Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
This study aims to, knowing the difference between brand (differences Among brand) UHT milk by consumers
in Surakarta, knowing the involvement of consumers (consumer involvement) in the process of making
purchasing decisions UHT milk in Surakarta and know the type of consumer behavior (consumer behavior)
UHT milk in Surakarta , Intake area of research is purposive namely Surakarta. The samples in this study using
judgmental sampling method while determining the amount of the sample of respondents on the basis of
confident level of 95% of 100 respondents. Determination of the number of respondents in each supermarkets,
using quota sampling. This study uses a model of the type of consumer behavior, according to Henry Assael that
menggembangkan two factors, namely the difference between brands is analyzed by Anova one way and
consumer engagement analyzed by Zaichowsky. The results showed the difference between brand UHT milk is
significant where calculated F value of 13.997 with a significance of 0.018 <0.05. While the involvement of
consumers in the purchase decision making process UHT milk in Supermarkets Surakarta is high with a value of
35.53 (> 24). Based on the analysis above it can be concluded that consumer behavior in the UHT milk
Supermarkets Surakarta is a complex type of consumer behavior (Complex buying behavior) means that
consumers have a significant difference between the brand and the high involvement.
PENDAHULUAN menunjukkanpeningkatan,
BerdasarkanTabel
Sektor Pertanian memiliki peranan 1dapatdilihatbahwasecara nominal
yang cukup penting dalam konsumsi total susu di Indonesia
pembangunan ekonomi nasional. Salah menunjukanpeningkatansebesar 21,41
satu peranan sektor pertanian adalah %, Demikian pula
sebagai penyedia pangan. Salah satu sub setelahdikoreksidenganfaktorinflasi,
sektor pertanian di Indonesia adalah sub pengeluaranuntukkonsumsi total
sektor peternakan. Sub sektor sususecarariilmengalamipeningkatanseb
peternakan memiliki peran yang esar 17,31%. Hal
strategis dalam kehidupan inimenunjukanbahwasecarakuantitas,
perekonomian dan pembangunan konsumsi per kapita total susupenduduk
sumberdaya manusia Indonesia. Indonesia terjadipeningkatan.
Menurut Syamsuharlin (2011) peranan Namun ternyata konsumsi susu di
ini dapat dilihat dari fungsi produk Indonesia masih tertinggal jauh dengan
peternakan sebagai penyedia protein negara di Asia lainnya yaitu 12 liter per
hewani yang penting bagi pertumbuhan kapita per tahun, jauh di bawah
dan perekembangan tubuh manusia. Malaysia (50,9 liter per kapita per
Salah satunya adalah susu sebagai tahun), India (47,1 liter per kapita per
penyedia protein hewani. tahun), Singapura (44,5 liter per kapita
Tingkat konsumsisusu di Indonesia per tahun), Thailand (33,7 liter per
daritahunketahunrelatifberfluktuatifnam kapita per tahun)dan Filipina (13,7 liter
uncenderungmengalamipeningkatan.Pad ). Jawa Tengah merupakan provinsi
atahun 2010, konsumsisusu total yang terus melakukan peningkatan
mencapai 2,0327 kg/kapitadanmenjadi konsumsi susu. Berdasarkan Dinak
2,0436 kg/kapitapadatahun 2013, Keswan Provinsi Jateng (2014) tingkat
konsumsisusumengalamipeningkatanme konsumsi susu di Jawa Tengah
njadi 2,156 kg/kapitapadatahun 2014. mencapai 17,5 kg/kapita/tahun,
Hal inikarenajumlahpenduduk yang sedangkan target konsumsi secara
terusmeningkatsertamasyarakat nasional sebesar 11,84 kg/kapita/tahun.
Indonesia Hal ini menunjukan bahwa tingkat
mulaimenyadarimanfaatdarimengkonsu konsumsi susu di Jawa Tengah telah
msisusu, terhitung besar dan sudah mencapai
sehinggadaritahunketahunkonsumsinyat target nasional.
erusmeningkat. Surakarta adalah salah satu kota di
Sedangkanbiladitinjaudaribesaranpe Jawa Tengah yang mendukung
ngeluaranuntukkonsumsi total peningkatan konsumsi susu pada
susubagipenduduk Indonesia tahun masyarakat mengingat masyarakat
2008- 2013 secara nominal juga Surakarta sendiri masih memiliki
bel 1. Pengeluaran Nominal Riil Untuk Konsumsi Total Susu* Dalam Rumah Tangga Di Indonesia tahun
2008-2013
No Total Pengeluaran Pertumbuhan
Susu ( Rupiah/ Kapita) (%)
596
RatnaMentari W.S. : Analisis Perilaku.....
597
RatnaMentari W.S. : Analisis Perilaku.....
598
RatnaMentari W.S. : Analisis Perilaku.....
ucerpotonganharga,
apakahkeinginanterhadaphadiahdanvou
cerpotonganhargamenjadipertimbangan merek dengan menggunakan ANOVA (
konsumendalammembeliproduksusu
analysis of variance) satu arah akan
UHT. (d) Dimensisesuaikebutuhan diperoleh tingkat signifikan beda antar
yang meliputisehatdandistribusi. merekmenurutkonsumensusu UHT
Apakahhalinimenjadipertimbangankons dipasarswalayan Kota Surakarta.
umendalammembeliproduksusu UHT Keduahasilanalisistersebutdikombinasik
(e) Dimensiberguna yang ansehinggadapatdibedakanempattipeper
meliputikandungangizidanpraktis. ilakukonsumen.
Apakahketikamembeliproduksusu Tipe perilaku konsumen yang
UHT, pertama adalah tipe perilaku konsumen
konsumenmempertimbangkankegunaan
komplek dengan keterlibatan konsumen
produkiniditinjaudarikandungangizidan tinggi dan konsumen susu UHT
kepraktisannya. menyadari banyak perbedaan antar
(f) Dimensikebutuhanmendasar yang merek susu UHT. Tipe yang kedua
meliputicepatsajidantahan lama. adalah tipe perilaku konsumen yang
Apakahkebutuhanmendasarinimenjadi mencari keragaman dengan keterlibatan
pertimbangankonsumensehinggamere konsumen rendah namun konsumen
kamembeliproduk UHT.
susu UHT menyadari banyak perbedaan
Tipe Perilaku Konsumen antar merek susu UHT. Ketiga adalah
Tipe perilaku yang digunakan tipe perilaku konsumen yang
dalam penelitian ini adalah tipe perilaku mengurangi keragu-raguan dengan
konsumen yang dikemukakan oleh keterlibatan konsumen tinggi namun
Henry Assael yaitu membedakan empat konsumen susu UHT menyadari sedikit
tipe perilaku konsumen berdasrkan perbedaan antar merek susu UHT. Tipe
keterlibatan konsumen dan tingkat yang keempat adalah tipe perilaku
perbedaan antar merek. konsumen yang berdasarkan kebiasaan
Berdasarkan hasil analisis dengan keterlibatan konsumen yang
keterlibatan konsumen dengan rendah dan konsumen susu UHT
menggunakan inventaris keterlibatan menyadari sedikit perbedaan antar
pribadi ( Involvement Inventory) akan merek susu UHT.
diketahui tinggi rendahnya keterlibatan
Tabel 3. Pengukuran Keterlibatan Konsumen Dengan Menggunakan Desain
Inventaris Keterlibatan Konsumen
Bagi Saya Susu UHT adalah
Penting 7:6:5:4:3:2:1 Tidakpenting
Tidakmenarikperhatian 1:2:3:4:5:6:7 Menarikperhatian
Diinginkan 7:6:5:4:3:2:1 Tidakdiinginkan
Tidaksesuaikebutuhan 1:2:3:4:5:6:7 Sesuaikebutuhan
Berguna 7:6:5:4:3:2:1 TidakBerguna
BukanKebutuhanmendasar 1:2:3:4:5:6:7 Kebutuhanmendasar
Sumber : Engel et al., 1994
konsumen susu UHT di pasar swalayan
Kota Surakarta. Analisis beda antar
599
Keterlibatan Tinggi Keterlibatan Rendah
RatnaMentari W.S. : Analisis Perilaku.....
Perilaku pembelian komplek Perilaku pembelian
Perbedaan Antar (complex buying bahaviour) mencari keragaman
Merek Signifikan (variety seeking buying
behaviour)
Perbedaan Antar
Merek Tidak
Signifikan Perilaku pembelian Perilaku pembelian
mengurangi keragu raguan kebiasaan
(dissonance-reducing buying (habitual buying
behaviour) behaviour)
600
RatnaMentari W.S. : Analisis Perilaku.....
601
RatnaMentari W.S. : Analisis Perilaku.....
602
RatnaMentari W.S. : Analisis Perilaku.....
603