Professional Documents
Culture Documents
Analisis Sintesa Tindakan Nava 3
Analisis Sintesa Tindakan Nava 3
TINDAKAN
OLEH:
1
14420231070
Pembimbing Mahasiswa
2023
1. Diagnosa Keperawatan :
Berisi data subyektif dan data obyektif yang menghasilkan satu diagnose keperawatan
Diagnosa Keperawatan Data Subyektif Data Obyektif
2. Dasar Pemikiran
Teori yang berkaitan dengan diagnose medic dan keperawatan yang ditemukan.
2
Seseorang yang mengalami penyakit TB Paru gejala yang paling
sering dialami yaitu batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk
biasanya dapat diikuti dengan gejala tambahan seperti dahak bercampur
dengan darah, batuk darah, sulit untuk bernapas, badan terasa lemas,
penurunan nafsu makan, berat badan menurun, malaise, berkeringat di
malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.
Pada pasien dengan HIV positif, batuk sering kali bukan merupakan
gejala TBC yang khas sehingga gejala batuk tidak harus selalu selama 2
minggu atau lebih (Nurarif et al., 2015).
a. Gejala sistemik/umum
1) Batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan biasanya dapat disertai
dengan darah
10
2) Demam
3) Nafsu makan menurun
4) Perasaan tidak enak atau lemah
b. Gejala khusus
1) Biasanya tergantung dari organ tubuh yang terkena, jika terjadi
sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru)
akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan
menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai
sesak.
2) Aada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat
disertai dengan keluhan sakit dada.
3) Jika terjadi di tulang, maka terjadi gejala infeksi tulang yang
dapat bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar
cairan nanah.
4) Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak)
dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya
adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejangkejang
4. Prinsip Tindakan
Prinsip tindakan keperawatan yang akan dilakukan
A. Tahap Persiapan
1. Persiapan Alat
Meja baki berisi :
· Obat-obat yang diperlukan dalam tempatnya
· Gelas obat
· Sendok
· Gelas ukuran (jika diperlukan)
· Air minum pada tempatnya
· Lap makan atau tissue
3
· Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan)
· Spuit steril
· Kartu atau buku berisi rencana pengobatan
· Kalau perlu kartu obat berisi
1. Nama pasien
2. Nomor tempat tidur
3. Dosis obat
4. Jadwal pemberian obat
2. Persiapan Klien
· Memperkenalkan diri
· Menjelaskan tujuan pemberian obat, langkah-langkah yang akan dilakukan dan waktu
pemberian obat
· Meminta pengunjung atau keluarga menunggu di luar
3. Persiapan Lingkungan
· Bekerja sebaiknya dari sebelah kanan pasien
· Meletakkan alat sedemikian rupa sehingga mudah bekerja
B.Tahap Pelaksanaan
1. Cuci tangan dan pakai handscoone (sarung tangan)
2. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual, muntah, adanya program tahan
makan atau minum, akan dilakukan pengisapan lambung dll)
3. Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara pemberian) periksa
tanggal kedaluarsa obat, bila ada kerugian pada perintah pengobatan laporkan pada perawat/bidan yang
berwenang atau dokter yang meminta.
4. Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil obat yang diperlukan)
5. Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis yang diperlukan
tanpa mengkontaminasi obat (gunakan tehnik aseptik untuk menjaga kebersihan obat).
6. Untuk obat yang sangat asam misalnya aspirin tawarkan makanan kecil tanpa lemak, misal biskuit.
7. Temani klien sampai semua obat ditelan. Apabila anda ragu apakah obat telah ditelan minta klien membuka
mulutnya.
8. Setelah selesai pasien dirapikan dan bantu pasien kembali ke posisi yang nyaman
9. Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan ketempatnya
10. Kembalikan kartu, format obat atau huruf cetak nama obat ke arsip yang tepat untuk pemberian obat
selanjutnya.
C. Tahap Akhir
4
1. Evaluasi perasaan klien : kembali dalam waktu 30 menit untuk mengevaluasi respon terhadap pengobatan.
2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya.
3. Dokumentasi : Catat waktu aktual setiap obat diberikan pada catatan obat
4. Cuci tangan
5. Analisa Tindakan
Tujuan dari tindakan yang akan dilakukan terkait dengan diagnose keperawatan
Sebagai acuan dalam kesalahan pemberian obat, pencegahan reaksi alergi terhadap
pemberian obat, dan upaya pencegahan terhadap penyakit TBC (imunisasi).
Bahaya : tindakan ini memerlukan kewaspadaan pada saat membuka dan menutup
jarum spuit. Juga kesalahan dalam mengidentifikasi pasien dan jenis obat bisa
menjadi bahaya dari tindakan ini.
Pencegahan : lakukan prinsip 7B pemberian obat. Bersikap hati-hati dan teliti saat
membuka dan menutup jarum spuit.
S:
O:
A:
P:
Pemasangan Infus
9. Evaluasi Diri
Penilaian terhadap diri sendiri, apakah sudah mampu melakukan tindakan secara
mandiri atau dibantu.