Professional Documents
Culture Documents
Uji Stabilitas Mikrobiologis Pembersih Gigi Tiruan Dengan Bahan Minyak Atsiri Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii)
Uji Stabilitas Mikrobiologis Pembersih Gigi Tiruan Dengan Bahan Minyak Atsiri Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii)
Niken Pristianingrum
Departemen Material Kedokteran Gigi
ISSN 2302-5271
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
Soebagio
Departemen Material Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
Elly Munadziroh
Departemen Material Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
Abstract
135
Pelaksanaan uji efektifitas sediaan dan diinkubasi pada suhu 37 ± 20 C 24 jam,
pembersih gigi tiruan dengan bahan kemudian digesekan pada media selektif.
minyak atsiri kulit batang kayu manis Staphylococcus aureus menggunakan media
terhadap Candida albicans Maltosa Salt Agar (MSA), pseudomonas
Disiapkan media dasar SDA yang terdiri aeruginosa pada media Cetrimide Agar
dari media dasar dan media perbenihan, Medium (CETA), Escherichia coli pada
kemudian membuat lubang sumuran pada media Eosin Methylene Blue (EMB), Candida
media dan tanam masing-masing konsentrasi albicans pada Sabouroud Dextrosa Agar
sediaan pada sumuran sebanyak 100 mikron. (SDA). Morfologi masing-masing mikroba
Inkubasi pada suhu 370 C selama 24 jam dapat dilihat pada table 1.
dan kemudian amati dan ukur zona hambat
tumbuh. Hasil
ke-3 menunjukkan bahwa sampel tidak 1,5% dan 2%, sehingga pada penelitian
mengandung Pseudomonas aeruginosa, selanjutnya dapat digunakan minyak atsiri
karena tidak didapatkan koloni berwarna dengan konsentrasi 1,5% sebagai standar
kehijauan pada media Cetrimide Agar Medium pembuatan sediaan pembersih gigi tiruan.
(CFTA). Escherichia coli menunjukkan hasil Uji batas mikroba dilakukan dengan
negatif, karena sampel tidak membentuk menghitung jumlah mikroba pada cawan petri
koloni berwarna hitam atau biru hitam pada pengenceran tertentu dan dinyatakan
pada media Eosin Methylene Blue (EMB). dalam total plate count (angka lempeng
Identifikasi Staphylococcus aureus, juga total). Penghitungan angka lempeng total
menunjukkan hasil negatif, karena tidak dilakukan pada sediaan yang telah disimpan
menunjukkan koloni kuning pada Manitol Salt sesuai suhu kamar dan dalam jangka waktu
Agar (MSA). Candida albicans yang ditanam penyimpanan 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu,
pada Sabouroud Dextrosa Agar (SDA) juga 4 minggu, 2 bulan, dan 3 bulan.
menunjukkan hasil negative, karena tidak Identifikasi mikroba patogen
membentuk koloni berwarna krem dan dilakukan dengan mengidentifikasi mikroba
berbau ragi. Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, Escherichia coli, Candida
Pembahasan albicans yang tumbuh pada sediaan.
Selama masa penyimpanan dimungkinkan
Uji stabilitas mikrobiologis dilakukan terjadi kontaminasi. Kontaminasi ini dapat
pada penelitian ini untuk mengetahui menyebabkan perubahan bau, warna,
ketahanan sediaan pembersih gigi tiruan viskositas, dan penampilan sediaan.
dengan bahan minyak atsiri kulit batang Perubahan ini disebabkan oleh kemampuan
kayu manis terhadap pertumbuhan mikroba. mikroorganisme memecah komponen-
Uji stabilitas mikrobiologis terdiri dari uji komponen produk dan atau merupakan
batas mikroba (angka lempeng total) dan metabolit mikroba. Seringkali perubahan ini
identifikasi mikroba patogen. Selain itu tidak nyata tetapi dalam waktu beberapa
untuk mendukung hasil penelitian, peneliti bulan baru menunjukkan perubahan.5
melakukan penelitian uji efektifitas minyak Hasil penelitian menunjukkan bahwa
atsiri kulit batang kayu manis terhadap tidak ada perubahan angka lempeng
Candida albicans. total sediaan hingga bulan ke 3, dan hasil
Uji efektifitas minyak atsiri kulit batang pengamatan terhadap mikroba patogen
kayu manis terhadap Candida albicans hingga bulan ke-3 menunjukkan hasil negatif.
dilakukan sebagai uji pendahuluan untuk Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat
mengetahui aktivitas antimikroba sediaan. dinyatakan bahwa sediaan pembersih gigi
Pada uji ini didapatkan kadar minimal yang tiruan dengan bahan minyak atsiri kulit batang
dapat menghambat pertumbuhan Candida kayu manis stabil dalam penyimpanan sesuai
albicans dengan baik, yaitu konsentrasi 2%. suhu kamar hingga bulan ke 3. Kestabilan
Konsentrasi 2% kemudian dijadikan sebagai sediaan dimungkinkan karena dalam proses
standar untuk pembuatan sediaan pembersih pengerjaan dilakukan secara steril mulai dari
gigi tiruan. Pada akhir penelitian dilakukan bahan baku, peralatan, tempat penyimpanan
uji efektivitas sediaan yang telah disimpan sediaan, dan tempat pengujian mikrobiologis.
selama 3 bulan pada konsentrasi 1,5% dan Pengerjaan yang steril akan meminimalisir
2% terhadap Candida albicans. Hasil statistik terjadinya kontaminasi. Selain itu, sediaan
uji efektifitas menyatakan bahwa tidak ada mengandung minyak atsiri kulit batang kayu
perbedaan bermakna antara konsentrasi manis yang mempunyai daya antimikroba,
137
sehingga sediaan juga memiliki ketahanan http://www.lppm.unair.ac.id/p.129.
terhadap kontaminasi. Hal ini didukung oleh 3. Mosby. Mosby’s dental dictionary. 2nd ed
World Health Organization monographs on Elsevier. 2008. [Diakses 2010 Jan 30].
selected medicinal plants8 yang menjelaskan Tersedia pada: http:///medical-dictionary.
dalam uji eksperimental farmakologi, thefreedictionary.com/denturcleanser.
kayu manis memiliki efek antijamur dan 4. Joshita D. Kestabilan obat. Jakarta: UI;
antibakteri. Barnes9 menyatakan bahwa kayu 2008. h. 78. [Diakses 2010 Apr 11].
manis memiliki efek antifungal, antiviral, Tersedia pada: http://www.respository.
bakterisidal, dan larvasidal. ui.ac.id.
5. Wahyuni TS. Formulasi dan uji stabilitas
Simpulan mikrobiologis sediaan tabir surya krim
kaempferia galangal L. Skripsi. Surabaya:
Sediaan pembersih gigi tiruan dengan Unair; 2001. h. 3, 4, 26-7.
bahan minyak atsiri kulit batang kayu manis 6. Prapanza I, Lukito AM. Khasiat dan
2% stabil dalam penyimpanan hingga 3 manfaat Sambiloto raja pahit penakluk
bulan pada suhu kamar. aneka penyakit. Jakarta: Agromedia
Pustaka; 2003. h. 10.
Daftar Pustaka 7. Arum D. Pengaruh lama perendaman resin
akrilik pada minyak atsiri kulit batang
1. Soenartyo H. Denture stomatitis: kayu manis 1%. Skripsi: Surabaya:
Penyebab dan pengelolaannya. Maj Unair; 2007. h. 2-4, 37
Kedok Gigi 2000;4(33):148-51. 8. WHO. World Health Organization
2. Rianti D. Efektifitas ekstrak daun jinten monographs on selected medicinal plants.
sebagai pembersih gigi keberadaan Volume 1. Geneva. 1999. h. 95-104.
Candida albicans. Surabaya: 2002. 9. Barnes J. Herbal medicine. 3rd ed. Great
[Diakses 2010 Jan 30]. Tersedia pada: Britain: Pharmaceutical Press; h. 162
Sri Lestari
Departemen Konservasi
ISSN 2302-5271 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Abstrak
139
Pressure strength of sandwich restoration
based on glass ionomer cement Fuji® II and
FUJI® IX
Abstract
141
basis Semen Ionomer Kaca Fuji® II dan di sekitar cetakan dirapikan dengan scalpel.
Semen Ionomer Kaca Fuji® IX. Hasil dari Sampel dikeluarkan dari cetakan dan siap
penelitian berupa besarnya kekuatan tekan, dilakukan uji tekan dengan alat Autograph
yang dapat digunakan sebagai bahan Szimadzu (Japan).
pertimbangan untuk menentukan jenis Sampel ditempatkan pada table
Semen Ionomer Kaca yang akan digunakan yang telah tersedia pada alat Autograph
sebagai basis pada restorasi sandwich yang dengan posisi beban tepat ditengah sampel.
akan diaplikasikan sesuai letak gigi yang Crosshead digerakkan ke permukaan sampel
direstorasi. dengan kecepatan 0,5 mm/menit, menekan
permukaan sampel sampai fraktur.Bila
Metode penelitian sampel fraktur akan terdengar bunyi retak
yang pertama tetapi tidak sampai hancur.
Sampel sejumlah 16 buah, masing- Selanjutnya besar kekuatan tekan dihitung
masing kelompok 8 sampel, kelompok I dengan memasukkan angka yang tertera pada
adalah restorasi sandwich berbasis Semen alat ukur saat terjadi fraktur kedalam rumus:
Ionomer Kaca Fuji® II dan Kelompok II Cs = 2P
restorasi sandwich berbasis Semen Ionomer πTD
Kaca Fuji® IX. Sampel berbentuk silindris Keterangan :
P = Angka pada alat ukur (Kgf)
dengan diameter 5 mm dan ketebalan 3
T = Tebal sampel (cm)
mm. Cara membuat sampel yaitu mengaduk D = Diameter sampel (cm)
secara melipat bubuk dan liquid dengan Cs = Kekuatan Tekan Sampel (Kgf/cm2)
perbandingan 0,047g:0,02g untuk semen Π = phi = 3,14
Tabel 1 menunjukkan bahwa Kekuatan kecil mempunyai luas permukaan yang lebih
Tekan Restorasi Sandwich Berbasis Semen besar dan lebih reaktif dengan pencampuran
Ionomer Kaca Fuji® IX (56,80 Kgf/cm2) polimer asam sehingga menyebabkan waktu
lebih besar daripada Semen Ionomer Kaca kerjalebih singkat. Reaksi asam basa yang
Fuji® II (16,92 Kgf/cm2). Selanjutnya data terjadi juga dipengaruhi oleh besar partikel.
dilakukan uji normalitas dengan Kolmogorov Hasil pencampuran partikel yang lebih halus
Smirnov Test dan uji homogenitas dengan akan memberikan porositas yang minimal
Levene Test. Uji normalitas dan homogenitas sehingga dapat meningkatkan kekuatan
menunjukkan data terdistribusi normal dan tekan bahan restorasi.11
tidak homogen. Kemudian data dianalisa Semakin tinggi viskositas atau
untuk membandingkan perbedaan antar kekantalan suatu bahan restorasi maka
kelompok dengan Mann-Whitney Test, semakin tinggi kekuatan tekannya.12
seperti terlihat pada tabel 2. Semen ionomer kaca Fuji® IX mempunyai
perbandingan bubuk dan cairan yang lebih
Tabel 2. Hasil uji Mann-Whitney perbedaan
Kekuatan Tekan Restorasi Sandwich Berbasis
besar dibandingkan dengan semen ionomer
Semen Ionomer Kaca Fuji® IX dan Semen Ionomer kaca yang lain, sehingga semen ini lebih kental
Kaca Fuji® II dan padat daripada semen ionomer kaca yang
lain.13 Viskositas yang tinggi menyebabkan
Mann-Whitney Data
restorasi lebih resisten sehingga bahan
Wilcoxon W 000
tersebut tidak mudah pecah, lebih padat
Z 36.000
serta kekuatannya meningkat. Hal ini sesuai
asymp.Sig. (2-Tailed) -3.373
dengan pendapat yang menyebutkan bahwa
001
semakin padat suatu bahan semakin tahan
Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan terhadap keausan.14
adanya perbedaan yang bermakna (p>0.005) Semen ionomer kaca Fuji® IX
antara Kekuatan Tekan Restorasi Sandwich merupakan salah satu jenis semen yang
Berbasis Semen Ionomer Kaca Fuji® IX dan padat, bersifat lentur sehingga tidak mudah
Semen Ionomer Kaca Fuji® II. mengalami fraktur. Semen ionomer kaca
Fuji® IX mempunyai kekuatan tekan yang
Pembahasan tinggi,permukaan yang keras serta resistensi
yang baik, sehingga tumpatan tidak mudah
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pecah.15
kekuatan tekan Restorasi Sandwich Berbasis
semen ionomer kaca Fuji® IX lebih besar Simpulan
daripada Restorasi Sandwich Berbasis
semen ionomer kaca Fuji® II. Setelah Kekuatan tekan restorasi sandwich
dianalisis dengan uji Mann Whitney terdapat berbasis semen ionomer kaca FUJI® IX lebih
perbedaan yang bermakan antara kedua besar daripada semen ionomer kaca FUJI® II
restorasi tersebut. Hal ini kemungkinan
karena adanya perbedaan partikel bubuk Daftar Pustaka
semen ionomer kaca yang digunakan sebagai
basis restorasi sandwich tersebut. 1. Baum, Phillips, Lund. Buku Ajar Ilmu
Semen ionomer kaca Fuji® IX Konservasi Gigi. 3th ed. Alih Bahasa:
mempunyai ukuran partikel lebih keci Rashinta Tarigan. Jakarta:EGC. 1997. h.
dibandingkan dengan semen ionomer kaca 1.
konvensional yang lain.10 Ukuran partikel yang 2. Sundoro H. Serba Serbi Ilmu Konservasi
143
Gigi. Jakarta: Universitas Indonesia. Online). [Diakses 2007 Nov 16]. Tersedia
2005. h. 174. pada: http//closesandwichtechnique.
3. Eccles JD, Green RM. Konservasi Gigi 2th com.
ed. Alih bahasa: Lilian Juwonodari The 9. America GC. Fuji II. 2004(Serial Online).
conservation of Teeth. Jakarta: Widya [Diakses 2007 Nov 3]. Tersedia pada:
Medika: 1994. h. 113. www.gcamerica.com/grecrest.html.30k.
4. Nurliza C. Pengamatan Kebocoran Mikro 10. Corporation GC. Fuji IX. 2006(Serial
Restorasi Sandwich Teknik Open Dan Online). [Diakses 2006 Apr 3]. Tersedia
Closed Pada Restorasi Klas V (Penelitian pada: www.gcamerica.com/gc.ix.html.
In Vitro. Departemen Ilmu Konservasi. 11. Bambang I. Material Hibrida Semen Glass
Dentika Dent J Medan 2007;12(1):44. Ionomer Dan Resin Komposit. Fakultas
5. Anusavice KJ. Phillips: Buku Ajar Ilmu Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Bahan Kedokteran Gigi.Editor Lilian Jakarta: J PDGI 1999;54(1):28.
Yuwono. 10th ed. Alih Bahasa: Johan Arif 12. Combe EC. Sari Dental Material. Alih
Budiman Dan Susi Purwoko. Jakarta: Bahasa:Slamet Tarigan. Jakarta:Balai
EGC. 2003. h. 48. Pustaka. 1992. h. 34.
6. Yanti, Nevi. Restorasi Sandwich Semen 13. Charlton G, David Dr. Glass Ionomer
Ionomer Kaca Dengan Komposit. Cement. 2008(Serial Online). [Diakses
2004.(Serial Online). [Diakses 2007 Nov 2008 Apr 3]. Tersedia pada: www.
3]. Tersedia pada: Library.usu.ac.id/ dentalcompore.glassionomercemen.
download/fkg-nevi.pdf. com/review.aspZ?rid=124-48k.
7. Samami P. Mausavi, Fathpour. A 14. Bambang I. Karakteristik Komposit Resin
Comparative Analysis Of Microleakage Berkemampuan Mengalir: Departemen
Between Different Technique Of Restoration Ilmu Material Kedokteran Gigi Fakultas
Cervical Lession. 2004.(Serial Online). Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
[Diakses 2007 Nov 12]. Tersedia pada: Jakarta: Ind J Dentis 2005; 37.
http//www.journalofdentaleducation. 15. Denpal. Fuji IX GP dan fuji II. 2008(Serial
com. Online). [Diakses 2008 Apr 3]. Tersedia
8. Schwendiman R. Closed Sandwich pada: www.dentalcompore.com/review.
Technique.Dental Assisting. 2006(Serial asp?rid=124-48k.