You are on page 1of 18

PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA DAN

KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN


(Studi Kasus di Perusahaan PT IE)
Ahmad Badawi Saluy 1, Yuwinta Treshia 2
1
Magister Manajemen, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia,
email : badawi_saluy@yahoo.co.id
2
Magister Manajemen, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia,
email : yuwinta_treshia@yahoo.com

Abstract
The research was conducted at PT IE with the aim to analyze the influence of work Motivation,
work Discipline, and Compensation to employee’s Performance. Data collection was done
using a questionnaire directly to 90 people considered as saturated and the analysis of data
using Statistic analysis with coefficient of determination and a multiple linear regression. The
result showed that: (i) work motivation partially has a positive and significant effect to
employee’s performance, (ii) work discipline partially has a positive and significant effect to
employee’s performance and (iii) compensation partially has a positive and significant effect
to employee’s performance.(iv)Simultaneously or works together, there was a positive and
significant effect among variables, work motivation, work discipline and compensation to
employee’s performance. The third of independent variables, work motivation, work discipline,
compensation each have partially effect and also can works together and have positives effect
and significant to employee’s performance, for that can be proved with all result of hypothesis
and proved.

Keywords: Work Motivation, Work Discipline, Compensation, Performance.

Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. IE dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh Motivasi
Kerja, Disiplin Kerja, dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan. Pengumpulan data
diperoleh melalui kuesioner secara langsung dengan menggunakan populasi secara keseluruhan
sejumlah 90 orang sampel jenuh, sedangkan metode analisa data menggunakan analisa
Statitistik Koefisien determinasi dan analisis regresi berganda. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa :(i) Motivasi Kerja secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja karyawan, (ii) Disiplin Kerja secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja karyawan dan (iii) Kompensasi secara parsial memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja karyawan. (iv) Secara simultan atau bersama-sama antara variabel
Motivasi kerja, Disiplin kerja dan kompensasi memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja karyawan. Ketiga variabel bebas, Motivasi kerja, Disiplin kerja, dan
Kompensasi masing-masing berpengaruh secara parsial dan juga dapat bekerja secara bersama-
sama dan memiliki pengaruh positif dan signifikan, hal itu dapat dibuktikan dengan semua hasil
hipotesis-hipotesis dan dinyatakan terbukti.

Kata Kunci: Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kompensasi, Kinerja.

I. PENDAHULUAN sehingga perlu dibekali dengan


Sumber Daya Manusia (SDM) pengetahuan yang memadai. Pentingnya
merupakan aset penting untuk menunjang sumber daya manusia ini perlu disadari oleh
keberhasilan suatu organisasi. SDM adalah semua tingkatan manajemen di perusahaan.
pelaksana seluruh kebijakan organisasi Bagaimanapun majunya teknologi saat ini,

53
namun faktor manusia tetap memegang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
peranan penting bagi keberhasilan suatu tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
organisasi. Pada perkembangan globalisasi Kinerja karyawan pada PT. IE,
terutama dengan telah berlakunya MEA ini belum memenuhi standar yang diharapkan.
banyak perusahaan yang dituntut untuk Terdapat beberapa karyawan yang kurang
dapat memaksimalkan kinerja karyawan. disiplin seperti datang terlambat, masih ada
karyawan yang lebih awal keluar kantor
Kinerja Karyawan adalah sebagai untuk istirahat serta terlambat kembali ke
hasil kerja yang dicapai oleh individu yang mejanya setelah jam istirahat selesai. Dan
disesuaikan dengan peran atau tugas untuk mengatasi hal-hal tersebut atau
individu tersebut dalam suatu perusahaan pelanggaran tersebut belum ada sanksi
dalam periode tertentu, yang dihubungkan tegas, juga tingkat ketidakhadiran yang
dengan suatu ukuran nilai atau standar masih cukup menonjol setiap bulannya.
tertentu dari perusahaan di mana individu Berdasarkan kenyataan yang telah
tersebut bekerja. Sebagaimana dijelaskan dijabarkan diatas, berikut rekap data
oleh Mangkunegara (2010:67) yaitu kinerja kehadiran yang penulis rekap dalam 1 tahun
adalah hasil kerja secara kualitas dan terakhir yakni dari Januari sampai dengan
kuantitas yang dicapai seorang karyawan Desember 2015 dengan perincian sebagai
berikut:

Tabel 1. Rekap Kehadiran Karyawan


Persentase Jumlah Persentase
No Bulan Jumlah Total Total
hadir tidak absen
hadir/
Kehadiran (%) (%) karyawan persentase
Absensi
1 Jan-15 79 90 9 10 88 100
2 Feb-15 84 95 4 5 88 100
3 Mar-15 79 90 9 10 88 100
4 Apr-15 85 94 5 6 90 100
5 May-15 86 96 4 4 90 100
6 Jun-15 83 92 7 8 90 100
7 Jul-15 67 74 23 26 90 100
8 Aug-15 79 88 11 12 90 100
9 Sep-15 84 93 6 7 90 100
10 Oct-15 87 97 3 3 90 100
11 Nov-15 83 92 7 8 90 100
12 Dec-15 70 78 20 22 90 100
Sumber: Data diolah oleh Peneliti

Total karyawan yang digunakan kehadiran yang menunjukan keadaan 100


sebagai sampel sebanyak 90 orang. Seperti %, walaupun alasan tidak hadir atau absensi
terlihat pada tabel 1 menunjukan bahwa tersebut meliputi berbagai alasan seperti
selama 1 (satu) tahun terakhir tidak ada ijin, sakit cuti ataupun tanpa alasan.

Tabel 2. Hasil Pra Penelitian tentang Motivasi Kerja


Persentase
Jawaban
Pertanyaan Jawaban
Responden
Responden
Ya Tidak Ya Tidak
Apakah ada rasa aman dan nyaman dalam bekerja 14 16 47% 53%
Apakah tugas dan tanggung jawab melebihi kapasitas jabatan 17 13 57% 43%
Apakah setiap karyawan merasa cocok dengan pekerjaan yang ada 15 15 50% 50%
Apakah beban pekerjaan cenderung mempengaruhi kondisi 16 14 53% 47%
karyawan secara fisik
Sumber: Diolah Peneliti

54
Adapun Motivasi Kerja adalah sedang mengalami masa penurunan harga
pendorong bagi seseorang untuk dipasar dunia dan juga beberapa tahun
berperilaku dan bekerja dengan giat dan terakhir telah terjadi pengurangan karyawan
baik sesuai dengan tugas dan kewajiban besar-besaran, sebanyak 17 orang
yang telah diberikan kepadanya dan responden atau 57% merasa tugas dan
merupakan tenaga emosional yang sangat tanggung jawab melebihi kapasitas jabatan
penting untuk sesuatu pekerjaan baru. hal ini ditunjukan dengan adanya beban
kerja yang melebihi kapasitasnya yaitu ada
Untuk mengetahui sejauh mana beberapa karyawan yang memiliki fungsi
motivasi kerja memberikan pengaruh dan tanggung jawab untuk beberapa
terhadap kinerja karyawan, maka peneliti pekerjaan yang bertambah dibandingkan
melaksanakan pra survey kepada 30 orang dari waktu pertama mereka direkrut, dan
responden dengan berbagai pertanyaan sebanyak 15 orang responden atau 50%
yang berhubungan dengan motivasi kerja, karyawan merasa cocok dengan pekerjaan
terlihat pada tabel 2 hasil dari penyebaran yang ada, ini menunjukan kondisi normal,
kuisioner pra penelitian mengenai motivasi serta 16 orang responden atau sebanyak
kerja. 53% menyatakan beban pekerjaan
cenderung mempengaruhi kondisi
Melihat hasil diatas sebanyak 16 karyawan secara fisik dikarenakan
orang responden atau 53% menyatakan memegang pekerjaan lebih dari seharusnya
tidak ada rasa aman dan nyaman dalam maka berdampak secara nyata untuk
bekerja dikarenakan ada perasaan khawatir kuantitas kerja, karena setiap pekerjaan
atau was-was akan kelangsungan mempunyai batas waktu penyelesaian yang
kesempatan bekerja karena seperti kita harus dikerjakan.
ketahui bahwa dunia tambang batubara

Tabel 3. Hasil Pra Penelitian tentang Disiplin Kerja


Persentase
Jawaban
Jawaban
Pertanyaan Responden
Responden
Ya Tidak Ya Tidak
Apakah dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari karyawan
13 17
merasa sudah efektif dan efisien 43% 57%
Apakah dalam melaksanakan tugas sehari-hari cenderung selesai
14 16
pada hari yang sama 47% 53%
Apakah seluruh karyawan datang selalu tepat waktu 12 18 40% 60%
Apakah sanksi diberlakukan secara tegas dan adil kepada seluruh
karyawan 11 19 37% 63%
Sumber: Diolah Peneliti

Melihat hasil diatas sebanyak 17 menyebabkan penyelesaian pekerjaan


orang responden atau sebesar 57% dalam cenderung lebih lama, sebanyak 18 orang
melaksanakan pekerjaan sehari-hari responden atau sebesar 60% karyawan
karyawan tidak merasa sudah berjalan datang tidak tepat waktu, dari alasan
secara efektif dan efisien dikarenakan ada responden hal ini disebabkan karena
alur atau prosedur dari pekerjaan yang harus keadaan lalu lintas yang cukup padat dan
dilalui dengan beberapa tahap atau sebanyak 19 orang responden atau sebesar
persetujuan dibeberapa fungsi yang 63% berpendapat bahwa belum
seharusnya bisa dipangkas agar diberlakukannya sanksi yang tegas dan adil
mempersingkat waktu, sebanyak 16 orang terhadap seluruh karyawan ini terjadi
responden atau sebesar 53% cenderung karena karyawan mempunyai kedekatan
dalam melaksanakan tugas sehari-hari tidak dengan atasan sehingga tidak
selesai pada hari yang sama hal ini berkaitan mempermasalahkan selama pekerjaan bisa
dengan kuisioner sebelumnya maka terselesaikan.

55
Tabel 4. Hasil Pra Penelitian tentang Kompensasi
Persentase
Jawaban
Jawaban
Pertanyaan Responden
Responden
Ya Tidak Ya Tidak
Apakah karyawan merasa mendapatkan gaji yang adil dan sesuai 10 20 33% 67%
di perusahaan
Apakah kenaikan sesuai dengan yang diharapkan karyawan 13 17 43% 57%
Apakah gaji yang diterima per bulan mencukupi kebutuhan hidup 11 19 37% 63%
Apakah karyawan merasa mempunyai peluang yang sama dalam 12 18 40% 60%
jenjang karir
Sumber: Diolah Peneliti

Melihat hasil diatas sebanyak 20 melaksanakan tugasnya sesuai tanggung


orang responden atau sebesar 67% jawab yang diberikan kepadanya.
karyawan merasa tidak mendapatkan gaji
yang adil dan sesuai hal ini mempunyai B. Motivasi Kerja
korelasi dari kuisioner variabel sebelumnya Motivasi mempunyai pengertian
yaitu dari penambahan pekerjaan dianggap secara sederhana dinilai sebagai suatu
merupakan satu kesatuan dari pekerjaan keinginan kuat dalam diri seseorang (driving
yang ada tanpa ada kompensasi tambahan, force) yang menyebabkan orang dapat
sebanyak 17 orang responden atau sebesar berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan.
57% merasa kenaikan tidak sesuai dengan Dalam hal ini, motivasi menunjuk pada
harapan para karyawan dikarenakan biaya gejala yang melibatkan dorongan perbuatan
hidup semakin hari semakin meningkat tapi terhadap tujuan tertentu. Menurut
kenaikan yang terjadi setara hal ini juga Notoatmodjo (2009: 114) motivasi berasal
disebabkan keadaan perusahaan yang dari kata latin movere yang berarti dorongan
belum memungkinkan, sebanyak 19 orang dari dalam diri manusia untuk bertindak atau
responden atau sebesar 63% berpendapat berperilaku, Motivasi ini hanya diberikan
bahwa gaji yang diterima perbulannya tidak kepada manusia, khususnya kepada para
mencukupi kebutuhan karyawan hal ini bawahan atau pengikut.
masih mempunyai hubungan dengan
kuisioner sebelumnya, sebanyak 18 orang C. Disipiln Kerja
responden atau sebesar 60% karyawan tidak Menurut Drs H. Malayu S.P.
merasa mempunyai peluang yang sama Hasibuan (dalam Manajemen Sumber Daya
dalam jenjang karir hal ini hanya didapat Manusia 2010:193), Disiplin adalah
dari jawaban beberapa responden yang kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
mengatakan faktor kedekatan dengan atasan semua peraturan perusahaan dan norma-
cenderung mempunyai kesempatan lebih norma sosial yang berlaku. Sedangkan
besar. Suradinata (2008:127) menyatakan bahwa
disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta
dan terbentuk melalui proses perilaku,
II. KAJIAN TEORI melalui pelajaran, kepatuhan, ketaatan,
A. Kinerja Karyawan kesetiaan, hormat pada ketentuan/peraturan
Menurut Ambar Teguh (2008:223) dan norma yang berlaku.
Kinerja Karyawan (performance) adalah
kombinasi dari kemampuan usaha dan D. Kompensasi
kesempatan yang dapat dinilai dari hasil Notoatmodjo (2009:142)
kerjanya. Menurut A. A Anwar Prabu menyatakan bahwa kompensasi adalah
Mangkunegara (2010: 67) Kinerja segala sesuatu yang diterima karyawan baik
Karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja material ataupun non material sebagai balas
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai jas untuk kerja mereka. Menurut Malayu
oleh seseorang karyawan dalam S.P. Hasibuan (2010:117) Kompensasi
adalah semua pendapatan yang berbentuk

56
uang, barang langsung atau tidak langsung mengetahui sifat - sifat dari suatu keadaan.
yang diterima karyawan sebagai imbalan Data yang diperoleh berdasarkan pada
atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. perumusan masalah yang telah ditetapkan,
Metode deskriptif kuantitatif dipergunakan
E. Kerangka Pemikiran untuk pencarian fakta dengan interpretasi
yang tepat dengan maksud agar ditemukan
suatu gambaran yang dapat menjelaskan
secara sistematis dengan didukung oleh
fakta yang akurat.

B. Variabel Penelitian/ Fenomena Yang


Akan Diamati
Sugiyono (2011:38) berpendapat
bahwa variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Gambar 1. Kerangka Pemikiran dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Untuk penelitian ini
III. METODE PENELITIAN terdapat 4 (empat) variabel, yaitu: 3
A. Jenis/Desain Penelitian (variabel bebas) dan 1 (satu) variabel
Penelitian ini menggunakan terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
pendekatan deskriptif yang sesuai dengan adalah motivasi kerja (X1), disiplin kerja
tujuan penelitian yaitu untuk menjelaskan (X2) dan kompensasi (X3). Sedangkan
sebab - akibat dari suatu variabel bebas variabel dependen atau variabel terikat
terhadap variabel tak bebas dengan adalah kinerja karyawan (Y).

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel


1. Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Tabel 5. Definisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan
Pengukuran Jumlah
Variabel Dimensi Indikator
Penyataan
Dependen Kualitas •Ketrampilan Skala Ordinal 7
Kerja •Ketelitian/kecermatan
Kinerja Karyawan •Kerapian
(Y1) •Kerja sama
(Y)
•Tanggung Jawab
Menurut •Prakarsa
Mangkunegara •Absensi

(2010:67)
Kuantitas •Hasil yang diproses Skala Ordinal 3
Kerja •Jumlah waktu yang digunakan
(Y2) •Jumlah kesalahan

57
2. Variabel Motivasi Kerja (X1)
Tabel 6. Definisi Operasional Variabel Motivasi Kerja
Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Jumlah Penyataan
Independen Motivasi - Tekun menghadapi tugas Skala Ordinal 6
Intrinsik - Ulet menghadapikesulitan
Motivasi kerja - Tidak memerlukan
(X1.1) dorongan dari luar untuk
(X1) berprestasi
- Ingin mendalami
Menurut pekerjaan yang
dipercayakan kepadanya
Umar Husein - Selalu berusaha berprestasi
sebaik mungkin
(2012:161) - Menunjukan minat positif

Motivasi - Prestasi Skala Ordinal 4


Ekstrinsik - Pengakuan
- Tanggung jawab
(X1.2) - Promosi

3. Variabel Disiplin Kerja (X2)


Tabel 7. Definisi Operasional Variabel Disiplin Kerja
Pengukuran Jumlah
Variabel Dimensi Indikator
Penyataan
Independen Tujuan - Efektivitas dalam waktu kerja Skala Ordinal 5
Disiplin - Kesesuaian rencana dan jadwal
Disiplin kerja kerja dalam penyelesaiaan kerja
- Taat terhadap ketentuan jam kerja
(X2) (X 2.1) - Mengembangkan kemampuan
karyawan
Menurut - Bekerja dengan jujur, tertib, cermat
Hasibuan dan bersemangat

(2010:194) Faktor - Keteladanan atasan Skala Ordinal 3


- Berpenampilan rapi dan sopan
Pendukung
- Bersikap dan bertingkah laku sopan
Disiplin terhadap rekan kerja dan masyarakat
kerja(X 2.2)

Faktor Skala Ordinal 3


- Sanksi dan hukuman terhadap
Penentu pelanggaran aturan
Disiplin - Ketegasan atasan dalam
Kerja (X 2.3) menjalankan sanksi
- Pengawasan dari atasan

4. Variabel Kompensasi
Tabel 8. Definisi Operasional Variabel Kompensasi
Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Jumlah Penyataan

Independen Finansial - Gaji Skala Ordinal 4


Kompensasi (X3.1) - Tunjangan
(X3) - Kesejahteraan Karyawan
- Insentif (Bonus)
Menurut
Ayon Triyono Non Skala Ordinal 8
- Daya Tarik pekerjaan
(2012:111) Finansial - Promosi Jabatan
(X3.2) - Penghargaan
- Kondisi

58
D. Populasi dan Sampel Tabel 9. Hasil analisis validitas Motivasi kerja
Populasi adalah wilayah Total
P1 Motivasi Pearson Correlation .480**
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
Sig. (2-tailed) .000
yang mempunyai kuantitas dan N 90
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh P2 Motivasi Pearson Correlation .506**
peneliti untuk dipelajari dan kemudian Sig. (2-tailed) .000
ditarik kesimpulannya (Sugiyono). N 90
P3 Motivasi Pearson Correlation .572**
Populasi bukan hanya sekedar jumlah yang
Sig. (2-tailed) .000
ada pada objek atau subjek yang dipelajari, N 90
akan tetapi meliputi seluruh P4 Motivasi Pearson Correlation .650**
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek Sig. (2-tailed) .000
atau objek tersebut. Populasi dan sampel N 90
P5 Motivasi Pearson Correlation .598**
dalam penelitian ini adalah karyawan PT IE
Sig. (2-tailed) .000
yaitu sebanyak 90 orang dengan cara N 90
pengambilan data primer total populasi. P6 Motivasi Pearson Correlation .393**
Sig. (2-tailed) .000
E. Metode Analisis Data N 90
P7 Motivasi Pearson Correlation .449**
Metode pengolahan data yang
Sig. (2-tailed) .000
digunakan pada penelitian ini menggunakan N 90
program SPSS for Windows version 24. P8 Motivasi Pearson Correlation .365**
Tahap-tahap pengolahan data dalam Sig. (2-tailed) .000
penelitian ini terdiri atas, Uji Validitas, Uji N 90
P9 Motivasi Pearson Correlation .612**
Reliabilitas, Koefisien Determinasi
Sig. (2-tailed) .000
(Adjusted R2), Uji Asumsi Klasik N 90
(Normalitas, Linearitas, Multikolinearitas P10 Motivasi Pearson Correlation .570**
dan Heteroskedastisitas), Analisis Regresi Sig. (2-tailed) .000
Berganda, dan pengujian hipotesis N 90
P11 Motivasi Pearson Correlation .607**
menggunakan Uji F Simultan dan Uji t
Sig. (2-tailed) .000
parsial. N 90
P12 Motivasi Pearson Correlation .620**
Sig. (2-tailed) .000
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN N 90
P13 Motivasi Pearson Correlation .738**
A. 4.1 Validitas dan Reliabilitas Sig. (2-tailed) .000
Syarat validitas: N 90
1. Jika r hasil positif, serta rhitung > r P14 Motivasi Pearson Correlation .658**
tabel maka butir atau variabel Sig. (2-tailed) .000
tersebut valid. N 90
2. Jika r hasil tidak positif, dan rhitung Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
< rtabel maka butir atau variabel N 90
tersebut tidak valid.\ Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Semua variabel yang diuji dengan


rumus validitas dinyatakan valid karena Pengujian reliabilitas skala
hasil nilai r hitung yang diperoleh lebih pengukuran dilakukan dengan pendekatan
besar dari nilai r tabel yaitu 0, 207 untuk N Cronbach’s Alpha, Dari hasil olah data uji
= 90 . Dan untuk variabel yang dinyatakan statistik reliabilitas (tabel 10) tersebut
valid tersebut ditandai dengan (*) dan terlihat bahwa hasil analisis dengan
sangat valid tanda dua bintang (**) yang pendekatan perangkat lunak SPSS 24
artinya variabel tersebut memiliki nilai didapat Cronbach’s = 0,743. Ini
yang dinyatakan valid "sangat tinggi". menunjukkan skala pengukuran
dinyatakan reliabilitasnya secara baik,
dengan demikian seluruh 14 butir

59
pernyataan adalah reliabel, karena nilai Tabel 11. Hasil analisis validitas Disiplin kerja
cronbach’s alpha berada diatas batas (lanjutan)
Total
minimal 0,60, sehingga dapat disimpulkan
P11 Disiplin Pearson .307**
bahwa skala pengukuran motivasi Kerja Correlation .000
mempunyai reliabilitas yang baik. Sig. (2-tailed) 90
N
Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel P12Disiplin Pearson .539**
Motivasi Kerja Kerja Correlation .000
Reliability Statistics Sig. (2-tailed) 90
N
Cronbach's Alpha N of Items P13Disiplin Pearson .437**
Kerja Correlation .000
,743 14 Sig. (2-tailed) 90
N
Sumber: Data Primer Diolah (2016) P14Disiplin Pearson .461**
Kerja Correlation .000
Tabel 11. Hasil analisis validitas Disiplin kerja Sig. (2-tailed) 90
Total N
P1 Disiplin Pearson .502** P15Disiplin Pearson .425**
Kerja Correlation .000 Kerja Correlation .000
Sig. (2-tailed) 90 Sig. (2-tailed) 90
N N
P2Disiplin Kerja Pearson .424** P16Disiplin Pearson .539**
Correlation .000 Kerja Correlation .000
Sig. (2-tailed) 90 Sig. (2-tailed) 90
N N
P3Disiplin Kerja Pearson .541** Total Pearson 1
Correlation .000 Correlation
Sig. (2-tailed) 90 Sig. (2-tailed) 90
N N
P4Disiplin Kerja Pearson .509** Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Correlation .000
Sig. (2-tailed) 90 Berdasarkan tabel 11 disimpulkan
N bahwa semua variabel yang diuji dengan
P5Disiplin Kerja Pearson .370**
Correlation .000
rumus validitas dinyatakan valid karena
Sig. (2-tailed) 90 hasil nilai r hitung yang diperoleh lebih
N besar dari nilai r tabel yaitu 0, 207 untuk N
P6Disiplin Kerja Pearson .284** = 90 . Dan untuk variabel yang dinyatakan
Correlation .000 valid tersebut ditandai dengan (*) dan
Sig. (2-tailed) 90
sangat valid tanda dua bintang (**) yang
N
P7Disiplin Kerja Pearson .430**
artinya variabel tersebut memiliki nilai
Correlation .000 yang dinyatakan valid "sangat tinggi". Pada
Sig. (2-tailed) 90 tabel tersebut yang semua instrumen
N variabel disiplin dinyatakan sangat valid.
P8Disiplin Kerja Pearson .596**
Correlation .000
90
Untuk pengujian reliabilitas skala
Sig. (2-tailed)
N pengukuran dilakukan dengan pendekatan
P9Disiplin Kerja Pearson .362** Cronbach’s Alpha, hasil analisis tersebut
Correlation .000 digambarkan pada tabel 12 berikut ini.
Sig. (2-tailed) 90
N
P10Disiplin Pearson .448**
Kerja Correlation .000
Sig. (2-tailed) 90
N

60
Tabel 12. Uji Reliabilitas Variabel Disipilin kerja Tabel 13. Hasil analisis validitas Kompensasi
Reliability Statistics (lanjutan)
Total
Cronbach's Alpha N of Items P10Kompensasi Pearson .793**
Correlation .000
,711 16 90
Sig. (2-tailed)
Sumber: Data Primer Diolah (2016) N
P11 Pearson .305**
Kompensasi Correlation .000
Dari hasil olah data uji statistik 90
Sig. (2-tailed)
reliabilitas (tabel 12) tersebut terlihat bahwa N
hasil analisis dengan pendekatan perangkat P12Kompensasi Pearson .454**
lunak SPSS 24 didapat Cronbach’s = Correlation .000
0,711.Ini menunjukkan skala pengukuran Sig. (2-tailed) 90
dinyatakan secara baik. dengan demikian N
Total Pearson 1
seluruh 16 butir pernyataan adalah reliabel, Correlation
karena nilai cronbach’s alpha berada diatas Sig. (2-tailed) 90
batas minimal 0,60, sehingga dapat N
disimpulkan bahwa skala pengukuran Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Disiplin Kerja mempunyai reliabilitas yang
baik. Disimpulkan bahwa semua variabel
yang diuji dengan rumus validitas
Tabel 13. Hasil analisis validitas Kompensasi dinyatakan valid karena hasil nilai r hitung
Total yang diperoleh lebih besar dari nilai r tabel
P1 Kompensasi Pearson .800**
Correlation .000
yaitu 0, 207 untuk N = 90. Dan untuk
Sig. (2-tailed) 90 variabel yang dinyatakan valid tersebut
N ditandai dengan (*) dan sangat valid tanda
P2Kompensasi Pearson .863** dua bintang (**) yang artinya variabel
Correlation .000 tersebut memiliki nilai yang dinyatakan
Sig. (2-tailed) 90
valid "sangat tinggi".
N
P3Kompensasi Pearson .666**
Correlation .000 Untuk pengujian reliabilitas skala
Sig. (2-tailed) 90 pengukuran dilakukan dengan pendekatan
N Cronbach’s Alpha hasil analisis tersebut
P4Kompensasi Pearson .703** digambarkan dalam tabel 14 dibawah ini:
Correlation .000
Sig. (2-tailed) 90
Tabel 14. Uji Reliabilitas Variabel
N
Kompensasi kerja
P5 Kompensasi Pearson .775** Reliability Statistics
Correlation .000
Sig. (2-tailed) 90
N
Cronbach's Alpha N of Items
P6Kompensasi Pearson .801**
Correlation .000
,756 12
Sig. (2-tailed) 90
N Sumber: Data Primer Diolah (2016)
P7Kompensasi Pearson .313**
Correlation .000 Dari hasil olah data uji statistik
Sig. (2-tailed) 90 reliabilitas (tabel 14) tersebut terlihat bahwa
N hasil analisis dengan pendekatan perangkat
P8Kompensasi Pearson .306**
Correlation .000 lunak SPSS 24 didapat Cronbach’s = 0,756.
Sig. (2-tailed) 90 Ini menunjukkan skala pengukuran
N dinyatakan baik. dengan demikian seluruh
P9Kompensasi Pearson .789** 12 butir pernyataan adalah reliabel, karena
Correlation .000 nilai cronbach’s alpha berada diatas batas
Sig. (2-tailed) 90
minimal 0,60, sehingga dapat disimpulkan
N

61
bahwa skala pengukuran variabel Tabel 15. Hasil analisis validitas Kinerja (lanjutan)
Kompensasi kerja mempunyai reliabilitas Total
P13Kinerja Pearson Correlation .645**
yang kridebel.
Sig. (2-tailed) .000
N 90
Selanjutnya disimpulkan bahwa P14Kinerja Pearson Correlation .710**
semua variabel Kinerja yang diuji dengan Sig. (2-tailed) .000
rumus validitas dinyatakan valid karena N 90
hasil nilai r hitung yang diperoleh lebih P15Kinerja Pearson Correlation .667**
Sig. (2-tailed) .000
besar dari nilai r tabel yaitu 0, 207 untuk N 90
N
= 90. Dan untuk variabel yang dinyatakan P16Kinerja Pearson Correlation .345**
valid tersebut ditandai dengan (*) dan Sig. (2-tailed) .000
sangat valid tanda dua bintang (**) yang N 90
artinya variabel tersebut memiliki nilai P17Kinerja Pearson Correlation .290**
yang dinyatakan valid "sangat tinggi", dan Sig. (2-tailed) .000
N 90
dapat dilihat dari tabel 15. P18Kinerja Pearson Correlation .357**
Sig. (2-tailed) .000
Tabel 15. Hasil analisis validitas Kinerja N 90
Total
P1 Kinerja Pearson Correlation .757** P19Kinerja Pearson Correlation .665**
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 90 N
90
P2Kinerja Pearson Correlation .848**
.000 Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
90 Sig. (2-tailed)
N
N 90
P3Kinerja Pearson Correlation .833**
Sig. (2-tailed) .000 Sumber: Data Primer Diolah (2016)
N 90
P4Kinerja Pearson Correlation .589** Untuk pengujian reliabilitas skala
Sig. (2-tailed) .000 pengukuran dilakukan dengan pendekatan
N 90 Cronbach’s Alpha, hasil analisis tersebut
P5Kinerja Pearson Correlation .835** digambarkan pada tabel 16 reliabilitas
Sig. (2-tailed) .000
berikut ini:
N 90
P6Kinerja Pearson Correlation .801**
Sig. (2-tailed) .000 Tabel 16. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja
90 Karyawan
N
P7Kinerja Pearson Correlation .815** Reliability Statistics
Sig. (2-tailed) .000
N 90 Cronbach's Alpha N of Items
P8Kinerja Pearson Correlation .823** ,760 19
Sig. (2-tailed) .000
N 90
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
P9Kinerja Pearson Correlation .851**
Sig. (2-tailed) .000
N 90 Dari hasil olah data uji statistik
P10Kinerja Pearson Correlation .815** reliabilitas memperlihatkan bahwa nilai
Sig. (2-tailed) .000 cronbach’s alpha, r =0,760, dengan
N 90 demikian seluruh 19 butir pernyataan
P11 Pearson Correlation .603** adalah reliable (konsisten), karena nilai
Kinerja Sig. (2-tailed) .000
N 90 cronbach’s alpha berada diatas batas
P12Kinerja Pearson Correlation .674** minimal 0,60, sehingga dapat disimpulkan
Sig. (2-tailed) .000 bahwa skala pengukuran Kinerja Karyawan
N 90 mempunyai reliabilitas yang baik.

62
1. Koefisien Determinasi

Tabel 17. Hasil Uji Koefisisen Determinasi Variabel X1 TerhadapY


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .362 .131 .121 11.20768 .859
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Dari tabel 17, diperoleh nilai R karyawan (Y) sebesar 13,1%, sedangkan
Square sebesar 0,131, yang artinya bahwa sisanya sebesar 86,9% dipengaruhi oleh
variabel Motivasi kerja (X1) memiliki variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
pengaruhi terhadap variabel Kinerja penelitian ini.

Tabel 18. Hasil Uji Koefisisen Determinasi Variabel X2 Terhadap Y


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .695a .483 .477 8.64377 .939
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Dari tabel 18, diperoleh nilai R karyawan (Y) sebesar 48,3%, sedangkan
Square sebesar 0,483, yang artinya bahwa sisanya sebesar 51,7% dipengaruhi oleh
variabel Disiplin Kerja (X2) memiliki variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
pengaruhi terhadap variabel Kinerja penelitian ini.

Tabel 19. Hasil Uji Koefisisen Determinasi Variabel X3 TerhadapY


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .837 .700 .697 6.58219 .584
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Dari tabel 19, diperoleh nilai R karyawan (Y) sebesar 70%, sedangkan
Square sebesar 0,700, yang artinya bahwa sisanya sebesar 30% dipengaruhi oleh
variabel Kompensasi (X3) memiliki variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
pengaruhi terhadap variabel Kinerja penelitian ini.

Tabel 20. Hasil Uji Koefisisen Determinasi Variabel X1, X2 dan X3 Terhadap Y
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .891 .794 .787 5.51952 .718
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Dari tabel 20, diperoleh nilai R terhadap variabel Kinerja karyawan (Y)
Squaresebesar 0,794, yang artinya bahwa sebesar 79,4%, sedangkan sisanya sebesar
variabel Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2) 20,6% dipengaruhi oleh variabel lainnya
dan Kompensasi (X3) memiliki pengaruhi yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

63
2. Uji Normalitas Berdasarkan grafik normal plot pada
gambar 2 menunjukkan bahwa model
regresi layak dipakai dalam penelitian ini
karena pada grafik normal plot terlihat titik-
titik menyebar disekitar garis diagonal serta
penyebarannya mengikuti arah garis
diagonal sehingga memenuhi asumsi
normalitas.

B. Uji Linieritas
Uji linieritas biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi
atau regresi linear. Kriteria dalam uji
linieritas adalah dua variabel dikatakan
mempunyai hubungan yang linear apabila
Gambar 2. Uji Normalitas signifikasi (linearity) kurang dari 0,05.

Tabel 21. Hasil Uji Linieritas


No Variabel Linierity Taraf Sig Kesimpulan
1 Motivasi (X1) 0,001 0,05 Linier
2 Disiplin Kerja (X2) 0,000 0,05 Linier
3 Kompensasi (X3) 0,000 0,05 Linier
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan hasil uji linieritas (tabel digunakan sebagai prediktor model regresi
21) di atas, dapat disimpulkan bahwa data menunjukkan nilai VIF yang cukup kecil,
yang digunakan dapat dijelaskan oleh dimana semuanya berada di bawah 10 dan
regresi linier dengan cukup baik karena nilai tolerance semua variabel berada diatas
nilai Sig. linearity data tersebut adalah 0,10. Hal ini berarti bahwa variabel-
sebesar lebih kecil dari 0,05. variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian tidak menunjukkan adanya gejala
C. Uji Multikolinieritas multikolinieritas.

Tabel 22. Hasil Uji Multikolinieritas D. Uji Heterokedastisitas


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
MOTIVASI .971 1.030
DISIPLIN .599 1.668
KOMPENSASI .597 1.675

a. Dependent Variable: KINERJA


Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Hasil pengujian dalam tabel 22


menunjukkan bahwa semua variabel yang Gambar 3. Uji Heteroskedastisitas

64
E. Analisis Regresi Berganda
Tabel 23. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -16.847 5.285 -3.188 .002
MOTIVASI .315 .071 .221 4.452 .000
DISIPLIN .437 .106 .261 4.123 .000
KOMPENSASI 1.087 .108 .637 10.052 .000
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

F. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)


Tabel 24. Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10099.820 3 3366.607 110.507 .000b
Residual 2620.002 86 30.465
Total 12719.822 89
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

G. Uji Parsial t
Tabel 25 Persamaan Regresi Variabel X1 dan Y

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance
1 (Constant) 40.659 6.505 6.250 .000
MOTIVASI .516 .142 .362 3.642 .000 1.000
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Tabel 26 Persamaan Regresi Variabel X2 dan Y


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance
1 (Constant) 1.614 7.287 .222 .825
DISIPLIN 1.166 .129 .695 9.069 .000 1.000
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Tabel 27 Persamaan Regresi Variabel X3 dan Y

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.785 3.910 2.247 .027
KOMPENSASI 1.428 .100 .837 14.338 .000
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

65
H. Pembahasan r-tabel 0,207 (tabel 18) lebih tinggi dari
1) Terdapat pengaruh yang positif dan nilai pengaruh variabel X1 terhadap
signifikan antara variabel Motivasi variabel Y. Nilai ini dikategorikan
Kerja (X1) terhadap variabel Kinerja mempunyai pengaruh yang kuat dan
Karyawan (Y) PT. IE. cenderung meningkat.
Berdasarkan hasil akumulasi dari
angket jawaban yang telah dikumpulkan Sedangkan untuk koefisien
dari responden, kemudian dianalisa statistik determinasi dari variabel Disiplin Kerja
menggunakan program statistik SPSS ver. (X2) tersebut diperoleh nilai R Square
24 terbukti bahwa terdapat pengaruh antara sebesar 0,483. Nilai tersebut jika
variabel Motivasi (X1) terhadap variabel dipresentasikan sebesar 48,3%. Dengan
Kinerja Karyawan (Y). Hal ini dibuktikan kata lain variabel Disiplin Kerja (X2)
dengan nilai koefisien korelasi kedua mempunyai pengaruh terhadap variabel
variabel dengan r-hitung yaitu 0,362 lebih Kinerja Karyawan (Y) sebesar 48,3% (tabel
besar dari r-tabel 0,207 (tabel 17). Nilai ini 18). Sedangkan persamaan regresi kedua
dikategorikan mempunyai pengaruh yang variabel (tabel 26) adalah Y = 1,614 + 1,166
masih lemah dan cenderung meningkat. X2. Persamaan ini mengindikasikan bahwa
setiap kenaikan satu poin dari variabel Y
Untuk koefisien determinasi akan meningkatkan variabel X2 sebesar
berdasarkan R Square diperoleh nilai 0,131. 1,166 pada konstanta 1,614.
Nilai tersebut jika dipresentasikan sebesar
13,1%. Dengan kata lain variabel Motivasi Demikian juga dengan hasil uji
(X1) mempunyai pengaruh terhadap hipotesis yaitu uji t, pengaruh variabel X2
variabel Kinerja Karyawan (Y) sebesar terhadap Y mempunyai nilai linier
13,1% (tabel 17). Sedangkan persamaan keberartian. Hal ini terbukti dari nilai t-
regresi kedua variabel (tabel 25) adalah Y = hitung sebesar 0,9069 (tabel 26) lebih besar
40,659 + 0,516 X1. Persamaan ini dari t-tabel (1,988) dan nilai signifikan
mengindikasikan bahwa setiap kenaikan 0,000 < dari 0,05. Dengan kata lain,
satu poin dari variabel Y akan variabel Disiplin Kerja (X2) memiliki
meningkatkan variabel X1 sebesar 0,516 pengaruh positif dan signifikan terhadap
pada konstanta 40,659. kinerja karyawan (Y).

Dari hasil uji hipotesis yaitu uji t, 3) Terdapat pengaruh yang positif dan
pengaruh variabel X1 terhadap Y signifikan antara variabel Kompensasi
mempunyai nilai linier keberartian. Hal ini (X3) terhadap variabel Kinerja
terbukti dari nilai t-hitung sebesar 3,642 Karyawan (Y) PT. IE.
(tabel 25) lebih besar dari t-tabel (1,988) Pada uji hipotesis ketiga terbukti
dan nilai signifikan 0,000 < dari 0,05. bahwa terdapat pengaruh positif dari
Dengan kata lain, variabel motivasi (X1) variabel Kompensasi (X3) terhadap
memiliki pengaruh positif dan signifikan variabel Kinerja Karyawan (Y). Hal ini
terhadap kinerja karyawan (Y). dibuktikan dengan nilai r-hitung sebesar
0,837 lebih besar dari r-tabel 0,207 (tabel
2) Terdapat pengaruh yang positif dan 19) lebih tinggi dari nilai pengaruh variabel
signifikan antara variabel Disiplin X1 dan X2 terhadap variabel Y. Nilai ini
Kerja (X2) terhadap variabel Kinerja dikategorikan mempunyai pengaruh yang
Karyawan (Y) PT. IE. sangat kuat dan cenderung meningkat.
Seperti halnya uji hipotesis
sebelumnya telah terbukti bahwa terdapat Sedangkan untuk koefisien
pengaruh yang positif dari variabel Disiplin determinasi dari variabel Kompensasi (X3)
Kerja (X2) terhadap variabel Kinerja tersebut diperoleh nilai R Square sebesar
Karyawan (Y). Hal ini dibuktikan dengan 0,700. Nilai tersebut jika dipresentasikan
nilai r-hitung sebesar 0,695 lebih besar dari sebesar 70%. Dengan kata lain variabel

66
Kompensasi (X3) mempunyai pengaruh Demikian juga dengan uji F,
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pengaruh ketiga variabel bebas tersebut
sebesar 70% (tabel 19). Sedangkan secara bersama-sama terhadap variabel
persamaan regresi kedua variabel (tabel 27) kinerja karyawan (Y) mempunyai
adalah Y = 8,785 + 1,428 X3. Persamaan ini pengaruh. Hal ini terbukti dari f-hitung > f-
mengindikasikan bahwa setiap kenaikan tabel (tabel 24) sebesar 110,507 > f-tabel
satu poin dari variabel Y akan (2,71) dan nilai signifikan 0,000 < dari 0,05.
meningkatkan variabel X2 sebesar 1,428 Oleh karena itu hasil uji hipotesis antara
pada konstanta 8,785. ketiga variabel tersebut layak untuk
dijadikan hasil akhir atau rujukan untuk
Demikian juga dengan hasil uji penelitian selanjutnya.
hipotesis yaitu uji t, pengaruh variabel X3
terhadap Y mempunyai nilai linier Setelah dilakukan uji hipotesis pada
keberartian. Hal ini terbukti dari nilai t- analisa regresi berganda terbukti secara
hitung sebesar 14,338 (tabel 27) lebih besar positif dan signifikan terdapat pengaruh
dari t-tabel (1,988) dan nilai signifikan motivasi kerja, disiplin kerja dan
0,000 < dari 0,05. Dengan kata lain, kompensasi terhadap kinerja karyawan PT.
variabel Kompensasi (X3) memiliki IE. Oleh karena itu diharapkan seluruh
pengaruh positif dan signifikan terhadap karyawan dan pimpinan PT. IE untuk tetap
kinerja karyawan (Y). menumbuhkan motivasi kerja yang tinggi,
menciptakan disiplin kerja dan menerapkan
4) Terdapat pengaruh yang positif dan pemberian kompensasi yang tepat agar
signifikan antara variabel Motivasi dapat meningkatkan kinerja seluruh
Kerja (X1), Disiplin Kerja (X2) dan karyawan.
Kompensasi (X3) terhadap variabel
Kinerja Karyawan (Y) PT. IE.
Berbeda dengan analisa regresi V. KESIMPULAN
sebelumnya, kali ini digunakan analisa Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
regresi berganda yang menghasilkan tentang pengaruh motivasi, disiplin kerja
koefisien regresi yang positif dan signifikan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan
variabel Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2) pada PT. IE, dapat disimpulkan sebagai
dan Kompensasi (X3) terhadap Kinerja berikut:
Karyawan (Y) yaitu r-hitung sebesar 0,891 1) Terdapat pengaruh antara motivasi
lebih besar dari r-tabel 0,207 (tabel 20). terhadap kinerja karyawan dengan
Nilai ini dapat dikategorikan sebagai presentase sebesar 13,1%, sedangkan
pengaruh yang sangat kuat. Sedangkan sisanya sebesar 86,9% dipengaruhi
koefisien determinasi diperoleh nilai R oleh variabel lain yang tidak diteliti
Square sebesar 0,794. Nilai tersebut jika dalam penelitian ini. Hal ini juga
dipresentasikan sebesar 79,4%. Dengan dibuktikan oleh nilai t-hitung (3,642)
kata lain variabel Motivasi (X1), Disiplin lebih besar dari t-tabel (1,988) dan nilai
Kerja (X2) dan Kompensasi (X3) signifikan 0,000 < dari 0,05. Hasil
mempunyai pengaruh terhadap variabel penelitian ini membuktikan motivasi
Kinerja Karyawan (Y) sebesar 79,4% (tabel kerja berpengaruh secara positif dan
20). Sementara persamaan regresi (tabel 23) signifikan terhadap kinerja karyawan.
adalah 16,847 + 0,315 X1 + 0,437 X2 + Artinya apabila motivasi kerja
1,087 X3. Persamaan ini mengindikasikan meningkat maka kinerja karyawan PT.
bahwa setiap kenaikan satu poin dari IE akan meningkat.
variabel kinerja karyawan (Y) akan 2) Terdapat pengaruh antara disiplin kerja
meningkatkan variabel Motivasi kerja (X1) terhadap kinerja karyawan dengan
sebesar 0,315, disiplin kerja (X2) sebesar presentase sebesar 48,3%, sedangkan
0,437 dan kompensasi (X3) sebesar 1,087 sisanya sebesar 51,7% dipengaruhi
pada konstanta 16,847. oleh variabel lain yang tidak diteliti

67
dalam penelitian ini. Hal ini juga pemberian kompensasi meningkat
dibuktikan oleh nilai t-hitung (9,069) maka kinerja karyawan PT. IE akan
lebih besar dari t-tabel (1,988) dan nilai meningkat.
signifikan 0,000 < dari 0,05. Hasil 4) Terdapat pengaruh antara motivasi,
penelitian ini membuktikan disiplin disiplin kerja dan kompensasi terhadap
kerja berpengaruh secara positif dan kinerja karyawan dengan presentase
signifikan terhadap kinerja karyawan. sebesar 79,4%, yang dilihat dari R
Artinya apabila disiplin kerja Square, sedangkan sisanya sebesar
meningkat maka kinerja karyawan PT. 20,6% dipengaruhi oleh variabel lain
IE akan meningkat. yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3) Terdapat pengaruh antara kompensasi Hal ini juga dibuktikan oleh nilai f-
terhadap kinerja karyawan dengan hitung sebesar (110,507) lebih besar
presentase sebesar 70%, sedangkan dari t-tabel (2,71) dan nilai signifikan
sisanya sebesar 30% dipengaruhi oleh 0,000 < dari 0,05. Hasil penelitian ini
variabel lain yang tidak diteliti dalam membuktikan motivasi, disiplin kerja
penelitian ini. Hal ini juga dibuktikan dan kompensasi secara bersama-sama
oleh nilai t-hitung (14,338) lebih besar berpengaruh secara positif dan
dari t-tabel (1,988) dan nilai signifikan signifikan terhadap kinerja karyawan.
0,000 < dari 0,05. Hasil penelitian ini Artinya apabila motivasi, disiplin kerja,
membuktikan kompensasi berpengaruh dan kompensasi meningkat maka
secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. IE akan
kinerja karyawan. Artinya apabila meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
Armeinta, Elias Pinem. 2011. Pengaruh Manusia (Praktik dan Penelitian).
Disiplin, Kompensasi dan Motivasi CAPS. Yogyakarta.
terhadap Kinerja Karyawan di PT Drake, Andrea., Jeffrey Wong dan Stephen
Sentra Agri Mulia Lestari Salter. 2011. Empowerment,
Semarang. Universitas Dian Motivation and Performance:
Nuswantoro. Semarang. Examining the Impact of feedback
Arsyenda,Yoga. 2013. Pengaruh Motivasi and incentives on Non Management
Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Employee. University of Nevada.
Kinerja PNS BAPPEDA Kota USA.
Malang. Universitas Brawijaya. Gary Jon, Springer. 2010. A Study of Job
Malang. Motivation, Satisfaction and
Binangun, Wilson. 2012. Manajemen Performance among Bank
Sumber Daya Manusia. Erlangga. Employees. Texas State University.
Jakarta. San Morcos.
Brown, Steven dan Tobias Huning. 2010. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Intrinsic Motivation and Job Multivariate Dengan Program
Satisfaction: the Intervening Role of SPSS. Badan Penerbit. Universitas
Goal Orientation. .University of Diponegoro. Semarang.
Columbia. USA. Gitome, Josephine W., Michael T Katola
Cahya, Ristiyana. 2013. Pengaruh dan Bernard Gechiko Nyabwari.
Motivasi, Kepemimpinan, Budaya 2013. Correlation between
Organisasi, Disiplin Kerja terhadap Student’s Discipline and
Kinerja Karyawan di PDAM Se-Eks Performance the Kenya Certificate
Karesidenan Surakarta. Universitas of Secondary Education. Kenya.
Muhammadiyah Surakarta. Solo. Hamzah, Hamizatun Dashima Binti. 2012.
Danang, Sunyoto. 2013. Teori, Kuisioner, A Study on the Relationship between
dan Analisis Data Sumber Daya Motivation and Job Satisfication
towards employee’s Performance

68
among Executives Level in oil and Maryam, Azar dan Ali Akbar Shapighi.
Gas Industry in Kuala Lumpur. 2013. The Effect of Motivation on
Malaysia. Employees Job Performance.
Handoko, Hani T. 2008. Manajemen Singapore.
Personalia dan Sumber Daya Masyhudzulhak., Achmad H Sutawidjaya.,
Manusia. BPFE. Yogyakarta. dan Rosalendro Eddy Nugroho.
Hasibuan, Malayu S P. 2010. Manajemen 2015. Memahami Penulisan Ilmiah
Sumber Daya Manusia. Edisi dan Metodologi Penelitian. LP2S.
Revisi. Cetakan keempat belas. Bogor.
Oktober. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Mathis, Robert L dan John H Jackson. 2009.
Husein, Umar. 2012. Desain Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia.
MSDM dan Perilaku Karyawan: Salemba Empat. Jakarta.
Paradigma Positiyistik dan Milne, Patricia, 2011. Motivation,
Berbasis Pemecahan Masalah. Incentives and Organizational
Edisi I, Cetakan Pertama. Culture. University of Canberra.
RajaGrafindo Persada. Jakarta. Australia.
Ismail, Hussein dan Lama El Nakkache. Mohammed, Dauda Abdul salam dan Abu
2013. Extrinsic and Intrinsic Job Bakar Mawoli. 2012. Motivation
Factors: Motivation and and Job Performance of Academic
Satisfaction in a Developing Arab staff of State Universities in Nigeria.
Country – The Case of Lebanon. Nigeria.
American University. Lebanon. Munir. 2015. Manajemen Sumber Daya
Kamery, Rob H. 2014. The Effect of Manusia. Erlangga. Jakarta.
Motivation to effectivity, efficient, Notoatmodjo, Soekidjo. 2009.
productivity and Job Performance. Pengembangan Sumber Daya
Nova Southeastern University. Manusia. Cetakan Empat. Rineka
Florida. USA. Cipta. Jakarta.
Lafitasari, Resti. 2014. Pengaruh Motivasi Perry, James L dan Debra Mesch. 2012.
Kerja, Disiplin Kerja dan Motivation Employees in a New
Kompensasi terhadap Kinerja Governance Era: The Performance
Karyawan pada Dinas Pendapatan, Paradigm Resivited. Indianapolis
Pengelolaan Keuangan dan Aset DI University. USA.
Yogyakarta. Universitas Negeri Prawirosentono, Suyadi. 2008. Kebijakan
Yogyakarta. Yogyakarta. Kinerja Karyawan. BPFE.
Laili, Nurul, Achmad Usman dan Sutopo. Yogyakarta.
2014. Pengaruh Disiplin Kerja, Prijodarminto, Soegeng. 2009. Disiplin
Motivasi dan Kompensasi terhadap Kiat Menuju Sukses. Pradnya
Kinerja Karyawan pada PT Duta Paramita. Jakarta.
Lestari Sentrama Sidoarjo. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa
Universitas Bhayangkara. Statistik Data Dengan SPSS.
Surabaya. Cetakan Pertama. Media Kom.
Mangkunegara, A A Anwar Prabu. 2009. Yogyakarta.
Manajemen Sumber Daya Manusia Purwanto, Ngalim. 2006. Ilmu Pendidikan
perusahaan. PT Remaja Teoritis dan Praktis. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung. Rosdakarya. Bandung.
_____________________________. 2010. Rivai, Veithzal Zainal. 2015. Manajemen
Evaluasi Kinerja Sumber Daya Sumber Daya Manusia untuk
Manusia. Refika Aditama. Perusahaan: Dari Teori ke Praktek.
Bandung. Edisi III, Cetakan ke Tujuh.
Manullang, Marihot. 2006. Manajemen RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Personalia. Gajah Mada University Rohimah, Siti. 2013. Pengaruh
Press. Yogyakarta 55281. Kompetensi, Kompensasi, Disiplin

69
Kerja terhadap Kinerja dan Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah.
Kepuasan Kerja Guru SMA Islamic 2008. Manajemen Sumber Daya
Village Karawaci Tangerang. Manusia: Konsep, Teori dan
Universitas Esa Unggul. Jakarta. Pengembangan dalam Konteks
Santoso, Eko. 2013. Pengaruh Organisasi Publik. Graha Ilmu.
Kepemimpinan, Motivasi, Yogyakarta.
Kompensasi dan Disiplin Kerja Supartha, Wayan Gede. 2007. Pengaruh
terhadap Kinerja Karyawan di BCA Kepemimpinan dan Kebijakan
Kudus. Universitas Dian Ketenagakerjaan Pemerintah
Nuswantoro. Semarang. DaerahTerhadap Disiplin dan
Sastrohadiwiryo, Siswanto B. 2015. Produktivitas Tenaga Kerja pada
Manajemen Tenaga Kerja Perusahaan Garmen di Kota
Indonesia Pendekatan Administratif Denpasar. Jurnal Manajemen Dan
dan Operasional. Bumi Aksara. Kewirausahaan, Vol.9, No. 2.
Jakarta. Supiatni, Ni Nyoman. 2011. Pengaruh
Siagian, Sondang P. 2008. Teori Motivasi Kompensasi, Diklat dan Disiplin
dan Apilikasinya. Rineka Cipta. Kerja terhadap Prestasi Kerja
Jakarta. Karyawan di Hotel Mercure Sanur.
Sidanti, Heny. 2015. Pengaruh Lingkungan Politeknik Negeri Bali. Bali.
Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi Suradinata E. 2008. Manajemen
Kerja terhadap Kinerja PNS di Pemerintahan dan Otonomi Daerah
Sekretariat DPRD Kab. Madiun. (Dalam Kondisi Era Globalisasi).
STIE Dharma Iswara. Madiun. Ramadhan. Bandung.
Silva, Paula, 2012. Do Motivation and Syamsi, Ibnu. 2009. Pokok-pokok
Equity Ownership Matter in Board Organisasi dan Manajemen. Rineka
of Director’s Evaluation of CEO Cipta. Jakarta.
Performance. California State Tella, Adeyinka. 2012. The Effect of
University. USA. Motivation, Job Satisfaction and
Springer, Gary Jon. 2011. A Study of Job Commitment to Performance.
Motivation, Satisfaction and Nigeria.
Performance among Bank Triyono, Ayon. 2012. Paradigma Baru
Employees. University of Texas. Manajemen Sumber Daya Manusia.
USA Cetakan Pertama, Oryza.
Stephen, Robins P dan Judge Timothy A. Yogyakarta.
2007. Perilaku Organisasi. Salemba Wahjono, Sentot Imam. 2010. Perilaku
Empat. Jakarta. Organisasi. Graha Ilmu.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Yogyakarta.
Kualitatif dan Kualitatif dan R & D. Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja,
Cetakan ke Tiga Belas. Alfabeta. Rajawali. Jakarta.
Bandung. Widodo, Abu Ahmadi. 2009. Psikologi
Sukarani. 2013. Pengaruh Motivasi dan Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Disiplin Kerja terhadap Kinerja William, Akah Ndang. 2010. Employee
Karyawan PT Columbindo Perdana Motivation and Performance.
Cabang Purworejo. Universitas Mikkelin University. Cameroon
Muhammadiyah Purworejo. Jawa Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber
Tengah. Daya Manusia Teori Aplikasi dan
Penelitian. Salemba Empat. Jakarta.

70

You might also like