Professional Documents
Culture Documents
This study aims to analyze the efficiency in using Rice Transplanter and Conventional in
lowland rice farming at UD Maju Jaya and Bersatu farmer groups in Situbondo Regency, to
determine the response of farmers to the use of the Rice Transplanter tool in lowland rice farming.
The determination of the research location was carried out deliberately at UD Maju Jaya and the
United Farmers Group in Situbondo Regency with the consideration that this location is an object
that has a fairly large agricultural area and the majority of the people are farmers (paddy rice). in
2015, Situbondo Regency was one of the areas that participated in the Sustainable Self-sufficiency
Special Efforts Program by increasing the production of rice, corn and soybeans (upssuspajale). In
addition, as a recipient of agricultural alsintan assistance, especially rice transplanter machines. The
sampling technique for farmers was carried out by random sampling, while for conventional farmers
it was carried out by accidental sampling. The number of samples of rice transplanter farmers is 30
people, while conventional farmers are also 30 people. The results showed that rice transplanter
farmers' income was more profitable, with an average efficiency value of 2.1, while conventional
farmers' average efficiency was lower, namely 1.2. Both are more than one or efficient, it's just that
the income of rice transplanter farmers is superior to conventional farmers. Rice transplanter farmers
are more responsive than conventional farmers.
Keywords: Response, farmer, efficiency, transplanter
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi dalam penggunaan Rice Transplanter
dan Kovensional pada usahatani padi sawah di UD Maju Jaya dan kelompok tani Bersatu Kabupaten
Situbondo, untuk mengetahui respon petani terhadap pemanfaatan alat Rice Transplanter dalam
usahatani padi sawah. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja di UD Maju Jaya dan
Kelompok tani Bersatu Kabupaten Situbondo dengan pertimbangan lokasi tersebut merupakan salah
satu obyek yang memiliki kawasan pertanian cukup luas serta mayoritas masyarakatnya adalah petani
(padi sawah). pada tahun 2015, Kabupaten Situbondo merupakan salah satu daerah yang mengikuti
Program Upaya Khusus Swasembada Berkelanjutan dengan meningkatkan produksi padi, jagung,
dan kedelai (upsuspajale). Selain itu sebagai penerima bantuan alsintan pertanian khususnya mesin
rice transplanter. Teknik penentuan sampel petani dilakukan secara random sampling, sedangkan
untuk petani konvensional dilakukan secara accidental sampling. Jumlah sampel petani rice
transplanter 30 orang, sedangkan petani kovensional juga 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pendapatan petani rice transplanter lebih mengguntungkan, dengan nilai rata-rata efisiensi
2.1, sedangkan petani konvensional nilai rata-rata efisiensinya lebih rendah, yaitu 1.2. Keduanya
melebih nilai satu atau efisien, hanya saja pendapatan petani rice transplanter lebih unggul
dibandingkan petani kovensional. Petani rice transplanter lebih responsif dibanding respon petani
kovensional.
Kata kunci: Respon, petani, efisiensi, transplanter
1
Corresponding author: lis_sulistyaningsih@yahoo.com
e-ISSN 2528-1488, p-ISSN 1411-0172
1564 Jurnal Pertanian Agros Vol. 24, No. 3, Oktober 2022: 1563-1571
keberhasilan dalam berusaha tani. Penggunaan sektor industri pengolahan sebagai sektor
alat-alat pertanian yang berkembang sekarang terbesar kedua. Kedua sektor ini merupakan
ini salah satunya adalah alat penanam padi Rice penyumbang nilai terbesar dalam perekonomia
Transplanster. Rice Transplanter merupakan alat Kabupaten Situbondo (BPS Kabupaten
penanam padi yang dipergunakan untuk Situbondo, 2015).
menanam bibit padi yang telah disemaikan pada Pada tahun 2015 penyaluran bantuan alat
areal khusus menggunakan tray dengan umur mesin pertanian (alsintan) khususnya alat
atau tinggi tertentu. Rice Transplanter ini bekerja penanaman bibit padi yaitu Rice Transplanter
seperti layaknya orang tandur jarwo. Alat ini sudah tersebar diberbagai Provinsi Pulau jawa,
sangat tepat dan membantu dalam penanaman salah satunya Kabupaten Situbondo Provinsi
padi dengan sistem tersebut. Namun alat ini akan Jawa Timur merupakan salah satu yang
berdampak secara ekonomis, teknis, sosial mendapat bantuan alat penanaman padi yaitu
budaya dan keberlanjutan (Nurmayanti ,2017) Rice Transplanter.
Rice Transplanter merupakan teknologi Transplanter Jejer legowo adalah mesin
baru di Kabupaten Situbondo. Teknologi baru penanam padi yang digunakan pada areal tanah
pada umumnya memerlukan cukup waktu untuk sawah kondisi siap tanam untuk menanam bibit
dapat diterima masyarakat. Adanya perubahan padi dari hasil semaian yang menggunakan tray
teknik penanaman ini maka petani perlu belajar atau dapog dengan umur bibit sekitar 15 hari atau
karena petani telah terbiasa dengan teknik ketinggian bibit tertentu. Mesin tanam ini
penanaman Kovensional atau menggunakan dirancang agar dapat beroperasi pada lahan
tenaga manusia sepenuhnya. Petani dihadapkan berlumpur (puddle) dengan kedalaman kurang
dalam dua pilihan yaitu penanaman Kovensional dari 40 cm. Oleh karena itu mesin ini dirancang
atau menggunakan Rice Transplanter dalam ringan dan dilengkapi dengan alat pengapung
penanaman padi. Diterima atau ditolaknya (Taufik, 2010).
teknologi ini dipengaruhi oleh respon petani Respon petani terhadap pemanfaatan Rice
terhadap Rice Transplanter tersebut (Romadi, Transplanter erat kaitannya dengan kemauan
U., & Lusianto, D. (2016). petani untuk menggunakan alat tanam tersebut.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Setiap petani memiliki persepsi yang berbeda
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015, Kabupaten terhadap alat itu. Semakin positif respon petani
Situbondo merupakan salah satu daerah terhadap alat tersebut, maka pemanfaatan alat
lumbung beras di peringkat (Nomer 12), dimana tersebut akan semakin meningkat. Begitu pula
sektor pertanian tidak hanya mampu memenuhi sebaliknya, jika semakin negatif respon petani
kebutuhan pangan bagi masyarakat di terhadap alat tersebut, maka pemanfaatan alat
Kabupaten Situbondo namun juga mensuplai tersebut akan semakin menurun bahkan akan
kebutuhan pangan di Jawa Timur. beralih ke tanam Kovensional (tenaga manusia).
Selain itu Kabupaten Situbondo Seiring berjalannya waktu, alat ini akan
merupakan daerah agraris yang terletak dibagian berdampak positif seperti mempercepat proses
timur pulau Jawa dan merupakan bagian dari penanaman bibit padi, menghemat biaya dan
Provinsi Jawa Timur. Hal ini disebabkan menyiasati kurangnya tenaga kerja dalam proses
sebagian besar wilayah ini dimanfaatkan untuk penanaman padi (Listiana et all, 2020)
pertanian. Perekonomia Kabupaten Situbondo Kabupaten Situbondo merupakan daerah
bertumpu pada dua kategori utama, yakni sektor agraris yang terletak dibagian timur pulau
pertanian yang juga mencakup subsektor Jawa.dan merupakan bagian dari Provinsi Jawa
tanaman pangan sebagai sektor terbesar dan Timur. Hal ini disebabkan sebagian besar
1566 Jurnal Pertanian Agros Vol. 24, No. 3, Oktober 2022: 1563-1571
wilayah ini dimanfaatkan untuk pertanian. Transplanter. Berdasarkan hal itu maka peneliti
Perekonomia Kabupaten Situbondo bertumpu ingin melihat respon petani terhadap adanya alat
pada dua kategori utama, yakni sektor pertanian teknologi tanam padi Rice Transplanter
yang juga mencakup subsektor tanaman pangan khususnya di UD. Maju Jaya Kecamatan
sebagai sektor terbesar dan sektor industri Kapongan, dan Kelompok tani Bersatu
pengolahan sebagai sektor terbesar kedua.Kedua Kecamatan Mangaran.
sektor ini merupakan penyumbang nilai terbesar
dalam perekonomian Kabupaten Situbondo MATERI DAN METODE
(BPS Kabupaten Situbondo, 2015). Penentuan tempat penelitian dilakukan
Areal Rice Transplanter yang masih secara sengaja (purposive) di dua lokasi yaitu
beroperasi di Kabupaten Situbondo yaitu di UD. Maju Jaya Kecamatan Kapongan, dan
kelompoktani/gapoktan UD. Maju Jaya Kelompok tani Bersatu Kecamatan Mangaran,
Kecamatan Kapongan, kelompok tani Bersatu di Kabupaten Situbondo. Lokasi ini dipilih
Desa Pecinan Kecamatan Mangaran. Dua berdasarkan pertimbangan sebagai berikut lokasi
kelompok tani ini yang masih menerapkan tersebut merupakan salah satu obyek yang
sistem Rice Transplanter. memiliki kawasan daerah pertanian yang cukup
luas serta mayoritas masyarakatnya berprofesi
Tabel 1. Areal Mesin Transplanter yang ada di sebagai petani ( padi sawah). Pada Tahun 2015
Kelompok Tani/Gapoktan Kabupaten Situbondo Kabupaten Situbondo merupakan salah satu
No Kecamatan ( Jumlah Mesin daerah yang mengikuti Program upaya khusus
Nama Kelompok) (Unit) swasembada berkelanjutan dengan
1 Kapongan (UD. 5 unit meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai
Maju Jaya) (UPSUS PAJALE). Serta yang menerima
2 Mangaran : 3 unit bantuan Alsintan pertanian khususnya mesin
(Kelompok Tani Rice Transplanter. Teknik pengumpulan data :
Bersatu) Observasi (Teknik ini dilakukan dengan cara
Sumber : Data Dinas Pertanian Kabupaten pengamatan langsung di lapangan yang nantinya
Situbondo, 2022. akan diteliti, dengan tujuan untuk mendapatkan
gambaran yang jelas mengenai setuasi objek
yang akan diteliti); Wawancara (Cara ini
Pemberian bantuan alat Rice
dilakukan untuk mendapatkan data primer
Transplanter bertujuan untuk memenuhi
kepada responden melalui wawancara langsung
kebutuhan petani yang sebagian besar belum
berdasarkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang
mampu untuk membeli alsintan tersebut atau
telah dipersiapkan sebelumnya); Pencatatan
kebutuhan kelompok tani yang belum mampu
(untuk mengumpulkan data sekunder dilakukan
memenuhi fasilitas usaha tani. Pemerintah
dengan cara mencatat data yang ada pada
berharap dengan adanya bantuan alat tersebut
instansi pemerintah atau lembaga yang
dapat dilakukan penanaman serentak dalam
terkaitdengan penelitian ini).
rangka meningkatkan produksi padi khususnya
Definisi Operasional dan pengukuran variabel
di Kabupaten Situbondo. Sehingga strategi yang
1. Respon adalah perubahan tingkahlaku yang
telah direncanangkan (berswasembada) dapat
disebabkan oleh peristiwa yang terjadi, baik
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
diluar maupun didalam tubuh manusia atau
petani. Namun berdasarkan survei bahwa petani
petani yang menyebabkan timbulnya suatu
khususnya di Kabupaten Situbondo masih
perubahan tingkah laku.
banyak yang belum memanfaatkan alat Rice
Pemanfaatan Alat Rice Transplanter (Sulistyaningsih , Arnudin Laia) 1567
pertanian alat tanam mekanis sangatlah Petani Rice Transplanter lebih efisien
diperlukan. Tingkat motivasi dari petani dibandingkan dengan petani Kovensional, hal ini
pengguna teknologi rice transplanter dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu yang
persentase 88,89 %. Artinya petani responden pertama tingkat kesuburan tanah. Apabila
yang menggunakan teknologi rice transplanter dilihata rata-rata luas lahan garapan antara petani
telah memiliki motivasi yang dapat Rice Transplanter dan Kovensional memiliki
meningkatkan kehidupan bidang social kesamaan yaitu 0,03 ha di UD.Maju Jaya, dan
ekonominya serta dapat membawa dampak 0,2 ha di Kelompok tani bersatu. Berdasar dari
positif secara sosial dalam kehidupan hal tersebut dapat diketahui bahwa luas lahan
bermasyarakat mereka sebagai masyarakat tidak berbeda jauh Apabila dilihat dari rata-rata
pertanian (Riasa I, at all,2020). Efisiensi usaha produksi petani Rice Transplanter lebih tinggi
tani padi sawah Rice Transplanter dan dibandingkan dengan produksi petani
Kovensional dapat dilihat pada Tabel 1 Kovensional, padahal rata-rata luas lahan
garapan memiliki kesamaan. Yang kedua yaitu
Tabel 1. Perbandingan Efisiensi Penggunaan
jarak tanam padi.
Alat Rice Transplanter dan Kovensional di UD.
Dari penjelasan diatas sebenarnya
Maju Jaya dan Kelompok tani bersatu
faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi
Nama Nama 𝐱̅𝐄𝐟𝐢𝐬𝐢𝐞𝐧𝐬𝐢
Kelompok Usaha Tani usahatani itu sendiri ialah implementasi terhadap
Tani inovasi baru.Apa bila petani respon terhadap
Petani Rice adanya inovasi baru khusunya teknologi
UD. Maju Transplanter 2,69 dibidang pertanian maka efisiensi usaha taninya
Jaya Petani Kovensional dapat meningkat. Salah satunya memanfaatkan
1,3 alat Rice Transpanter ini.
Kelompok Petani Rice
Tani Bersatu Transplanter 2,78 2. Perbandingan Respon Penggunaan alat
Petani Kovensional
1,2
Rice Transplanter dan Kovensional di UD.
Maju Jaya dan Kelompok tani bersatu
Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa rata- Respon petani Rice Transplanter dan
rata total efisiensi petani Rice Transplanter di Kovensional terhadap pemanfaatan alat Rice
UD. Maju Jaya yaitu 2,69 atau lebih dari satu. Transplanterpada usaha tani padi sawah akan
Sedangkan rata-rata total efisiensi petani Rice ditampilkan pada Tabel 2.
Transplanter di Kelompok tani bersatu yaitu Tabel 2. Perbandingan Respon Penggunaan alat
2,78 lebih tinggi daripada petani Rice Rice Transplanter dan Kovensional di UD. Maju
Transplanter yang di UD. Maju Jaya. Sedangkan Jaya dan Kelompok tani bersatu
rata-rata efisiensi Kovensional di UD.Maju Jaya Nama Nama 𝐱̅ Respon
yaitu 1.3, dan rata-rata efisiensi petani Kelompok Usaha Tani Petani
Kovensional di Kelompok tani bersatu yaitu 1,2 Tani
lebih dari satu. Dari antara kedua petani tersebut Petani Rice Responsif (R)
UD. Maju Transplanter
sama-sama efisien, hanya saja tingkat efisiensi Jaya Petani Kurang Responsi (Kr)
petani Rice Transplanter dalam usaha tani padi Kovensional
sawah lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat Kelompok Petani Rice Responsif (R)
efisiensi petani Kovensional dalam usaha tani Tani Bersatu Transplanter
padi sawah. Petani Kurang Responsi (Kr)
Kovensional
Sumber: Data primer, 2022.
Pemanfaatan Alat Rice Transplanter (Sulistyaningsih , Arnudin Laia) 1569