You are on page 1of 19

Pengaruh Disiplin Kerja terhadap .......

(Hepiana-Nuria-Fransiska)

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


YANG DIMEDIASI OLEH PRODUKTIVITAS KERJA PERUSAHAAN
CV. LAUT SELATAN JAYA DI BANDAR LAMPUNG

THE INFLUENCE OF WORKS DICIPLINE ON THE EMPLOYEE


PERFORMANCE MEDIATED BY COMPANY WORKING
PRODUCTIVITY CV. LAUT SELATAN JAYA IN BANDAR LAMPUNG

Hepiana Patmarina
Nuria Erisna
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bandar Lampung
Jl. ZA. Pagar Alam Nomor 26 Labuhan Ratu, Bandar Lampung 35141.
Telp (0721)701979 Fax. (0721)701979 Hp. 081273944004 Email: hepiana@ubl.ac.id

Fransiska
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bandar Lampung

ABSTRACT

CV. Laut Selatan Jaya engaged in product distributor PT. Mandom Indonesia Tbk face the
problem of lack of work discipline shown by the high employee absenteeism and declining
productivity of employees that may affect the company's performance. The research problem
is: Is employee discipline affect the performance of the company, whether the employee
productivity affect the performance of the company, and whether the employee disciplinary
effect on labor productivity in CV. Laut Selatan Jaya. The purpose of this study was to
determine the effect of employee discipline on company performance, employee productivity
effect on corporate performance, and employee discipline effect on labor productivity in CV.
Laut Selatan Jaya. Based on the results of quantitative analysis with multiple regression
models obtained by the equation: Y = 32,195 + 0.0000001831 0.000000090926 X1 + X2.
From these equations it can be seen working discipline coefficient (b1) and employee
productivity coefficient (b2) is relatively small. This suggests that the effect of labor
discipline and productivity of employees on company performance mediocre. Product
Moment Correlation calculation results obtained r1 = 0.08 and r2 = 0.06 means that the
discipline of work and employee productivity has positive influence to company performance.
The results of the calculation of the coefficient determinant of labor discipline by 64% which
means that the influence of labor discipline on corporate performance by 64% and the effect
on the performance of the employee's productivity to company performance by 34%. Thus the
hypothesis which states that: employee discipline effect on company performance, employee
productivity affect the company's performance, and employee discipline effect on labor
productivity in CV. South Sea Jaya in Bandar Lampung, is acceptable
.
Keyword: Discipline of Work, Labor Productivity, Performance Company

19
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol.3 No.1 Oktober 2012 :19-37

ABSTRAK

CV. Laut Selatan Jaya yang bergerak di bidang distributor produk PT. Mandom Indonesia,
Tbk menghadapi masalah yaitu rendahnya disiplin kerja karyawan yang ditunjukkan dengan
tingginya absensi karyawan dan menurunnya produktivitas kerja karyawan yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan. Adapun permasalahan penelitian adalah: Apakah disiplin
kerja karyawan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, apakah produktivitas kerja
karyawan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, dan apakah disiplin kerja karyawan
berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Laut Selatan Jaya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja karyawan terhadap kinerja
perusahaan, pengaruh produktivitas kerja karyawan terhadap kinerja perusahaan, dan
pengaruh disiplin kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Laut
Selatan Jaya. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dengan model regresi berganda diperoleh
persamaan : Y = 32,195 + 0,000000090926 X1 + 0,0000001831 X2. Dari persamaan tersebut
dapat diketahui koefisien disiplin kerja (b1) dan koefisien produktivitas kerja karyawan (b2)
relatif kecil. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh disiplin kerja dan produktivitas kerja
karyawan terhadap kinerja perusahaan sedang-sedang saja. Hasil perhitungan Korelasi
Product Moment diperoleh r1 = 0,08 dan r2 = 0,06 berarti disiplin kerja dan produktivitas
kerja karyawan berpengaruh positif terjhadap kinerja perusahaan. Hasil perhitungan koefisien
penentu disiplin kerja sebesar 64% yang berarti pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
perusahaan sebesar 64% dan pengaruh produktivitas kerja karyawan terhadap kinerja
perusasebesar 34 %. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa : disiplin kerja
karyawan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, produktivitas kerja karyawan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, dan disiplin kerja karyawan berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan pada CV. Laut Selatan Jaya di Bandar Lampung, dapat
diterima.

Kata Kunci : Disiplin Kerja, Produktivitas Kerja, Kinerja Perusahaan

PENDAHULUAN mengelola kekayaan alam menjadi suatu


yang bermanfaat secara nyata bagi bangsa
itu sendiri. Untuk mendapatkan manusia
Dalam pelaksanaan pembangunan dewasa yang memiliki keterampilan, keuletan, dan
ini, faktor kualitas sumber daya manusia keahlian tersebut maka diperlukan adanya
sangat mempengaruhi dalam mencapai disiplin manusia didalam melakukan
keberhasilan suatu pembangunan. Keber- aktivitasnya. Disiplin kerja dalam suatu
hasilan suatu pembangunan ditentukan oleh pekerjaan adalah kehendak dan kesediaan
kemampuan manusia untuk mengolah pekerja untuk mematuhi dan mentaati segala
sumber daya alam yang tersedia menjadi peraturan – peraturan dan ketentuan yang
bermanfaat bagi suatu bangsa. Untuk men- berlaku baik yang tertulis maupun yang
capai hasil yang bermanfaat dan men- tidak tertulis. Bagi dunia perusahaan disiplin
datangkan kesejahteraan diperlukan kete- kerja karyawan merupakan unsur penting
rampilan, keuletan, dan keahlian dalam dalam mencapai tujuan perusahaan, hal ini

20
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap .......(Hepiana-Nuria-Fransiska)

didasarkan bahwa kegiatan di perusahaan Lampung merupakan distributor resmi dari


selalu menggunakan tenaga kerja manusia PT. Mandom Indonesia, Tbk yang ber-gerak
disamping tenaga mesin. Kepatuhan dan di bidang General dan Cosmetic’s. Dalam
ketaatan dalam sikap dan tingkah laku yang melaksanakan aktivitasnya, CV. Laut
nyata pada saat pencapaian tujuan yang Selatan Jaya mempekerjakan 54 orang
telah ditetapkan bila didukung oleh disiplin karyawan. Dari jumlah karyawan tersebut
yang tinggi maka keberhasilan suatu pe- maka tidak akan terlepas dari masalah
kerjaan yang dilakukan karyawan suatu disiplin kerja dengan produktivitas kerja
perusahaan akan memperoleh hasil yang karyawan sehingga akan mempengaruhi
optimal. Pengertian dari mediasi itu sendiri kinerja perusahaan. Dalam pengukuran
adalah proses pengikutsertaan pihak ketiga disiplin kerja dipakai jumlah absensi atau
(unsur ketiga) dalam penyelesaian suatu ketidakhadiran. Berdasarkan hal tersebut,
masalah. Dan disini produktivitas kerja maka akan terlihat tingkat disiplin kerja
karyawan yang menjadi perantara untuk karyawan yang dinyatakan dalam jumlah
menentukan pengaruh disiplin kerja kar- absensi. Dalam tabel dibawah ini, terlihat
yawan terhadap kinerja perusahaan. keadaan jumlah hari kerja maupun jumlah
hari absen terhadap karyawan yang tidak
CV. Laut Selatan Jaya berkantor dijalan hadir.
Laksamana Malahayati No.58 Bandar

Tabel 1. Jumlah Hari Kerja, Jumlah Absensi Karyawan CV. Laut Selatan Jaya
Januari 2009 – Desember 2009
No Bulan Jumlah Hari Absensi Karyawan
Kerja
Sakit Izin Alpha Jumlah
1 Januari 26 3 5 7 15
2 Februari 22 1 5 6 12
3 Maret 25 1 3 5 9
4 April 24 2 4 8 14
5 Mei 24 3 7 8 18
6 Juni 25 2 2 5 9
7 Juli 27 3 2 6 11
8 Agustus 26 - 4 6 10
9 September 25 2 3 5 10
10 Oktober 25 1 3 4 8
11 November 23 2 6 9 17
12 Desember 26 4 4 6 15
JUMLAH 298 24 48 75 148
Sumber : CV. Laut Selatan Jaya 2009

Dari tabel diatas terlihat tingkat absensi hari libur sehingga banyak diantara
karyawan tertinggi pada bulan November karyawan yang memperpanjang hari libur
dan Mei yaitu masing- masing 17 dan 18. yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal
Hal ini karena adanya pengaruh banyaknya ini menyebabkan tingkat absensi yang

21
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol.3 No.1 Oktober 2012 :19-37

cukup tinggi pada karyawan, ini berarti pada CV. Laut Selatan Jaya di Bandar
tingkat kedisiplinan kerja karyawan sangat Lampung ?, 3) Apakah disiplin kerja karya-
rendah, sehingga akan menyebabkan penu- wan berpengaruh terhadap produktivitas
runan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja karyawan pada CV. Laut Selatan
kerja karyawan. Dengan adanya hal tersebut Jaya di Bandar Lampung ?
diatas maka sangat erat kaitannya antara
disiplin kerja dan produktivitas kerja karya- Adapun Tujuan Penelitian ini adalah: 1)
wan terhadap kinerja perusahaan tersebut. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis karyawan terhadap kinerja perusahaan pada
lakukan, yang menjadi masalah pada peru- CV. Laut Selatan Jaya di Bandar Lampung,
sahaan adalah rendahnya disipliin kerja 2) Untuk mengetahui pengaruh produktivi-
karyawan yang ditunjukkan dengan tingkat tas kerja karyawan terhadap kinerja
absensi yang tinggi diatas batas toleransi. perusahaan pada CV. Laut Selatan Jaya di
Hal ini juga akan berpengaruh terhadap Bandar Lampung.3) Untuk mengetahui
kinerja perusa-haan dan produktivitas kerja pengaruh disiplin kerja karyawan terhadap
karyawan.Untuk merumuskan masalah, produktivitas kerja karyawan pada CV. Laut
maka penulis mengambil data untuk 12 Selatan Jaya di Bandar Lampung.
bulan pada tahun 2009 yaitu bulan Januari –
Desember. Dari waktu tersebut dapat diketa-
hui keadaan tingkat kinerja perusahaan Kerangka Pemikiran
selama kurun waktu satu tahun. Selama ini
perusahaan telah melaksanakan berbagai
Disiplin Kerja. Menurut Alex S.Nitisemita
kegiatan yang bersifat meningkatkan pro-
( 1992; 199 ): “Disiplin kerja adalah suatu
duktivitas kerja karyawan, yang mana
sikap, tingkah laku dan perbuatan yang
kegiatan tersebut seperti pelatihan karyawan
sesuai dengan peraturan dari perusahaan
dengan tujuan untuk meningkatkan ke-
baik yang tertulis maupun yang tidak
mampuan kerja, promosi jabatan terutama
tertulis”. Menurut Prajudi Atmosudirjo
diperuntukkan bagi karyawan yang mempu-
dalam I.G.Wursanto (1995; 146): “Disiplin
nyai prestasi kerja yang baik. Meskipun
kerja adalah ketaatan kepada lembaga atau
kegiatan tersebut diatas telah dilaksanakan
organisasi beserta segala apa yang menjadi
dengan baik akan tetapi masih terlihat
ketentuan tanpa memakai perasaan, hanya
adanya kecenderungan menurun dari
berdasarkan keinsafan dan kesadaran bahwa
produktivitas kerja, sehingga mempengaruhi
tanpa adanya ketaatan semacam itu segala
kinerja perusahaan. Hal ini disebabkan
apa yang menjadi ketentuan dalam tujuan
disiplin kerja yang belum terlaksana dengan
organisasi tidak tercapai ( I.G.Wursanto,
baik. Untuk mencapai tujuan perusahaan
1995 : 146 ). Dalam disiplin kerja dituntut
yang telah ditentukan diperlukan suatu
adanya kesanggupan untuk menghayati
peraturan tentang disiplin kerja karyawan
aturan – aturan, norma – norma, hukum dan
sehingga akan meningkatkan produktivitas
tata tertib yang berlaku sehingga secara
kerja karyawan sehingga kinerja perusahaan
sadar akan melaksanakan dan mentaatinya.
membaik. Dari uraian tersebut maka rumus-
Dalam disiplin kerja yang menjadi faktor
an masalah yang diajukan adalah : 1)
pokok adalah adanya kesadaran dan
Apakah disiplin kerja karyawan berpenga-
keinsafan terhadap aturan-aturan atau
ruh terhadap kinerja perusahaan pada CV.
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
Laut Selatan Jaya di Bandar Lampung? 2)
perusahaan. Disiplin kerja sangat penting
Apakah produktivitas kerja karyawan
dalam usaha untuk menjamin terpeliharanya
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
tata tertib serta kelancaran pelaksanaan

22
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap .......(Hepiana-Nuria-Fransiska)

setiap tugas. Tanpa adanya disiplin kerja dilakukan sebagai pendamping kesejahte-
yang tinggi sulit bagi perusahaan untuk raan, maka disiplin kerja akan lebih diha-
berhasil. Dalam menegakkan disiplin kerja rapkan untuk berhasil. Dalam memberikan
setiap pelanggar disiplin kerja dikenakan suatu ancaman atau hukuman terhadap
hukuman. Pelanggar disiplin adalah setiap pelanggar harus dibuat secara menyeluruh
ucapan dan perbuatan karyawan yang dimana peraturan yang satu akan menunjang
melanggar ketentuan- ketentuan atau aturan- peraturan yang lain. Untuk mengusahakan
aturan disiplin kerja karyawan baik yang efektifitas ancaman hukuman tersebut dalam
dilakukan didalam maupun diluar jam kerja, rangka menegakkan disiplin, hendaknya
sedangkan hukuman disiplin adalah huku- dihindarkan peraturan yang tidak seragam
man yang dijatuhkan kepada karyawan antara satu bagian dengan bagian yang lain.
karena melanggar aturan disiplin kerja Keadaan ini untuk menghindari timbulnya
karyawan. Tingkat dan jenis hukuman rasa iri antara bagian yang satu dengan
menurut I.G.Wursanto ( 1995 : 148 ) dibe- bagian yang lain, sebab mereka merasa
dakan menjadi : 1) Hukuman ringan seperti dalam satu kesatuan pada suatu perusahaan
teguran lisan, teguran tertulis dan pernya- tersebut. Disamping itu ancaman hukuman
taan tidak puas secara tertulis, 2) Hukuman yang diberikan tidaklah bertujuan untuk
sedang, meliputi penundaan kenaikan gaji menghukum, tetapi lebih bertujuan untuk
dan kenaikan pangkat, 3) Hukuman berat, mendidik mereka supaya bertingkah laku
meliputi penurunan pangkat yang setingkat sesuai yang perusahaan inginkan.
lebih rendah, pembebasan dari jabatan, dan
Teladan Pimpinan. Dalam usaha menegak-
pemberhentian dengan tidak hormat.
kan kedisiplinan, maka sebenarnya untuk
lebih mengefektifkan peraturan yang dike-
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi luarkan dalam rangka menegakkan kedisi-
Disiplin Kerja. Menurut Alex S Nitisemita plinan perlu adanya teladan pemimpin.
(1992; 207 ) faktor-faktor yang dapat Teladan pemimpin mempunyai pengaruh
meningkatkan disiplin kerja adalah: sangat besar dalam menegakkan kedisi-
kesejahteraan karyawan, ancaman, teladan plinan, sebab pemimpin adalah merupakan
pimpinan, ketegasan, tujuan dan panutan dan sorotan dari bawahannya.
kemampuan karyawan. Dengan demikian bila suatu peusahaan
Kesejahteraan Karyawan. Untuk menegak- ingin menegakkan kedisiplinan agar para
kan kedisiplinan tidak cukup hanya dengan karyawan datang tepat waktu, maka hendak-
ancaman-ancaman saja tetapi perlu diim- nya diusahakan pimpinan datang tepat pada
bangkan dengan tingkat kesejahteraan yang waktunya. Dengan demikian maka dapat
cukup, maksudnya besarnya upah yang diharapkan para karyawan akan dapat lebih
diterima dapat membiayai hidupnya secara berdisiplin, bukan hanya sekedar takut akan
layak. Dengan hidup yang layak karyawan hukuman, akan tetapi lebih lagi karena
akan lebih tenang dalam melaksanakan segan atau malu pada pimpinannya.
tugasnya, dan dengan ketenangan tersebut Ketegasan. Seperti telah dijelaskan bahwa
diharapkan akan lebih berdisiplin. dengan peningkatan kesejahteraan dan
Ancaman. Untuk meningkatkan kedisi- ancaman, hukuman yang bersifat mendidik,
plinan perlu adanya ketegasan bagi mereka kita dapat mengharapkan kedisiplinan kar-
yang melakukan tindakan indisipliner. yawan meningkat. Namun demikian hal ini
Disini berarti ancaman tidak dapat dilaku- belum mencukupi, sebab suatu ancaman
kan untuk meningkatkan kedisiplinan. Tapi hukuman yang tidak dilaksanakan dengan
apabila ancaman atau tindakan tegas tegas dan konsekuen justru akan lebih buruk

23
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol.3 No.1 Oktober 2012 :19-37

akibatnya daripada tanpa sesuai ancaman. adalah pengukuran seberapa baik sumber
Dengan membiarkan pelanggaran tanpa daya yang digunakan bersama didalam
tindakan tegas sesuai ancaman, maka karya- organisasi dalam menyelesaikan suatu kum-
wan tersebut akan menganggap ancaman pulan hasil – hasil. ”. “ Produktivitas kerja
yang diberikan tersebut hanyalah kosong adalah mencapai tingkat tertinggi dari unjuk
belaka. Artinya mereka berani melanggar laku dengan pemakaian dari sumber daya
lagi, karena tidak ada tindakan tegas. yang minimum ( J. Ravianto, 1996 : 17 )”.
Seseorang tenaga kerja dinilai produktif
Tujuan dan Kemampuan Karyawan.
Kedisiplinan pada hakekatnya juga meru- apabila ia menghasilkan produk melebihi
pakan pembatas kebebasan dari karyawan, standar yang ditentukan dalam suatu satuan
oleh karena itu dalam usaha menegakkan waktu yang sama. Dari penjelasan di atas,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa
suatu kedisiplinan tidak asal melaksanakan.
Dengan kata lain kedisiplinan bukan hanya dalam peningkatan produktivitas kerja
sekedar untuk kedisiplinan saja, tetapi manusia selalu menjadi sasaran yang
kedisiplinan juga harus dapat menunjang strategis. Karena peningkatan produktivitas
tujuan perusahaan. Selain harus dapat me- kerja faktor lain yang sangat tergantung
nunjang tujuan perusahaan, maka kedi- dengan kemampuan dari tenaga kerja yang
siplinan yang harus ditegakkan tersebut memanfaatkannya, dimana faktor lain selain
haruslah sesuai dengan kemampuan dari manusia adalah tanah, gedung, mesin,
para karyawan. Dengan kata lain kita jangan peralatan dan bahan mentah.
menyuruh karyawan mengerjakan sesuatu
yang sulit dilakukan. Sebab bila demikian Faktor-faktor yang Mempengaruhi
maka aturan yang kita keluarkan apalagi Produktivitas Kerja. Dewan Produktivitas
disertai dengan ancaman hanya akan tinggal Nasional, merumuskan faktor-faktor yang
di atas kertas. Dan ini akan mengurangi mempengaruhi produktivitas kerja karya-
kewibawaan dari pimpinan itu sendiri. wan adalah pendidikan, latihan dan etika
Dengan demikian perusahaan harus meneliti kerja, disiplin, motivasi, gizi dan kesehatan,
terlebih dahulu peraturan yang akan diterap- penghasilan dan jaminan sosial, lingkungan
kan, mungkinkan peraturan itu sesuai dan iklim kerja, pemilihan teknologi dan
dengan kemampuan karyawan atau tidak. sarana produksi, manajemen. Adapun penje-
Produktifitas Kerja. Sejak awal perkem- lasan dari faktor-faktor produktivitas kerja
bangannya sampai sekarang banyak para adalah sebagai berikut.
ahli yang mengemukakan definisi yang Pendidikan. Pendidikan merupakan salah
berbeda tentang produktifitas kerja, namun satu faktor penting dalam pengembangan
pada dasarnya mempunyai arti yang sama. sumber daya manusia. Untuk dapat menum-
Berikut disajikan pengertian produktifitas buhkan kesadaran tentang produktivitas dan
kerja menurut beberapa ahli. Dewan mempersiapkan para karyawan untuk kerja
Produktivitas Nasional (1983) menyatakan secara produktif dengan memberinya penge-
bahwa :“ Produktivitas kerja adalah perban- tahuan dan keterampilan yang diperlukan.
dingan antara hasil yang dicapai dengan Hubungan pendidikan dengan produktivitas
keseluruhan sumber daya yang digunakan.” dapat tercermin dalam tingkat penghasilan.
Hal ini berarti produktivitas kerja memper- Pendidikan yang tinggi mengakibatkan pro-
lihatkan kaitan tingkat efektifitas yang dica- duktivitas kerja yang tinggi dan memung-
pai dengan tingkat efisiensi dalam menggu- kinkan penghasilan yang tinggi pula.
nakan sumber daya yang tersedia. menurut Menurut Payaman J.Simanjuntak (1993) :
Pauli Mali (1993):“ Produktivitas kerja pendidikan membentuk dan menambah

24
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap .......(Hepiana-Nuria-Fransiska)

pengetahuan seseorang untuk dapat menger- macam kebutuhan yakni kebutuhan akan
jakan sesuatu dengan lebih cepat dan tepat. kesehatan dan kebutuhan akan motivasi.
Latihan. Latihan juga merupakan salah satu Dari pendapat-pendapat diatas tentang teori
faktor yang penting dalam pengembangan motivasi dapat diambil suatu gambaran
sumber daya manusia. Latihan tidak hanya umum tentang motivasi yakni pengaruh dari
menambah pengetahuan akan tetapi juga tingkah laku dalam memenuhi kebutuhan
meningkatkan kemampuan bekerja, dengan hidupnya. Hubungan antara motivasi
demikian dapat meningkatkan produktivitas dengan produktivitas kerja disini berfungsi
kerja karyawan. Kegiatan latihan secara sebagai alat atau sasaran untuk memenuhi
langsung akan memerlukan biaya yang kebutuhan individu.
cukup besar. Tetapi program latihan ini Kinerja Perusahaan. Kinerja adalah tingkat
diharapkan akan meningkatkan efisiensi dan pencapaia hasil atas pelaksanaan tugas ter-
efektifitas kerja karyawan dalam mencapai tentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat
sasaran kerja yang telah ditetapkan dan juga pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan
akan mengurangi tingkat perputaran tenaga tujuan perusahaan. Hasil kerja tersebut ber-
kerja dan membuat karyawan menjadi lebih sifat kongkret, dapat diamati, dan dapat
produktif. diukur. Hasil penilaian kinerja sangat
Sikap dan Etika Kerja. Pada dasarnya suatu penting dalam kaitannya dengan pengam-
perusahaan untuk mewujudkan prestasi bilan keputusan tentang berbagai hal seperti
kerja karyawan yang tinggi maka perusa- identifikasi kebutuhan, program pendidikan
haan harus memperhatikan sikap dan etika dan pelatihan, recruitment, seleksi program
kerja. Berkaitan dengan itu Mukijat ( 1995 : pengenalan, penempatan, promosi, serta
184 ) memyatakan bahwa :“ Sikap pekerja berbagai aspek lain dalam proses mana-
menunjukkan perasaannya terhadap peker- jemen sumber daya manusia.
jaan atau hubungannya dengan atasannya
atau dengan teman sekerjanya ini yang dina- Tujuan dari evaluasi kinerja menurut
makan moral.”Moral merupakan keselu- Mangkunegara (2005; 10) adalah untuk : 1)
ruhan dari sikap pekerja terhadap peker- Meningkatkan saling pengertian di antara
jaannyam dengan demikian seorang pekerja karyawan tentang persyaratan kinerja, 2)
yang melakukan pekerjaannya dengan Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang
penuh rasa tanggung jawab disebut sebagai karyawan, sehingga mereka termotivasi
seorang pekerja yang mempunyai sikap untuk berbuat yang lebih baik, atau
kerja yang baik, lebih tegas lagi bahwa sekurang-kurangnya berprestasi sama
apabila setiap pekerja mempunyai sikap dengan prestasi yang terdahulu, 3) Membe-
kerja yang baik maka akan menghasilkan rikan peluang kepada karyawan untuk
produktivitas kerja yang tinggi. mendiskusikan keinginan dan aspirasinya
Motivasi. Faktor yang mempengaruhi pro- dan meningkatkan kepedulian terhadap karir
duktivitas kerja yang lain adalah motivasi atau terhadap pekerjaan yang diembannya
kerja. Pendapat Abraham Maslow dalam sekarang, 4) Mendefinisikan atau merumus-
teori motivasi adalah :“ Apabila kebutuhan - kan kembali sasaran masa depan, sehingga
kebutuhan pada tingkat bawah telah terpe- karyawan termotivasi untuk berprestasi
nuhi, maka akan timbul kebutuhan untuk sesuai potensinya, 5) Memeriksa rencana
memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai
(Mukijat, 1995). Menurut Frederick dengan kebutuhan pelatihan, khususnya
Herzberg dalam suatu teori motivasi rencana diklat, dan kemudian menyetujui
kesehatan, dimana orang mempunyai dua rencana itu jika tidak ada hal-hal yang ingin
diubah.

25
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol.3 No.1 Oktober 2012 :19-37

Sedangkan kegunaan dari evaluasi kinerja pendidikan, akumulasi pelatihan, dan


SDM menurut Mangkunegara (2005:11) pengalaman kerjanya. Kebugaran fisik
adalah : 1) Sebagai dasar dalam pengambil- membuat orang mampu dan tahan bekerja
an keputusan yang digunakan untuk pres- keras dan lama. Sebaliknya, pekerja yang
tasi, pemberhentian dan besarnya balas jasa, kekurangan gizi akan cepat lemah dan lelah,
2) Untuk mengukur sejauh mana seorang serta tidak mampu melakukan pekerjaan
karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan- berat. Demikian juga gangguan kejiawaan
nya, 3) Sebagai dasar mengevaluasi efek- akibat rasa frustasi dan masalah sosial eko-
tivitas seluruh kegiatan dalam perusahaan, nomi membuat yang bersangkutan tidak
4) Sebagai dasar untuk mengevaluasi pro- konsisten dan terkonsentrasi melakukan
gram latihan dan keefektifan jadwal kerja, pekerjaannya. Pengembangan kemampuan
metode kerja, struktur organisasi, gaya dan keterampilan pegawai sangatlah diper-
pengawasan, kondisi kerja dan pengawasan lukan baik melalui pendidikan ataupun
5) Sebagai indikator untuk menentukan melaui pelatihan-pelatihan. Pendidikan dan
kebutuhan akan latihan bagi karyawan yang pelatihan merupakan bagian dari investasi
ada di dalam organisasi, 6) Sebagai kriteria sumberdaya manusia (human investment).
menentukan, seleksi, dan penempatan kar- Semakin lama waktu yang digunakan
yawan, 7) Sebagai alat memperbaiki atau seorang untuk pendidikan dan pelatihan,
mengembangkan kecakapan karyawan, 8) semakin tinggi kemampuan atau kompeten-
Sebagai dasar memperbaiki atau mengem- sinya melakukan pekerjaan, dan dengan
bangkan uraian tugas (job description). dengan demikian semakin tinggi kinerjanya.
Perusahaan yang mementingkan kelang-
sungan usahanya jangka panjang akan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Perusahaan. Untuk meningkatkan banyak berkorban untuk mendidik dan
melatih pegawainya sebagai bentuk inves-
kinerja pegawai seorang manajer harus
mengetahui faktor apa saja yang dapat tasi. Pengalaman kerja dapat memperdalam
meningkatkan kinerja pegawai itu sendiri. dan memperluas kemampuan kerja sese-
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi orang. Semakin sering seseorang melakukan
kinerja seorang pegawai menurut Payaman pekerjaan yang sama semakin terampil dan
J. Simanjuntak (2005 : 10)” . Kinerja setiap semakin cepat menyelesaiakan pekerjaan
orang dipengaruhi oleh banyak faktor yang tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan
dapat digolongkan kedalam 3 kelompok, yang dilakukan seseorang, pengalamaan
yaitu kompetensi individu orang yang kerja semakin kaya dan luas, dan memung-
bersangkutan, dukungan organisasi dan kinkan peningkatan kinerja.
dukungan manajemen. “ Etos kerja. Etos kerja sangat penting untuk
mendorong semangat kerja. Etos kerja
Kompetensi Individu
Kompetensi individu adalah kemampuan dipengaruhi oleh latar belakang keluarga,
dan keterampilan melakukan kerja. Kompe- lingkungan masyarakat, budaya dan nilai-
tensi setiap orang dipengaruhi oleh beberapa nilai agama yang dianutnya. Sesseorang
faktor yang dapat dikelompokan kedalam yang melihat pekerjaan sebagai beban dan
beberapa golongan : keterpaksaan untuk memperoleh uang, akan
mempunyai kinerja yang rendah. Sebaliknya
Kemampuan dan keterampilan kerja seseorang yang memandang pekerjaan seba-
Kemampuan dan keterampilan kerja setiap gai kebutuhan, pengabdian tantangan dan
orang dipengaruhi oleh kebugaran fisik dan prestasi akan menghasilkan kinerja yang
kesehatan jiwa individu yang bersangkutan, tinggi.

26
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap .......(Hepiana-Nuria-Fransiska)

Dukungan Organisasi. Dukungan organi- tukan kinerja perusahaan itu sendiri. Dalam
sasi dalam peningkatan kinerja karyawan rangka pengembangan kompetensi pekerja
dilakukan melalui pengorganisasian karya- menurut Payaman J. Simanjuntak (2005 :
wan, penyediaan sarana dan prasarana kerja, 13) perusahaan dapat melakukan hal-hal
pemilihan teknologi, Kenyamanan ling- sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi dan
kungan kerja, serta kondisi dan syarat kerja. mengoptimalkan pemanfaatan kekuatan,
Pengorganisasian dimaksudkan untuk mem- keunggulan dan potensi yang dimiliki oleh
beri kejelasan bagi setiap unit kerja dan setiap pekerja, 2) Mendorong pekerja agar
setiap orang tentang sasaran yang harus terus belajar meningkatkan wawasan dan
dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk pengetahuannya, 3) Membuka kesempatan
mencapai sasaran tersebut. Setiap orang yang seluas-luasnya kepada pekerja untuk
perlu memiliki dan memahami uraian belajar, baik secara pribadi maupun melaui
jabatan dan uraian tugas yang jelas. pendidikan dan pelatihan yang dirancang
Demikian juga penyediaan sarana dan alat dan diprogramkan, 4) Membantu setiap
kerja langsung mempengaruhi kinerja setiap orang yang menghadapi kesulitan dalam
orang. Penggunaan peralatan dan teknologi melakukan tugas, misalnya dengan membe-
yang modern bukan saja hanya untuk me- rikan bimbingan penyuluhan, pelatihan atau
ningkatkan kinerja, akan tetapi juga dipan- pendidikan.Seorang manajer yang cerdas
dang sebagai usaha dalam memberikan akan berupaya memotivasi pekerjanya agar
kenyaman dan keselamatan kerja bagi kar- terus meningkatkan wawasan dan kemam-
yawan.Kondisi kerja mencakup kenyaman- puannya untuk dapat dioptimalkan pada
an lingkungan kerja, aspek keselamatan dan perusahaannya. Menyempatkan diri untuk
kesehatan kerja, syarat-syarat kerja, sistem berkomunikasi dan mendengarkan keluh
pengupahan dan jaminan sosial, serta ke- kesah karyawan merupakan bagian dari
upaya dari seorang manajer mengetahui
amanan dan keharmonisan hubungan Indus-
trial. Hal-hal tersebut mempengaruhi ke- keberadaan tugas dari karyawan, yang
nyamanan untuk melakukan tugas yang akhirnya dapat ditindak lanjuti melalui
lebih mempengaruhi kinerja setiap orang. pemberian bimbingan dan penyuluhan.

Program kesehatan dan keselamatan kerja Sumber daya manusia merupakan bagian
perlu ditingkatkan bukan saja untuk meng- yang terpenting dalam kelancaran jalannya
hindari kecelakaan kerja, kerusakan alat dan perusahaan, hal ini dapat terlihat dari
gangguan produksi, akan tetapi juga untuk kegiatan perusahaan yang didalam pen-
meningkatkan kinerja karyawan.Suatu ke- capaian tujuan tersebut sangat tergantung
pastian kerja bagi para karyawan melaui dari tenaga kerja yang digunakan. Namun
kejelasan hak dan kewajiban karyawan dan demikian tujuan tersebut dapat tercapai
pengusaha, dan kepastian pengupahan dan apabila keberadaan tenaga kerja pada
penggajian yang adil akan meningkatkan perusahaan dapat diimbangi dengan disiplin
kinerja karyawan. Dalam kondisi hubungan terhadap semua peraturan baik yang tertulis
industrial yang baik kinerja karyawan tidak maupun tidak tertulis. Pencapaian tujuan
akan terganggu dengan demonstrasi dan perusahaan tersebut juga tidak lepas dari
mogok kerja dari para karyawan yang akan produktivitas kerja karyawan. Sehingga
menurunkan kinrja perusahan. pengaruh disiplin kerja terhadap produk-
Dukungan Manajemen. Kemampuan tivitas kerja adalah pengaruh yang positif
manajerial perusahaan atau pimpinan peru- dan pada akhirnya dapat meningkatkan
sahaan juga sangat menentukan kinerja kinerja perusahaan. Untuk dapat mening-
setiap individu yang akhirnya akan menen- katkan disiplin kerja yang tinggi perlu

27
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol.3 No.1 Oktober 2012 :19-37

diperhatikan faktor yang mempengaruhinya. dipengaruhi oleh disiplin kerja karyawan,


Namun demikian produktivitas karyawan keterampilan yang tinggi sekalipun tidak
dan kinerja perusahaan tidak saja dipenga- akan meng-hasilkan produk yang maksimal
ruhi oleh tingkat pendidikan, keahlian dan apabila karyawan yang bersangkutan tidak
teknologi saja akan tetapi banyak juga memanfaatkan keterampilan secara teratur.

Dari uraian diatas dapat digambarkan paradigma penelitian pada Gambar 1.

Disiplin Kerja Karyawan ( X1 ) Kinerja Perusahaan ( Y )

- Ketepatan waktu - Prestasi Kerja


-Mampu menggunakan perlengkapan dengan - Etos Kerja
baik - Kemampuan
- Hasilkan pekerjaan yang memuaskan individu
- Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh - Performance
perusahaan
- Memiliki tanggung jawab yang tinggi

Sumber: Soejono (1997 : 67) Sumber: Payaman J.Simanjuntak (2005: 10)

Produktivitas Kerja Karyawan


( X2 )
- Motivasi
- Kepuasan kerja
- Kondisi fisik karyawan
- Sistem Kompensasi
- Tingkat Stress

Sumber : T. Hani Handoko (1996; 193)

Gambar 1. Paradigma Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka jelas Disiplin kerja karyawan berpengaruh ter-
terlihat pengaruh disiplin kerja terhadap hadap kinerja perusahaan pada CV. Laut
produktivitas kerja karyawan. Dengan Selatan Jaya di Bandar Lampung, 2)
disiplin kerja yang baik maka produktivitas Produktivitas kerja karyawan berpengaruh
kerja karyawan dan kinerja karyawan pun terhadap kinerja perusahaan pada CV. Laut
menjadi baik. Berdasarkan permasalahan Selatan Jaya di Bandar Lampung, 3)
yang ada dan memperhatikan kerangka pe- Disiplin kerja karyawan berpengaruh
mikiran yang ada, kiranya dapat dirumuskan terhadap produktivitas kerja karyawan pada
hipotesis didalam skripsi ini yaitu : 1) CV. Laut Selatan Jaya di Bandar Lampung.

28
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap .......(Hepiana-Nuria-Fransiska)

METODE PENELITIAN 2) Data sekunder adalah data yang diperoleh


dari sumber data lain seperti dokumen dan
literature yang berhubungan dengan judul
Variabel Penelitian. Penelitian ini meng- penelitian.
gunakan dua variabel yaitu: 1) Variabel
bebas adalah sejumlah gejala atau faktor Populasi dan Sampel. Dalam menentukan
yang menentukan atau mempengaruhi ada banyaknya sampel, Suharsimi Arikunto
atau munculnya gejala atau faktor lainnya. mengemukakan bila subjek kurang dari 100,
(Disiplin Kerja Karyawan), 2) Variabel lebih baik diambil semua sehingga pene-
terikat adalah sejumlah gejala atau faktor litian merupakan penelitian populasi. Selan-
yang ada atau muncul dipengaruhi atau jutnya jika jumlah subjeknya besar dapat
ditentukan oleh adanya variabel bebas diambil 10 - 15% atau 20 – 25 %. Berdasar-
tertentu. (Produktivitas Kerja Karyawan dan kan pendapat diatas, maka seluruh anggota
Kinerja Perusahaan ) populasi dalam hal ini adalah seluruh
karyawan tetap CV. Laut Selatan Jaya yang
Definisi Variabel dan Pengukurannya. berjumlah 54 orang untuk dijadikan sampel
Disiplin kerja adalah suatu sikap dan peri- sehingga penelitian ini merupakan sensus.
laku serta perbuatan yang sesuai dengan
peraturan dari perusahaan baik yang tertulis Metode Pengumpulan Data. Untuk men-
maupun tidak tertulis. Pengukurannya : 1) dapatkan data digunakan teknik : 1)
Ketepatan waktu, 2) Mampu memanfaat- Observasi. Dalam metode ini peneliti
kan dan menggunakan perlengkapan dengan mengadakan pengamatan atau peninjauan
baik, 3) Menghasilkan pekerjaan yang me- langsung ke lokasi perusahaan yaitu CV.
muaskan, 4) Mengikuti cara kerja yang Laut Selatan Jaya yang bertempat di Bandar
ditentukan oleh perusahaan, 5) Memiliki Lampung. 2) Wawancara. Peneliti menga-
tanggung jawab yang tinggi. dakan wawancara dengan pihak yang ber-
kepentingan untuk menanyakan masalah
Produktivitas kerja merupakan perbanding- yang terjadi di perusahaan danuntuk men-
an antara hasil yang dicapai (keluaran) dapatkan data, 3) Dokumentasi. Pengum-
keseluruhan Sumber Daya ( masukan ) yang pulan data dilakukan dengan cara mencatat
digunakan persatuan waktu.Pengukurannya bagian yang perlu, dan menggunakan
: 1) Motivasi, 2) Kepuasan kerja, 3) Kondisi dokumen-dokumen tertulis lainnya, 4)
fisik karyawan, 4) Sistem kompensasi, 5) Kuesioner. Pengumpulan dat dilakukana
Tingkat stress. Kinerja adalah tingkat dengan memberikan suatu bentuk pertanya-
pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas an secara tertulis yang disertai jawaban ke-
tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pada setiap karyawan.
pencapaian hasil dalam mewujudkan tujuan
perusahaan Pengukurannya : 1) Prestasi
Metode Analisis.
kerja, 2) Etos Kerja, 3) Kemampuan
individu, 4) Performance Analisis Kualitatif. Untuk mengetahui
pengaruh disiplin kerja terhadap produk-
Jenis dan Sumber Data. Dalam penelitian tivitas kerja karyawan maka digunakan
ini data yang digunakan adalah data primer analisis ini yaitu dengan membandingkan
dan data sekunder. 1) Data primer adalah fakta dan teori manajemen sumber daya
data yang langsung diperoleh dari sumber manusia khususnya yang mengenai disiplin
data lain seperti dokumen dan literature kerja, produktivitas kerja, dan kinerja
yang berhubungan dengan judul penelitian, perusahaan.

29
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol.3 No.1 Oktober 2012 :19-37

Analisis Kuantitatif. Untuk mengetahui b1 = Koefisien regresi disiplin


besarnya pengaruh disiplin kerja karyawan, kerja karyawan
produktivitas kerja, dan kinerja perusahaan b2 = Koefisien regresi produktivitas
maka digunakan analisis korelasi Product kerja karyawan
Moment dan Persamaan Regresi Linier Ber- X1 = Disiplin kerja karyawan
ganda. X2 = Produktivitas kerja karyawan
a = Bilangan konstan
Rumus Korelasi Product Moment:

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sumber : Iqbal Hasan (2004; 61 )


Gambaran Umum Perusahaan. CV. Laut
Keterangan : Selatan jaya didirikan pada tahun 1978,
rXY = Nilai korelasi antara X dan Y dengan karyawan sebanyak 21 orang. Dan
X1 = Variabel bebas disiplin semakin berkembangnya perusahaan ini,
kerja karyawan saat ini jumlah karyawan di CV. Laut
X2 = Variabel terikat produktivitas Selatan Jaya adalah sebanyak 54 karyawan.
kerja karyawan CV. Laut Selatan Jaya merupakan suatu
Y = Variabel terikat kinerja perusahaan yang bergerak dibidang
perusahaan Cosmetics dan General, yaitu produk –
n = Jumlah sampel produk Pixy Lady’s Cosmetics, Gatsby, dan
∑ = Jumlah Pucelle yang merupakan produk keluaran
dari PT. Mandom Indonesia, Tbk..
Bila r ( koefisien korelasi ) dengan hasil :
r = 1 berarti hubungan X dan Y
Usaha Menegakkan Disiplin Kerja
sempurna dan positif
Karyawan. Dalam usaha menegakkan
r = -1 berarti hubungan X dan Y
disiplin kerja karyawan, maka perusahaan
sempurna dan negative
membuat peraturan yang harus ditaati dan
r = 0 berarti hubungan X dan Y tidak ada
dilaksanakan oleh setiap karyawan. Pada
umumnya setiap peraturan yang dibuat
Persamaan Regresi Linear Berganda.
disertai dengan ancaman atau tindakan tegas
Metode analisis ini digunakan untuk menge-
bagi mereka yang melakukan pelanggaran
tahui pengaruh antara variabel bebas dan
disiplin kerja. Adapun tata tertib dan
variabel terikat, yaitu antara disiplin kerja
peraturan disiplin kerja pada CV. Laut
karyawan (X1) dan produktivitas kerja
Selatan Jaya adalah sebagai berikut : 1)
karyawan (X2) dan kinerja perusahaan (Y).
Menjalankan tugas perusahaan dengan
Persamaannya yaitu sebagai berikut :
sebaikbaiknya, 2) Mentaati segala peraturan,
keputusan kebijaksanaan perusahaan dan
Y = a + b1X1 + b2X2 menjalankan dengan baik semua perintah
kedinasan yang diberikan atasan, 3) Menaati
Sumber : Iqbal Hasan ( 2004;87 ) ketentuan-ketentuan tentang jam kerja dan
pengisian kartu kehadiran, 4) Menjaga dan
Keterangan : menyimpan rahasia perusahaan dan rahasia
Y = Variabel kinerja perusahaan jabatan dengan sebaik-baiknya, 5)
Memelihara suasana kerja yang baik

30
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap .......(Hepiana-Nuria-Fransiska)

dilingkungan perusahaan, 6) menjaga nama dilakukan analisis kualitatif menggunakan


baik perusahaan. tabel tunggal. Dari hasil skore item tentang
disiplin kerja yang diperoleh dari responden
Adapun sanksi-sanksi yang diberikan penelitian, dapat digolongkan berdasarkan
perusahaan kepada mereka yang melanggar interval dibawah ini yaitu :
disiplin kerja adalah sebagai berikut : 1)
I = NT – NR
Setiap karyawan yang melanggar ketentuan
K
tata tertib dan disiplin kerja, dikenakan
Keterangan :
sanksi kedinasan dengan memberikan
I = interval
peringatan secara lisan, 2) Absen ( Alpa ) 6
NT = nilai tertinggi
hari berturut – turut dalam satu bulan karya-
NR = nilai terendah
wan yang bersangkutan akan diberhentikan,
K = kategori
3) Sanksi pemotongan penghasilan diberi-
kan pada karyawan yang tidak mesuk kerja
Berdasarkan rumus tersebut, maka nilai
tanpa izin, yaitu sebesar gaji sebulan dibagi
intervalnya dapat diketahui dengan keten-
26 hari untuk setiap hari alpa. Dalam mela-
tuan: 1) Skor (nilai) tertinggi angka pene-
kukan kegiatan, apabila diperlukan kerja
litian = 45, 2) Skor (nilai) terendah angka
lembur maka semua karyawan diwajibkan
penelitian = 38, 3). Kategori ada 3 ( tiga)
melaksanakan apabila: 1) Pekerjaan yang
yaitu terdiri dari: Tinggi, Sedang, dan
belum selesai pada waktu/jadwal yang telah
Rendah. Sehingga dapat nilai intervalnya
ditentukan, yang harus diselesaikan dengan
yaitu :
segera, 2). Untuk mengatasi keadaan darurat
45 - 38
dan bilamana pekerjaan tidak diselesaikan
I = =2
dapat membahayakan keselamatan umum.
3
Untuk menilai interval tersebut diperoleh
Analisis Kualitatif kategori yaitu :1) Disiplin kerja tinggi antara
44 – 46, 2) Disiplin kerja sedang antara 41 –
Disiplin kerja. Untuk mengetahui disiplin
43, 3). Disiplin kerja rendah antara 38 – 40.
kerja karyawan CV. Laut Selatan Jaya maka

Tabel 2. Distribusi Hasil Skore Disiplin Kerja ( X1 )


No. Disiplin Kerja Frekuensi Persentase
1. Tinggi 8 14,81 %
2. Sedang 26 48,15 %
3. Rendah 20 37,04 %
Jumlah 54 100 %
Sumber : data diolah

Berdasarkan Tabel 2, dapat kesimpulan % ). Sedangkan karyawan yang menyatakan


sebagai berikut : Dari 54 koresponden disiplin kerja rendah sebanyak 20 orang (
karyawan yang menyatakan disiplin kerja 37,04 % ).
tinggi sebanyak 8 orang ( 14,81 % ). Kar-
yawan yang menyatakan disiplin kerja
karyawan sedang sebanyak 26 orang ( 48,15

31
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol.3 No.1 Oktober 2012 :19-37

Produktivitas Kerja. Tujuan perusahaan hal produktivitasnya, hal ini dapat diketahui
umumnya adalah memperoleh laba, maka dari data yang diperoleh yaitu jumlah nilai
perusahaan akan melakukan apa saja guna penjualan yang mengalami penurunan.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan tersebut. CV. Laut Selatan Jaya
juga menghendaki adanya perbaikan dalam

Tabel 3. Nilai Penjualan, Jumlah Karyawan dan Produktivitas Kerja Karyawan Bulan
Januari 2009 – Desember 2009
Nilai Penjualan Jumlah Produktivitas Kerja
Bulan
( Ribuan Rupiah ) Karyawan ( Ribuan Rupiah )
Januari 2.593.756,89 54 Orang 48.032,24
Februari 5.555.361,11 54 Orang 102.877,06
Maret 4.308.908,84 54 Orang 79.794,61
April 1.910.788,07 54 Orang 35.384,96
Mei 292.530,96 54 Orang 5.417,24
Juni 818.951,34 54 Orang 15.165,77
Juli 1.167.793,38 54 Orang 21.625,80
Agustus 2.050.656,88 54 Orang 37.975,13
September 1.923.265,71 54 Orang 35.616,03
Oktober 1.609.603,05 54 Orang 29.807,46
November 1.435.846,80 54 Orang 26.589,76
Desember 1.068.870,72 54 Orang 19.793,90
Rata - rata 24.736.333,75 54 Orang 458.080,26 / th
38.173,36 / bln
Sumber : CV. Laut Selatan Jaya 2009

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Skore ( nilai ) terendah angket penelitian =
produktvitas kerja karyawan pada CV. Laut 30, 3) Kategori ada 3 ( tiga ) yaitu terdiri
Selatan Jaya cenderung menurun, yaitu pada dari : 1.Tinggi, 2.Sedang, 3.Rendah
bulan april sampai bulan desember terlihat Sehingga dapat diperoleh nilai intervalnya
adanya kecenderungan untuk menurun bagi yaitu :
produktivitas kerja karyawan.Untuk menge- 35 - 30
tahui produktivitas kerja dari karyawan CV. I = = 1
Laut Selatan Jaya maka dilakukan analisis 3
kualitatif menggunakan tabel tunggal.Dari Untuk menilai interval diperoleh kategori
hasil pengumpulan data tentang produk- yaitu : 1) Produktivitas kerja tinggi antara
tivitas kerja karyawan yang diperoleh dari 34 – 35, 2) Produktivitas kerja tinggi antara
responden penelitian dapat digolongkan 32 – 33, 3) Produktivitas kerja tinggi antara
berdasarkan interval dibawah ini : 1) Skore 30 – 31.
( nilai ) tertinggi angket penelitian = 35, 2)

32
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap .......(Hepiana-Nuria-Fransiska)

Tabel 4. Distribusi Hasil Produktivitas Kerja Karyawan ( X2 )


No. Disiplin Kerja Frekuensi Persentase
1. Tinggi 18 33,33 %
2. Sedang 21 38,89 %
3. Rendah 15 27,78 %
Jumlah 54 100 %
Sumber : data diolah

Berdasarkan Tabel 4, dapat dinyatakan kan berdasarkan intervalnya yaitu : 1) Skor


sebagai berikut : Dari 54 responden karya- (nilai) tertinggi angket penelitian = 35, 2)
wan yang menyatakan atau memiliki pro- Skor (nilai) terendah angket penelitian =
duktivitas kerja tinggi sebanyak 18 orang ( 30, 3), Kategori ada 3 ( tiga ) yaitu terdiri
33,33% ). Karyawan yang memiliki produk- dari: Tinggi, Sedang, dan Rendah. Sehingga
tivitas kerja sedang sebanyak 21 sebanyak dapat diperoleh nilai intervalnya yaitu :
orang ( 38,89% ). Sedangkan karyawan
35 - 30
yang memiliki produktivitas kerja rendah
I = = 1
sebanyak 15 orang ( 27,78% ).
3
Kinerja Perusahaan. Untuk mengetahui Untuk menilai interval diperoleh kategori
kinerja perusahaan pada CV. Laut Selatan yaitu :1) Kinerja perusahaan tinggi antara 34
Jaya maka dilakukan analisis kualitatif – 35, 2) Kinerja perusahaan sedang antara
menggunakan tabel tunggal. Dari skore item 32 – 33, 3) Kinerja perusahaan rendah
tentang kinerja perusahaan yang diperoleh antara 30 – 31.
dari responden penelitian, dapat digolong

Tabel 5. Distribusi Hasil Kinerja Perusahaan ( Y )


No. Disiplin Kerja Frekuensi Persentase
1. Tinggi 11 20,37 %
2. Sedang 23 42,59 %
3. Rendah 20 37,03 %
Jumlah 54 100 %
Sumber : data diolah

Berdasarkan Tabel 5, dapat dinyatakan melaksanakan berbagai kegiatan yang


sebagai berikut :Dari 54 responden karya- bersifat meningkatkan kinerja perusahaan,
wan yang menyatakan atau memiliki kinerja seperti pelatihan karyawan dengan tujuan
perusahaan tinggi sebanyak 11 orang meningkatkan kemampuan kerja, promosi
(20,37%). Karyawan yang memiliki kinerja jabatan terutama diperuntukkan bagi karya-
perusahaan sedang sebanyak 23 orang wan yang mempunyai prestasi kerja yang
(42,59%). Sedangkan karyawan yang memi- baik. Meskipun kegiatan tersebut diatas
liki produktivitas rendah sebanyak 20 orang telah dilaksanakan dengan baik akan tetapi
(37,03%). Selama ini perusahaan telah masih terlihat adanya penurunan kinerja

33
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol.3 No.1 Oktober 2012 :19-37

perusahaan, hal ini disebabkan disiplin kerja Keterangan:


karyawan dan produktivitas kerja karyawan rXY = Nilai korelasi X dan Y
belum terlaksana dengan baik. X1 = Disiplin kerja karyawan
X2 = Produktivitas kerja
Analisis Kuantitatif. Untuk menganalisa Y = Kinerja Perusahaan
analisis pengaruh disiplin kerja karyawan n = Jumlah sampel
terhadap kinerja perusahaan yang dimediasi
oleh produktivitas kerja karyawan , maka Dari hasil pengumpulan data dalam rangka
penulis menggunakan angket dengan me- analisis korelasi produk moment dapat
nyebarkan kepada para karyawan CV. Laut terlihat pada lampiran 6. Dengan mem-
Selatan Jaya. Dengan perincian perta-nyaan perhatikan nilai skore pada tabel tersebut
itu 15 pertanyaan untuk materi disiplin kerja maka dapat diketahui untuk masing –
karyawan, 15 pertanyaan untuk materi masing nilai :
produktivitas kerja, 15 pertanyaan untuk ∑X1 = 2,241
materi kinerja perusahaan. Adapun skore ∑X2 = 1,756
yang diberikan pada tiap-tiap jawaban ∑X1 2
= 93,191
adalah skore 3 untuk jawaban C, skore 2 ∑X22 = 57,206
untuk jawaban B, skore 1 untuk jawaban A. ∑X1Y = 72,014
Untuk menganalisa hubungan disiplin kerja ∑X2Y = 56,427
(X1), produktivitas kerja (X2), dan kinerja ∑Y = 1,735
perusahaan (Y), maka digunakan pende- ∑Y2 = 55,853
katan korelasi product moment dengan ∑X1X2 = 72,981
rumus sebagai berikut :
Dengan demikian nilai korelasi antara
n∑XY - ∑X. ∑Y disiplin kerja karyawan (X1), produktivitas
Rxy = kerja karyawan (X2), dan kinerja perusa-
haan(Y) adalah sebagai berikut :
√ n∑X2 - (∑X)2 .√ n∑Y2 - (∑Y)2

54 ( 72.014 ) – ( 2.241 ) ( 1.735 )


rX1Y =
√ 54 ( 93,191 ) – ( 2,241 )2 . √ 54 ( 55,853 ) - ( 1,735 )2

621
rX1Y = = 0,080351736 = 0,08
7.728,519975
54 ( 56,427 ) – ( 1,756 ) ( 1,735 )
rX2Y =
√ 54 ( 57,206 ) – ( 1,756 )2 . √ 54 ( 55,853 ) - ( 1,735 )2

398
rX2Y = = 0,069688325 = 0,06
5.711,143143

34
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap .......(Hepiana-Nuria-Fransiska)

Uji korelasi. Ho : r = 0, tidak ada produktivitas kerja karyawan dan kinerja


hubungan antara disi-plin kerja karyawan, perusahaan juga rendah.
produktivitas kerja kar-yawan, dan kinerja
Regresi Linier Berganda. Untuk menge-
perusahaan. Ha : r≠ 0, ada hubungan antara
tahui berapa besar disiplin kerja karyawan,
disiplin kerja kar-yawan, produktivitas kerja
produktivitas kerja karyawan, dan kinerja
karyawan, dan kinerja perusahaan.
perusahaan maka di gunakan rumus regresi
Memperhatikan hasil perhitungan korelasi
linier berganda, sebagai berikut :
product moment, maka diperoleh nilai
antara disiplin kerja karya-wan dan kinerja
Y = a + b1X1 + b2X2
perusahaan sebesar 0,08 ( r1 = 0,08 ) dan
antara produktivitas kerja dan kinerja
Keterangan :
perusahaan sebesar 0,07, hal ini berarti
Y = Variabel kinerja perusahaan
memberi pengertian bahwa secara statistik
b1 = Koefisien regresi disiplin kerja
hubungan ketiga variabel tersebut adalah
karyawan
mempunyai pengaruh yang positif yaitu
b2 = Koefisien regresi produktivitas
sebesar 8 % dan 6 %. Artinya apabila
kerja karyawan
disiplin kerja karyawan tinggi maka
X1 = Disiplin kerja karyawan
produktivitas kerja karyawan dan kinerja
X2 = Produktivitas kerja karyawan
perusahaan juga tinggi, sebaliknya apabila
a = Kinerja perusahaan
disiplin kerja karyawan rendah maka

Untuk mengetahui pengaruh antara ketiga variabel tersebut adalah sebagai berikut :

( ∑X1Y) (∑X22) – (∑X2Y) (∑X1X2)


b1 =
(∑X1)2 (∑X2)2 – (∑X1X2)2

(72,014) (57,206) – (56,427) (72,981)


b1 =
(2,241)2 (1,756)2 – (72,981)2

1.533,997
b1 = = 0,0000000090926
15.485.763.623,220

(∑X2Y) (∑X12) – ( ∑X1Y1) (∑X1X2)


b2 =
(∑X1)2 (∑X2)2 – (∑X1X2)2

(56,427) (93,191) – (72,014) (72,981)


b2 =
(2,241)2 (1,756)2 – (72,981)2
2.834,823
b2 = = 0,0000001831
15.480.437.396,859

35
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol.3 No.1 Oktober 2012 :19-37

a =Y - b1X1 - b2X2
=32,1296 – (0,000000090926) . (0,000000183132,518)
=32,196 – (0,000003773) – (0,000005954)
= 32,195

Disini a adalah bilangan konstanta, artinya Jadi hasil dari perhitungan regresi linier
adalah tanpa pengaruh dari disiplin kerja berganda untuk mengetahui pengaruh
karyawan dan produktivitas kerja karya- disiplin kerja karyawan, produktivitas kerja
wan, maka kinerja akan tetap mengalami karyawan, dan kinerja perusahaan adalah
perubahan sebesar 32,195. sebagai berikut.

Y = a + b1X1 + b2X2
Y =32,195 + 0,000000090926 X1 + 0,0000001831 X2

Koefisien Penentu (KP). Dan untuk me- Lampung, 3) Disiplin kerja karyawan
nentukan besarnya pengaruh dari disiplin mempengaruhi produktivitas kerja karya-
kerja karyawan (X1), produktivitas kerja wan pada CV. Laut Selatan Jaya di Bandar
karyawan (X2), dan kinerja perusahaan (Y), Lampung
maka digunakan suatu koefisien yaitu
koefisien penentu ( KP ) dengan rumus :

KP ( X1 ) = r2 x 100% KESIMPULAN
= 0,082 x 100%
= 64 %
Berdasarkan hasil analisis kualitatif dapat
KP ( X2 ) = r2 x 100 % disimpulkan bahwa : disiplin kerja karya-
= 0,06 x 100 % wan yang dilaksanakan CV. Laut Selatan
= 36 % Jaya dalam kategori sedang berdasarkan
jawaban responden sebanyak 48,15%,
Berdasarkan hasil perhitungan didalam me- produktivitas kerja karyawan dalam katagori
nentukan besarnya pengaruh disiplin kerja sedang berdasarkan jawaban responden
karyawan dan produktivitas kerja karyawan sebanyak 38,89%, dan kinerja perusahaan
dengan naik turunnya nilai kinerja peru- juga dalam katagori sedang berdasarkan
sahaan menunjukkan bahwa disiplin kerja jawaban responden sebanyak 42,69%.
karyawan berpengaruh sebesar 64%, Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dengan
sedangkan produktivitas kerja karyawan model regresi berganda diperoleh persama-
sebesar 36 %. Berdasarkan perhitungan an regresi berganda: Y = 32,195 +
secara statistik melalui korelasi product 0,000000090926 X1 + 0,0000001831 X2.
moment dan regresi linier berganda, maka Berdasarkan hasil persamaan regresi ter-
hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebut dapat diketahui nilai koefisien disipiln
pertama dapat dibuktikan yaitu : 1) Disiplin kerja (b1) dan nilai koefisien produktivitas
kerja karyawan mempengaruhi kinerja kerja karyawan (b2) relatif kecil. Hal ini
perusahaan pada CV. Laut Selatan Jaya di menunjukkan bahwa pengaruh disiplin kerja
Bandar Lampung, 2) Produktivitas kerja dan produktivitas kerja karyawan terhadap
karyawan mempengaruhi kinerja perusa- kinerja perusahaan sedang-sedang saja.
haan pada CV. Laut Selatan Jaya di Bandar Selanjutnya berdasarkan hasil perhitungan

36
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap .......(Hepiana-Nuria-Fransiska)

koefisien penentu diperoleh koefisien J., Ravianto ; dkk. 1996. Dasar-Dasar


penentu disiplin kerja (X1) sebesar 64% dan Produktivitas. Jakarta. Universitas
koefisien penentu produktivitas kerja Terbuka.
karyawan (X2) sebesar 34%. Ini berarti
M.Sinungan. 1996. Produktivitas Apa dan
pengaruh positif antara disiplin kerja karya-
Bagaimana. Jakarta. Aksara Persada.
wan dan produktivitas kerja karyawan
terhadap kinerja perusahaan adalah sebesar Mangkunegara, A.A dan Anwar prabu.
64 % untuk disiplin kerja karyawan, dan 34 2005. Manajemen Sumber Daya
% untuk produktivitas kerja karyawan yang Manusia. Bandung. Remadja
mempengaruhi kinerja perusahaan pada CV. Rosdakarya.
Laut Selatan Jaya. Dengan demikian hipo- Manullang. 1994. Manajemen Personalia.
tesis yang menyatakan bahwa : Disiplin Jakarta. Aksara Baru.
kerja karyawan berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan, Produktivitas kerja Moekijat. 1995. Latihan dan Pengembang-
karyawan berpengaruh terhadap kinerja an Sumber Daya Manusia. Bandung.
perusahaan, dan disiplin kerja karyawan Bandar Maju.
berpengaruh terhadap produktivitas kerja Nitisemijo, Alex S. 1992. Manajemen
karyawan pada CV. Laut Selatan Jaya di Personalia, Cetakan keempat.
Bandar Lampung, dapat diterima. Jakarta. Ghalia.
Payaman, J.Simanjuntak. 1993. Pengantar
Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Jakarta. Lembaga Penerbit FE UI.
DAFTAR PUSTAKA Soedjono. 1997. Strategi Sumber Daya
Manusia untuk Pengendalian
Jumlah Pendapat Asli Daerah dan
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Pene- Belanja Rutin dalam Rangka
litian Suatu Pendekatan Praktik. Otonomi daerah. Ekuitas
Jakarta. Rineka Cipta.
Supranto. 1993. Metode Statistik. Jakarta.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian LP3ES
dengan Statistik. Jakarta. Bumi
T.Hani Handoko. 1994. Manajemen Per-
Aksara.
sonalia dan Manajemen Sumber
I.G, Wursanto. 1995. Dasar – dasar Mana- Daya Manusia. Yogyakarta. Liberty.
jemen Personalia. Jakarta. Pustaka
Dian.

37

You might also like