You are on page 1of 16

JURNAL GEOGRAFI

Geografi dan Pengajarannya


ISSN 1412 - 6982
e-ISSN : 2443-3977
Volume XVIII Nomor 1 Juni 2020

PENGARUH LAMUN (SEAGRASS) TERHADAP KEHIDUPAN IKAN DI


PERAIRAN PULAU PRAMUKA,KEPULAUAN SERIBU
M. Fahmi Miftahudin, Muzani, Bagas Hardianto, Novia Putri Ramadhita,
Silvia Widyarini
Prodi Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Jakarta

Abstract : Seagrass ecosystems are ecosystems that have biodiversity and


have high primary productivity in shallow sea waters. Seagrass is a plant of
sperm that lives in shallow sea waters with a depth of 0.5-10 m or more in clear
waters, with the structure of the body owned by seagrasses ranging from roots,
leaves, flowers to seeds. This ecosystem also has associations with various
groups of organisms, one of which is fish. Seagrass ecosystems can be found
in most of the waters of the island in the Thousand Islands National Park, such
as on Pramuka Island which is located in the Thousand Islands cluster which
is the administrative and administrative center of the Thousand Islands
Administrative District and is included in the Pulau Panggang Village. The
purpose of this study was to determine how the effect of seagrass ecosystems
on fish life on Pramuka Island. This research was conducted using the field
observation method. Then the data collection techniques include primary data
and secondary data. Our results show that the life of seagrass and epiphytic
microalgae is strongly influenced by the physical parameters of an optimal
water to support the life of seagrass plants. These things such as temperature,
salinity, pH, and substrate. Scout Island is an ideal place for the growth of
seagrass plants so that there are various types of seagrass growing there.
Common types of fish found in the north are, siganus sp. from the family
Siganidae. Siganus sp. is the most common type of fish found on Pramuka
Island, this is due to the fish having a habit of living in groups in the seagrass
area (Rappe 2010). The results were also obtained that the role of seagrass
for fish is very important, namely as a fish care and protection area, as fish
food, and as a place to look for food.
Keywords: Seagrass Ecosystems, Fish, Pramuka Island
A. PENDAHULUAN adalah memiliki akar rimpang (rhizome)
Lamun merupakan tumbuhan yang membuat lamun mampu bertahan
Agiospermae yang hidup di perairan laut meskipun dengan arus laut yang cukup
dangkal dengan kedalaman 0.5 – 10 m kencang. Selain itu lamun memiliki
atau lebih pada perairan jernih (Azkab kemampuan untuk melakukan polinasi di
2000). Lamun memiliki struktur tubuh bawah air yang dikenal dengan
mulai dari akar, daun, bunga hingga hidrophilus (Tangke 2010).
biji.Lamun beradaptasi penuh untuk Ekosistem lamun dapat
dapat hidup pada lingkungan laut. Salah ditemukan di sebagian besar perairan
satu bentuk adaptasi lamun untuk pulau dalam kawasan Taman Nasional
dapat bertahan pada lingkungannya Laut Kepulauan Seribu seperti pada
Alamat korespondensi :
E-mail : fahmimiftah192@gmail.com 27
Pulau Pramuka yang terletak pada Keberadaan lamun di
gugusan Kepulauan Seribu yang Kepulauan Seribu mendukung
merupakan pusat administrasi dan produksi perikanan masyarakat.
pemerintahan Kabupaten Namun, kegiatan-kegiatan manusia
Administratif Kepulauan Seribu dan dapat menyebabkan terjadinya
termasuk ke dalam Kelurahan Pulau kerusakan ekosistem perairan laut
Panggang. Di Pulau Pramuka terdapat dangkal, termasuk ekosistem lamun.
tiga ekosistem yaitu, ekosistem Beberapa faktor utama yang
mangrove, ekosistem lamun, dan mengganggu dan mempengaruhi
ekosistem terumbu karang. Ketiga perubahan ekosistem lamun di
ekosistem tersebut mempunyai peran kawasan Taman Nasional Kepulauan
masing masing dan saling membentuk Seribu antara lain adalah pencemaran,
interaksi yang terkait satu sama lain. kegiatan pembangunan, aktivitas
Ekosistem lamun merupakan keseharian di pulau-pulau pemukiman
ekosistem yang memiliki dan kegiatan reklamasi dan
keanekaragaman hayati dan memiliki pengerukan pantai (BTNKs 2008).
produktivitas primer yang tinggi pada Kurangnya informasi tentang
perairan laut dangkal. Ekosistem ini arti pentingnya ekosistem lamun
juga memiliki asosiasi dengan menyebabkan ekosistem yang sangat
berbagai kelompok organisme, salah potensial ini terabaikan. Perhatian
satu diantaranya adalah ikan. terhadap ekosistem lamun masih

Ekosistem Lamun mempunyai sangat kurang dibandingkan dengan

peranan penting bagi kehidupan ikan, ekosistem mangrove dan terumbu

yaitu sebagai daerah asuhan (nursery karang. Mengamati ekosistem lamun

ground), sebagai tempat mencari ikan memberikan pemahaman betapa

(feeding ground) dan sebagai tempat pentingnya nilai ekologis dari lamun

berlindung. Beberapa ikan seperti dari dan ikan ikan yang hidup di dalamnya,

famili Scaridae menjadikan lamun oleh sebab itu perlu dilakukan

sebagai makanan (Adrim 2006). penelitian untuk mendapatkan

Gillanders (2006) menyatakan bahwa informasi mengenai ekosistem lamun

padang lamun memiliki produktivitas terutama pengaruh ekosistem lamun

primer dan dukungan yang besar terhadap kehidupan ikan di Pulau

terhadap kelimpahan dan keragaman Pramuka.

ikan.

28 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XVIII, NOMOR 1, JUNI 2020: 27-42


B. METODOLOGI PENELITIAN Seribu adalah kawasan pelestarian
Tujuan penelitian ini adalah alam bahari di Indonesia yang terletak
untuk mengetahui bagaimana kurang lebih 45 km pada lokasi
pengaruh ekosistem lamun terhadap geografis 5°23’ - 5°40’ LS, 106°25’ -
kehidupan ikan di Pulau Pramuka. 106°37’ BT sebelah utara Jakarta.
Penelitian ini dilakukan dengan Secara administratif kawasan TNKPS
menggunakan metode observasi berada dalam wilayah Kabupaten
lapangan. Metode observasi lapangan Administrasi Kepulauan Seribu,
adalah suatu cara untuk memperoleh terletak di Kecamatan Kepulauan
data dan informasi faktual melalui Seribu Utara, tepatnya di tiga
pengamatan langsung di lapangan kelurahan yaitu Pulau Panggang,
(Sugiono,2010). Objek dalam Pulau Kelapa, Pulau Harapan, dan
penelitian ini adalah Ekosistem Lamun Pulau Pramuka. Secara geografis
yang terdapat di Pulau Pramuka, Taman Nasional ini terletak pada
Kepulauan Seribu. Teknik 5°24’ - 5°45’ LS, 106°25’ - 106°40’
pengumpulan data meliputi data BT' dan mencakup luas 107.489 ha
primer dan data sekunder. Data primer (SK Menteri Kehutanan Nomor
adalah sumber data yang diperoleh 6310/Kpts- II/2002), yang terdiri dari
secara langsung melalui wawancara wilayah perairan laut seluas
dengan pihak pengelola Taman 107.489.ha (22,65% dari luas perairan
Nasional Kepulauan Seribu di Pulau Kabupaten Administrasi Kepulauan
Pramuka, sedangkan data sekunder Seribu) dan 2 pulau (Pulau Penjaliran
diperoleh melalui media perantara atau Barat dan Pulau Penjaliran Timur)
secara tidak langsung berupa literatur, seluas 39,50 ha.
bukti yang telah ada dan papan Taman Nasional Laut Kepulauan
informasi yang terpasang di lokasi Seribu tersusun oleh ekosistem pulau-
penelitian yang dipublikasikan secara pulau sangat kecil dan perairan laut
umum. dangkal, terumbu karang, mangrove
dan lamun. Kedalaman laut dangkal
C. HASIL DAN PEMBAHASAN sekitar 20 - 40 m. Terdapat 3 (tiga)
1. Kondisi Geografis Objek Kajian ekosistem utama pembentuk sistem
a. Taman Nasional Kepulauan
ekologis kawasan TNKPS, yaitu :
Seribu
hutan pantai, hutan mangrove, padang
Taman Nasional Kepulauan
lamun dan terumbu karang. Secara

Miftahudin dkk, Pengaruh lamun (seagrass) terhadap.... 29


ekologis ketiga ekosistem utama ibukota kabupaten & pemukiman.
tersebut merupakan penyangga alami 2. Peran Padang Lamun Terhadap
bagi daratan pulau yang memberikan Ikan

sumbangan manfaat bagi manusia baik Ikan merupakan salah satu


secara langsung maupun tidak organisme yang berasosiasi dengan
langsung. Suhu udara rata-rata di padang lamun. Banyak penelitian
kawasan TNKPS berkisar antara mengatakan betapa pentingnya padang
26.5ºC - 28.5ºC dengan curah hujan lamun sebagai habitat untuk ikan.
tahunan berjumlah sekitar 1.700 mm. Ekosistem lamun mempunyai
distribusi luas di daerah pesisir tropis
b. Pulau Pramuka dan lamun mempunyai berbagai
Pulau Pramuka masuk wilayah peranan bagi kehidupan dan
kabupaten administrasi Kepulauan penghidupan ikan yaitu, sebagai
Seribu terletak di sebelah utara Teluk daerah asuhan dan perlindungan,
Jakarta. Lokasinya berada antara sebagai makanan ikan-ikan itu sendiri
06°00’40” dan 05°54’40” Lintang dan sebagai padang pengembalaan
Selatan dan 106°40’45” dan atau tempat mencari makan (feeding
109°01’19” Bujur Timur. Total luas ground).
keseluruhan wilayah Kabupaten a. Lamun Sebagai Daerah Asuhan dan
Administrasi Kepulauan Seribu luas Perlindungan Ikan
daratan mencapai 897.71 Ha dan luas (Kikuchi 1974) menyatakan
perairan Kepulauan Seribu mencapai peranan tradisional padang lamun
6.997,50 Km2. Topografi Kepulauan adalah sebagai derah asuhan. Padang
Seribu rata-rata landai. Berdasarkan lamun dapat berperan sebagai daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 55 asuhan bagi ikan ikan muda (juvenile).
Tahun 2001 tentang pembentukan Harada (1963) menyatakan bahwa
kabupaten administrasi Kepulauan ikan ikan penghuni musiman (seasonal
Seribu, secara resmi kepulauan seribu resident species) dari padang lamun
menjadi pemerintah kabupaten bermigrasi ke pantai berbatu dan
administrasi kepulauan Seribu, mengahabiskan sebagian masa
terpisah dari bagian kota Jakarta dewasanya di padang lamun . (Kikuchi
dengan pusat kabupaten berada di 1964, 1974) menyatakan beberapa
Pulau Pramuka. Luas Pulau Pramuka ikan niaga yaitu Sebastes inermis dan
+/- 16 Ha, dengan peruntukan sebagai S. marmoratus menggunakan padang

30 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XVIII, NOMOR 1, JUNI 2020: 27-42


lamun sebagai daerah asuhan. Selain (Randall 1965) juga mendapatkan
sebagai daerah asuhan, padang lamun bahwa terumbu karang yang
juga dapat memberikan perlindungan berbatasan dengan padang lamun
bagi ikan ikan yang berada di selalu dipisahkan oleh daerah pasir
dalamnya, baik dari faktor biologi yang tidak bervegetasi. Bongkahan
yaitu predator mapun dari faktor fisik bongkahan karang (patch reef) juga
seperti suhu dan sengatan matahari selalu dikelilingi oleh lingkaran pasir
(Redjeki 1993). Hal ini berhubungan yang tidak bervegetasi. Hal tersebut
dengan kelimpahan dan distribusi menunjukkan adanya pengaruh ikan-
lamun. (Orth & Heck 1980) ikan herbivor yang memakan lamun.
menyatakan bahwa salah satu
c. Lamun Sebagai Tempat Mencari
kelimpahan ikan juga disebabkan Makan (Feeding Ground)
karena meningkatnya suhu dan Hubungan padang lamun sebagai
bertambahnya biomassa lamun dan tempat mencari makan di perairan
sebaliknya menurun karena tropis dinyatakan melalui variasi fauna
menurunnya suhu dan berkurangnya padang lamun dalam siklus harian
biomassa lamun. Kelimpahan ikan (Robblee & Zieman 1984). Beberapa
lebih tinggi di daerah yang bervegetasi ikan karnivora memanfaatkan padang
(padang lamun) dari pada di daerah lamun yang jauh dari terumbu karang
yang bukan bervegetasi. pada malam hari. (Bell & Harmelin-
b. Lamun Sebagai Makanan Ikan Vivien 1982-1983) mendapatkan
bahwa kelimpahan dan jumlah jenis
Dalam rantai makanan di laut, di
ikan pada malam hari lebih besar dari
daerah subtropis, hampir seluruh
siang hari. Kelompok ikan ikan yang
produksi tumbuhan di daerah padang
bermigrasi dari terumbu karang
lamun digunakan oleh invertebrata
menyebar dan secara individual
sebagai sumber energj, akan tetapi di
mencari makan setelah sampai di
daerah tropik aliran energi ini terletak
padang lamun. Pada dini hari ikan ikan
pada ikan-ikan herbivora . Ikan ikan
tersebut kembali ke terumbu karang
kecil sangat menyukai lamun sebagai
menggunakan jalur yang sama. (Dolar
tempat tinggal sementara karena
1989), menyebutkan bahwa adanya
banyak hewan hewan kecil yang
keanekaragaman dan kelimpahan
menempel pada daun lamun yang
spesies ikan di padang lamun sebagai
merupakan makanan bagi ikan kecil.
habitat biota seperti udang, juga

Miftahudin dkk, Pengaruh lamun (seagrass) terhadap.... 31


menjadikan padang lamun sebagai laut dangkal, daerah yang selalu
tempat mencari makan (feeding mendapat genangan air saat air surut,
ground) bagi beberapa predator. dan estuaria yang memiliki kadar garam
(Coles et al. 1993), menyebutkan yang tinggi. Tumbuhan ini tersebar dan
familia Ariidae, Carcharhinidae, tumbuh di sebagian besar perairan
Haemulidae, Lethrinidae, Lutjanidae, pantai yang ada di dunia. Di tempat
Platycephalidae, Polynemidae, pada kedalaman yang dapat ditembus
Sciaenidae, Sparidae, dan cahaya matahari dan dapat diterimanya
Sphyraenidae merupakan predator nutrien dari darat dan laut tersebutlah
penting bagi udang Penaeid Juvenile di tempat yang dapat ditumbuhi tumbuhan
Padang Lamun. (Dolar 1989) lamun ((Den Hartog (1997) dan Nienhui
mengatakan tingginya kelimpahan et al. (1989)). Lamun dapat tumbuh
ikan di padang lamun malam hari pada substrat pasir, pasir – lumpuran,
berhubungan dengan kelimpahan lumpur – pasiran, lumpur lunak, dan
Crustacea di malam hari, disebabkan karang. Lamun dapat ditemukan
migrasi malam hari (nokturnal tumbuh di daerah pasang surut terendah
migration) dari hewan-hewan tersebut hingga di daerah subtidal dengan
ke padang lamun dari habitat kedalaman 40 m – 90 m selama masih
sekitarnya, seperti terumbu karang dan dapat ditembus sinar matahari (Dahuri,
mangrove. Hampir semua jenis ikan 2003).
yang didapatkan adalah karnivor. Hal Kehidupan lamun dan mikroalga
tersebut memberikan indikasi bahwa epifit sangat dipengaruhi oleh
padang lamun tersebut merupakan parameter fisik suatu perairan yang
padang pengembalaan (feeding area) optimal untuk menunjang
bagi ikan-ikan nokturnal. padang kehidupannya. Hal – hal tersebut seperti
lamun yang berdekatan dengan suhu, salinitas, pH, dan substratnya.
terumbu karang merupakan padang Nilai pH di suatu perairan memegang
pengembalaan ikan-ikan karang yang pengaruh besar terhadap organisme
besar. yang ada, maka dari itu pH selalu
dijadikan petunjuk dalam menentukan
3. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi baik buruknya suatu perairan (Odum,
ekosistem lamun 1993). Ukuran pH disuatu perairan
Tumbuhan lamun dapat hidup dan dijadikan sebagai indikator
berkembang dengan baik di perairan keseimbangan unsur – unsur kimia dan

32 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XVIII, NOMOR 1, JUNI 2020: 27-42


dapat berpengaruh terhadap pada substrat berbatu lamun yang
ketersediaan unsur – unsur kimia dan tumbuh disana memiliki akar yang
hara yang bermanfaat bagi kehidupan lebih panjang dan lamun yang agak
vegetasi akuatik (Odum, 1993). Di kecil. Daerah perairan bagian utara
Indonesia, umumnya pH air laut yang kami teliti bersubsrat pasir halus
bervariasi antara 6 – 8,5 dengan sehingga hamparan lamunnya luas
penurunan pH 1,5 dari nilai alami dapat dengan akar yang pendek (Andi Adli,
memperbesar toksitas 1000 kali dkk, 2016).
(Dahuri, 2004). Pada wilayah perairan Kemudian kedalaman pada saat
utara yang kami ukur, pH air lautnya penelitian, diperkirakan memiliki
yaitu sebesar 6 yang bisa dikatakan kedalaman rata – rata dibawah 1 m
sebagai kategori yang kesuburan yang ideal untuk tumbuhnya vegetasi
perairannya produktif. lamun dan mikroalga epifit. Kecerahan
Salinitas air laut yang dapat perairan sangat erat kaitannya dengan
ditolerir oleh lamun ialah berkisar proses fotosintesis lamun (Andi Adli,
antara 6 – 60% dan bisa juga mentorerir dkk, 2016). Kecerahan pada tempat
air tawar namun dalam periode yang kita meneliti diperoleh kecerahan
pendek (Phillips dan Menes, 1988). sebesar 100%, sehingga kami bisa
Untuk lamun, salinitas yang optimal melihat dengan jelas dasar tempat
adalah 35% (Zieman dalam Berwick, lamun tersebut tumbuh. Dimana
1983). Penurunan laju fotosintesis dan disana kami juga bisa melihat bahwa
pertumbuhan dapat juga disebabkan terdapat berbagai jenis vegetasi lain
oleh penurunan salinitas (Hammer selain lamun dengan kasat mata dan
dalam Berwick, 1983). Pada penelitian juga ikan karang. Jadi daerah utara
yang kami lakukan di daerah utara, Pulau Pramuka merupakan daerah
salinitas air laut yang terukur oleh kami perairan yang ideal untuk
hasilnya ialah 1038/33. pertumbuhan tumbuhan lamun.
Lamun dapat tumbuh di berbagai
4. Jenis-Jenis Lamun di Pulau
jenis substrat seperti berpasir campur Pramuka
lumpur, pasir bercampur karang, dan Lamun berfungsi sebagai daerah
berpasir. Hamparan lamun yang cukup asuhan (nursery ground), sebagai
luas dan memiliki akar pendek dapat tempat tempat mencari makan ikan
ditemukan pada substrat berlumpur (feeding ground), dan sebagai tempat
dan berpasir halus, sedangkan lamun berlindung. Beberapa ikan seperti dari

Miftahudin dkk, Pengaruh lamun (seagrass) terhadap.... 33


famili Scaridae menjadikan lamun sepanjang dua meter,mempunyai
sebagai makanan (Adrim 2006). serabut kaku berwarna hitam,serta
(Gillanders 2006) menyatakan bahwa mempunyai akar yang besar menancap
padang lamun memiliki produktivitas kuat. Tumbuhan ini tumbuh di Pulau
primer dan dukungan yang besar Pramuka dan dilindungi oleh
terhadap kelimpahan dan keragaman mangrove yang ada. Dikarenakan
ikan. (Penelitian Reswara 2010) lamun jenis ini memiliki daun yang
mengenai struktur komunitas lamun di panjang dan lebar,serta lamun ini
Sekitar Perairan Kepulauan Seribu tumbuh lebat dan luas maka lamun ini
menunjukkan bahwa spesies lamun menjadi habitat penting bagi jenis
yang memiliki kepadatan tertinggi di biota lainnya. Ukuran daun yang besar
Pulau Pramuka adalah Thalassia dan panjang bisa digunakan juga untuk
hemprichii sebesar 350, tempat bersembunyi biota dari
55 individu/m2dengan tutupan sebesar predator.
27,015%, sedangkan kepadatan
terendah adalah Enhalus acoroides
sebesar 46,62 individu/m2 dengan
tutupan sebesar 0,478%. Tingginya
kepadatan Thalassia hemprichii di
perairan Pulau Pramuka diduga karena
kondisi lingkungan perairan sesuai
dengan kebutuhan hidup spesies
Thalassia hemprichii dan juga
diakibatkan adanya kegiatan
rehabilitasi lamun dari spesies
Thalassia hemprichii yang pernah Gambar 1 Enhalus acoroides
(Linneaus f.) Royle
dilakukan oleh Balai Taman Nasional
Kepulauan Seribu. b. Thalassia Hemprichii
Lamun jenis ini memiliki daun
a. Enhalus Acoroides yang lurus sampai ada juga yang
Jenis lamun ini mudah melengkung di bagian ujung daunnya,
dikenali karena yang paling besar tepi daun tidak menonjol dengan
diantara lamun yang lainnya. panjang 10 sampai 20 cm dan lebar
Mempunyai daun yang berbentuk pita mencapai

34 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XVIII, NOMOR 1, JUNI 2020: 27-42


1 cm,seludang daun tampak keras 7-10 mm), lubang di seludang pada
dengan panjang berkisar 3 sampai 6 bagian dasar. Bentuk bulat panjang
cm. Lamun ini mempunyai rimpang dan agak keras. Ditemukan di daerah
yang keras, menjalar, ruas-ruas intertidal.
rimpang mempunyai seludang. Lamun
ini tumbuh pada pasir berlumpur,pasir
medium kasar,atau pecahan koral
kasar.

Gambar 3 Cymodocea serrulata (R.


Brown) Ascherson and Magnus

d. Halodule Uninervis
Tanaman lurus mirip dengan
Gambar 2 Thalassia hemprichii
(Ehrenberg) Ascherson lamun jenis Halodule pinifolia. Daun
kadang-kadang melengkung pada
c. Cymodocea Serrulata ujungnya dan sempit pada bagian
Jenis lamun ini mirip dengan pangkal mempunyai panjang sekitar 5-
jenis lamun Cymodocea rotundata, 15 cm dan lebar sekitar 1-4 mm, dan
hanya saja daun jenis ini lebih panjang mempunyai sel-sel tanin yang kecil.
yaitu sekitar 5-15 cm dan mempunyai Ujung daun dengan dua gigi bagian
lebar 4-10 mm. Daun lebih bulat, ujung samping dan satu gigi ditengah yang
daun bulat dengan sedikit gerigi dan berakhir pada tulang daun. Rimpang
seludang daun kukuh. Rimpang menjalar memiliki diameter sekitar 1-
kuat/gemuk dengan diameter 2-3 mm, 2 mm dengan batang pendek pada
panjang antar ruas 2-5 mm, dengan setiap ruas, ada 2-3 daun, jarak antar
tunas tegak yang pendek, setiap ruas ruas 0,5-5 cm. Sering dijumpai pada
ada 2-4 daun. Buah berbulu (panjang substrat berpasir dan berlumpur atau di
terumbu karang.

Miftahudin dkk, Pengaruh lamun (seagrass) terhadap.... 35


Gambar 4 Halodule uninervis Gambar 5 Cymodocea rotundata
(Forsskal) Ascherson Erenberg and Hemprich ex
Ascherson
e. Cymodocea Rotundata f. Halophila Ovalis
Tanaman ramping ini mirip Lamun jenis ini berukuran
dengan lamun jenis Cymodocea kecil dengan sepasang helai daun yang
serrulata, daun seperti garis lurus dan mempunyai tangkai pada setiap ruas
lengkap memiliki panjang sekitar 6-15 dari rimpang. Helai daun bulat telur
cm dan lebar 2-4 mm, lurus sampai dan bergaris memiliki panjang sekitar
agak bulat, tidak menyempit sampai 1- 2,5 cm dan lebar 3-10 mm, dengan
ujung daun. Ujung daun bulat dan tulang daun yang jelas dan 1-20 pasang
seludang daun keras. Rimpangnya daun yang sebelah- menyebelah
memiliki diameter sekitar 1-2 mm, memotong urat daun. Panjang tangkai
panjang antar ruas 1-4 cm lebih daun 1-4 cm. Rimpang menjalar dan
ramping dari bulat memiliki diameter 1-2 mm.
Cymodoceaserrulata,dengan tunas Bunga jantan dan betina terdapat pada
pendek yang tegak,setiap ruas ada 2-5 tanaman yang berbeda. Buah bulat
daun. Buah berbulu tanpa tangkai, sampai seperti bola yang berparuh dan
berada dalam seludang daun. Setengah mampu tumbuh sampai kedalaman 25
lingkaran dan agak keras, bagian m.
bawah berlekuk dengan 3-4 geligi
runcing.

36 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XVIII, NOMOR 1, JUNI 2020: 27-42


Gambar 6 Halophila ovalis Gambar 7 Syringodium
(R. Brown) Hooker f. iseotifolium (Ascherson)
Dandy
g. Syringodium Isoetifolium
Lamun jenis ini memiliki
5. Jenis – Jenis Ikan di Padang
Lamun Pulau Pramuka
batang pendek,ada 1-3 daun bulat pada
Padang lamun mempunyai
setiap ruas memiliki panjang 7-20cm,
peran yang penting bagi ikan selain
dan diameter 2-3 mm. Helai daun
memiliki fungsi ekologi,lamun juga
menyempit di bagian dasar, nampak
memiliki peran sebagai daerah asuhan
pembuluh tengah pada potongan
,perlindungan ikan dan sebagai tempat
melintang. Rimpang bulat dan
ikan mencari makan. (Adrim 2006)
menjalar dengan cabang yang tidak
Ekosistem lamun memiliki persebaran
teratur mempunyai diameter 2-3 mm,
yang meluas di sekitar pesisir tropis
panjang antar ruas 1-3 cm. Buah bulat
dan ekosistem lamun merupakan salah
panjang, dengan rostrum sepanjang 3-
satu habitat ikan sebagai tempat
4 mm dan tebal 2-3 mm. Dan tumbuh
berlindung,tempat untuk hidup dan
pada substrat berlumpur.
juga tempat mencari makan , yaitu:

a. Ekosistem Lamun Sebagai Daerah


Asuhan dan Perlindungan Ikan
Padang lamun berperan sebagai
tempat berlindung bagi ikan muda
(juvenile). Ada pula sebagian ikan
yang tinggal di sekitar lamun selama
masa dewasanya di padang lamun.

Miftahudin dkk, Pengaruh lamun (seagrass) terhadap.... 37


Padang lamun juga berfungsi sebagai  Zooplankton dan crustacea
tempat belindung ikan-ikan dari epifauna merupakan makanan
predator. utama ikan yang berasosiasi

b. Ekosistem Lamun Sebagai Ladang dengan lamun.


Penggembalaan atau Tempat
 Perbedaan yang jelas (pembagian
Mencari Makan
sumberdaya) pada komposisi
Ikan karnivora menggunakan
spesies terjadi sebagian besar di
padang lamun yang jauh di terumbu
ekosistem lamun.
karang pada malam hari dan
menunggu mangsanya yang disekitar  Hubungan yang kuat terjadi antara
padang lamun. ekosistem lamun dengan habitat
Keanekaragaman jenis ikan di yang berbatasan, kelimpahan
padang lamun bergantung pada relatif dan komposisi spesies ikan di
ekosistem disekitarnya,seperti ekosistem lamun menjadi
terumbu karang,mangrove,estuari dan bergantung pada tipe terumbu
muara sungai di sekitar ekosistem karang, estuaria, dan mangrove.
lamun (Adrim 2006). Berdasarkan
 Kumpulan ikan dari ekosistem
karakteristik ikan yang berasosiasi
lamun yang berbeda sering kali
dengan ekosistem lamun, (Tomascik et
berbeda pula walaupun dua habitat
al. 1997) mengelompokkan
tersebut berdekatan.
karakteristik tersebut menjadi 7
kategori, yaitu : Berdasarkan cara hidup di
ekosistem lamun, asosiasi antara ikan
 Keanekaragaman dan kelimpahan
dengan lamun terdiri dari empat
ikan di ekosistem lamun lebih
kategori utama, yaitu (Tomascik et al.
tinggi daripada daerah yang
1997):
berdekatan dengan substrat
kosong.  Penghuni tetap dengan memijah
dan menghabiskan sebagian besar
 Lamanya asosiasi ikan dan dengan hidupnya ekosistem lamun
ekosistem lamun berbeda setiap
(Contoh: Apogon
jenis spesies ikan.
margariloporous).
 Sebagian besar asosiasi ikan dengan  Menetap dengan menghabiskan
ekosistem lamun didapatkan dari
seluruh hidupnya di ekosistem
plankton.
lamun dari juvenile hingga

38 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XVIII, NOMOR 1, JUNI 2020: 27-42


dewasa, tetapi memijah di luar Data tersebut diperoleh dari
padang lamun (Contoh : stasiun pengamatan yang telah
Halichoeres leparensis, Pranaesus ditentukan dengan menggunakan alat
duodecimalis, Paramia Jaring lempar berukuran panjang 10 m
quinquilineata, Gerres dan lebar 1 m denganukuran mata
macrosoma, Monachantus jaring (mesh size) 1cm . Pengamatan
tomentosus, Monachantus hajam, langsung dan di laboratorium
Hemiglyphidodon plagyometopon, Hydrobiologi Laut ITK, IPB (Satryo
Syngnathoides biaculeatus). 2013).
Jumlah dan spesies ikan yang
 Menetap hanya pada tahap juvenile
ditemukan pada setiap stasiun
(Contoh : Siganus canaliculatus,
pengamatan menghasilkan data yang
Siganus virgatus, Siganus
berbeda.perbedaan ini disebabkan oleh
chrysospilos, Lethrinus spp.,
kondisi lingkungan yang berbeda juga.
Scarus spp., Abudefduf spp.,
Keanekaragaman jenis ikan di
Monachanthus mylii, Mulloides
ekosistem lamun juga dipengaruhi
samoensis, Pelates quadrilineatus,
oleh ekosistem lainnya disekitar
Upeneus tragula).
ekosistem padang lamun (Adrim
 Menetap sewaktu-waktu atau 2006).
singgah hanya mengunjungi
Tabel 1 Jenis Ikan Yang Paling Banyak
padang lamun untuk berlindung Ditemui di Pulau Pramuka
atau mencari makan.

Jenis ikan yang umum ditemukan


di utara adalah, siganus sp. Yang
berasal dari famili siganidae
sedangkan di 3 stasiun lainnya gerres
sp. Dari famili leiognathidae
merupakan jenis ikan yang banyak
ditemui.(Satryo 2013). Siganus sp
merupakan jenis ikan yang paling
banyak ditemui di pulau pramuka, hal
ini disebabkan ikan tersebut memiliki
kebiasaan hidup berkelompok di
daerah padang lamun (Rappe 2010).

Miftahudin dkk, Pengaruh lamun (seagrass) terhadap.... 39


D. KESIMPULAN 4. Jenis ikan yang umum ditemukan
Berdasarkan hasil dan di utara adalah, siganus sp.
pembahasan diatas maka dapat diambil Sedangkan ikan yang paling
kesimpulan sebagai berikut: banyak ditemui adalah spesies
leiognathidae karena ikan ini hidup
1. Lamun berfungsi sebagai daerah
berkelompok di daerah padang
asuhan (nursery ground), sebagai
lamun
tempat tempat mencari makan ikan
(feeding ground), dan sebagai 5. Padang lamun dengan nilai
tempat berlindung. Dan beberapa penutupan yang lebih tinggi lebih
ikan seperti dari family Scaridae disukai oleh ikan. Habitat ini
menjadikan lamun sebagai menyediakan makanan dan
makanan perlindungan yang lebih baik
daripada habitat lain dengan
2. Penelitian Reswara (2010)
penutupan lamun yang lebih
mengenai Struktur Komunitas
rendah. Kelimpahan dan biomassa
Lamun di Sekitar Perairan
ikan yang tertinggi diperoleh dari
Kepulauan Seribu menunjukkan
lamun dengan kondisi sehat
bahwa spesies lamun yang
memiliki kepadatan tertinggi di DAFTAR PUSTAKA
Pulau Pramuka adalah Thalassia Adli, Andi. 2016. Profil Ekosistem
Lamun Sebagai Salah Satu
hemprichii sebesar 350, 55
Indikator Kesehatan Pesisir
individu/m2 dengan tutupan Perairan Sabang Tende
Kabupaten Tolitoli. Jurnal Sains
sebesar 27,015%, sedangkan
dan Teknologi Tadulako. Vol
kepadatan terendah adalah Enhalus 5(1): 49 – 62.
acoroides sebesar 46,62 Adrim, M. 2006. Asosiasi Ikan di
individu/m2 dengan tutupan Padang Lamun. Pusat Penelitian
Oseanografi LIPI. Bulletin
sebesar 0,478% Ilmiah Oseana 31
3. Spesies lamun yang ditemukan di Azkab, M. H. 1999. Pedoman
perairan Pulau Pramuka yaitu Inventarisasi Lamun. Oseana
24(1).
Enhalus acoroides, Thalassia
hemprichii, Cymodocea rotundata, Azkab, Muhammad Husni. 2000.
Struktur dan Fungsi pada
Cymodocea serrulata, Halophila Komunitas Lamun. Majalah
ovalis Ilmiah Semi Populer Oseana.
Vol 25(3): 9 – 17.

40 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XVIII, NOMOR 1, JUNI 2020: 27-42


Azkab, Muhammad Husni. 2006. Ada Jurnal SPATIAL Wahana
Apa dengan Lamun. Jurnal Komunikasi dan Informasi
Oseana. Vol 31(3): 45 – 55. Geografi. Vol 13(1).

Balai Taman Nasional Kepulauan Gillanders, B. M. 2006. Seagrasses,


Seribu (BTNKpS). 2004. Fish, and Fisheries. Seagrasses:
Inventarisasi Padang Lamun Biology, Ecology and
di Taman Nasional Kepulauan Conservation. Larkum
Seribu. Jakarta. Anthonyw. D. Netherlands:
Springer.
Berwick,N.L. 1983. Guidelines for
Analysis of Biophysical Impact Kikuchi dan J.M. Peres. 1977.
to Tropical Coastal Marine Consumer ecology of seagrass
Resources. beds. In : Seagrass ecosystem; a
scientific perspective. Marcel
The Bombay Natural History Society Dekker, Inc. New York. Hlm:
Centenaty Seminar 147-194.
Conservation in Developing
Countries - Problem and Kopalit, Herry. 2010. Kajian
prospects, Bombay: 6-10 Komunitas Padang Lamun
December 1983. Sebagai Fungsi Habitat Ikan di
Perairan Pantai Manokwari
Dahuri, Rokhmin. 2003. Papua Barat. Bogor: Institut
Keanekaragaman Hayati Laut: Pertanian Bogor.
Aset Pembangunan
Berkelanjutan Indonesia. PT Naufaldin, Abid. 2016. Identifikasi
Gramedia Pustaka Utama. Lamun Menggunakan Metode
Jakarta. Transek Kuadran di Perairan
Pulau Pramuka, Taman
Dahuri, Rokhmin. 2004. Persepektif Nasional Laut Kepulauan
ekonomi, sosial dan Seribu, DKI Jakarta. Surabaya:
lingkungan:. PT Gramedia Universitas Airlangga.
Pustaka Utama. Jakarta
Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar
Den Hartog, C. 1970. The Seagrasses Ekologi. Diterjemahkan dari
of The World. North Holland Fundamental of Ecology oleh T.
Pub. Co. Amsterdam. Samingan. Gadjah Mada
Dwindaru, Binandra. 2010. University Press. Yogyakarta.
Variasi Spasial Komunitas
Lamun dan Keberhasilan Rappe, R. A. 2010. Struktur
Komunitas Ikan pada Padang
Transplantasi Lamun di Pulau Lamun yang Berbeda di Pulau
Pramuka dan Kelapa Dua, Barrang Lompo. Jurnal Ilmu
Kepulauan Seribu, Provinsi dan Teknologi Kelautan Tropis
DKI Jakarta. Bogor: Institut 2 (2): 62-73.
Pertanian Bogor.
Reswara, T. A. 2010. Struktur
Fajarwati, Septi Dwi dkk. 2015. Komunitas Lamun di Sekitar
Analisis Kondisi Lamun Perairan Kepulauan Seribu.
(Seagrass) di Perairan Pulau
Pramuka, Kepulauan Seribu.

Miftahudin dkk, Pengaruh lamun (seagrass) terhadap.... 41


Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Universitas
Padjadjaran. Jatinangor.

Tomascik, T., A. Nontji and M. K.


Moosa. 1997. The Ecology of
the Indonesian Seas. Periplus
Edition (Hk) Ltd. Singapore.

Umar, Tangke. 2010. Ekosistem


Padang Lamun (Manfaat,
Fungsi, dan Rehabilitasi).
Jurnal Ilmiah Agribisnis dan
Perikanan. Vol 3 edisi 1.

Wibowo, Satryo Arif. 2013. Struktur


Komunitas Lamun dan
Keterkaitannya dengan
Kelimpahan Ikan di Pulau
Pramuka, Kepulauan Seribu.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.

42 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XVIII, NOMOR 1, JUNI 2020: 27-42

You might also like