Professional Documents
Culture Documents
JM Jap,+Jurnal Darmanerus+Duarmas
JM Jap,+Jurnal Darmanerus+Duarmas
DARMANERUS DUARMAS
PATAR. RUMAPEA
WELSON YAPPI ROMPAS
ABSTRACT : Implementation of good governance is an absolute necessity for the creation of a majority
of the political system of governance that is more aligned to the interests of the people in accordance with
the principles of democracy are universal. The purpose of this study is to investigate the implementation
of the principles of good governance in the public service, to determine the factors supporting and
hindering the implementation of the principles of good governance in the public service in the District of
West Southeast Maluku District Kormomolin.
The method used in this research is quantitative method. Research was carried by 75 votes kormomolin
sub-district government officials and the public. The data used are primary data in the can through a
questionnaire. The analysis technique used to test the hypothesis is simple linear regression analysis.
The results of data analysis showed that the variables of good governance and positive significant effect on
the variable public services at the level of 95%. Based on the results of that study concluded that good
governance positive and significant impact on public services at Head Office Kormomolin.
It is recommended that the implementation of good governance which emphasizes the principles of
transparency and accountability in Head Office Kormomolin should be increased for the realization of
public services from the aspect of efficiency and effectiveness.
a. Transparansi untuk adanya informasi yang Jenis data yang dikumpulkan dan yang
jelas dari pembuat pelayanan atau akan dianalisis untuk pengujian hipotesis ialah
pemerintah dalam melaksanakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung
pelayanan, dengan adanya informasi dari para responden yang ditetapkan dan data
seluruh proses pemerintahan dapat sekunder yang berfungsi sebagai pelengkap
diketahui oleh semua elemen dan dapat data primer.
dipahami. Transparansi dapat diukur dari
beberapa indikator atau kriteria-kriteria D. Populasi dan Sampel
sebagai berikut:
Populasi adalah wilayah generalisasi
1). Pemerintah menjamin masyarakat untuk yang terdiri atas objek atau subjek yang
mendapat kepercayaan yang lebih. mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk memperoleh gambaran empirik
dan kemudian ditarik kesimpulannya. tentang objek penelitian. Data yang
Dengan demikian populasi penelitian diperoleh dari teknik observasi ini akan
ini adalah para aparatur pemerintah di Kantor merupakan pelengkap data hasil
Camat Kormomolin Kabupaten Maluku kuesioner.
Tenggara Barat dengan mengambil semua 3. Studi Dokumentasi
karakteristik yang ada pada Kantor Camat Studi Dokumentasi yaitu digunakan untuk
Kormomolin diantaranya dapat dilihat dari mengumpulkan data sekunder yang telah
tingkat pendidikan, pangkat dan golongan, dan tersedia di Kantor Camat Kormomolin
jenis kelamin. Berdasarkan data sekunder yang Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
diperoleh bahwa jumlah aparatur pada Kantor
Camat Kormomolin adalah sebanyak 34 orang F. Teknik Analisis Data
dan untuk menghindari adanya subjektifitas Teknik analisis data yang digunakan
terhadap variabel dalam skripsi ini, maka dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
peneliti melibatkan konsumen dalam hal ini
masyarakat sebanyak 41 orang, sehingga 1. Analisis statistik deskriptif, adalah statistik
jumlah seluruhnya menjadi 75 orang. Oleh yang digunakan untuk menganalisis data
karena jumlah responden tersebut yang kecil, dengan cara mendeskripsikan atau
maka semuanya ditetapkan sebagai sumber menggambarkan data yang telah terkumpul,
data (tidak ditarik sampel), sebagaimana yang dengan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
dikemukakan oleh Arikunto (2000), bahwa
apabila populasi penelitian sedikit atau kurang a. Data yang terkumpul diklasifikasikan ke
dari 100 unit, maka sebaiknya tidak dilakukan dalam tiga kategori, yaitu baik atau tinggi,
sampling. cukup baik atau sedang, dan tidak baik atau
Srendah, selanjutnya diadakan perhitungan
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan untuk mendapatkan presentasenya.
Data
Dapat dilihat dengan menggunakan
Pengambilan data dengan teknik
rumus sebagai berikut:
disproportionate stratified random sampling.
Teknik ini digunakan untuk menentukan
jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional.
Dimana:
Instrumen dan teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini P= Presentase
adalah sebagai berikut :
f= Jumlah data responden
1. Teknik Kuesioner (Angket)
n= Total sampel
Teknik ini dilakukan dengan cara
memberi beberapa pertanyaan atau b. Data yang terkumpul kemudian dipisahkan
pernyataan tertulis dalam bentuk isian menurut kategorinya selanjutnya digambarkan
untuk dijawab oleh responden dan dengan kalimat.
tentunya telah dipersiapkan terlebih
dahulu. c. Data yang terkumpul diklasifikasikan
2. Teknik Observasi sehingga merupakan suatu susunan urut data,
Observasi yaitu melakukan pengamatan selanjutnya dibuat tabel dan dihitung
secara langsung terhadap fenomena yang presentasenya.
berkaitan dengan variabel yang diamati
2. Analisis statistik Inferensial sering juga yang menyatakan bahwa good governance
disebut statistik induktif atau statistik tidak berpengaruh terhadap pelayanan publik
probabilitas, adalah teknik yang digunakan ditolak. Dengan demikian, hipotesis alternatif
untuk mengukur data sampel, dengan yang menyatakan bahwa good governance
menggunakan analisis regresi linear yang berpengaruh terhadap pelayanan publik secara
digambarkan dengan model persamaan positif dan signifikan di Kantor Camat
sebagai berikut: Kormomolin diterima pada taraf signifikansi
95%. Artinya, pelayanan publik di Kantor
Camat Kormomolin yang menekankan pada
aspek efisiensi dan efektivitas sudah mulai
Dimana:
memperhatikan bahkan menggunakan
a = Koefisien konstanta, dengan menggunakan pendekatan good governance dalam
rumus pengelolaan roda organisasi.
Hasil penelitian ini nampaknya
∑ ∑ ∑ ∑
mendukung pendapat dari Widodo (2001)
∑ ∑
yang mengemukakan bahwa good governance
b = Koefisien arah regresi, dengan diwujudkan sebagai pemerintahan yang pada
menggunakan rumus hakekatnya ialah melakukan pelayanan kepada
masyarakat bukan pelayanan kepada diri
∑ ∑ ∑
sendiri. Pemerintahan yang baik yaitu
∑ ∑
melayani serta menciptakan kondisi yang
PEMBAHASAN memungkinkan setiap anggota masyarakat
mengembangkan kemampuan dan
Berdasarkan pada hasil analisis deskriptif kreativitasnya dalam mencapai tujuan
terhadap variabel good governance dan bersama. Kondisi sebagaimana disebutkan
variabel pelayanan publik masing-masing tersebut merupakan perwujudan adanya
menunjukkan bahwa variabel good pergeseran paradigma penyelenggaraan
governance berada pada kategori tinggi, dan pemerintahan dari paradigma rule governance
variabel pelayanan publik berada pada menjadi good governance. Pergeseran
kategori sedang. Data tersebut paradigma tersebut mengkondisikan
menggambarkan bahwa penerapan good penyelenggaraan pemerintahan tidak lagi
governance yang menekankan pada prinsip semata-mata dilakukan oleh pemerintah dan
transparansi dan prinsip akuntabilitas belum bersandar pada peraturan perundang-undangan
mampu mendongkrak terwujudnya pelayanan yang berlaku, namun sudah melibatkan
publik secara maksimal dilihat dari aspek seluruh elemen yang ada baik di dalam tubuh
efisiensi dan efektivitas. birokrasi pemerintah maupun elemen yang
Begitu juga hasil pengujian statistik berada di luar tubuh birokrasi pemerintah.
dengan menggunakan metode analisis regresi Hasil penelitian yang mengindikasikan
linear sederhana menunjukkan bahwa pengaruh penerapan pendekatan good
koefisien determinasi variabel good governance secara positif dan signifikan
governance terhadap variabel pelayanan terhadap pelayanan publik. Hasil penelitian
publik hanya sebesar 16,3% dengan tersebut memberi pengertian bahwa good
probabilitas kesalahan 0,000. Walaupun kecil governance yang diterjemahkan sebagai
derajat determinasi good governance terhadap kepemerintahan yang baik dalam pelayanan
pelayanan publik namun pengaruh tersebut publik harus diperhatikan semaksimal
sangat signifikan. Hasil analisis regresi mungkin. Transparansi dan akuntabilitas
tersebut memberi arti bahwa hipotesis nol sebagai perwujudan dari kepemerintahan yang
baik harus diberlakukan secara masyarakat. Jika hal tersebut dapat
berkesinambungan dalam penyelenggaraan diwujudnyatakan, maka transparansi dalam
pemerintahan termasuk di dalamya pelayanan pelayanan semakin baik.
publik. Begitu juga dengan akuntabilitas
Sesuai dengan hasil penelitian yang merupakan faktor yang sangat penting dalam
diperoleh menunjukkan bahwa penyelenggaraan kepemerintahan yang baik.
penyelenggaraan kepemerintahan yang baik Widodo (2001) berpendapat bahwa birokrasi
(good governance) di Kantor Camat pelayanan kepada masyarakat tidak hanya
Kormomolin belum sepenuhnya sekedar bertindak netral terhadap partai politik
mempengaruhi pelayanan publik. Hal itu atau golongan tertentu, namun yang paling
menggambarkan bahwa perhatian terhadap penting ialah harus bertanggung jawab
penyelenggaraan kepemerintahan yang baik terhadap apa yang menjadi sikap, perilaku
harus ditingkatkan. Hasil analisis prediksi maupun sepak terjang para pelayan publik.
menunjukkan good governance memiliki Sasaran pertanggungjawaban semua tugas dan
peran yang sangat signifikan terhadap kewenangan ialah kepada masyarakat.
keberhasilan pelayanan publik. Artinya, Alasannya bahwa semua organisasi
efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan pemerintah dibuat oleh publik dan untuk
publik dapat diwujudkan apabila transparansi publik, maka siapapun pelaku organisasi
dan akuntabilitas ditingkatkan dalam pemerintah harus bertanggung jawab kepada
penyelenggaraan pemerintahan. publik juga. Publik yang akan melakukan
Dwiyanto (2006) mengemukakan penilaian terhadap apa yang
bahwa jika tidak adanya transparansi dalam dipertanggungjawabkan tersebut.
birokrasi pelayanan publik, maka banyak Maka dengan demikian dapat
masyarakat yang akan mengalami frustrasi. ditegaskan bahwa akuntabilitas merupakan
Salah satu indikasi tidak adanya transparansi suatu kewajiban seorang pelayan publik atau
dalam birokrasi pelayanan publik ialah faktor suatu lembaga pelayanan publik untuk
komunikasi tidak efektif. Pengertian tersebut mempertanggungjawabkan pengelolaan mulai
dapat dijelaskan bahwa terciptanya dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada
komunikasi efektif dalam birokrasi pelayanan pengendalian semua sumber daya yang
publik menggambarkan adanya transparansi digunakan yang telah dipercayakan dalam
dalam birokrasi tersebut. Ternyata komunikasi rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan
merupakan faktor yang sangat penting dalam secara langsung atau tidak langsung
mewujudkan transparansi birokrasi pelayanan menggunakan media pertanggungjawaban
kepada masyarakat. yang tersedia secara periodik. Semakin
Komuniikasi dapat disebut efektif kompleks tugas dan kewenangan yang dimliki
apabila pesan yang disampaikan oleh pemberi seseorang maupun lembaga dalam
pesan dapat diterima seutuhnya oleh penerima pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat,
pesan. Tidak satupun unsur-unsur dalam pesan maka semakin tinggi tuntutan atau kewajiban
tersebut hilang atau bertambah. Selain kualitas untuk melakukan pertanggungjawaban.
dari komunikasi dibutuhkan dalam birokrasi
pelayanan masyarakat, juga banyaknya KESIMPULAN DAN SARAN
komunikasi yang disampaikan kepada
A. Kesimpulan
masyarakat merupakan faktor penentu dalam
mewujudkan transparansi penyelenggaraan Berdasarkan pada hasil penelitian dan
kepemerintahan yang baik. Semua aspek- pembahasan yang dikemukakan pada bagian
aspek yang menjadi kepentingan publik harus sebelumnya, maka dapat dirumuskan
disampaikan secara transparan kepada kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara deskriptif, good governance yang aspek efisiensi dan efektivitas dalam
diamati dari aspek transparansi dan pelaksanaan pelayanan.
akuntabilitas secara umum telah
diterapkan dalam penyelenggaraan 3. Pengaruh yang ditunjukkan good
organisasi Kantor Camat Kormomolin governance terhadap pelayanan publik
namun belum sepenuhnya diterapkan walaupun positif dan signifikan namun
dengan baik. pengaruhnya rendah. Hal itu disarankan
agar penerapannya jangan hanya sekedar
2. Secara deskriptif, rata-rata pelayanan mengikuti perkembangan dimana good
publik yang diamati dari aspek efisiensi governance sedang hangat dibicarakan,
dan efektivitas masih berada pada akan tetapi benar-benar menerapkannya
kategori sedang. Artinya, pelaksanaan sesuai dengan makna yang dikandung
pelayanan belum berlangsung dengan dalam prinsip-prinsip tersebut dan sesuai
baik karena belum sepenuhnya efisien dengan tuntutan organisasi.
dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
3. Secara inferensial, good governance
berpengaruh positif dan signifikan Arikunto, Suharsimi.2000. Manajemen
terhadap pelayanan publik di Kantor Penelitian. Rineka Cipta ; Jakarta
Camat Kormomolin walaupun A.S, Moenir., 1992. Manajemen Pelayanan
pengaruhnya masih berada pada kategori Umum di Indonesia. Jakarta:Bumi
sedang. Hal itu disebabkan penerapan Aksara.
good governance belum mengikuti makna Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar Dasar Ilmu
yang terkandung dalam prinsip-prinsip Politik edisi revisi. Jakarta: PT
yang dianut. Gramedia Pustaka Utama.
Dharma, DR. Surya. (2007). Manajemen
B. Saran Kinerja. Yogyakarta: PT Pustaka
Pelajar.
Berdasarkan pada kesimpulan dalam Dra.Loina Lalolo Krina P: Agustus
penelitian ini, maka dapat disarankan sebagai 2003, Indikator & Alat Ukur Prinsip
berikut : Akuntabilitas, Transparansi &
1. Harus diakui bahwa Kantor Camat Partisipasi, Jakarta, Sekretariat Good
Public Governance Badan Perencanaan
Kormomolin telah menerapkan
Pembangunan Nasional.
pendekatan good governance dalam
pengelolaan organisasi sebagaimana Dwiyanto Agus, dkk. 2006. Reformasi
ditunjukkan dalam hasil penelitian ini. Birokrasi Publik di Indonesia. Cetakan
Penerapan good governance perlu kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada
dipertahankan intensitasnya namun harus University Press.
diterapkan dengan baik sesuai dengan Hardjasoemantri Koesnadi. 2003. Good
situasi dan kondisi organisasi secara Governance Dalam Pembangunan
keseluruhan. Berkelanjutan di Indonesia, Bali.
Haryatmoko, 2011, Etika Publik untuk
2. Penelitian ini menunjukkan bahwa Integritas Pejabat Publik dan Politisi, PT
pelayanan publik di Kantor Camat Gramedia Pustaka Utama, Kompas
Kormomolin masih berada pada kategori Gramedia Building, Jakarta
cukup baik. Oleh karena itu disarankan Jabbra, J.G dan Dwivedi, O.P. 1989. Public
kepada pimpinan agar memperhatikan Service Accountability. Conneticut:
Kumarian Press, Inc.
Kidder, Louise, 1981. Research Method in
Social Relation, Holt, Rineheart and
Winston.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara No. 63/ KEP/ M.PAN./7/2003
tentang Pedoman Umum
Penyelengaraan Pelayanan Publik.
Lembaga Administrasi Negara, 2000,
Akuntabilitas dan Governance, Modul
sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP), LAN,
Jakarta.
Sedarmayanti. 2009. Reformasi Administrasi
Publik, Reformasi Birokrasi, dan
Kepemimpinan Masa Depan
(Mewujudkan Pelayanan Prima dan
Kepemerintahan yang Baik). Bandung:
Refika Aditama..
Sinambela, dkk, 2006. Reformasi Pelayanan
Publik: Teori, Kebijakan, dan
Impelentasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Surjadi. 2009. Pengembangan Kinerja
Pelayanan Publik. Bandung: PT Refika
Aditama.
Tjandra, W. Riawan, dkk. 2005. Peningkatan
Kapasitas Pemerintah Daerah dalam
Pelayanan Publik. Yogyakarta:
Pembaruan
Trenggono, P.B. 1997, Kebijakan Pelayanan
Masyarakat, Makalah, LAN, Jakarta.
United Nations Development Programme,
1999, ‘Decentralization: A Sampling of
Definitions’, Joint UNDP-Government
of Germany Evaluation of the UNDP
Role in Decentralization and Local
Governance, Working Paper.
Widodo, Joko. 2001. Good Governance,
Telaah dari Dimensi Akuntabilitas dan
Kontrol Birokrasi Pada Era
Desentralisasi dan Otonomi Daerah.
Insan Cendekia, Surabaya.