You are on page 1of 22

Situs Rumah Merah Lasem

Anggota Kelompok 6 :

1. Hanif Adhi Wibowo (11)


2. Hegal Noor Ilham (13)
3. Muhammad Wildan H (22)
4. Nicholas Karsono (23)
SITUS RUMAH MERAH LASEM

I. Pendahuluan
A. Pengertian situs sejarah
Situs sejarah adalah bagian warisan atas lokasi resmi yang menjadi
tempat dilestarikannya kepingan sejarah politik, militer, budaya, atau sosial
sebab memiliki nilai warisan budayanya. Situs sejarah biasanya dilindungi
oleh hukum, dan banyak yang telah diakui dengan status situs bersejarah
nasional resmi. Situs bersejarah dapat berupa bangunan, lanskap, situs
atau struktur apa pun yang memiliki signifikansi lokal, regional, atau
nasional.
B. Situs sejarah di Rembang secara umum
Situs sejarah di Indonesia ada sangat banyak, yang dimana
semuanya tersebar ke berbagai daerah di nusantara.Salah satu daerah
yang mempunya situs-situs sejarah yang menarik untuk dipelajari
sejarahnya, yaitu di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Di Rembang
terdapat tiga kawasan dan lima bangunan kuno di Kabupaten
Rembang, Jawa Tengah diusulkan Pemerintah Kabupaten Rembang
menjadi cagar budaya setelah sebelumnya ada lima bangunan
bersejarah yang lebih dahulu ditetapkan sebagai cagar budaya.
Tiga kawasan yang dimaksudkan, yakni kawasan pecinan
Lasem, Situs Plawangan dan Situs Perahu Kuno Punjulharjo.
Sementara bangunan bersejarah yang akan diusulkan adalah cungkup
Makam P. Sedo Laut, bangunan bekas Stasiun Rembang, Kantor
Polsek Lasem, Gedung Dekranasda dan Kantor Pegadaian Rembang.
Untuk lima bangunan kuno yang lebih dahulu ditetapkan
menjadi cagar budaya menyusul adanya Surat Keputusan Bupati
Rembang, yakni bangunan induk dan pendapa museum R.A. Kartini,
Ruang Mengajar R.A. Kartini, bangunan bekas Stasiun Kereta Api
Lasem, Situs Terjan serta struktur regol Museum R.A.Kartini yang
tempatnya berada di Rembang Situs yang akan di bahas pada lapran
kali ini adalah situs Rumah Merah Lasem, Situs ini berada di Lasem,
tepatnya di kawasan Karang Turi.
II. Permasalahan
Sesuai dengan topik yang akan dibahas yaitu mengenai sejarah dan
pemanfaatan situs Rumah Merah Lasem,maka untuk mempermudah
pembahasan agar lebih jelas dan runtut, sebab itu disusun rumusan
masalah sebagai berikut :
A. Bagaimana sejarah pendirian dan penemuan situs Rumah Merah
Lasem?
B. Bagaimana deskripsi situs Rumah Merah Lasem?
C. Bagaimana upaya pelestarian situs Rumah Merah Lasem?
D. Bagaimana upaya pengembangan situs Rumah Merah Lasem?
E. Bagaimana konstribusi situs Rumah Merah Lasem terhadap kehidupan
masyarakat di masa kini?

III. Pembahasan
A. Sejarah pendirian dan penemuan
Berdasarkan dari kegiatan proses wawancara dan observasi yang
telah dilakukan pada saat pergi ke tempat kawasan situs Rumah Merah
Lasem, dapat dipaparkan bahwa untuk tokoh pendiri dari Rumah
Merah Lasem tidak diketahui seta mengenai latar belakang berdirinya
Rumah Merah Lasem ini masih kurang begitu jelas informasi yang dari
beberapa sumber di sekitaran daerah Lasem yang terdekat.
Rumah bercat merah di kawasan Karang Turi Lasem ini memang
menarik perhatian setiap pengunjung yang datang ke Lasem. Rumah
milik Rudi Hartono ini dulunya memang rumah kuno yang sengaja
direnovasi kembali pada tahun 2012 dan dijadikan sebuah penginapan.
Rumah Merah ini pun digunakan sebagai ruang publik yang bisa
digunakan oleh siapa saja, seperti adanya kepentingan tertentu saat
dipergunakan oleh tamu-tamu, biasanya tamu-tamu tersebut menyewa
kawasan sekitar Rumah Merah Lasem.
Diperkirakan Rumah Merah Lasem ini sudah ada pada abad ke-19,
sekitar tahun 1800-an. Sekarang Rumah Merah ini mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Untuk Lokasi dari Situs Rumah
Merah Lasem ini berada di Jalan Eyang Sambu, Mahbong, Karangturi,
Lasem, Kabupaten Rembang. Rumah Merah Lasem ini sendiri letak
spesifiknya berada di bagian dalam wilayah Tiongkok Kecil Heritage
Lasem.
Berdasarkan hasil wawancara dari informan yang ada di sekitar
daerah Lasem, dapat dipaparkan bahwa kawasan Rumah Merah Lasem
ditemukan saat orang-orang Tionghua zaman dahulu meninggalakan
Lasem karena keadaan ekonomi pada saat saat itu di Lasem tengah
mengalami penurunan sehingga terjadi kekosongan yang terjadi di
kawasan sekitar daerah tersebut.
Untuk jelasnya mengenai tokoh penemu dari Rumah Merah Lasem
tidak diketahui secara pasti karena, sesuai informasi yang didapat saat
wawancara dengan narasumber dari orang yang bekerja di kawasan
Rumah Merah Lasem dan informasi dari narasumber yang sudah
berpengalaman tentang sejarah-sejarah situs di daerah Lasem,
semuanya memaparkan bahwa tokoh yang menemukan dan latar
belakang dari Rumah Merah Lasem masih belum diketahui secara
lengkap, karena kurangnya data-data yang tersaji pada sumber-sumber
yang bersangkutan.

B. Deskripsi situs
Rumah Merah Lasem Rumah yang mengadopsi konsep
percampuran China dan Indies Belanda ini merupakan bagian dari
sejarah Lasem. Memang, tak ada data tertulis tentang kepastian
bangunan ini dibangun, namun diperkirakan sudah ada pada abad ke-
19, sekitar tahun 1800-an. Rumah merah dengan kombinasi gaya
China dan Kolonial Indies Belanda menandakan sebuah representasi
dari masa pra kemerdekaan di Jawa. Bangunan utama rumah merah ini
seluas 265 meter persegi dan memiliki komposisi kamar sebagai
pemisah ruang.
Seperti yang terlihat pada gambar di atas bhawa pada bagian
samping dari Rumah Merah Lasem, dapat terlihat sekat jendela dari
kamar-kamar yang ada di dalam Rumah Merah Lasem.
Sang pemilik asli membangun rumah ini dengan konsep Yin dan
Yang. Hal ini bisa dilihat dari pembagian kamar yang simetris. Ruang
tengahnya didesain untuk ruang altar keluarga. Uniknya lagi struktur
kayu yang ada di b angunan ini masih asli dan dalam keadaan bagus.
Seperti juga yang pernah disampaikan oleh karyawan yang bekerja di
kawasan Rumah Merha Lasem bahwa kamar-kamar yang ada di dalam
Rumah Merah Lasem, pintu-pintu kamarnya dalam keadaan dikunci.
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keasrian yang ada dalam kamar
tersebut sehingga juga kebersihan dan keamanan dalam kamar terjaga
dan terawat dengan baik.
Pada dinding-dinding yang dekat dengan area pintu kamar-kamar
dalam Rumah Merah Lasem terdapat figura-figura yang berisi
mengenai foto-foto para penghuni Rumah Merah Lasem pada zaman
dahulu, yang terlihat jelas bahwa para penghuninya pada zaman dulu
tersebut sebagian besar keturunan orang Tionghoa.
Seperti yang terlihat pada gambar di atas bahwa teras bagian
depan Rumah Merah Lasem memiliki corak dan arsitektur yang unik
dan ciri khasnya tersendiri dari bangunan Rumah Merah Lasem.
Arsitekturnya yang menggabungkan gaya Hindia dan Tiong kok
menjadikan Rumah Merah destinasi wisata budaya yang sayang untuk
ditinggalkan. Sebuah patung salah satu dewa yang dipasang di teras
depan memberikan kesan sedang berada di salah satu rumah di
Tiongkok. Keramik kuno yang juga sengaja dipertahankan
memberikan gambaran seni yang sangat menawan. Minimnya unsur
modern di dalamnya justru menjadi pemikat bagi pengunjung,
terutama pecinta peninggalan sejarah.
Juga Teras Rumah Merah kental dengan ornament China dan
lengkap dengan kaligrafi China. Tak hanya di luar rumah, ornament
dan patung-patung khas China juga menghiasi kawasan ruang tengah.
Konsep penginapan seperti di rumah khas orang Tionghoa.
Seperti yang terlihat pada gambar di atas bahwa ada bungker yang
konon katanya digunakan orang Tionghoa zaman dulu untuk berlindung
dari perang yang pernah terjadi pada zaman dulu, tetapi untuk para
wisatawannya tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam karena kadar
oksigen yang sedikit di dalam bungker.

C. Upaya pelestarian
Rumah Merah Lasem dapat dilestarikan dengan baik, contoh
nyatanya ialah Rumah Merah tersebut dibeli oleh Bapak Rudi Hartono,
kemudian setelah rumah itu direnovasi, lalu memakai kawasan sekitar
Rumah Merah Lasem tersebut sebagai homestay, tempat menyimpan
benda peninggalan orang Tionghoa zaman dulu, kawasan kuliner, dan
tempat yang disewakan untuk acara tertentu. Juga memperkerjakan
karyawan untuk menjaga dan merawat Rumah Merah tersebut.
Disamping itu dari segi pemerintahan, pemerintah menetapkan
aturan Undang-Undang Cagar Budaya No.11 Tahun 2010 dan
Undang-Undang No.5 Tahun 1992, yang dimana semua aturan tersebut
bertujuan untuk melindungi, merawat, dan menjaga cagar budaya
tersebut. Disamping hal tersebut juga perlu adanya dukungan dari
pemerintah yang berperan dalam mengupayakan upaya-upaya
pelestarian yang diperlukan, misalnya saja bisa berupa memberika
alokasi dana pembangunan maupun pemeliharaan untuk kawasan Situs
Rumah Merah Lasem.
Sebagai tempat homestay kamar-kamar maupun tempat-tempat
lainnya yang diperlukan oleh orang saat menginap di kawasan Rumah
Merah Lasem, hampir semua tempatnya terawat dan terjaga dengan
baik sehingga bisa membuat orang nyaman untuk menginap di
kawasan sekitar situs Rumah Merah Lasem. Saat melakukan observasi
juga dapat dipaparkan bahwa kebersihan untuk tempat ibadah maupun
kamar mandi semuanya dalam kondisi bersih. Jadinya jika untuk
menjadikan tempat ini sebagai area transit semntara yang menarik
untuk dicoba.
Untuk kuliner yang ada di kawasan Rumah Merah Lasem sendiri
sangat menarik tempatnya karena menu yang disediakan cukup
beragam dan tampat menarik selera pengunjung yang datang ke
kawasan Rumah Merah Lasem. Karyawan yang melayani pun juga
aktif dalam menanggapi apabila ada pengunjung-pengunjung yang
datang untuk berwisata maupun untuk sekedar menikmati kuliner yang
ada di kawasan Rumah Merah Lasem.

D. Upaya pengembangan
Rumah Merah Lasem dapat dikembangkan melalui promosi
melalui sosial media untuk diposting dan dibagikan hal-hal apa saja
yang terdapat di kawasan Rumah Merah Lasem baik itu yang terdapat
di dalam rumahnya ataupun yang terdapat di area luar rumah, yang
nantinya bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat untuk
berwisata ke Rumah Merah sebagai tempat destinasi wisata bersejarah
dan dengan promosi melalui sosial media bisa juga meningkatkan
kegiatan usaha batik yang ada di lingkungan sekitar Rumah Merah
Lasem yang nantinya bisa menjadi peluang majunya perekonomian
yang ada di Rumah Merah Lasem.
Dalam upaya pengembangan yang berfokus pada perekonomian
maka di kawasan Rumah Merah Lasem sudah memiliki pondasi yang
mumpuni seperti usaha batik, terutama batik yang bermotif tiga negeri
yang cukup populer. Saat melakukan observasi terhadap batik-batik
yang sudah jadi mauoun tengah dalam proses pembuatan, semuanya
memiliki tampilah yang unik dan menarik. Para karyawan yang
mengerjakan garapan kain-kain batik dengan baik karena dapat di lihat
dari hasil batik yang telah jadi memliki motif dan tekstur yang
sempurna.
Jika fokus dalam upaya pengembangan di bidang destinasi
umumnya berhubungan dengan wisata. Rumah Merah Lasem
memiliki peran sebagai tempat situs wisata bersejarah yang jika dapat
dijaga pemeliharaan dengan adanya upaya, seperti adanya beberapa
event atau hal-hal lainnya yang dapat membantu upaya pengembangan
dari situs Rumah Merah Lasem maka hal itu sendiri memiliki dampak
atau pengaruh yang baik bagi kebanyakan orang yang ada di sekitaran
kawasan Rumah Merah Lasem. Peran dari penduduk yang tinggal di
sekitaran situs Rumah merah Lasem, memliki peran yang sangant
penting terutama dalam upaya pengembangan destinasi pariwisata
Rumah Merah Lasem, perannya dapat berupa turut membantu
mempromosikan destinasi wisata yang berada di Rumah Merah
Lasem, sebab jika hal tersebut dapat berjalan dengan lancar maka
penduduk bisa merasakan efek timbal balik positif yang bermanfaat.
Pengaruh yang terjadi apabila upaya pengembangan bisa berjalan
dengan suksek dilakukan oleh berbagai pihak yang bersankutan dalam
menjaga Rumah Merah Lasem sebagai cagar budaya yang keadaannya
terjaga dan terawat dengan baik maka akan semakin banyak orang
yang tertarik untuk berwisata ke kawasan Rumah Merah Lasem,
sehingga pihak yang saling bersangkutan bisa mendapatkan feedback
yang sifatnya positif dari para wisatawan maupun pengunjung.

E. Kontribusi situs terhadap kehidupan masyarakat di masa kini


Masyarakat bisa merasakan perubahan ekonomi yang meningkat
karena beberapa orang dari masyarakat dapat bekerja di kawasan
Rumah Merah Lasem, karena di kawasan Rumah Merah Lasem
memerlukan juga tenaga keja untuk mengurus Rumah Merah Lasem.
Tenaga kerja yang bekerja di kawasan Rumah Merah Lasem memiliki
peran seperti untuk membuat kain-kain batik dengan manfaatnya
sebagai sumber usaha untuk memperoleh pemasukan, merawat benda-
benda peninggalan yang ada, bahkan menjaga keamanan di kawasan
Rumah Merah Lasem..
Masyarakat juga bisa menikmati destinasi wisata yang ada di
Rumah Merah Lasem yang dapat membantu orang-orang menambah
wawasan pengetahuan sejarah yang ada wilayah Lasem. Masyarakat
juga bisa menikmati kuliner yang tersedia di kawasan Rumah Merah
Lasem, dengan adanya berbagai macam menu kuliner yang cukup
beragam..
Pedagang-pedagang yang berjualan di sekitaran luar lingkungan
dekat di kawasan Rumah Merah Lasem, dapat merasakan dampak
positif yang bermanfaat seperti dagangan yang dijual bisa laku banyak
dibeli oleh orang-orang yang berkunjung ke Rumah Merah Lasem jika
pergi keluar berkeliling di lingkup Karang Turi. Terdapat tempat yang
cukup ramai berkumpulnya terjadinya jual beli yang dilakukan oleh
pedagang atau penjual dengan pembeli, para penjual di tempat tersebut
menjual berbagai dagangan baik itu makanan, minuman, dan barang
dagangan lainnya yang bisa mendatangkan manfaat yang baik..

IV. Penutup
A. Simpulan
1. Rumah Merah Lasem diperkirakan berdiri kisaran tahun 1800-an yang
letaknya di kawasan Karang Turi Lasem. Serta tempat ini dibeli oleh
Bapak Rudi Hartono pada tahun 2012.
2. Rumah Merah Lasem Rumah yang mengadopsi konsep percampuran
China dan Indies Belanda. Bangunan utama rumah merah ini seluas
265 meter persegi dan memiliki komposisi kamar sebagai pemisah
ruang. Arsitekturnya yang menggabungkan gaya Hindia dan Tiongkok
menjadikan Rumah Merah destinasi wisata budaya yang sayang untuk
ditinggalkan. Sebuah patung salah satu dewa yang dipasang di teras
depan memberikan kesan sedang berada di salah satu rumah di
Tiongkok.
3. Bapak Rudi Hartono memakai Rumah Merah tersebut sebagai
homestay, tempat menyimpan benda peninggalan orang Tionghoa
zaman dulu, kawasan kuliner, dan tempat yang disewakan untuk acara
tertentu.
4. Rumah Merah Lasem dapat dikembangkan melalui promosi lewat
sosial media yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik
wisatawan untuk berwisata di Rumah Merah dan dapat meningkatkan
perekonomian.
5. Masyarakat bisa merasakan dampak ekonomi yang meningkat melalui
sektor perdagangan dan usaha akibat adanya pengaruh dari situs
Rumah Merah Lasem.

B. Saran
1. Sebaiknya, akan lebih baik Pemerinta Daerah ikut membantu dalam
kepedulian upaya pelestarian cagar budaya Rumah Merah Lasem, yang
dimana dapat memberikan alokasi dana pelestarin yang dibutuhkan.
2. Sebaiknya, akan lebih baik jika masyarakat ikut serta dalam upaya
pengembangan situs Rumah Merah Lasem dengan cara membagikan
promosi usaha batik dari situs Rumah Merah melalui media sosial.
3. Sebaiknya, akan lebih baik jika para pemuda-pemudi yang ada dalam
lingkup kawasan Rumah Merah Lasem dapat berkontribusi secara
langsung dengan cara event studi tour secara bersama-sama.
DAFTAR PUSTAKA

Lengkap, Sejarah. 2022. Pengertian Situs Sejarah. Dosen Sejarah. Diakses


pada 6 September 2022 melalui https://dosensejarah.com/situs-sejarah/
Cahaya dan Kamila, Mia. (2019, Febuari 08). Rumah Merah Bagian dari
Sejarah Lasem. GenPI. Diakses pada 6 September 2022 melalui
https://www.genpi.co/berita/6074/rumah-merah-bagian-dari-sejarah-
lasem
Penulis. (2021, Maret 01). Rumah Merah Lasem, Bangunan Kuno Yang
Kekinian. VISITJAWATENGAH. . Diakses pada 6 September 2022
melalui https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/id/artikel/rumah-merah-
lasem-bangunan-kuno-yang-kekinian
Al-Multofa, Ilyas. (2019, Oktober 30). Menelusuri Eksotisme Rumah Merah
Peninggalan Cina di Lasem. SUARAMERDEKA. . Diakses pada 6
September 2022 melalui https://www.suaramerdeka.com/jawa-tengah/pr-
04115118/menelusuri-eksotisme-rumah-merah-peninggalan-cina-di-
lasem
Rey, Larasti. (2020, Januari 25). [Foto] Rumah Merah Sensasi Menginap di
Tiongkok Kecil Lasem, Rembang. IDN TIMES. Diakses pada 6
September 2022 melalui
https://jateng.idntimes.com/travel/destination/larasati-rey/foto-rumah-
merah-sensasi-menginap-di-tiongkok-kecil-lasem-rembang#page-2
Wibisono, Rahmat. (2019, September 09). Rembang Usulkan 3 Kawasan & 5
Bangunan Kuno Cagar Budaya. Solopos. Diakses pada 6 September 2022
melalui https://www.solopos.com/rembang-usulkan-3-kawasan-5-bangunan-
kuno-jadi-cagar-budaya-1017411
LAMPIRAN

A. Panduan Wawancara
No Indikator Pertanyaan
.
1. Sejarah situs.
a. Sejarah pendirian. Siapa tokoh yang mendirikan situs
Rumah Merah Lasem?
Kapan awal berdirinya Rumah Merah
Lasem?
Dimana letak lokasi dari situs Rumah
Merah Lasem?
Bagaimana Latar belakang sejarah
berdirinya situs Rumah Merah Lasem?
b.Sejarah penemuan. Siapa yang menemukan situs Rumah
Merah Lasem?
Kapan situs Rumah Merah Lasem
ditemukan?
Bagaimana latar belakangsejarah
penemuan situs Rumah Merah Lasem?
2. Deskripsi situs. Bagaimana kondisi situs Rumah Merah
Lasem di masa kini?
Arsitektur apa yang terdapat pada situs
Rumah Merah Lasem?
Corak apa yang terlihat pada situs Rumah
Merah Lasem?
Benda peninggalan bersejarah apa yang
yang terdapat dalam Rumah Merah
Lasem?
Berapakah ukuran luas dari situs Rumah
Merah Lasem?
3. Upaya pelestarian. Siapa saja yang terlibat dalam upaya
pelestarian dari situs Rumah Merah
Lasem?
Mengapa perlu dilakukan upaya
pelestarian?
Apa saja contoh upaya pelestarian yang
dapat dilakukan terhadap situs Rumah
Merah Lasem?
4. Upaya pengembangan. Siapa saja terlibat dalam upaya
pengembangan dari situs Rumah Merah
Lasem?
Mengapa perlu dilakukan upaya
pelestarian terhadapa situs Rumah Merah
Lasem?
Apa saja contoh upaya pengembangan
yang dapat dilakukan untuk situs Rumah
Merah Lasem?
Bagaimana dampak upaya
pengembangan situs Rumah Merah
Lasem dari segi ekonomi, destinasi, dan
cagar?
5. Kontribusi situs Rumah Apa saja contoh dampak yang didapat
Merah Lasem terhadap oleh masyarakat dari adanya situs Rumah
kehidupan masyarakat di Merah Lasem?
masa kini.
Manfaat seperti apa yang dapat dirasakan
oleh masyarakat yang tinggal di sekitar
kawasan Rumah Merah Lasem?
Bagaimana cara terus meningkatkatkan
dan mempertahankan dampak positif
yang muncul dari situs Rumah Merah
Lasem?
B. Panduan Observasi
No Indikator Pertanyaan
.
1. Deskripsi situs. Bagaimana kondisi situs Rumah Merah
Lasem di masa kini?
Arsitektur apa yang terdapat pada situs
Rumah Merah Lasem?
Corak apa yang terlihat pada situs Rumah
Merah Lasem?
Benda peninggalan bersejarah apa yang
yang terdapat dalam Rumah Merah
Lasem?
Berapakah ukuran luas dari situs Rumah
Merah Lasem?
2. Upaya pelestarian. Siapa saja yang terlibat dalam upaya
pelestarian dari situs Rumah Merah
Lasem?
Mengapa perlu dilakukan upaya
pelestarian?
Apa saja contoh upaya pelestarian yang
dapat dilakukan terhadap situs Rumah
Merah Lasem?
3. Upaya pengembangan. Siapa saja terlibat dalam upaya
pengembangan dari situs Rumah Merah
Lasem?
Mengapa perlu dilakukan upaya
pelestarian terhadapa situs Rumah Merah
Lasem?
Apa saja contoh upaya pengembangan
yang dapat dilakukan untuk situs Rumah
Merah Lasem?
Bagaimana dampak upaya
pengembangan situs Rumah Merah
Lasem dari segi ekonomi, destinasi, dan
cagar?
4. Kontribusi situs Rumah Apa saja contoh dampak yang didapat
Merah Lasem terhadap oleh masyarakat dari adanya situs Rumah
kehidupan masyarakat di Merah Lasem?
masa kini.
Manfaat seperti apa yang dapat dirasakan
oleh masyarakat yang tinggal di sekitar
kawasan Rumah Merah Lasem?
Bagaimana cara terus meningkatkatkan
dan mempertahankan dampak positif
yang muncul dari situs Rumah Merah
Lasem?
C. Foto-foto kegiatan selama berada di Lasem

Foto Widan dan Iam yang sedang berdiri di depan patung yang
berada di dalam Rumah Merah Lasem.

Wawancara bersama kepada


narasumber pertama

Foto saat Hanif, Wildan, dan Nicho melakukan wawancara


kepada informan pertama.
Foto tampilan pada bagian di dalam Rumah Merah Lasem.

Foto saat Wildan, Nicho, Hanif, dan Iam berada di depan


gerbang Tiongkok kecil Heritage Lasem.
Foto Widan dan Hanif sedang mewawancarai informan kedua
yang tempatnya berada di belakang Rumah Merah Lasem.

Peran Anggota

 Hanif Adhi Wibowo (11)


Penulis hasil wawancara dan penyusun laporan situs serta juru ambil
video.
 Hegal Noor Ilham (13)
Pemandu jalan dan juru ambil video.
 Muhammad Wildan H (22)
Mewawancarai informan kedua dan membantu Penulis wawancara.
 Nicholas Karsono (23)
Mewawancrai informan pertama, juru ambil video, penyusun serta
pengetik laporan situs

You might also like