You are on page 1of 12

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP COKELAT

PADA RUMAH COKELAT SULTENG

Analysis of Consumer Satisfaction with Chocolate at Central Sulawesi Chocolate


Houses

Shinta Nirwana1), Marhawati Mappatoba2 ) , Al Alamsyar2 )


Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako
1)

2)
Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako
E-mail : dianmapianita@gmail.com, wati_chairil@hotmail.com, @gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine whether service, product quality and product prices

affect customer satisfaction at Central Sulawesi Chocolate House. to determine


the number of samples if the research will carry out multivariate analysis
(correlation or multiple regression), the number of sample members is at least 10
times the number of variables studied. The number of research variables is 4 (3
independent variables + 1 dependent variable), then the number of sample

members = 10 x4 = 40. So the number of samples in the study is 40 respondents.


The analysis used is multiple linear regression,The results of data analysis show
that product quality (X1), price (X2) and service quality (X3) variables affect
consumer satisfaction (Y) and produces the equation Y = 12.347+672X1+678X2
+ 453X3 which shows that the constant is 12.347, meaning that if the product
quality, price and service quality have a value of 0 then the income value is
12.347, the multiple linear regression coefficient of the product quality variable
(X₁) is positive by 672 which indicates that product quality can affect consumer
satisfaction, the multiple linear regression coefficient for the price variable (X₂) is
positive for 678 which indicates that price can affect consumer satisfaction and
the multiple linear regression coefficient for the service quality variable (X₃) is
positive for 453 which indicates that service quality influences consumer
satisfaction

Keywords : Multiple Linear Regression Analysis


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelayanan, kualitas produk dan
harga produk mempengaruhi kepuasan konsumen pada Rumah Cokelat Sulteng.
untuk menentukan jumlah sampel bila dalam penelitian akan melakukan analisis
dengan multivariate (korelasi atau regresi berganda) maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.variabel penelitian berjumlah
4( 3 variabel independen + 1 variabel dependen), maka jumlah anggota sampel
=10 x4 = 40.sehingga jumlah sampel dalam penelitian adalah 40 responden.
Analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda
Hasil analisis data menunjukan bahwa variabel kualitas produk (X1),harga (X2)
dan kualitas pelayanan (X3) mempengaruhi kepuasan konsumen( Y)dan
menghasilkan persamaan Y = 12,347+672X1+678X2 + 453X3 yang menunjukan
bahwa konstanta sebesar 12,347,artinya jika kualitas produk,harga dan kualitas
pelayanan nilainya 0 maka pendapatan nilainya 12,347, Koefisien regresi linear
berganda variabel kualitas produk (X₁) bernilai positif sebesar 672 yang
menunjukan bahwa kualitas produk dapat mempengaruhi kepuasan konsumen,
Koefisien regresi linear berganda variabel harga (X₂) bernilai positif sebesar 678
yang menunjukan bahwa harga dapat mempengaruhi kepuasan konsumen dan
Koefisien regresi linear berganda variabel kualitas pelayanan (X₃) bernilai positif
sebesar 453 yang menunjukan bahwa kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan
konsumen

Kata Kunci : Analisis Regresi Linear Berganda


PENDAHULUAN kepulauan banggai kepulauan. Badan
Pusat Statistik (BPS 2022).
Agroindustri merupakan Berkembangnya produksi
bagian (subsistem) agribisnis yang cokelat sangat berdampak kepada
memproses dan mentransformasikan daerah-daerah di Provinsi Indonesia,
hasil pertanian untuk menghasilkan khususnya pada Provinsi Sulawesi
suatu produk setengah jadi atau Tengah. Dimana berdasarkan
produk jadi Agroindustri mampu Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah
memberikan sumbangan yang sangat pada tanggal 17 November No. 54
nyata bagi pembangunan karena tahun 2016, terbentuknya Unit
merupakan pintu untuk sektor Pelaksana teknis Pengembangan
pertanian,meningkatkan nilai tambah Produk Industri Pangan dan
suatu komoditas serta dapat Kerajinan Daerah, yang struktur
memberikan keuntungan gizi dan organisasinya terdiri dari Seksi
kesehatan dari makanan yang telah Pangan dan Kemasan serta Seksi
diolah dengan baik. Potensi Batik dan tenun, dimana Rumah
perkembangan agroindustri di Cokelat juga sebagai salah satu
Indonesia akan semakin pesat karena tupoksi pada seksi pangan dan
posisi pertanian yang merupakan kemasan. (UPT 2017).
sektor andalan dalam pembangunan Rumah Cokelat merupakan
nasional (Udayana, 2011) suatu industri pengolahan biji kakao
Kakao merupakan salah satu yang berada di Kota Palu Sulawesi
komoditas ekspor dari subsektor Tengah. Hadirnya Rumah Cokelat ini
perkebunan yang merupakan sangat memberi dampak baik bagi
komoditas unggulan nasional dan warga sekitar dan khususnya bagi
memberikan sumbangan devisa Industri Kecil Menengah (IKM) di
ketiga terbesar setelah kelapa sawit Kota Palu dalam pemenuhan bahan
dan karet (Hasibuan et al., 2016) baku pembuatan produk coklat dalam
Provinsi Sulawesi tengah bentuk cokelat setengah jadi yang di
menjadi daerah penghasil kakao olah menjadi berbagai macam jenis
terbesar di indonesia dengan nilai cokelat. Rumah Cokelat juga sangat
produksi sebesar 126.000 ton. memberi dampak baik bagi mereka
Jumlah ini menjadi penyumbang peminat cokelat karena dapat
terbanyak dari total produksi kakao merasakan cokelat asli Sulawesi
indonesia yang tercatat sebesar tengah dengan berbagai varian.
667.300 ton. Daerah utama penghasil Rumah Cokelat harus mampu
kakao di provinsi Sulawesi tengah mempertahankan citarasa yang
adalah kabupaten parigi moutong, dimilikinya dengan demikian
kabupaten poso, kabupaten sigi konsumen akan menjadi konsumen
biromaru, kabupaten donggala, dan
yang loyal terhadap produk olahan harga produk berperan penting bagi
Rumah Cokelat. konsumen, jika harga naik maka
Sebagai wadah dalam permintaan akan turun, begitupun
mengelolah cokelat asli Sulawesi sebaliknya jika harga turun maka
tengah sangat diharapkan hasil permintaan akan naik. Sebagai
olahan cokelat tidak hanya di pengelolah rumah cokelat tentu ingin
konsumsi oleh masyarakat kota palu memberikan yang terbaik bagi
saja melainkan bisa diperjual belikan konsumen, karena kualitas produk
di luar kota palu. Harga dan kualitas menjadi penentu kepuasan konsumen
produk yang diberikan oleh rumah Selain produk yang
coklat sangat diharapkan dapat berkualitas tingggi dan harga yang
memenuhi kepuasan konsumen terjangkau yang menjadi tolak ukur
kepuasan konsumen adalah adanya pembelian adalah
alasan konsumen dalam memutuskan meningkatnya pelayanan terhadap
dimana tempat mereka akan belanja. konsumen. Karena, pelayanan yang
Jika konsumen merasakan kepuasan baik diberikan diawal memasuki
dari produk yang mereka inginkan, rumah cokelat akan memberi dampak
maka konsumen membeli secara yang baik bagi para konsumen. Hal
berulang dan akan menggunakannya tersebut akan memberi rasa puas
serta memberi informasi kepada terhadap konsumen rumah
orang lain tentang pengalamannya cokelat,karena dengan pelayanan
dalam menggunakan atau yang bermutu dapat menunjang dan
mengonsumsi produk tersebut memberi kemajuan signifikan bagi
Danang Sunyoto, (2015). rumah cokelat
Terciptanya kepuasan Perempuan memegang peran
konsumen dapat memberikan penting sebagai ibu rumah tangga
manfaat yaitu hubungan antara dengan berbagai jenis pekerjaan
perusahaan dengan kosumen untuk dari yang berat sampai yang ringan,
datang kembali melakukan seperti mengatur rumah tangga,
pembelian ulang, serta dapat juga memasak, mencuci, mengasuh dan
membentuk rekomendasi dari mulut mendidik anak-anaknya. Namun
ke mulut yang menguntungkan bagi sejalan dengan perkembangan
perusahaan. teknologi disektor pertanian, maka
Harga produk merupakan wanita tani perlu meningkatkan
penentu bagi konsumen ketika pengetahuan, keterampilan
melakukan pembelian. Produk sehingga dapat mengambil manfaat
dengan kualitas yang baik tentu yang sebesar-besarnya dari segala
memiliki harga yang tepat sesuai jenis sumber daya manusia (BPP
kualitas produk tersebut. Sesuai Prov.Sumatra Utara,2011).
dengan hukum permintaan dimana Usahatani jagung hibrida dimana
sebagian besar tenaga kerja/buru sampel dalam penelitian adalah 40
tani adalah wanita. Wanita sangat responden.
berperan aktif dalam kegiatan Data yang dikumpulkan
usahatani, mulai dari penanaman dalam penelitian ini menggunakan
perawatan, panen sampai pasca data primer dan data sekunder. Data
panen (Adam, 2021). primer di perolah melalui wawancara
langsung kepada responden terpilih
METODE PENELITIAN yang mengacu pada kuesioner yang
Penelitian ini dilaksanakan di telah di siapkan.Sedangkan data
rumah cokelat Kota Palu Sulawesi sekunder di peroleh dari berbagai
tengah. Penelitian dimulai pada literature yang terkait dengan
bulan Maret sampai bulan April penelitian.
2023. Lokasi penelitian dipilih secara Berdasarkan tujuan yang
sengaja (purpossive), dengan ingin dicapai dari penelitian ini maka
pertimbangan bahwa RUMAH model analisis yang digunakan
COKELAT SULTENG ini adalah sebagai berikut:
merupakan salah satu industri Analisis Regresi Linier Berganda.
pengolahan biji kakao menjadi Menurut Ghozali, (2005) analisis
cokelat dan menjadi satu-satunya liner berganda digunakan untuk
tempat penyedian bahan baku cokelat mengetahui hubungan antara variabel
setengah jadi bagi para IKM bebas dan variavel terikan antara
(Industri Kecil Menengah) kota palu. harga (X1), kualitas pelayanan (X2),
Menurut Roscoe dalam kualitas produk (X3) terhadap
(sugiyono, 2014) untuk menentukan kepuasan konsumen (Y). salain itu
jumlah sampel bila dalam penelitian untuk mengetahui sejauh mana
akan melakukan analisis dengan besarnya pengaruh antara variabel
multivariate (korelasi atau regresi bebas dan variabel
berganda) maka jumlah anggota terikat. .Persamaan regresi linear
sampel minimal 10 kali dari jumlah berganda yang digunakan dalam
variabel yang diteliti. Mengacu dari penelitian ini adalah :
pernyataan yang dikemukakan oleh
Roscoe dalam (sugiyono, 2002) y=a+ β 1 X 1+ β 2 X 2 + β 3 X 3 + e
maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel Keterangan :
yang diteliti. Dalam penelitian ini, Y = Variabel Kepuasan
variabel penelitian berjumlah 4( 3 Konsumen
variabel independen + 1 variabel X1 =Variabel Kualitas Produk
dependen), maka jumlah anggota X2 = Variabel Harga
sampel =10 x4 = 40.sehingga jumlah X3 = Variabel Kualitas
Pelayanan
a = Intercept (konstanta) Tingkat pendidikan berpengaruh
β 1- β 4 = Koefisien Regresi Parsial terhadap cara berfikir dalam
(slope) berusahatani, serta mempengaruhi
e = Standar error pada pengambilan keputusan yang
menyangkut inovasi-inovasi baru
HASIL DAN PEMBAHASAN yang berhubungan dengan
pengembangan usahataninya.
Karakteristik Responden Pendidikan yang lebih tinggi
Umur Responden. Mayoritas tingkat mengakibatkan seseorang lebih
usia responden berada pada umur mudah menerima proses adopsi
produktif yaitu klasifikasi umur 39- teknologi baru dalam mengelolah
47 tahun sebanyak 12 orang (40%), usaha tani secara efektif.
umur 350-59 tahun sebanyak 12
orang (40%), 60-65 tahun sebanyak 6 Tanggungan Keluarga. Jumlah
orang (20%). Tingkat umur tanggungan keluarga juga
responden wanita tani dalam mempengaruhi biaya yang
penelitian ini cukup bervariasi yaitu dikeluarkan wanita tani pada satu
dari umur 39 sampai dengan umur 65 sisi, anggota keluarga yang lebih
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa banyak membantu meringankan
sel uruh responden yang berada di biaya tenaga kerja disis lainnya,
tempat penelitian memiliki kategori semakin banyak tanggungan
umur produktif. Menurut Soekartawi keluarga mengakibatkan
(2006), umur produktif ialah pada bertambahnya tanggung jawab
saat berumur 15-65 tahun, sehingga kepala keluarga terhadap pemenuhan
sangat potensial dalam kebutuhan hidup. Jumlah responden
mengembangkan suatu usaha yang wanita tani yang memiliki
didukung oleh kekuatan fisik yang tanggungan rumah tangga 3-4
dimiliki dan penerapan teknologi sebanyak 20 orang (66,66%) dan
yang modern. tanggungan rumah tangga 5-6
sebanyak 10 orang (33,33%).
Tingkat Pendidikan. Responden
dalam penelitian ini yang Luas Lahan. Lahan merupakan salah
berpendidikan Sekolah Dasar (SD) satu faktor penentu dalam
sebanyak 25 orang (2,28%). Tingkat peningkatan produksi usahatani,
pendidikan responden wanita tani dimana luas lahan yang dimiliki
masih membutuhkan bantuan seorang petani akan menentukan
pemerintah berupa penyuluhan besar kecilnya produksi. Luas lahan
pertanian sehingga mereka mampu yang diusahakan responden
mengelola usahatani jagung hibrida umumnya bervariasi, luas lahan
yang lebih efektif dan efisien. responden 0,5 – 1,0 Ha terlihat
bahwa ada 3 orang (10%), luas memaksimalkan upaya produktif
lahan 1,1 – 1,6 Ha sebanyak 18 baik pada sisi kualitatif maupun pada
orang (60%), dan luas lahan 1,7 – 2,2 sisi kuantitatif. Rata-rata penggunaan
9 orang (30%). tenaga kerja (HOK) adalah sebesar
Penggunaan Benih. Benih yang 10,2 HOK/1,18 Ha atau sebesar 8,6
digunakan oleh petani adalah benih HOK/1 Ha dengan tingkat upah
lokal yang diproduksi sendiri oleh sebesar Rp. 50.000/HOK.
petani. Rata-rata penggunaan benih Analisis Pendapatan Usahatani
oleh petani adalah 51 Kg/1,18 Ha Jagung Hibrida. Produksi adalah
dengan harga benih mulai dari Rp. suatu kegiatan yang berhubungan
25.000 sampai Rp. 27.000 per dengan usaha untuk menciptakan
bungkus. jenis barang baru atau menambah
guna suatu barang atau jasa untuk
Penggunaan Pupuk. Jenis pupuk memenuhi kebutuhan manusia
kimia yang digunakan oleh (Rintonga, 2004).
responden wanita tani adalah urea Biaya Produksi. Setiap jenis usaha
dengan rata-rata sebanyak 36 tidak terlepas dari penggunaan biaya
Kg/1,18 Ha atau sebesar 30 Kg/1 Ha, untuk menghasilkan sutu produksi.
ponska dengan jumlah rata-rata 33 Terjadinya perubahan jumlah
Kg/1Ha atau sebesar 27,96 Kg/1Ha produksi pada petani jagung
dengan harga pupuk untuk urea Rp. disebabkan oleh adanya peningkata
10.000 dan untuk ponska Rp. 10.000. dan penurunan luas panen tiap tahun,
adanya faktor cuaca da iklim yang
Penggunaan Pestisida. Pestisida tidak menentu di daerah Sulawesi
yang digunakan dalam memberantas Tengah, gangguan hama dan
berbagai penyakit pada tumbuhan, penyakit yang menyerang tanaman
diantarannya yaitu insetisida (saporo, jagung serta terjadinya pribahan
meurtir, dan ulate) dan herbisida input dan sarana produksi
(kayabas, calaris, sutrazin dan (Manunggal P, 2020).
convey). Rata-rata biaya untuk Biaya produksi terbagi dalam dua
penggunaan pestisida sebesar Rp. bagian yaitu biaya variabel (variabel
172.166/1,18 Ha atau sebesar cost) dan biaya tetap (fixed cost).
145.903/1 Ha demgan penggunaan Rata-rata biaya produksi yang
pestisida insetisida yaitu dengan dikelurkan petani sebesar Rp.
jumlah harga Rp. 65.000, sedangkan 3.343/1,18/Ha atau sebesar Rp.
untuk pestisida jenis herbisida 2.833/1Ha.
dengan jumlah harga Rp. 60.000. Biaya Variabel. Biaya merupakan
Penggunaan Tenaga Kerja Dalam kas atau nilai ekuivalen kas yang
Keluarga. Tenaga kerja merupakan dikeluarkan oleh perusahaan untuk
bagian penting dalam upaya memberikan suatu manfaat yaitu
peningkatan laba dimasa mendatang dan memanennya langsung. Jadi
(Hernato, 2000). penerimaan ditentukan oleh besar
Biaya variabel adalah biaya kecilnya produksi yang dihasilkan.
yang besar kecilnya sangat Rata-rata penerimaan yang diperoleh
tergantung pada besar skala produksi sebesar Rp. 9.361.333/1,18Ha atau
usahatani jagung, yang termasuk sebesar Rp. 7.933.333/1Ha.
dalam biaya variabel yaitu (Benih, Pendapatan Ushatani. Pendapatan
Pupuk, Pestisida dan Tenaga kerja merupakan selisih antara penerimaan
dalam keluarga). Rata-rata biaya dengan total biaya yang dikeluarkan
variabel petani jagung Rp. selama satu kali musim tanam.
4.838.2000/1,18Ha atau sebesar Rp. Berdasarkan hasil analisis, diketahui
4.100.169/1Ha. bahwa rata-rata pendapatan usahatani
Biaya Tetap. Biaya tetap adalah jagung hibrida sebesar Rp.
biaya yang penggunaanya tidak abis 3.811.413/1,18Ha atau sebesar Rp.
dalam satu masa produksi. Biaya 3.230.001/1Ha.
tetap dalam usahatani jagung ini Curahan Kerja Wanita Tani
meliputi (Pajak lahan, Sewa lahan Terhadap Pendapatan Usahatani
dan Penyusutan alat) (Suaib, dkk, Jagung Hibrida. Wanita tani dalam
2019). rumah tangga yang sangat membantu
Biaya tetap adalah biaya dalam memenuhi kebutuhan keluarga
relatif tetap jumlahnya dan harus adalah kontribusinya dalam
dikeluarkan petani jagung hibrida di memperoleh penambahan
Desa Ujung Tibu Kecamatan Tojo pendapatan, sehingga secara tidak
Barat Kabupaten Tojo Una-una tidak langsung sangat membantu
walaupun produksi yang diperoleh dalam kecukupan usahatani.
banyak atau sedikit. Dengan kata lain Kegiatan wanita tani yang secara
biaya tetap tidak terpengaruh dengan tidak langsung membantu adalah
besar kecilnya produksi yang kontribusinya dalam kegiatan
dihasilkan. Rata-rata biaya tetap usahatani (Sudirman, 2001).
yang dikeluarkan petani jagung Wanita bekerja telah menjadi
hibrida adalah Rp. 779.899/1,18Ha hal yang menarik untuk wanita yang
atau sebesar Rp. 660.932/1Ha. tinggal dipedesaan, kondisi
Penerimaan Usahatani. Penerimaan perekonomian keluarga yang lemah
merupakan total nilai yang diperoleh dan serbakekurangan memaksa
dari hasil kali antara jumlah produksi wanita ikut kerja membantu
dengan harga jual. suaminya dalam rangka
Ni Ketut Agustyari, dkk mendapatkan penghasialan
(2013) bahwa setiap jagung sudah tambahan, meningkatkan mayoritas
berumur dua bulan petani memanggil mata pencaharian penduduk desa
pedagang pengumpul untuk menjual adalah bertani maka kebanyakan
wanita yang ikut bekerja membantu Kontibusi wanita tani di Desa
suaminya pada akhirnya bekerja Ujung Tibu yang dapat membantu
dibidang pertanian (Komariyah, pemenuhan kebutuhan keluarga
2003). adalah kontribusinya dibidang
Kegiatan usahatani yang usahatani, karena dengan wanita tani
membutuhkan proses yang panjang yang aktif dalam usahatani akan
mengakibatkan banyak peluang membantu penghasilan keluarga dan
terhadap wanita tani untuk dapat membantu kepala keluarga dalam hal
berkontribusi, karena kegiatan ini suami untuk mencari nafkah.
usahatani yang dianggap tidak harus Kontribusi waktu kerja wanita tani
memiliki keahlian, teknik dan terhadap pendapatan usahatani
pengetahuan yang lebih, tetapi lebih jagung ini terdiri dari wanita tani,
kepada tenaga fisik, sehingga wanita suami dan anak.
tani yang minim akan pengetahuan Waktu kerja yang diperoleh
dapat dengan mudah terjun dalam wanita tani sebesar 17,9
kegiatan berusahatani. HOK/1,18Ha atau sebesar 16,16
Adapun 3 jenis kegiatan yang HOK/1Ha. Kegiatan yang dikalukan
dikalukan pada usahatani jagung oleh wanita tani ada 3 yaitu
hibrida yang mana jenis kegiatan penyiangan, pemupukan dan panen.
usahataninya yaitu pemupukan, Diantara ketiga kegiatan tersebut
penyiangan dan panen, sehingga yang dimana lebih berkontribusi
lama kerja responden wanita tani di pada proses panen dengan kontribusi
Desa Ujung Tibu untuk usahatani yang tertinggi yaitu 15,5
jagung hibrida memperoleh curah HOK/1,18Ha atau sebesar 13,13
waktu kerja rata-rata 17,9 HOK/1Ha.
HOK/1,18Ha atau sebesar 16,16 Waktu kerja suami dengan
HOK/1Ha. total HOK rata-rata sebesar 41,35
Kontribusi Waktu Kerja Wanita HOK/1,18Ha atau 35,04 HOK/1Ha.
Tani. Kontribusi wanita tani yang Kegiatan yang dilakukan berbeda
berupa alokasi waktu kerja dalam dengan wanita tani, suami atau pria
usahatani adalah partisipasi wanita melakukan 6 kegiatan diantarannya
tani dalam hal ini istri petani untuk pengelolahan lahan, penanaman,
meningkatkan suatu pendapatan. pemupukan, penyiangan,
Pada kondisi ini, kontribusi yang pemberantas hama dan panen.
diberikan wanita tani meliputi Suami atau pria lebih banyak
kontribusi tenaga kerja yang berkontribusi yaitu pada proses
merupakan besarnya alokasi waktu pengolahan lahan sebesar 19,4
yang diberikan oleh wanita tani HOK/1,18Ha atau sebesar 16,4
dalam usahatani jagung hibrida HOK/1Ha. Dalam pengolahan lahan
(Ilma, 2017). mereka memerlukan waktu yang
cukup banyak dikarenakan masih dalam keluarga (anak) dengan
kurangnya tenaga kerja, pada proses kontribusi sebesar 14,68%. Anak
penanaman sebesar 6,5 HOK/1,18Ha yang bekerja pada 6 kegiatan
atau 5,5 HOK/1Ha, pemberantas budidaya yaitu pengolahan lahan,
hama 2,7 HOK/1,18Ha atau 2,33 penanaman, pemupukan,
HOK/1Ha dan panen 8,8 penyiangan, pemberantas hama dan
HOK/1,18Ha atau 7,5 HOK/1Ha. panen. Anak memberikan kontribusi
Waktu kerja tenaga kerja yang rendah dikarenakan anak
dalam keluarga (anak) berkontribusi mempunyai kegiatan lain seperti
pada kegiatan pengolahan lahan, sekolah dan kesibukan lainnya
penanaman, penyiangan, sebagai seorang pelajar.
pemupukan, pemberantas hama dan
panen. Tenaga kerja dalam keluarga KESIMPULAN DAN SARAN
(Anak) ikut serta membantu orang
tuannya dalam berusahatani dari Kesimpulan
beberapa kegiatan yang dilakukan 1. Besarnya suatu produksi
oleh tenaga kerja dalam keluarga, usahatani jagung hibrida
pada proses pengolahan lahan dalam satu kali musim tanam,
berkontribusi yaitu sebesar 3,13 maka diperoleh produksi
HOK/1,18Ha atau sebesar 2,65 sebesar 2.833 Kg/Ha, biaya
HOK/1Ha. variabel sebesar Rp.
Berdasarkan waktu kerja 4.100.169/Ha, biaya tetap
(HOK) Wanita tani, suami dan sebesar Rp. 660.932/Ha
tenaga kerja dalam keluarga (anak) sedangkan penerimaan sebesar
maka diperoleh kontribusi waktu kerj Rp. 7.933.333/Ha dan
awanita tani terhadap pendapatan pendapatan usahatani jagung
usahatani jagung hibrida yaitu hibrida diperoleh sebesar Rp.
sebesar 25,77%. Nilai ini lebih kecil 3.230.011/Ha.
jika dibandingkan dengan kontribusi 2. Besarnya kontribusi curah
suami (petani sebagia kepala waktu kerja yang diperoleh
keluarga). Hal ini kontribusi wanita wanita tani terhadap
tani hanya bekerja pada 3 kegiatan pendapatan usahatani jagung
budidaya sedangkan suami bekerja hibdrida yaitu sebesar 25,77%
pada 6 kegiatan budidaya. Selain itu, nilai yang diperoleh tergolong
wanita tani tani juga berperan dalam kategori kriteria
sebagai ibu rumah tangga sehingga kontribusi sedang, dengan
kontribusi yang dihasilkan usahatani HOK sebesar 16,16
jagung hibrida lebih banyak dari HOK/1,18Ha dari beberapa
suami. Kontribusi waktu kerja paling kegiatan yaitu pemupukan,
rendah terdapat pada tenaga kerja penyiangan dan panen. Total
rata-rata kontribusi wanita tani Ermanita, Y. B dan Firdaus L.N.
terhadap suatu pendaptan 2017. Pertumbuhan vegetatif
usahtani jagung hibrida dua varietas jagung pada
berdasarkan data yang diolah tanaman gambut yang diberi
yaitu sebesar Rp. 832.373 limbah pulp dan paper: 1 (1) :
yang berasal dari kontribusi 23-24.
kerja wanita tani sebesar
25,77% dari rata-rata Herianto, 2000. Ilmu Usahatani.
pendapatan sebesar Rp. Penebar Swadaya. Jakarta.
3.230.011.
Ilma, 2017. Kontribusi Wanita Tani
Terhadap Pendapatan Rumah
Saran Tangga Petani Kelapa sawit
Berdasarkan dari hasil di Desa Kasoloang
penelitian yang telah dilkasanakan kecamatan Bambaira
maka dapat disarankan kepada petani Kabupaten Mamuju Utara.
dalam penggunaan tenaga kerja agar e-j. Agrotekbis 3 (2).
tida melibatkan anak yang
mempunyai kegiatan seperti sekolah Komariayah, 2003. Profil Wanita
dan tidak mempekerjakan anak Burutani Dalam Usaha
dibawah umur. Meningkatkan Kesehatan.
ITB Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Manunggal, P. Alam, M.N. dan
Tangkeselu. 2020. Analisis
Adam, Z.M. 2021. Kontribusi Pendapatan Usahatani
Wanita Tani Terhadap Jagung di Desa Labuan
Pendapatan Usahatani Toposi Kecamatan labuan
jagung Manis di Desa Kabupaten Donggala. E-J
Tombiano Kecamatan Tojo Agrotekbis. 8 (3) : 521-527.
Barat Kabupaten Tojo Una-
una. j. Agrotekbis 9 (6) : Ni Ketut Agustyani, 2013.
1499 – 1504. Perbandingan Pendapatan
Usahatani Jagung Manis dan
BPP. 2011. Executive Summery : Perbandingan Padi di Subak
Peran Buruh Tani Perempuan Delod Semak Padaggalak
Dalam Pemberdayaan Desa Kesiman Patilah
Ekonomi dan Perencanaan di Kecamatan Denpasar Timur.
Sumatra Utara. Jakarta. E-J Agribisnis dan
Agrowisata. 2 (4) : 17-25.
Suaib, N.A., Boekoesoe, Y.,
Bempah, I. 2019. Kontribusi
Tenaga Kerja Wanita Tani
Pada Usahatani Jagung di
Kecamatan Randangang
Kabupaten pohuwawo.
Agrinesia 13 (3) : 27-29.

Subandi, 2005. Jagung. Teknologi


Pusat dan Pasca Panen.
Marus:Balai Penelitian
Tanaman Jagung Press.

Sumarsono, S. 2009. Teori dan


Kebijakan Publik Ekonomi
Sumber Daya manusia.
Yogjakarta. Garaha Ilmu.

Sinadia, 2017. Kontribusi Buruh


Perempuan Terhadap
Pendapatan Keluarga. 13
(1) : 1907-4298.

Sunadji. 2017. Kontribusi Wanita


Tani Dalam Rumah Tangga.
Universitas Indonesia. Press.
Jakarta.

Sudiyono, A, 2004. Pemasaran


Pertanian. Universitas
Muhammadiyah Malang
Pres. Malang.

You might also like