You are on page 1of 12

TRIADIK,

VOLUME 17 No.1 APRIL 2018

PERMASALAHAN SISWA DITINJAU DARI BIMBINGAN KONSELING DAN


PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Fina Rahma Putri, Hanifah
Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu
Email : finarahmap@gmail.com , hanifah@unib.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan siswa yang
ditinjau dari Bimbingan Konseling dan pembelajaran matematika yang merupakan bidang studi
yang paling sering bermasalah. Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
menghasilkan data deskriptif. Sumber data utama ini dicatat melalui catatan lapangan.
Pencatatannya melalui observasi dan wawancara terhadap guru Bimbingan dan Konseling dan
guru matematika di SMAN 3 Bengkulu Tengah dengan subyek penelitian dan informan. Hasil
dari Penelitian ini adalah langkah penyelesaian yang biasanya dilakukan oleh guru Bimbingan
Konseling dan guru matematika dalam menghadapi siswa yang bermasalah. Bimbingan konseling
adalah salah satu cara atau relawan yang bertugas untuk mengatasi siswa-siswa yang bermasalah
di sekolah, karena siswa yang berada pada usia sekolah menengah merupakan usia transisi remaja
menuju dewasa, sehingga banyak sikap dan pola pikir yang masih sering berubah-ubah. Salah
satu permasalahan yang paling sering muncul adalah kecilnya nilai ujian atau kurang
berminatnya siswa pada mata pelajaran matematika. Tidak luput pada masalah-masalah siswa
pada mata pelajaran ini, sehingga diharapkan guru matematika dapat meminimalisir penyebab
permasalahan-permasalahan tersebut.

Kata kunci : Siswa yang bermasalah, Bimbingan Konseling, Pembelajaran Matematika

Absctract
The purpose of this research was to identify student problems in terms of Counseling Guidance and
mathematics learning which is the most frequently problematic fields of study. The method of this research
was a qualitative method by generating descriptive data. This data was recorded through field notes. The
record of this data was through observation and interviews with teachers of Guidance and Counseling
and mathematic at SMAN 3 Bengkulu Tengah with research subjects and informants. The results of this
study was the completion steps that are usually carried out by counseling teachers and mathematics
teachers in dealing with students who are problematic. Counseling guidance is one of the way to deal with
students who are in trouble at school, because students in middle age of school were the transition age of
adolescents to adulthood, that is why so many attitudes and mindset are still often changing. One of the
most problems that arises was the lack of test scores or the lack of interest of students in mathematics. The
conclusion is mathematics teachers can be expected to minimize the causes of these problems.
Keywords: Students problems, Counseling Guidance, Mathematics Learning

PENDAHULUAN bimbingan karena mereka masih kurang


Siswa sebagai seorang individu yang memiliki pemahaman atau wawasan tentang
sedang berada dalam proses berkembang dirinya dan lingkungan sosialnya, juga
atau menjadi (on becoming), yaitu pengalaman dalam menentukan arah
berkembang ke arah kematangan atau kehidupannya. Disamping itu terdapat
kemandirian mereka selalu melakukan kepercayaan bahwa proses perkembangan
interaksi sosial. Untuk mencapai siswa tidak selalu berlangsung secara mulus,
kematangan tersebut, siswa memerlukan atau bebas dari masalah. Dengan kata lain,

TRIADIK 1
Permasalahan siswa ditinjau dari bimbingan konseling dan pembelajaran matematika

proses perkembangan itu tidak selalu teknik yang ada. Menurut Tohirin (2015:15)
berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah secara etimologis, bimbingan dan konseling
dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang terdiri atas dua kata yaitu “bimbingan” dan
dianut. Perkembangan siswa tidak lepas dari “konseling”. Bimbingan merupakan
pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis terjemahan dari kata “guidance” berarti
maupun sosial. Sifat yang melekat pada bantuan atau tuntutan; tetapi tidak semua
lingkungan adalah perubahan. Apabila bantuan atau tuntutan yang diberikan
perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, seseorang kepada orang lain. Selanjutnya,
atau di luar jangkauan kemampuan, maka istilah “konseling” yang berasal dari bahasa
akan melahirkan kesenjangan perkembangan Inggris “counseling” di dalam kamus artinya
perilaku siswa, seperti terjadinya stagnasi dikaitkan dengan kata “counsel” yang
(kemandegan) perkembangan, masalah- mempunyai beberapa arti yaitu nasihat,
masalah pribadi, sosial atau penyimpangan anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar
perilaku. pikiran. Bimbingan dan konseling
Di sekolah sangat mungkin ditemukan siswa merupakan proses bantuan yang diberikan
yang yang bermasalah, dengan oleh pembimbing (konselor) kepada
menunjukkan berbagai gejala penyimpangan individu (konseli) melalui pertemuan tatap
perilaku. yang merentang dari kategori muka atau hubungan timbal balik antar
ringan sampai dengan berat. Upaya untuk keduanya, supaya konseli mempunyai
menangani siswa yang bermasalah, kemampuan atau kecakapan melihat dan
khususnya yang terkait dengan pelanggaran menemukan masalahnya serta mempunyai
disiplin sekolah dapat dilakukan melalui dua kemampuan memecahkan masalahnya
pendekatan yaitu: (1) pendekatan disiplin sendiri.
dan (2) pendekatan bimbingan dan Masalah yang timbul dalam
konseling. kehidupan siswa di sekolah terutama
Oleh karena itu, disinilah pendekatan sekolah lanjutan beraneka ragam, salah satu
yang kedua perlu digunakan yaitu masalah yang paling sering ditemui adalah
pendekatan melalui Bimbingan dan kurang berminat pada bidang studi tertentu
Konseling. Berbeda dengan pendekatan yaitu matematika. Menurut Lerner dalam
disiplin yang memungkinkan pemberian Delphie (2009: 2), matematika disebut
sanksi untuk menghasilkan efek jera, sebagai bahasa universal karena matematika
penanganan siswa bermasalah melalui merupakan bahasa simbolis yang mampu
Bimbingan dan Konseling justru lebih melakukan pencatatan serta
mengutamakan pada upaya penyembuhan mengkomunikasikan ide-ide berkaitan
dengan menggunakan berbagai layanan dan dengan elemen-elemen dan hubungan-

2 TRIADIK
Putri, Hanifah

hubungan kuantitas. Ruang lingkup KAJIAN PUSTAKA


matematika meliputi pengoprasian 1. SISWA YANG BERMASALAH
perhitungan, pengukuran, aritmetika, Menurut Dalyono (2009:260)
kalkulasi, geometri dan aljabar. Matematika seorang siswa dikategorikan sebagai anak
dianggap sebagai pelajaran yang sulit karena yang bermasalah apabila ia menunjukkan
para pelajar sudah menjudge bahwa gejala-gejala penyimpangan dari perilaku
matematika itu sulit dan rumit karena selalu yang lazim dilakukan oleh anak-anak pada
berhubungan dengan angka, rumus dan umumnya. Penyimpangan perilaku ada yang
hitung-menghitung. Mereka pun tidak sederhana, ada juga yang ekstrim.
berniat untuk mempelajarinya, kecuali Penyimpangan perilaku yang sederhana
karena tuntutan materi. Pemikiran awal semisal; mengantuk, suka menyendiri,
seseorang yang seperti itu jelas akan kadang terlambat datang, sedangkan ekstrim
memengaruhi terhadap penguasaan ialah semisal sering membolos, memeras
matematika seseorang karena sebelumnya teman-temannya, ataupun tidak sopan
sudah ada rasa takut tidak bisa memahami kepada orang lain juga kepada gurunya.
pelajaran matematika dan malas. Mereka Menurut Danim (2014:206),
sudah terlebih dahulu tidak tertarik dengan beberapa alasan yang membuat siswa
matematika sebelum mencobanya. Pada bersikap diantaranya adalah :
permasalahan di atas, akan diambil sampel a. Mendapatkan perhatian
satu sekolah yaitu SMAN 3 Bengkulu Jika tujuan sikap seorang siswa
Tengah sebagai salah satu sekolah yang adalah untuk mendapatkan perhatian,
akan diambil informasi mengenai siswa- guru biasanya merasa jengkel dan
siswanya yang bermasalah terganggu.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat b. Kekuasaan.
disimpulkan rumusan masalah dari penelitian ini Siswa yang bertujuan membuat
adalah : salahnya adalah untuk membuat
1. Apa saja masalah-masalah siswa di orang melakukan apa yang mereka
sekolah serta solusinya dalam perintahkan atau keinginan untuk
bimbingan dan konseling pada tidak melakukan apa yang orang lain
SMAN 3 Bengkulu Tengah? perintahkan, biasanya membuat guru
2. Apa saja masalah-masalah siswa secara terus-menerus ditantang,
serta solusinya pada pembelajaran marah, dan ingin membalas.
matematika pada SMAN 3 Bengkulu c. Balas dendam
Tengah? Kepercayaan yang dianut oleh
beberapa anak bahwa mereka merasa

TRIADIK 3
Permasalahan siswa ditinjau dari bimbingan konseling dan pembelajaran matematika

penting hanya pada saat mereka banyak masalah – masalah di sekolah


dapat menyakiti orang lain terutama pada siswa itu sendiri yang tidak
sebagaimana orang lain tersebut dapat diselesaikan dengan pengajaran oleh
menyakiti mereka. Mereka yang guru biasa di sekolah, untuk menyelesaikan
biasanya disakiti sengaja atau tanpa masalah pada setiap siswa di sekolah sangat
sengaja oleh sesamanya akan di perlukan Bimbingan dan Konseling, tapi
melakukan balas dendam agar sebelum itu agar Bimbingan dan Konseling
mereka mendapatkan kepuasan atas dapat terlaksana dengan baik, salah satu
sikap mereka tersebut. syarat yang perlu dan mutlak adalah di
d. Menarik diri. kuasainya pengertian yang tepat mengenai
Siswa yang sangat putus asa adalah Bimbingan dan Konseling itu oleh semua
dengan cara menarik diri. Daripada personil sekolah yang terlibat dalam
memberikan respon terhadap kegiatan pelayanan Bimbingan dan
ketidakadilan yang dirasakan mereka Konseling.
sewaktu berhadapan dengan orang Menurut Tohirin (2015: 36)
lain, para siswa yang mempunyai pelayanan Bimbingan dan Konseling
kecenderungan menarik diri akan khususnya di sekolah dan madrasah
menyerah. Tujuan mereka hanyalah memiliki beberapa fungsi, yaitu :
menghindari penolakan yang lebih 1) Fungsi pencegahan
jauh dari gurunya dan memilik untuk Pelayanan bimbingan dan konseling
menampakkan diri sangat bodoh atau dimaksudkan untuk mencegah
seperti orang yang tidak dapat timbulnya masalah pada diri siswa
diandalkan sehingga mereka sehingga mereka terhindar dari
berharap akan dibiarkan sendirian. berbagai masalah yang dapat
menghambat perkembangannya,
2. BIMBINGAN KONSELING seperti kesulitan belajar, kekurangan
Bimbingan dan konseling (BK) informasi, masalah sosial dan
adalah proses bantuan atau pertolongan yang sebagainya.
diberikan oleh pembimbing (konselor) 2) Fungsi pemahaman
kepada individu (konseli) melalui pertemuan Pelayanan bimbingan dan konseling
tatap muka atau hubungan timbal balik dilaksanakan dalam rangka
antara keduanya, agar konseli memiliki memberikan pemahaman tentang diri
kemampuan atau kecakapan melihat dan klien atau siswa beserta
menemukan masalahnya serta mampu pemahamannya dan juga
memecahkan masalahnya sendiri. Sangat lingkungannya oleh klien itu sendiri

4 TRIADIK
Putri, Hanifah

dan oleh pihak-pihak yang 8) Fungsi perbaikan


membantunya (pembimbing). Pelayanan bimbingan dan konseling
3) Fungsi pengentasan. diberikan kepada siswa untuk
Upaya yang dilakukan untuk mencegah masalah-masalah yang
mengatasi permasalahan melalui dihadapi siswa.
pelayanan bimbingan dan konseling. 9) Fungsi advokasi
4) Fungsi pemeliharaan. Membantu siswa memperoleh
Memelihara segala sesuatu yang baik pembelaan atas hak dan
(positif) yang ada pada diri individu kepentingannya yang kurang
(siswa), baik hal itu merupakan mendapatkan perhatian.
pembawaan maupun hasil-hasil
pengembangan yang telah dicapai 3. PEMBELAJARAN MATEMATIKA
selama ini. Menurut pendapat Bramasti (2012:
5) Fungsi penyaluran 110) matematika adalah pengkajian logis
Bentuk-bentuk bimbingan konseling mengenai bentuk, susunan, besaran, dan
yang berkaitan pada fungsi ini adalah konsep-konsep yang berkaitan. Matematika
: (1) pemilihan sekolah lanjutan; (2) seringkali dikelompokkan ke dalam tiga
memperoleh sekolah yang tepat; (3) bidang aljabar, analisis, dan geometri,
penyusunan program belajar; (4) walaupun demikian tidak dapat dibuat
pengembangan bakat dan minat; (5) pembagian yang jelas karena cabang –
perencanaan karier. cabang ini telah bercampur baur.
6) Fungsi penyesuaian Selanjutnya pembelajaran matematika itu
Pelayanan bimbingan dan konseling sendiri, menurut Hamzah (2014:65)
membantu siswa memperoleh pembelajaran matematika adalah proses
penyesuaian diri secara baik dengan yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk
lingkungannya (terutama lingkungan menciptakan suasana lingkungan
sekolah dan madrasah bagi para memungkinkan seseorang melaksanakan
siswa) kegiatan belajar matematika, dan proses
7) Fungsi pengembangan. tersebut berpusat pada guru mengajar
Pelayanan bimbingan dan konseling matematika dengan melibatkan partisipasi
diberikan kepada siswa untuk aktif peserta didik di dalamnya.
membantu para siswa dalam Pembelajaran matematika harus
mengembangkan keseluruhan memberikan peluang kepada siswa untuk
potensinya secara terarah. berusaha dan mencari pengalaman tentang
matematika.

TRIADIK 5
Permasalahan siswa ditinjau dari bimbingan konseling dan pembelajaran matematika

Pembelajaran matematika kualitatif menghasilkan data deskriptif


merupakan proses interaksi antara guru dan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
siswa yang melibatkan pengembangan pola orang-orang dan perilaku yang dapat
berfikir dan mengolah logika pada suatu diamati. Menurut Lofland dalam Lexy J.
lingkungan belajar, yang sengaja diciptakan Moleong (2007 : 157), sumber data utama
oleh guru dengan berbagai metode agar dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata,
program belajar matematika tumbuh dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan
berkembang secara optimal dan siswa dapat seperti dokumen dan lain-lain. Dalam
melakukan kegiatan belajar secara efektif penelitian ini, sumber data yang digunakan :
dan efisien. Meskipun pembelajaran Kata-kata dan tindakan merupakan sumber
matematika dianggap memiliki tingkat data utama. Sumber data utama ini dicatat
kesulitan yang tinggi, namun setiap orang melalui catatan lapangan. Pencatatannya
harus dan mampu untuk mempelajarinya melalui observasi dan wawancara terhadap
karena matematika merupakan kunci dan guru BK dan guru matematika di SMAN 3
sarana dalam memecahkan masalah Bengkulu Tengah dengan subyek penelitian
kehidupan sehari-hari. dan informan.
Pola belajar yang salah serta
kesulitan siswa dalam mengerjakan soal dan HASIL
permasalahan yang berkaitan dengan Masing-masing siswa memiliki
matematika, membuat matematika terasa karakteristik pribadi yang unik dan terdapat
sulit dan menakutkan. Padahal, semua itu perbedaan individual diantara mereka,
dapat teratasi dengan cara mempelajari dan seperti dalam aspek kecerdasan, emosi,
memahami konsep matematika dengan baik sosiabilitas, sikap dan lain sebagainya. Maka
dan benar. Keberhasilan sebuah tidak jarang terjadi masalah yang dialami
pembelajaran tidak hanya di wujudkan siswapun berbeda. Berkenaan dengan
dalam sebuah hasil prestasi siswa di sekolah, masalah-masalah yang dihadapi siswa itu
namun pembelajaran yang berhasil adalah berbeda-beda maka diperlukan pendekatan-
pembelajaran yang mampu mengembangkan pendekatan melalui bimbingan dan
apa yang telah dipelajari di sekolah dan konseling. Salah satu permasalahan di
mengaplikasikan ke dalam kehidupan sekolah yang paling sering terjadi adalah
sehari-hari. kurang berminat pada bidang studi tertentu
yaitu matematika. Oleh karena itu, akan
METODE PENELITIAN dijelaskan apa saja permasalahan siswa di
Jenis penelitian yang digunakan SMAN 3 Bengkulu Tengah serta solusi
adalah penelitian kualitatif. Penelitian

6 TRIADIK
Putri, Hanifah

penyelesaiannya dilihat dari sisi Bimbingan individu dalam mencapai tujuan


Konseling dan pembelajaran matematika. akademik yang diharapkan.
b. Kurang berminat pada bidang studi
1. MASALAH-MASALAH SISWA DI tertentu
SEKOLAH SERTA SOLUSINYA Upaya yang dilakukan oleh guru BK :
DALAM BIMBINGAN Ini akan dibahas lebih rinci pada
DAN KONSELING penjelasan di bawah, bidang studi
Untuk mengetahui jenis-jenis yang paling sering bermasalah adalah
bimbingan, perlu dipelajari lebih dahulu matematika. Pada permasalahan ini,
tentang masalah-masalah yang dihadapi guru BK biasanya juga menggunakan
individu. Sehingga dengan mengenal bimbingan akademik kepada siswa.
masalah-masalah yang dihadapi individu, c. Bentrok dengan guru
akan memudahkan untuk menentukan jenis Upaya yang dilakukan oleh guru BK :
bimbingan mana yang tepat untuk Bimbingan sosial merupakan bimbingan
memecahkan masalah-masalah tersebut. untuk membantu para individu dalam

Pada umumnya jenis-jenis masalah yang memecahkan masalah-masalah social


pribadi. Bimbingan ini diberikan agar
dihadapi individu, terutama yang dihadapi
siswa dapat lebih menghormati orang
murid pada SMAN 3 Bengkulu Tengah
yang lebih tua darinya.
berbeda-beda, permasalahan-permasalahan
d. Bertengkar
yang sering terjadi tersebut diantaranya
Upaya yang dilakukan oleh guru BK :
adalah :
Bimbingan sosial merupakan bimbingan
a. Prestasi belajar rendah
untuk membantu para individu dalam
Upaya yang dilakukan oleh guru BK :
memecahkan masalah-masalah social
Bimbingan akademik berfungsi untuk pribadi. Bimbingan ini diberikan agar
mengembangkan suasana belajar siswa dapat memecahkan masalahnya dan
mengajar yang kondusif agar terhindar bersikap toleran kepada sesamanya.
dari kesulitan belajar, e. Melanggar tata tertib
mengembangkan cara belajar yang f. Membolos
efektif, membantu individu agar g. Terlambat masuk sekolah
sukses dalam belajar dan agar mampu h. Mulai mengenal suka dengan lawan
menyesuaikan diri terhadap semua jenisnya sehingga menjalin hubungan
tuntutan program/ pendidikan. Dalam “pacaran”.
bimbingan akademik, para i. Merokok
pembimbing berupaya memfasilitasi j. Membawa handphone (peraturan
sekolah tidak membawa Handphone)

TRIADIK 7
Permasalahan siswa ditinjau dari bimbingan konseling dan pembelajaran matematika

k. Tidak membawa dasi/topi pada saat meminta siswa yang sudah mengerti
upacara untuk mengingat kembali dan siswa
l. Memakai baju/sepatu yang tidak yang belum mengerti untuk
sesuai mempelajari materi tersebut..
m. Baju yang dikeluarkan 2. Malas mengerjakan tugas baik di
Pada poin e sampai m guru rumah maupun disekolah.
Bimbingan Konseling biasanya memberikan Upaya yang dilakukan guru
hukuman berupa teguran, pencatatan nama, matematika : memberi himbauan
penyitaan barang, skorsing, hingga kepada siswa bahwa setiap nilai dari
pemanggilan wali kelasnya atau orang tua tugas yang mereka kerjakan akan
siswa itu sendiri jika masalah yang diambil nilai untuk diakumulasikan
ditimbulkan cukup serius bagi siswa tersebut pada nilai akhir.
atau orang lain. 3. Suka malu jika diminta untuk tampil
ke depan, tetapi bisa mengerjakan
2. MASALAH-MASALAH SISWA
jika diminta.
SERTA SOLUSINYA DALAM
Upaya yang dilakukan guru
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
matematika : memberikan dorongan
Untuk mengetahui permasalahan
kepada siswa, bahwa siswa yang
matematika, perlu dipelajari lebih dahulu
mau untuk tampil ke depan kelas
tentang masalah-masalah yang dihadapi
akan diberikan penghargaan berupa
individu. Sehingga dengan mengenal
nilai tambahan.
masalah-masalah yang dihadapi individu,
4. Suka lupa pada saat mengoperasikan
akan memudahkan untuk menentukan jenis
perhitungan bilangan.
tindakan mana yang tepat untuk
Upaya yang dilakukan guru
memecahkan masalah-masalah tersebut.
matematika : membantu siswa baik
Pada umumnya jenis-jenis masalah yang
di luar kelas maupun di dalam kelas
dihadapi individu pada pembelajaran
untuk mempelajari kembali operasi
matematika, terutama yang dihadapi murid
perhitungan tersebut.
pada SMAN 3 Bengkulu Tengah berbeda-
5. Siswa suka mengeluh jika soal yang
beda, permasalahan-permasalahan yang
diberikan lebih sulit dari contoh soal
sering terjadi tersebut diantaranya adalah :
yang diberikan.
1. Tidak memahami materi dasar.
Upaya yang dilakukan guru
Upaya yang dilakukan guru
matematika : membimbing siswa
matematika : memberikan apersepsi
yang merasa kesulitan, agar siswa
berupa permasalahan yang dimana

8 TRIADIK
Putri, Hanifah

bersemangat dalam menyelesaikan Upaya yang dilakukan guru


soal-soal yang diberikan. matematika : memberikan berbagai
6. Untuk siswa yang terbiasa soal dengan taraf kesulitan yang
mengikuti jam belajar tambahan di berbeda-beda serta memberikan soal
luar sekolah, biasanya mendapatkan yang lebih kepada pemecahan
rumus cepat dalam menyelesaikan masalah dan menemukan konsepnya
soal, namun ketika guru agar siswa tidak hanya dapat
memberikan pembelajaran mengerjakannya tetapi juga
mengenai proses/prosedur dengan memahami konsep pembelajaran
langkah-langkah penyelesaian soal tersebut.
tersebut, siswa enggan untuk 9. Ada beberapa anak yang cepat
mengikutinya. namun ada juga yang lambat dalam
Upaya yang dilakukan guru mengerti dan memahami materi.
matematika : meminta siswa untuk Upaya yang dilakukan guru
mengikuti pembelajaran dan matematika : memberikan soal
memberi tahu siswa bahwa belajar kepada siswa yang lebih cepat
bukan tentang hasil tetapi memahami ketika materi telah
bagaimana proses untuk dijelaskan, dan menjelaskan secara
mennemukan hasil tersebut. rinci kembali kepada siswa yang
7. Tidak terbiasa untuk mengulang lambat dalam memahami materi.
kembali materi yang telah dipelajari
, sehingga siswa jika diminta untuk PEMBAHASAN
mengingat kembali akan sering Jika di atas, sudah memaparkan
lupa. langkah-langkah penyelesaian yang selama
Upaya yang dilakukan guru ini dilakukan oleh guru Bimbingan
matematika : memberikan tugas Konseling dan guru pembelajaran
kepada siswa di rumah agar siswa matematika di dalam menangani anak-anak
terbiasa untuk mengulang kembali yang bermasalah, berikut ini penanganan
materi-materi tersebut. siswa yang bermasalah menurut ahli,
8. Siswa dapat menyelesaikan soal diantaranya :
dengan baik ketika pembelajaran,
namun tidak dapat 1. SOLUSI DARI MASALAH-
menyelesaikannya ketika MASALAH SISWA DI SEKOLAH
ulangan/evaluasi di kelas. DALAM BIMBINGAN
DAN KONSELING

TRIADIK 9
Permasalahan siswa ditinjau dari bimbingan konseling dan pembelajaran matematika

Bimbingan dan Konseling terhadap 3. Masalah (kasus) berat,seperti:


siswa bermasalah tetap masih menjadi gangguan emosional berat, kecanduan
perhatian. Dalam hal ini, perlu diingat alkohol dan narkotika, pelaku
bahwa tidak semua masalah siswa harus kriminalitas, siswa hamil, percobaan
ditangani oleh guru BK (konselor). Dalam bunuh diri, perkelahian dengan senjata
hal ini, Sofyan S. Willis (2004: 31) tajam atau senjata api. Kasus berat
mengemukakan tingkatan masalah berserta dilakukan referal (alihtangan kasus)
mekanisme dan petugas yang kepada ahli psikologi dan psikiater,
menanganinya, sebagaimana tampak dalam dokter, polisi, ahli hukum yang
bagan berikut : sebelumnya terlebih dahulu dilakukan
1. Masalah (kasus) ringan, seperti: kegiatan konferensi kasus.
membolos, malas, kesulitan belajar Menurut Dalyono (2009:251) ada
pada bidang tertentu, berkelahi dengan beberapa langkah penangan yang dilakukan
teman sekolah, bertengkar, minum oleh guru Bimbingan Konseling kepada
minuman keras tahap awal, anak yang bermasalah, diantaranya adalah :
berpacaran, mencuri kelas ringan. a. Identifikasi kasus
Kasus ringan dibimbing oleh wali Identifikasi kasus merupakan langkah
kelas dan guru dengan berkonsultasi awal untuk menemukan peserta didik
kepada kepala sekolah (konselor/guru yang diduga memerlukan layanan
pembimbing) dan mengadakan bimbingan dan konseling, beberapa
kunjungan rumah. pendekatan yang dapat dilakukan
2. Masalah (kasus) sedang, seperti: untuk mendeteksi peserta didik yang
gangguan emosional, berpacaran, diduga mebutuhkan layanan
dengan perbuatan menyimpang, bimbingan dan konseling
berkelahi antar sekolah, kesulitan b. Identifikasi Masalah
belajar, karena gangguan di keluarga, Langkah ini merupakan upaya untuk
minum minuman keras tahap memahami jenis, karakteristik
pertengahan, mencuri kelas sedang, kesulitan atau masalah yang dihadapi
melakukan gangguan sosial dan peserta didik.
asusila. Kasus sedang dibimbing oleh c. Diagnosis
guru BK (konselor), dengan Diagnosis merupakan upaya untuk
berkonsultasi dengan kepala sekolah, menemukan faktor-faktor penyebab
ahli/profesional, polisi, guru dan atau yang melatarbelakangi timbulnya
sebagainya. Dapat pula masalah peserta didik.
mengadakankonferensi kasus.

10 TRIADIK
Putri, Hanifah

d. Prognosis 5. Merasa tidak nyaman jika kurang


Langkah ini dilakukan untuk mengetahui
memperkirakan apakah masalah yang 6. Mencerminkan komitmen pada
dialami peserta didik masih mungkin pekerjaan mereka.
untuk diatasi serta menentukan 7. Belajar dari berbagai model
berbagai alternatif pemecahannya, 8. Menikmati pekerjaan dan siswa
e. Treatment mereka.
Langkah ini merupakan upaya untuk Selanjutnya menurut Dalyono (2009:
melaksanakan perbaikan atau 266) langkah-langkah yang perlu diambil
penyembuhan atas masalah yang dalam mengatasi siswa yang bermasalah,
dihadapi klien, berdasarkan pada adalah :
keputusan yang diambil dalam a. Memanggil dan menerima siswa
langkah prognosis. yang bermasalah dengan penuh kasih
f. Evaluasi dan Follow Up sayang.
Cara manapun yang ditempuh, b. Dengan wawancara yang dialogis
evaluasi atas usaha pemecahan diusahakan dapat ditemukannya
masalah seyogyanya tetap dilakukan sebab-sebab utama yang
untuk melihat seberapa pengaruh menimbulkan masalah.
tindakan bantuan (treatment) yang c. Memahami keberadaan siswa dengan
telah diberikan terhadap pemecahan sedalam-dalamnya.
masalah yang dihadapi peserta didik. d. Menunjukkan cara penyelesaian
masalah yang tepat untuk
2. SOLUSI DARI MASALAH- direnungkan oleh anak kemudian
MASALAH SISWA DI SEKOLAH untuk dikerjakan.
DALAM PEMBELAJARAN e. Menemukan segi kelebihan anak
MATEMATIKA agar kelebihan itu diaktualisir guru
Menurut Danim (2014: 248) guru mengatasi kekurangannya.
yang baik bercirikan seperti berikut : f. Menanamkan nilai-nilai spiritual
1. Memiliki kesadaran akan tujuan yang benar.
2. Memiliki harapan akan keberhasilan
bagi semua siswa KESIMPULAN
3. Mentolerir ambiguitas Bimbingan konseling adalah salah
4. Menunjukkan kemauan beradaptasi satu cara atau relawan yang bertugas untuk
dan berubah untuk memenuhi mengatasi siswa-siswa yang bermasalah di
kebutuhan siswa sekolah, karena siswa yang berada pada usia

TRIADIK 11
Permasalahan siswa ditinjau dari bimbingan konseling dan pembelajaran matematika

sekolah menengah merupakan usia transisi DAFTAR PUSTAKA


remaja menuju dewasa, sehingga banyak Bramasti, Rully. 2012. Kamus Matematika.
Surakarta : Aksarra.
sikap dan pola pikir yang masih sering
Danim, Sudarwan dan Khairil. 2014.
berubah-ubah. Salah satu permasalahan Psikologi Pendidikan. Bandung :
yang paling sering muncul adalah kecilnya Alfabeta
nilai ujian atau kurang berminatnya siswa Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan.
Jakarta : Rineka Cipta
pada mata pelajaran matematika. Tidak Delphie, Bandi. 2009. Matematika Untuk
luput pada masalah-masalah siswa pada Anak Berkebutuhan Khusus. Sleman:
mata pelajaran ini, sehingga diharapkan guru PT Intan Sejati Klaten
Hamzah, Ali dan Muhlisraini. 2014.
matematika dapat meminimalisir penyebab
Perencanaan dan Strategi
permasalahan-permasalahan tersebut. Pembelajaran Matematika. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
SARAN
Penelitian Kualitatif. Bandung :
Untuk program bimbingan dan Remaja Karya
pengajar di sekolah peranan guru sangat Sofyan S. Willis. 2004. Konseling
diutamakan, karena guru adalah seorang Individual; Teori dan Praktek.
Bandung: Alfabeta
pendidik, pengajar dan membimbing Tohirin. 2015. Bimbingan dan Konseling di
siswa,untuk menjadi orang yang berilmu dan Sekolah dan Madrasah. Jakarta :
orang yang memiliki tingkah laku yang baik, Raja Grafindo Persada

guru juga menjadi panutan para siswa untuk


mendapatkan ilmu di sekolah. Guru harus
memberikan ilmu dan mengajar dengan
sabar, ikhlas dan mengutamakan
kepentingan para siswa di atas kepentingan
pribadinya.

12 TRIADIK

You might also like