Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Penulis
Mengetahui
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan Pembimbing lahan
Mengetahui
ii
KATA
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan praktek klinik kebidanan
kegawatdaruratan di Puskesmas Poned Sriwijaya Mataram Lampung Tengah.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah kegawatdaruratan maternal neonatal, serta menambah ilmu pengetahuan
dan wawasan mahasiswa mengenai Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan
Maternal Neonatal pada Ibu dengan Pendarahan Uterus Abnormal di RSU
Muhammadiyah Metro Melalui kesempatan yang sangat berharga ini penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu penyelesaian laporan ini, terutama kepada yang terhormat:
Penulis
iii
DAFTAR
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..............................................................1
B. Tujuan..........................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................4
A. Pendarahan Uterus Abnormal......................................................4
1. Definisi Pendarahan Uterus Abnormal.................................4
2. Etiologi.................................................................................4
3. Patofisiologi..........................................................................5
4. Klasifikasi.............................................................................6
5. Tanda dan Gejala..................................................................7
6. Manifestasi Klinis.................................................................7
7. Faktor Yang Resiko..............................................................8
8. Pemeriksaan Penunjang........................................................8
9. Pencegahan...........................................................................9
10. Penatalaksanaan....................................................................9
BAB III ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN
MATERNAL NEONATAL PADA IBU DENGAN
PENDARAHAN UTERUS ABNORMAL.............................11
A. Data Subjektif............................................................................11
B. Data Objektif.............................................................................14
C. Assesment..................................................................................17
D. Planning.....................................................................................17
BAB IV PENUTUP.................................................................................27
A. Kesimpulan................................................................................27
B. Saran..........................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3. Manfaat
a. Bagi Penulis
4. Ruang lingkup
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Etiologi
Kelainan hormonal
a. Anovulasi/ovulasi
b. Gangguan korpus luteum
c. KB hormonal
Kontak berdarah
a. Endometrium
5
b. Partio uteri
c. Vagina
d. Labia
3. Patofisiologi
Berdasarkan International Federation of Gynecology and Obstetrics
(FIGO), terdapat dua bagian besar penyebab PUA, yakni anatomi/struktural
dan non struktural. Penyebab PUA struktural yakni PALM (Polip
endometrium, Adenomyosis, Leiomyoma, dan Malignancy) sedangkan
penyebab PUA non struktural yakni COEIN (Coagulopathy, Ovulatory,
Endometrial, Idiopatic, Not yet classified)
a. Polip endometrium (PUA-P) adalah perdarahan uterus abnormal yang
berasal dari pertumbuhan endometrium yang berlebih dan bersifat lokal.
Polip ini dapat tunggal maupun di beberapa tempat di rongga uterus
dengan ukuran yang bervariasi. Polip pada umumnya jinak namun
sebagian kecil dapat terjadi keganasan.
b. Adenomyosis (PUA-A) adalah invasi endometrium ke dalam
myometrium yang dapat menyebabkan pembesaran uterus secara difuse
maupun fokal. Diagnosis Perdarahan akibat adenomyosis belum
diketahui sebabnya. Kecurigaan adanya adenomyiosis pada evaluasi
preoperatif dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan Magnetic
Resonance Imaging (MRI).
c. Leiomyoma (PUA-L) atau myoma uteri adalah pertumbuhan jaringan
fibromuskular dari permukaan myometrium dan bersifat jinak. Gejala
dari myoma uteri ini sangat bervariasi dari symptomatis, PUA berupa
HMB, infertilitas, dan gejala yang timbul akibat penekanan organ
sekitar uterus seperti sistem urinearius dan saluran pencernaan.
d. Malignancy (PUA-M) adalah perdarahan uterus abnormal akibat
penebalan abnormal atau hiperplasia lapisan endometrium.
e. Coagulopati (PUA-C) adalah PUA yang terjadi akibat adanya gangguan
koagulasi darah baik akibat penyakit maupun obat-obatan antikoagulan.
6
4. Klasifikasi
Klasifikasi perdarahan uterus abnormal berdasarkan jumlah perdarahannya
yaitu :
7
6. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dapat berupa perdarahan banyak, sedikit, siklus haid
yang memanjang atau tidak beraturan. Terminologi menoragia saat ini diganti
dengan perdarahan haid banyak atau heavy menstrual bleeding (HMB)
sedangkan perdarahan uterus abnormal yang disebabkan faktor koagulopati,
8
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Tes kehamilan sangat penting dalam mengevaluasi seorang wanita
yang berada dalam kelompok usia reproduksi.
2) Hemoglobin, hematokrit, jumlah trombosit, dan apusan darah perifer.
3) Profil tiroid.
4) Screening koagulasi dilakukan pada wanita yang memiliki HMB
sejak awal periode menstruasi atau yang memiliki riwayat pribadi
atau riwayat di keluarga, yang mengarah kepada adanya gangguan
koagulopati.
b. Pemeriksaan Histologis
Pengambilan sampel endometrium dilakukan untuk menyingkirkan
adanya hiperplasia endometrium dan atau kanker. NICE (2018)
mengajukan blind endometrial sampling harus dihindari dan dilakukan
dalam konteks histeroskopi
9
c. Ultrasonografi (USG)
Ultrasonografi transvaginal merupakan metode untuk menyingkirkan
adanya gangguan struktural. USG trans-vaginal memberikan hasil yang
lebih sensitif pada wanita dewasa yang sudah aktif secara seksual. Jika
tidak dapat dilakukan, USG transabdominal atau MRI dapat menjadi
pilihan lain. USG trans-abdominal lebih direkomendasikan pada wanita
usia muda atau remaja. Ultrasonografi memungkinkan penilaian rinci
kelainan anatomi uterus dan endometrium. Selain itu, patologi
miometrium, serviks, tabung, dan ovarium dapat dinilai. Modalitas
investigasi ini dapat membantu dalam diagnosis polip endometrium,
adenomiosis, leiomioma, anomali uterus, dan penebalan endometrium
umum yang terkait dengan hiperplasia dan ganas
9. Pencegahan
a. Menjaga berat badan yang sehat memainkan peran potensial dalam
menjaga keseimbangan hormon Anda.
b. Menghindari diet yang mengandung lemak hewani dalam jumlah tinggi
dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker.
c. Mempraktikkan seks aman dapat mengurangi risiko Infeksi Menular
Seksual (IMS) tertentu yang dapat menyebabkan perdarahan uterus
abnormal.
10. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Non-Bedah
Setelah keganasan dan patologi panggul yang signifikan telah
dikesampingkan, pengobatan medis harus dipertimbangkan sebagai
pilihan terapi lini pertama untuk perdarahan uterus abnormal. Target
pengobatan untuk kondisi medis yang mendasari yang dapat
mempengaruhi siklus menstruasi, seperti hipotiroidisme, harus dimulai
sebelum penambahan obat lainnya. Wanita yang ditemukan anemia
karena perdarahan uterus abnormal harus segera diberikan
suplementasi besi.
1
Perdarahan menstruasi yang berat dan teratur dapat diatasi dengan pilihan
pengobatan hormonal dan non-hormonal. Perawatan non-hormonal
seperti obat antiinflamasi non-steroid dan antifibrinolitik dikonsumsi
selama menstruasi untuk mengurangi kehilangan darah, dan pengobatan
ini efektif terutama saat perdarahan menstruasi yang berat ketika waktu
perdarahan dapat diprediksi.
b. Penatalaksanaan Bedah
Peran pembedahan dalam penatalaksanaan perdarahan uterus
abnormal membutuhkan evaluasi yang teliti dari patologi yang mendasari
serta faktor pasien. Indikasi pembedahan pada wanita dengan perdarahan
uterus abnormal adalah
1) Gagal merespon tatalaksana non-bedah
2) Ketidakmampuan untuk menggunakan terapi non-bedah (efek
samping, kontraindikasi)
3) Anemia yang signifikan
4) Dampak pada kualitas hidup
5) Patologi uterus lainnya (fibroid uterus yang besar, hiperplasia
endometrium).
1
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KEGAWAT DARURATAN MATERNAL
NEONATAL PADA IBU DENGAN PENDARAHAN UTERUS
ABNORMAL DI RSU MUHAMMADIYAH METRO
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama Ibu : Ny. S Nama Ayah : Tn. S
Umur : 43 th Umur : 43 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Bumi Mas, Batang hari Alamat : Bumi Mas, Batang hari
Gol darah : O+ Gol darah :-
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Lama : 8 hari
Siklus : 28 hari
Keluhan : Tidak ada
1
4. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke 1
Lama perkawinan : 23 tahun
7. Riwayat Imunisasi
Riwayat Skrining
Ibu lahir (1979)
Caten TT1
Hamil 1 TT2
Hamil 2 TT3
b. Pola Eliminasi
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmenti
Emosional : Baik
TTV : TD: 102/64 mmHg
Nadi : 82 x/m
Suhu : 36,7 C
RR : 20 x/m
BB sekarang : 30 Kg
Tinggi Badan : 145 cm
LILA : 22 cm
IMT : (145 x 145) : 30 =
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok, rambut hitam
dan lurus, tidak adabenjolan, tidak ada nyeri tekan.
b. Wajah
pucat, tidak oedema, tidak ada nyeri tekan.
c. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah mudah, sklera
putih, reflek pupilkontraksi terhadap cahaya.
d. Hidung
Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak pengeluaran
secret, tidak oedema,tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip.
e. Mulut dan gigi
Bersih, bibir merah muda dan tidak pecah-pecah, tidak
ada caries, tidak adakarang gigi, gusi tidak berdarah, dan
gigi tidak berlubang.
f. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran serumen, tidak
1
3. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11.3 g/dL 13-18
Leukosit 8.600 Sel/uL 4.500-11.000
Trombosit 270.000 /uL 150.000-450.000
Hemelokrit 35 % 37-43
Eritrosit 4.5 10^6/mm3 4.0-50
INDEKS ERITROSIT
MCV 84 FL 78-100
MCH 27 pg 25-35
MCHC 32 g/dL 31-37
RDW-CV 14.3 %
1
SEDIMEN URIN
Sedimen Eritrosit >25 0-1
Sedimen Leukosit 5-7 0-5
Epithel Positif Positif
Kristal Negatif Positif/ Negatif
Silinder Negatif Negatif
HASIL PCR
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Terapi Pengobatan
C. ASSESMENT
Ny. S G2P2A0, PUA, haid tidak lancar, rencana kuretase.
D. PLANNING
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan TTV
1
2. Monitor TTV
3. Beri terapi cairan RL
4. Edukasi pencegahan resiko jatuh pada ibu
5. Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya
6. Kolaborasi dengan dokter spesialis
1
LEMBAR IMPLEMENTASI
WAKTU TINDAKAN EVALUSI PARAF
20.40 1. Memberitahu keadaan umum Ibu sudah
WIB serta memberitahukan hasil mengetahui hasil
kepada ibu dan kelurga bahwa pemeriksaan
ibu mengalami PUA bahwa ibu di
diagnosa
mengalami PUA
(Perdarahan
Uterus Abnormal)
Keadaan umum:
Baik
Kesadaran:
Composmentis
TD: 123/75MmHg
N: 85x/menit
S: 36,8 C
RR: 20x/menit
Spo: 99%
CATATAN PERKEMBANGAN 1
DS : Ibu mengatakan haid tidak teratur, haid terakhir awal haid 7hari/15 hari/23
hari, keluar darah sedikit.
Pelaksanaan :
1. Jelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
2. Berikan terapi cairan RL
3. Anjurkan Ibu untuk berpuasa
4. Berikan ibu terapi obat
5. Monitor TTV
6. Persiapan untuk di lakukan kuret
7. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
2
LEMBAR IMPLEMENTASI
CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal Pengkajian : 17 Mei 2023
Waktu pengkajian : 13.30
Pelaksanaan :
1. Observasi keadaan umum dan Vital sign
2. Observasi pendarahan dan kontraksi uterus
3. Pemberian terapi obat sesuai dengan program
4. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
5. Anjurkan ibu untuk belajar duduk, miring ke kanan dan miring kekiri
6. Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering serta minum air banyak
7. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan genetalia
8. Monitor TTV
2
LEMBAR IMPLEMENTASI
WAKTU KEGIATAN EVALUASI PARAF
13.30 1. Mengobsrvasi keadaan Obsrvasi KU dan
WIB umum serta vital sign telah di
memberitahukan hasil lakukan serta ibu dan
pemeriksaan kepada ibu keluarga sudah
dan keluarga mengetahui
hasil pemeriksaan
Keadaan umum: Baik
Kesadaran:
Composmentis
TD: 98/78MmHg
N: 73x/menit
S: 36,7C
RR: 20x/menit
Spo: 98%
13.30 2. Melakukan observasi Observasi telah di
WIB kontraksi uterus dan lakukan dan ibu
pendarahan luka pasca bersedia
operasi dengan melakukanya.
mengganti pembalut
2x/sehari
13.30 3. Memberikan obat sesuai Sudah di lakukan
WIB dengan program pemberian obat yaitu
Cefotaxime,
Ondansetron, Asam
tranexamat
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil pengkajian pada Ny. S G2P2A0 dengan usia 43tahun, TTV dalam batas
normal. Diagnosa kebidanan yaitu Ny. S usia 43 tahun G2P2A0 dengan
Pendarahan Uterus Abnormal. Rencana Asuhan Kebidanan terhadap Ny. S yaitu
memberikan tindakan asuhaan tentang masalah yang dialami NY. S dan
menganjurkan pasien untuk kuretase.
Evaluasi terhadap Ny. S di dapatkan hasil Ny. S mengalami masalah PUA
(Pendarahan Uterus Abnormal), pasien harus segera mendapatkan penangaan dan
perawatan yang sesuai dengan program terapi yang sudah dianjurkan oleh dokter
obstetri, dengan tujuan untuk memulihkan keadaan ibu dan menjaga kondisi agar
tetap dalam keadaan sehat dan normal. Tanggal 16 Mei 2023, Dokter memutuskan
untuk dilakukan operasi kuret Pada tanggal 17 Mei 2023 pada jam 13.00 WIB.
B. Saran
1. Prodi Kebidanan Metro
Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dengan sungguh
sungguh dalam memberikan asuhan di lahan praktik sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
3. Bagi Mahasiswa