PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

SEDIAAN FARMASI BAHAN ALAM

 OBAT HERBAL/SEDIAAN
JAMU
FARMASI BAHAN ALAM

OHT

FITOFARMAKA

Keputusan Kepala BPOM No. HK.00.05.4.2411 tahun 2004 tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan dan
Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia
 JAMU >>>>POM TR

Bukti dukung berasal dari bukti

empiris

1. Membantu memperbaiki nafsu makan; Evidence based OMAI

2. Membantu melancarkan haid

presentation title 20XX 3

 OBAT HERBAL TERSTANDAR >>>POM HT
• Berasal dari jamu
• Keamanan dan khasiat dibuktikan secara ilmiah
melalui uji pra-klinik (toksisitas dan farmakodinamik)
• Bahan baku terstandar
• Sertifikat CPOTB
• Mutu Produk

1. Membantu memelihara kesehatan fungsi hati;

2. Membantu meredakan pegal linu dan nyeri sendi
presentation title 20XX 4
 FITOFARMAKA P>>>OM FF
• Keamanan dan khasiat dibuktikan secara ilmiah
melalui uji klinik
• Bahan baku & produk jadi terstandar
• Sertifikat CPOTB
• Uji pra-klinik (toksisitas & farmakodinamik)
• Mutu produk

1. Menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolic pada penderita hipertensi ringan
2. Memperbaiki sistem imun (immunomodullator)
presentation title 20XX 5
Pengembangan Obat Bahan Alam Senyawa
aktif/NCE
Fraksi
bioaktif

Fraksi

Ekstrak

Simplisia Bentuk bahan baku saat

ini untuk pembuatan
Bahan alam sediaan
Some natural products documented over the history
 Enhanced Bioavailability
Nanotechnology-based Delivery Systems
THE FIELD OF
DRUG Targeted Delivery
DELIVERY Combination Therapies
SYSTEM FOR Transdermal Delivery
NATURAL Sustained Release
PRODUCT Biodegradable Carriers
Quality Control and Standardization
Evolution of commercial drug delivery
technologies

The evolution of commercial drug delivery technologies Ava M. Vargason, Aaron C. Anselmoand Samir Mitragotri
The evolution of commercial drug delivery technologies Ava M. Vargason, Aaron C. Anselmoand Samir Mitragotri
Advances in natural product drug formulations via
nanotechnology (future)
 NOVEL DRUG DELIVERY SYSTEMS FOR LOADING OF
NATURAL PLANT EXTRACTS AND BIOMEDICAL
APPLICATIONS

• NANOCARRIER
• ORGANIC NANOCARRIER
• INORGANIC NANOCARRIER
• HYBRID NANOCARRIER (HNC)
• BIOLOGICAL NANOCARRIERS (BNC)
• NANOCARRIER
NANOCARRIER IS HOPEFULLY UTILIZED TO OVERCOME THE DIFFICULTY AND
ISSUES RELATED TO CONVENTIONAL DRUG DELIVERY SYSTEMS SUCH AS THEIR
NONSPECIFICITY, SIDE EFFECTS, BURST RELEASE AND DETRIMENTAL DESTROYING
OF LARGE POPULATIONS OF THE NORMAL CELLS. NANOCARRIER IMPROVES THE
BIOAVAILABILITY AND THERAPEUTIC EFFICIENCY OF DRUGS, AS WELL AS
PROVIDING A PREFERENTIAL ACCUMULATION AT THE TARGET SIT.
 TYPES OF NANOCARRIER
• ORGANIC NANOCARRIER • Micelle
• LIPID AND POLYMER-BASED NANOCARRIER • Nanosphere (NS)
• SOLID LIPID NANOPARTICLE (SLN) • Nanocrystals
• NANOSTRUCTURED LIPID CARRIER (NLC) • Phytosome or Herbosome
• NANOEMULSION (NE) • Self Nanoemulsifying Drug Delivery
System (SNEDDS)
• NANOCAPSULE (NC)
• Nanofiber
• LIPID DRUG CONJUGATE (LDC) OR POLYMER • Polymersome (PS
DRUG CONJUGATE (PDC)
• Cubosome
• TRANSFEROSOME • Biopolymer-Based Nanocarrier (BBN)
• NIOSOME • Pure Biopolymer Nanoparticles (PBN)
• ETHOSOME
• Biopolymer-based Hydrogels (BBH)
• Biopolymer Drug Conjugate (BDC)
• DENDRIMER
Liposom: vesikel lipid berongga yang terdiri dari
lapisan-lapisan fosfolipid. Struktur ini memungkinkan
liposome untuk mengenkapsulasi senyawa hidrofilik
dalam rongga internalnya dan senyawa hidrofobik di
lapisan lipid eksternal. Liposome digunakan secara
luas dalam penghantaran obat karena
biokompatibilitasnya yang baik dan kemampuannya
untuk meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas
obat.
Niosom: vesikel lipid yang terbuat dari surfaktan non-
ionic, mirip dengan liposom, tetapi berbeda dalam
komposisi lipidnya. Niosom juga dapat membawa
senyawa hidrofilik dan hidrofobik dan memiliki
stabilitas yang baik. Niosom lebih murah daripada
liposom karena surfaktan non-ionik lebih ekonomis
dibandingkan fosfolipid yang digunakan dalam
liposom. Niosom banyak digunakan dalam
penghantaran obat, vaksin, dan kosmetik.
Transferosom: bentuk modifikasi dari liposom, juga
mengandung fosfolipid. Perbedaan utamanya adalah
penambahan surfaktan seperti sodium cholate atau
sodium deoxycholate. Adanya surfaktan ini memberikan
transferosome sifat elastis dan fleksibilitas yang lebih
besar daripada liposom. Akibatnya, dapat
beradaptasi dengan mudah dengan pori-pori kulit dan
jaringan lainnya, meningkatkan penetrasi obat melalui
kulit dan membran biologis lainnya. Transferosom
banyak digunakan dalam pengembangan obat topikal
dan transdermal.
Ethosom: bentuk modifikasi lain dari liposom,
mengandung etanol sebagai bahan tambahan, yang
membantu meningkatkan penetrasi obat ke lapisan
kulit dan meningkatkan efisiensi penghantara obat.
Ethosom khususnya berguna dalam penghantaran obat
transdermal, yang memungkinkan obat untuk diserap
melalui kulit dengan lebih efektif daripada formulasi
konvensional.
 INORGANIC NANOCARRIER

• METAL NANOPARTICLE (MN)

• MESOPOROUS SILICA NANOPARTICLE (MSN)
• MAGNETIC NANOPARTICLE (MNP)
• CALCIUM CARBONATE (CACO3)
• NANOPARTICLE
• NANOTUBE
• HALLOYSITE CLAY NANOTUBES (HNT)

• CARBON NANOTUBES (CNT)

 KESIMPULAN
• Sediaan farmasi berbasis bahan alam/natural product tidak mudah
diformulasikan karena metode ekstraksinya yang khusus dan kandungan
phytochemical yang rumit, terlebih bila masih dalam campuran.

• Kemajuan teknologi terutama di bidang nanoteknologi mendorong

perkembangan penelitian di bidang teknologi tersebut berkembang pesat.
•
• Sistem penghantaran obat berbasis nano diharapkan dapat meningkatkan
efikasi dan bioavailabilitas produk berbasis bahan alam dan akhirnya
diharapkan akan meningkatkan penerimaan produk berbasis bahan alam

• Dalam waktu dekat, harapannya produk berbasis bahan alam dalam bentuk
nanoteknologi untuk produk farmasi bisa tersedia di pasar.
TERIMAKASIH