You are on page 1of 9

ANALISIS HUBUNGAN MANAJEMEN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN

TINGKAT KEBERHASILAN GAPOKTAN SERUMPUN


(Studi Kasus Gapoktan Serumpun Kota Gorontalo)

Dian Ratnasari *) 1), Asda Rauf 2), Yuriko Boekoesoe 2)


1)
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo, 96128
2)
Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo, 96128

ABSTRACT
This research aims to analyze the implementation of management of rice field paddy farming business at
Gapoktan Serumpun, City of Gorontalo and the relation between management of rice field paddy farming business
with level of successfulness of Gapoktan Serumpun, Village of Dembe Jaya, Sub-district of Kota Utara, City of
Gorontalo, Province of Gorontalo. This research is conducted at Gapoktan Serumpun, Village of Dembe Jaya, Sub-
district of Kota Utara, City of Gorontalo from April to June 2017 with 48 farmers as research samples. This
research applies survey method. Research data are analyzed by descriptive analysis with percentage formula and
Pearson Correlation analysis. Research finding reveals that based on assessment of farmer group and farmer as
individual, management of rice field paddy farming business Gapoktan Serumpun, Village of Dembe Jaya, Sub-
district of Kota Utara, City of Gorontalo remains in Very Good category with percentage value of 87% and 85%.
Meanwhile, success of Gapoktan Serumpun, Village of Debe Jaya, Sub-district of Kota Utara, City of Gorontalo as
learning unit, cooperation unit and production unit as well as enterprise unit shows good category with value of
percentage of 81%. Then, finding of research about relation between management of farming business with level of
successfulness of Gapoktan Serumpun shows there is relation of 0.70 at level of failure for 0.01 and it is included in
category of strong relation.

Keywords: Management, Relation, Successfulness of Gapoktan

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan manajemen usahatani padi sawah di Gapoktan
Serumpun Kota Gorontalo dan hubungan manajemen usahatani padi sawah dengan tingkat keberhasilan Gapoktan
Serumpun di Kota Utara Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo. Penelitian dilakukan di Gapoktan Serumpun
Kelurahan Dembe Jaya Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo dari bulan April sampai dengan Juni 2017 dengan
jumlah sampel 48 orang petani. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survey. Analisis data yang
digunakan yaitu analisis Deskriptif dengan rumus persentase dan analisis Korelasi Pearson. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa manajemen usahatani padi sawah di Gapoktan Serumpun Kelurahan Dembe Jaya Kecamatan
Kota Tengah Kota Gorontalo dari penilaian kelompok tani dan dari penilaian petani berada pada kategori Sangat
Baik dengan nilai persentase 87% dan 85%. Sedangkan keberhasilan Gapoktan Serumpun, Kelurahan Dembe Jaya,
Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo sebagai unit belajar, sebagai unit kerjasama, sebagai unit produksi dan
sebagai unit usaha/bisnis menunjukkan kategori baik dengan nilai persentase sebesar 81%. Selanjutnya hasil
penelitian mengenai hubungan manajemen usahatani dengan tingkat keberhasilan gapoktan serumpun menunjukkan
adanya hubungan antara manajemen (x) dengan keberhasilan gapoktan (y) dengan nilai hubungan sebesar 0,70 pada
taraf kesalahan 0,01, dan termasuk dalam kategori hubungan/korelasi yang kuat.

Kata Kunci: Manajemen, Hubungan, Keberhasilan Gapoktan

PENDAHULUAN
Pertanian dalam pengertian yang luas bagi penduduk Indonesia. Tanaman padi
mencakup semua kegiatan yang melibatkan merupakan tanaman budidaya yang sangat
pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman penting bagi umat manusia karena lebih dari
hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan setengah penduduk dunia tergantung pada
manusia. Tanaman pangan yang sampai saat ini tanaman ini sebagai sumber bahan pangan.
masih dianggap sebagai komoditi pertanian Hampir seluruh penduduk Indonesia memenuhi
terpenting dan strategis bagi perekonomian kebutuhan bahan pangannya dari tanaman padi.
indonesia adalah tanaman padi, karena selain Dengan demikian, tanaman padi merupakan
merupakan tanaman pokok bagi sebagian besar tanaman yang mempunyai nilai spiritual, budaya,
petani, juga merupakan bahan makanan pokok ekonomi, dan politik yang penting bagi bangsa

*Alamat Email:
ratnadian103@gmail.com
Dian Ratnasari dkk.: Analisis Hubungan Manajemen Usahatani Padi Sawah Dengan ..............................

Indonesia karena memengaruhi hajat hidup orang informasi yang dibutuhkan petani (Kosasih.D.E,
banyak. dkk, 2014:93). Bergabungnya dengan gapoktan
Tanaman padi cocok dibudidayakan di sedikitnya petani mendapat manfaat yang bisa
daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman padi dipetik, contohnya dapat memperoleh informasi
termasuk jenis rumput yang mempunyai rumpun dari perkembangan usahataninya, memperoleh
yang kuat, dan dari ruasnya keluar banyak anakan sarana produksi yang lebih murah oleh karena
yang berakar (Herawati. W.D, 2012: 1-2). Luas akumulasi pembelian dari banyak anggota
lahan panen/produksi dan produktivitas padi gapoktan lainnya, adanya kemudahan dalam
sawah di Provinsi Gorontalo pada tahun 2015, memperoleh bantuan modal melalui lembaga
sebesar 57,223 ha, dengan jumlah produksi gapoktan karena gapoktan telah menjalin
323,384 ton dan produktivitas 56,51 kw/ha. Kota hubungan baik dengan penyedia modal seperti
Gorontalo menempati urutan terakhir dari 6 perbankan, serta dapat melakukan penjualan
kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo dengan dengan lebih cepat dan lain sebagainya. Dalam
produksi padi sawah sebesar 10,035 Ton dengan sistem penyuluhan pertanian di Indonesia,
luas panen 1,660 ha dan produktivitas 60,45 Departemen Pertanian menetapkan bahwa
Kw/Ha (Badan Pusat Statistik 2015). Dengan kelompok tani memiliki 3 fungsi utama, yakni
tingkat produktivitas maupun produksi yang sebagai unit belajar, unit kerjasama, unit
selalu berubah-ubah ini maka petani memilih satu produksi. Menurut Departemen Pertaian (1997),
lembaga sentral dalam sistim yang terbangun apabila ketiga fungsi tersebut sudah berjalan,
yaitu Gapoktan misalnya terlibat dalam maka diarahkan untuk menjadi unit kelompok
penyaluran benih bersubsidi dan sebagai upaya usaha.
peningkatan ketahanan pangan ditingkat Penelitian ini mengambil tempat di
Global.Bergabungnya dengan gapoktan Gapoktan Serumpun Kota Utara Kota Gorontalo
sedikitnya petani mendapat manfaat yang bisa dengan melihat bahwa Gapoktan serumpun ini
dipetik, contohnya dapat memperoleh informasi merupakan salah satu Gapoktan yang berhasil
dari perkembangan usahataninya, memperoleh ditingkat Kota Gorontalo, ditingkat Provinsi
sarana produksi yang lebih murah oleh karena bahkan berhasil ditingkat Nasional.
akumulasi pembelian dari banyak anggota Permasalahan yang dihadapi oleh petani di
gapoktan lainnya, adanya kemudahan dalam Gapoktan serumpun ini adalah dalam hal
memperoleh bantuan modal melalui lembaga pemasaran hasil produksi padi sawah dimana
gapoktan karena gapoktan telah menjalin keterbatasan dana/keuangan yang tidak cukup
hubungan baik dengan penyedia modal seperti serta belum ada tempat untuk penyimpanan hasil
perbankan, serta dapat melakukan penjualan produksi padi sawahnya dalam melakukan
dengan lebih cepat dan lain sebagainya. kegiatan pemasaran hasil produksi padi, hal ini
Gapoktan adalah gabungan dari beberapa membuat petani memasarkan hasil produksinya
kelompok tani yang melakukan usaha agribisnis sendiri-sendiri dengan hasil harga yang mereka
di atas prinsip kebersamaan dan kemitraan pasarkan beragam dan juga pendapatan yang
sehingga mencapai peningkatan produksi dan mereka terima beragam pula. Kegiatan
pendapatan usahatani bagi anggotanya dan petani manajemen usahatani yang meliputi perencanaan,
lainnya. Gapoktan menjadi lembaga gerbang pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan
(gateway institution) yang menjadi penghubung evaluasi dinilai dapat membantu petani dalam
petani satu desa dengan lembaga-lembaga lain menentukan berbagai kegiatan yang dilakukan
diluarnya.Gapoktan diharapkan berperan untuk oleh gapoktan dalam meningkatkan produksi
fungsi-fungsi pemenuhan permodalan pertanian, hingga dalam kegiatan pemasaran hasil
pemenuhan sarana produksi, pemasaran produk produksinya.
pertanian, dan termasuk menyediakan berbagai

TINJAUAN PUSTAKA
Padi Sawah setengah penduduk dunia tergantung pada
Padi merupakan tanaman yang tanaman ini sebagai sumber bahan pangan.
membutuhkan air cukup banyak untuk hidupnya. Hampir seluruh penduduk Indonesia memenuhi
Memang tanaman ini tergolong semi-aquatis yang kebutuhan bahan pangannya dari tanaman padi.
cocok ditanam dilokasi tergenang. Biasanya padi Padi termasuk golongan tanaman semusim atau
ditanam disawah yang menyediakan kebutuhan tanaman muda yaitu tanaman yang biasanya
air yang cukup untuk pertumbuhannya. Tanaman berumur pendek, kurang dari satu Tahun dan
padi merupakan tanaman budidaya yang sangat hanya satu kali berproduksi dan setelah
penting bagi umat manusia karena lebih dari berproduksi akan mati atau di matikan. Tanaman

75 | AGRINESIA Vol. 2 No. 1 November 2017


Dian Ratnasari dkk.: Analisis Hubungan Manajemen Usahatani Padi Sawah Dengan ..............................

padi berakar serabut, batang yang beruas-ruas yang menjadi tanggung jawab bersama diantara
dengan tinggi 1-1,5 m tergantung pada jenisnya. para anggotanya, (3) mempunyai kader pengelola
Ruas batang padi berongga dan bulat, di antara yang berdedikasi untuk menggerakkan para
ruas batang padi merupakan bunga telanjang petani, (4) memiliki kader atau pemimpin
danberkelamin dua, bentuk bulir padi panjang dan diterima oleh petani lainnya, (5) mempunyai
ramping (Hidayat B, 2016). kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh
Usahatani sebagian besar anggotanya, dan (6) adanya
Usahatani adalah himpunan dari sumber- dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat
sumber alam yang ditempat itu dan diperlukan setempat. Gapoktan adalah gabungan dari
untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan beberapa kelompok tani yang melakukan usaha
air, perbaikan-perbaikan yang dilakukan diatas agribisnis di atas prinsip kebersamaan dan
tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan kemitraan sehingga mencapai peningkatan
yang di dirikan diatas tanah dan sebagainya. produksi dan pendapatan usahatani bagi
Usahatani dapat berupa usaha bercocok tanam anggotanya dan petani lainnya. Penumbuhan
atau memelihara ternak(Butarbutar, 2015:4). Poktan dapat dimulai dari kelompok-
Ilmu usahatani juga didefinisikan sebagai imu kelompok/organisasi sosial yang ada di
mengenai cara petani mendapatkan kesejahteraan masyarakat yang selanjutnya melalui kegiatan
(keuntungan), menurut pengertian yang penyuluhan pertanian diarahkan untuk
dimilikinya tentang kesejahteraan (Wanda, 2015: menumbuhkan poktan, yang terkait oleh
602). kepentingan dan tujuan bersama dalam
Faktor-faktor yang bekerja dalam usaha meningkatkan produksi dan produktivitas serta
tani adalah faktor alam, tenaga dan modal. Alam pendapatan usahataninya. Kelompok tani
merupakan faktor yang sangat menentukan ditumbuh kembangkan dari, oleh dan untuk
usahatani, sampai dengan tingkat tertentu petani dengan jumlah anggota berkisar antara 20-
manusia telah berhasil mempengaruhi faktor 25 orang petani atau disesuaikan dengan kondisi
alam. Namun demikian, pada batas selebihnya lingkungan masyarakat dan usahataninya.
faktor alam adalah penentu dan merupakan Penggabungan dalam gapoktan terutama dapat
sesuatu yang harus diterima apa adanya. Faktor dilakukan oleh kelompok tani yang berada dalam
alam dapat dibedakan menjadi dua, yakni faktor satu wilayah administrasi pemerintahan untuk
tanah dan lingkungan alam sekitarnya. Faktor menggalang kepentingan bersama secara
tanah misalnya jenis tanah dan kesuburan. Faktor koperatif.Wilayah kerja Gapoktan sedapat
alam sekitar yakni iklim yang berkaitan dengan mungkin di wilayah administrativ
ketersediaan air, suhu, dan lain sebagainya. alam desa/kecamatan, tetapi sebaiknya tidak melewati
mempunyai berbagai sifat yang harus diketahui batas wilayah kabupaten/kota (Permentan No.82,
karena usaha pertanian adalah usaha yang sangat 2013: 7).
peka terhadap pengaruh alam (Suratiyah, 2015: Penggabungan kelompok tani kedalam
19). Gapoktan dilakukan agar kelompok tani dapat
Gapoktan lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam
Gapoktan atau Gabungan Kelompok Tani penyediaan sarana produksi pertanian,
adalah kelembagaan tani yang menjadi pelaksana permodalan, peningkatan atau perluasan usaha
PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis tani kesektor hulu dan hilir, pemasaran serta
Pedesaan) dan memiliki peran penting untuk kerjasama dalam peningkatan posisi tawar
meningkatkan kesejahteraan petani. Gapoktan (Agina, 2010: 77).
sebagai salah satu kelembagaan tani yang Indikator Keberhasilan Kelompok Tani
merupakan elemen penting yang dapat Menurut Hariadi, (2011, 53) penyuluh
menangkap, menyelenggarakan, mengembangkan pertanian di Indonesia melayani jutaan keluarga-
dan melakukan rekayasa sosial atas program keluarga tani, sehingga tidak mungkin bagi
tersebut sehingga tercapai masyarakat tani yang penyuluh pertanian lapangan melakukan
sejahtera, adil dan beradab serta terentas dari penyuluhan dengan pendekatan secara individual.
kondisi kemiskinan (Masithoh dan Yoesdiarty, Dengan demikian, pendekatan melalui kelompok
2014: 2). dilakukan sebagai metode dasar dalam kegiatan
Gapoktan merupakan organisasi petani pendidikan dan penyuluhan pertanian. Dalam
dipedesaan yang dibentuk secara musyawarah sistem penyuluhan pertanian di Indonesia,
dan mufakat untuk meningkatkan skala ekonomi Departemen Pertanian menetapkan bahwa
dan efisiensi usaha. Gapoktan dibentuk atas kelompok tani memiliki 3 fungsi utama, yakni
dasar: (1) kepentingan yang sama di antara para sebagai unit belajar, unit kerjasama, unit
anggotanya, (2) berada pada kawasan usahatani produksi. Menurut Departemen Pertaian (1997),

AGRINESIA Vol. 2 No. 1 November 2017 | 76


Dian Ratnasari dkk.: Analisis Hubungan Manajemen Usahatani Padi Sawah Dengan ..............................

apabila ketiga fungsi tersebut sudah berjalan, tani di Indonesia memiliki fungsi-fungsi sebagai:
maka diarahkan untuk menjadi unit kelompok unit belajar, unit kerjasama, dan unit produksi.
usaha. Bila ketiga unit tersebut telah dapat berjalan
1. Kelompok tani merupakan media bagi dengan baik, maka kelompok tani dikembangkan
penyuluh pertanian menjadi suatu unit usaha. Dalam hal ini,
Kelompok tani merupakan tempat untuk kelompok tani sebagai wadah atau organisasi
proses belajar-mengajar, penyuluh sebagai memiliki aktivitas sesuai dengan fungsi-fungsi
pengajar dan petani sebagai peserta ajar. Petani kelompok yang aktivitas satu dengan lainnya
sebagai peserta ajar, memperoleh inovasi saling berkaitan.
pertanian dari pada penyuluh secara belajar Manajemen Usahatani
bersama didalam kelompok tani. Melalui inovasi Istilah manajemen, terjemahannya dalam
pertanian, diharapkan dapat diterapkan pada bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada
lahan usaha pertaniannya sehingga produktivitas, keseragaman. Berbagai istilah digunakan, seperti
pendapatan, dan kesejahteraannya juga ketatalaksanaan, manajemen, management dan
meningkat. pengurusan. Untuk menghindari penafsiran yang
2. Kelompok tani sebagai wahana atau unit berbeda-beda, dalam tulisan ini kita pakai istilah
kerjasama aslinya yaitu manajemen. Bila kita mempelajari
Fungsi kelompok sebagai wahana literatur manajemen, maka akan ditemukan
kerjasama dapat berlangsung dengan baik, dalam bahwa istilah manajemen mengandung 3
penyuluhan pertanian kelompok tani diarahkan pengertian, yaitu yang pertama manajemen
untuk dapat melakukan kegiatan (a) menetapkan sebagai suatu proses, manajemen sebagai
kesepakatan atau ketentuan yang wajib kolektivitas orang-orang yang melakukan
dilaksanakan; (b) melaksanakan pembagian tugas, aktivitas manajemen dan ketiga manajemen
baik pengurus maupun seluruh anggota sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu
kelompok; (c) menghimpun dana untuk kegiatan (Manullang, 2008: 3). Sarana penting atau sarana
rutin maupun kegiatan yang lain; (d) utama dari setiap manajer untuk mencapai tujuan
melaksanakan administrasi kelompok dengan yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah
tertib; (e) melaksanakan kegiatan untuk saling manusia (men and women). Berbagai macam
membantu diantara anggota kelompok; (f) aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai
melaksanakan kerjasama dengan kelompok lain tujuan dan aktivitas itu dapat kita tinjau dari sudut
guna peningkatan usahatani masing-masing, proses seperti,planning, organizing, staffing,
maupun membina kerjasama dengan pihak ketiga; directing dan controlling, dapat pula kita tinjau
dan (g) melaksanakan kerjasama kemitraan dari sudut bidang seperti penjualan, produksi,
dengan pihak lain khususnya perusahaan swasta, keuangan, personalia, dan sebagainya. untuk
BUMN ataupun BUMD. melakukan berbagai aktivitas tersebut kita
3. Kelompok tani sebagai unit produksi dan unit perlukan manusia. Sarana manajemen yang kedua
usaha adalah uang (money). Untuk melakukan berbagai
Fungsi kelompok sebagai unit usaha dapat aktivitas diperlukan uang, seperti upah atau gaji
berjalan dengan baik, dalam penyuluhan orang-orang yang membuat rencana, mengadakan
pertanian kelompok tani diarahkan untuk pengawasan, bekerja dalam proses produksi,
melakukan kegiatan-kegiatan: (a) merencanakan membeli bahan-bahan, peralatan-peralatan, dan
dan menetapkan pola usahatani yang lain sebagainya. Dalam proses pelaksanaan
menguntungkan berdasar informasi yang tersedia; kegiatan manusia menggunakan bahan-bahan
(b) menyusun rencana usahatani; (c) menerapkan (materials), karenanya dianggap pula sebagai alat
teknologi tepat guna dalam berusahatani yang atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan.
disepakati bersama. (d) melaksanakan kegiatan Untuk melakukan kegiatan-kegiatan secara
kooperatif untuk kepentingan bersama; (e) berdaya guna dan berhasil guna, manusia
menyediakan fasilitas untuk kepentingan dihadapkan pada berbagai alternatif (metode) atau
bersama; (f) menganalisis dan menilai usahatani cara melakukan pekerjaan. Oleh karena itu,
yang dilaksanakan, serta merumuskan metode atau sarana dianggap pula sebagai sarana
perbaikannya. (g) melaksanakan hubungan atau alat manajemen untuk mencapai tujuan. Bagi
melembaga dengan koperasi untuk kepentingan badan yang bergerak dibidang industri, maka
kelompok, dan (h) mengelola administrasi usaha sarana manajemen penting lainnya adalah pasar
kelompok. (markets). Tanpa adanya pasar bagi hasil
4. Kelompok tani sebagai kesatuan aktivitas. produksi, jelas tujuan perusahaan industri tidak
Menurut Departemen Pertanian RI (1997) mungkin akan tercapai (Manullang, 2008: 5-7).
mengkonsepsikan bahwa kelompok-kelompok

77 | AGRINESIA Vol. 2 No. 1 November 2017


Dian Ratnasari dkk.: Analisis Hubungan Manajemen Usahatani Padi Sawah Dengan ..............................

Manajemen adalah keterampilan untuk Evaluating/monitoring; Aspek evaluasi


memperoleh hasil dalam rangka pencapaian merupakan proses yang teratur dan sistematis
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan dengan membandingkan hasil yang dengan tolak
menggunakan orang-orang lain di dalam ukur atau kriteria yang telah ditetapkan kemudian
organisasi. Siagian mengatakan bahwa dibuat suatu kesimpulan dan penyusunan saran
manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui pada setiap tahap dari pelaksanaan suatu program.
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain. Hasil evaluasi yang dilakukan tersebut akan lebih
(Suhendra.K, 2008: 6-7). memudahkan bagi petani untuk membuat
Manajemen sebagai proses, karena dalam perencanaan usahatani berikutnya dengan lebih
manajemen terdapat adanya kegiatan-kegiatan baik. Lambat laun maka usahatani yang
yang harus dilakukan, misalnya kegiatan dilaksanakan menjadi lebih maju dengan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pencapaian hasil yang optimal.
pengawasan. Kegiatan-kegiatan itu satu sama Pentingnya Manajemen Usahatani
lainnya tidak dapat dipisahkan atau dengan kata Menurut Butar, (2015: 6) keberhasilan
lain saling terkait (terpadu), sehingga akan suatu usahatani sangat ditentukan oleh bagaimana
membentuk suatu kesatuan yang tidak dapat manajemen yang dijalankan dalam usaha
dipisahkan. Oleh karena itu manajemen disebut tersebut. Bagaimana pengelolaan sumberdaya
sebagai sistem (Wiludjeng, 2007: 3). Fungsi- alam, sumberdaya manusia dan modal yang
fungsi manajemen agribisnis tersebut diuraikan dimiliki menjadi efektif dan efisien. Beberapa hal
sebagai berikut: (1) Perencanaan; Menurut yang membedakan manajemen usahatani dengan
Wiludjeng, (2007: 57) awal dari proses manajemen usaha yang lain antar lain adalah:
manajemen adalah perencanaan yang merupakan a. Keanekaragaman jenis tanaman yang
penetapan tujuan dan bagaiamana cara mencapai sangat besar dalam sektor pertanian
tujuan itu. Terdapat beberapa jenis rencana yang b. Besarnya jumlah petani
dapat dibuat oleh suatu organisasi. (2) c. Keanekaragaman skala usaha di bidang
Pengorganisasian; adalah tahap berikutnya pertanian
setelah planning. Untuk itu, manajer perlu d. Kecenderungan berorientasi keluarga dan
memperhatikan konsep-konsep organisasi, bentuk masyarakat sekitar saja
organisasi, serta wewenang-wewenang yang e. Usahatani sangat berkaitan dengan gejala
dapat didelegasikan atau tidak. Proses alam
pengorganisasian adalah proses pengaturan f. Karakteristik produk pertanian yang
anggota organisasi dan sumberdaya lainnya untuk musiman, mudah rusak dan tidak tahan
bekerjasama mencapai tujuan organisasi. Dalam lama
pengorganisasian, harus diperhatikan adanya g. Produk pertanian selalu dibutuhkan sebagai
keterbatasan jumlah orang yang dapat dikelola bahan pangan masyarakat yang harus selalu
secara langsung oleh seorang atasan, yang disebut cukup tersedia
span of management. Lebar atau sempitnya span Hal–hal tersebut di atas menjadikan
of management dipengaruhi oleh berbagai faktor, manajemen usahatani memerlukan penanganan
antara lain pengalaman dan kemampuan manajer yang berbeda dibandingkan dengan penanganan
dan bawahannya, tingkat interaksi yang usaha lain di luar sektor pertanian. Modernisasi
diperlukan, dan lain-lain (Wiludjeng, 2007: 116). dan restrukturisasi produksi tanaman pangan yang
(3) Pelaksanaan; fungsi pelaksanaan sering kali berwawasan agribisnis dan berorientasi pasar
dibagi menjadi pemimpinan, pengarahan, dan memerlukan kemampuan manajemen usaha yang
koordinasi. Bahkan fungsi pelaksanaan sering profesional. Oleh sebab itu, kemampuan
terpisah dengan ketiga fungsi tersebut. Fungsi manajemen usahatani kelompok tani perlu
pelaksanaan terhadap usahatani adalah didorong dan dikembangkan mulai dari
melaksanakan atau mengimplementasikan perencanaan, proses produksi, pemanfaatan
kegiatan yang telah dirumuskan pada proses potensi pasar, serta pemupukan modal/investasi.
perencanaan (Fajrin, 2014: 8), (4)

METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian dipilih karena pada umumnya petani dilokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Gapoktan tersebut sebagian besar mengusahakan tanaman
Serumpun Kelurahan Dembe Jaya, Kecamatan padi.
Kota Utara Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo. Jenis dan Sumber Data
Waktu penelitian selama dua bulan mulai dari Jenis penelitian ini adalah penelitian survei.
bulan Juli-Agustus 2017. Lokasi penelitian ini Adapun data yang digunakan dalam penelitian

AGRINESIA Vol. 2 No. 1 November 2017 | 78


Dian Ratnasari dkk.: Analisis Hubungan Manajemen Usahatani Padi Sawah Dengan ..............................

yaitu data primer dan data sekunder. Data primer deskriptif dan statistik inferensial. Untuk melihat
diperoleh dari hasil wawancara dan pengisisan bagaimana hubungan manajemen usahatani padi
kusioner oleh kelompok-kelompok tani usahatani sawah dengan tingkat keberhasilan Gapoktan
padi sawah pada Gapoktan Serumpun, dan data Serumpun di Kota Gorontalo maka digunakan
sekunder di peroleh dari laporan-laporan resmi tehnik analisis Korelasi Pearson dengan
dari instansi terkait dalam hal ini seperti Badan menggunakan rumus sebagai berikut:
Pusat Statistik Gorontalo (BPS), serta kantor-
kantor Penyuluh Pertanian (BP3K), dan instansi 𝑵( 𝒙𝒚) − ( 𝒙) ( 𝒚)
lainnya yang dapat membantu penyediaan data. 𝒓=
𝒏 𝒙² − 𝒙 ² 𝒏 𝒚² − 𝒚 ²
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah terdiri
Ket:
dari para petani yang tergabung dalam Gabungan
r = nilai korelasi pearson
Kelompok Tani di Kota Gorontalo, yakni
X= variabel Manajemen Usahatani
sebanyak 96 orang. Jumlah petani tersebut
Y= variabel Keberhasilan Gapoktan
diperoleh dari 3 (tiga) kelompok tani yakni
n = jumlah responden
kelompok tani Iloheluma, kelompok tani beringin
dan kelompok tani Tekad. Adapun metode
Selanjutnya untuk menguji hipotesis
pengambilan sampel adalah menggunakan
penelitian maka dilakukan pengujian signifikansi
probability sampling yaitu dengan cara simple
dengan rumus seperti berikut. Hasil uji-t tersebut
random sampling. Dari semua anggota populasi
akan dibandingkan dengan nilai t-tabel pada
diberi nomor urut 1-96, dari hasil undian tersebut
tingkat alpha 5%.
didapat sampel sebanyak 48 orang. Berdasarkan
rumus alokasi proporsional untuk penentuan 𝒓
sampel masing-masing kelompok tani diperoleh 𝒕=
hasil untuk kelompok tani iloheluma sebanyak 10 𝟏 − 𝒓²
sampel, untuk kelompok tani beringin 11 sampel 𝒏−𝟐
dan untuk kelompok tani tekad sebanyak 27
Ket:
sampel.
t = nilai t-hitung
Teknik Analisis Data
r = nilai korelasi
Penelitian ini menggunakan tehnik analisis
n = jumlah responden
data kuantitatif, yakni dengan metode statistik

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penerapan Manajemen Usahatani dari aspek manajemen yang meliputi komponnen
Penilaian Pengurus Kelompok Tani perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
Manajemen sebagai proses, karena dalam serta evalusasi/monitoring. Dapat dilihat
manajemen terdapat adanya kegiatan-kegiatan penilaian tertinggi dari setiap aspek penilaian
yang harus dilakukan, misalnya kegiatan tertinggi dari setiap aspek manajemen kelompok
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan tani yang diterapkan dalam dalam kelompok tani
pengawasan. Kegiatan-kegiatan itu satu sama maka dapat diketahui rekapitulasi dari
lainnya tidak dapat dipisahkan atau dengan kata Manajemen Usahatani Padi sawah. Hasilnya
lain saling terkait (terpadu), sehingga akan dapat dilihat dalam Tabel 1 di bawah.
membentuk suatu kesatuan yang tidak dapat Melalui rekapitulasi skor total pada Tabel 1
dipisahkan. dapat dilihat bahwa penerapan manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, usahatani oleh pengurus Gapoktan/kelompok tani
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan serta sudah sangat baik pada kegiatan perencanaan,
evaluasi usaha-usaha para anggota organisasi dan pengorganisasian, pelaksanaan dan
penggunaan sumberdaya organisasi lainnya agar evaluasi/monitoring yang artinya sebagian besar
tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebanyak aspek-aspek manajemen sudah berhasil
12 butir pernyataan/pertanyaan diajukan kepada diterapkan oleh pengurus kelompok tani guna
pengurus kelompok tani untuk menilai bagaimana peningkatan produktivitas padi sawahnya.
penerapan manajemen usahatani padi sawah di Tabel 1
Gapoktan Serumpun. Kusioner terdiri dari 4 Rekapitulasi Penerapan Manajemen
indikator, yaitu perencanaan, pengorganisasian, Usahatani dari Penilaian Pengurus Kelompok
pelaksanaan dan evaluasi/monitoring.Berdasarkan Tani Pada Gapoktan Serumpun Kelurahan
penilaian penerapan manajemen kelompok tani Dembe Jaya Kecamatan Kota Utara Kota
dari pengurus kelompok tani dalam fungsi aspek- Gorontalo, 2017

79 | AGRINESIA Vol. 2 No. 1 November 2017


Dian Ratnasari dkk.: Analisis Hubungan Manajemen Usahatani Padi Sawah Dengan ..............................

No Indikator Skor % Kategori dari petani pada Gapoktan Serumpun Kelurahan


Sangat Dembe Jaya Kecamatan Kota Utara Kota
1 Perencanaan 1089 91%
Baik
2 Pengorganisasian 392 82% Baik
Gorontalo. Melalui persentase skor total jawaban
Sangat responden bahwa kegiatan perencanaan usahatani
3 Pelaksanaan 659 92%
Baik oleh petani dalam kategori sangat baik. Artinya
Evaluasi/ aspek perencanaan usahatani padi sawahnya
4 391 81% Baik
Monitoring sudah dapat dilaksanakan dengan baik oleh
Sangat
Total 2531 87%
Baik petani. Selanjutnya, bahwa kegiatan peng-
Sumber: Data diolah, 2017 organisasian usahatani oleh petani termasuk
dalam kategori baik. Artinya petani memiliki
Penerapan Manajemen Usahatani dari kesadaran yang baik terhadap kegiatan
Penilaian Petani pengorganisasian yang harus dilakukan sebagai
Manajemen adalah sebuah proses yang indikator dari kegiatan manajemen usahatani.
dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi Selanjutnya, kegiatan pelaksanaan usahatani
melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, termasuk dalam kategori sangat baik. Artinya
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian petani atau responden memiliki kesadaran yang
orang-orang serta sumber daya organisasi sangat baik terhadap kegiatan pelaksanaan
lainnya. usahatani padi sawah sebagai indikator dari
Manajemen dalam kelompok tani manajemen usahatani. Selanjutnya kegiatan
merupakan suatu proses kerangka kerja yang evaluasi/monitoring berada dalam kategori baik
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu yang artinya bahwa dalam melakukan evaluasi
kelompok tani kearah tujuan organisasi dengan dan monitoring petani sudah baik dalam
maksud untuk mencapai peningkatan produksi melakukannya. Jadi secara keseluruhan aspek-
serta dapat memberikan dampak posistif bagi aspek manajemen usahatani dari petani ini sudah
peningkatan ekonomi petani. Dibentuknya sangat baik dilakukan oleh petani.
kelompok tani tentunya memiliki tujuan untuk Keberhasilan Kelompok Tani
lebih meningkatkan dan mengembangkan Penyuluh pertanian di Indonesia melayani
kemampuan petani dan keluarganya agar lebih jutaan keluarga-keluarga tani, sehingga tidak
berperan dalam pembangunan. Manajemen mungkin bagi penyuluh pertanian lapangan
kelolmpok tani merupakan pembahasan tentang melakukan penyuluhan dengan pendekatan secara
bagaimana pengaruhnya terhadap petani yang individual. Dengan demikian, pendekatan melalui
dilihat dari 4 komponen manajemen. Dapat kelompok dilakukan sebagai metode dasar dalam
dilihat penilaian manajemen usahatani di kegiatan pendidikan dan penyuluhan pertanian.
kelompok tani dari petani dapat dilihat nilai Namun demikian, besarnya jumlah keluarga tani
tertinggi dari setiap aspek manajemen usahatani bukanlah hal utama dalam penerapan pendekatan
di kelompok dari petani yang diterapkan dalam kelompok, tetaapi juga karena kondisi social
petani maka dapat diketahui hasil rekapitulasi ekonomi dan sosio-budaya yang menyebabkan
dari manajemen usahatani dikelompok dari petani digunakannya pendekatan kelompok.
di Gapoktan Serumpun dapat dilihat pada Tabel 2 Dalam sistem penyuluhan pertanian di
berikut: Indonesia, Departemen Pertanian menetapkan
Tabel 2 bahwa kelompok tani memiliki 3 fungsi utama,
Rekapitulasi Penerapan Manajemen yakni sebagai unit belajar, unit kerjasama, unit
Usahatani dari Penilaian Petani Pada produksi. Apabila ketiga fungsi tersebut sudah
Gapoktan Serumpun Kelurahan Dembe Jaya berjalan, maka diarahkan untuk menjadi unit
Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo, 2017 kelompok usaha. Keempat indikator tersebut
No Indikator Skor % Kategori merupakan tahapan-tahapan pencapaian
Sangat keberhasilan yang saling berurutan dan
1 Perencanaan 1018 85%
Baik mempunyai keterkaitan antar indikator satu
2 Pengorganisasian 401 84% Baik dengan indikator lainnya.
Sangat
3 Pelaksanaan 431 90%
Baik Tabel 3
Evaluasi/ Rekapitulasi Keberhasilan Gapoktan
4 393 82% Baik
Monitoring Serumpun Kelurahan Dembe Jaya Kecamatan
Sangat Kota Utara Kota Gorontalo, 2017
Total 2243 85%
Baik No Indikator Skor % Kategori
Sumber: Data diolah, 2017 Sangat
1 Unit Belajar 1.496 89%
Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat dilihat Baik
penilaian manajemen usahatani di kelompok tani 2 Unit Kerjasama 563 78% Baik

AGRINESIA Vol. 2 No. 1 November 2017 | 80


Dian Ratnasari dkk.: Analisis Hubungan Manajemen Usahatani Padi Sawah Dengan ..............................

No Indikator Skor % Kategori


3 Unit Produksi 945 79% Baik Selanjutnya untuk pengujian hipotesis
Unit
4
Usaha/Bisnis
372 78% Baik dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung
Total 3.376 81% Baik dengan t-tabel. Hasil hitung diperoleh nilai t-
Sumber: Data diolah, 2017 hitung sebesar 6,66, sedangkan nilai t-tabel 2,01
pada tingkat alpha 5%. Dengan demikian bahwa
Melalui persentase skor total dapat dlihat t-hitung (6,66 ) > t-tabel (2,01). Maka dapat
bahwa keberhasilan kelompok tani sebagai unit disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
belajar sudah sangat baik karena memang signifikan antara manajemen usahatani dengan
sebagian besar kegiatan yang dilakukan oleh tingkat keberhasilan gapoktan serumpun di Kota
penyuluh pertanian memang memudahkan petani Gorontalo. Kegiatan manajemen baik menurut
dan mampu membuat mereka mengerti dan pengurus kelompok maupun manajemen menurut
mempraktekkan dengan mudah semua materi petani menyatakan bahwa penerapan manajemen
yang di berikan penyuluh. Skor total jawaban sangat baik di lakukan di Gapoktan Serumpun,
responden mengenai keberhasilan kelompok tani dengan penerapan manajemen usahatani yang
sebagai unit kerjasama produksi maupun sangat baik ini mengakibatkan proses kerja
usaha/bisnis masuk pada kategori baik dengan gapoktan ataupun kelompok tani yang selalu
artian bahwa sebagian responden menyatakan hal mengadakan kegiatan penyuluhan untuk kegiatan
positif tentang masing-masing indikator belajar petani semakin sering dilakukan sehingga
keberhasilan kelompok tani. memunculkan pengetahuan-pengetahuan baru
Hubungan Manajemen Usahatani dengan oleh petani dan mereka mampu
Tingkat Keberhasilan Gapoktan Serumpun melakukan/mempraktekkan semua materi yang
Hubungan antara manajemen usahatani diberikan sehingga akan menghasilkan
padi sawah dengan tingkat keberhasilan Gapoktan produktivitas dan volume pendapatan petani yang
Serumpun menarik kesimpulan bahwa meningkat, karena dengan penerapan manajemen
manajemen usahatani yang baik yang dirasakan usahatani yang baik maka keberhasilan gapoktan
kelompok itu sendiri berperan dalam penentu juga akan meningkat. Contohnya saja kegiatan
keberhasilan gapoktan itu sendiri dan setelah manajemen yang selalu ereka terapkan
dilakukan uji korelasi maka diperoleh nilai berdampak positif dengan kemajuan gapoktan
korelasi sebesar 0,701; yang berarti bahwa serumpun yang pernah berhasil di tingkat
keeratan hubungan antara manajemen usahatani nasional sebagai gapoktan terbaik salah satunya
dengan tingkat keberhasilan adalah kuat. dalam kegiatan administrasinya yang tertata baik.
Tabel 4 Dengan demikian maka manajemen usahatani
Hasil Analisis Korelasi Pearson (r) dan Uji-t memiliki hubungan yang sangat baik/kuat
t-tabel (ɑ = terhadap tingkat keberhasilan gapoktan yang di
Nilai r t-hitung Keterangan
5%) dalamnya terdapat kegiatan belajar, kerjasama,
0,701 Kuat produksi, dan usaha/bisnis.
6,66 2,01 Signifikan
Sumber: Data diolah, 2017

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan Serumpun berdasarkan hasil rekapitulasi
pembahasan maka diperoleh kesimpulan bahwa: berada pada kategori baik (81%).
1. Manajemen usahatani padi sawah di 2. Hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai
Gapoktan Serumpun Kelurahan Dembe koefisien korelasi sebesar 0,701; artinya
Jaya Kecamatan Kota Utara Kota terdapat hubungan yang positif dan kuat
Gorontalo dari penilaian kelompok tani dan antara manajemen usahatani padi sawah
dari penilaian petani berada pada kategori dengan tingkat keberhasilan gapoktan.
sangat baik yaitu masing-masing sebesar Hasil tersebut signifikan pada pada tingkat
87% dan 85%. Hal ini di nyatakan bahwa alpha 5%. Dengan demikian untuk
manajemen usahatani yang ada di gapoktan meningkatkan keberhasilan gapoktan maka
serumpun selalu diterapkan dalam setiap manajemen usahatani juga harus
usaha tani padi sawah yang mereka ditingkatkan.
lakukan. Sedangkan keberhasilan Gapoktan

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. Provinsi Gorontalo.2015

81 | AGRINESIA Vol. 2 No. 1 November 2017


Dian Ratnasari dkk.: Analisis Hubungan Manajemen Usahatani Padi Sawah Dengan ..............................

Blongkod, Hidayat. 2016. Manajemen Kelompok Manullang, M. 2008. Dasar-Dasar Manajemen.


Tani Padi Sawah di Desa Tontulow Gajah Mada University Press:
Utara Kecamatan Pinogaluman Yogyakarta
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Masithoh, Siti, dan A.Yoesdiarty. 2014.
Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Rekayasa Sosial Kelembagaan Tani
Negeri Gorontalo. Dalam Meningkatkan Pendapatan
ButarButar. Tuti Lestari. 2015. Kementerian Petani Ubi Jalar Melalui Program
Pendidikan dan kebudayaan and PUAP. Jurnal Pertanian ISSN 2087-
Universitas Jenderal Sudirman. Tugas 4936 No. 1
Terstruktur Dasar Manajemen Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/
Usahatani (Farming Management) Padi. Permentan /OT.140/8/2013. Tentang
D.W.Herawati. 2012. Budidaya Padi. Javalitera: Pedoman Pembinaan Kelompok Tani
Jogjakarta dan Gabungan Kelompok Tani.
Fajrin. 2014. Manajemen Usahatani Nilam di Revikasari, Angina. 2010. Peranan Penyuluh
Desa Bunobogu Kecamatan Bunobogu Pertanian Dalam Pengembangan
Kabupaten Buol. Skripsi. Fakultas Gabungan Kelompok Tani di Desa
Pertanian. Universitas Negeri Tempuran Kecamatan Paron Kabupaten
Gorontalo. Ngawi. Skripsi. Fakultas Pertanian.
Hariadi, S S. 2011. Dinamika Kelompok (Teori Universitas Sebelas Maret.
Dan Aplikasinya Untuk Analisis (Dipublikasikan)
Keberhasilan Kelompok Sebagai Unit Suhendra,K. 2008. Manajemen dan Organisasi
Belajar, Kerjasama, Produski Dan dalam Realita Hidup: Penerbit CV.
Bisnis) Penerbit: Sekolah Pasca Sarjana Mancar Maju: Bandung
Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta Wanda, Faisal F.A. 2015. Analisis Pendapatan
Kosasih, Deni E., S. Sarwoprasodjo, dan D. Usahatani Jeruk Siam: Studi Kasus di
Susanto. 2014. Komunikasi Organisasi Desa Padang Parangrapat Kecamatan
Dalam Pengembangan Kinerja Tanah Grogot Kabupaten Paser.
Pengurus Gapoktan Pada Program eJournal Administrasi Bisnis, Vol. 3,
Penguatan Lembaga Distribusi Pangan No. 3, Hlm. 600-611
Masyarakat (Kasus Pada Gapoktan Di Wiludjeng, Sri. 2007. Pengantar Manajemen.
Kabupaten Subang Dan Kabupaten Graha Ilmu: Yogyakarta
Bogor). Jurnal Komunikasi
Pembangunan

AGRINESIA Vol. 2 No. 1 November 2017 | 82

You might also like