You are on page 1of 14

Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No.

2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

KEBERLANJUTAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PEDESAAN


BERBASIS MASYARAKAT
.
Andito Sidiq Swastomo , Doddy Aditya Iskandar2
1

1
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
1
Bappeda Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
2
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
1
asswastomo@gmail.com, 2doddy@ugm.ac.id
Diterima: Desember 2019; Disetujui: April 2020

Abstract. PAMSIMAS is a government program to meet basic service needs that are not
served by the public system in rural areas through the development of community-based
drinking water supply systems. But in the post-construction development, it turns out that
the SPAM Desa was built experiencing different developments. This study aims to
determine the sustainability of community-based rural drinking water supply and the
factors that influence this sustainability. This study uses a qualitative approach with a case
study method in four villages in Purworejo Regency, namely the villages of Piji, Tridadi,
Jelok, and Gintungan. The analysis was conducted using comparative analysis with
research data derived from observations, interviews, and secondary data. The results
showed that villages with sustainability in social, financial, environmental, institutional,
and technical aspects have a very good level of sustainability while villages with
sustainability in just one aspect have a low level of sustainability. The sustainability of
SPAM Desa is influenced by social capital and human capital they have. Social capital
factors that influence in the form of a strong network of social relationships, trust, and
rules norms, while human capital factors that influence the form of motivation,
commitment, work team effectiveness and leadership.
Keyword: water supply, sustainability, human capital, social capital.
Abstraksi. PAMSIMAS merupakan salah satu program pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan layanan dasar yang tidak terlayani oleh sistem publik pada wilayah pedesaan
melalui pembangunan SPAM berbasis masyarakat. Namun dalam perkembangan pasca
konstruksi, ternyata SPAM Desa terbangun mengalami perkembangan yang berbeda-beda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberlanjutan penyediaan air minum pedesaan
berbasis masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada empat
desa di Kabupaten Purworejo, yaitu Desa Piji, Tridadi, Jelok, dan Gintungan. Analisis
yang dilakukan menggunakan analisis komparatif dengan data penelitian berasal dari
observasi, wawancara, dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa
dengan keberlanjutan pada aspek sosial, keuangan, lingkungan, kelembagaan dan teknis
mempunyai tingkat keberlanjutan yang sangat baik sedangkan desa dengan keberlanjutan
pada salah satu aspek saja mempunyai tingkat keberlanjutan yang rendah. Keberlanjutan
SPAM Desa dipengaruhi oleh modal sosial dan modal manusia yang dimiliki. Faktor
modal sosial yang mempengaruhi berupa jaringan hubungan sosial yang kuat,
kepercayaan, dan norma aturan, sedangkan faktor modal manusia yang berpengaruh
berupa motivasi, komitmen, efektivitas tim kerja dan kepemimpinan.
Kata kunci: penyediaan air minum, keberlanjutan, modal manusia, modal sosial.

14 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

PENDAHULUAN keberlanjutan SPAM dimana terdapat


Pemenuhan kebutuhan air mulai menjadi SPAM desa yang berfungsi baik, berfungsi
prioritas dan diadopsi oleh negara-negara sebagian dan bahkan tidak berfungsi sama
anggota PBB semenjak adanya deklarasi sekali sebagaimana terlihat pada Gambar 1.
Millennium Development Goals (MDGs)
pada September 2009 yang kemudian
berlanjut menjadi agenda Sustainable
Development Goals (SDGs) mulai tahun
2015. Pemerintah Indonesia sebagai negara
yang ikut dalam agenda tersebut
menempatkan tujuan itu sebagai salah satu
prioritas penyediaan layanan dasar dalam
pembangunan nasional. Pemerintah
menargetkan dalam RPJMN 2015--2019
bahwa pada akhir tahun 2019 cakupan
akses air minum layak secara menyeluruh
Gambar 1. Keberfungsian Sarana Air
di Indonesia mencapai 100% (Universal
Minum Secara Nasional
Access). Sumber: Sistem Informasi Manajemen
Pencapaian target penyediaan akses bagi Pamsimas Periode Juni, 2019
seluruh masyarakat membutuhkan usaha
Gambar 1 menunjukkan bahwa dari
dan kerja keras dari pemerintah dalam
seluruh SPAM yang terbangun ternyata
melakukan pembangunan layanan air.
hanya 84,4% saja SPAM Desa yang
Pemenuhan layanan di pedesaan mulai
berfungsi dengan baik, sisanya tidak
menjadi prioritas dalam pembangunan
berfungsi optimal dalam penyediaan air
wilayah yang sebelumnya lebih banyak ke
minum. Data keberfungsian SPAM desa di
perkotaan dibandingkan pedesaan. Salah
Kabupaten Purworejo juga menunjukkan
satu program andalan pemerintah guna
bahwa terdapat 5 desa yang tidak berfungsi
memenuhi kebutuhan layanan dasar yang
dan 1 desa yang berfungsi sebagian.
tidak terlayani oleh sistem publik pada
Keberlanjutan SPAM yang terbangun
wilayah perdesaan adalah Program
sangat penting untuk menjamin penyediaan
Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi
air minum di wilayah pedesaan terutama
Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Data
pada musim kemarau. Kepala BPBD
Sistem Informasi Manajemen Pamsimas
Purworejo, Boedi Hardjono, mengatakan
sebagaimana dilansir
seperti dimuat dalam https://krjogja.com
http://www.mis.pamsimas.org menunjukkan
bahwa masyarakat memanfaatkan berbagai
bahwa sampai dengan akhir tahun 2018
bantuan pemerintah untuk membangun
program telah dilaksanakan di 16.785 desa
sarana air bersih di desa mereka, ada
di seluruh Indonesia dan telah melayani
beberapa desa langganan bantuan air bersih,
sambungan rumah sebanyak 1260.135
tahun kemarin tidak minta lagi. Warga
dengan meteran air dan 612.257 tanpa
berhasil mengatasi masalah, mereka dapat
meteran air (SIM Pamsimas. Namun
bantuan Pamsimas atau bangun sarana air
demikian dalam perkembangan pengelolaan
bersih dengan dana desa. Hal senada juga
SPAM Desa Pamsimas secara nasional
diungkapkan Kabid Kedaruratan dan
menunjukkan adanya perbedaan dalam

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131 15


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

Logistik BPBD Purworejo, Hery Susanto, secara terus menerus (Bappenas, 2003).
sebagaimana dilansir https://www. Menurut Schuringa dalam Kamulyan, dkk
suaramerdeka.com mengharapkan agar (2017) sistem penyediaan air dikatakan
sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berkelanjutan ketika : sistem itu berfungsi
Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di desa- dan digunakan, sistem tersebut mampu
desa yang tidak aktif agar bisa diaktifkan memberikan tingkat manfaat yang sesuai
kembali. Selama ini di beberapa desa yang (kualitas, kuantitas, keteraturan, kesediaan,
sudah ada jaringan Pamsimas ternyata efisiensi, kesetaraan, keandalan dan
kesadaran masyarakat untuk melakukan kesehatan), berjalan dalam jangka waktu
pemeliharaan sangat kurang sehingga tidak yang lama tanpa berdampak buruk pada
berfungsi sebagaimana mestinya. Penelitian lingkungan, semua pembiayaan operasional
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dan pemeliharaan terpenuhi, terdapat
keberlanjutan SPAM Desa berbasis lembaga yang mengelola, dan mendapat
masyarakat setelah terbangun dan faktor dukungan yang layak dari pihak luar.
modal sosial dan modal manusia apa saja Mukherje, N dan van Wijk dalam
yang mempengaruhi keberlanjutan Trijunianto (2016) pada keberlanjutan
pengelolaan SPAM tersebut. untuk pembangunan air minum dan sanitasi
Keberlanjutan dapat diartikan sebagai terdapat 5 (lima) aspek, yaitu : teknis,
upaya dan kegiatan penyediaan air minum sosial, keuangan, lingkungan, dan
dan penyehatan lingkungan yang dilakukan kelembagaan. Kelima aspek tersebut
untuk dapat memberikan manfaat dan merupakan aspek yang saling
pelayanan kepada masyarakat pengguna mempengaruhi dan ketergantungan.

Gambar 2. Kunci Aspek Keberlanjutan Sarana Air Minum


Sumber: Mukherje, N & van Wijk, 2003
Sebagai program dengan pendekatan masyarakat di suatu wilayah sangat
berbasis masyarakat maka karakteristik dan ditentukan oleh kapasitas sumberdaya
kondisi modal manusia dan modal sosial manusia (human capital) dan faktor modal
suatu wilayah menjadi faktor penting dalam sosial (social capital). Terdapat tiga unsur
keberhasilan program. Menurut Rustiadi utama dari modal sosial, yaitu hubungan
dkk (2009) kapasitas pengelolaan saling percaya, norma serta jejaring

16 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

(network) dan keterkaitan (network), kasus holistik dengan empat kasus dan
sedangkan modal manusia menurut Mayo mengunakan metode analisis komparatif.
dalam Sukoco dan Prameswari (2017) Empat kasus yang digunakan dalam
memiliki lima komponen utama, yaitu : penelitian ini bertujuan untuk
individual capability, individual motivation, membandingkan antara persamaan dan
the organization climate, workgroup perbedaan dari setiap kasus sehingga
effectiveness dan leadership. didapatkan penjelasan secara komprehensif
Beberapa studi yang telah dilakukan mengenai bagaimana keberlanjutan
menunjukkan bahwa modal sosial dan penyediaan air minum berbasis masyarakat
modal manusia mempunyai pengaruh yang setelah terbangunnya infrastruktur SPAM
positif terhadap keberhasilan pembangunan. pedesaan dan faktor modal sosial dan
Kusumastuti (2015) menemukan bahwa modal manusia apa saja yang menyebabkan
kapasitas adaptasi yang dikembangkan oleh adanya perbedaan keberlanjutan penyediaan
masyarakat melalui modal sosial terikat air minum berbasis masyarakat.
dapat mewujudkan daya lenting, Sumber data didapat dengan cara
fleksibilitas, dan stabilitas dalam wawancara mendalam terhadap para
pembangunan dan pengelolaan infrastruktur narasumber yang mengetahui fakta-fakta
desa. Menurut penelitian Wirawan (2017) dan ikut berperan dalam kegiatan
modal manusia berpengaruh signifikan pengelolaan penyediaan air minum
terhadap kinerja perusahaan pada PDAM di perdesaan yang terdiri dari perangkat desa,
Kabupaten Tabalong. pengelola SPAM Desa, masyarakat
pengguna dan fasilitator pendamping
METODE PENELITIAN
program Pamsimas. Selain itu juga
Pendekatan yang digunakan peneliti
dilakukan dengan observasi lapangan secara
dalam penelitian ini adalah pendekatan
langsung untuk melihat kondisi SPAM dan
kualitatif dengan metode studi kasus. Yin
mengkaji data sekunder dari dokumen-
(2002) menyebutkan bahwa studi kasus
dokumen terkait yang ada.
merupakan strategi yang lebih cocok bila
Lokasi penelitian dilaksanakan pada
suatu penelitian berkenaan dengan how
empat desa di Kabupaten Purworejo, yaitu:
(bagaimana) atau why (mengapa), bila
Desa Piji, Desa Tridadi, Desa Jelok, dan
peneliti hanya memiliki sedikit peluang
Desa Gintungan. Pemilihan ini didasarkan
untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang
pada pertimbangan keempat desa tersebut
akan diselidiki dan bilamana fokus
telah selesai melaksanakan program
penelitiannya terletak pada fenomena
penyediaan air minum berbasis masyarakat
kontemporer (masa kini) di dalam konteks
pada tahap pertama (Pamsimas I) dan
kehidupan nyata. Penelitian ini
infrastruktur SPAM di ke empat desa
memfokuskan pada pertanyaan kepada
tersebut sudah beroperasi melakukan
penggguna, pengelola, dan pemerintah
pelayanan air minum kepada warga.
tentang bagaimana keberlanjutan SPAM
desa yang suda dilakukan dan mengapa HASIL DAN PEMBAHASAN
terjadi perbedaan dari kontek modal sosial Hasil penelitian menunjukkan setelah
dan modal manusia yang dimiliki. beroperasi mulai tahun 2012, layanan air
Desain penelitian yang dilakukan minum SPAM Desa Piji mengalami
dalam penelitian ini adalah desain multi perkembangan yang signifikan. Sampai

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131 17


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

dengan akhir tahun 2018 layanan SPAM apresiasi berupa Hibah Insentif Desa pada
desa telah menjangkau seluruh wilayah tahun 2014. Salah satu peningkatan layanan
desa dan sebagian besar warga sudah BP-SPAM "Tirta Wening" adalah
memanfaatkan layanannya. Jumlah memanfaatkan apikasi media sosial Grup
sambungan rumah (SR) mengalami Whatsapp untuk laporan permasalahan
peningkatan dari tahun ke tahun dan kini kerusakan jaringan air minum. Pengelola
telah berkembang menjadi 250 SR. telah menerapkan aturan dan sanksi terkait
Berdasar keterangan dari perangkat Desa hak dan kewajiban pengguna dan berlaku
Piji, mengatakan bahwa partisipasi sampai saat ini. Keberlanjutan pengelolaan
masyarakat Desa Piji dalam pembangunan SPAM Desa mulai tahun 2017 di desa Piji
SPAM Desa sampai saat ini masih berjalan diteruskan oleh KP-SPAM yang merupakan
baik. Hal ini dilihat dari tingkat partisipasi transformasi dari BP-SPAM dan menjadi
yang tinggi pada setiap pembangunan bagian dari salah satu unit usaha BUMDES
SPAM Desa baik saat pelaksanaan di Desa Piji.
Pamsimas I, bantuan HID dan Pamsimas
III. Masih adanya budaya gotong royong
dan sambatan /kerja bakti setiap ada
kegiatan sosial menjadikan pembangunan
SPAM di desa Piji berjalan dengan baik dan
lancar serta berfungsi optimal sampai
dengan saat ini. Dalam pemenuhan biaya
operasional dan pemeliharaan, jumlah iuran
dari para pelanggan sampai dengan saat ini
masih berjalan lancar dan masih dapat Gambar 3. Kondisi SPAM Desa Piji
menutup biaya pemeliharaan SPAM. Warga Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2019
mau untuk membayar tarif iuran pemakaian Pengelolaan SPAM Desa Tridadi yang
air sebesar Rp.2.000/m3 dan biaya beban mulai beroperasi sejak tahun 2010
operasional dan pemeliharaan sebesar menunjukkan perkembangan yang positif.
Rp.6.000/bulan untuk wilayah datar dan Layanan sambungan rumah mengalami
Rp.8.000/bulan untuk wilayah yang tinggi. kenaikan dari 50 SR pada awal mula
Tarif iuran yang sudah ditetapkan bersama beroperasi menjadi 235 SR pada tahun
dianggap tidak memberatkan para 2018. Seperti halnya desa Piji, partisipasi
pelanggan. Kuantitas dan kualitas sumber masyarakat desa dalam keberlanjutan
air SPAM Desa Piji terus terjaga dan SPAM Desa termasuk tinggi, baik berupa
mampu memenuhi kebutuhan pengguna. incash maupun inkind sejak Pamsimas I,
Setiap enam bulan sekali pihak pengelola bantuan HID dan Pamsimas III. Demikian
mengajukan uji kualitas air baik dari juga dengan kemauan warga untuk iuran
sumber maupun bak pengendapan untuk penggunaan air sebesar Rp.1.500/m3 dan
memenuhi standar dari Dinas Kesehatan. biaya beban pengelolaan sebesar
Pengelolaan SPAM Desa Piji pasca Rp.2.000/bulan. Para pengguna merasa
konstruksi dilakukan oleh Badan Pengelola tidak keberatan dan menilai sebanding
SPAM (BP-SPAM) "TIRTO WENING". dengan air yang didapat. Tinginya kemauan
Kinerja pengelola dalam keberlanjutan warga membuat pemenuhan biaya
SPAM Desa Piji sangat baik. dan mendapat

18 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

operasional dan pemeliharaan SPAM Desa SPAM Desa Jelok mulai beroperasi
Tridadi terpenuhi dari iuran yang sejak 2008 dan dalam perkembangannya
didapatkan dari para pelanggan sambungan mengalami penurunan. Saat ini SPAM Desa
rumah. Secara kuantitas air SPAM Desa hanya berfungsi sebagian saja berupa sumur
Tridadi sudah mencukupi kebutuhan warga. komunal. Keberlanjutan pelayan SPAM
Untuk mengatasi hal tersebut pengelola jaringan perpipaan sudah tidak berjalan, 30
mulai memanfaatkan mata air - mata air SR dengan menggunakan selang manual
yang berada di atas bukit Kualitas air sudah tidak terlayani semenjak tahun 2016
SPAM Desa Tridadi sudah memenuhi akibat bencana tanah longsor. Bencana
standar dan untuk menjaga kualitas air longsor yang terjadi menyebabkan
layanan setiap enam bulan sekali pihak hilangnya jaringan perpipaan SPAM Desa
pengelola mengajukan uji kualitas air baik Jelok di beberapa titik dan rusaknya
dari sumber maupun bak pengendapan. bangunan pengambilan air (intake).
Pengelolaan SPAM desa Tridadi dikelola Partisipasi masyarakat yang tinggi saat
oleh BP-SPAM "Tirta Lestari" . Kinerja pembangunan awal SPAM tidak terlihat
BP-SPAM desa Tridadi termasuk dalam dalam usaha menghidupkan kembali
kategori baik dan telah mendapat apresiasi operasional SPAM. Usaha untuk perbaikan
berupa Hibah Insentif Desa (HID). SPAM Desa tersebut tidak dilakukan
Kepengurusan BP-SPAM Desa Tridadi karena diperkirakan memakan biaya yang
termasuk aktif dimana rutin setiap bulan
besar. Berbeda dengan dua desa
mengadakan rapat anggota, dan pada rapat- sebelumnya, pelayanan penyediaan air
rapat tertentu dengan melibatkan pengguna minum dengan SPAM Desa di Desa Jelok
layanan air minum. BP-SPAM Tridadi telah menggunakan sistem gravitasi sehingga
menetapkan aturan dalam pengelolaan tidak ada iuran. Tidak adanya iuran dalam
SPAM, penerapan aturan ini masih berlaku pengelolaan SPAM menjadikan pengelola
sampai dengan sekarang walaupun dalam tidak mampu melakukan perbaikan. Secara
penerapannya masih belum maksimal.
kuantitas air SPAM Desa Jelok sebenarnya
Pengelolaan SPAM Desa mulai tahun 2017 mampu memenuhi kebutuhan air warga
di desa Tridadi menjadi bagian dari salah sekitar begitu juga dengan kualitas air yang
satu unit usaha BUMDES dan berubah dihasilkan SPAM termasuk bagus karena
nama menjadi KP-SPAM. berasal dari sumber air gunung dan telah
memenuhi standar dari Dinas Kesehatan.
Pengelolaan SPAM desa Jelok dilakukan
oleh BP-SPAM "Budur Jaya". Hasil
observasi lapangan diketahui kepengurusan
BP-SPAMS Desa Jelok sampai dengan saat
ini sudah tidak aktif karena SPAM Desa
sudah tidak berfungsi. Adanya perubahan
BP-SPAM menjadi KPSPAM dan menjadi
unit BUMDES membawa angin segar
Gambar 4. Kondisi SPAM Desa Tridadi dalam penyediaan air minum Desa Jelok.
Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2019 Mulai tahun 2017 BUMDES telah membuat
SPAM Desa baru secara bertahap dengan

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131 19


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

mengadopsi sistem yang diterapkan pada semakin banyak warga yang menggunakan
Pamsimas. Rencananya akan dikelola oleh keran umum yang ada untuk kebutuhan
sub unit usaha BUMDES dengan sistem sehari-hari menambah berat beban yang
langganan iuran bulanan dengan meteran. harus ditanggung. Secara kuantitas dan
kualitas air dari sumber SPAM Desa
Gintungan sudah bisa mencukupi
kebutuhan dan memenuhi standar Dinas
Kesehatan walaupun berubah dari rencana
awal. Kondisi SPAM dan sumber air yang
kurang terawat menunjukkan tidak adanya
upaya perlindungan dan pemeliharaan
terhadap sumber air. Pengelolaan SPAM
desa Gintungan di lakukan oleh BP-SPAM
"Tirta Guna Sehat". Kelembagaan
pengelola SPAM Gintungan saat penelitian
Gambar 5. Kondisi SPAM Desa Jelok
keberadaannya masih ada tetapi tidak aktif.
Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2019
Sebenarnya pada awal operasional kinerja
Hasil wawancara dan observasi pengelola SPAM Desa Gintungan lumayan
menunjukkan bahwa SPAM Desa baik, tetapi seiring berjalannya waktu
Gintungan dioperasikan mulai tahun 2012, kinerjanya mulai menurun. Manajemen
layanan penyediaan air sampai saat ini yang kurang baik ditambah lagi dengan
terjadi penurunan. Pengguna layanan yang tidak adanya norma aturan yang jelas dalam
awalnya 90 SR turun menjadi 80 SR pada pemakaian air mempersulit dalam
tahun 2016 dan berhenti operasi tahun pengelolaan SPAM.
2017. Ketidakberfungsian SPAM Desa
sejak tahun 2017 akibat kerusakan mesin
pompa tidak pernah tertangani sampai saat
ini. Seperti halnya Desa Jelok, partisipasi
masyarakat Desa Gintungan yang tinggi
saat pembangunan awal SPAM tidak
terlihat dalam usaha menghidupkan
kembali operasional SPAM, kontribusi
incash masyarakat yang dulu dilakukan saat
pembangunan tidak terjadi untuk perbaikan
pompa yang rusak, pengelola hanya
mengharapkan bantuan dari pemerintah Gambar 6.Kondisi SPAM Desa Gintungan
desa. Kondisi keuangan SPAM desa dari Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2019
iuran pelanggan tidak mampu lagi Analisis Perbandingan Aspek-Aspek
memenuhi biaya operasional dan Keberlanjutan Penyediaan Air Minum
pemeliharaan. Kemauan pengguna untuk Analisis perbandingan keberlanjutan
membayar terus menurun walaupun iuran antar desa dilakukan untuk mendapatkan
operasional; dan pemeliharaan hanya informasi yang komprehensif mengenai
sebesar Rp1.000,-/m3 dengan biaya beban keberlanjutan penyediaan air minum
Rp.1.000,-/bulan. Penurunan pengguna dan pedesaan air minum berbasis masyarakat

20 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

pada lokasi penelitian ditampilkan pada dua kelompok, yaitu (1) Penyediaan Air
Tabel 1. Minum Berkelanjutan yaitu Desa Piji dan
Tabel.1. memperlihatkan bahwa terdapat Desa Tridadi; (2) Penyediaan Air Minum
perbedaan perkembangan keberlanjutan Tidak Berkelanjutan yaitu Desa Jelok dan
SPAM Pedesaan pasca konstruksi. Desa Gintungan.
Perbedaan keberlanjutan ini terbagi menjadi
Tabel 1.
Perbandingan Perkembangan Keberlanjutan
Sistem Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat Tiap Desa
Aspek Desa Piji Desa Tridadi Desa Jelok Desa Gintungan
Aspek Sosial
Akses Layanan Air Tidak Tidak
Berkembang Berkembang
Minum Berkembang Berkembang
Kontribusi Kontribusi
Kontribusi dalam Kontribusi dalam
dalam dalam
Partisipasi Masyarakat pembangunan pembangunan
pembangunan pembangunan
turun turun
tinggi tinggi
Aspek Keuangan
Biaya Operasional dan BOP < Jumlah BOP < Jumlah BOP > Jumlah BOP > Jumlah
Pemeliharaan Iuran Iuran Iuran Iuran
Awal tinggi
Kemauan Membayar
Tinggi Tinggi Tidak ada iuran kemudian
Iuran
menurun
Aspek lingkungan
Kuantitas Air Mencukupi Mencukupi Mencukupi Mencukupi
Kualitas Air Baik Baik Baik Baik
Upaya Perlindungan
Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
Sumber Air
Aspek Kelembagaan
Hanya sebagian Hanya sebagian
Lembaga Pengelola Ada dan aktif Ada dan aktif
yang aktif yang aktif
Ada aturan dan
Ada aturan dan Tidak ada aturan Tidak ada aturan
sanksi tetapi
Aturan dan Norma sanksi yang dan sanksi yang dan sanksi yang
penerapan
jelas jelas jelas
belum optimal
Aspek Teknis
Kondisi unit Hanya berfungsi
Berfungsi baik Berfungsi baik Tidak berfungsi
produksi/distribusi sebagian
Sumber: Analisis, 2019
Aspek sosial menunjukkan bahwa penyediaan air minum melalui sumbangan
pelayanan sistem penyediaan air minum baik berupa uang, tenaga maupun material.
pada Desa Piji dan Desa Tridadi mengalami Kondisi berbeda terjadi pada sistem
peningkatan dan perkembangan yang cukup penyediaan air minum berbasis masyarakat
signifikan. Perkembangan ini mencakup di Desa Jelok dan Desa Gintungan.
luas wilayah pelayanan, jumlah pengguna Pelayanan sistem penyediaan air minum
dan panjang jaringan. Selain itu partisipasi desa berbasis masyarakat yang ada terus
masyarakat dalam penyediaan air minum mengalami penurunan bahkan sudah tidak
terus terjaga yang terbukti dari masih dapat beroperasi lagi. Upaya perbaikan dan
tingginya kontribusi warga dalam program pengoperasian kembali sistem penyediaan

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131 21


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

air minum desa yang ada menghadapi air dari sumber penyediaan air minum
kendala dalam biaya perbaikan. Partisipasi sangat mencukupi untuk memenuhi
warga desa tidak sama seperti pada saat kebutuhan para pengguna dan memperluas
pembangunan dulu dikarenakan banyak jaringan layanan. Secara kualitas, air
warga yang sudah membangun dan minum dari layanan kedua SPAM desa ini
memiliki sumber air sendiri. sudah memenuhi standar dari Dinas
Aspek keuangan menunjukkan bahwa Kesehatan. Adanya upaya untuk menjaga
sistem penyediaan air minum pada Desa kelestarian sumber air mendukung
Piji dan Desa Tridadi, jumlah dana iuran keberlanjutan sistem dalam penyediaan air
yang terkumpul setiap bulannya mampu minum pedesaan di kedua desa. Sedangkan
memenuhi kebutuhan biaya operasional dan pada Desa Jelok dan Desa Gintungan
pemeliharaan sistem penyediaan air minum menunjukkan bahwa kuantitas sumber air
kedua desa tersebut, selain itu sisa dana yang digunakan dalam sistem penyediaan
iuran yang terkumpul dipakai sebagai dana air minum sebenarnya cukup untuk
cadangan apabila terjadi kerusakan memenuhi kebutuhan para pengguna.
peralatan penyediaan air minum. Demikian juga dengan kualitas air yang
Tercukupinya kebutuhan biaya operasional dimiliki oleh sumber dan sistem penyediaan
sistem tidak terlepas dari tingginya tingkat juga telah memenuhi kualitas yang
kemauan iuran dari semua warga pengguna disyaratkan oleh Dinas Kesehatan. Upaya
yang merasa puas dengan pelayanan yang perlindungan terhadap sumber air di kedua
diberikan dalam penyediaan air minum. Hal desa belum ada.
ini berbeda dengan kondisi di Desa Jelok Aspek kelembagaan menunjukkan
dan Desa Gintungan. Tidak adanya bahwa dalam penyediaan air minum
penarikan iuran dalam pengelolaan terdapat perbedaan dalam keberlanjutan
penyediaan air minum di Desa Jelok pengelolaan SPAM Desa. Pada Desa Piji
menyebabkan tidak optimalnya dan Desa Tridadi menunjukkan bahwa
pemeliharaan sistem penyediaan air minum lembaga pengelola sistem penyediaan air
yang terbangun. Tidak adanya cadangan minum yang terbentuk (BPSPAM)
pendanaan berakibat pengelola kesulitan memiliki kinerja yang baik. Hal ini
dalam mencari pendanaan untuk perbaikan diperkuat dengan adanya aturan dan sanksi
jaringan yang rusak. Sedangkan kondisi di yang jelas dalam pengelolaan sistem
Desa Gintungan menunjukkan bahwa penyediaan air minum membuat mudah
terjadi penurunan jumlah pelanggan yang dalam pengelolaan walaupun penerapannya
mengakibatkan penurunan jumlah dana di Desa Tridadi belum optimal. Kondisi
iuran yang terkumpul. Penurunan yang berbeda terjadi pada kelembagaan
terjadi semakin lama berimplikasi kepada pengelola SPAM di Desa Jelok dan Desa
biaya operasional dan pemeliharaan SPAM Gintungan. Pada kedua desa ini
Desa hingga pada tahun 2017 sudah tidak kelembagaan pengelola yang terbentuk
mampu lagi untuk memperbaiki kerusakan tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
alat yang ada sehingga pelayanan terhenti. dalam pengelolaan operasional dan
Aspek lingkungan memperlihatkan pemeliharaan SPAM desa hanya sebagian
bahwa kuantitas dan kualitas air dalam pengurus saja yang aktif dan pada akhirnya
penyediaan air minum di Desa Piji dan vakum karena SPAM sudah tidak berfungsi
Desa Tridadi terjaga dengan baik. Kuantitas lagi. Belum adanya aturan yang jelas

22 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

mengatur pengelolaan SPAM desa Empat desa penelitian mempunyai tipe


membuat pengelola kesulitan dalam modal sosial yang sama yaitu bonding
menjalankan sistem penyediaan air minum social capital dalam penyediaan air minum
desa. bagi desa. Ikatan yang terjalin antar warga
Aspek teknis menunjukkan bahwa pada di keempat desa tersebut didasari keinginan
SPAM desa berkelanjutan kondisi unit bersama untuk memenuhi kebutuhan air
produksi dan unit distribusi masih berfungsi minum yang layak dan berkelanjutan.
dengan baik yaitu pada SPAM Desa Piji Hubungan sosial ini menumbuhkan
dan Desa Tridadi. Kondisi ini sangat partisipasi yang tinggi pada saat
menunjang kelancaran pelayanan air minum pembangunan SPAM Desa. Setelah
kepada para penguna yang akan berdampak beroperasinya SPAM Desa beberapa tahun
pada kemauaan mereka untuk membayar kemudian, partisipasi warga dalam
iuran untuk operasional SPAM. Pada keberlanjutan penyediaan air minum di
SPAM Desa Jelok dan Giintungan kondisi Desa Piji dan Desa Tridadi masih tinggi dan
yang terjadi berbeda dimana pada Desa berjalan. Masih tingginya tingkat partisipasi
Jelok SPAM desa terbangun hanya warga di Desa Piji dan Desa Tridadi
berfungsi sebagian yaitu sumur komunal disebabkan terpeliharanya kepercayaan
sedangkan jaringan perpipaan suda tidak warga terhadap penyediaan air minum oleh
bisa difungsikan karena rusak, sedangkan BP-SPAM Desa. Kondisi berbeda dialami
pada Desa Gintungan layanan air minum oleh Desa Jelok dan Desa Gintungan,
SPAM berhenti beroperasi karena semakin berkurangnya kepercayaan warga
kerusakan pompa air sehingga tidak dapat terhadap pelayanan SPAM desa
melakukan pelayanan. Upaya perbaikan menyebabkan penurunan partisipasi warga
pada dua desa tidak dapat dilakukan karena dalam keberlanjutan penyediaan air minum
terkendala keuangan SPAM yang tidak desa. Penerapan norma yang mengatur
mampu memenuhi pendanaan perbaikan. penyediaan air minum desa juga terdapat
Penjelasan diatas menunjukkan bahwa perbedaan dimana tiga desa mempunyai
desa-desa yang mengalami keberlanjutan norma aturan yang disepakati bersama
pada aspek sosial, keuangan, lingkungan, sedangkan pada desa yang lain tidak
kelembagaan dan teknis sampai dengan saat terdapat norma aturan.
ini SPAM desa yang dimiliki masih terus
Modal Manusia dalam Keberlanjutan
berlanjut dalam memberikan layanan air
Sistem Penyediaan Air Minum
minum pada warganya dan kondisi
Empat desa penelitian mempunyai
sebaliknya terjadi pada desa-desa yang
potensi modal manusia yang cukup besar.
tidak terjadi keberlanjutan pada aspek-
Kompetensi yang dimiliki penduduk ke
aspek tersebut. Hal ini melengkapi apa yang
empat desa memperlihatkan tingkatan yang
disampaikan oleh Purwanti (2015) bahwa
hampir sama ditinjau dari tingkat
proram pamsimas belum sepenuhnya
pendidikan penduduk, rata-rata pendapatan
menyelesaikan permasalaan air bersih
kecuali penduduk Desa Tridadi yang
namun proyek ini mempunyai potensi untuk
dengan rata-rata pendidikan penduduknya
tetap berlanjut.
SD-SMP. Demikian juga dengan motivasi
Modal Sosial dalam Keberlanjutan awal para pelanggan air minum di keempat
Sistem Penyediaan Air Minum desa tersebut yang sama-sama ingin

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131 23


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

mendapatkan air minum yang bagus, permasalahan tidak menemukan solusi.


mudah dan murah untuk memenuhi Motivasi masyarakat Desa Gintungan
kebutuhan sehari-hari. Motivasi masyarakat menurun setelah masyarakat sudah mampu
ini semakin tinggi pada Desa Piji dan Desa menyediakan air mandiri karena SPAM
Tridadi setelah melihat pelayanan yang tidak berfungsi, sedangkan di Desa Jelok
dilakukan oleh pengelola sistem penyediaan motivasi masyarakat sempat turun akan
air minum desa. Komitmen yang tinggi dari tetapi meningkat lagi sejak adanya
pengelola SPAM di Desa Piji dan Desa pembangunan SPAM desa lagi. Adanya
Tridadi dalam melakukan pelayanan kepemimpinan desa yang baru dan aktor
penyediaan air minum telah berhasil penggerak penyediaan air minum
memuaskan pelanggan. Efektivitas tim menumbuhkan harapan baru bagi
pengelola dalam penyediaan air di Desa Piji masyarakat desa Jelok
dan Desa Tridadi dengan adanya
Analisis Faktor Modal Sosial dan Modal
pembagian kerja yang jelas berhasil
Manusia Dalam Keberlanjutan Sistem
meningkatkan kinerja pengelolaan dan
Penyediaan Air Minum Berbasis
pelayanan SPAM. Adanya dukungan dari
Masyarakat
kepala desa dan aktor penggerak
Hasil penelitian peran modal sosial dan
pengelolaan menjadikan keberlanjutan
modal manusia yang telah dijelaskan
SPAM desa Piji dan Tridadi sampai saat
sebelumnya menunjukkan bahwa modal
ini. Kondisi berbeda terjadi pada Desa
sosial dan modal manusia empat desa
Gintungan dan Desa Jelok, kurangnya
penelitian mempunyai perbedaan. Untuk
komitmen dan tidak efektifnya kinerja dari
memahami faktor modal sosial dan modal
pengelola di kedua desa menyebabkan
manusia yang mempengaruhi keberlanjutan
penyediaan layanan air minum terus
penyediaan air minum seperti yang
menurun dan berhenti. Hal ini ditambah
dijelaskan pada pembahasan sebelumnya
lagi dengan tidak adanya dukungan dari
dapat dilihat pada tabel 2.
pemangku wilayah dan aktor penggerak
pengelolaan SPAM menjadikan

Tabel 2.
Analisis Faktor Keberlanjutan Sistem Penyediaan Air Minum

Modal Sosial Modal Manusia


Kepemimpinan
Kompetensi

Efektivitas
Komitmen

Desa
Motivasi
Jaringan

Norma

Kerja
Trust

Piji Kuat Tinggi Ada Cukup Tinggi Tinggi Efektif Baik


Tridadi Kuat Tinggi Ada Tinggi
Sedang Tinggi Tinggi Efektif Baik
Jelok Lemah Rendah Ada Sedang Rendah Rendah Tidak Kurang
Gintungan Lemah Rendah Ada Sedang Rendah Rendah Tidak Kurang
Sumber: Analisis, 2019

24 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

Tabel 2. menunjukkan bahwa Desa Piji yang terbentuk di kedua desa dalam
dan Desa Tridadi mempunyai modal sosial penyediaan air minum yang cenderung
yang kuat. Hubungan sosial masyarakat dan lemah menyebabkan menurunnya
jaringan yang terbentuk dalam masyarakat partisipasi masyarakat desa. Rendahnya
yang cenderung kuat memudahkan kepercayaan masyarakat kepada pengelola
pengelola dalam meningkatkan partisipasi menjadikan berkurangnya sumber biaya
masyarakat dalam penyediaan air minum. operasional dan pemeliharaan dari iuran,
Kepercayaan masyarakat yang tinggi kemauan warga untuk membayar juga
terhadap pengelolaan SPAM Desa semakin menurun. Rendahnya kepercayaan
memudahkan pengelola dalam masyarakat pada dua desa penelitian
meningkatkan kemauan pelanggan untuk disebabkan ketidakpuasan pengguna SPAM
membayar iuran operasional dan terkait pengelolaan layanan air minum
pemeliharaan SPAM. Adanya aturan yang selama ini yang tidak merata dan tidak
mengikat dan diterapkan dengan baik di lancar. Tidak adanya norma aturan yang
Desa Piji menambah kuat kepercayaan dan jelas membuat lembaga pengelola tidak bisa
hubungan sosial yang terbentuk dalam memberikan sanksi bagi masyarakat yang
penyediaan air minum, demikian juga melanggar, norma yang ada selama ini
dengan Desa Tridadi walaupun penerapan berupa nilai-nilai kearifan lokal.
aturan yang ada belum optimal. Modal manusia berupa kompetensi
Modal manusia Desa Piji dan Desa pengelola dan masyarakat di Desa Jelok dan
Tridadi berdasarkan tabel 2 juga Desa Gintungan termasuk cukup baik untuk
menunjukkan tingkatan cukup kuat. mendukung keberlanjutan sistem
Kapabilitas masyarakat yang sedikit penyediaan air minum desa, akan tetapi
berbeda ternyata tidak memberikan rendahnya motivasi masyarakat dalam
pengaruh yang signifikan dalam keikutsertaan penyediaan air minum dan
keberlanjutan penyediaan air minum di rendahnya komitmen pengelola dalam
kedua desa. Motivasi masyarakat desa yang pengembangan dan pelayanan
tinggi dalam memenuhi kebutuhan air menyebabkan layanan tidak berkembang
minum mempercepat dalam pengembangan bahkan menurun. Rendahnya motivasi
layanan jaringan SPAM. Komitmen yang masyarakat lebih banyak disebabkan karena
tinggi dalam melakukan layanan dan kerja beberapa warga telah membuat sumber air
tim yang efektif dalam pengelolaan sendiri ataupun mengambil dari sumber
menjadikan SPAM desa dapat terus lain, sedangkan rendanya komitmen dalam
beroperasi dan memberikan kepuasan pengelolaan dikarenakan kesibukan
kepada masyarakat pelanggan selain itu masing-masing pengelola diluar
kepemimpinan yang mendukung dan aktif pengelolaan SPAM yang hanya sebatas
dalam merespon kebutuhan masyarakat kerja sosial. Tidak adanya pembagian kerja
menjadikan penyediaan air minum dan yang jelas diantara pengelola menyebabkan
lembaga pengelola dapat berjalan dan tidak efektifnya pengelolaan SPAM yang
berkinerja baik. berakibat pengelolaan SPAM tidak optimal
Modal sosial Desa Jelok dan Desa dan hanya satu dua orang saja yang aktif.
Gintungan berdasarkan tabel.2 memiliki Tidak adanya aktor yang mampu
kondisi yang berbeda dengan Desa Piji dan menggerakkan dan mencari solusi yang
Desa Tridadi. Hubungan sosial dan jaringan baik menyebabkan kurang baiknya

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131 25


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

kepemimpinan di ke dua desa sehingg manajerial dan berkarakter sensitif dan


kelembagaan pengelola hanya menunggu responsif. Peran modal manusia dalam
bantuan untuk mengoperasionalkan SPAM lembaga pengelola dalam penelitian ini juga
kembali dan lembaga tidak berjalan sesuai dengan pendapat Mayo dalam
(vakum). Hal ini ditambah lagi kurangnya Sukoco dan Prameswari (2017) bahwa
kepedulian pemangku wilaya desa terahdap modal manusia merupakan nilai tambah
permasalahan SPAM desa. dalam perusahaan setiap hari melalui
Hasil pembahasan analisis terhadap motivasi, komitmen, kompetensi serta
indikator-indikator setiap variabel modal eektifitas kerja tim.
sosial dan modal manusia dapat
SIMPULAN
disimpulkan bahwa modal sosial dan modal
Penyediaan air minum pedesaan dengan
manusia yang dimiliki oleh Desa Piji dan
pendekatan berbasis masyarakat
Desa Tridadi lebih besar dibanding Desa
mempunyai keberlanjutan yang berbeda-
Jelok dan Desa Gintungan. Adanya jaringan
beda. Desa dengan keberlanjutan pada
yang kuat, kepercayaan masyarakat yang
aspek sosial, keuangan, lingkungan,
tinggi, dan juga norma aturan yang berlaku
kelembagaan dan teknis mempunyai tingkat
menggambarkan bahwa modal sosial yang
keberlanjutan yang sangat baik sedangkan
terdapat di Desa Piji dan Tridadi termasuk
desa dengan keberlanjutan hanya pada salah
besar dan memiliki pengaruh yang kuat
satu aspek saja mempunyai tingkat
dalam keberlanjutan penyediaan air minum.
keberlanjutan yang rendah.
Demikian juga halnya dengan modal
Keberlanjutan SPAM Desa sangat
manusia yang berupa motivasi masyarakat
dipengaruhi oleh modal sosial dan modal
yang tinggi, komitmen pengelola yang
manusia yang dimiliki. Faktor modal sosial
tinggi, efektivitas kerja yang baik dan
yang mempengaruhi berupa jaringan
adanya pengelola serta pemangku wilayah
hubungan sosial yang kuat, kepercayaan
yang memiliki leadership yang baik
yang tinggi, dan adanya norma aturan,
menunjukkan bahwa modal manusia Desa
sedangkan faktor modal manusia yang
Piji dan Tridadi cukup besar dan juga
berpengaruh berupa motivasi, komitmen,
berpengaruh dalam keberlanjutan
efektivitas tim kerja dan kepemimpinan.
penyediaan air minum desa.
Mengingat pentingnya peran modal
Penjelasan diatas menunjukkan bahwa
sosial dan modal sosial maka peningkatan
keberlanjutan pengembangan layanan air
dan penguatan kedua modal tersebut
minum menuntut adanya modal sosial dan
menjadi sebuah tantangan dalam
modal manusia yang kuat untuk
keberlanjutan penyediaan air minum untuk
menggerakkan sistem penyediaan air
mencapai target universal acces air minum.
minum berbasis masyarakat. Hal ini
Penguatan dan pemberdayaan masyarakat
melengkapi apa yang dikemukakan
desa oleh Pemerintah Daerah harus
Syaefulrahman (2017) bahwa kepercayaan,
ditingkatkan dan dipandang sebagai bentuk
kebersamaan, norma, dan jaringan yang
investasi dalam mewujudkan keberhasilan
hidup dalam masyarakatnya menjadi modal
pembangunan pedesaan.
bagi terwujudnya pembangunan desa
apabila pemimpinnya memiliki kemampuan

26 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 2, Mei 2021, Hal 14-27 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

DAFTAR PUSTAKA

Aditya,I.(2018). BPBD_Purworejo Siapkan 2600 Tangki_Air Bersih, Diterima 23 Mei


2019 https://www.krjogja.com/web/news/read/67402/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2003). Kebijakan Nasional Pembangunan
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat. Jakarta : Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional.
Farisa, B.M.R. (2018). Keterkaitan Modal Sosial Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam
Pembangunan Infrastruktur (Program Alokasi Dana Desa) Desa Pajaran
Kecamatan Poncokusumo. Sarjana Thesis. Universitas Brawijaya.
Fathy, R. (2019). “Modal Sosial: Konsep Inklusivitas dan Pemberdayaan Masyarakat.”
Jurnal Pemikiran Sosiologi. 6(1). 1-17
Kamulyan, P. Wiguna, I.P.A. dan Slamet, A. (2017). Penilaian Keberlanjutan Pengelolaan
Sistem Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat Di Kota Blitar. Insitut
Teknologi Sepuluh November Journal Of Civil Engineering. 32(2). 60-68
Kusumastuti, A. (2015). Modal Sosial dan Mekanisme Adaptasi Masyarakat Pedesaan
dalam Pengelolaan dan Pembangunan Insfrastruktur. MASYARAKAT : Jurnal
Sosiologi. 20(1). 81-97.
Maryati, S., Rahmani, N. I., & Rahajeng, A. S. (2018). Keberlanjutan Sistem Penyediaan
Air Minum Berbasis Komunitas (Studi Kasus: HIPPAM Mandiri Arjowinangun,
Kota Malang). Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6(2). 131-147
Nengsi, S. (2018). Analisis Keberlangsungan Program Penyediaan Air Minum Dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pasca Pamsimas) Di Desa Lilli Kecamatan
Matangnga Kabupaten Polewali Mandar. J-Kesmas Jurnal Kesehatan Masyarakat.
4(1). 33-42
Nugroho, A.A and Maryono, M. (2016). Peluang Keberlanjutan Program Penyediaan Air
Minum Berbasis Komunitas (PAMSIMAS) di Kabupaten Kendal. Jurnal
Pembangunan Wilayah & Kota. 12(2). 140-153,
Purwanti. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberlanjutan Program Pamsimas
Di Desa Margoyoso Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang . Tesis. Universitas
Gadja Mada.
Rustiadi, E., Saefulhakim, S., & Panuju, R. D. (2009). Perencanaan dan Pengembangan
Wilayah. Jakarta, Indonesia: Yayasan Obor Indonesia.
Sukoco, I. dan Prameswari, D. (2017). Human Capital Approach To Increasing
Productivity Of Human Resources Management. Jurnal AdBispreneur. 2(1). 93-
104
Triangga P. (2018). Atasi Kekeringan Jangka Panjang, BPBD Purworejo Usulkan
Beberapa Upaya. Diterima 23 Mei 2019, dari https://www.suaramerdeka.com
/news/baca/117451/
Trijunianto, O. (2016). Analisis Faktor Keberlanjutan Sarana Air Minum Program
Pamsimas Di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tesis. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
Wirawan, S. (2017). Pengaruh Human Capital, Structural Capital, Dan Customer Capital
Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Di
Kabupaten Tabalong. Jurnal Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis. 1(2).
387-404
Yin, R. K. (2002). Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i2.131 27

You might also like