You are on page 1of 13

STUDI KELAYAKAN PENGOLAHAN KACANG KEDELAI MENJADI SUSU

(Studi Kasus : Industri Rumah Tangga Susu Kedelai Mamak, Kecamatan


Medan Baru, Provinsi Sumatera Utara)

Oleh :
Dedi Cristy 1)
Sugianto Padang 2)
Dippu Pasaribu 3)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3)
E-mail:
dedicristy12@gmail.com 1)
padangsugi@gmail.com 2)
tigorjonatan@gmail.com 3)

ABSTRACT
This research aims to: (1) know the strengths, weaknesses, opportunities and threats in the
development of soybean processing into milk in the research area, (2) know the great added
value gained from processing soybeans into soy milk in the research area, (3) know the
income level of the soy milk household industry in the research area and (4) know the
feasibility of the soy milk household industry in the research area. The research area is
determined purposively. The sample in this sample is a household industry that processes soy
beans into soy milk in Petisah Hulu Village, Medan, namely Mamak Soy Milk Business. The
respondents to this study were only business leaders, so the method of sampling was on a
census. Data on processing soybeans into soy milk is taken within 1 month. Data analysis is
done descriptively and SWOT analysis. The results showed net income from soybean
processing to soy milk amounted to Rp 140,545.79/production or Rp. 3,373,099.04/month
greater than UMR Kota Medan amounting to Rp. 3,222,556.72 and classified as high. The
business of processing soybeans into soy milk is feasible to be attempted with an R/C ratio of
1.78 > 1. The average added value of soybean processing into soy milk in one production is
Rp 220,406.90, with a value added ratio of 69.07 % > 50 % meaning the added value is
considered high. The strength factor of the development of soybean processing into soy milk
17% due to the broad soy milk market, 17% due to the availability of raw materials, 17 %
due to labor availability and 12.80% due to the positive public response to soy milk products.
The weakness factor of the development of soybean processing into soy milk in the research
area is 8.50 % due to the quantity and quality of soybean milk production that is still low,
12.80 % due to weak capital, 6.40 % due to the limitations of production facilities and 8.50%
because the processing human resources are still low. The opportunity factor of the
development of soybean processing into soy milk is 15.20 % due to the market that is still
open, 13.00 % due to the supply of soybean raw materials that are always available, 15.20 %
because the business profit is quite promising and 17.40 % because there is additional
income from soybean ampas. The threat factor to the development of soybean processing into
soy milk is 8.70 % due to the ddanya of similar competitor products, 10.90 % due to the
simple processing, 10.90 % due to many product competitors and 8.70% because soybean
prices fluctuate.
Keywords : Soy Beans, Soy Milk and SWOT

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dalam pengembangan pengolahan kacang kedelai menjadi susu di daerah penelitian,

JURNAL AGRIBIZDA, VOL 5 No. 2, 2021 September ; 45-55 45


(2) mengetahui besar nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kacang kedelai menjadi
susu kedelai di daerah penelitian, (3) mengetahui tingkat pendapatan industri rumah tangga
susu kedelai di daerah penelitian dan (4) mengetahui kelayakan industri rumah tangga susu
kedelai di daerah penelitian. Daerah penelitian ditentukan secara purposive. Sampel dalam
sampel ini adalah industri rumah tangga yang mengolah kacang kedelai manjadi susu kedelai
di Kelurahan Petisah Hulu, Medan yaitu Usaha Susu Kedelai Mamak. Responden pada
penelitian ini hanya pimpinan usaha, sehingga metode penentuan sampel adalah secara secara
sensus. Data pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai diambil dalam jangka waktu 1
bulan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisis SWOT. Hasil penelitian
menunjukkan pendapatan bersih pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai sebesar Rp
140.545,79/produksi atau Rp. 3,373,099.04/bulan lebih besar dari UMR Kota Medan sebesar
Rp. 3.222.556,72 dan tergolong tinggi. Usaha pengolahan kacang kedelai menjadi susu
kedelai layak untuk diusahakan dengan rasio R/C sebesar 1,78 > 1. Nilai tambah rata-rata
pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai dalam satu kali produksi adalah Rp
220.406,90, dengan rasio nilai tambah sebesar 69,07 % > 50 % artinya nilai tambah tersebut
tergolong tinggi. Faktor kekuatan pengembangan pengolahan kacang kedelai menjadi susu
kedelai 17 % karena pasar susu kedelai yang luas, 17 % karena tersedianya bahan baku, 17 %
karena ketersediaan tenaga kerja dan 12,80 % karena respon masyarakat yang positif
terhadap produk susu kedelai. Faktor kelemahan pengembangan pengolahan kacang kedelai
menjadi susu kedelai di daerah penelitian 8,50 % karena kuantitas dan kualitas produksi susu
kedelai yang masih rendah, 12,80 % karena permodalan yang lemah, 6,40 % karena
keterbatasan fasilitas produksi dan 8,50 % karena sumberdaya manusia pengolah masih
rendah. Faktor peluang pengembangan pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai
15,20 % karena pasar yang masih terbuka, 13,00 % karena pasokan bahan baku kedelai yang
selalu tersedia, 15,20 % karena keuntungan usaha cukup menjanjikan dan 17,40 % karena ada
tambahan pendapatan dari ampas kedelai. Faktor ancaman terhadap pengembangan
pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai yaitu 8,70 % karena ddanya produk pesaing
yang sejenis, 10,90 % karena pengolahan yang masih sederhana, 10,90 % karena kompetitor
produk banyak dan 8,70 % karena harga kedelai berfluktuasi.
Kata kunci : Kacang Kedelai, Susu Kedelai dan SWOT.

1. PENDAHULUAN fleksibel dalam menampung tenaga kerja


yang kurang dapat bersaing di sektor lain
Sektor pertanian di Indonesia (Kusumaningrum, 2019).
berperan dalam meningkatkan Prospek pengolahan kedelai
pertumbuhan ekonomi Indonesia di era menjadi susu kedelai sekarang ini cukup
globalisasi. Sektor pertanian menjadi menjanjikan. Kandungan gizi yang
penopang kegiatan ekonomi masyarakat terkandung didalamnya sangat dibutuhkan
pada umumnya. Tidak hanya sebagai manusia serta mudah dalam pembuatanya.
sumber pangan masyarakat setiap harinya, Hanya dengan teknologi dan peralatan
namun sebagai sumber devisa Negara yang sederhana, serta tidak diperlukannya
juga. Sektor pertanian sampai sekarang ini keterampilan khusus, siapapun dapat
masih menjadi andalan penyerapan tenaga melakukan pengolahan kedelai menjadi
kerja dari waktu ke waktu. Hal ini didasari susu kedelai. UD. Mamak merupakan
karena sifat dari kegiatannya bersifat salah satu industri yang menggunakan
konvensional dan produk dari pertanian kedelai sebagai bahan baku dalam
selalu dibutuhkan. Artinya, bekerja dalam pembuatan susu yang ada di Kecamatan
sektor pertanian tidak harus memiliki Medan Baru.
keterampilan yang tinggi. Sehingga Susu kedelai saat ini sudah mulai
lapangan kerja pada sektor ini bersifat dilirik oleh banyak orang untuk dijadikan

46 STUDI KELAYAKAN PENGOLAHAN KACANG KEDELAI MENJADI SUSU


(Studi Kasus : Industri Rumah Tangga Susu Kedelai Mamak, Kecamatan Medan Baru, Provinsi Sumatera Utara)
Dedi Cristy 1) Sugianto Padang 2) Dippu Pasaribu 3)
sebagai salah satu alternatif usaha untuk 2.3. Metode Analisis Data
meningkatkan pendapatan terutama di Untuk menganalisis pendapatan
Kota Medan, karena disamping permintaan pengolahan kacang kedelai menjadi susu
terhadap susu kedelai tersebut terus kedelai digunakan rumus:
meningkat, proses pembuatannya juga  = TR – TC
cukup sederhana. Untuk itu, peneliti TR = P x Q
tertarik untuk melakukan suatu penelitian TC = FC + VC
untuk mengetahui bagaimana proses Keterangan :
pembuatan susu kedelai tersebut dan Π = Pendapatan
seberapa besar pendapatan dan kelayakan TR = Total Revenue/Total Penerimaan
usaha pengolahan kacang kedelai menjadi TC = Total Cost/Total Biaya
susu kedelai. P = Produksi
Q = Harga
2. METODE PENELITIAN FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC = Variable Cost (Biaya Variabel)
2.1. Lokasi, Waktu dan Ruang (Suratiyah, 2016)
Lingkup Penelitian Selanjutnya dibandingkan dengan
a. Lokasi UMR Kota Medan sebesar Rp
Daerah penelitian ditentukan secara 3.222.556,72. Jika pendapatan usaha lebih
“purposive”, artinya daerah penelitian besar dari UMR Kota Medan maka
ditentukan berdasarkan pertimbangan- pendapatan tergolong tinggi dan jika lebih
pertimbangan tertentu disesuaikan dengan kecil dari UMR Kota Medan Maka
tujuan penelitian. Adapun pertimbangan pendapatn uasha tergolong rendah.
objektif dalam menentukan Industri Untuk melihat kelayakan usaha
Rumah Tangga Susu Kedelai Mamak pengolahan kacang kedelai menjadi susu
sebagai daerah penelitian dikarenakan kedelai dianalisis dengan menggunakan
daerah ini terdapat industri pengolahan perhitungan R/C (Return Cost Rasio),
kacang kedelai menjadi susu kedelai. yang dapat di uraiakan sebagi berikut :
b. Waktu Penelitian
Re venue
Penelitian ini akan dilaksanakan R/C =
mulai bulan April sampai dengan Agustus Cost
2020. Dengan demikian :
R/C = 1 usaha tidak untung dan tidak rugi
2.2. Metode Penentuan Sampel R/C < 1 usaha tidak layak diusahakan
Populasi peodusen dalam sampel R/C > usaha layak diusahakan
ini adalah industri rumah tangga yang (Suratiyah, 2016)
mengolah kacang kedelai manjadi susu Untuk melihat berapa besar nilai
kedelai di Kelurahan Petisah Hulu, tambah dari proses pengolahan kacang
Kecamatan Medan Baru adalah sebanyak 1 kedelai sampai menjadi susu kedelai maka
unit usaha pengolahan yaitu Usaha Susu digunakan rumus perhitungan nilai tambah
Kedelai Mamak. Responden pada yaitu:
penelitian ini hanya pimpinan usaha, NT = NP – (NBB + NBP + NPP)
sehingga metode penentuan sampel adalah Keterangan :
secara secara sensus, artinya semua NT : Nilai Tambah
populasi dijadikan sebagai sampel. Data NP : Nilai Produk
pengolahan kacang kedelai menjadi susu NBB : Nilai Bahan Baku
kedelai diambil dalam jangka waktu 1 NBP : Nilai Bahan Penunjang
bulan. Lainnya
NPP : Nilai Penyusutan Peralatan
Rasio nilai tambah dapat dihitung
dengan rumus :

JURNAL AGRIBIZDA, VOL 5 No. 2, 2021 September ; 45-55 45


Rasio Nilai Tambah= kacang kedelai menjadi susu kedelai
Nilai tambah sebesar 1,78. Hal ini menggambarkan
 100% bahwa dengan mengeluarkan biaya sebesar
Nilai produk
Kriteria ujinya yaitu : 1 rupiah maka pengusaha akan
- Jika rasio nilai tambah ≥ 50 % maka memperoleh penerimaan sebesar 1,78
nilai tambah tergolong tinggi rupiah, sehingga diperoleh pendapatan
- Jika rasio nilai tambah < 50 % maka bersih sebesar 0,78 rupiah. Karena
nilai tambah tergolong rendah diperoleh nilai R/C sebesar 1,78 atau R/C
(Asmarantaka, 2012). lebih besar dari 1, maka usaha tersebut
Untuk menjawab hipotesis (4), layak untuk diusahakan dimana TR-TC =
yaitu ada faktor internal dan eksternal 1,78 – 1 = 0,78.
yang menjadi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dalam 3.2. Nilai Tambah yang Diperoleh dari
pengembangan pengolahan kacang kedelai Industri Pengolahan Kacang
menjadi susu kedelai di daerah penelitian Kedelai Menjadi Susu kedelai di
dianalisis dengan analisis SWOT. Analisis Daerah Penelitian
SWOT digunakan untuk mengidentifikasi Pengolahan kacang kedelai
dan menganalisis faktor-faktor agribisnis menjadi susu kedelai akan meningkatkan
pengolahan kacang kedelai menjadi susu nilai tambah produk yang dihasilkan.
kedelai, baik internal (kekuatan dan Adanya pengolahan kacang kedelai
kelemahan) maupun eksternal (peluang menjadi susu kedelai akan meningkatkan
dan ancaman) kemudian membandingkan nilai tambah produk yang dihasilkan.
faktor internal (kekuatan dan kelemahan) Besarnya nilai tambah kacang kedelai
dengan faktor eksternal (peluang dan menjadi susu kedelai dapat dilihat pada
ancaman). Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Besarnya Nilai Tambah


3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan Kacang Kedelai
3.1. Kelayakan Usaha Pengolahan Menjadi Susu Kedelai Per
Kacang Kedelai Menjadi Susu Produksi
Kedelai di Daerah Penelitian
Untuk mengetahui layak tidaknya No Uraian Jumlah
usaha pengolahan kacang kedelai menjadi 1 Total Produksi 159,97
susu kedelai dapat ketahui dengan (gelas)
menghitung kelayakan usaha tersebut. 2 Nilai Produk 319.933,33
Kelayakan suatu usaha dapat dihitung Olahan (Rp) (NP)
dengan menggunakan rumus R/C rasio. 3 Nilai Bahan Baku
Besarnya nilai R/C rasio pengolahan (Rp) (NBB) 16.546,67
kacang kedelai menjadi susu kedelai dapat 4 Nilai Bahan
dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Penunjang (Rp)
Tabel 3.1. Rata-Rata R/C Rasio Industri
Rumah Tangga Pengolahan (NBP) 81.200,00
Kacang Kedelai Menjadi Susu 5 Nilai Penyusutan
Kedelai (Rp) (NPP) 1.779,76
No Uraian Jumlah 6 Nilai Tambah (Rp)
1 Penerimaan (Rp) 319.933,33 (NT) = NP – (NBB
2 Biaya Total (Rp) 179.387,54 + NBP + NPP) 220.406,90
3 R/C Ratio 1,78 7 Rasio Nilai Tambah
Sumber : Data primer, Tahun 2020 (%) RNT = (NT :
NP) x 100% 69,07
Dari Tabel 3.1 dapat diketahui Sumber : Data diolah dari Lampiran 11, Tahun
bahwa kelayakan usaha pengolahan 2020

46 STUDI KELAYAKAN PENGOLAHAN KACANG KEDELAI MENJADI SUSU


(Studi Kasus : Industri Rumah Tangga Susu Kedelai Mamak, Kecamatan Medan Baru, Provinsi Sumatera Utara)
Dedi Cristy 1) Sugianto Padang 2) Dippu Pasaribu 3)
Berdasarkan Tabel 3.2 dapat dikemukakan Tabel 3.3. Hasil Identifikasi Faktor Internal
bahwa nilai tambah rata-rata pengolahan Pengolahan Kacang Kedelai
Menjadi Susu Kedelai
kacang kedelai menjadi susu kedelai dalam
satu kali produksi adalah Rp 220.406,90, Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
Inter
dengan rasio nilai tambah sebesar 69,07 % nal
Faktor Keci Besa Faktor Besa Keci
> 50 % artinya nilai tambah tersebut l r r l
1 Teknologi  Produksi tidak 
tergolong tinggi. pembuatan susu tahan lama
kedelai mudah
3.3. Faktor Kekuatan, Kelemahan, 2 Dapat diusahakan  Tidak dapat 
pada skala kecil mengolah
Peluang dan Ancaman dalam kedelai dalam
Pengembangan Pengolahan jumlah
Kacang Kedelai Menjadi Susu banyak.
3 Tidak  Promosi 
Kedelai di Daerah Penelitian membutuhkan produk kurang
tambahan bahan
Analisis faktor internal digunakan yang mahal
4 Usaha yang  Preferensi 
untuk menganalisis faktor-faktor internal menguntungkan pada kedelai
yang tentunya akan berpengaruh pada impor.
pengembangan pengolahan kacang kedelai Sumber : Data Diolah dari Lampiran 12, Tahun
menjadi susu kedelai. Faktor-faktor 2020
internal tersebut dapat diidentifikasi
sebagai faktor kekuatan dan kelemahan Berdasarkan faktor internal dapat
bagi pengembangan pengolahan kacang diidentifikasikan kekuatan dan kelemahan
kedelai menjadi susu kedelai. Kekuatan perusahaan. Adapun faktor internal
dan kelemahan ini dapat digunakan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
sebagai bahan pertimbangan dalam 1. Kekuatan (Strength)
penentuan strategi pengembangan a. Teknologi pembuatan susu kedelai
pengolahan kacang kedelai menjadi susu mudah
kedelai di daerah penelitian. Analisis Pembuatan susu kedelai dapat
faktor eksternal dilakukan dengan melihat dilakukan dengan mudah, sederhana, dan
faktor-faktor dari luar untuk tidak membutuhkan biaya yang
mengidentifikasi dan mengevaluasi mahal,.sehingga siapa saja dapat
kecenderungan-kecenderungan yang melakukan pengolahan kacang kedelai
berada di luar kontrol. Analisis ini terfokus menjadi susu kedelai, asalkan memiliki
untuk medapatkan faktor-faktor kunci kemauan dan modal.
yang menjadi peluang dan ancaman bagi b. Dapat diusahakan dalam skala kecil
strategi pengembangan pengolahan kacang Usaha pengolahan kacang kedelai
kedelai menjadi susu kedelai sehingga menjadi susu kedelai dapat diusahakan
memudahkan untuk menentukan strategi- dalam skala kecil, sehingga merupakan
strategi dalam meraih peluang dan kekuatan dalam melaksanakan usaha
menghindari ancaman. pengolahan kacang kedelai menjadi susu
a. Identifikasi Faktor Internal kedelai, sehingga dengan modal yang kecil
Identifikasi faktor internal strategi bisa melakukan usaha pembuatan susu
pengembangan pengolahan kacang kedelai kedelai.
menjadi susu kedelai di daerah penelitian c. Tidak membutuhkan bahan tambahan
terdiri dari faktor kekuatan dan kelemahan yang mahal.
yang berasal dari pengolah susu kedelai. Pengolahan kacang kedelai
Hasil identifikasi faktor internal pada menjadi susu kedelai tidak membutuhkan
pengembangan pengolahan kacang kedelai tambahan yang mahal, hanya gula dan
menjadi susu kedelai di deaerah penelitian sedikit garam dan bahan-bahan lainnya
dapat dilihat pada Tabel 3.3. yang tidak begitu mahal, sehingga sangat

JURNAL AGRIBIZDA, VOL 5 No. 2, 2021 September ; 45-55 47


mudah diperoleh dan tidak memberatkan dapat mempengaruhi usaha pengolahan
dalam proses produksi susu kedelai. kacang kedelai menjadi susu kedelai. Hasil
d. Usaha yang menguntungkan. identifikasi faktor eksternal pada
Dari bahan baku 1 kg kacang pengembangan pengolahan kacang kedelai
kedelai dapat dihasilkan susu kedelai menjadi susu kedelai di daerah penelitian
sekitar 7,5 liter kedelai. Dengan harga dilihat pada Tabel 3.4.
susu kedelai sebesar dua ribu rupiah per Tabel 3.4. Hasil Identifikasi Faktor
bungkus (100 ml), sehingga sangat Eksternal Pengolahan Kacang
Kedelai Menjadi Susu Kedelai
menguntungkan secara ekonomis.
2. Kelemahan (Weakness) Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)
Ekster
a. Produksi tidak tahan lama nal
Faktor Kec Bes Faktor BesaKeci
Susu kedelai tidak tahan lama, il ar r l
1 Pasar yang  Adanya produk 
sehingga harus cepat dikonsumsi. Jika masih terbuka pesaing yang
tidak maka susu akan basi. Hal ini sejenis
menjadi kelemahan dalam pengolahan 2 Pasokan bahan  Pengolahan yang 
baku kedelai masih sederhana
kacang kedelai manjadi susu kedelai. Jika yang selalu
hal ini terjadi maka akan mengakibatkan tersedia
kerugian bagi pengolah kacang tanah 3 Keuntungan  Kompetitor 
usaha cukup produk banyak
menjadi susu kedelai. menjanjikan
b. Tidak dapat mengolah kedelai dalam 4 Ada tambahan  Harga kedelai 
jumlah banyak pendapatan berfluktuasi
dari ampas
Tidak dapat dilakukan pengolahan kedelai
kedelai dalam jumlah yang banyak. Hal Sumber : Data Diolah dari Lampiran 12, Tahun
ini disebabkan karena susu kedelai 2020
merupakan produk yang tidak tahan lama
dan gampang rusak, sehingga jika Berdasarkan faktor eksternal dapat
diproduksi dalam jumlah yang banyak dan diidentifikasikan peluang dan ancaman
jika tidak habis terjual akan menyebabkan pengembangan pengolahan kacang kedelai
kerugian bagi pengolah kacang tanah menjadi susu kedelai. Adapun faktor
menjadi susu kedelai. eksternal tersebut sebagai berikut :
c. Promosi produk kurang 1. Peluang (Opportunities)
Kurangnya promosi yang a. Pasar yang masih terbuka
dilakukan menyebabkan produk susu Terbukanya pasar menjadi peluang
kedelai menjadi kurang dikenal. dalam pengembangan pengolahan kacang
d. Preferensi pada kedelai impor. kedelai menjadi susu kedelai. Pangsa
Rendahnya produksi kacang pasar susu kedelai yaitu masyarakat yang
kedelai di dalam negeri menyebabkan berada di sekitar pengolahan kacang
pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai menjadi susu kedelai, sekolah
kedelai bergantung pada kedelai impor. maupun pasar-pasar tradisional.
Hal ini menyebabkan faktor kelemahan b. Pasokan bahan baku kedelai yang selalu
dalam pengolahan kacang kedelai menjadi tersedia
susu kedelai. Harga kacang kedelai yang Pasokan bahan baku kedelai yang
mahal akibat impor dapat mengganggu selalu tersedia merupakan peluang dalam
proses produksi susu kedelai. pengolahan kacang kedelai menjadi susu
kedelai. Dengan tersedianya bahan baku
b. Identifikasi Faktor Eksternal dapat menjamin proses produksi susu
Identifikasi faktor eksternal kedelai setiap saat, sehingga selalu terjadi
pengembangan pengolahan kacang kedelai kontinuitas dalam produksi.
menjadi susu kedelai dari faktor peluang c. Keuntungan usaha cukup menjanjikan
dan ancaman yang berasal dari luar yang

48 STUDI KELAYAKAN PENGOLAHAN KACANG KEDELAI MENJADI SUSU


(Studi Kasus : Industri Rumah Tangga Susu Kedelai Mamak, Kecamatan Medan Baru, Provinsi Sumatera Utara)
Dedi Cristy 1) Sugianto Padang 2) Dippu Pasaribu 3)
Dengan harga susu kedelai yang merupakan ancaman dalam pengolahan
tergolong tinggi maka pengolahan kacang kacang kedelai menjadi susu kedelai.
kedelai menjadi susu kedelai memberikan d. Harga kedelai berfluktuasi
keuntungan yang cukup menjanjikan, Harga kedelai yang berfluktuasi
sehingga merupakan peluang yang sangat merupakan ancaman dalam pengolahan
baik dalam pengolahan kacang kedelai kacang kedelai menjadi susu. Adanya
menjadi susu kedelai. harga kedelai yang berubah-ubah setiap
d. Ada tambahan pendapatan dari ampas saat menyebabkan pengolah kacang
kedelai kedelai menjadi susu kedelai harus
Adanya tambahan pendapatan dari mempertimbangkan cara agar harga susu
hasil sampingan pengolahan kacang tanah kedelai yang diproduksi tidak berubah
menjadi susu kedelai merupakan peluang setiap saat yang dapat mengganggu pangsa
mendapatkan keuntungan yang lebih dari pasar susu kedelai.
pengolahan kacang tanah menjadi susu 3.3.1. Matriks Evaluasi Faktor Internal
kedelai. Susu kedelai sebagai hasil utama Matriks Evaluasi Faktor Internal
dari pengolahan kacang kedelai dijual (Internal Factor Evaluation-IFE Matrix)
langsung ke konsumen, sedangkan ampas adalah tahan ekstraksi dalam menjalankan
susu kedelai dapat digunakan sebagai audit manajemen strategi. Berapapun
makanan ternak atau dijual ke peternak. banyaknya faktor yang dimasukkan dalam
2. Ancaman (Threats) Matrik IFE, total rata-rata tertimbang
a. Adanya produk pesaing yang sejenis berkisar antara yang terendah 1.0 dan
Masuknya produk pesaing yang tertinggi 4.0 dengan rata-rata 2.5. total
sejenis merupakan ancaman dalam rata- rata tertimbang di bawah 2.5
pengolahan buah kacang kedelai menjadi menggambarkan organisasi yang lemah
susu kedelai. Produk yang sejenis dapat secara internal, sementara total nilai diatas
mengambil pasar susu kedelai kacang 2.5 mengindikasikan posisi internal yang
kedelai yang sudah tercipta. Apalagi jika kuat. Evaluasi faktor matriks internal dapat
harga dan rasa produk pesaing lebih murah dilihat pada Tabel 3.5.
dan lebih enak. Produk ini dapat berupa Tabel 3.5. Matrix Internal Factor Evaluation
produk susu kedelai yang diolah secara (IFE Matrix)
pabrik maupun yang diolah secara
Relatif Rata-rata
tradisional. Adanya produk pesaing dapat Faktor-Faktor Internal
Bobot
Peringkat
Tertimbang
membuat produk susu kedelai menjadi Utama
kurang diminati. KEKUATAN
1. Teknologi 0,170 4 0,44
b. Pengolahan masih sederhana pembuatan susu 0,170 4 0,58
Pengolahan yang masih sederhana kedelai mudah 0,170 4 0,51
menjadikan produksi masih terbatas, 2. Dapat diusahakan 0,128 3 0,51
sehingga tidak dapat memenuhi pada skala kecil
permintaan yang besar. Hal ini menjadi 3. Tidak
membutuhkan
ancaman dalam pengembangan usaha tambahan bahan
pengolahan kacang kedelai menjadi susu yang mahal
kedelai di daerah penelitian. 4. Usaha yang
c. Kompetitor yang cukup banyak menguntungkan
Selain adanya produk pesaing yang Jumlah 0,638 15 2,43
sejenis, susu kedelai juga memiliki KELEMAHAN
1. Produksi tidak 0,085 2 0,17
kompetitor yang banyak seperti susu tahan lama 0,128 3 0,38
kambing, susu sapi dan produk lainnya 2. Tidak dapat 0,064 2 0,13
yang dapat mengurangi pangsa pasar susu mengolah kedelai 0,085 2 0,17
kedelai. Kompetitor yang cukup banyak dalam jumlah
banyak
3. Promosi produk
JURNAL AGRIBIZDA, VOL 5 No. 2, 2021 September ; 45-55 49
kurang ANCAMAN
4. Preferensi pada 1. Adanya produk pesaing 0,087 2 0,17
kedelai impor yang sejenis 0,109 3 0,33
2. Pengolahan yang masih 0,109 3 0,33
sederhana 0,087 2 0,17
3. Kompetitor produk
Jumlah 0,362 9 0,69 banyak
Jumlah (A + B) 1,000 24 3,12 4. Harga kedelai
Sumber : Data Diolah dari Lampiran 14, Tahun berfluktuasi
2020 Jumlah 0,391 10 1,00
Jumlah (A+B) 1,000 25 3,30
Kekuatan Sumber : Data primer, Tahun 2020
Dari Tabel 3.4 di atas dapat Peluang
diketahui bahwa faktor kekuatan Dari Tabel 5.5. di atas dapat
pengembangan susu kedelai 17 % karena diketahui bahwa peluang pengembangan
pasar susu kedelai yang luas, 17 % karena pengolahan kacang kedelai menjadi susu
tersedianya bahan baku, 17 % karena kedelai 15,20 % karena pasar yang masih
ketersediaan tenaga kerja dan 12,80% terbuka, 13,00 % karena pasokan bahan
karena respon masyarakat yang positif baku kedelai yang selalu tersedia, 15,20 %
terhadap produk susu kedelai. karena keuntungan usaha cukup
Kelemahan menjanjikan dan 17,40 % karena ada
Dari Tabel di atas dapat diketahui tambahan pendapatan dari ampas kedelai.
faktor kelemahan pengembangan susu Ancaman
kedelai sebesar 8,50 % karena kuantitas Dari Tabel 3.5 di atas dapat
dan kualitas produksi susu kedelai yang diketahui bahwa yang menjadi ancaman
masih rendah, 12,80 % karena permodalan terhadap pengembangan pengolahan
yang lemah, 6,40 % karena keterbatasan kacang kedelai menjadi susu kedelai yaitu
fasilitas produksi dan 8,50 % karena 8,70 % karena ddanya produk pesaing
sumberdaya manusia pengolah masih yang sejenis, 10,90 % karena pengolahan
rendah. Total rata-rata tertimbang adalah yang masih sederhana, 10,90 % karena
3,12 dimana lebih besar dari 2,5 yang kompetitor produk banyak dan 8,70 %
berarti pengolahan susu kedelai memiliki karena harga kedelai berfluktuasi.
posisi internal yang kuat. Total nilai tertimbang sebanyak
3,30 mengindikasikan bahwa dengan kata
3.3.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal lain pengolahan kacang kedelai menjadi
Evaluasi matriks faktor ekterternal susu kedelai merespon dengan baik
pengolahan kacang kedelai menjadi susu terhadap peluang dan ancaman yang ada
kedelai dapat dilihat pada Tabel 5.5. dalam memanfaatkan peluang eksternal
Tabel 3.5. Matrix External Factor Evaluation
(EFE- Matrix) dan meminimalkan efek yang mungkin
muncul dari ancaman eksternal. Kondisi-
Faktor-Faktor Eksternal
Rata-rata
Bobot PeringkatTertimbang
kondisi inilah yang mereka hadapi dalam
Kunci menjalankan usaha pengembangan susu
PELUANG kedelai.
1. Pasar yang masih 0,152 4 0,61
terbuka 0,130 3 0,39
2. Pasokan bahan baku 0,152 4 0,61 3.4. Tingkat Pendapatan Usaha
kedelai yang selalu 0,174 4 0,70 Pengolahan Kacang Kedelai
tersedia Menjadi Susu Kedelai per Sekali
3. Keuntungan usaha
cukup menjanjikan Produksi
4. Ada tambahan 3.4.1. Penggunaan Faktor-Faktor
pendapatan dari ampas Produksi
kedelai
Jumlah 0,609 15 2,30 a. Penggunaan Bahan Baku
Adapun bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan susu kedelai

50 STUDI KELAYAKAN PENGOLAHAN KACANG KEDELAI MENJADI SUSU


(Studi Kasus : Industri Rumah Tangga Susu Kedelai Mamak, Kecamatan Medan Baru, Provinsi Sumatera Utara)
Dedi Cristy 1) Sugianto Padang 2) Dippu Pasaribu 3)
adalah kacang kedelai. Kebutuhan bahan susu kedelai sebesar Rp.
baku pada pengolahan kacang kedelai 81.200,00/produksi. Besarnya penggunaan
menjadi susu kedelai dapat dilihat pada bahan penolong ini dipengaruhi oleh
tabel berikut. jumlah bahan penolong yang digunakan.
Tabel 3.6. Rata-Rata Penggunan Bahan Baku Biaya bahan penolong terbesar adalah
per Sekali Produksi pada biaya pengadaan gula sebesar Rp.
Pengolahan Kacang kedelai
Menjadi Susu Kedelai
31.733,33/produksi. Biaya yang
dikeluarkan untuk bahan penolong
No Uraian Jumlah terendah terdapat pada pengadaan garam
1 Rata-Rata 2,27
Bahan Baku
sebesar Rp. 3.800,00/produksi.
(kg)
2 Harga (Rp/kg) 7.300,00 3.4.2. Biaya Penyusutan Peralatan
3 Rata-Rata 16.546,67 Pada pengolahan kacang kedelai
Biaya Bahan menjadi susu kedelai digunakan berbagai
Baku
(Rp/produksi)
peralatan agar proses pengolahan dapat
Sumber : Diolah Primer, Tahun 2020 berjalan dengan baik. Adapun berbagai
jenis peralatan yang digunakan
Berdasarkan Tabel 3.6 dapat diantaranya ember, panci, blender,
diketahui bahwa rata-rata volume bahan kompor, alat saring dan tabung gas.
baku kacang kedelai untuk pembuatan Adapun jenis dan rata-rata biaya
susu kedelai sebesar 2,27 kg/produksi. penyusutan peralatan pada pengolahan
Harga kacang kedelai sebesar Rp 7.300/kg kacang kedelai menjadi susu kedelai di
pada saat penelitian berlangsung, sehingga daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel
total biaya bahan baku kacang kedelai 3.8.
sebesar Rp. 16.546,67,00/produksi. Berdasarkan Tabel 5.8 menunjukkan
Kebutuhan bahan baku ini berbeda untuk bahwa biaya penyusutan alat terbesar
akhir pekan, dimana kebutuhan bahan terdapat pada panci sebesar Rp
baku lebih banyak. 972,22/produksi, diikuti oleh kompor
sebesar Rp 277,78/produksi, blender
b. Penggunaan Bahan Penolong dan sebesar Rp. 168,65/produksi, sedangkan
Penunjang biaya penyusutan terkecil terdapat pada
Bahan penolong terdiri dari gula, peralatan ember sebesar Rp
air mineral, garam, daun pandan, 83,33/produksi. Besarnya biaya
sedangkan bahan penunjang yaitu : gas, penyusutan dipengaruhi oleh harga
listrik dan air. Kebutuhan bahan penolong peralatan dan umur ekonomis peralatan.
dan penunjang pada penolahan kacang
kedelai menjadi susu kedelai dapat dilihat Tabel 3.8. Biaya Penyusutan Peralatan Rata-
Rata pada Industri Rumah Tangga
pada Tabel 3.7 berikut. Pengolahan Kacang Kedelai
Menjadi Susu Kedelai per Sekali
Jumlah Produksi di Daerah Penelitian
N Bahan Penolong & Volum (Rp)
o Penunjang e Umur Nilai
N Jenis Uni Nilai Ekonomi Penyusutan
1 Gula (kg) 2,27 31.733,33 Baru
2 Air Mineral (liter) 3,27 16.333,33 o Peralatan t s (Rp/produ
(Rp/Unit (tahun) ksi)
3 Garam (kg) 0,32 3.800,00 )
4 Daun Pandan (lembar) 11,33 17.000,00 1 Ember 2 30.000,00 2 83,33
5 Gas (g) 0,23 5.666,67 2 Panci 2 350.000,00 2 972,22
6 Listrik dan Air - 6.666,67 3 Blender 1 425.000,00 7 168,65
Total 81.200,00 4 Kompor 1 500.000,00 5 277,78
Sumber : Diolah Primer, Tahun 2020 5 Alat Saring 2 50.000,00 1 138,89
Berdasarkan Tabel 3.7 dapat dilihat 6 Tabung Gas 1 150.000,00 3 138,89
Total 1.779,76
bahwa total biaya penolong dan penunjang
Sumber : Diolah Primer, Tahun 2020
pada pengolahan kacang kedelai menjadi
JURNAL AGRIBIZDA, VOL 5 No. 2, 2021 September ; 45-55 51
3.4.3. Penggunaan Tenaga Kerja total biaya produksi pengolahan kacang
Tenaga kerja yang digunakan kedelai menjadi susu kedelai disajikan
dalam pengolahan kacang kedelai menjadi pada Tabel 3.10.
susu kedelai terdiri dari tenaga dalam luar Tabel 3.10. Biaya Produksi Rata-Rata
keluarga. Jumlah dan biaya tenaga kerja Pengolahan Kacang Kedelai
Menjadi Susu kedelai per Sekali
yang dibutuhkan dalam pengolahan Produksi di Daerah Penelitian
kacang kedelai menjadi susu kedelai di
daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel Biaya Persentase
No Jenis Biaya
3.9. Produksi (%)
Dari Tabel 3.9 di atas dapat (Rp/produksi)
1 Biaya Bahan Baku 16.546,67 9,22
diketahui bahwa penggunaan tenaga kerja 2 Biaya Penolong 81.200,00 45,27
untuk pengolahan kacang kedelai menjadi 3 Biaya Penyusutan 1.779,76 0,99
susu kedelai dalam satu kali produksi 4 Biaya Tenaga Kerja 78.750,00 43,90
5 Pajak 1.111,11 0,62
sebesar 1,125 HKO dengan biaya tenaga Total 179.387,54 100,00
kerja sebesar Rp 78.750,00/produksi. Sumber : Diolah dari Primer, Tahun 2020
Tenaga kerja dibayar dengan upah sebesar
Rp 70.000/HKO/hari untuk seluruh Berdasarkan Tabel 3.10 diketahui
kegiatan pengolahan kacang kedelai bahwa besarnya biaya produksi rata-rata
menjadi susu kedelai. Biaya tenaga kerja pembuatan kacang kedelai menjadi susu
terbesar terdapat pada kegiatan kedelai di daerah penelitian sebesar Rp.
perendaman dalam air panas sebesar Rp. 179.387,54/produksi. Biaya terbesar yang
43.750,00/produksi, sedangkan terkecil dikeluarkan khususnya pada bahan bahan
terdapat pada kegiatan pencucian sebesar penolong sebesar Rp 81.200,00/produksi
Rp. 2.187,50/produksi. (45,27 %), diikuti biaya tenaga kerja
sebesar Rp. 78.750,00/produksi (43,90%).
Tabel 3.9. Rata-rata Jumlah dan Biaya Sedangkan biaya terkecil adalah biaya
Tenaga Kerja pada Pengolahan
pajak Rp 16.166,67/produksi (4,20 %).
Kacang Kedelai Menjadi Susu
Kedelai per Sekali Produksi Besarnya biaya pajak yang dikeluarkan
sebesar Rp. 1.111,11 per setiap nilai
Jumlah Nilai produk.
N Kegiatan
Tenga Tenaga Biaya produksi terbesar terdapat
o
Kerja Kerja pada biaya penolong sebesar 45,27 % dari
(HKP) (Rp)
1 Pencucian 0,031 2.187,50 biaya produksi. Hal ini disebabkan biaya
2 Perendaman penolong terdiri dari beberapa bahan yang
dalam air panas 0,625 43.750,00 ditambahkan dalam pembuatan susu
3 Pemblenderan 0,031 2.187,50 kedelai. Semakin banyak jenis bahan
4 Penyaringan 0,063 4.375,00 penolong yang digunakan dalam
5 Pemanasan 0,125 8.750,00 pembuatan suatu produk maka biaya yang
6 Pengemasan 0,250 17.500,00
Total
ditimbulkannya juga akan semakin besar
1,125 78.750,00
Sumber : Diolah Primer, Tahun 2020 yang akan meningkatkan biaya
produksinya.
3.4.4. Biaya Produksi pada Pengolahan 3.4.5. Penerimaan dan Pendaptan
Kacang Kedelai Menjadi Susu Pengolahan Kacang Kedelai
Kedelai di Daerah Penelitian Menjadi Susu Kedelai di Daerah
Penelitian
Dalam penelitian ini, biaya Penerimaan adalah perkalian antara
pengolahan kacang kedelai menjadi susu jumlah produk susu kedelai (gelas) yang
kedelai dibedakan menjadi biaya bahan dihasilkan dengan harga jual produk susu
baku, biaya penolong, biaya tenaga kerja, kedelai (Rp), sedangkan pendapatan
biaya peralatan dan biaya pajak. Adapun diperoleh dari besarnya penerimaan

52 STUDI KELAYAKAN PENGOLAHAN KACANG KEDELAI MENJADI SUSU


(Studi Kasus : Industri Rumah Tangga Susu Kedelai Mamak, Kecamatan Medan Baru, Provinsi Sumatera Utara)
Dedi Cristy 1) Sugianto Padang 2) Dippu Pasaribu 3)
dikurangi biaya produksi. Penerimaan dan 1. Usaha pengolahan kacang kedelai
pendapatan pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai layak untuk
menjadi susu kedelai di daerah penelitian diusahakan di daerah penelitian dengan
dapat dilihat pada Tabel 3.11. rasio R/C sebesar 1,78 > 1 yang berarti
usaha pengolahan kacang kedelai
Tabel 3.11. Penerimaan dan Pendapatan menjadi susu kedelai memberikan
Pengolahan Kacang Kedelai keuntungan secara ekonomi.
Menjadi Susu Kedelai per Sekali
Produksi
2. Nilai tambah rata-rata pengolahan
kacang kedelai menjadi susu kedelai
dalam satu kali produksi adalah Rp
No Jenis Biaya Jumlah 220.406,90, dengan rasio nilai tambah
1 Produksi (gelas) 159,97 sebesar 69,07 % > 50 % artinya nilai
2 Harga (Rp/gelas) 20.000,00 tambah tersebut tergolong tinggi..
3 Penerimaan 3. Faktor kekuatan pengembangan
(Rp/produksi) 319.933,33 pengolahan kacang kedelai menjadi
4 Biaya Produksi
(Rp/produksi) 179.387,54 susu kedelai 17 % karena pasar susu
5 Pendapatan kedelai yang luas, 17 % karena
(Rp/produksi) 140.545,79 tersedianya bahan baku, 17 % karena
Sumber : Diolah dari Lampiran 9 dan 10, ketersediaan tenaga kerja dan 12,80 %
Tahun 2020 karena respon masyarakat yang positif
terhadap produk susu kedelai. Faktor
Berdasarkan Tabel 3.11 kelemahan pengembangan pengolahan
menunjukkan bahwa dengan rata-rata kacang kedelai menjadi susu kedelai di
produksi susu kedelai yang dihasilkan daerah penelitian 8,50 % karena
sebanyak 159,97 gelas/produksi dan harga kuantitas dan kualitas produksi susu
susu kedelai sebesar Rp 2.000/gelas, maka kedelai yang masih rendah, 12,80 %
diperoleh penerimaan dari pengolahan karena permodalan yang lemah, 6,40 %
kacang kedelai menjadi susu kedelai karena keterbatasan fasilitas produksi
sebesar Rp 319.933,33/produksi. dan 8,50 % karena sumberdaya
Pendapatan dihitung dari penerimaan manusia pengolah masih rendah.
dikurangi biaya produksi. Besarnya biaya Faktor peluang pengembangan
produksi pada pengolahan kacang kedelai pengolahan kacang kedelai menjadi
menjadi susu kedelai sebesar Rp susu kedelai 15,20 % karena pasar
179.387,54/produksi, sehinga diperoleh yang masih terbuka, 13,00 % karena
pendapatan bersih pengolahan kacang pasokan bahan baku kedelai yang
kedelai menjadi susu kedelai sebesar Rp selalu tersedia, 15,20 % karena
140.545,79/produksi atau Rp. keuntungan usaha cukup menjanjikan
3,373,099.04/bulan lebih besar dari UMR dan 17,40 % karena ada tambahan
Kota Medan sebesar Rp. 3.222.556,72 dan pendapatan dari ampas kedelai. Faktor
tergolong tinggi. ancaman terhadap pengembangan
pengolahan kacang kedelai menjadi
susu kedelai yaitu 8,70 % karena
ddanya produk pesaing yang sejenis,
10,90 % karena pengolahan yang
masih sederhana, 10,90 % karena
4. SIMPULAN kompetitor produk banyak dan 8,70 %
4.1 Kesimpulan karena harga kedelai berfluktuasi.
Berdasarkan hasil penelitian dan 4. Pendapatan bersih pengolahan kacang
pembahasan dapat ditarik beberapa kedelai menjadi susu kedelai sebesar
kesimpulan sebagai berikut : Rp 140.545,79/produksi atau Rp.

JURNAL AGRIBIZDA, VOL 5 No. 2, 2021 September ; 45-55 53


3,373,099.04/bulan lebih besar dari Negaratengah Kecamatan Cineam
UMR Kota Medan sebesar Rp. Kabupaten Tasikmalaya). Jurnal
3.222.556,72 dan tergolong tinggi. Ilmiah Mahasiswa AGROINFO
GALUH. 2(2): 81–86.
4.2 Saran
1. Kepada pengusaha susu kedelai Karmini. 2018. Ekonomi Produksi
kacang kedelai dapat meningkatkan Pertanian. Mulawarman
kapasitas produksi susu kedelai agar University Press. Samarinda.
diperoleh pendapatanyang lebih besar..
2. Perlu memasarkan susu kedelai Kusumaningrum, S. I. 2019. Pemanfaatan
dengan door to door agar volume Sektor Pertanian Sebagai
penjualan semakin besar. Penunjang Pertumbuhan
Perekonomian Indonesia. Jurnal
5. DAFTAR PUSTAKA Transaksi Vol. 11, No. 1 : 80 – 89.

Adisarwanto. 2016. Kedelai Tropika Otemusu, A. 2016. Pengaruh


Produktivitas 3 ton/ha. Penebar Perbandingan Volume Susu
Swadaya. Jakarta. Kedelai dan Susu Jagung pada
Pembuatan Soycorn Yoghurt
Agustina, M. 2019. Analisis Nilai Tambah terhadap Tingkat Kesukaan
Home Insutry Keripik Singkong KOnsumen. Skripsi. Fakultas
“Pitoyo” di Kelurahan Suka Maju Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Kecamatan Sako Kota Palembang. Universitas Sanata Dharma,
Skripsi. Fakultas Pertanian Yogyakarta.
Universitas Muhammadiyah
Palembang. Palembang. Pratama, Rio Andika. 2015. Analisis Nilai
Tambah Kedelai Pada Produk
Aldy, S. dan P. Suryadarma. 2019. Industri Rumah Tangga
Peningkatan Nilai Tambah Durian Pengolahan Tahu di Kecamatan
Afkir melalui Produksi Dodol Natar Kabupaten Lampung
Durian di Kuala Selangor Selatan. Naskah Publikasi Sekolah
Malaysia. Jurnal Pusat Inovasi Tinggi Ilmu Pertanian Dharma
Masyarakat Vol. 1 (1) : 92–98. Wacana Metro. Lampung.

BPS, 2020. Struktur Produk Domestik Rahmi, I. dan L. Trimo. 2019. Nilai
Bruto Menurut Lapangan Usaha Tambah Pada Agroindustri Dodol
Kuartal III 2019. BPS. Jakarta. Tomat (Studi Kasus Pada Usaha
Kelompok Wanita Tani Mentari
Food and Agriculture Organization (FAO). Desa Genteng, Kecamatan
2016. Cattle Meat Production. Sukasari, Kabupaten Sumedang).
http://faostat.fao.org. Diakses 28 Journal of Food System and
Mei 2020. Agribusiness Vol. 3 (1): 50-56.
Riyanto, S. dan Muwarni, H., 2015,
Herdiyandi, Rusman Y, Yusuf MN. 2016. Yogurt kedelai hitam (black
Analisis nilai tambah agroindustri soyghurt) dapat menurunkan kadar
tepung tapioka di Desa LDL tikus hiperkolesterolemia,
Negaratengah Kecamatan Cineam Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia,
Kabupaten Tasikmalaya (studi 3 (1):1-9.
kasus pada seorang pengusaha
agroindustri tepung tapioka di Desa

54 STUDI KELAYAKAN PENGOLAHAN KACANG KEDELAI MENJADI SUSU


(Studi Kasus : Industri Rumah Tangga Susu Kedelai Mamak, Kecamatan Medan Baru, Provinsi Sumatera Utara)
Dedi Cristy 1) Sugianto Padang 2) Dippu Pasaribu 3)
Suardani NMA, Darmadi NM, Semariyani Ipteks Perguruan Tinggi untuk
A. 2016. Teknologi Pengolahan Meningkatkan Kesejahteraan
dan Pengawetan Jahe sebagai Masyarakat. Denpasar (ID):
Upaya Peningkatan Kesejahteraan Universitas Mahasaraswati Press.
Kelompok Wanita Tani di Desa
Petang. In: Seminar Nasional Hasil Suratiyah, K. 2016. Ilmu Usahatani. Edisi
Pengabdian Masyarakat Inovasi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.

JURNAL AGRIBIZDA, VOL 5 No. 2, 2021 September ; 45-55 55

You might also like