You are on page 1of 8

1

ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 2, Juni 2017 Halaman 150-157 e - ISSN 2355-3545

ANALISIS PENDAPATAN PETANI MELALUI SISTEM INTEGRASI TANAMAN


PADI-TERNAK SAPI DI DESA JARO KECAMATAN JARO
KABUPATEN TABALONG
(STUDI KASUS PADA KELOMPOK TANI “TANI MEMBANGUN”)

(Analysis Income Of Farmers Through IntegRation System Of Rice-Breeding Cattle In


Jaro Village Jaro District Tabalong Regency)
(A Case Study 0ƒ Farmers Group “Tani Membangun”)

Purna Kusumayana dan Arlina


Program Studi Agribisnis Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian
Amuntai Jl. Bihman Villa No. 07B Amuntai 71417
Email : kusumayanapurna@yahoo.com

ABSTRACT
This Research aims to determine how much it costs, revenue and income of farmers
through an integration system of rice-breeding cattle crops in the farmers group “Tani
Membangun” in Jaro village Jaro District Tabalong Regency. The method used is observation
method, data collection was conducted from March until June 2015. The data analysis used is
quantitative analysis. Quantitative data includes the revenue and expenses incurred farmers in the
integration system of rice-breeding cattle crops such as variable costs and fixed costs. Element of
total revenue and total cost of measurement is based on the measurement indicators. Descriptive
statistical analysis is the analysis of the data used in this research to calculate the average income.
The results of this research shows that the total costs is Rp.37.527.195,-/year, total revenue in the
amount Rp.90.025.454,-/year and the income earned Rp.56.170.067,-/year with an average area
of land owned 0,8 ha and 2,6 livestock ownership and production of livestock waste (fases) in the
form organicfertilizer 711,6 kg/year.

Key words : Intergation System of Rice-Breeding Cattle, Cost, Revenue, Income

PENDAHULUAN perubahan sikap dan perilaku petani, untuk


Upaya peningkatan sumber daya mau membuka diri, responsive dan pada
manusia (SDM) dalam hal penguasaan ilmu akhirnya menerapkan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, khususnya pengetahuan dan teknologi (Mulyana, 2015).
teknologi pertanian, secara terarah dan Pada kurun waktu 2010-2014
terencana sangat diperlukan guna pemerintah telah menetapkan sistem
meningkatan pertumbuhan ekonomi dan pertanian industrial unggul berkelanjutan
kesejahteraan masyarakat di pedesaan berbasis sumber daya lokal untuk
khususnya dibidang pertanian. Penguasaan meningkatkan kemandirian pangan, nilai
teknologi yang diharapkan adalah teknologi tambah, ekspor dan kesejahteraan petani
yang mudah dilakukan petani murah serta sebagai visi pembangunan pertanian. Sistem
yang mampu meningkatkan pendapatan dan pertanian industrial merupakan suatu sistem
kesejahteraan masyarakat pada umumnya, yang menerapkan integrasi usaha tani
dan khususnya masyarakat tani. disertai dengan koordinasi vertikal dalam
Pengembangan pertanian adalah proses satu alur produk, sehingga karakteristik
modernisasi, untuk menuju suatu tatanan produk akhir yang dipasarkan dapat
dijamin dan
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 2, Juni 2017 Halaman 150-157 e - ISSN 2355-3545

disesuaikan dengan preferensi konsumen tambahan (konsentrat) yang baru sebagian


akhir. Dalam upaya mencapai tujuan kecil dilaksanakan oleh petani (± 45%) dari
pembangunan pertanian industrial peternak yang ada. Sedangkan untuk ternak
berkelanjutan tersebut, penelitian dan ayam buras diusahakan sebagai usaha
pengembangan (litbang) di bidang pertanian sampingan untuk memenuhi kebutuhan
mempunyai peranan yang sangat penting sendiri dan tidak diusahakan untuk komersil.
dan strategis (BPPP, 2014). Untuk ternak unggas itik dan entok, juga
Dengan demikian, pemerintah telah diusahakan secara sampingan yang pada
mengarahkan agar pertanian Indonesia prinsipnya sama saja dengan pemeliharaan
menerapkan sistem pertanian terpadu yang ayam buras.
merupakan usahatani yang mendukung Usaha peternakan mempunyai
pembangunan pertanian dengan keterkaitan prospek untuk dikembangkan karena
yang saling menguntungkan. Diikuti dengan tingginya permintaan akan produk
terjadinya pengembangan sistem integrasi peternakan. Usaha peternakan juga memberi
yang saling memanfaatkan limbah dari keuntungan yang cukup tinggi dan menjadi
komponen sistem integrasi. sumber pendapatan bagi banyak masyarakat
Kabupaten Tabalong adalah satu dari di perdesaaan. Tidak heran seorang petani
beberapa kabupaten yang ada di Kalimantan selain mengolah sawahnya, mereka juga
Selatan yang pertaniannya cukup memelihara ternak misalnya ternak bebek,
maju.Khususnya kecamatan Jaro, merupakan ayam kampung, ada juga yang memelihara
salah satu daerah yang memiliki potensi domba, kambing, sapi ataupun kerbau.
dibidang pertanian dan peternakan yang Namun demikian, sebagaimana usaha
memegang peranan penting dalam lainnya, usaha peternakan juga
perekonomian masyarakat dan dinobatkan menghasilkan limbah yang dapat menjadi
sebagai “Kawasan Strategis Pertanian sumber pencemaran. Oleh karena itu, seiring
Kabupaten”, dimana sebagian dengan kebijakan otonomi, maka
masyarakatnya berpotensi sebagai petani- pemgembangan usaha peternakan yang
ternak yang sudah cukup berprestasi. dapat meminimalkan limbah peternakan
Berbagai macam jenis tanaman perlu dilakukan oleh pemerintah
semusim yang dibudidayakan di daerah ini, kabupaten/kota untuk menjaga kenyamanan
perkebunan, serta peternakan yang permukiman masyarakatnya. Salah satu
didalamnya mencakup tanaman padi dan upaya kearah itu adalah dengan
juga ternak sapi. Dilihat dari data memanfaatkan limbah peternakan sehingga
Perkembangan peternakan (Mulyana, 2015), dapat memberi nilai tambah bagi usaha
peternak besar (ruminansia) banyak masyarakat tersebut (Almajidi, 2014).
dikembangkan oleh petani di Desa Jaro. Dari potensi lahan sawah yang ada di
Ternak sapi diusahakan untuk penggemukan Desa Jaro yaitu seluas 346 Ha, sudah
dan pembibitan. Sebagian besar petani di difungsikan sebagai lahan usaha tani. Dari
wilayah ini sudah mengerti bagaimana keseluruhan jumlah lahan sawah 100 Ha
memelihara ternak sapinya dengan baik dan adalah sawah berpengairan irigasi teknis, 59
sesuai anjuran. Mengingat keterampilan ini Ha sawah irigasi setengah teknis, 187 Ha
sudah dikuasai sejak lama, petugas sawah irigasi sederhana PU dan Non PU dan
diperlukan bila ada sapi yang sakit atau mau 6 Ha kolam ikan. Untuk sawah yang
mengawinkan sapinya, selebihnya tentang berpengairan irigasi teknis, kegiatan
tata laksana pemeliharaan ternak, penanaman dimulai dari bulan Desember
perkandangan dan lain-lain sudah dikuasai. dengan pola tanam: padi bera padi
Dari teknologi pemeliharaan ternak sapi (Mulyana, 2015).
ini, satu teknologi yang masih baru Meninjau dari potensi lahan sawah
dikembangkan yakni pemberian pakan dan data perkembangan peternakan yang ada
3
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 2, Juni 2017 Halaman 150-157 e - ISSN 2355-3545

di Desa Jaro maka patutlah dukungan yang meliputi kondisi wilayah,


penyuluhan dalam penerapan sistem kependudukan dan lain sebagainya.
integrasi tanaman- ternak terutama dalam Metode pengumpulan data yang
hal penyebarluasan informasi teknologi dan dilakukan dalam penelitian ini, yang pertama
analisis ekonomi guna meningkatkan Observasi dan wawancara pada kelompok
pendapatan dan pemberdayaan kelompok tani “Tani Mmbangun” beranggotakan 37
tani. orang, selanjutnya sebagai populasi diambil
Sehubungan dengan kondisi tersebut 11 orang sebagai responden berdasar
dan untuk melengkapi fenomena penerapan purposive sampling dengan alasan
sistem integrasi dan melatarbelakangi lokasi responden tersebut menerapkan sistem
penelitian maka dipilih daerah yang integrasi Tanaman Padi-Ternak Sapi.
menerapkan sistem integrasi tanaman padi-
ternak sapi dengan penambahan pendapatan HASIL DAN PEMBAHASAN
berupa produksi pupuk organik dari hasil
pengolahan limbah kotoran ternak pada Usaha sistem integrasi tanaman padi-
kelompok tani “Tani membangun” di Desa ternak sapi telah lama digeluti oleh petani
Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong. peternak di Desa Jaro Kecamatan Jaro
Seperti yang telah diketahui, petani khususnya pada kelompok tani ‘Tani
di kelompok tani ini sudah cukup lama Membangun”. Kegiatan berusahatani
dalam melakukan sistem integrasi tanaman dengan melakukan secara
padi dengan ternak sapi, yaitu yang dimulai bersamaan yaitu disamping
sejak awal tahun 2011. Usaha ternak sapi melakukan usahatani padi dengan sistem
yang dijalankan masyarakat tani pada dua kali musim tanam dalam satu tahun
kelompok tani “Tani Membangun” di desa mereka juga beternak sapi potong karna
Jaro Kecamatan Jaro ini sangat bermanfaat merupakan serangkaian usaha yang
sebagai sumber pendapatan, selain dijalankan dalam kehidupan sehari-hari
memanfaatkan air urin sapi yang dijadikan sebagai tumpuan untuk menghidupi
pupuk cair, kotorannya dimanfaatkan keluarga. Menjalankan dua serangkaian
sebagai biogas untuk kebutuhan rumah usaha sekaligus akan
tangga dan juga yang sangat berperan meningkatkan nilai pendapatan
sebagai sumber pendapatan yaitu limbah yang diperoleh oleh para petani peternak,
kotoran sapi yang diproduksi sebagai pupuk karena ada terdapat nilai tambah dari
organik. usaha yang dijalankan. Ternak sapi akan
menghasilkan fases yang digunakan untuk
METODE PENELITIAN pupuk organik bagi tanaman padi sehingga
dapat menekan biaya yang dikeluarkan
Penelitian ini dilaksanakan di Desa dalam kegiatan usaha yang dijalankan dan
Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong, mendapat nilai tambah yang lebih,
lebih tepatnya pada kelompok tani Tani begitu juga sebaliknya para petani-
Membangun. Waktu penelitian dimulai dari peternak memberikan jerami yang
bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2016. dihasilkan tanaman padi dapat dijadikan
Jenis data yang digunakan dalam pakan sampingan ternak sapi yang
penelitian ini yaitu data kuantitatif dan jenis dimilki.
deskriptif. Sedangkan sumber data yang Sistem pemeliharaan ternak sapi
digunakan pada penelitian ini ada dua, yaitu dilakukan secara intensif oleh petani-
data primer dari hasil wawancara langsung peternak, dengan mengandangkan ternak
kepada petani/peternak yang melakukan sapi yang dimiliki, dan semua kebutuhan
sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi. pakan sapi seperti air minum dan makannya
Kedua, data sekunder yang bersumber dari disediakan langsung oleh petani-peternak di
laporan Dinas atau beberapa Instansi terkait dalam kandang.
Dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan di Desa Jaro Kecamatan Jaro
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 2, Juni 2017 Halaman 150-157 e - ISSN 2355-3545

pada kelompok tani Tani Membangun, dan selama 2 tahun atau 1 x produksi ternak sapi
untuk menjawab dari tujuan penelitian, maka dibagi 2 untuk mendapatkan nilai rata-
telah didapatkan hasil Analisis Pendapatan rata/tahun, begitu juga dengan penerimaan
Petani Melalui Sistem Integrasi Tanaman tanaman padi dikalikan 2 kali musim tanam
Padi-Ternak Sapi sebagai berikut: dalam 1 tahun, dan penerimaan dari limbah
ternak (fases) berupa pupuk organik
Penerimaan Usaha Sistem Integrasi dikalikan 12 kali produksi dengan tiap
Tanaman Padi-Ternak Sapi musim produksi/1 bulan.
Penerimaan yang diperoleh pada Adapun penerimaan petani-peternak
usaha sistem integrasi tanaman padi-ternak melalui sistem integrasi tanaman padi-ternak
sapi adalah jumlah produksi yang dijual dan sapi di Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten
kemudian dikalikan dengan harga jual Tabalong pada kelompok tani “Tani
produk tersebut. Jumlah produksi yang Membangun” dapat dilihat pada tabel 1.
diperoleh

Tabel 1. Rata-rata Penerimaan Petani Pada Sistem Integrasi Tanaman Padi-Ternak Sapi Kelompok
Tani “Tani Membangun” Di Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong

No. Komoditi Total jumlah penerimaan (Rp/Tahun)


1. Padi
54.909.090,-
2. Ternak Sapi
23.727.273,-
3. Limbah ternak 11.389.091,-
(feses)
Total jumlah
90.025.454,-
penerimaan
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2016.

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat terjual selama 2 tahun/musim produksi rata-


bahwa jumlah penerimaan pada usaha rata 23.727.273,-/tahun. Pada penerimaan
tanaman padi diperoleh dari hasil perkalian feses atau limbah ternak berupa kotoran sapi
gabah padi dengan jumlah produksi setiap yang dijadikan sebagai pupuk organik
tahunnya selama 2 kali musim tanam. didapatkan dari jumlah produksi fases/hari
Penerimaaan pada musim tanam I dan dikalikan dengan harga jualnya. Produksi
Musim tanam II rata-rata produksi gabah fases sapi rata-rata perhari yaitu berkisar 6-7
petani- peternak yaitu sebesar 7 ton/Ha kg/hari dengan nilai penjualan untuk fases
dengan harga jual gabah sebesar Rp. Rp.500/kg dan fases yang telah diolah
5000/kg. Penerimaan dari hasil tanaman padi berupa pupuk organik dengan harga
selama 2 kali musim tanam diperoleh dari Rp.2000/kg. Dari total sapi yang berada di
hasil perkalian antara produksi gabah yang dalam kandang komosal sebanyak 29 ekor
dihasilkan dengan harga jual gabah selama 1 dengan jumlah kepemilikan 11 orang
tahun. Pada usaha sistem integrasi tanaman petani-peternak dengan rata-rata penerimaan
padi-ternak sapi di Desa Jaro Kecamatan Rp. 11.389.091,-/Tahun dengan 12 kali
Jaro, pada kelompok tani “Tani produksi, yang mana limbah ternak tersebut
Membangun” penerimaan diperoleh dari dibagi menjadi 2 bagian, 1 bagian untuk
usahatani padi selama 2 kali musim dijual dalam bentuk kotoran mentah (fases
tanam/tahun yaitu rata-rata Rp.54.909.090,- tanpa olah) dan pupuk organik (fases setelah
Untuk penerimaan dari ternak sapi olah), fases yang dihasilkan sapi juga
yaitu diperoleh dari penjualan sapi yang dimanfaatkan oleh petani sebagai pupuk
untuk tanaman
5
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 2, Juni 2017 Halaman 150-157 e - ISSN 2355-3545

padi mereka sehingga meningkatkan hasil banyak atau sedikit. Biaya tetap yang
produksi tanaman dan memberikan nilai dikeluarkan pada sistem integrasi tanaman
tambah untuk pendapatan serta mampu padi-ternak sapi diantaranya, penyusutan
mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam peralatan usahatani padi, penyusutan
pembelian pupuk. peralatan ternak sapi, dan TKDK (tenaga
Jadi, total penerimaan petani- kerja dalam keluarga).
peternak pada sistem integrasi tanaman padi- 2.Biaya variabel
ternak sapi pada kelompok tani “Tani Biaya variabel adalah biaya yang
Membangun” di Desa Jaro Kecamatan Jaro sifatnya berubah-ubah atau tidak tetap
Kabupaten Tabalong berupa penjumlahan sesuai dengan jumlah produksinya. Artinya
antara penerimaan dari tanaman padi dengan biaya variabel ini adalah biaya yang harus
penerimaan ternak sapi dan penerimaan dikeluarkan pada suatu usaha yang besar
fases ternak rata-rata sebesar Rp. kecilnya tergantung pada jumlah produksi
90.025.454,- yang dicapai. Komponen biaya variabel
/tahun. yang dikeluarkan oleh petani-peternak yang
menerapkan sistem integrasi tanaman padi-
Biaya Produksi Pada Sistem Integrasi ternak sapi di Desa Jaro Kecamatan Jaro,
Tanaman Padi-Ternak Sapi Kabupaten Tabalong pada kelompok tani
Biaya produksi adalah biaya-biaya “Tani Membangun” berupa biaya bibit (sapi
yang dikeluarkan petani-peternak dalam awal tahun), biaya pakan, vitamin dan obat-
kegiatan usaha tani yang mereka jalankan obatan, biaya pengolahan, penanaman,
selama satu tahun. Biaya dibagi menjadi dua pemeliharaan, panen, benih, pupuk,
macam, yaiu biaya tetap dan biaya variabel. pestisida, dan biaya TKLK. Hal ini sesuai
Adapun biaya-biaya yang produksi yang dngan pendapat Syamsidar, 2012 yang
dikeluarkan oleh peteni-peternak pada usaha menyatakan bahwa semakin tinggi skala
sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi di usaha maka biaya variabel yang
Desa Jaro Kecamatan Jaro pada kelompok dikeluarkan akan semakin besar pula.
tani “Tani Membangun” diantaranya: Adapun total biaya petani-peternak
1. Biaya Tetap sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi di
Biaya tetap adalah biaya yang tidak Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten
bergantung pada besar atau kecilnya hasil Tabalong pada kelompok tani “Tani
produksi. Biaya ini akan tetap dikeluarkan Membangun” dapat dilihat pada tabel 2.
walaupun hasil produksi yang diperoleh

Tabel 2. Rata-rata Biaya Variabel dan Biaya Tetap Usahatani Padi Pada Sistem Integrasi Tanaman
Padi-Ternak Sapi kelompok tani “Tani Membangun” di Desa Jaro Kecamatan Jaro
Kabupaten Tabalong

Jumlah Biaya Tetap (Rp/Tahun)


No. Komoditi Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC)
1. Padi 4.214.176,- 17.436.488,-
2. Ternak sapi 4.700.134,5 5.866.666,-
Limbah Ternak
3. 2.580.337,2 2.729.392,8
(Feses)
Total jumlah 11.494.648,- 26.032.547,-
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2016.
Pada tanaman padi, biaya variabel pemerintah setempat. Sehingga tidak ada
berupa biaya bibit, pupuk organik, pestisida, pengeluaran dalam biaya ini.
pupuk NPK, Urea, ZPT dan biaya Kemasan. Adapun untuk biaya variabel
Pada sistem integrasi tanaman padi-ternak pengolahan pupuk organik dari limbah
sapi di Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten ternak sapi dengan-rata Rp
Tabalong, pada tanaman padi terbagi 2.580.337,2/tahun. Dalam biaya variabel
menjadi 2 musim tanam dalam tahun. Pada untuk pengolahan limbah ternak sapi pada
usaha tanaman padi, petani-peternak di Desa sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi di
Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten
pada kelompok tani “Tani Membangun” Tabalong pada kelompok tani “Tani
menanam padi varietas ciherang dapat Membangun” adalah fases tanpa olah, arang
dilihat pada tabel sekam, hijauan, mikroorganisme kemasan.
3. Adapun besarnya biaya variabel yaitu Biaya tetap yang digunakan dalam
sebesar rata-rata Rp. 4.214.176,-/tahun pengolahan limbah ternak terdiri dari tenaga
dengan rata-rata kepemilikan luas lahan 0,8 kerja luar keluarga dan penyusutan alat yaitu
dan untuk jumlah biaya tetap yang dengan rata-rata jumlah sebesar Rp.
digunakan untuk tenaga kerja serta 2.729.392,8/tahun.
penyusutan alat pertanian yang digunakan Total jumlah biaya pada sistem
pada usaha tanaman padi dalam sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi di Desa
integrasi tanaman padi-ternak sapi pada Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong
kelompok tani “Tani Membangun” di Desa pada kelompok tani “Tani Membangun”
Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong baik itu dari tamanan padi, ternak sapi, dan
sebesar Rp. 17.436.488,-/tahun limbah ternak untuk biaya variabel sebesar
Biaya variabel untuk usaha ternak sapi Rp. 11.494.648,- dan biaya tetap Rp.
pada sistem integrasi tanaman padi-ternak 26.032.547,- dengan total jumlah
sapi di Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten keseluruhan yaitu yaitu rata-rata sebesar Rp.
Tabalong pada kelompok tani “Tani 37.527.195-/tahun
Membangun” yang terdiri dari biaya
pembelian bibit awal tahun, pakan, serta alat Pendapatan Petani-Peternak Pada Usaha
satu kali produksi, yaitu sebesar Rp. Sistem Integrasi Tanaman Padi Ternak
4.700.134,5/tahun dengan rata-rata Sapi
kepemilikan petani-peternak sapi awal tahun Pendapatan pada usaha sistem integrasi
2-3 ekor sapi bibit/peternak dengan kisaran tanaman padi-ternak sapi di Desa Jaro
harga mulai dari Rp. 2.500.000 - Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong pada
Rp.3.000.000/ekor tergantung jenis kelamin kelompok tani “Tani Membangun” yang di
ternak yang dimiliki. Sedangkan untuk biaya usahakan oleh petani-peternak diperoleh dari
tetap pada usaha ternak sapi yaitu dengan hasil peerimaan usaha sistem integrasi
rata-rata sebesar Rp. 5.866.666,-/tahun yan tanaman padi-ternak sapi dikurangi dengan
mana terdiri dari biaya tenaga kerja dalam total biaya yang dikeluarkan selama 1 tahun.
keluarga, vitamin dan obat-obatan, listrik, Pendapatan yaitu merupakan selisih dari
leding, serta biaya penyusutan alat. total penerimaan dengan dengan total biaya
Pakan utama ternak sapi berupa produksi (biaya yang dikeluarkan) dalam
rumput yang diberikan petani-peternak melakukan suatu usaha. Jika penerimaan
untuk ternak mereka tidak dihitung karna yang diperoleh lebih kecil dari biaya yang
biaya yang dikeluarkan untuk rumput dikeluarkan untuk produksi, maka hasilnya
hijauan telah masuk pada biaya upah tenaga adalah negatif atau rugi, akan tetapi jika
kerja dalam keluarga dalam mencari pakan penerimaan yang dikeluarkan lebih besar
pokok ternak. Biaya variabel untuk obat- dari biaya maka hasilnya adalah positif atau
obatan dan vitamin bagi ternak sapi menguntungkan.
diberikan secara gratis oleh
7
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 2, Juni 2017 Halaman 150-157 e - ISSN 2355-3545

Adapun pendapatan petani-peternak Tabalong pada kelompok tani “Tani


melalui sistem integrasi tanaman padi-ternak Membangun” dapat dilihat pada tabel 3.
sapi di Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten

Tabel 3. Rata-Rata Pendapatan Usaha Tanaman Padi-Ternak Sapi Pada Sistem Integrasi
Tanaman Padi-Ternak Sapi kelompok tani “Tani Membangun” di Desa Jaro
Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong

No. Komoditi Total Pendapatan (Rp/Tahun)


1. Padi 37.008.420,-
2. Ternak Sapi 13.082.289,-
3 Limbah ternak
(feses) 6.079.358,2
Total jumlah pendapatan 56.170.067,-
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2016.

Pada tabel 3. dapat dilihat bahwa sapi di Desa Jaro Kecamatan Jaro
pendapatan pada usaha sistem integrasi Kabupaten Tabalong pada kelompok tani
tanaman padi-ternak sapi diperoleh dari “Tani Membangun” yaitu sebesar Rp.
selisih antara hasil penerimaan dengan biaya 90.025.454,-/tahun.
produksi. Pendapatan yang diperoleh untuk 2. Total pendapatan pada sistem integrasi
usaha tanaman padi yaitu rata-rata sebesar tanaman padi ternak sapi di Desa Jaro
Rp. 37.008.420,-/tahun dan pendapatan yang Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong
diperoleh pada usaha ternak sapi yaitu pada kelompok tani “Tani Membangun”
dengan rata-rata sebesar Rp. 13.082.289,- yaitu sebesar Rp. 56.170.067,- /tahun
/tahun, sedangkan pendapatan yang dengan rata-rata luas lahan yang dimiliki
diperoleh dari limbah ternak yaitu dengan 0,8 Ha dan kepemilikan ternak 2,6 dan
rata-rata sebesar Rp. 6.079.358, produksi limbah ternak (feses) berupa
Jadi total keseluruhan dari hasil pupuk organik 711,6 Kg/tahun.
pendapatan yang diperoleh petani baik daro\i
tanaman padi, ternak sapi, dan limbah ternak Saran
berupa pupuk organik dengan menerapkan Berdasarkan hasil penelitian ini,
sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi di usaha pada sistem integrasi tanaman padi-
Desa Jaro, Kecamatan Jaro Kabupaten ternak sapi yang dijalankan oleh petani-
Tabalong pada kelompok tani “Tani peternak hendaknya dijalankan secara
Membangun” yaitu dengan rata-rata sebesar berkelanjutan, karena pendapatan yang
Rp. 56.170.067,- /tahun. diterima dari usaha ini cukup besar, selain
itu dengan terpolanya sistem integrasi ini
KESIMPULAN DAN SARAN maka ketergantungan dengan pihak lain
Kesimpulan dapat dikurangi.
1. Total biaya pada sistem integrasi tanaman
padi ternak sapi di Desa Jaro Kecamatan DAFTAR PUSTAKA
Jaro Kabupaten Tabalong pada kelompok Almajidi, A. M. 2014. Karya Ilmiah :
tani “Tani Membangun” yaitu sebesar Rp. Pemanfaatan Limbah Ternak
37.527.195-/tahun. Total penerimaan Sapi Sebagai Pupuk Organik.
pada sistem integrasi tanaman padi ternak http://manaf25.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 25 Maret Tabalong Kantor Penyuluhan
2015. Pertanian Dan Ketahanan Pangan
Balai Penyuluhan Pertanian. Muara
Asmaki, A. P, Hasan Nawi, M. Dan Tidi, D. Uya.
A. 2009. Agribisnis Ternak Sapi.
Cv. Pustaka Grafika. Bandung. Nurakbar, R. 2014. Biaya Produksi
(Ekonomi Mikro.
Badan Penelitian dan Pengembangan http://ratnairmanurakbar.blogspot.c
Pertanian. 2014. Rencana om. Diakses pada tanggal 25 Maret
Strategis. BPPP. Bogor. 2014.

Basuni, dkk. 2008. Sistem Integrasi Padi- Rahim, A. 2007. Ekonomika Pertanian.
Sapi Potong Di Lahan Sawah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Suprapto, Herry dan Zainal Abidin. 2006.
Mulyana, y. 2015. Monografi WKPP Jaro Cara Tepat Penggemukan Sapi
Kecamatan Jaro Kabupaten Potong. Agromedia Pustaka.
Tabalong. Pemerintah Kabupaten Jakarta Selatan.

You might also like