Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Background Typhoid fever (typhus abdominalis) is an acute infectious disease of the small intestine caused by
Salmonella typhosa and is only found in humans. According to WHO, typhoid fever is a life-threatening acute
febrile illness. Without treatment, the case fatality of typhoid fever is 10-30%, decreasing to 1-4% if appropriate
therapy. This research method is descriptive research in a case study design covering the stages of assessment,
nursing diagnosis, nursing intervention, nursing implementation, and nursing evaluation on two clients with
typhoid fever at TK II Putri Hijau Hospital, Medan. The results after nursing interventions were carried out in
patient I and patient II were the fulfillment of nutritional needs in pediatric patients with Typhoid Fever. The
conclusion from the results of this study is that by conducting an assessment of nutritional fulfillment in
pediatric patients with Typhoid Fever, it is possible to know the nutrition of the client. Suggestions from
researchers are to recommend to families of patients with Typhoid Fever to give food that does not cause
stomach cramps as an alternative therapy to increase the client's appetite.
ABSTRAK
Latar Belakang Demam tifoid (typhus abdominalis) merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus yang
disebabkan oleh Salmonella typhosa dan hanya terdapat pada manusia. Menurut WHO demam typoid adalah
penyakit demam akut yang mengancam jiwa. Tanpa pengobatan, kasus fatalitas tipus demam 10-30%, turun
menjadi 1-4% jika sesuai terapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran studi kasus tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada klien demam typhoid di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan 2021. Metode
penelitian ini bersifat penelitian deskriptif dalam rancangan studi kasus meliputi tahapan Pengkajian, Diagnosa
keperawatan, Intervensi keperawatan, Implementasi keperawatan, dan Evaluasi keperawatan pada dua klien
dengan penyakit Demam tifoid di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. Hasil setelah dilakukan proses asuhan
keperawatan pada pasien I dan pasien II maka kebutuhan nutrisi pada pasien anak dapat terpenuhi. Saat masuk
rumah sakit, porsi makan pasien 1 yaitu dari 300 cc naik menjadi 1200 cc dan pada pasien 2 dari 600 cc naik
menjadi 1200 cc. Kesimpulan setelah dilakukan proses keperawatan terhadap dua pasien maka kebutuhan nutrisi
pada pasien anak Demam Tifoid dapat terpenuhi. Saran dari peneliti agar menganjurkan kepada keluarga pasien
Demam Tifoid untuk melakukan pemberian makanan yang tidak membuat kram lambung sebagai terapi
alternatif untuk meningkatkan nafsu makan klien.
94
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 2 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf
96
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 2 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf
97
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 2 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf
98
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 2 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf
99
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 2 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf
tubuh berhubungan dengan salmonella hampir sama pada saat dilakukan tindakan
thypi, masuk dalam tubuh berkembang keperawatan.
baik dalam usus, muai, muntah, anoreksia, Berdasarkan tabel 12 dari evaluasi
tidak adekuat asupan nutrisi, resiko ketidak diproleh hasil yang hampir sama dari
seimbangan nutrisi ditandai dengan Ibu kedua responden. Pada kasus I didapatkan
mengatakan anak demam ± 2 minggu, Ibu evaluasi pada hari pertama pada tanggal 21
mengatakan anaknya muntah saat makan April 2021 pukul 15.00 Wib ibu
200 cc, Ibu mengatakan anak suka jajan mengatakan anak tidak ada elergi
sembarangan, Ibu mengatakan anak tidak makanan, ibu mengatakan BB anak
nafsu makan, Intake = 1859 cc, Minum = menurun semenjak sakit, ibu mengatakan
1000 cc, Makan = 300 cc, Infuse = 500 cc, anak tidak nafsu makan dan anak tidak
Therapy = 59 cc, Outpu = 1295 cc, IWL = menyukai makanan yang ada di rumah
495 cc, muntah= 200 cc, BAK = 500 cc, sakit, ibu mengatakan anak masih kurang
BAB = 100 cc, Blance cairan = 564 cc, nafsu makan. Pada tanggal 22 April 2021
klien tampak lemas, terpasang infuse di pukul 14.00 Wib ibu mengatakan nafsu
sebelah kiri RL 20 gtt/i, klien muntah anak sedikit membaik, ibu mengatakan
setelah makan, lidah tampak kotor, diet mulai nafsu makan ¼. Pada tanggal 23
yang diberikan M2, diet habis ½ porsi. April 2021 pukul 14.00 Wib ibu
mengatakan nafsu makan sudah baik, diet
Rencana Keperawatan yang diberikan habis 1 porsi. Sedangkan
Didapatkan dari partisipan keduanya pada kasus II pada tanggal 27 April 2021
mempunyai rencana tindakan keperawatan pukul 14.00 Wib ibu mengatakan anak
menurut Nic-Noc (2013). Adapun rencana tidak nafsu makan, ibu mengatakan
tindakan keperawatan menurut Nic-Noc mengerti, ibu mengatakan anak habis ½
(2013) yaitu pada pasien I : Kaji adanya porsi. Pada tanggal 28 April 2021 pukul
elergi terhadap makan, monitor adanya 14.00 Wib ibu mengatakan nafsu makan
perubahan BB, kolaborasi dengan ahli gizi sedikit membaik, pada tanggal 29 april
untuk menentukan nutrisi yang dibutuhkan 2021 pukul 14.00 Wib nafsu makan sudah
pasien, anjurkan keluarga untuk membawa baik, diet yang diberikan habis 1 porsi.
makanan favorit pasien, bantu pasien Dari hasil analisis dapat di simpulkan
makan jika diperlukan dan pada kasus II : bahwa peningkatan asupan makanan pada
idenfikasi factor yang mempengaruhi anak demam tifoid dapat tercapai dengan
kehilangan nafsu makan, beri makanan adanya kerjasama antara petugas kesehatan
sesuai dengan pilihan pribadi, berikan dan keluarga dalam pelaksanaan program
makanan begizi tinggi dan berpariasi, terapeutik dalam peningkatan intake
berikan informasi yang tepat tentang makanan, pemantauan asupan nutrisi yang
kebutuhan nutrisi, berkolaborasi dengan dilakukan setiap hari dengan pemeriksaan
ahli gizi. berat badan, pemeriksaan klinis, dan
masukan diit, serta kolaborasi pemberian
Evaluasi diit dan nutrisi parentenal. Untuk
Pada diagnosa keperawatan mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan nutrisi pada anak demam tifoid perlu
tubuh, setelah dilakukan tindakan dilakukan tindakan keperawatan yang
keperawatan pada tanggal 21 April 2021 komprensif. Keterlibatan orang tua dalam
sampai dengan 24 April 2021 pada kasus I, pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien
dan tanggal 27 April 2021 sampai dengan anak sangat berpengaruh dalam
30 April 2021 pada kasus II. Kedua keberhasilan pemenuhan kebutuhan nutrisi
responden tersebut memiliki respon yang anak selama di rumah sakit (Enggel, 2018).
100
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 2 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf
101
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 2 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf
UCAPAN TERIMAKASIH
102