You are on page 1of 9

MAKALAH

MIKROBIOLOGI

SEL PROKARIOTIK

DOSEN PENGAMPU: Ir. Pasjan Satrimafitrah, S.Si., M.Si., P.hd.

Disusun oleh:

Nama : Wahyu Hidayat


NIM : G30122017
Kelas : Kimia A

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu, 20 September 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada suatu sel, secara struktural kita dapat menemukan DNA di dalam inti
sel (nukleus). Oleh sebab itu, kita dapat menemukan DNA di semua sel yang
berinti pada tiap organisme. Secara molekular, ekspresi dari DNA dapat
membentuk suatu protein yang dapat berperan sebagai pembangun struktur sel
ataupun berperan secara biologis untuk mempertahankan metabolism sel. Proses
ekspresi DNA hingga membentuk protein ini tidak hanya terjadi di inti sel saja,
namun juga berlanjut sampai daerah di luar inti sel (sitoplasma) dengan bantuan
organel sel seperti reticulum endoplasma, badan golgi, ribosom, dll.
Sel menurut evolusinya, terbagi dua yaitu sel prokariotik dan sel
eukariotik. Adapun jenis makhluk hidup yang tergolong ke dalam masing-masing
sel tersebut dapat dilihat pada Skema 1 berikut:

B. Rumusan Masalah
1 Apa itu sel prokariotik?
2 Bagaimana Morfologi dan anatomi sel prokariotik?
3 Bagaimana Pengelompokan sel bacteri dan cyanobacteria?
4 Bagaimana Pengelompokan sel archaebacteria?

1
Amir, Trisia Lusiana. 2018. Modul Biologi Molukuler Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik. Universitas esa
unggul
C. Tujuan
1 Untuk mengetahui apa itu sel prokariotik
2 Untuk menelusuri Bagaimana Morfologi dan anatomi sel prokariotik
3 Untuk mengidentifikasi Bagaimana Pengelompokan sel bacteri dan
cyanobacteria
4 Untuk mengamati Bagaimana Pengelompokan sel archaebacteria
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sel Prakariotik


Sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup yang berarti sel mampu
atau dapat tetap hidup tanpa kehadiran sel lain. Sel merupakan struktur terkecil
yang mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi. Struktur sel dibagi menjadi
struktur sel prokariotik dan eukariotik.
Semua sel prokariotik mempunyai membran plasma nukleoid (berupa
DNA dan RNA) dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak
memiliki membran inti. Ciri-ciri lain pada sel prokariotik adalah tidak memiliki
sistem endomembran seperti pada retikulum endoplasma dan kompleks golgi.
Selain itu sel prokariotik juga tidak memiliki mitrokondria dan kloroplas. Contoh
sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang biru. Berikut akan diuraikan bagian-
bagian tubuh sel E.coli yang meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma,
masosom, ribosom, DNA dan flagella.2

B. Morfologi dan Anatomi Sel Prakariotik


Prokariota adalah makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti
sel (= karyon), sedangkan eukariota memiliki membran inti sel. Semua prokariota
adalah uniseluler, kecuali myxobacteria yang sempat menjadi multiseluler di
salah satu tahap siklus hidup biologinya. Kata prokaryota’' berasal
dari Yunani πρό- (pro-) "sebelum" + καρυόν (karyon) "kacang atau biji".3

Riset terbaru menunjukkan bahwa


semua prokariota
memiliki sitoskeleton yang lebih primitif
daripada sitoskeleton eukariota. Di samping
homologi dari aktin dan tubulin
(MreB dan FtsZ) komponen
dari flagela yang tersusun helix,
bernama flagellin, adalah salah satu dari
protein sitoskeletal dari bakteri yang paling
penting sebagai penyedia latar belakang
struktural dari kemotaksis, respons fisiologis sel yang dasar dari bakteri. Paling
tidak, beberapa prokariota juga mengandung struktur intrasel, yaitu berupa
organela primitif. Organela membran (atau membran antar sel) terdapat di
beberapa prokariota seperti vakuola dan sistem membran yang dipakai khusus

2
Kurniati, Tutu. 2020. Biologi Sel. Bandung: CV Cendikia Press
3
Campbell, N. "Biology:Concepts & Connections". Pearson Education. San Francisco: 2003.
untuk metabolisme, seperti fotosintesis atau kemolithotrofi. Beberapa spesies
juga mengandung mikrokompartemen yang disertai protein yang memiliki peran
fisiologis tertentu (misal, karboksisom atau vakuola udara).
Berikut ini 4 bentuk dasar prokariota: 4

• Coccus - berbentuk sferik


• Bacilli - berbentuk tangkai
• Spirochaete - berbentuk spiral
• Vibrio - berbentuk koma
Secara umum, struktur sel prokariotik yaitu DNA, sitoplasma, serta
struktur permukaan yang meliputi membran plasma dan komponen dinding sel,
kapsul, dan lapisan lender.

C. Pengelompokan Sel Bacteri dan Cyanobacteria


Cyanobacteria /saɪˌænoʊbækˈtɪəriə/, juga dikenal sebagai Cyanophyta,
sering di Indonesiakan sebagai sianobakteri atau sianobakteria adalah
sebuah filum bakteri yang mendapatkan kebutuhan energinya
melalui fotosintesis. Nama "cyanobacteria" berasal dari warna bakteri ini (bahasa
Yunani: κυανός (kyanós) = biru).5
Berdasarkan Bergey's Manual of Systematic Bacteriology
(2001), cyanobacteriaterdiri dari 5 ordo:6

4
Bauman, Robert W.; Tizard, Ian R.; Machunis-Masouka, Elizabeth (2006). Microbiology. San Francisco:
Pearson Benjamin Cummings. ISBN 0-8053-7693-3.
5
"Life History and Ecology of Cyanobacteria". University of California Museum of Paleontology.
Diakses tanggal 17 Juli 2012.
6
D.R. BOONE, R.W. CASTENHOLZ, G.M. GARRITY (editors). 2001.Bergey's Manual of Systematic
Bacteriology, second edition, vol. 1 (The Archaea and the deeply branching and phototrophic Bacteria),
Springer-Verlag, New York.
Penggolongan bakteri dibagi berdasarkan bentuk tubuhnya, kedudukan
flagela pada selnya, pewarnaan Gram (Gram strain), kebutuhan oksigen dan cara
memperoleh makanan (bahan organik). Penggolongan bakteri berdasarkan bentuk
tubuh seperti yang disampaikan sebelumnya yaitu bulat, batang dan spiral.

D. Pengelompokan Sel Archaebacteria


Archaebacteria merupakan organisme yang tertua dan sederhana di bumi
ini. Jenis Archaebacteria Sebagian besar Archaebacteria hidup di habitat yang
ekstrem, seperti di mata air panas, air laut yang sangat asin, kawah, lumpur,
maupun gambut. Berdasarkan habitatnya yang ekstrem ini maka archaebacteria
dibagi menjadi 3 kelompok yaitu bakteri metagonen, bakteri halofilik, dan bakteri
termoasidofilik.7
1 Bakteri metagonen adalah archaebacteria yang menghasilkan metana (CH4)
dengan cara mereduksi CO2 dengan H2. Bakteri ini hidup di rawa-rawa yang
miskin oksigen (O2) karena termasuk ke dalam bakteri anaerob obligat, yang
artinya tidak dapat menolerir adanya O2 atau akan teracuni jika ada O2. Salah
satu contohnya adalah Metanococcus Jannaschii.
2 Halofilik atau halofil ekstrem berasal dari bahasa Yunani "halo" yang artinya
garam dan philos yang artinya pencinta atau penyuka. Jadi bakteri halofilik
merupakan archaebakteria yang hidup di lingkungan berkadar garam tinggi
seperti great salt lake dan laut mati.
3 Sesuai dengan namanya, bakteri termofil adalah jenis archaebacteria yang bisa
bertahan hidup dalam lingkungan panas dan asam seperti kawah vulkanis dan
mata air bersulfur. Bakteri ini hidup dengan menggunakan hidrogen dan sulfur
anorganik sebagai sumber energinya, dimana suhu optimum yang dibutuhkan
oleh bakteri ini adalah 600C - 800C.

7
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/archaebacteria-dan-jenis-jenisnya-7070
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdsarkan tujuan penelitian Semua sel prokariotik mempunyai membran
plasma nukleoid (berupa DNA dan RNA) dan sitoplasma yang mengandung
ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti. Secara umum, struktur sel
prokariotik yaitu DNA, sitoplasma, serta struktur permukaan yang meliputi
membran plasma dan komponen dinding sel, kapsul, dan lapisan lender.
Penggolongan bakteri dibagi berdasarkan bentuk tubuhnya, kedudukan
flagela pada selnya, pewarnaan Gram (Gram strain), kebutuhan oksigen dan cara
memperoleh makanan (bahan organik). Penggolongan bakteri berdasarkan bentuk
tubuh seperti yang disampaikan sebelumnya yaitu bulat, batang dan spiral.
Berdasarkan habitatnya yang ekstrem ini maka archaebacteria dibagi menjadi 3
kelompok yaitu bakteri metagonen, bakteri halofilik, dan bakteri termoasidofilik.

B. Saran
• Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk menambah
ilmu dan wawasan tentang mikrobiologi, khususnya mengenai sel prakariotik
• Bagi masyarakat luas, semoga penelitian ini dapat mengedukasi banyak orang
untuk mengetahui apa itu sel prakariotik
• Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini agar dapat dijadikan tambahan wawasan
ilmu mengenai sel prakariotik
DAFTAR PUSTAKA

Amir, Trisia Lusiana. 2018. Modul Biologi Molukuler Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik.
Universitas esa unggul.
Bauman, Robert W.; Tizard, Ian R.; Machunis-Masouka, Elizabeth (2006). Microbiology.
San Francisco: Pearson Benjamin Cummings. ISBN 0-8053-7693-3.

Campbell, N. "Biology:Concepts & Connections". Pearson Education. San Francisco:


2003.
D.R. BOONE, R.W. CASTENHOLZ, G.M. GARRITY (editors). 2001.Bergey's Manual
of Systematic Bacteriology, second edition, vol. 1 (The Archaea and the
deeply branching and phototrophic Bacteria), Springer-Verlag, New York.
Kurniati, Tutu. 2020. Biologi Sel. Bandung: CV Cendikia Press
"Life History and Ecology of Cyanobacteria". University of California Museum of
Paleontology. Diakses tanggal 17 Juli 2012.
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/archaebacteria-dan-jenis-jenisnya-7070

You might also like