Professional Documents
Culture Documents
id
ARTIKEL ILMIAH
Oleh
Ayu Linda Wulandari
S841402004
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
1
The student of Magister Degree of Pendidikan Bahasa Indonesia Study Program, Sebelas Maret
University, Surakarta.
2
The lecturer of Magister of Pendidikan Bahasa Indonesia Study Program, Sebelas Maret University,
Surakarta (Principal Consultant).
3
The lecturer of Magister of Pendidikan Bahasa Indoesia Study Program, Sebelas Maret University,
commit to user
Surakarta (Co-Consultant).
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
pemberontak, perampok yang kejam. Hal Sekar Kedaton karya LKH adalah sisi
ini mungkin berkaitan dengan keadaan sosial bisa menyatu antara
kecenderungan pengarang untuk melihat golongan kerajaan, kemudian rakyat, dan
sejarah Majapahit dari kacamata yang para emban. Novel Menak Jinggo Sekar
berbeda. Menurut kacamata informan 4 Kedaton karya LKH dapat menjadi
kelebihan novel ini adalah kepiawaian alternatif bacaan bagi pelajar SMA
penulis lihai dalam mengemas fakta-fakta dengan bimbingan guru sehingga
sejarah dari hasil riset yang jeli dalam pertanyaan-pertanyaan kritis mengenai isi
rangkaian cerita yang dibumbuii fiksi novel dapat diarahkan dan dibimbing
menawan sehingga tidak hanya inspiratif, secara positif oleh guru.
tetapi juga informatif. Novel Menak Tidak jauh berbeda dengan
Jinggo Sekar Kedaton bisa digunakan di pendapat informan 1, informan 3 dan 7
kalangan pelajar khusunya di SMA. menyatakan bahwa keseluruhan peristiwa
Tanggapan dari pembaca ahli dalam novel Menak Jinggo Sekar
sebagai informan keenam yang Kedaton karya LKH digambarkan
menyatakan bahwa novel Menak Jinggo sebagai novel yang menarik, dan
Sekar Kedaton karya Langit Kresna menambah wawasan mengenai peristiwa
Hariadi, kurang menarik dan mempunyai kelam yang terjadi di Kerajaan Majapahit
tanggapan berbeda dengan informan di masa lalu. Kehidupan sosial budaya
pembaca ahli yang pertama. Menurutnya, masyarakat Majapahit digambarkan
sisi tema untuk membaca lebih jauh sebagai masyarakat yang memperebutkan
beliau mengatakan karena berbau dengan tahta kerajaan. Meskipun tema novel
sejarah agak kurang menarik. Tema yang terlalu berat, tetapi dengan adanya
tersebut jika digunakan dalam proses penggambaran susana dalam setiap
pembelajaran tentang nama-nama yang peristiwa membuat menarik untuk
berhubungan dengan sejarah untuk anak dibaca.
di usia SMA, kalau sang guru seperti Selanjutnya, pengarang ingin
beliau yang kurang paham dengan mengungkapkan pandangan yang
sejarah maka sistem penyampaian juga berbeda terhadap cerita yang beredar di
kurang menarik. Selanjutnya, kehidupan masyarakat. Dikatakan oleh informan 3
sosial budaya masyarakat yang dan 7 bahwa novel tersebut banyak sekali
commitmengandung
digambarkan dalam novel Menak Jinggo to user nilai-nilai pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
karakter yang dapat diterapkan pada sesama, baik perbedaan suku, budaya,
peserta didik dan dapat dijadikan pilihan agama, bahasa dan pendapat.
bacaan pelajar SMA. Selain itu, banyak Selanjutnya, nilai-nilai pendidikan
memberikan manfaat untuk memperkaya karakter yang terdapat di dalam novel ini
wawasan siswa SMA mengenai konflik adalah religius, disiplin, kerja keras,
yang terjadi di Kerajaan Majapahit demokratis, semangat kebangsaan atau
terdahulu, serta budaya dan sastra pada nasionalisme, cinta tanah air, menghargai
umumnya yang minim pelajar ketahui. prestasi, bersahabat atau komunikatif,
Tetapi harus pintar mengahayati jalan peduli lingkungan, peduli sosial, dan
ceritanya secara mendalam agar tanggung jawab.
memeperoleh ilmu yang bermanfaat.
Selain itu dapat mengajarkan atau Relevansi Novel Menak Jinggo Sekar
membentuk kepribadian sesuai dengan Kedaton Karya Langit Kresna Hariadi
tantangan-tantangan hidup yang semakin dengan Pembelajaran Sastra di SMA
banyak sesuai dengan bimbingan guru. Relevansi terakhir dari
penelitian ini adalah adanya relevansi
Nilai Pendidikan Karakter dalam kajian sosiologi sastra dan nilai
Novel Menak Jinggo Sekar Kedaton pendidikan karakter novel Menak Jinggo
Karya Langit Kresna Hariadi Sekar Kedaton karya Langit Kresna
Berkaitan dengan nilai-nilai Hariadi dengan pembelajaran Bahasa dan
pendidikan, peneliti menemukan 11 nilai Sastra Indonesia di SMA. Berdasarkan
yang dapat dijadikan pedoman relevansi pertama dan kedua yang telah
berperilaku positif oleh siswa. Novel dipaparkan sebelumnya, maka diperoleh
yang berisi konflik dan peperangan yang kesimpulan bahwa novel Menak Jinggo
disebabkan perebutan tahta ini memberi Sekar Kedaton karya Langit Kresna
motivasi dan perubahan pola pikir ke Hariadi dapat dijadikan bahan ajar dalam
arah yang positif pada siswa, bahwa pembelajaran Bahasa dan Sastra
penting bagi setiap orang menjaga Indonesia di SMA. Selain itu, novel
kerukunan dan perdamaian dalam Menak Jinggo Sekar Kedaton juga dapat
kehidupan bermasyarakat. Selain itu, meningkatkan kualitas pengajaran guru,
novel ini juga mengajarkan pada siswa serta secara tidak langsung dapat
commitmendidik
untuk menghargai perbedaan di antara to user siswa ke arah yang lebih positif
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
aspek sosial budaya dan nilai pendidikan mengacu pada standar kompetensi
karakter novel Menak Jinggo Sekar lulusan mata pelajaran (SKL-MP) sastra
Kedaton karya Langit Kresna Hariadi di SMA program bahasa pada kegiatan
dengan pembelajaran sastra. Hasil ini berbahasa dan bersastra, yang
diperoleh setelah melakukan wawancara mengedepankan kompetensi siswa dalam
dengan satu dosen Pendidikan Bahasa mengapresiasi karya sastra berbentuk
Indonesia dan dua guru mata pelajaran novel, cerita pendek, hikayat, dan drama.
Bahasa Indonesia. Satu dosen dan dua Relevansi terakhir atau ketiga
guru tersebut masing- masing berasal dari dari penelitian ini adalah adanya
Universitas Sebelas Maret (UNS), SMA relevansi kajian sosiologi sastra dan nilai
Negeri 1 Cluring dan SMA Negeri 6 pendidikan karakter novel Menak Jinggo
Surakarta. Berdasarkan wawawancara Sekar Kedaton karya Langit Kresna
dengan satu dosen dan dua guru tersebut, Hariadi dengan pembelajaran Bahasa dan
maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sastra Indonesia di SMA. Berdasarkan
relevansi kajian sosiologi sastra dan nilai relevansi pertama dan kedua yang telah
pendidikan karakter novel Menak Jinggo dipaparkan sebelumnya, maka diperoleh
Sekar Kedaton dengan pembelajaran kesimpulan bahwa novel Menak Jinggo
Sastra yang terdapat di SMA. Sekar Kedaton karya Langit Kresna
Melanjuti penjelasan Hariadi dapat dijadikan bahan ajar dalam
sebelumnya, pernyataan hasil wawancara pembelajaran Bahasa dan Sastra
membuktikan adanya relevansi antara Indonesia di SMA. Selain itu, novel
kajian sosiologi sastra dan nilai Menak Jinggo Sekar Kedaton juga dapat
pendidikan karakter dengan pembelajaran meningkatkan kualitas pengajaran guru,
Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil serta secara tidak langsung dapat
wawancara dengan dua sekolah yang mendidik siswa ke arah yang lebih positif
telah disebutkan sebelumnya, kajian melalui nilai-nilai pendidikan karakter
sosiologi sastra merupakan cakupan yang terdapat didalamnya. Hal ini sejalan
materi pembelajaran apresiasi sastra, dengan Maryam (2012:93) yang
yaitu menemukan unsur intrinsik dan menyebutkan pembelajaran bahasa dan
ekstrinsik novel. Hal ini juga berdasarkan sastra memerlukan bahan ajar dan
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan konteks yang kondusif bagi penanaman
commitetika
Nasional Nomor 23 tahun 2006 yang to user
berbahasa dan berperilaku positif.
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
Dalam hal ini, novel Menak Jinggo Sekar menyimpulkan laporan penelitian ini, di
Kedaton karya Langit Kresna Hariadi antaranya:
dapat dijadikan alternatif bahan ajar 1. Aspek Sosial Budaya Masyarakat
sebagai salah satu cara penanaman etika Kerajaan Majapahit yang Terungkap
dan berperilaku bagi siswa. dalam Novel Menak Jinggo Sekar
Dari uraian mengenai nilai Kedaton Karya LKH
pendidikan karakter dalam novel Menak Unsur-unsur budaya yang
Jinggo Sekar Kedaton dapat disimpulkan ditemukan dalam penceritaan novel
bahwa novel tersebut mengandung berdasarkan pendapat Koentjaraningrat
pendidikan karakter yang kuat pada diri (2009: 164), di antaranya: (a) Sistem
tokoh-tokohnya. Sebagaimana pendapat religi yang meliputi: sistem kepercayaan,
pendidikan karakter menurut Agboola sistem nilai dan pandangan hidup,
dan Tsai (2012: 163) yakni disiplin yang upacara keagamaan; (b) Sistem
berkembang dengan usaha yang kemasyarakatan atau organisasi sosial:
disengaja untuk mengoptimalkan etika kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan,
dan perilaku peserta didik. Hasil dari sistem kenegaraan; (c) Sistem
pendidikan karakter selalu mendorong, pengetahuan: Pengetahuan musi, Flora
kokoh, dan terus mempersiapkan dan fauna, Waktu, ruang dan bilangan,
pemimpin masa depan. Ini menandakan Perilaku antar sesama manusia; (d)
bahwa pendidikan karakter mampu Bahasa: lisan dan tulisan; (e) Kesenian:
menghasilkan masa depan. Ini lukis dan gambar, tata rias, bangunan,
menandakan bahwa pendidikan karakter seni musik, kesusateraan; (f) Sistem mata
mampu menghasilkan pemimpin masa pencaharian; (g) Sistem peralatan hidup
depan memalui implementasi pendidikan atau teknologi: transportasi, peralatan
karakter di sekolah lewat bahan ajar yang komunikasi, peralatan konsumsi dalam
berbasis pendidikan karakter dan bentuk wadah, pakaian dan perhiasan,
berkualitas. tempat berlindung dan perumahan, dan
senjata.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan 2. Tanggapan Pembaca terhadap Novel
pembahasan, peneliti mencoba untuk Menak Jinggo Sekar Kedaton Karya
commit to user
LKH
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
commit to user