You are on page 1of 5

RESUME

KEPERAWATAN BENCANA

Dosen Mata Kuliah : Ns. Rahmat Kurniawan, S.Kep, M.kep

Disusun oleh :

BIRGITTA PRANIWI (211030121540)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA DHAMA HUSADA

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


RESUME PERTEMUAN 1

KONSEP DASAR KEPERAWATAN BENCANA

Menurut UU No. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana yang menjelaskan bencana
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

Jenis bencana menurut UU No 24 tahu 2007 ada 3 :

1. Bencana alam
Bencana alam ini sepert gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, angin topan
dan tanah longsor
2. Bencana non alam
Bencana non alam ini seperti kebakaran, ledakan, kecelakaan tranportasi, radiasi
nuklir, bencana non alam ini dikarenakan gagal teknologi, epidemi, dan wabah
penyakit.
3. Bencana sosial
Bencana sosial meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komonitas, bencana
sosial ini disebabkan oleh ulah manusia terendiri.

Siklus bencana terdiri dari :

1. Pra bencana
Di dalam siklus ini kegiatannya berupa pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan untuk
mengurangi dampak dari bencan sendiri.
2. Saat bencana
Di dalam siklus ini adalah fase dimana dilakukan berbagai aksi darurat yang nyata
untuk menjaga diri sendiri atau harta kekayaan, di siklus ini ada 2 fase yaitu akut dan
sub-akut. Di fase akut ialah terjadi setelah 48 jam saat terjadi bencana, dimana di fase
inni melakukan penyelamatan dan pertelongan serta tindakan medis darurat pada
korban bencana. Lalu fase sub-akut dilakukan perawatan terhadap orang-orang yang
terluka pada saat mengungsi atau di evakuasi.
3. Pasca bencana
Di dalam siklus ini ada 2 fase yaitu fase pemulihan dan fase rekonstruksi atau
rehabilitasi.

Dampak bencana terhadap kesehatan jika tidak ditangani bisa berakibat jangka panjang
seperti trauma post bencana dan bisa menjadi depresi.
RESUME PERTEMUAN 2

TRIAGE

Triase yaitu memilih pasien

Klasifikasi triase yang salah :

1. Undertriage
Dimana pasien yang dinilai kegawatan tinggi atau urgent kita menilainya tidak teralu
gawat dan bisa meningkatkan resiko penurunan status kegawatan pasien selama
menunggu.
2. Overtriage
Dimana pasien yang dinilai kegawatan tidak terlalu urgent kita nilai pasien itu urgent
dan harus dilakukan tindakan

Metode triage START (Simple Triage And Rapid Treatment) penilaian tidak lebih dari 30
detik/individu. Metode ini ada 4 warna yaitu hitam untuk orang yang sudah meninggal,
merah dimana pasien masih bernapas tetapi tidak teraba nadi dan tidak bisa mengikuti arahan,
lalu kuning dimana pasien masih bisa mengikuti arahahan dan ada respon, lalu hijau dimana
pasien masih bis berjalan tidak terjadi penurunan kesadaran dlm waktu eberapa jam.

Fokus pada triase STRAT yaitu : pernafasan, nadi dan status mental

Setelah kita mengetahui korban itu masuk ke zona warna apa, kita berikan pita sesuai warna.
RESUME PERTEMUAN 3

ASPEK LEGAL DAN ETIK DALAM KEPERAWATAN BENCANA

Didalam keperawatan bencana kita mempunyai aspek legal dan etik, menurut ANA etika
dalam keperawatan bencana :

1. Perawat , dalam semua hubungan profesional, praktek dengan kasih saying dan rasa
hormat terhadap martabat yang melekat, nilai, dan keunikan setiap individu, dibatasi
oleh pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut pribadi, atau sifat masalah
kesehatan.
2. Perawat komitmen utama adalah untuk pasien, baik individu, keluarga, kelompok ,
atau masyarakat.
3. Perawat mempromosikan, menganjurkan, dan berusaha untuk melindungi kesehatan,
keselamatan, dan hak pasien.
4. Perawat bertanggung jawab dan akuntabel untuk praktek keperawatan individu dan
menentukan delegasi yang sesuai tugas sesuai dengan kewajiban perawat untuk
memberikan perawatan pasien yang optimal.
5. Perawat bertanggung jawab untuk dirinya dan untuk lainnya, termasuk tanggung
jawab untuk menjaga integritas dan keamanan, untuk menjaga kompetensi, dan
melanjutkan pertumbuhan pribadi dan profesional.
6. Perawat berpartisipasi dalam membangun, memelihara, dan meningkatkan lingkungan
perawatan kesehatan dan kondisi kerja yang kondusif bagi penyediaan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan konsisten dengan nilai-nilai profesi melalui aksi
individu dan kolektif.
7. Perawat berpartisipasi dalam kemajuan profesi melalui kontribusi untuk berlatih,
pendidikan, administrasi, dan pengembangan pengetahuan.
8. Perawat bekerja sama dengan profesional kesehatan lainnya dan masyarakat dalam
mempromosikan masyarakat, nasional, dan upaya internasional hanya untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan.
9. Profesi keperawatan, yang diwakili oleh asosiasi dan anggotanya, bertanggung jawab
untuk mengartikulasikan nilai keperawatan, untuk menjaga integritas profesi dan
praktek, dan untuk membentuk kebijakan social.
RESUME PERTEMUAN 4

PERENCENAAN PENANGGULANGAN BENCANA

Rencana penanggulangan bencana memuat rencana tindakan yang bersifat programatik. Arti
luar RPB merupakan program strategis pada sleuruh bidang cakupannya pengurangan resiko
bencana, baik dalam bidang pencegahan, kesiapsiagaan, kedaruratan, rehabilitasi, maupun
rekonstruksi .

Tahap rencana penanggulangan bencana :

1. Pra bencana
Di dalam tahap ini belum terjadi bencana,ditahap ini upaya untuk mencegah dan
mitigasi bencana tertentu.pada tahap ini terdapat potensi bencana, lalu direncanakan
kesiapsiagaan untuk menghadapi keadaan darurat yang didasarkan scenario
menghadapi bencana tertentu, maka disusun satu rencana yang disebut rencana
kontinjensi
2. Tanggap darurat
Pada tahap ini dilakukan rencana operasi yang merupakan aktivitas dari rencana
kontinjensi
3. Pemulihan
Pada tahap ini meliputi rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilkaukan setelah bencana.

Proses penyusunan rencana enanggulangan bencana di koordinasikan oleh :

4. BNPB untuk tingkat nasional


5. BPBD provinsi untuk tingkat provinsi
6. BPBD kabupaten/kkota untuk tingkat kabupaten/kota

You might also like