Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
yang cukup besar pada seluruh dunia, termasuk dunia usaha yang membuat
organisasi serta perseroan harus cepat dan tanggap dalam mengahadapi semua
berbagai metode supaya dapat menciptakan kemampuan yang lebih bagus biar
Dunia usaha pada sektor jasa dalam industri perhotelan mempunyai peran
yang penting dalam menunjang sarana fasilitas umum untuk para wisatawan.
dipengaruhi oleh seberapa besar wisatawan manca negara ataupun domestik yang
pendek.
keputusan dalam membuat struktur keuangan yang lebih baik dari sebelumnya.
Dimana melalui hasil analisa keuangan dapat diperoleh informasi terkait penilaian
dicoba oleh berbagai perseroan. Salah satu caranya dapat melalui analisa rasio
kelemahan serta kekuatan yang dipunyai perseroan. Para investor dapat pula
memantau kondisi finansial serta hasil operasi perseroan tahun sebelumnya dan
saat ini melalui rasio keuangan yang ada sehingga hal tersebut dapat dijadikan
posisinya keuangan, perubahan posisi keuangan, serta juga kinerja dari sebuah
mendapatkan pesan informasi tentang posisi dari keuangan serta hasil dari pada
operasi yang sudah diraih pada perseroan. Informasi tersebut digunakan untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan, baik itu oleh pihak
Hotel Grand Victoria Samarinda ialah perseroan pada bidang jasa dan
industry perhotelan bintang III yang terletak di Samarinda dimana pada periode
Didasarkan rumusan masalah yang ada dapat dibuat suatu tujuan penelitian
yakni untuk mengetahui kinerja Hotel Grand Victoria Di Samarinda tahun 2017,
2018 dan 2019 dilihat dari rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio profitabilitas
berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
KAJIAN PUSTAKA
Situasi Keuangan ialah suatu indikasi analisa fundamental serta alat bantuan
deviden, kebijakan jual beli saham, memberi kredit, serta kebijakan lain. Dari
ataupun kuatalan.
keuangan. Data laporan yang lengkap rata- rata berisikan posisi dari keuangan itu,
laporan laba rugi, neraca, catatan serta laporan yang lain, dan juga materi- materi
pesan ataupun data dari sebuah keuangan suatu lembaga dalam sesuatu durasi
ataupun rentang waktu akuntansi yang dapat dipergunakan dalam
dari pada tingkatan akuntansi yang dapat dipergunakan jadi suatu perlengkapan,
suatu badan ataupun perseroan dengan bermacam pihak yang memiliki sangkut
suatu catatan serta data yang mrepresentasikan situasi suatu badan ataupun
perseroan, yang mana sehabis itu akan jadi suatu data yang merepresentasikan hal
kemampuan dari suatu badan. Menurut Harmono (2014) mengkonfirmasi ada pula
karakteristik kualitatif.
Berbagai macam pengertian di atas, dapat diambil sebuah hasil akhir dimana
situasi Keuangan merupakan suatu keluaran ataupun output ataupun hasil dari
akhir anta tahapan akuntansi. Situasi Keuangan jadi materi data buat para
yang amat teramat berarti dikala saat sebelum menganalisa informasi keuangan
itu, kemudian memandang tujuan laporan itu pula jadi suatu tahapan yang begitu
beberapa periode terakhir. Laporan ini dapat mempunyai kegunaan pada sebagian
Keuangan ialah guna memberikan pesan atau informasi tentang posisi dari
keuangan perseroan, arus kas entitas serta Pengembalian Finansial yang berfungsi
ataupun berguna untuk beberapa pengguna dari pada laporan tersebut dalam
mengkonfirmasisa tujuan dari situasi Keuangan ialah memberi berupa pesan serta
informasi tentang posisi dari keuangan, arus kas entitas, serta Pengembalian
Finansial yang berfungsi untuk beberapa banyak kalangan dari para pengguna
laporan pada saat membuat sebuah kebijakan. Menurut Fahmi (2012) mengatakan
bahwa tujuan situasi Keuangan ialah untuk memberi berbagai pesan informasi
ataupun perseroan dari perspektif tiap-tiap angka pada satuan moneter. Situasi
Keuangan juga menunjukkan apa yang sudah dilakukan oleh manajemen, ataupun
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang telah dipercayai pada
dirinya.
adalah:
yang terjadi pada pasiva, aktiva, serta modal dari sebuah organisasi.
Keuangan.
Pengertian ini diambil hasil akhir bahwa tujuan dari pada situasi Keuangan
situasi Keuangan.
meliputi:
1. Neraca
dari pada suatu badan ataupun industri yang mencakup aktiva, ekuitas
penarikan hasil akhir yakni situasi Keuangan mencakup laporan laba/rugi, neraca,
kepentingan berbagai pihak yakni pihak luar maupun dalam sebuah organisasi
atau perseroan. Pihak dari dalam organisasi yang sangat memiliki kepentingan
ialah pemilik dari pada manajemen serta perseroan itu sendiri. Pihak luar yakni
1. Pemakai tidak langsung, yang termasuk pada golongan ini ialah: analis
masayarakat umum.
pelanggan.
diambil hasil akhir jika pemakaian situasi Keuangan terdiri atas pemilik perseroan
kondisi keuangan dalam sebuah periode tertentu baik itu mengandung faktor
analisa yang digunakan untuk mengetahui sejauh apa atau sejauh mana sebuah
Finansial merupakan prestasi ataupun hasil yang diraih oleh manajemen sebuah
perseroan perihal mengelolakan asset perseroan dengan cara yang sangat efektif
dari pada perseroan didasarkan pada aktivitas keuangan yang sudah dilakukan.
dapat diketahui tentang kurang baiknya kondisi dari sebuah perseroan yang
merefleksikana prestasi kerja pada waktu tertentu. Perihal demikian itu sangatlah
penting agar sumber daya dipergunakan dengan begitu baik serta maksimal dalam
Penilaian Pengembalian Finansial adalah salah satu tata cara yang bisa
dicoba oleh pihak manajemen agar bisa terpenuhinya keharusan yang dipunyai
pada penyandang dana serta menggapai tujuan yang sudah diresmikan oleh
perseroan. Pengembalian Finansial adalah suatu hasil yang diterima dari prestasi
yang telah diraih oleh organisasi ataupun perseroan dalam melaksanakan yang
dipunyai serta pengelolaan dana yang dipunyai perseroan dengan metode yang
sangat efektif dan efisien pada periode tertentu. Pengukuran kinerja sangatlah
pada kegiatan yang telah diterapkan serta dijalankan tadinya. Pengukuran kinerja
dapat dicoba dengan beragam dimensi dan biasanya didasarkan pada data- data
yang terdapat pada situasi Keuangan. Pengukuran ini dicoba dengan menganalisis
dipertanggungjawabkan.
Maka dari itu, analisis situasi Keuangan dapat dipakai dalam pengambilan
Sujarweni (2017) terdapat 3 hal terkait teknik analisis situasi Keuangan, yakni :
selama ini terjadi sehingga dapat dilakukan dapat diketahui hal yang
harus diperbaiki.
2. Analisis Trend
turun.
perhitungan tiap rekening pada laporan laba rugi serta neraca yang
(kreditur, investor) atau didapat oleh pihak internal perseroan. Jenis analisis
bervariasi, tergantung pada tujuan kepentingan yang akan didapatkan untuk pihak
Manurut Fahmi (2014), rasio ialah hasil dari pada perbandingan atas jumlah
guna mengetahui nilai dari harapan yang dijadikan menjadi sebuah bahan kajian
analisis serta jadi dasar untuk mengambil sebuah kebijakan. Menurut Kasmir
angka pada situasi Keuangan dengan melalukan pembagian 1 angka dengan angka
yakni sebuah angka yang memperlihatkan relasi diantara unsur yang lain pada
wujud metematis yang cukup terbilang sederhana. Dengan cara individual rasio
standart yang bisa dijadikan sebagai dasar dari nilai pembanding. Apabila tidak
adanya standart yang dipakai menjadi dasar nilai pembandingan dari penafsiran
ataupun menguntungkan.
tetapi, perbandingan dengan nilai yang kurang dari 1 atau <1, dijelaskankedalam
keuangan ialah neraca, laporan laba rugi, Laporan keadaan keuangan, serta juga
Didasarkan pada penjelasan dipahami diatas, bisa diambil hasil akhir bahwa
relasi dari dua data keuangan ataupun lebih diantara 1 dengan yang lain, dengan
keuangan pada sebuah periode tertentu bisa diungkapkan dan diketahui kelemahan
kesehatan dari keuangan sebuah perseroan baik itu di era sekarang maupun di era
yang akan datang. Kegunaan analisis dari rasio keuangan menurut Fahmi (2014)
yakni:
pembayaran bunga.
4. Analisis laporan keuangan bisa dijadikan menjadi sebuah alat guna
Rasio Lancar
Rasio Kas
Debt to Asset
Ratio
Long Term
Debt to Equity
Ratio
Profit Margin
on Sales
Rasio
ROI
Profitabilitas
ROE
1. Rasio Likuiditas
Aktiva Lancar
Current Ratio = x100%.......................................................
Utang Lancar
2.1
yang lebih lagi. Menurut Sujarweni (2017), rasio cepat bisa dihitung
Aktiva Lancar−Persediaan
Quick Ratio=
Hutang Lancar
pendek dengan kas yang ada serta yang disimpankannya pada bank.
Cash+ efek
Cash Ratio = x100%...........................................................
Hutang Lancar
2.3
Menurut Sujarweni (2017), rasio Kas dapat dihitungkan dengan
menggunakan rumus:
2. Rasio Solvabilitas
atau rasio ini memperlihatkan berapa bagian dari semua aktiva yang
Total Utang
Total Debt to Asset Ratio = x100%.........................................
Total Aktiva
Total Utang
Total Debt to Equityt Ratio = x100%.......................................
Ekuitas
c. Long Term Debt to Equity Ratio
Bagian dari pada tiap-tiap rupiah modal pribadi yang dijadikan penjaminan
guna hutang dengan jangka waktu yang lama. Menurut Surjaweni (2017),
3. Rasio Profitabilitas
dibawah ini:
menghasilkan sebuah laba netto. Menurut Sujarweni (2017), rasio ini bisa
ada, baik itu saham yang preferen ataupun yang biasa saja. Menurut
dibawah ini:
dikarenakan paling sesuai dengan analisa investor yang akan dipakai. Jika rasio
sesuai pada tujuan analisa maka rasio tidak digunakan dikarenakan konsep
finansial dapat fleksibel yakni formula yang dipakai harus sesuai dengan hal yang
diteliti serta rasio keuangan tidak dapat menganalisa semua permasalahan yang
analysis) yakni suatu teknik analisa yang memuat korelasi antara pos tertentu
pada data situasi Keuangan. Suatu rasio menyatakan korelasi secara matematis
terhadap kuantitas dengan hal lainnya. Hubungan yang ada dijabarkan dalam
serta tingkat resiko ataupun kesehatan perseroan merupakan alat ukur terkait
fenomena yang terjadi objek penelitian. Kerangka berpikir tersusun dalam bagan
1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Solvabilitas
3. 3. Rasio Profitabilitas
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Situasi Keuangan
Samarinda.
2. Pengembalian Finansial
(Current Ratio), Rasio cepat (Quick Ratio), Rasio Kas (Cash Ratio).
Obejek penelitian ini adalah Hotel Grand Victoria yang berlokasi di jalan
yang menggunakan data berbentuk angka yang baik secara langsung diperoleh
menggunakan data primer, dimana langsung di dapat dari pihak pengelola hotel
dan juga hasil pengamatan langsung. Data yang dianalisa yakni Situasi Keuangan
mengumpulkan data yang berupa situasi Keuangan serta sejarah dan gambaran
umum perseroan yang terdokumentasi dari obyek penelitian yaitu Hotel Grand
Victoria di Samarinda.
1. Rasio Likuiditas
Aktiva Lancar
Current Ratio = x100%...................................................
Utang Lancar
3.1
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
menggunakan formula :
Aktiva Lancar−Persediaan
Quick Ratio=
Hutang Lancar
c. Rasio Kas
dalam membayar keharusan jangka pendek dengan kas yang tersedia dan
Cash+ efek
Cash Ratio = x100%...........................................................
Hutang Lancar
3.3
2. Rasio Solvabilitas
yang dimiliki, sumber daya yang dimaksud seperti piutang dan modal
hutang menurut Surjaweni (2017). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus
yaitu:
Total Utang
Total Debt to Asset Ratio = x100%.........................................
Total Aktiva
Total Utang
Total Debt to Equityt Ratio = x100%.......................................
Ekuitas
modal sendiri, perseroan untuk memenuhi seluruh keharusannya menurut
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk
utang jangka panjang menurut Surjaweni (2017). Rasio ini dapat dihitung
3. Rasio Profitabilitas
penjualan, aktiva ataupun laba dan modal sendiri. Jenis- jenis rasio
Merupakan salah satu untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu
Hotel Grand Victoria didirikan oleh Ir. Soerjadi Soedarsono pada tanggal
Letjend S.Parman No.11 Samarinda, Kalimantan Timur. Hotel tersebut terdiri dari
tujuh lantai yang mana berlokasi strategis di pusat kota Samarinda dan dekat
terbuka untuk semua kalangan. Hotel ini diharapkan dapat menjadi pendukung
masyarakat Samarinda.
A. Kamar
Hotel Grand Victoria memiliki 80 kamar hotel yang tersebar 3,4,5 dan 6,
setiap lantan terdiri atas 20 kamar hotel. Berikut perincian fasilitas dari setiap
kamar tersebut:
1. Superior Room
ukuran
35
6m x 3,80m. Fasilitas untuk tipe jenis Superior adalah: bar kecil di dalam kamar
hotel, alat untuk membuat kopi dan teh, kamar mandi dengan bak mandi dan
pancuran air dengan keran air panas dan air dingin serta lengkap dengan fasilitas
kamar mandi seperti handuk, sikat gigi, sabun, shampoo, dan pasta gigi, televisi
LCD, pendingin ruangan atau AC, gratis menggunakan fasilitas pusat kebugaran,
akses internet gratis, kotak penyimpaan, 2 botol air mineral, 1 pasang sandal,
makanan ringan untuk 2 orang, sarapan pagi untuk 2 orang, dan koran setiap pagi
2. Deluxe Room
Ada 23 kamar tersedia untuk tipe Deluxe, setiap kamar mempunyai ukuran
6m x 4,35m. Fasilitas untuk tipe kamar jenis Deluxe adalah: bar kecil di kamar
hotel, alat untuk membuat kopi dan teh, kamar mandi dengan bak mandi dan
pancuran air dengan keran air panas dan air dingin serta lengkap dengan fasilitas
kamar mandi seperti handuk, sikat gigi, sabun, shampoo, dan pasta gigi, televisi
LCD, pendingin ruangan atau AC, gratis menggunakan fasilitas pusat kebugaran,
akses internet gratis, kotak penyimpaan, 2 botol air mineral, 1 pasang sandal,
makanan ringan untuk 2 orang, sarapan pagi untuk 2 orang, dan koran setiap pagi
Ada 8 kamar tersedia untuk tipe Junior Suite, setiap kamar mempunyai
ukuran 6,10m x 5,90m.Khusus untuk tipe kamar jenis Junior Suite tersedia 4
kamar untuk merokok dan 4 kamar untuk tidak merokok. Fasilitas untuk tipe
kamar jenis Junior Suite adalah: bar kecil di kamar hotel, alat untuk membuat
37
kopi dan teh, kamar mandi dengan bak mandi dan pancuran air dengan keran air
panas dan air dingin serta lengkap dengan fasilitas kamar mandi seperti handuk,
sikat gigi, sabun, shampoo, dan pasta gigi, televisi LCD, pendingin ruangan atau
AC, gratis menggunakan fasilitas pusat kebugaran, akses internet gratis, kotak
penyimpaan, 2 botol air mineral, 1 pasang sandal, makanan ringan untuk 2 orang,
sarapan pagi untuk 2 orang, dan koran setiap pagi jika menginap 2 malam.
Ada 45 kamar tersedia untuk tipe Victoria Suite, setiap kamar mempunyai
ukuran 6,85m x 8m. Fasilitas untuk tipe kamar jenis Victoria Suite adalah: bar
kecil di kamar hotel, alat untuk membuat kopi dan teh, kamar mandi dengan bak
mandi dan pancuran air dengan keran air panas dan air dingin serta lengkap
dengan fasilitas kamar mandi seperti handuk, sikat gigi, sabun, shampoo, dan
pasta gigi, televisi LCD, pendingin ruangan atau AC, gratis menggunakan fasilitas
pusat kebugaran, akses internet gratis, kotak penyimpaan, 2 botol air mineral, 1
pasang sandal, makanan ringan untuk 2 orang, sarapan pagi untuk 2 orang, dan
B. Ruang Pertemuan
tempat duduk untuk theater style, 30 tempat duduk untuk round table, 20
tempat duduk untuk u-shape dan 20 tempat duduk untuk class room.
2. Aji Batara Room memiliki ukuran 6,5 x 8,8m2. Memiliki kapasitas 50 tempat
duduk untuk theater style, 30 tempat duduk untuk round table, 20 tempat
kapasitas 80 tempat duduk untuk theater style, 40 tempat duduk untuk round
table, 30 tempat duduk untuk u-shape dan 30 tempat duduk untuk class room.
tempat duduk untuk theater style, 80 tempat duduk untuk round table, 60
tempat duduk untuk u-shape dan 65 tempat duduk untuk class room.
kapasitas 350 tempat duduk untuk theater style, 220 tempat duduk untuk round
table, 150 tempat duduk untuk u-shape dan 150 tempat duduk untuk class
room.
Visi:
Menjadi tujuan utama bagi tamu sebagai hotel tempat berbisnis dan
Misi:
A. Rasio Lancar
Aktiva Lancar
Current Ratio = x 100 %
Hutang Lancar
Tahun 2017
= 5,6%
Tahun 2018
8.792.091 .270
Current Ratio = x100%
65.391.470 .248
= 13,4%
Tahun 2019
6.203.499 .586
Current Ratio = x100%
62.961.178 .725
= 9,8%
Perhitungan current ratio pada tahun 2017 menunjukkan angka rasio
sebesar 5,6% yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin oleh Rp
pada tahun 2018 menunjukkan angka rasio sebesar 13,4% yang berarti
setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin oleh Rp 0,134 aktiva lancar yang
dari tahun 2017, kenaikan ini disebabkan karena jumlah aktiva lancar yang
2.985.118.755.
sebesar 9,8% yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin oleh Rp
0,098 aktiva lancar yang dimiliki perseroan. Current ratio ini mengalami
penurunan sebesar 3,6% dari tahun 2018, penurunan ini disebabkan karena
B. Rasio Cepat
Aktiva Lancar−Persediaan
Quick Ratio = x100%
Hutang Lancar
Tahun 2017
41
3.500.098 .644−251.292.422
Quick Ratio = x 100 %
62.406 .351 .493
= 5,2%
Tahun 2018
= 12,4%
Tahun 2019
6.203.499 .586−301.748.832
Quick Ratio = x100%
62.961 .178 .725
= 9,4%
sebesar 5,2% yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin oleh Rp
Perhitungan quick ratio pada tahun 2018 menunjukkan angka rasio sebesar
12,4% yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin oleh Rp 0,124
ratio ini mengalami kenaikan sebesar 7,2% dari tahun 2017, kenaikan ini
sebesar 9,4% yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin oleh Rp
0,094 aktiva lancar yang dimiliki perseroan. Quick ratio ini mengalami
penurunan sebesar 3% dari tahun 2018, penurunan ini disebabkan karena
C. Rasio kas
Kas+ Bank
Cash Ratio = x100%
Hutang Lancar
Tahun 2017
748.940 .054
Cash Ratio = x100%
62.406 .351.493
= 1,2%
Tahun 2018
4.031 .282.072
Cash Ratio = x100%
65.391.470 .248
= 6,2%
Tahun 2019
2.430.823 .352
Cash Ratio = x100%
62.961.178 .725
= 3,9%
sebesar 1,2% yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin oleh Rp
0,012 kas ditambah bank yang dimiliki perseroan. Perhitungan cash ratio
pada tahun 2018 menunjukkan angka rasio sebesar 6,2% yang berarti
43
setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin oleh Rp 0,062 kas ditambah bank
dari tahun 2017, kenaikan ini disebabkan karena jumlah kas yang dimiliki
2.985.118.755.
sebesar 3,9% yang berarti setiap 1 rupiah hutang lancar dijamin oleh Rp
0,039 kas ditambah bank yang dimiliki perseroan. Cash ratio ini
Ratio, debt to equity dan long term debt to equity. Adapun nilai hasil
berikut:
Total Utang
Debt to Asset Ratio = x 100%
Total Aktiva
Nilai Debt to Asset Ratio pada 3 (tiga) tahun terakhir sebagai berikut:
Tahun 2017
62.456 .351.493
Debt to Asset Ratio = x 100%
65.337 .768.061
= 95%
Tahun 2018
65.441.470 .248
Debt to Asset Ratio = x 100%
68.132.059 .136
= 96%
Tahun 2019
63.011.178 .725
Debt to Asset Ratio = x 100%
65.630.349 .580
= 96%
rasio sebesar 95% rasio ini menunjukkan bahwa 95% pendanaan perseroan
Perhitungan nilai debt to asset ratio pada tahun 2018 menunjukkan angka
rasio sebesar 96% rasio ini menunjukkan bahwa 96% pendanaan perseroan
Total debt to asset ratio pada tahun ini mengalami kenaikan sebanyak 1%
dari tahun 2017, kenaikan ini disebabkan oleh bertambahnya total hutang
angka rasio sebesar 96% rasio ini menunjukkan bahwa 96% pendanaan
45
pemegang saham.
Total Utang
Debt to Equityt Ratio= x 100%
Ekuitas
Tahun 2017
62.456 .351.493
Debt to Equityt Ratio = x 100%
2.881.416 .568
= 216%
Tahun 2018
65.441.470 .248
Debt to Equityt Ratio = x 100%
2.690.588 .888
= 234 %
Tahun 2019
63.011.178 .725
Debt to Equityt Ratio = x 100%
2.619.170 .855
=234%
oleh utang. Total debt to equity ratio pada tahun ini mengalami kenaikan
Nilai Long Term Debt to Equity Ratio pada 3 (tiga) tahun terakhir sebagai berikut:
Tahun 2017
50.000 .000
Long Term Debt to Equity Ratio = x 100%
2.881.416 .568
= 1,7%
Tahun 2018
50.000.000
Long Term Debt to Equity Ratio = x 100%
2.690.588 .888
= 1,8%
Tahun 2019
47
50.000 .000
Long Term Debt to Equity Ratio = x 100%
2.619.170 .855
=1,9%
Perhitunagn nilai long term debt to equity ratio pada tahun 2017
menunjukkan angka rasio sebesar 1,7% yang artinya utang jangka panjang
perseroan nilainya 1,7% dari nilai ekuitas perseroan tersebut. Dengan kata
bekisar 1,7% dari total modal yang dimiliki. Perhitungan nilai long term
debt to equity ratio pada tahun 2018 menunjukkan angka rasio sebesar
1,8% yang artinya utang jangka panjang perseroan nilainya 1,8% dari nilai
jangka panjang perseroan. Besar hutang bekisar 1,8% dari total modal
yang dimiliki. Total long term debt to equity ratio pada tahun ini
Perhitunagn nilai long term debt to equity Ratio pada tahun 2019
menunjukkan angka rasio sebesar 1,9% yang artinya utang jangka panjang
perseroan nilainya 1,9% dari nilai ekuitas perseroan tersebut. Dengan kata
bekisar 1,9% dari total modal yang dimiliki. Total long term debt to equity
ratio pada tahun ini mengalami kenaikan sebanyak 1% dari tahun 2018,
berikut:
Nilai Net Profit Margin pada 3 (tiga) tahun terakhir sebagai berikut :
Tahun 2017
3.597.299 .231
Net Profit Margin = x 100%
1.418.807 .642
= 2,53%
Tahun 2018
3.901.282 .516
Net Profit Margin = x 100 %
1.592.563 .868
= 2,44%
Tahun 2019
4.310 .599.263
Net Profit Margin = x 100 %
1.432.943 .201
= 3%
49
rasio sebesar 2,53% yang berarti setiap 1 rupiah menghasilkan laba bersih
laba bersih sebesar Rp 0,03. Pada tahun ini Net Profit Margin mengalami
Nilai rasio rate or return on investment pada 3 (tiga) tahun terakhir sebagai
berikut:
Tahun 2017
3.597 .299.231
Return On Investment = x 100%
65.337 .768.061
= 5,5%
Tahun 2018
3.901.282 .516
Return On Investment = x 100%
68.132.059 .136
= 5,7%
Tahun 2019
4.310 .599.263
Return On Investment = x 100%
65.630.349 .580
= 6,5 %
2.501.709.556.
Nilai rasio rate or return on investment pada 3 (tiga) tahun terakhir sebagai
berikut:
Tahun 2017
3.597 .299.231
Return on Eqiuty = x 100%
1.500.000 .000
= 23,9 %
Tahun 2018
3.901.282 .516
Return on Eqiuty = x 100%
1.500.000 .000
= 26%
Tahun 2019
4.310 .599.263
Return on Eqiuty = x 100 %
1.500.000 .000
= 27,8 %
rasio sebesar 23,9% yang berarti setiap 1 rupiah ekuitas menghasilkan laba
bersih sebesar Rp 0,239. Pada tahun 2018 menunjukan angka rasio sebesar
26% yang berarti setiap 1 rupiah ekuitas menghasilkan laba bersih sebesar
rasio sebesar 27,8% yang berarti setiap 1 rupiah ekuitas menghasilkan laba
4.3 Pembahasan
Tabel 4.1 menunjukkan hasil perhitungan dari rasio likuiditas yang terdiri
dari current ratio, quick ratio dan cash ratio dari Hotel Grand Victoria Samarinda
2017, sedangkan tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun 2018. Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa adanya kenaikan current ratio di tahun 2018
yang dimiliki perseroan lebih kecil, hasil perhitungan rasio dapat dilihat bahwa
rasio lancar rendah. Kondisi ini perlu dikhawatirkan karena rasio lancar yang
2017, sedangkan tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun 2018. Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa adanya kenaikan quick ratio tahun 2018
yang dimiliki perseroan lebih kecil, hasil perhitungan menunjukkan bahwa rasio
2017, sedangkan tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun 2018. Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa adanya kenaikan cash ratio tahun 2018
tahun 2019 mengalami penurunan disebabkan karena hutang lancar yang dimiliki
belum siap membayar utang karena uang yang ada tidak atau kurang mencukupi.
dari debt to total asset, debt to equity dan long term debt to equity ratio Hotel
Grand Victoria pada peroide tahun 2017 sampai dengan tahun periode tahun 2019.
kenaikan debt to asset tahun 2018 disebabkan karena adanya pertambahan pada
jumlah hutang yang dimiliki perseroan. Sedangkan tahun 2019 tidak ada
kenaikan debt to equity tahun 2018 disebabkan adanya pertambahan pada jumlah
hutang dan penurunan jumlah ekuitas yang dimiliki perseroan. Sedangkan tahun
2019 tidak ada mengalami penurunan ataupun kenaikan karena mempunyai hasil
Samarinda yang terdiri dari net margin profit, return on investment dan
return on equity untuk periode tahun 2017 sampai dengan tahun 2019.
kenaikan hal ini berarti hasil pengembalian investasi bertambah dari tahun
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi terhadap situasi Keuangan Hotel Grand
dan 2019 diukur menggunakan rasio Likuiditas (curret ratio, quick ratio dan
dan 2019 diukur menggunakan rasio solvabilitas (debt to total asset, debt to
equity dan long term debt to equity ratio) mengalami kenaikan rasio. Kenaikan
mampu untuk melunasi hutang jangka panjang serta hutang jangka pendeknya
pada kreditor.
2018, dan 2019 diukur menggunakan rasio Profitabilitas (net margin profit,
keuangan yang tidak stabil atau kurang bagus dalam manajemen. Sehingga
diambil hasil akhir bahwa hotel grand victoria gagal atau belum mencapai
5.2 Saran
Dari hasil analisis dan hasil akhir, maka saran-saran yang dapat
selanjutnya:
2. Meningkatkan posisi likuditas perseroan jadi lebih bagus dengan cara menjaga
agar hutang lancar yang ada dapat ditekan dan melakukan peningkatan aktiva
lancar dengan baik dan memaksimalkan nilai kas yang ada pada bank milik
perseroan.
yang ada serta melakukan peningkatan modal kerja dan laba yang diperoleh
perseroan sehingga modal yang ada dapat menjadi jaminan hutang perseroan.
pemasukan yang didapat dan menekan biaya produksi yang telalu besar.
5. Hasil riset ini bisa dijadikan studi kepustakaan terutama bagi penelitian
selanjutnya yang sepayung serta dapat ditambah masa rentang waktu dalam
59