Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Ilmiah
Jurnal Ilmiah
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan siswa yang
ditinjau dari Bimbingan Konseling dan pembelajaran matematika yang merupakan bidang studi
yang paling sering bermasalah. Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
menghasilkan data deskriptif. Sumber data utama ini dicatat melalui catatan lapangan.
Pencatatannya melalui observasi dan wawancara terhadap guru Bimbingan dan Konseling dan
guru matematika di SMAN 3 Bengkulu Tengah dengan subyek penelitian dan informan. Hasil
dari Penelitian ini adalah langkah penyelesaian yang biasanya dilakukan oleh guru Bimbingan
Konseling dan guru matematika dalam menghadapi siswa yang bermasalah. Bimbingan konseling
adalah salah satu cara atau relawan yang bertugas untuk mengatasi siswa-siswa yang bermasalah
di sekolah, karena siswa yang berada pada usia sekolah menengah merupakan usia transisi remaja
menuju dewasa, sehingga banyak sikap dan pola pikir yang masih sering berubah-ubah. Salah
satu permasalahan yang paling sering muncul adalah kecilnya nilai ujian atau kurang
berminatnya siswa pada mata pelajaran matematika. Tidak luput pada masalah-masalah siswa
pada mata pelajaran ini, sehingga diharapkan guru matematika dapat meminimalisir penyebab
permasalahan-permasalahan tersebut.
Absctract
The purpose of this research was to identify student problems in terms of Counseling Guidance and
mathematics learning which is the most frequently problematic fields of study. The method of this research
was a qualitative method by generating descriptive data. This data was recorded through field notes. The
record of this data was through observation and interviews with teachers of Guidance and Counseling
and mathematic at SMAN 3 Bengkulu Tengah with research subjects and informants. The results of this
study was the completion steps that are usually carried out by counseling teachers and mathematics
teachers in dealing with students who are problematic. Counseling guidance is one of the way to deal with
students who are in trouble at school, because students in middle age of school were the transition age of
adolescents to adulthood, that is why so many attitudes and mindset are still often changing. One of the
most problems that arises was the lack of test scores or the lack of interest of students in mathematics. The
conclusion is mathematics teachers can be expected to minimize the causes of these problems.
Keywords: Students problems, Counseling Guidance, Mathematics Learning
TRIADIK 1
Permasalahan siswa ditinjau dari bimbingan konseling dan pembelajaran matematika
proses perkembangan itu tidak selalu teknik yang ada. Menurut Tohirin (2015:15)
berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah secara etimologis, bimbingan dan konseling
dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang terdiri atas dua kata yaitu “bimbingan” dan
dianut. Perkembangan siswa tidak lepas dari “konseling”. Bimbingan merupakan
pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis terjemahan dari kata “guidance” berarti
maupun sosial. Sifat yang melekat pada bantuan atau tuntutan; tetapi tidak semua
lingkungan adalah perubahan. Apabila bantuan atau tuntutan yang diberikan
perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, seseorang kepada orang lain. Selanjutnya,
atau di luar jangkauan kemampuan, maka istilah “konseling” yang berasal dari bahasa
akan melahirkan kesenjangan perkembangan Inggris “counseling” di dalam kamus artinya
perilaku siswa, seperti terjadinya stagnasi dikaitkan dengan kata “counsel” yang
(kemandegan) perkembangan, masalah- mempunyai beberapa arti yaitu nasihat,
masalah pribadi, sosial atau penyimpangan anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar
perilaku. pikiran. Bimbingan dan konseling
Di sekolah sangat mungkin ditemukan siswa merupakan proses bantuan yang diberikan
yang yang bermasalah, dengan oleh pembimbing (konselor) kepada
menunjukkan berbagai gejala penyimpangan individu (konseli) melalui pertemuan tatap
perilaku. yang merentang dari kategori muka atau hubungan timbal balik antar
ringan sampai dengan berat. Upaya untuk keduanya, supaya konseli mempunyai
menangani siswa yang bermasalah, kemampuan atau kecakapan melihat dan
khususnya yang terkait dengan pelanggaran menemukan masalahnya serta mempunyai
disiplin sekolah dapat dilakukan melalui dua kemampuan memecahkan masalahnya
pendekatan yaitu: (1) pendekatan disiplin sendiri.
dan (2) pendekatan bimbingan dan Masalah yang timbul dalam
konseling. kehidupan siswa di sekolah terutama
Oleh karena itu, disinilah pendekatan sekolah lanjutan beraneka ragam, salah satu
yang kedua perlu digunakan yaitu masalah yang paling sering ditemui adalah
pendekatan melalui Bimbingan dan kurang berminat pada bidang studi tertentu
Konseling. Berbeda dengan pendekatan yaitu matematika. Menurut Lerner dalam
disiplin yang memungkinkan pemberian Delphie (2009: 2), matematika disebut
sanksi untuk menghasilkan efek jera, sebagai bahasa universal karena matematika
penanganan siswa bermasalah melalui merupakan bahasa simbolis yang mampu
Bimbingan dan Konseling justru lebih melakukan pencatatan serta
mengutamakan pada upaya penyembuhan mengkomunikasikan ide-ide berkaitan
dengan menggunakan berbagai layanan dan dengan elemen-elemen dan hubungan-
2 TRIADIK
Putri, Hanifah
TRIADIK 3
Permasalahan siswa ditinjau dari bimbingan konseling dan pembelajaran matematika
4 TRIADIK
Putri, Hanifah
TRIADIK 5
Permasalahan siswa ditinjau dari bimbingan konseling dan pembelajaran matematika
6 TRIADIK
Putri, Hanifah
TRIADIK 7
Permasalahan siswa ditinjau dari bimbingan konseling dan pembelajaran matematika
k. Tidak membawa dasi/topi pada saat meminta siswa yang sudah mengerti
upacara untuk mengingat kembali dan siswa
l. Memakai baju/sepatu yang tidak yang belum mengerti untuk
sesuai mempelajari materi tersebut..
m. Baju yang dikeluarkan 2. Malas mengerjakan tugas baik di
Pada poin e sampai m guru rumah maupun disekolah.
Bimbingan Konseling biasanya memberikan Upaya yang dilakukan guru
hukuman berupa teguran, pencatatan nama, matematika : memberi himbauan
penyitaan barang, skorsing, hingga kepada siswa bahwa setiap nilai dari
pemanggilan wali kelasnya atau orang tua tugas yang mereka kerjakan akan
siswa itu sendiri jika masalah yang diambil nilai untuk diakumulasikan
ditimbulkan cukup serius bagi siswa tersebut pada nilai akhir.
atau orang lain. 3. Suka malu jika diminta untuk tampil
ke depan, tetapi bisa mengerjakan
2. MASALAH-MASALAH SISWA
jika diminta.
SERTA SOLUSINYA DALAM
Upaya yang dilakukan guru
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
matematika : memberikan dorongan
Untuk mengetahui permasalahan
kepada siswa, bahwa siswa yang
matematika, perlu dipelajari lebih dahulu
mau untuk tampil ke depan kelas
tentang masalah-masalah yang dihadapi
akan diberikan penghargaan berupa
individu. Sehingga dengan mengenal
nilai tambahan.
masalah-masalah yang dihadapi individu,
4. Suka lupa pada saat mengoperasikan
akan memudahkan untuk menentukan jenis
perhitungan bilangan.
tindakan mana yang tepat untuk
Upaya yang dilakukan guru
memecahkan masalah-masalah tersebut.
matematika : membantu siswa baik
Pada umumnya jenis-jenis masalah yang
di luar kelas maupun di dalam kelas
dihadapi individu pada pembelajaran
untuk mempelajari kembali operasi
matematika, terutama yang dihadapi murid
perhitungan tersebut.
pada SMAN 3 Bengkulu Tengah berbeda-
5. Siswa suka mengeluh jika soal yang
beda, permasalahan-permasalahan yang
diberikan lebih sulit dari contoh soal
sering terjadi tersebut diantaranya adalah :
yang diberikan.
1. Tidak memahami materi dasar.
Upaya yang dilakukan guru
Upaya yang dilakukan guru
matematika : membimbing siswa
matematika : memberikan apersepsi
yang merasa kesulitan, agar siswa
berupa permasalahan yang dimana
8 TRIADIK
Putri, Hanifah
TRIADIK 9
Permasalahan siswa ditinjau dari bimbingan konseling dan pembelajaran matematika
10 TRIADIK
Putri, Hanifah
TRIADIK 11
Permasalahan siswa ditinjau dari bimbingan konseling dan pembelajaran matematika
12 TRIADIK