Professional Documents
Culture Documents
BIDANG KEGIATAN
PKM-PENERAPAN IPTEK
Diusulkan oleh:
LAMPUNG SELATAN
2022
i
ABSTRAK
Pemeriksaan golongan darah harus dilakukan karena berperanan penting dalam
tubuh manusia. Jika hasil laboratorium menunjukkan bahwa jumlah hemoglobin
di bawah target, transfusi darah harus diberikan.Transfusi darah hanya dapat
dilakukan jika penerima dan donor memiliki golongan darah yang sama.Golongan
darah manusia dibagi menjadi empat golongan: A, B, O dan AB.
Alat ini menggunakan dua pasang sensor cahaya yaitu sensor LED sebagai
transmitter dan sensor photodioda sebagai receiver, rangkaian komparator dan
pengolah data menggunakan mikrokontroler ATmega. Sensor LDR mendeteksi
terjadinya aglutinasi atau nonaglutinasi dari sampel darah yang dicampur dengan
antisera. Selanjutnya, sensor akan memancarkan tegangan yang dikondisikan oleh
rangkaian pembanding atau komparator, dan dikirim ke mikrokontroler untuk
diproses, menghasilkan pembacaan golongan darah dan rhesus yang ditampilkan
pada layar LCD display.
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUANv
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Model Penelitian
3.2 TahapanPelaksanaan
3.3 Analisis dan Evaluasi
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATANi
4.1 Anggaan Biayai
4.2 Jadwal Kegiatani
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................xii
LAMPIRAN-LAMPIRANv
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
Golongan darah sangat memiliki arti yang penting bagi seseorang di dalam
kehidupan. Pada sistem penggolongan darah yang umum dapat dikenal sebagai A,
B, O, tetapi pada tahun 1990-1901 Dr Landsteiner menemukan antigen
(aglutinogen) yang ada pada sel darah merah dan juga menemukan antibodi
(aglutinin) yang terdapat pada plasma darah.(Prawirohartono, 1995).
Selama ini dalam pengujian golongan darah sering digunakan metode ABO, pada
metode sample darah diletakkan pada 4 preparat. Preparat pertama diberi cairan
antisera A, preparat kedua diberi antisera B, preparat ketiga diberi antisera AB,
dan preparat ke empat diberi antisera D, setelah beberapa lama terjadi aglutinasi
pada sample tersebut.Bentuk aglutinasi ini dibandingkan dengan standar yang ada
untuk penentuan golongan darah. Proses tersebut sangat memerlukan waktu yang
relatif lama dan sangat membutuhkan ketelitian dalam penelitian golongan darah
tersebut.
iv
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah bisa dibuat alat pendeteksi golongan darah melalui sistem elektro
magnetik?
2. Bagaimana teknis akurasi dan validasi dalam golongan darah
menggunakan sistem elektro magnetik?
1.3 TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Penggunaan Khusus
v
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA
Dalam dunia kedokteran golongan darah manusia dibagi menjadi empat, yaitu A,
B, AB, dan O [1]. Pembagian ini dilakukan karena adanya perbedaan jenis
karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Untuk
mengetahui jenis golongan darah seseorang perlu dilakukan uji laboratoriom.
Selama ini untuk pengujian golongan darah sering digunakan metode ABO, yang
prosesnya dilakukan secara manual atau dengan cara meneteskan tiga jenis cairan
atau reagen pada sampel darah [3],[4]. Jenis golongan darah sangat penting pada
saat tranfusi darah, seseorang harus menerima darah dari golongan darah yang
sama dengan pendonor. Dalam proses pengujian sampel darah menggunakan
metode ABO, sampel darah akan diteteskan suatu reagen, kemudian pada sampel
darah akan terjadi proses aglutinasi atau penggumpalan darah. Pengumpalan darah
disebabkan karena adanya interaksi antibodi dengan antigen yang terikat pada
eritrosit [5],[6]. Darah memiliki antigen dan antibodi, dimana setiap masing-
masing antigen dan antibodi terdiri dari A dan B, untuk lebih jelas melihat
karakteristik golongan darah berdasarkan antigen dan antibodi dapat dilihat pada
Tabel 1.
Selama ini pengujian darah dilakukan secara manual yaitu dengan cara
meneteskan cairan reagen ke sampel darah untuk melihat tingkat penggumpalan
darah menggunakan mata. Metode ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang ahli
dibidang ini. Untuk menghindari kesalahan pembacaan, perlu dibuat suatu alat
yang memiliki standar menggunakan teknologi seperti sensor dan mikrokontroler
untuk mendeteksi golongan darah secara otomatis. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendesain dan membuat alat pendeteksi golongan darah otomatis
yang portable sehingga mudah dibawa dan digunakan. (Emaria melati,Rossi
passarell,dkk, 2011)
Alat pendeteksi golongan darah adalah alat elektronik yang digunakan untuk
menguji golongan darah pada manusia. Melakukan reaksi antara cairan antigen
(anti A dan B) dengan sampel darah yang akan diuji pada sebuah kaca preparat
merupakan pengujian yang umum digunakan untuk menentukan golongan darah
vi
manusia. Perubahan fisik yang terjadi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
menggumpal atau tidak menggumpalnya darah, dari perubahan yang dihasilkan
akan menentukan tipe golongan darah tertentu. [1] Penentuan golongan darah
yang umum digunakan selama ini masih dilakukan oleh orang yang
berpengalaman. Sehingga, keakuratan data yang diperoleh masih mengandalkan
kemampuan mata penguji.
vii
informasi dan alat penentu golongan darah serta rhesus manusia guna
mempermudah proses donor darah. (3) Mengetahui keakuratan sistem dalam
mendeteksi golongan darah dan rhesus manusia berdasarkan perhitungan nilai
akurasi. Manfaat dari penelitian ini, (1) Menambah ilmu bidang sistem
mikrokontroler dan teknologi sensor. (2) Alat untuk mempermudah proses
penentuan golongan darah dan rhesus manusia. (3) Mempercepat proses
pengambilan data golongan darah dan rhesus manusia untuk donor darah. (4)
Mempermudah pendataan serta penyimpanan data pendonor darah. (5)
Mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi golongan darah dan
rhesus manusia (Ita Mubarokah, 2020).
viii
Dalam perancangan Alat Pendeteksi Golongan Darah Manusia membutuhkan
analisa dan perancangan diagram blok umum. Berikut adalah perancangan
diagram blok pada penelitian ini. Gambar 3 menunjukkan diagram blok sistem.
Berdasarkan gambar 2, jika tombol ON/OFF diaktifkan maka Arduino Uno dalam
kondisi ON, dan ketika akan memasukkan kaca preparat tekan tombol Start, maka
motor DC berputar untuk mengeluarkan tempat kaca preparat, setelah kaca
preparat diletakkan pada posisi yang telah disediakan tekan kembali tombol Start,
maka motor DC akan berbalik memutar sehingga tempat kaca preparat berada di
dalam, setelah berada di dalam maka sensor LDR akan mendeteksi tegangan
keluaran, kemudian Arduino Uno akan membandingkan hasil tegangan keluaran
kedua sensor LDR tersebut, setelah itu Arduino Uno mengirimkan hasil
perbandingan atau hasil golongan darah dari sampel yang dideteksi dan akan
ditampilkan pada LCD 16x2 serta Arduino Uno akan memerintahkan Bluetooth
untuk mengirimkan data ke komputer agar dapat ditampilkan bersama data pasien.
ix
BAB 3. METEODE PELAKSANAAN
Pada penelitian dalam karya tulis ilimiah ini kami menggunakan metode
penelitian Kualitatif, yaitu menggunakan instrumen, data, dan informasi yang ada
pada internet, jurnal.
2. Pemahaman
3. Penulisan
x
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
3 Perjalanan Rp. 0
4 Lain-lain Rp.50.000,00
Jumlah Rp.208.250,00
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3
1 Perumusan topik
2 Penyusunan proposal
5 Penelitian
xi
DAFTAR PUSTAKA
Emaria, Rossi, Dkk. 2017. Desain Pembuatan Alat Pendeteksi Golongan Darah
Menggunakan Mikrokontrole., Universitas Sriwijaya. Palembang
Ita, Dkk. 2020. Rancangan Bangun Sistem Informasi Kecocokan Donor Darah
Dan Penentu Golongan Darah Manusia Berbasis IOT. Universitas Negeri
Surabaya. Surabaya
[1] Landsteiner K., and Wiener A.S. (1940). An Agglutinable Factor in Human
Blood Recognized by Immune Sera for Rhesus Blood. In: Rhesus haemolytic
disease. Dordrecht: Springer.
[2] Strumius T.L., (2013) Penentuan Jenis Golongan Darah Manusia Berbasis
Mikrokontroler ATMega 8535. Universitas Sanata Dharma.
[3] Andrianto, H., & Darmawan, A. 2016. Arduino Belajar Cepat dan
Pemrograman. Bandung: Informatika Bandung.
[4] Pengertian LDR (Light Dependen Resistor) dan Cara Mengukurnya, Diakses
tanggal 27 September 2017,
http://teknikelektronika.com/pengertian-ldrlight- dependent-resistor-cara-
mengukur-ldr/
[7] Teori Motor DC dan Jenis-Jenis Motor DC, Diakses tanggal 27 September
2017, 7
http://elektronika-dasar.web.id/teori-motor-dcdan- jenis-jenis-motor-dc/
[9] Joyce Cox, and Joan Lambert, (2013). Step By Step Microsoft Access 2013.
Washington: Microsoft Press
xii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Alvinsyah Putra Pratama
4 NIM 122130035
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-T.
Ketua Tim
TTD
xiii
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
4 NIM 122130036
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-T.
Anggota Tim 1
TTD
xiv
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
4 NIM 122430027
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-T.
Anggota Tim 2
TTD
(Putri Anggun)
xv
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIP/NIDN
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi
Jurusan/Prodi
Tahun Masuk-Lulus
xvi
C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-T.
Dosen Pendamping
TTD
xvii
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Perlengkapan yang
dibutuhkan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
xviii
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
SUBTOTAL (Rp)
xix
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
xx
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
Nama :
NIM :
Program Studi :
Fakultas :
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-T saya dengan judul (Alat Penentu
Golongan Darah Melalui Sistem Elektro Magnetik) yang diusulkan untuk tahun
anggaran 2022 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga
atau sumber dana lain.
Tanda tangan
Mengetahui,
Ketua Jurusan
NIP/NIK.(isi no NIP/NIK)
xxi
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJA SAMA DARI MITRA
Nama : ……………………
Alamat : ……………………
Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak Mitra
dan Pelaksana Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan ikatan usaha
dalam wujud apapun juga.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Yang menyatakan,
Meterai Rp6.000,-
xxii
Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkan
xxiii
Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra
xxiv