengan tiga orang anak. Layaknya ibu simpang tiga jalan dekat dengan pasar dan di
dan istri pada umumnya, tokoh Sal sangat warung Yu Binah, latar waktnya sendiri
menyayangi anak dan sumainya, yakni terjadi pada pagi sampai siang hari. Cerita
tokoh Kang Mad. Tokoh Kang Mad pendek Alkisah Sal Mencari Kang Mad:
digambarkan sebagai pemimpin para Hormat Sepanjang Masa buat Biyung Sal
pejuang di desanya untuk melawan Belanda berlatar tempat di sebuah kampung, di
dan menjadi buronan Belanda. Tokoh sungai, dan di rumah Mbok Makri. Latar/
Nenek Nyami seorang janda renta. Tokoh setting waktu dalam cerita pendek Alkisah
Santoyib dan tokoh Kantun digambarkan Sal Mencari Kang Mad: Hormat Sepanjang
sebagai teman seperjuangan Kang Mad, Masa buat Biyung Sal terjadi pada Juli 1945,
tokoh Santoyib meninggal tertembak pada malam, pagi, dan siang hari.
prajurit Belanda dan tokoh Kantun Alur/ plot yang digunakan Ahmad
digambarkan sebagai tokoh yang terluka Tohari dalam kumpulan cerita pendek Tawa
parah karena tembakan prajurit Belanda. Gadis Padang Sampah diantaranya ialah
Tokoh prajurit Belanda, digambarkan alur maju yang digunakan Ahmad Tohari
sebagai prajurit yang kejam dan beringas. dalam cerpen Anak ini Mau Mengencingi
Tokoh Limun digambarkan sebagai adik Jakarta?. Hal tersebut terlihat dari awal
dari tokoh Sal yang sangat penurut. Tokoh cerita yang menampilkan adegan ketika
Juned digambarkan sebagai seorang pejuang sebuah kereta tiba-tiba terhenti menjelang
kemerdekaan yang membantu tokoh Sal stasiun Pasar Senen dan adegan selanjutnya
mencari tokoh Kang Mad. Tokoh Mbok dilanjutkan dengan cerita kehidupan
Makri digambarkan sebagai perempuan masyarakat rel yang oleh penulis diwakilkan
yang baik dan tangguh, ia membantu tokoh dengan tokoh-tokoh yang dihadirkan. Alur
Sal untuk menyeberangi sungai. Tokoh maju juga dipakai dalam cerita pendek
Mbok Makri juga digambarkan sebagai selanjutnya, yakni Gulai Kam-bhing dan Ibu
tokoh yang berprofesi sebagai pedagang Rapilus yang oleh penulis mengawali
hasil hutan. ceritanya dengan pertemuan dua kawan
Latar/ setting dalam kumpulan cerita lama di sebuah tempat makan pinggir jalan
pendek Tawa Gadis Padang Sampah karya dan cerita diakhiri dengan perpisahan
Ahmad Tohari ini diantaranya ialah cerita keduanya. Begitu juga dengan cerita pendek
pendek Anak ini Mau Mengencingi Jakarta? dengan judul Komedi Si Bugil dan Spanduk
berlatar tempak di sepanjang rel kereta api Lusuh yang penulisnya mulai dengan
sebelum masuk stasiun Pasar Senin, dan terlenih dahulu memperkenalkan nama,
berlatar waktu pada malam hari. Cerita karakter, dan ciri-ciri tokoh yang ada dalam
pendek Gulai Kam-bhing dan Ibu Rapilus ceritanya, kemudian dilanjutkan dengan
berlatar tempat di sebuah tempat makan di konflik dan diakhiri dengan penyelesaian
pinggir jalan dan berlatar waktu pada pagi konflik yang terjadi sebelumnya dalam
sampai siang hari. Cerita pendek Komedi Si cerita.
Bugil dan Spanduk Lusuh berlatar tempat di Berbeda dengan alur dalam cerita
sebuah perkampungan dan berlatar waktu pendek karya Ahmad Tohari sebelumnya,
pada pagi hari. Cerita pendek SK Pensiun cerita pendek SK Pensiun menggunakan alur
berlatar tempat di rumah Pak Kirom, rumah mundur, hal ini dibuktikan ketika cerita
Salsi, dan di kantor urusan agama, yang diawali dengan kematian tokoh Pak
sementara latar waktunya terjadi pada pagi Kirom, kemudian dilanjutkan dengan
dan malam hari. Cerita pendek Tawa Gadis ingatan-ingatan tokoh Salsi tentang
Padang Sampah berlatar tempat di sebuah pernikahan mendiang ayahnya tersebut

MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237
dengan yu Jembar, dan cerita diakhiri ketika yang mencerminkan aspek sosial budaya
salah satu teman sesama pensiunan meminta dapat berupa pendidikan, bahasa, agama,
tokoh Salsi mencari SK pensiunan bapaknya tempat tinggal, adat istiadat (kebiasaan),
ketika upacara pemakaman berakhir, dan suku, dan pekerjaan. Latar belakang sosial
setelah mendapatkan penjelasan dari teman budaya yang ditampilkan pengarang inilah
pensiunan bapaknya tersebut, tokoh Salsi yang menjadi ciri khas pada karya-karya
mengerti maksud bapaknya menikahi yu pengarang.
Jembar. Latar belakang sosial yang menjadi
Alur/ plot cerita dalam cerita pendek fokus dalam penelitian ini ialah tentang
Tawa Gadis Padang Sampah menggunakan cerminan kemiskinan dalam kumpulan
alur maju, hal tersebut terlihat dari jalannya cerita pendek Tawa Gadis Padang Sampah
cerita yang pada awal cerita karya Ahmad Tohari. Potret-potret
mendeskripsikan dan memperkenalkan para kemiskinan dalam kumpulan cerita pendek
tokohnya. Alur/ plot cerita pendek Paman tersebut tampak dalam keseluruhan cerita
Klungsu dan Kuasa Peluitnya juga pendek yang ada dalam kumpulan cerpen
menggunakan alur maju, hal tersebut terlihat tersebut.
dari dimulainya cerita dengan Adapun potret kemiskinan dalam
penggambaran situasi jalan simpang tiga kumpulan cerita pendek Tawa Gadis
dekat pasar yang sibuk dan diurusi oleh Padang Sampah karya Ahmad Tohari
seorang pria bernaman Klungsu, kemudian tampak pada kutipan berikut.
dilanjutkan dengan memperkenalkan sosok …., sebagian besar mereka masih
Paman Klungsu dan cerita diakhiri dengan terbaring dalam gubuk-gubuk kardus
berlalunya Paman Klungsu dari warung Yu yang menyandar ke tembok pembatas
Binah setelah sebelumnya mendapat protes jalur-jalur rel. Ada yang hanya tampak
dan sadar pluitnya sangat bau. Kemudian kaki, dan tubuh mereka terlindung di
cerita pendek yang terakhir yakni Alkisah bawah atap sangat rendah lembaran
Sal Mencari Kang Mad: Hormat Sepanjang rongsok” (Tohari, 2017: 2).
Masa buat Biyung Sal menggunakan alur
maju, hal tersebut terihat juga ketika penulis Kutipan tersebut dikutip dari cerpen
mendeskripsikan para tokohnya dan yang berjudul Anak ini Mau Mengencingi
memperkenalkan setiap tokoh yang hadir Jakarta?. tampak pada kutipan tersebut,
dalam cerita, cerita dimulai dengan sebuah potret kemiskinan dalam cerpen Berjudul
diskusi para pejuang pada suatu malam, Anak ini Mau Mengencingi Jakarta? terlihat
kemudian dilanjutkan dengan jelas dari tempat tinggal para tokohnya,
penggerebekan oleh tentara Belanda, sampai yakni di rel kereta api dengan beberapa
pada akhir cerita mengisahkan tentang kardus sebagai tempat berteduh
kemerdekaan Indonesia dan akhir hidup mereka.Tempat tinggal menjadi sebuah
para pejuang dan keluarga para pejuang indikator tingkat perekonomian seseorang di
yang tidak pernah diingat jasa-jasanya. Indonesia.
Potret kemiskinan berdasar tempat
2) Potret Kemiskinan dalam Kumpulan tinggal juga tampak dalam cerpen berjudul
Cerpen Tawa Gadis Padang Sampah SK Pensiun. Perihal yang menyatakan
Karya Ahmad Tohari demikian terlihat pada kutipan berikut.
“Ya nama dia memang Jembar,
Karya sastra ialah cerminan namun rumahnya sempit sekali. Kamu
kehidupan suatu masyarakat. Karya sastra tahu, kan? Hanya ada satu balai-balai, itu
melalui imajinasi pengarangnya untuk Jembar dan dua anaknya yang
menampilkan cerita rekaan yang masih kecil. Anak yang lain tidur di
menampilkan aspek sosial budaya di suatu bangku panjang atau di surau” (Tohari,
lingkungan masyarakat. Latar sebuah cerita 2017: 42).

MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237
ini berbeda dengan cerpen-cerpen
Cuplikan percakapan tersebut sebelumnya yang sangat mungkin bisa kita
diutaraka oleh salah seorang tokoh dalam temui sehari-hari di lingkungan kita. Cerpen
cerpen SK Pensiun, yakni Pak Kirom. Pak terakhir dalam kumpulan cerpen Tawa
Kirom menikahi seorang janda penjual rujak Gadis Padang Sampah ini berlatar cerita
bernama Yu Jembar yang memiliki empat perjuangan kemerdekaan. Tokoh-tokoh
orang anak. Berdasar pada kutipan tersebut, dalam cerpen tersebut bertempat tinggal di
terlihat bahwa Yu Jembar seorang janda gubuk-gubuk sebagaimana halnya yang ada
yang kurang mampu dan memiliki tempat dalam sejarah Indonesia. Hal tersebut
tinggal yang sangat sempit. Hal tersebut tampak dalam kutipan berikut.
merupakan sebuah potret kemiskinan yang Tidak sampai dua hari bilik
tercipta dalam cerpen berjudul SK Pensiun. sederhana itupun siap, serba
Potret kemiskinan lainnya juga bambu kecuali atapnya yang
terlihat pada cerpen Tawa Gadis Padang terbuat dari lapisan daun ilalang.
Sampah yang tergabung dalam kumpulan Alas tidurnya menggunakan
cerpen Tawa Gadis Padang Sampah karya pelupuh bambu yang langsung
Ahmad Tohari dan dijadikan sebagai judul digelar di lantai tanah. Dinding
utama kumpulan cerpen tersebut. Potret sebelah timur menjadi batas bilik
kemiskinan yang ditandai oleh tempat itu dengan kandang kambing
tinggal dalam cerpen berjudul Tawa Gadis keluarga makri” (Tohari, 2017:
Padang Sampah ini terlihat pada kutipan 77).
berikut.
“Carmi tertawa-tawa, tentu karena Tampak jelas dalam kutipan tersebut
ada sepasang sepatu di kakinya. Tetapi bahwa Kang Mad yang pada saaat itu diburu
kedua bocah pemulung itu mau ke mana oleh Belanda melarikan diri ke hutan dan
kiranya? Semua warga padang sampah mendapatkan pertolongan keluarga Makri.
tahu Carmi dan Korep tak punya rumah Keluarga Makri menyambut dengan tangan
untuk pulang” (Tohari, 2017: 53). terbuka dan memberikan sebidang tanah
dekat dengan kandang kambing sebagai
Tampak jelas dalam kutipan tersebut tempat Kang Mad membuat hunian bersama
bahwa dua tokoh utama dalam cerpen Tawa istrinya Sal dan anak-anaknya.
Gadis Padang Sampah tidak mempunyai Indikator lain yang mencerminkan
hunian tetap untuk tinggal. Cerita dalam kemiskinan ialah pekerjaan, dalam
cerpen Tawa Gadis Padang Sampah kumpulan cerpen Tawa Gadis Padang
menceritakan bahwa kedua tokoh tersebut Sampah karya Ahmad Tohari ditampilkan
dalam kesehariannya mengais rejeki sering profesi-profesi yang kurang menguntungkan
beristirahat di bawah pohon ketapang. Hal bahkan tidak jelas yang digeluti oleh para
itu terlihat pada kutipan berikut. tokohnya, salah satunya ialah pekerja seks.
“Maka Korep dan Carmi bergerak Hal tersebut terlihat dalam kutipan cerpen
ke sisi timur. Di sana ada pohon berjudul Anak ini Mau Mengencingi
ketapang yang rindang” (Tohari, Jakarta?
2017: 49). “Wajah perempuan yang lelap itu
tampak lelah. Tetapi gincu bibir
Cerpen berikutnya yang dan bedak pipinya tebal. Entahlah,
mencerminkan kemiskinan dalam kumpulan mungkin perempuan itu tadi
cerpen Tawa Gadis Padang Sampah karya malam berjualan birahi sampai
Ahmad Tohari jika dilihat dari segi tempat pagi” (Tohari, 2017: 2).
tinggalnya ialah cerpen yang berjudul Al
Kisah Sal Mencari Kang Mad: Hormat Pagi sudah terang. Sosok
Sepanjang Masa buat Biyung Sal. Cerpen perempuan itu menjadi lebih jelas.

MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237
Usianya mungkin empat puluhan. Potret kemiskinan atas dasar profesi
Gincu dan bedak pipinya memang atau pekerjaan dalam kumpulan cerpen
tebal. Atau lebih tebal di awal Tawa Gadis Padang Sampah karya Ahmad
malam ketika ia mulai berjualan” Tohari juga tampak dalam cerpen berjudul
(Tohari, 2017: 8). Paman Klungsu dan Kuasa Peluitnya. Hal
tersebut terlihat pada kutipan berikut.
Kedua kutipan tersebut “Apalagi Paman Klungsu juga
menggambarkan makna tersirat bahwa serng mendapat uang receh. Itu
profesi/ pekerjaan yang digeluti oleh salah pemberian sopir-sopir yang
satu tokoh dalam cerpen ialah seorang merasa bersimpati. Mereka
pekerja seks. Pensiunan mantri pasar dan menghargai jasa Paman Klungsu
penjual rujak menjadi profesi berikutnya yang punya prakarsa mengatur
dalam kumpulan cerpen Tawa Gadis lalu lintas di simpang tiga”
Padang Sampah. Kedua profesi itu menjadi (Tohari, 2017: 56-57).
satu dalam cerpen berjudul SK Pensiun. Hal Kutipan tersebut menunjukkan
tersebut terlihat pada kutipan berikut. bahwa tokoh Paman Klungsu berprofesi
“Pak Kirom, pensiunan mantra sebagai seorang sukarelawan pengatur lalu
pasar, meninggal waktu subuh lintas. Pendapatan yang diperoleh tokoh
tadi, kata orang karena serangan Paman Klungsu sebagai sukarelawan
jantung” (Tohari, 2017: 35). tersebut setiap harinya tidak menentu.
Cerpen Al kisah Sal Mencari Kang
“Sebulan yang lalu Pak Kirom Mad: Hormat Sepanjang Masa buat Biyung
memang menikahi yu Jembar, Sal yang bertemakan perjuangan seorang
janda beranak empat yang istri pejuang kemerdekaan mencari
berjualan rujak di sudut suaminya yang tertembak dan menjadi
perempatan kampung” (Tohari, buronan Belanda, profesi dalam cerpen ini
2017: 35-36). pun sangat berbeda yakni sebagai para
pejuang. Setelah kemerdekaan, Tokoh Kang
Profesi/ pekerjaan lainnya yang Mad diangkat sebagai pamong desa urusan
mecerminkan kemiskinan dalam kumpulan keamanan, sementara istrinya tokoh Sal
cerpen Tawa Gadis Padang Sampah ialah bekerja sebagai petani dan pedagang nasi
pada cerpen yang berjudul Tawa Gadis rames. Hal tersebut tampak pada kutipan
Padang Sampah sendiri. Profesi/ pekerjaan berikut.
dalam Cerpen dengan judul Tawa Gadis “Perang pun usai. Kang Mad
Padang Sampah ialah supir truk dan membawa Sal dan keempat
pemulung. Hal tersebut terlihat dalam anaknya keluar dari rumah
kutipan berikut. keluarga Makri, lalu turun gunung
“Dalim tentu manusia dewasa, kembali ke Dukuh Kidul.
sopir truk sampah berwarna Dibangunnya rumah kecil dari
kuning dengan dua awak. Dia kayu dan bamboo di atas puing-
pegawai negeri, suka lepas pakai puing rumah lama yang sudah
kacamatanya yang berbingkai menjadi abu. Sal kembali bertani
tebal. Carmi sebenarnya masih dan berjualan nasi rames di pasar.
terlalu muda untuk disebut gadis. Kang Mad diangakat menjadi
Korep anak laki-laki yang punya pamong desa urusan keamanan”
noda bekas luka di atas matanya. (Tohari, 2017: 78).
Keduanya pemulung paling belia
di antara warga padang sampah” Potret kemiskinan setelah
(Tohari, 2017: 45). kemerdekaan lainnya dalam cerpen tersebut
juga terlihat pada kutipan berikut.

MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237
Tetapi hari ini dua cucu Santoyib “Korep mengeluarkan pisau kecil
sedang antre di balai desa. Mereka pemberian sopir Dalim. Satu
akan menebus sepuluh kilo beras mangga ada di tangan kiri. Dengan
miskin yang bermutu rendah. sekali gerak tersayatlah mangga
Beras itu dijual negara, beruntung itu tepat pada batas yang busuk.
dengan harga subsidi (Tohari, Carmi menatap permukaan
2017: 79). sayatan yang berwarna segar. Liur
carmi terbit, tetapi kemudian
Kutipan tersebut menunjukkan bergidik karena ada dua belatung
bahwa kemiskinan yang diharapkan muncul di permukaan sayatan”
membaik pasca penjajahan Belanda ternyata (Tohari, 2017: 49).
masih tetap dialami oleh cucu para tokoh
pejuang dalam cerpen tersebut. Tokoh Kutipan tersebut menunjukkan
Santoyib ialah tokoh yang diceritakan bahwa makanan yang dimakan tokoh Korep
sebagai teman seperjuangan tokoh Kang dan tokoh Carmi ketika beristirahat setelah
Mad. Ia gugur ditembak penjajah Belanda. memulung ialah sebuah mangga busuk. Hal
Hunian dan pekerjaan ialah salah dua tersebut menunjukkan bahwa kedua tokoh
indikator yang muncul sebagai potret dalam cerpen tawa gadis padang sampah
kemiskinan dalam kumpulan cerpen Tawa tersebut tidak mempunyai daya untuk
Gadis Padang Sampah karya Ahmad mendapatkan makanan, bahkan tidak
Tohari, indikator lainnya ialah konsumsi mempunyai daya untuk membeli sebuah
atau makanan yang dimakan oleh para tokoh mangga yang masih segar. Hal tersebut juga
dalam kumpulan cerpen tersebut. dipengaruhi oleh faktor perekonomian
Sebungkus mi instan yang dimakan oleh tiga mereka.
tokoh dalam cerpen berjudul Anak ini Mau Potret kemiskinan lainnya dalam
Mengencingi Jakarta? merupakan indikator kumpulan cerpen Tawa Gadis Padang
ketidakmampuan para tokoh untuk Sampah karya Ahmad Tohari ialah hadirnya
mendapatkan makanan yang lebih baik atau tokoh orang gila dalam cerpen Komedi Si
lebih banyak. Hal tersebut terlihat dalam Bugil dan Spanduk Lusuh. Hal tersebut
kutipan berikut. terlihat dalam kutipan berikut.
Di tangan kanan laki-laki itu ada Pagi itu ada perempuan terlantar
sebungkus mi instan. Di warung lewat. Dia muda dan hampir bugil.
kopi seberang jalan, sudut Tetapi wajahnya tanpa citra jiwa.
bungkus mi disobek dengan hati- Tatapan matanya kosong. Semua
hati sekedar untuk membuat pejalan kaki yang berpapasan
lubang. Saset-saset bumbunya dengan dia menunduk atau
dikeluarkan” (Tohari, 2017: 2). membuang muka (Tohari, 2017:
26).
“Tapi aku ingin kuahnya juga Pa”.
“Kuahnya masih terlalu panas. Kutipan tersebut menunjukkan
Lagi pula kamu jangan serakah. bahwa kondisi salah satu tokoh dalam
Kuah mi selalu buat emak. Dia cerpen berjudul komedi si bugil dan spanduk
suka sekali” (Tohari, 2017: 7). lusuh sangatlah memperihantinkan, tanpa
busana yang layak sehingga semua orang
Kemiskinan dari faktor konsumsi memalingkan wajah dan menundukkan
tokoh dalam kumpulan cerpen Tawa Gadis kepalanya ketiak berpapapsan dengan tokoh
Padang Sampah karya Ahmad Tohari juga si bugil. Pemberian peran sebagai orang gila
tampak pada cerpen induknya, yakni cerpen ke tokoh dalam cerpen tersebut merupakan
Tawa Gadis Padang Sampah. Hal tersebut salah satu potret kemiskinan yang tampak
terlihat dalam kutipan berikut. dalam cerpen tersebut.

MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237
PENUTUP Damono, D. S. (2003). Sosiologi Sastra:
Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta:
Simpulan
Gramedia.
Kisahan dalam kumpulan cerpen
Endraswara, S. (2008). Metodologi
Tawa Gadis Padang Sampah karya Ahmad
Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Tohari menampilkan kisahan-kisahan yang
Pustaka Widyatama.
banyak kita temui dalam kehidupan sehari-
hari. Potret kemiskinan tersebut tampak Jabrohim. (2003). Metodologi Penelitian
dalam beberapa judul cerpen dalam Sastra. Jakarta: Hanindita Graha
kumpulan cerpen Tawa Gadis Padang Widya.
Sampah, diantaranya ialah cerpen Anak ini Noor. R. (2010). Pengantar Pengkajian
Mau Mengencingi Jakarta? cerpen Komedi Sastra. Semarang: Fasindo.
Si Bugil dan Spanduk Lusuh, cerpen SK
Pensiun, cerpen Tawa Gadis Padang Nurgiyantoro, B. (2007). Teori Pengkajian
Sampah, cerpen Paman Klungsu dan Kuasa Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
Peluitnya, dan cerpen Al Kisah Sal Mencari University Press.
Kang Mad: Hormat Sepanjang Masa buat Ratna, N. K. (2003). Paradigma Sastra
Biyung Sal. Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Potret kemiskinan dalam beberpa Pelajar.
cerpen tersebut ditandai dengan tempat
tinggal atau hunian para tokohnya, Stanton. R. (2012). Teori Fiksi. Yogyakarta:
pekerjaan para tokohnya, konsumsi atau Pustaka Pelajar.
makanan hingga daya beli makanan para Tohari, A. (2017). Tawa Gadis Padang
tokohnya, serta peran tokoh yang diberikan Sampah. Yogyakarta: Kunca Wacana.
pengarang dalam cerpen.
Wahyuningtyas, S. & Wijaya H. S. (2011).
Sastra: Teori dan
DAFTAR PUSTAKA Implementasinya. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Akbar, S., Retno. W. & Andayani. (2013). Wellek, R. & Austin, W. (1993). Teori
“Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Kesusastraan (Terjemahan). Jakarta:
Pendidikan dalam Novel Tuan Guru Gramedia Pustaka Utama.
karya Salman Faris”. Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra. Vol. Wiyatmi. (2008). Pengantar Kajian Sastra.
1, No. 1. Yogyakarta: Penerbit Pustaka.

MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237
MEDAN MAKNA Vol. XVII No. 1 Hlm. 15—26 Juni 2019 ISSN 1829-9237

You might also like