You are on page 1of 10

MAKALAH

TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS ATAU MENYAMPING


Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
PEMBELAJARAN ATLETIK II
Dosen : Novi Soraya, M.Pd

Tugas ini disusun oleh:


Awliya Lestari (222191185)

LEMBAR JUDUL

UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang "Tolak peluru gaya ortodoks
atau menyamping".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Tasikmalaya,08 Februari 2023


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Tolak peluru merupakan bagian dari nomor lempar dalam atletik yang daiajarkan dalam
mata pelajaran olahraga siswa SMP. Terdapat dua macam gaya yaitu gaya lama atau
menyamping (Ortodoks) dan gaya baru atau membelakangi (O’brien).Gaya O’brien adalah gaya
tolak peluru yang dilakukan dengan membelakangi sektor lemparan. Gaya O’brien lebih banyak
digunakan karena lebih menguntungkan, jalur awalan yang lebih panjang dapat menambah
kekuatan
dan kecepatan lontaran sehingga memperjauh jarak tempuh peluru.

Cabang olahraga tolak peluru berhasil menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di
ajang Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippine East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) tahun
2016 dan ASEAN Schools Games VII di Bandar Seri Begawan Brunei.3,4 Hal ini merupakan
tanda bahwa cabang olahraga tolak peluru semakin perlu diperhatikan dan dibina dengan baik.
Salah satu cara pengelolaan yang baik adalah dengan pengembangan ilmu pengetahuan yang
berkaitan dan menggali potensi yang ada pada siswa sehingga dapat dikembangkan secara
maksimal.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Bagaimana pengertian tolak peluru gaya ortodoks atau menyamping dan bagaimana cara
melakukan teknik dasar dalam olahraga tolak peluru gaya ortodoks atau menyamping?

1.3. TUJUAN MAKALAH


Makalah ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui dan memahami seputar olahraga
tolak peluru gaya ortodoks,dan agar pembaca bisa melakukan olahraga ini.Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. PENGERTIAN GAYA ORTODOK


Tolak peluru atau shot put bisa dikatakan sebagai salah satu olahraga yang bertujuan
untuk melemparkan bola logam sejauh mungkin. Hanya saja, olahraga tolak peluru tidak benar-
benar melakukan gerakan melempar. Maka dari itu, tolak peluru sangat berbeda dengan cabang
olahraga atletik lempar lainnya.

Tolak peluru merupakan suatu cabang olahraga yang melakukan suatu tolakan dengan
menggunakan tenaga semaksimal mungkin untuk mendapatkan jarak tolakan yang jauh. Dengan
mengandalkan gerakan tolakan atau dorongan terhadap bola logam dengan bobot tertentu. Selain
itu, gerakan tolak peluru hanya boleh menggunakan kekuatan dari salah satu tangan
saja.Penilaian pada tolak peluru berdasarkan jarak antara pelempar dengan bola atau pelurunya.
Semakin jauh peluru atau bola logam yang dilempar, maka poin yang diperoleh semakin besar.

1.2. SEJARAH CABANG OLAHRAGA TOLAK PELURU


Olahraga shot put kali pertama kali dimainkan pada masa masyarakat Yunani Kuno. Pada
saat itu, masyarakat Yunani Kuno memanfaatkan batu sebagai salah satu alat untuk berolahraga,
yakni dengan cara melemparkannya. Dalam perkembangannya atau lebih tepatnya pada abad
pertengahan, sekelompok tentara perang memiliki kebiasaan untuk melemparkan bola meriam.
Kebiasaan itu yang pada akhirnya disebut sebagai cikal bakal kelahiran olahraga tolak peluru
sampai populer sekarang ini.

Tolak peluru mulai dimainkan dengan bentuk yang modern pada sekitar abad ke-19. Pada
saat itu, Highlands Games Skotlandia menyelenggarakan lomba lempar batu atau logam berat.
Para peserta akan saling melemparkan bola untuk mendapatkan jarak terjauh. Selanjutnya,
pemenang akan ditentukan berdasarkan seberapa jauh jarak lemparan dengan posisi asli
pelempar atau di belakang garis.
Tolak peluru menjadi semakin populer setelah ditetapkan sebagai salah satu cabang
olahraga pada perhelatan olahraga terbesar di dunia, yakni Olimpiade modern. Dalam kompetisi
tersebut, cabang olahraga shot put sudah menggunakan bola dengan berat atau massa yang sudah
ditentukan dan termasuk cabang atletik.

Bahan yang digunakan untuk bola shot put sendiri menggunakan material besi atau
kuningan. Cabang olahraga tolak peluru mulai dipertandingkan untuk putra pada tahun 1896.
Sementara itu, shot put untuk putri baru dipertandingkan pada tahun 1948.

1.3. CARA MELAKUKAN OLAHRAGA TOLAK PELURU

1. Posisi tubuh berdiri tegak menyamping ke arah tolakan


2. Kedua kaki dibuka dengan kaki kiri lurus ke depan dan kaki kanan ditekuk agak
ke depan hingga serong ke samping kanan
3. Posisikan berat badan di bagian kaki kanan dan bentuk badan supaya lebih
condong ke samping kanan
4. Tangan kanan memegang dan menyangga peluru pada bahu atau pundak
5. Siku pada tangan kiri dengan ditekuk taruh di depan hingga membentuk posisi
sedikit serong ke atas dan melemas
6. Tangan kiri sendiri memiliki fungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan
7. Pandangan pelempar dapat diarahkan ke area tolakan sebelum melakukan
lemparan
8. Dorong tangan kiri ke depan kekuatan penuh sehingga memunculkan tolakan
pada peluru yang dipegang
9. Pada saat melakukan tolakkan peluru, kaki kanan yang berposisi di belakang
dapat diangkat untuk memperbesar kekuatan tolakan

1.4. TEKNIK DASAR DALAM OLAHRAGA TOLAK PELURU


Dalam olahraga tolak peluru, prinsip utama yang harus dipahami oleh para pelempar
adalah melakukan tolakan atau dorongan terhadap bola logam dengan hanya mengandalkan
kekuatan satu tangan. Salah satu cabang olahraga atletik ini bertujuan untuk menghasilkan
tolakan atau dorongan bola logam dengan jarak sejauh mungkin dari posisi awal atau garis
start.

1. Bola logam dapat ditempatkan pada bagian pangkal jari, bukan telapak tangan. Lebarkan
jari-jari tangan sedikit, selanjutnya gunakan ibu jari untuk menahan bola logam agar tidak
terjatuh.
2. Berikutnya, posisikan bola logam antara kepala dan bahu, tepat pada bagian bawah
rahang.
3. Sembari menahan bola logam, pelempar dapat memastikan untuk menjaga kondisi siku
lengan tetap tinggi dan tampak lurus dengan bahu.
4. Posisikan tubuh menyamping dengan posisi bahu tangan yang bebas dari bola logam
mengarah ke area pendaratan.
5. Buka kedua kaki membentuk kuda-kuda lurus dan tekuk kaki yang berada jauh dari area
pendaratan, hal itu akan secara otomatis membuat tubuh condong ke belakang.
6. Putar pinggul sehingga berhadapan dengan arah yang berlawan dari area pendaratan.
7. Pada saat bersiap melakukan tolakan, pelempar dapat mendorong dengan kaki belakang
dan putar pinggul sehingga tubuh menghadap ke area pendaratan.
8. Buka agak lebar lengan yang memegang bola logam menghadap ke depan dengan sudut
45 derajat sembari berusaha melakukan dorongan bola logam dengan sekuat tenaga.
9. Pada saat melakukan tolakan atau lemparan, tambahkan juga dengan dorongan
pergelangan tangan mirip seperti gerakan menembak bola basket.

Prinsip dasar dalam olahraga tolak peluru pada dasarnya merupakan gerakan awal
yang harus dipahami oleh pemula. Setelah menguasai prinsip tersebut, para pelempar dapat
mencoba gaya lempar seperti profesional, yakni gaya O’brien atau gaya spin. Hal ini perlu
dilakukan untuk menghasilkan lebih banyak momentum dan mencapai jarak maksimal saat
melakukan tolakan.

1.5. PERALATAN OLAHRAGA TOLAK PELURU

International Association of Athletics Federations atau disingkat IAAF merupakan


suatu organisasi yang menaungi berbagai cabang olahraga atletik dunia, salah satunya adalah
tolak peluru. IAAF atau sekarang disebut juga dengan World Athletics telah menentukan
standarisasi ukuran bola logam dan lapangan yang boleh digunakan untuk pertandingan tolak
peluru.

Beberapa peralatan maupun aturan olahraga tolak peluru yang perlu diketahui, antara lain:

1. BOLA LOGAM
IAAF telah memutuskan bahwa berat bola logam yang digunakan dalam cabang
olahraga tolak peluru yakni 7,26 kg untuk putra dan 4 kg untuk putri. Bahan atau material
yang harus digunakan pada bola logam biasanya terdiri dari unsur besi padat atau
kuningan. Namun, tidak menutup kemungkinan juga beberapa jenis logam lain yang
tidak lebih lembut dari kuningan bisa digunakan.

2. BENTUK LAPANGAN
Untuk ukuran lapangan yang digunakan dalam cabang olahraga tolak peluru harus
berbentuk lingkaran, dengan diameter 2,135 meter pada lapangan beton dan sektor
pendaratan yang ditandai busur pada lapangan rumput dengan sudut 34,92 derajat. Selain
itu, lingkaran yang terdapat dalam lapangan tolak peluru memiliki papan penghenti
setinggi 10 cm pada bagian depan sebelum memasuki sektor pendaratan.

1.6. PERATURAN TOLAK PELURU

Penentuan pemenang dalam cabang olahraga tolak peluru ditentukan berdasarkan


jarak tolakan yang mampu dicapai. Seorang atlet yang berhasil mendapatkan jarak tolakan
peluru terjauh berhak menjadi pemenang pertandingan atau perlombaan.

Dalam sebuah kompetisi resmi tolak peluru, atlet umumnya akan mendapatkan
kesempatan melakukan tolakan sebanyak empat hingga enam kali. Apabila terdapat hasil
imbang atau seri, maka para atlet akan diberikan kesempatan sekali lagi untuk menentukan
pemenangnya.

Selain peraturan permainan dalam menentukan pemenang cabang olahraga tolak


peluru, ada juga beberapa peraturan lain yang perlu diperhatikan pada saat mengikuti
kompetisi tolak peluru, antara lain:
1. Seorang atlet atau pelempar harus bersiap setelah namanya diumumkan. Para atlet hanya
diberikan waktu 60 detik untuk memulai gerakan.
2. Agar memenuhi tujuan keamanan, atlet harus memakai taping pada jari tangan tetapi
tidak diperbolehkan mengenakan sarung tangan.
3. Bola logam dapat diletakan di dekat leher sepanjang gerakan. Apabila bola logam
terlepas dan tidak menempel dekat leher selama melakukan gerakan, maka hasil tolakan
dapat dianggap tidak sah.
4. Gerakan tolak peluru hanya boleh menggunakan satu tangan dan tembakan harus berada
di atas ketinggian bahu.
5. Seorang atlet bisa memakai seluruh lingkaran, tetapi bagian kaki tidak diperbolehkan
melakukan gerakan keluar lingkaran atau menapak pada papan penghenti di daerah depan
lingkaran.
6. Tolakan dianggap sah apabila bola logam mendarat pada sektor pendaratan dengan sudut
34,92 derajat. Wasit atau juri akan melakukan penghitungan titik pendaratan pertama
bola logam.
7. Seorang atlet tidak bolehkan meninggalkan lingkaran sebelum bola logam atau lemparan
mendarat di sektor pendaratan, serta hanya boleh meninggalkan lingkaran dari belakang.

Tolak peluru pada dasarnya merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sangat
mengandalkan kekuatan otot lengan untuk bisa meraih hasil maksimal. Olahraga tolak peluru
mungkin tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.

Hal ini dikarenakan ada peralatan dan lokasi yang harus dipersiapkan secara memadai
dan profesional. Selain itu, perlu pelatih atau instruktur untuk menggunakan bola tolak peluru
agar tidak menjadikan bahaya untuk diri sendiri atau orang-orang sekitar.

Dalam dunia olahraga selalu berkaitan dengan psikologi, bahkan, kondisi psikologi dapat
memengaruhi suatu pertandingan olahraga. Buku Psikologi Olahraga berisi berbagai macam hal
tentang psikologi yang berkaitan dengan olahraga. Selain itu, buku ini bisa dijadikan sebagai
referensi atau sumber rujukan mahasiswa yang mengambil pendidikan olahraga.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Tolak peluru merupakan suatu cabang olahraga yang melakukan suatu tolakan dengan
menggunakan tenaga semaksimal mungkin untuk mendapatkan jarak tolakan yang jauh. Dengan
mengandalkan gerakan tolakan atau dorongan terhadap bola logam dengan bobot tertentu. Selain
itu, gerakan tolak peluru hanya boleh menggunakan kekuatan dari salah satu tangan
saja.Penilaian pada tolak peluru berdasarkan jarak antara pelempar dengan bola atau pelurunya.
Semakin jauh peluru atau bola logam yang dilempar, maka poin yang diperoleh semakin besar.

3.2. SARAN
Kami selaku penulis dan penyusun makalah ini berharap semoga makalah yang kami buat
bermanfaat bagi pembaca dan semoga pembaca bisa memahami tentang olahraga tolak peluru
gaya ortodoks atau menyamping dan bisa melakukannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6366750/15-contoh-kata-pengantar-makalah-beserta-
struktur-dan-cara-membuatnya
https://www.gramedia.com/literasi/tolak-peluru/#Cara_Melakukan_Olahraga_Tolak_Peluru
https://www.studocu.com/id/search/TOLAK%20PELURU?institutionId=4793

You might also like