You are on page 1of 18

Asuhan Keperawatan

Abses Intra-Abdomen

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


stase Keperawatan Medikal Bedah

OLEH :

Nava Syafaat Arafat Usman

(14420231070)

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS XII


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN Medikal Bedah
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FKM UMI

Nama Mahasiswa yang mengkaji : Nava Syafaat Arafat Usman


NIM : 14420231070

No. RM : 320494
Tanggal : 18/9/2023
Tempat : Ruang Rosella 1 A
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Ny.N
Umur : 48 tahun
Tempat/Tanggal lahir : /20-12-1975 Jenis kelamin :P
Status perkawinan : Menikah Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA Suku :
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Lama bekerja :-
Alamat : Jln. Syech Yusuf
Tanggal masuk RS : 4-9-2023 Ruangan : Perawatan VIP

Golongan darah : - Sumber info : Pasien &


Keluarga Pasien

2. Penanggung jawab / pengantar


Nama : Putri Ayu Umur : 23 Tahun
Pendidikan terakhir : SMA Pekerjaan :-
Hubungan dengan klien : Anak
Alamat : Jln. Syech Yusuf
Telp :

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan utama : Nyeri seluruh badan

2. Alasan masuk RS : Pasien datang dengan demam dan kaku seluruh badan, tidak
nafsu makan, mengalami mual dan muntah dari batas normal.

3. Riwayat Penyakit : Hipertensi dan Kolelitiasis

4. Data Medik
A. Dikirim oleh : IGD
B. Diagnosa Medik
o Saat masuk : Gastrointestinal

o Saat pengkajian : Abses Intra-Abdomen & Susp. Sepsis+NHS

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang pernah dialami : Kolelitiasis
Saat kecil / kanak-kanak : -
Penyebab : proses infeksi pada lokasi operasi
Riwayat perawatan : 1 bulan
Riwayat operasi : Operasi batu empedu
Riwayat pengobatan : Perawatan Interna

2. Riwayat alergi :-
3. Riwayat immunisasi :-

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Simbol genogram :
: Laki-laki : Cerai : diadopsi : kembar
non
: Perempuan : Berpisah identik
X : Meninggal dunia ------ : tidak kawin, : kembar identik : abortus
: Klien hidup bersama
: lahir mati

RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping :
Pasien tidak bisa mengatasi masalahnya
2. Harapan klien terhadap keadaan penyakitnya:
Pasien berharap segera sembuh agar bisa kembali ke rumah
3. Faktor stressor :
Pasien mengatakan cemas terhadap penyakitnya
4. Konsep diri :
Pasien sulit mematuhi anjuran perawatan dan pengobatan dari petugas
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya :
Pasien tidak mengetahui penyakit yang sementara di alaminya
6. Adaptasi :
Pasien sulit beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya
7. Hubungan dengan anggota keluarga :
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarganya baik, tidak ada
masalah antara pasien dan keluarga
8. Hubungan dengan masyarakat :
Pasien mengatakan hubungan dengan masyarakat baik
9. Perhatian thd org lain & lawan bicara:
Pasien kurang merespon lawan bicara dengan baik
10. Aktifitas sosial :
Pasien jarang berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat
11. Bahasa yang sering digunakan :
Pasien berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia
12. Keadaan lingkungan :
Lingkungan di sekitar pasien nampak kurang bersih dan nyaman
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah :
Pasien mengatakan tidak melaksanakan sholat 5 waktu semenjak sakit
14. Keyakinan tentang kesehatan :
Pasien percaya bahwa segala penyakit datangnya dari Allah dan semua ada obatnya

V. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Makan
Sebelum MRS : Pasien mengatakan Nafsu makan kurang baik, makan
kurang dari 3x.
Setelah MRS : Keluarga pasien mengatakan tidak Nafsu makan.
Terpasang selang NGT

2. Minum
Sebelum MRS : Pasien mengatakan Sering minum air putih
Setelah MRS : Pasien jarang minum dan mendapatkan cairan melalui
selang infus

3. Tidur
Sebelum MRS : Pasien mengatakan Pola tidur normal tidak begadang
Setelah MRS : Pasien mengatakan Terkadang begadang karena rasa
nyeri

4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : Pasien mengatakan BAB lancar, konsistensi encer ke padat
dan berwarna coklat
Setelah MRS : Pasien mengatakan BAB kurang lancar konsistensi encer
ke padat

5. Eliminasi urine/BAK
Sebelum MRS : Pasien mengatakan BAK normal warna jernih
Setelah MRS : Pasien mengatakan BAK namun konsistensi pekat dan
berwarna kuning tua. Terpasang kateter urin.

6. Aktifitas dan latihan


Sebelum MRS : Pasien mengatakan jarang bergerak dan beraktivitas
setelah operasi
Setelah MRS : Pasien mengatakan kebanyakan berbaring dan merasa
kesakitan

7. Personal hygiene
Sebelum MRS : Pasien mengatakan mandi 2x sehari dan melakukannya
dengan mandiri
Setelah MRS : Pasien Dibantu keluarga.

V. PEMERIKSAAN FISIK

Hari Selasa, tanggal 29 Agustus 2023 jam 07.45


1. Keadaan umum :
-Terdapat luka bekas operasi
-Terdapat luka decubitus
-Terjadi peradangan di bekas luka operasi
-Rasa Sakit bila berubah posisi tubuh

Kehilangan BB : 55 kg > 50kg


Kelemahan : Pasien nampak lemah dan gelisah
Perubahan mood : Pasien nampak meringis kesakitan saat berganti posisi
Vital sign :
S : 36 C
P : 18x/menit
N : 54x/menit
TD 146/95 mmHg
Tingkat kesadaran : Compos Mentis

2. Head to toe
a. Kulit/integumen:
kulit pasien berwarna kuning langsat, tidak terdapat adanya lesi,
tidak terdapat adanya edema, kulit pasien teraba hangat dan
kering.
b. Kepala & rambut:
Kepala pasien berbentuk bulat, tidak tampak adanya benjolan, tidak
ada lesi di kepala, rambut tampak lurus bergelombang berwarna
hitam. Tidak teraba adanya benjolan di kepala, tidak ada fraktur.
b. Kuku:
Kuku pasien nampak bersih, Capilary Refil Time kurang dari 2 detik.
c. Mata/penglihatan:
Mata pasien tampak simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak ada
dropping dan ptosis. Konjungtiva tampak anemis. Sklera mata
tampak putih. Pupil bereaksi dengan normal ketika terkena cahaya.
Gerakan bola mata normal. Tidak ada peningkatan tekanan pada bola
mata.
d. Hidung/penghiduan:
Tidak ada pernapasan cuping hidung, septum normal, tidak ada
sekret, potensi hidung normal. Tidak ada nyeri tekan baik pada sinus
frontalis, maxsilaris dan sinus etmodialis.
e. Telinga/pendengaran:
Telinga pasien tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada luka, daun
telinga tampak bersih, tidak ada cairan, tidak ada serumen pada
telinga, klien dapat mendengar dengan baik.Tidak ada luka daerah
telinga, tidak terdapat adanya nyeri tekan.
f. Mulut dan gigi:
Bibir pasien tampak pucat dan kering, tidak ada luka, gigi tidak
ada karies gigi, dan mulut tampak bersih.
g. Leher:
Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid, tidak ada distensi
vena jugularis. Tidak teraba adanya pembengkakan kelenjar tiroid.
h. Dada
1) Paru-paru
Bentuk dada normal chest, ekspansi dada simetris kiri dan kanan
saat inspirasi dan ekspirasi. Frekuensi napas 18x/menit. Tidak
ada nyeri tekan. Perkusi terdengar bunyi sonor, auskultasi tidak
terdengar suara napas tambahan
2) Jantung
BJ I-II teratur, tidak ada bunyi tambahan.
i. Abdomen:
Bentuk simetris kiri dan kanan, tampak adanya pembengkakan
pada abdomen, terdengar suara bising usus hiperaktif,
hiperperistaltik usus. Terdapat luka bekas operasi
(kolesistektomi)
j. Punggung:
Terdapat luka dekubitus
k. Genetalia:
Terpasang kateter dan pasien menggunakan pampers.
l. Ekstremitas Atas:
Bentuk simetris kiri dan kanan, terpasang infus
Eksremitas Bawah: Bentuk simetris kiri dansaat mencapai angka >5
2. Pemeriksaan diagnostik
Diagnosa Medis: Abses-Intra Abdomen

18 September 2023
Pemeriksaan Hematologi Rutin

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

WBC 30.6 (H) 10∧ 3/L 4,00-10,00


RBC 3,33 (L) 10∧ 6/L 4,20-5,40
HGB 10,2 (L) g/dL 12,0-16,0
HCT 26,4 (L) % 34,0-45,0
MCV 79,3 (L) fL 80-95
MCH 26,7 pg 25,6-32,2
MCHC 33,7 g/dL 32,2-35,5
PLT 488 (H) 10∧ 3/L 150-400
RDW-SD 58,1(H) fL 37-54
RDW-CV 20,3 (H) % 10,0-15,0
PDW 12,3 fL 10,0-18,0
MPV 10,6 fL 9,0-13,0
P-LCR 30,5 % 13,0-43,0
PCT 0,52 (H) % 0,2-0,4
Neutrofil 92,2 (H) % 50-70
Limfosit 5,4 (L) % 20-40
Monosit 2,4 % 2-8
Eosinofil 0,0 % 0-4
Basofil 0,0 % 0-1
Glukosa Sewaktu 125 Mg/dL <140
SARS-CoV-2 Antigen Negatif Negatif

Pemeriksaan Kimia Darah


Parameter Hasil Unit Nilai Rujukan
SPGT 19 U/L <34
SGOT 45 (H) U/L <27
HBsAG Negative
Ureum Darah 103 (H) Mg/dL 16-48
Kreatinin Darah 1,6 (H) Mg/dL 0,51-0,95

Pemeriksaan CT Scan HEAD NON-CONTRAS

Pemeriksaan Thorax AP/PA

2. Penatalaksanaan Medis/Terapi
-Pemasangan Infus Asering 28 tpm
-Pemberian Obat Injeksi:
Citicoline 500 mg/12 jam
Dexamethason 1 amp/ 8 jam
Neurosanbe 1 amp/8 jam
PCT 1gr/ 8 jam
Omeprazole 40mg/12 jam
Meropenin 1gr/8jam

-Pemberian Obat Oral:


Aspilet 1x1
Bisoprolol 2,5mg/8 jam

-Pemberian Nutrisi : Sonde Bubur Saring


-Pemasangan selang NGT
-Pemasangan Kateter urin
PROSES KEPERAWATAN

KLASIFIKASI DATA

Nama: Ny.R No.RM:


Umur: 42 tahun Dx.Medis: Kolelitiasis
Ruang Rawat: Perawatan Interna Alamat: Jln.Abu Bakar Lambogo

Data Subyektif Data Obyektif

-Pasien mengatakan tidak Nafsu makan dan -Terpasang selang NGT


minum -Terpasang selang infus
-Terpasang keteter urin
-Pasien mengatakan sudah muntah berwarna -Kulit pasien teraba hangat dan turgor
hijau lebih dari 3 kali. kulit kering
-Terdengar suara bising usus : Hiperaktif
-Pasien mengatakan BAK dan BAB Lancar -Konjungtiva tampak anemis
namun konsistensi pekat dan berwarna kuning -Bibir pasien tampak pucat dan kering,
tua. -Kehilangan BB 55 kg>50kg
-TTV:
-Pasien mengatakan jarang bergerak dan
beraktivitas setelah operasi S : 36 C
P : 18x/menit
. -Pasien mengatakan begadang karena rasa nyeri N : 54x/menit
diseluruh tubuh TD 146/95 mmHg

-Terdapat luka dan abses serta sedikit


meradang di bagian bekas operasi
(kolesistektomi)

-Terdapat luka decubitus


-Pasien nampak meringis kesakitan saat
berganti posisi

-Pasien nampak lemah dan gelisah

-Hasil Pemeriksaan Lab :


PCT 0,52 (H)
Neutrofil 92,2 (H)
Limfosit 5,4 (L)
PLT 488 (H)
RDW-SD 58,1(H)
RDW-CV 20,3 (H)
WBC 30.6 (H)
RBC 3,33 (L)
HGB 8,9 (L)
HCT 26,4 (L)
MCV 79,3 (L) (H)
ANALISA DATA

Nama: Ny.N No.RM:


Umur: 48tahun Dx.Medis: Abses Abdomen
Ruang Rawat: Perawatan VIP Alamat: Jln.Syech Yusuf

TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


18 September DS : Pengendapan dari Defisit Nutrisi
2023 -Pasien mengatakan empedu
tidak Nafsu makan
12.00 ↓
dan
minum Pembentukan batu
empedu
-Pasien mengatakan ↓
sudah muntah
Pembuntuan
berwarna hijau lebih
dari 3 kali. Duktus Sistikus

-Pasien mengatakan Distensi kantung
BAK dan BAB empedu
Lancar namun
konsistensi pekat dan ↓
berwarna kuning tua. Prosedur Operasi
Invasif
DO: ↓
-Terpasang selang Peningkatan
NGT
sekresi asam
-Terpasang selang
infus lambung
-Terpasang keteter ↓
urin Mual dan Muntah
-Kulit pasien teraba ↓
hangat dan turgor
kulit kering Defisit nutrisi
-Terdengar suara
bising usus
:Hiperaktif
-Konjungtiva tampak
anemis
-Bibir pasien tampak
pucat dan kering
-Kehilangan berat
badan 55kg >50kg
-TTV:

S : 36 C
P : 18x/menit
N : 54x/menit
TD 146/95
mmHg
18 September 2023 Pengendapan dari Gangguan Integritas
Ds:
12.00 empedu Kulit
-Pasien mengatakan
jarang bergerak dan ↓
beraktivitas setelah Pembentukan batu
operasi empedu

. -Pasien mengatakan
begadang karena Pembuntuan
rasa nyeri diseluruh Duktus Sistikus
tubuh ↓
Distensi kantung
DO:
empedu
-Terdapat luka dan ↓
abses serta sedikit Prosedur Operasi
meradang di bagian Invasif
bekas operasi
(kolesistektomi) ↓
Kelemahan tubuh
-Terdapat luka untuk mobilisasi
decubitus ↓
-Pasien nampak Aliran darah ke
meringis kesakitan jaringan sekitar
saat berganti posisi menurun

-Pasien nampak
lemah dan gelisah Jaringan Hipoksia

Iskemia (luka tekan)

Gangguan integritas
kulit

PRIORITAS DIAGNOSA
1. Defisit nutrisi b.d. faktor psikologis (keengganan untuk makan)
2. Gangguan integritas kulit b.d. penurunan mobilitas
INTERVENSI
Nama: Ny.N No.RM:
Umur: 48tahun Dx.Medis: Abses Abdomen
Ruang Rawat: Perawatan VIP Alamat: Jln.Syech Yusuf

TGL/JA DIAGNOSA RENCANA


M Tujuan/Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
19 Defisit nutrisi b.d. Setelah Untuk
Observasi
Septem faktor psikologis dilakukan mengeta
ber (keengganan untuk tindakan  Identifikasi status hui
2023 makan) keperawatan nutrisi perkemb
12.00 selama 2x24  Identifikasi angan
DS : jam, makanan yang status
-Pasien mengatakan disukai
diharapkan nutrisi
tidak Nafsu makan dan  Identifikasi
status nutrisi perlunya pasien,
minum
membaik penggunaan selang Untuk
-Pasien mengatakan Dengan nasogastrik menyei
sudah muntah kriteria hasil:  Monitor asupan mbakan
berwarna hijau lebih 1. Porsi makanan cairan
dari 3 kali. makan  Monitor berat dan
yang badan
ekeltroli
-Pasien mengatakan dihabiska  Monitor hasil
pemeriksaan t
BAK dan BAB Lancar n
meningka laboratorium didalam
namun konsistensi
pekat dan berwarna t tubuh
Terapeutik
kuning tua. 2. Berat
badan  Lakukan oral
DO: membaik hygiene sebelum
-Terpasang selang makan, jika perlu
NGT  Hentikan
-Terpasang selang pemberian makan
infus melalui selang
-Terpasang keteter urin nasogastik jika
-Kulit pasien teraba asupan oral dapat
hangat dan turgor kulit ditoleransi
kering
Edukasi
-Terdengar suara
bising usus :Hiperaktif  Ajarkan posisi
-Konjungtiva tampak duduk, jika mampu
anemis
-Bibir pasien tampak Kolaborasi
pucat dan kering
-Kehilangan berat  Kolaborasi
badan 55kg >50kg pemberian
-TTV: medikasi sebelum
S : 36 C makan (mis:
Pereda nyeri,
P : 18x/menit antiemetik), jika
N : 54x/menit perlu
TD : 146/95 mmHg
19 Gangguan integritas Setelah Untuk
Observasi
Septem kulit b.d. penurunan dilakukan mengetahui
ber mobilitas tindakan  Identifikasi kondisi luka
2023 keperawatan penyebab Untuk
Ds:
12.00 selama 2x24 gangguan mengetahui
-Pasien mengatakan integritas kulit
jarang bergerak dan jam, luka
(mis: perubahan
beraktivitas setelah diharapkan terinfeksi
sirkulasi,
operasi integritas perubahan status atau tidak
kulit nutrisi, penurunan Untuk
. -Pasien mengatakan meningkat, kelembaban, suhu mencegah
begadang karena rasa Dengan lingkungan infeksi
nyeri diseluruh tubuh ekstrim, penurunan
kriteria hasil: Merangsang
1. mobilitas) penyembuh
DO:
Kerusak Terapeutik an luka
-Terdapat luka dan an lebih cepat
abses serta sedikit lapisan  Ubah posisi setiap d.
meradang di bagian 2 jam jika tirah
kulit Mempercep
bekas operasi baring
menuru at
(kolesistektomi) Edukasi
n kesembuhan
-Terdapat luka luka
 Anjurkan
decubitus meningkatkan Mempercep
asupan nutrisi atkan
-Pasien nampak kesembuhan
meringis kesakitan saat Kolaborasi
luka.
berganti posisi
 Kolaborasi Mencegah
-Pasien nampak lemah prosedur infeksi
dan gelisah debridement (mis: Untuk
enzimatik, mencegah
biologis, mekanis, kontaminasi
autolitik), jika
mikroorgani
perlu
 Kolaborasi sme
pemberian Mencegah
antibiotik, jika infeksi .
perlu Mencegah
dekubitus

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN


Nama: Ny.N No.RM:
Umur: 48tahun Dx.Medis: Abses Abdomen
Ruang Rawat: Perawatan VIP Alamat: Jln.Syech Yusuf
Waktu No.Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

Defisit  Mengidentifikasi status S : Keluarga pasien mengatakan


nutrisi b.d. nutrisi bahwa pasien tidak mau makan
faktor Hasil : Status nutrisi O : Turgor kulit kering,
kurang baik membran mukosa kering,
psikologis
 Mengidentifikasi makanan Makanan tidak dihabiskan
(keengganan yang disukai A : Masalah belum teratasi
untuk Hasil : Pasien suka maka P: Lanjutkan intervensi
makan) ikan berkuah
 Mengidentifikasi perlunya
penggunaan selang
nasogastric
Hasil : Pasien
membutuhkan bantuan
nutrisi melalui selang NGT
 Memantau asupan makanan
Hasil : Pasien hanya makan
1-2 sendok setiap pagi-
malam
 Memantau berat badan
Hasil : Pasien mengalami
19 penurunan BB kurang lebih
september 10%
2023  Memantau hasil
14.00 pemeriksaan laboratorium
Hasil : PCT 0,52
(H)
Neutrofil 92,2
(H)
Limfosit 5,4 (L)
PLT 488 (H)
RDW-SD 58,1(H)
RDW-CV 20,3
(H)
WBC 30.6 (H)
RBC 3,33 (L)
HGB 8,9 (L)
HCT 26,4 (L)
MCV 79,3 (L)
Terdapat peningkatan
infeksi dan penurunan
kadar darah
 Melakukan oral hygiene
sebelum makan
Hasil : Pasien dibantu
keluarga unutk oral hygiene
sebelum makan
 Menghentikan pemberian
makan melalui selang
nasogastik jika asupan oral
dapat ditoleransi
Hasil : Pemasangan NGT
tetap diberikan
 Mengajarkan posisi duduk,
jika mampu
Hasil : Pasien mengatakan
nyeri saat mengubah posisi
tubuhnya
 Melakukan kolaborasi
pemberian medikasi
sebelum makan (mis:
Pereda nyeri, antiemetik),
jika perlu
Hasil : Tidak diperlukan
pemberian medikasi
sebelum makan

Gangguan  Mengidentifikasi penyebab S : Pasien mengeluh kesakitan


integritas gangguan integritas kulit saat mengubah posisi tubuhnya
kulit b.d. (mis: perubahan sirkulasi, O : Pasien tampak hanya bisa
perubahan status nutrisi, bertahan kurang lebih 2 menit
penurunan
penurunan kelembaban, untuk mengubah posisinya
mobilitas suhu lingkungan ekstrim, A; Masalah belum teratasi
penurunan mobilitas) P : Lanjutkan Intervensi
Hasil: Penyebab gangguan
integritas kulit adalah
penurunan mobilitas fisik
 Mengubah posisi setiap 2
jam jika tirah baring
Hasil : Pasien bisa
mengubah posisi badan
namun hanya bertahan
kurang lebih 2 menit
 Menganjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
Hasil : Pasien tetap tidak
memiliki nafsumakan atau
untuk meningkatkan nutrisi
 Melakukan Kolaborasi
pemberian antibiotik, jika
perlu
Hasil : Injeksi obat
meropenem 1gr/8jam
Defisit  Mengidentifikasi status S : Keluarga pasien mengatakan
20
nutrisi bahwa pasien tidak ingin
september nutrisi b.d. Hasil : Status nutrisi memakai selang NGT
2023 faktor kurang baik O : Turgor kulit kering,
21.00 psikologis  Mengidentifikasi makanan membran mukosa kering,
yang disukai Makanan tidak dihabiskan
(keengganan
Hasil : Pasien suka maka A : Masalah belum teratasi
untuk ikan berkuah P: Lanjutkan intervensi
makan)  Mengidentifikasi perlunya
penggunaan selang
nasogastric
Hasil : Pasien
membutuhkan bantuan
nutrisi melalui selang NGT
 Memantau asupan makanan
Hasil : Pasien hanya makan
1-2 sendok setiap pagi-
malam
 Memantau berat badan
Hasil : Pasien mengalami
penurunan BB kurang lebih
10%
 Memantau hasil
pemeriksaan laboratorium
Hasil : PCT 0,52
(H)
Neutrofil 92,2
(H)
Limfosit 5,4 (L)
PLT 488 (H)
RDW-SD 58,1(H)
RDW-CV 20,3
(H)
WBC 30.6 (H)
RBC 3,33 (L)
HGB 8,9 (L)
HCT 26,4 (L)
MCV 79,3 (L)
Terdapat peningkatan
infeksi dan penurunan
kadar darah
 Melakukan oral hygiene
sebelum makan
Hasil : Pasien dibantu
keluarga unutk oral hygiene
sebelum makan
 Menghentikan pemberian
makan melalui selang
nasogastik jika asupan oral
dapat ditoleransi
Hasil : Pasien menolak
diberi nutrisi melalui
selang NGT
 Mengajarkan posisi duduk,
jika mampu
Hasil : Pasien mengatakan
nyeri saat mengubah posisi
tubuhnya
 Melakukan kolaborasi
pemberian medikasi
sebelum makan (mis:
Pereda nyeri, antiemetik),
jika perlu
Hasil : Tidak diperlukan
pemberian medikasi
sebelum makan

Gangguan  Mengidentifikasi penyebab S : Pasien mengeluh kesakitan


integritas gangguan integritas kulit saat mengubah posisi tubuhnya
kulit b.d. (mis: mobilitas) O : Pasien tampak hanya bisa
Hasil: Penyebab gangguan bertahan kurang lebih 2 menit
penurunan
integritas kulit adalah untuk mengubah posisinya
mobilitas penurunan mobilitas fisik A; Masalah belum teratasi
 Mengubah posisi setiap 2 P : Lanjutkan Intervensi
jam jika tirah baring
Hasil : Pasien bisa
mengubah posisi badan
namun hanya bertahan
kurang lebih 2 menit
 Menganjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
Hasil : Pasien tetap tidak
memiliki nafsumakan atau
untuk meningkatkan nutrisi
 Melakukan Kolaborasi
pemberian antibiotik, jika
perlu
Hasil : Injeksi obat
meropenem 1gr/8jam

You might also like