You are on page 1of 31

PENGARUH PERILAKU BISNIS TERHADAP KEBERHASILAN

USAHA
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Dosen Pengampu:
Fauzatul Laily Nisa,S.E, M.E

KELOMPOK 8
Naufal Dian Ardhani (23011010173)
Achamd Hudan Syabani (23011010180)
Syaiful Muhron Suryodai (23011010171)

S1 EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan


ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala
rahmatNya
sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan
terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan
memberikan
sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap
makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi
pembaca. Penulis juga
berharap agar makalah ini
bisa dipraktekkan oleh
dalam kehidupan
sehari-hari.
Penulis merasa bahwa
masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah
ini karena
keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman dari penulis
sehingga penulis mengharapkan
kritik
serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi.

Puji syukur saya ucapkan


ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala
rahmatNya
sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan
terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan
memberikan
sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap
makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi
pembaca. Penulis juga
berharap agar makalah ini
bisa dipraktekkan oleh
dalam kehidupan
sehari-hari.
Penulis merasa bahwa
masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah
ini karena
keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman dari penulis
sehingga penulis mengharapkan
kritik
serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi.

Puji syukur saya ucapkan


ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala
rahmatNya
sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan
terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan
memberikan
sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap
makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi
pembaca. Penulis juga
berharap agar makalah ini
bisa dipraktekkan oleh
dalam kehidupan
sehari-hari.
Penulis merasa bahwa
masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah
ini karena
keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman dari penulis
sehingga penulis mengharapkan
kritik
serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi.

Puji syukur saya ucapkan


ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala
rahmatNya
sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan
terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan
memberikan
sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap
makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi
pembaca. Penulis juga
berharap agar makalah ini
bisa dipraktekkan oleh
dalam kehidupan
sehari-hari.
Penulis merasa bahwa
masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah
ini karena
keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman dari penulis
sehingga penulis mengharapkan
kritik
serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi.

Puji syukur saya ucapkan


ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala
rahmatNya
sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan
terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan
memberikan
sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap
makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi
pembaca. Penulis juga
berharap agar makalah ini
bisa dipraktekkan oleh
dalam kehidupan
sehari-hari.
Penulis merasa bahwa
masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah
ini karena
keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman dari penulis
sehingga penulis mengharapkan
kritik
serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi.

Puji syukur saya ucapkan


ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala
rahmatNya
sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan
terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan
memberikan
sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap
makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi
pembaca. Penulis juga
berharap agar makalah ini
bisa dipraktekkan oleh
dalam kehidupan
sehari-hari.
Penulis merasa bahwa
masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah
ini karena
keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman dari penulis
sehingga penulis mengharapkan
kritik
serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi.

Puji syukur saya ucapkan


ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala
rahmatNya
sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan
terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan
memberikan
sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap
makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi
pembaca. Penulis juga
berharap agar makalah ini
bisa dipraktekkan oleh
dalam kehidupan
sehari-hari.
Penulis merasa bahwa
masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah
ini karena
keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman dari penulis
sehingga penulis mengharapkan
kritik
serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Pengaruh Perilaku
Bisnis Terhadap Keberhasilan Usaha ”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas
dalam mata kuliah Pengantar Bisnis, Program Studi Ekonomi Pembangunan ,
Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur

Dalam penyusunan makalah ini, kami berusaha untuk menguraikan peran yang
sangat penting dari Perilaku Bisnis dalam membentuk dan mengembangkan Bisnis di
era modern saat ini. Kami juga menganalisis dampak positif dan tantangan. Semua
materi yang terdapat dalam makalah ini kami himpun dari berbagai sumber yang
terpercaya dan relevan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah
ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat
dan dapat dijadikan referensi bagi pembaca yang tertarik untuk lebih
memahami .”Perilaku Bisnis Terhadap Keberhasilan Berusaha ”.
Surabaya, 28 Agustus

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan .......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................3
2.1 Pengertian tanggung jawab sosial suatu bisnis (CSR) .............................3
2.2 Perkembangan konsep Corporate Social Responsibility (CSR)............ 4
2.3 Perkembangan Perspekti Bisnis Perusahaan terhadap Tanggung Jawab Sosial (CSR)
2.4 Bidang-bidang Corporate Social Responsibility (CSR)
2.5 Bentuk Tanggung Jawab Sosial yang di pikul Perusahaan
BAB III PENUTUP........................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….10
3.2 Saran .........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengembangan bisnis merupakan penciptaan nilai jangka panjang untuk


suatu oganisasi dilihat dari pelanggan, pasar dan hubungan (relationship) serta
bagaimana interaksi kekuatan ini dikombinasikan bersama-sama untuk
menciptakan peluang pertumbuhan. Menurut Budiyanto (2013 dalam Suhardini
dan Januar, 2014), Strategi Perusahaan adalah formula/kiat/cara/siasat untuk
mencapai tujuan perusahaan. Jadi, strategi adalah cara untuk mencapai tujuan
perusahaan berdasarkan lingkungan yang dihadapi. Strategi bisnis dapat termasuk
perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi
pasar, pengurangan, divestasi, likuidasi dan usaha patungan.
Sedangkan David (2013 dalam Suhardini dan Januar, 2014) menyatakan
bahwa manajemen strategis adalah suatu rencana yang disusun dan dikelola
dengan memperhitungkan berbagai sisi dengan tujuan agar pengaruh rencana
tersebut bisa memberikan dampak positif bagi organisasi.Proses manajemen
strategis terdiri dari tiga tahap yaitu Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi
Strategi yang merupakan suatu siklus yang berulang.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian tanggung jawab sosial suatu bisnis (CSR)

Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) yaitu konsep manajemen di
mana perusahaan mengintegrasikan masalah sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan
interaksi dengan pemangku kepentingan mereka.
Tanggung jawab sosial (Social Responbility) yaitu usaha suatu bisnis yang bisa
menyeimbangkan keterikatan antara perusahaan dengan kelompok atau individu dalam
lingkungan masyarakat seperti bisnis lain, karyawan, pemegang saham dan komunitas-
komunitas lain.
Masyarakat memiliki peran penting bagi suatu perusahaan karena masyarakatlah yang menjadi
sasaran untuk pengumpulan laba dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus
bisa mengambil hati masyarakat agar masyarakat bisa menerima produk dari perusahaan
tersebut seperti perilaku baiknya karyawan perusahaan kepada masyarakat yang mendukung
perusahaan itu, hal tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral suatu perusahaan kepada
masyarakat.

2.2 Perkembangan konsep Corporate Social Responsibility (CSR)

Sampai saat ini definisi CSR yang cukup berpengaruh dan sering di rujuk yang di sampaikan
oleh bank Dunia dan Uni Eropa.
•> Menurut Bank Dunia "CSR is the commitment of business to contribute to
sustainable economic development working with employees and their
representatives, the local community and society at large to improve quality of
life in ways that are both good for business and good for development ".
•> sedangkan menurut Uni Eropa yaitu "CSR is a concept where by
companies integrate social and environmental concerns in their business
operations and in their interaction with their stakeholders on a voluntary
basis".
•> Ricky W. Griffin dan Michael W. Pustay dalam bukunya mengatakan bahwa tanggung
1
jawab sosial suatu bisnis adalah kumpulan organisasi yang bertujuan untuk melindungi dan
memajukan masyarakat yang berada di organisasi itu berada.
•> Bambang Wahyutomo mengatakan bahwa Tanggung jawab sosial suatu bisnis adalah
komitmen dan kemampuan untuk melaksanakan hak dan kewajiban sosial terhadap masyarakat
yang bisa menciptakan masyarakat peduli dan kemitraan.
Dari beberapa definisi di atas terkandung inti yang hampir sama yaitu selalu mengacu pada
kenyataan bahwa tanggung jawab sosial suatu bisnis perusahaan merupakan bagian terpenting
dari strategi bisnis dengan keberlangsungan usaha dalam jangka panjang.
Diantara banyaknya pengertian di atas yang bisa di ikuti konselor yaitu konsep CSR menurut
pemikiran Elkington, yakni tentang tnipel bottom line. Yaitu segitiga kehidupan stakeholder
yang harus diberi atensi oleh korporasi ditengah upaya mengejar profit.

2.3 Perkembangan Perspekti Bisnis Perusahaan terhadap Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Ada tiga cara suatu bisnis perusahaan memandang CSR, yaitu sebagai :
1.) Sebagai strategi peusahaan untuk mendapatkan profit
2.) Sebagai kewajiban karena ada hokum yang berlaku
3.) Secara Beyond Complience.

2.4 Bidang-bidang Corporate Social Responsibility (CSR)


•> Stakeholder Organisasi
Yaitu institusi yang di pengaruhi langsung oleh praktik organisasi tertentu dan memiliki
kepentingan terhadap kinerja organisasi tersebut. Bisnis perusahaan yang bertanggung jawab social
kepada pelanggan berusaha untuk :
1.) Memperlakukan secara adil, jujur dan bermatabat.
2.) Menawarkan produk yang bermutu
3,) Menghormati Itegritas dan Kebudayaan mereka

•> Lingkugan Alam


Beroperasinya suatu bisnis perusahaan di berbagai sektor pasti berdampak terhadap lingkungan
alam, terutama dampak Negatifnya. Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan alam ini
diwujudkan dalam bentuk mengurangi / menghindari pencemaran lingkungan, limbah sampah / zat yang
berbahaya yang di hasilkan atau penghabisan sumber daya di sekitar perusahaan tersebut.
•> Kesejahteraan Sosial Umum
organisasi pada hakikatnya merupakan sistem terbuka yang bergantung pada lingkungan. Organisasi
harus peka terhadap kebutuhan masyarakat sekitar agar perusahaan tersebut bisa mendapatkan profit

1
yang lebih banyak dan masyarakat pun dapat memenuhi kebutuhannya. Perusahaan harus
memperlakukan Stakeholder dan harus mendorong kesejahteraan masyarakat.

2.5 Bentuk Tanggung Jawab Sosial yang di pikul Perusahaan


Bentuk tanggung jawab suatu bisnis perusahaan ada 2 yaitu :
1. Tanggung jawab secara fisik
• Tidak memproduksi produk yang merusak masyarakat
• Tidak menguras sumber air milik masyarakat
• Tidak menyebarkan polusi udara buangan yang merusak kehidupan
• Tidak mendirikan bangunan yang mempersukar arus lalu-lintas masyarakat
•berkewajiban memperkerjakan sebagian penduduk setempat
• Turut aktif membina dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitar

2. Tanggung jawab suatu bisnis perusahaan secara Non-Fisik


•Membantu kegiatan amal yang dilakukan masyarakat setempat
•Peka terhadap lingkungan dan keluhan yang disampaikan masyarakat
•Aktif turut serta mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesehatan dan kesejateraan
masyarakat

2.6 Etika Pengantar Bisnis


Etika bisnis adalah aturan tidak tertulis namun penting untuk Anda perhatikan dan
terapkan demi kebaikan perusahaan. Lantas, apa saja hal yang termasuk dalam prinsip etika
berbisnis dan bagaimana penerapannya? Simak selengkapnya ulasan Populix tentang pengertian
etika bisnis hingga contoh pelanggarannya berikut ini.

1. Pengertian Etika Bisnis


Dalam menjalankan bisnis bersama dengan stakeholder, perusahaan harus memastikan
hubungan yang terjalin di antaranya selalu baik. Solusi dari masalah tersebut adalah
menerapkan prinsip etika berbisnis dalam perusahaan.
Etika bisnis adalah segala sesuatu tentang pedoman norma bagi sebuah perusahaan dalam
mengambil keputusan. Dengan terjaganya hubungan baik antara perusahaan dan stakeholder
melalui implementasi prinsip etika, potensi usaha untuk berkembang juga semakin terjamin.
Pengertian Teori Etika Bisnis Menurut para Ahli
1
Sebagai referensi tambahan, berikut sejumlah definisi teori etika bisnis menurut para ahli yang
bisa Anda pelajari.
• Yosephus, etika berbisnis adalah penerapan moral dalam bidang ekonomi,
utamanya industri bisnis.
• Muslich, menurutnya etika yang ada dalam dunia bisnis adalah sebuah
pengetahuan seseorang tentang bagaimana cara yang ideal untuk mengelola bisnis yang
berdasar pada norma moral secara umum.
• Hill and Jones, etika dalam bisnis adalah bekal bagi setiap pemimpin sebagai
pertiimbangan pengambilan keputusan yang strategis dan berdasar moral.
Teori Etika Bisnis
Secara umum, teori ini memang berbicara tentang bagaimana perilaku berbisnis yang baik dan
sesuai dengan norma. Namun, ada empat teori besar yang juga dipelajari dalam konsep tersebut.
Baca selengkapnya tentang penjelasan empat teori etika dalam bisnis berikut ini.
1. Teori keutamaan
Teori pertama adalah tentang keutamaan memandang bagaimana seseorang bersikap. Perilaku
atau sikap baik seseorang akan menciptakan watak dan karakter yang baik secara moral juga.
2. Teori hak
Seperti pembahasan etika pada umumnya, teori hak berbicara mengenai sesuatu yang pantas
dan harus didapatkan oleh seorang individu. Sehingga jika dilihat dari segi bisnis, segala
keputusan yang diambil perusahaan tidak boleh melanggar hak seseorang.
3. Teori deontologi
Teori deontologi dalam etika bisnis menekankan tentang kewajiban seseorang untuk
berperilaku sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Misalkan Anda bekerja dalam
sebuah perusahaan dan bertugas untuk menangani pemasaran produk, maka sesuai teori
deontologi dalam etika bisnis, Anda harus melakukan tugas tersebut dengan baik.
4. Teori teleologi
Kata teleologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Telos” yang berarti tujuan atau akhir. Teori ini
menganggap bisnis etis adalah yang berhasil menciptakan keseimbangan dengan baik hingga
pada tujuan terakhir. Sehingga dalam kata lain, teori ini mendasarkan konsep kebaikan.
Prinsip Etika Bisnis

1
Selain empat teori besar tersebut, adapun prinsip etika yang harus dijalankan selama
penerapannya. Populix telah merangkum sejumlah prinsip utama dalam poin berikut ini.
1. Otonomi
Seperti yang kita tahu, kompetensi seorang pelaku bisnis dalam mengambil keputusan haruslah
baik. Prinsip otonomi memandang hal tersebut sebagai wewenang perusahaan sepenuhnya.
Sehingga, visi dan misi yang disusun membawa dampak baik pada kesejahteraan karyawan dan
stakeholder perusahaan.
2. Equilibrium
Berhubungan dengan otonomi pelaku bisnis, segala keputusan yang diambil juga harus
seimbang. Dalam kata lain, perusahaan tidak boleh berat sebelah dalam memutuskan sesuatu.
Misalnya memberi upah sesuai kontrak dan kontribusi kerja karyawan.
3. Free Will (Kehendak bebas)
Kehendak bebas yang dimaksud adalah kesempatan rata yang bisa didapat individu. Seluruh
pelaku bisnis memiliki porsi yang sama sesuai dengan potensi mereka, tidak boleh ada batasan
hanya demi kepentingan satu kelompok saja.
4. Responsibility
Sebelumnya, pada teori deontologi dalam etika berbisnis juga membahas tentang responsibilitas
pelaku usaha. Jadi di samping menerima kehendak bebas, segala perilaku atau tindakan yang
diambil harus bisa dipertanggungjawabkan.
5. Honesty
Dalam ranah bisnis, adanya transparansi kejujuran juga harus diterapkan dalam berperilaku.
Contohnya adalah ketika melakukan transaksi jual beli produk, maka prosedur yang dilakukan
harus sesuai dengan regulasi yang berlaku di perusahaan. Tidak hanya itu, contoh lainnya
adalah pelaporan keuangan yang juga harus didasari transparansi.
Contoh Kasus Etika Bisnis
Untuk menjaga bisnis Anda tetap berjalan dengan baik, tentu menerapkan prinsip etika bisnis
sangat penting untuk dilakukan. Karena dari kebiasaan kecil tersebut bisa menjadi upaya
menghindari jeratan-jeratan pasal dalam menjalankan usaha. Sebagai gambaran, berikut ini
beberapa contoh kasus pelanggaran etika bisnis dalam perusahaan.

1
2.7 KONSUMENRISME DAN HAK-HAKNYA

Gaya hidup konsumerisme adalah budaya konsumsi secara terus-menerus. Gaya hidup
konsumerisme adalah perilaku konsumsi berlebihan terhadap pemakaian barang-barang
produksi. Sebagai salah satu dampak dari globalisasi, gaya hidup konsumerisme membuat
seseorang ingin selalu terlihat trendy dengan membeli barang-barang sesuai trend. Inilah
mengapa, seseorang dengan gaya hidup konsumerisme rela membeli barang-barang tertentu
hanya karena viral di media sosial.

1. Pengertian Konsumerisme

Secara sederhana, konsumerisme merupakan gaya hidup di mana manusia menjadi pecandu dari
suatu produk. Menurut Sosiolog Jean Baudrillard, konsumerisme adalah budaya konsumsi
modern yang menciptakan hasrat untuk mengkonsumsi sesuatu secara terus menerus. Inilah
mengapa, konsumerisme kerap dikaitkan dengan istilah boros, hedon, serta glamour.

Dari pandangan Baudrillard, seseorang yang memiliki gaya hidup konsumerisme biasanya ingin
menunjukkan status sosialnya. Dengan kata lain, mereka berperilaku konsumtif bukan dengan
orientasi kebutuhan, namun untuk lifestyle belak

2. Faktor Penyebab Gaya Hidup Konsumerisme

Adapun beberapa faktor penyebab gaya hidup konsumerisme adalah sebagai berikut:

1. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor yang mempermudah seseorang melakukan
gaya hidup konsumerisme. Contohnya, untuk memasarkan sesuatu, kini kita dapat
menggunakan sosial media. Ditambah lagi, kehadiran e-commerce juga membuat seseorang
semakin mudah untuk membeli apa yang diinginkan. Hanya melalui smartphone, seseorang
dapat membeli barang apapun dari manapun dengan mudah.

2. Globalisasi

Dengan adanya globalisasi, kini seseorang dapat dengan mudah mendapatkan beragam produk
untuk memenuhi kepuasan individu. Baik itu berasal dari luar maupun dalam negeri, semuanya
dapat diperoleh dengan mudah.

3. Trend Gaya Hidup

Saat ini, trend sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat yang tidak bisa dihindari.
Trend menyebar luas ke segala kalangan masyarakat melalui berbagai platform, salah satunya
adalah social media.

Saat sudah viral, masyarakat akan dengan suka rela mengikuti dan menyebarluaskannya
sehingga orang lain juga terpengaruh.

1
4. Budaya Pop

Selain social media, budaya pop juga menjadi media yang efektif dalam menyebarkan trend.
Inilah mengapa, kini  sudah banyak brand yang berkolaborasi dengan artis maupun influencer
untuk mendapatkan perhatian publik.

3. Ciri-Ciri Konsumerisme

Adapun ciri-ciri orang yang memiliki gaya hidup konsumerisme, di antaranya adalah sebagai
berikut:

1. Konsumen Menjadi Trendsetter

Biasanya, seseorang dengan gaya hidup konsumerisme akan mencari barang-barang mewah
terbaru yang limited edition atau tidak dimiliki oleh orang lain. Hal ini dilakukan agar mereka
dapat menjadi pusat perhatian atau terlihat menarik di depan orang lain.

2. Rasa Bangga Terhadap Penampilan dan Kepemilikan Barang

Gaya hidup konsumerisme memiliki hubungan erat dengan tingkat kepuasan seseorang. Saat
seseorang puas dan bangga atas apa yang dimiliki, maka ia akan cenderung memamerkannya
pada orang lain.

3. Sekedar Mengikuti Tren

Selain beberapa ciri-ciri di atas, gaya hidup konsumerisme juga dapat muncul karena keinginan
untuk mengikuti trend agar tidak FOMO (Fear of Missing out) atau merasa tertinggal.

Contoh Fenomena Konsumerisme

Gaya hidup konsumerisme adalah sesuatu yang dapat ditemui dengan mudah di kehidupan
sehari-hari. Sebenarnya, fenomena konsumerisme tidak selalu membawa dampak negatif, lho.
Tak jarang masyarakat memanfaatkan momen ini untuk menambah pundi-pundi cuan,
contohnya seperti:

 Mengikuti tren investasi reksadana yang dapat dilakukan melalui ONe Mobile
 Mengikuti trend yang sedang high demand untuk mendapatkan cuan bisnis. Misalnya,
melakukan promosi bisnis atau social branding dengan memanfaatkan tres di
masyarakat.

Sementara, contoh sikap konsumerisme yang kebanyakan hanya dilakukan atas dasar “ikut-
ikutan” saja di antaranya:

 Orang yang mengoleksi barang-barang branded terbaru hanya untuk menaikkan status
sosial
1
 Masyarakat yang membeli barang hanya karena mengikuti trend viral di social media.
 Masyarakat yang membeli barang-barang terbaru hanya karena FOMO (Fear of Missing
out) atau takut ketinggalan zaman.

4. Dampak dari Konsumerisme

Dalam praktiknya, perilaku konsumerisme memiliki beberapa pengaruh negatif dan positif,
berikut ini penjelasannya.

1. Dampak Negatif dari Konsumerisme

Apa dampak negatif dari perilaku konsumerisme? Saat bertindak terlalu konsumtif, tentu akan
banyak pengeluaran yang dihasilkan jika kita tidak bisa mengendalikannya dengan bijak.
Alhasil, gaya hidup boros pun akan terjadi. Selain menghasilkan gaya hidup boros, perasaan
FOMO (Fear of Missing out) yang dihasilkan juga bisa memicu tekanan sosial. Karena tidak
ingin ketinggalan trend, akhirnya seseorang rela melakukan apapun untuk memenuhi gaya
hidup konsumtifnya, termasuk dengan berhutang. Jika dilakukan secara masif, hal ini juga
dapat berdampak pada pertumbuhan angka kemiskinan di masyarakat.

2. Dampak Positif dari Konsumerisme

Lantas, apakah gaya hidup konsumerisme hanya merupakan kegiatan buang-buang uang?
Ternyata, gaya hidup konsumerisme juga memiliki beberapa dampak positif, di antaranya
adalah sebagai berikut:

a. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Ketika sebuah barang atau jasa banyak diminati dalam suatu masyarakat, maka pemilik usaha
akan memproduksinya lebih banyak.

Alhasil, siklus pembelian dan penjualan pun berjalan lebih cepat. Secara tidak langsung, hal ini
telah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi sebuah negara.

b. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi Pelaku Bisnis

Tentunya, konsumen akan lebih tertarik terhadap produk baru yang lebih inovatif. Oleh karena
itu, agar dapat bersaing di pasaran, seorang pelaku usaha akan terus berusaha untuk mengasah
kreativitas dan menawarkan inovasi terbaru yang lebih menarik.

c. Penurunan Biaya Produksi

Seiring dengan minat yang tinggi, jumlah produksi barang pun juga akan semakin
meningkat.Jika terdapat banyak barang untuk diproduksi, maka akan semakin rendah biaya
yang dibutuhkan. Hal ini tidak hanya menguntungkan pelaku bisnis, namun juga konsumen.
Sebab, harga jual barang tersebut nantinya akan menjadi lebih rendah.

1
d. Meningkatkan Jumlah Pekerja Lepas dan Wirausaha.

Semakin banyak barang, maka semakin banyak pula jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk membuatnya .Oleh karena itu, konsumerisme juga berdampak positif dalam mendorong
orang-orang untuk menjadi pekerja lepas dan wirausaha. Dengan begini, tidak hanya masalah
permintaan barang-barang saja yang akan terselesaikan, namun juga jumlah pengangguran di
suatu negara. Dari penjelasan di atas, ternyata gaya hidup konsumerisme tidak hanya memiliki
dampak negatif, namun juga pengaruh positif bagi kegiatan ekonomi di suatu negara.
Meskipun begitu, bukan berarti perilaku konsumtif dapat dilakukan dengan seenaknya tanpa
pertimbangan yang matang. Tentunya, agar keuangan Anda sehat, jumlah pengeluaran harus
seimbang dengan nilai pemasukan. Untuk mempelajari hal tersebut, yuk baca artikel-artikel
seputar tips mengatur keuangan di

1
DAFTAR PUSTAKA

You might also like