You are on page 1of 9

KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DI SMP

Margaretha Junita, Edy Yusmin, Dede Suratman


Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak
Email: martharetha8juni93@gmail.com

Abstract
This research aimed to find out what were the difficulties of students in solving word
problems of linear equations one variable subject matter and what were the factors
that cause students to experience these difficulties in grade VII SMP Negeri 15
Pontianak. The research method that used was a descriptive method with a case
study. The subjects of this study were students of grade VII A who were then taken by
six students, consisting of each of the two students with high, medium and lower
levels of ability. Data collection that used were written test and direct communication
with the interview. Based on the results of data analysis known that difficulties
include difficulties in changing everyday sentences on word questions into
mathematical sentences, difficulties in making mathematical models to solve
problems, difficulties in finding ways and steps to answer questions, and difficulties
in performing exspression operations. The causes factors included lack of mastery of
the material, lack of student perseverance in learning, and students lacking training
in word problems in one variable linear equation subject matter.

Keywords: Cause Factors, Learning Difficulties, Word Problems

PENDAHULUAN
Matematika adalah salah satu cabang kesulitan yang dialami siswa dapat terlihat
keilmuan yang dapat berdiri sendiri, tumbuh dalam proses pemecahan masalah
dan berkembang mandiri serta terkait dengan matematika. Berkaitan dengan hal ini
cabang keilmuan lainnya. Matematika penelusuran kesalahan siswa dalam
berfungsi mengembangkan kemampuan menyelesaikan soal dapat dilakukan untuk
berhitung, mengukur, yang diperlukan dalam mendeteksi kesulitan siswa dalam
kehidupan sehari-hari, juga mampu berfungsi mempelajari matematika.
“mengembangkan kemampuan Kesulitan berarti kesukaran, kesusahan,
mengkomunikasikan gagasan melalui model keadaan atau sesuatu yang sulit. Menurut
matematika yang berupa kalimat dan Hallahan dkk (dalam Zubaidah Amir, 2016:
persamaan matematika, diagram, grafik dan 186) kesulitan belajar adalah suatu gangguan
tebel.” (Depdikbud, 1994) dalam satu atau lebihdari proses psikologis
Matematika merupakan salah satu mata dasar yang mencakup pemahaman dan
pelajaran yang di ajarkan pada setiap jenjang pengguanaan bahasa ujaran atau tulisan.
pendidikan khususnya sekolah menengah Gangguan tersebut menampakkan diri dalam
pertama, banyak siswa beranggapan bahwa bentuk kesulitan mendengarkan, berfikir,
pelajaran matematika membosankan dan berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau
tidak menarik, ini disebabkan karena berhitung.
pelajaran matematika dirasakan sukar dan Menurut Subini (2012:57-58) kesulitan
rumit. Kenyataan ini adalah persepsi yang belajar merupakan suatu kondisi dimana
negatif terhadap matematika. Kesulitan- kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak

1
sesuai dengan kriteria standar yang telah siswa ini disebabkan kurangnya pemahaman
ditetapkan, baik berbentuk sikap, siswa pada kalimat soal cerita, yaitu siswa
pengetahuan, maupun keterampilan. Proses sulit dalam menentukan apa yang diketahui
belajar mengajar ditandai dengan adanya dan yang ditanyakan dalam soal, sehingga
hambatan untuk mencapai hasil belajar yang siswa kesulitan dalam membuat model
lebih baik. Cooney (dalam Yusmin, 1995:18) matematika, kemudian siswa kesulitan dalam
menyatakan kesulitan siswa mempelajari menentukan rumus apa yang harus ia
matematika diklasifikasikan kedalam tiga gunakan untuk menjawab soal, dan siswa
jenis kesulitan, yaitu kesulitan dalam kesulitan dalam menyelesaikan model
menggunakan konsep, kesulitan dalam matematika.
menggunakan prinsip, kesulitan dalam Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
menyelesaikan masalah verbal. Animan (1998) terhadap siswa kelas VI SD
Kenyataan di sekolah menunjukkan ditemukan bahwa kesalahan siswa dalam
rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap meyelesaikan soal-soal matematika
matematika, tercermin dari rendahnya hasil berbentuk cerita pada materi operasi aljabar
belajar siswa. Penyebab rendahnya hasil diantaranya disebabkan oleh:
belajar siswa, antara lain disebabkan siswa 1. Siswa tidak mengerti apa yang dibaca.
banyak mengalami kesalahan dalam 2. Siswa tidak dapat mengubah soal berbentu
menyelesaikan soal matematika, khususnya cerita menjadi model atau kalimat
pada soal cerita dalam materi persamaan matematika.
linear satu variabel. Berdasarkan wawancara Kesalahan lainnya adalah siswa tidak
dengan Ibu Margaretha Kumiang, S.Pd memahami prinsip-prinsip apa yang terlibat
selaku guru mata pelajaran matematika yang dalam masalah tersebut yang lebih dalam,
dilakukan pada tanggal 3 September 2016 juga tidak memahami konsep yang terkait.
bahwa siswa mendapatkan hasil ulangan≥ 75 Prinsip hanya dihafalkan, tanpa tahu makna
pada materi persamaan linear satu variabel dan relasi antar konsepnya. Untuk itu
ada 5 orang, sedangkan yang nilainya <75 pemecahannya pun harus bertahap, dari
sebanyak 24 orang. Untuk memperkuat hasil konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang
wawancara, peneliti melakukan observasi membentuk struktur tersebut.
langsung di kelas VIII SMP Negeri 15 Kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan
Pontianak. Peneliti memberikan beberapa siswa diduga siswa mengalami kesulitan
soal cerita pada materi persamaan linear satu dalam menyelesaikan soal cerita pada materi
variabel dan meminta semua siswa persamaan linear satu variabel, yaitu
mengerjakannya dikertas. Dan hasil dari kesulitan dalam memahami dan menerapkan
jawaban yang mereka kerjakan tersebut prinsip. Hal ini terjadi karenatidak
menunjukkan masih banyak siswa yang memahami konsep dasar yang melandasi atau
melakukan kesalahan dalam menjawab soal. termuat dalam prinsip tersebut. Siswa yang
Ini terlihat dari hasil prariset yang telah tidak memahami konsep yang digunakan
peneliti lakukan yang berupa soal cerita untuk mengembangkan prinsip sebagai suatu
sebagai berikut. butir pengetahuan dasar, pasti mengalami
“Umur ibu 3 kali umur anaknya. kesulitan dalam memahami dan
Selisih umur mereka adalah 26 tahun. menggunakan prinsip.
Tentukanlah umur masing-masing.” Kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh
Soal tersebut masih banyak sekali siswa siswa yang berkemampuan bawah saja tetapi
melakukan kesalahan dalam menjawab soal, siswa yang berkemampuan rata-rata bahkan
kebanyakan dari mereka hanya menjawab tinggi juga bisa mengalami kesulitan belajar
dengan mengoperasikan apa yang diketahui, yang ditandai banyaknya kesalahan yang
yaitu hanya dengan mengalikan atau dilakukan. Artinya kesulitan belajar dapat
membagi selisih umur dengan angka 3 yang dialami oleh siapa saja, maka bukanlah suatu
ada pada soal. Kesalahan yang dilakukan hal yang mustahil jika di dalam tiap kelas

2
akan terdapat beberapa siswa yang persamaan linear satu variabel di kelas VII
mengalami kesuitan belajar. SMP Negeri 15Pontianak. Adapun tujuan
Tentu saja banyak faktor yang diduga khusus penelitian ini adalah (1)Untuk
menjadi penyebab kesulitan siswa dalam mengungkapkan kesulitan-kesulitan siswa
mempelajari matematika. Faktor tersebut dalam menyelesaikan soal cerita pada materi
dapat berasal dari dalam diri siswa maupun persamaan linear satu variabel. (2) Untuk
dari luar diri siswa. Widdiharto (2008: 11) mendeskripsikan faktor-faktor yang
mengemukakan sumber kesulitan siswa menyebabkan siswa mengalami kesulitan
dalam belajar matematika yang berasal dari dalam menyelesaikan soal cerita pada materi
dalam diri dapat disebabkan oleh faktor persamaan linear satu variabel.
biologis ataupun psikologis, dan dari luar diri Penelitian ini diharapkan dapat
siswa dapat berasal dari faktor keluarga, memberikan manfaat secara teoritis maupun
keadaan lingkungan dan masyarakat. praktis bagi siswa maupun guru dalam
Menurut Johnson dan Myklebust (dalam mengatasi kesulitan belajar dalam
Parni, 2014), “matematika itu sendiri pada menyelesaikan soal cerita khususnya pada
hakikatnya adalah simbolis”. Oleh karena itu, materi persamaan linear satu variabel.
dibutuhkan kecerdasan dalam membaca dan Menurut Hans Freudental, matematika
memahami soal cerita hingga siswa dapat merupakan aktivitas insani dan harus
mengubahnya ke bentuk model matematika. dikaitkan dengan realitas. Dengan demikian,
Hal ini merupakan kesulitan tersendiri bagi matematika merupakan cara berpikir logis
siswa karena dibutuhkan pemahaman soal yang dipresentasikan dalam bilangan, ruang,
yang mendalam dalam memecahkan soal- dan bentuk dengan aturan-aturan yang telah
soal tersebut. Jika kesulitan ini tidak segera ada yang tak lepas dari aktivitas insani
diatasi maka akan menghambat proses belajar tersebut. Pada hakikatnya, matematika tidak
mengajar siswa itu sendiri dan akhirnya dapat terlepas dari kehidupan sehari-hari. Semua
mengakibatkan prestasi belajar siswa masalah kehidupan yang membutuhkan
semakin menurun. pemecahan secara cermat dan teliti mau tidak
Berdasarkan uraian diatas masih banyak mau harus berpaling kepada matematika
siswa yang mengalami kesulitan dalam (Zubaidah Amir, 2016:9).
menyelesaikan soal cerita pada materi Belajar marupakan kegiatan setiap orang.
persamaan linear satu variabel dan belum Seseorang dikatakan belajar bila dapat
dapat mencapai hasil yang diharapkan. diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu
Dengan memperhatikan fakta-fakta tersebut, proses kegiatan yang mengakibatkan
penulis telah melakukan penelitian agar dapat perubahan tingkah laku. Kegiatan atau usaha
mengungkapkan lebih lanjut mengenai untuk mencapai perubahan tingkah laku
kesulitan-kesulitan belajar siswa dan faktor- sendiri merupakan hasil belajar. Menurut
faktor penyebab kesulitan siswa dalam Muhibbin (2004:68) belajar adalah tahapan
menyelesaikan soal cerita pada meteri perubahan seluruh tingkah laku individu yang
persamaan linear satu variabledi kelas VII relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan
SMP Negeri 15 Pontianak. interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
Masalah Penelitian proses kognitif.
Berdasarkan latar belakang, maka masalah Dalam kegiatan pembelajaran matematika
umum dalam penelitian ini adalah di sekolah saat ini siswa cenderung pasif. Hal
“Bagaimanakah kesulitan siswa dalam ini dapat diketahui dari penyelesaian soal
menyelesaikan soal cerita pada materi yang siswa, siswa cenderung mengikuti cara
persamaan linear satu variabel di kelas VII yang diajarkan guru. Siswa menjadi terpaku
SMP Negeri 15 Pontianak? dan siswa kurang menggunakan ide-ide yang
Tujuan penelitian secara umum adalah sebenarnya sudah dimiliki oleh mereka.
untuk mengetahui apasaja kesulitan siswa Seharusnya dalam pembelajaran siswa
dalam menyelesaikan soal cerita pada materi dituntut untuk dapat terlibat secara aktif

3
dalam pembelajaran sehingga mereka dapat Berdasarkan pendapat-pendapat di atas,
memahami konsep matematika yang sedang kesulitan belajar dalam menyelesaikan soal
diajarkan sesuai dengan teori cerita dalam bentuk verbal yang dimaksud
konstruktivisme. Menurut Rustanuarsi (2015: dalam penelitian ini adalah (1) Tidak
12) juga mengatakan bahwa belajar mengerti apa yang dibaca, akibat kurangnya
matematika merupakan proses aktif siswa pengetahuan siswa tentang konsep atau
dalam membangun pengetahuan beberapa istilah yang tidak diketahui. (2)
matematikanya sendiri sehingga ia mengerti Tidak mampu menetapkan variabel untuk
apa yang sedang dipelajari bukan hanya menyusun persamaan dan sebagainya. (3)
sekedar menerima informasi tentang Siswa tidak mengubah soal berbentuk verbal
pengetahuan dari guru. Peran guru dalam menjadi model matematika serta tidak dapat
proses belajar siswa hanyalah sebagai memilih algoritma yang tepat untuk
mediator dan fasilitator yang membantu menyelesaikan model. Kesulitan dalam
siswa membangun pengetahuannya sendiri menyelesaikan masalah-masalah verbal
dalam menyelesaikan masalah. Maka dari itu merupakan perluasan dari kesulitan dalam
dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan penggunaan konsep dan prinsip.
suatu proses belajar aktif dalam menyusun Dalam penelitian ini, faktor-faktor
sendiri pengetahuannya melalui pengalaman penyebab kesulitan belajar yang terjadi
yang telah dimiliki yang kemudian digunakan mengacu pada 3 pendapat para ahli. Tidak
untuk menyelesaikan masalah yang sedang semua faktor dapat di teliti disebabkan oleh
mereka hadapi. keterbatasan peneliti sehingga peneliti
Kesulitan belajar merupakan terjemahan menyimpulkan faktor penyebab kesulitan
dari Bahasa Inggris “Learning Disability” belajar seperti berikut: (1) Faktor internal
yang berarti ketidakmampuan belajar. Kata yang menjadi penyebab kesulitan belajar
disability diterjemahkan “kesulitan” untuk siswa adalah faktor atau penyebab yang
memberikan kesan optimis bahwa anak timbul atau berasal dari dalam diri siswa itu
sebenarnya masih mampu untuk belajar sendiri, antara lain : Siswa kurang menguasai
(Subini, 2011:12). Menurut Dalyono materi pelajaran, siswa kurang memperoleh
(2009:229) mengungkapkan hal serupa, latihan-latihan dalam mengerjakan soal
“kesulitan belajar adalah suatu keadaan cerita, siswa kurang teliti dan kurang cermat
dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar dalam melakukan operasi hitung, siswa
sebagaimana mestinya.” Hallahan dkk (dalam seperti tidak menyukai pelajaran matematika
Zubaidah Amir, 2016: 186) kesulitan belajar dan minat siswa kurang terhadap pelajaran
adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih matematika. (2) Faktor eksternal yang
dari proses psikologis dasar yang mencakup menjadi penyebab kesulitan belajar siswa
pemahaman dan pengguanaan bahasa ujaran adalah faktor atau penyebab yang timbul atau
atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin berasal dari luar diri siswa, antara lain: Tidak
menampakkan diri dalam bentuk kesulitan terciptanya suasana belajar yang kondusif,
mendengarkan, berfikir, berbicara, membaca, cara mengajar guru dalam kegiatan belajar
menulis, mengeja, atau berhitung. dan pembelajaran yang kurang
Dari pendapat Cooney dapat dinyatakan menyenangkan, kurangnya fasilitas yang
bahwa kesulitan menggunakan konsep, dapat mendukung berlangsungnya kegiatan
prinsip dan kesulitan siswa dalam belajar dan pembelajaran.
menyelesaikan masalah-masalah verbal Yang dimaksud dengan menyelesaikan
berpengaruh akan hasil belajar siswa soal cerita pada materi persamaan linear satu
sehingga kesulitan menyelesaikan soal adalah variabel adalah memecahkan soal cerita pada
hambatan yang dialami dalam menyelesaikan materi persamaan linear satu variabel dengan
soal cerita pada persamaan linear satu langkah-langkah sebagai berikut: (1)
variabel. Memahami masalah, dalam hal ini adalah
membaca soal dengan seksama sehingga

4
benar-benar dimengerti dan dipahami apa dengan teknik purposive sampling. Purposive
yang diinginkan dari soal tersebut. Tentukan sampling adalah teknik pengambilan sampel
apayang diketahui dan apa yang ditanyakan. sumber data dengan pertimbangan tertentu
(2) Menyusun rencana untuk menyelesaikan (Sugiyono, 2014: 124). Enam siswa tersebut
masalah dalam hal ini, siswa dapat terdiri dari 2 siswa yang tergolong memiliki
merencanakan apa yang harus mereka tingkat kemampuan kelompok atas, 2 siswa
lakukan untuk menjawab apa yang yang tergolong memiliki tingkat kemampuan
ditanyakan, apakah itu dengan perhitungan kelompok sedang dan 2 siswa yang tergolong
atau dengan rumus. (3) Pelaksanaan rencana memiliki tingkat kemampuan kelompok
untuk menyelesaikan masalah, dalam hal ini bawah dengan pertimbangan dari guru bidang
siswa melaksanakan apa yang telah ia studi matematika kelas VII.
rencanakan. Dan dapatkah diperoleh setiap Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari
langkah itu benar. (4) Mengecek kembali, tiga bagian yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
dalam hal ini siswa dapat memeriksa kembali akhir.
tahap pertama hingga akhir, apakah ada
kekeliruan dalam setiap langkahnya, Tahap Persiapan Penelitian
kemudian ujilah hasilnya apakah hasil yang Tahap-tahap dalam persiapan antara lain:
didapat sudah sesuai dengan apa yang (1) Melakukan izin penelitian di SMP Negeri
ditanyakan, sehingga diperoleh kesimpulan 15 Pontianak; (2) Melakukan wawancara
yang sesuai dengan apa yang ditanyakan. kepada salah satu guru bidang studi
matematika SMP Negeri 15 Pontianak; (3)
METODE Menyiapkan instrument penelitian berupa
Metode penelitian yang digunakan kisi-kisi soal, menyusun soal tes, kunci
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. jawaban, dan pedoman wawancara tidak
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai terstruktur; (4) Melakukan validasi terhadap
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki instrument penelitian; (5) Melakukan revisi
dengan mengambarkan atau melukiskan instrument; (6) Menentukan waktu
keadaan subyek dan obyek penelitian pelaksanaan penelitian.
(seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-
lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta- Tahap Pelaksanaan Penelitian
fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya Tahap-tahap pelaksanaan meliputi: (1)
(Nawawi, 2015:67). Memberikan soal tes; (2) Mengkoreksi dan
Bentuk penelitian yang digunakan menganalisis jawaban tes siswa; (3)
adalah penelitian studi kasus. Studi kasus Melakukan wawancara terhadap subjek; (4)
adalah penelitian yang memusatkan diri Menganalisis hasil wawancarauntuk
secara intensif terhadap satu objek tertentu mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan.
dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus
(Nawawi, 2015:77). Kasus dalam penelitian Tahap Akhir Penelitian
ini yang akan dipelajari mengenai masalah Tahap akhir/penutup meliputi: (1)
kesulitan belajar yang dialami siswa dan Menyusun laporan penelitian; (2) Menarik
faktor penyebab kesulitan tersebut. Penelitian kesimpulan.
ini akan memaparkan atau mendeskripsikan Teknik pengumpulan data yang digunakan
bagaimana kesulitan dan faktor penyebab dalam penelitian ini adalah teknik tes tertulis
kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan dan teknik komunikasi langsung dengan
soal cerita pada materi persamaan linear satu wawancara mendalam berdasarkan pedoman
variabel. wawancara. Sedangkan instrumen atau alat
Adapun yang menjadi subjek dalam pengumpul data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah enam (6) orang siswa penelitian ini adalah soal tes dan pedoman
pada kelas VII A SMP Negeri 15 Pontianak. wawancara.
Subjek dalam penelitian ini ditentukan

5
HASIL DAN PEMBAHASAN benar untuk mencari jawaban. Serta siswa
Hasil Penelitian kesulitan melakukan operasi hitung bilangan
Penelitian ini bertujuan untuk bulat dan operasi hitung aljabar dengan
mengungkapkan kesulitan yang dialami benar.
siswa dalam menyelesaikan soal cerita
persamaan linear satu variabel dari setiap Pembahasan
jawaban siswa yang dijadikan sampel Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
penelitian. Jadi analisis penyajian data tidak mendapatkan kejelasan kesulitan apa sajakah
memperhatikan data yang berupa skor nilai. yang dialami siswa dalam meyelesaikan soal
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri cerita persamaan linear satu variabel.
15 Pontianak. Tes diberikan kepada seluruh Penelitian ini berbentuk penelitian studi
siswa kelas VII A dan dipilih 6 siswa sebagai kasus, dimana subjek penelitiannya adalah 6
subjek penelitian yang masing-masing 2 orang siswa yang mengalami kesulitan dalam
siswa dari kelompok kemampuan atas, mengerjakan soal cerita persamaan linear
tengah (sedang), dan bawah. Subjek tersebut satu variabel. Sebagian besar siswa
ialah NJ, RPR, FK, UH, HW, dan SR. mengalami kesulitan konsep, kesulitan
Dari hasil penelitian menunjukkan prinsip, dan kesulitan algoritma, hal tersebut
kesulitan yang dialami oleh siswa dalam dikarenakan siswa kurang menguasai materi
menyelesaikan soal cerita pada materi persamaan linear satu variabel serta materi
persamaan linear satu variabel. Kesulitan yang berkaitan dengan materi tersebut. Dan
yang dialami oleh NJ meliputi: kesulitan kesulitan tersebut dikarenakan kurangnya
dalam menentukanapa yang diketahui dan guru dalam mengajarkan bagaimana
ditanyakan dari soal, kesulitan menentukan menyelesaikan soal cerita dengan
kalimat/model matematika, kesulitan dalam baik.Kesulitan tersebut jika diidentifikasikan
menentukan cara yang benar untuk mencari sebagai berikut:
jawaban. Kesulitan yang dialami UH 1. Analisis Kesulitan Pada Soal No.1
meliputi: kesulitan membuat kesimpulan dari Siswa tidak dapat mengubah kalimat
jawaban, kesulitan dalam menentukan apa sehari-hari pada soal cerita menjadi
yang diketahui dan ditanyakan dari soal, kalimat matematika yang benar.
kesulitan menentukan kalimat/model Berdasarkan hasil wawancara dengan
matematika, kesulitan dalam menentukan subjek penelitian, bahwa mereka tidak
cara yang benar untuk mencari jawaban. mengerti bagaimana cara mengubah
Sedangkan kesulitan yang dialami SR kalimat sehari-hari menjadi kalimat
meliputi: kesulitan dalam menentukan apa matematika dan hal ini juga dikarenakan
yang diketahui dan ditanyakan dari soal, guru kurang mengajarkan bagaimana
kesulitan menentukan kalimat/model cara mengubah kalimat sehari-hari
matematika, kesulitan dalam menentukan menjadi kalimat matematika dengan
cara/ langkah yang benar untuk mencari benar.
jawaban. 2. Analisis Kesulitan Pada Soal No.2
Kesulitan yang dialami siswa dalam a. Siswa kurang menguasai dalam
menyelesaikan soal cerita persamaan linear mengubah kalimat sehari-hari pada soal
satu variabel sangat bervariasi. Setiap siswa cerita menjadi kalimat matematika
hampir mengalami semua jenis kesulitan. dengan benar. Siswa hanya menuliskan
Namun kesulitan yang paling banyak dialami kembali soal dalam pernyataan diketahui
siswa yaitu siswa tidak dapat memahami dan ditanyakan pada lembar jawaban
masalah dengan baik untuk menentukan yang mereka. Tanpa mereka tahu apa yang
diketahui dan ditanyakan dengan benar. diketahui dan ditanyakan itu. Sehingga
Kemudian siswa tidak dapat menyusun mengakibatkan siswa tidak dapat
rencana dan melaksanakan rencana dengan memahami maksud soal dengan baik.
benar dalam menentukan cara/langkah yang Berdasarkan hasil wawancara dengan

6
subjek penelitian, bahwa mereka tidak cara mengubah kalimat sehari-hari
mengerti bagaimana cara mengubah menjadi kalimat matematika dengan
kalimat sehari-hari menjadi kalimat benar.
matematika dan hal ini juga dikarenakan b. Siswa kesulitan dalam menentukan
guru kurang mengajarkan bagaimana hubungan antara yang diketahui dan yang
cara mengubah kalimat sehari-hari ditanyakan untuk menjawab soal,
menjadi kalimat matematika dengan sehingga siswa tidak dapat menentukan
benar. cara untuk menyelesaikan soal.
b. Siswa kesulitan dalam menentukan Berdasarkan hasil wawancara dengan
hubungan antara yang diketahui dan yang subjek penelitian, siswa tidak memiliki
ditanyakan untuk menjawab soal, gambaran bagaimana cara untuk
sehingga siswa tidak dapat menentukan menyelesaikan soal. Hal tersebut juga
cara untuk menyelesaikan soal. dikarenakan kurangnya latihan-latihan
Berdasarkan hasil wawancara dengan soal yang diberikan guru, sehingga siswa
subjek penelitian, siswa tidak memiliki tidak terbiasa mengerjakan soal cerita.
gambaran bagaimana cara untuk c. Siswa tidak memahami bagaimana suatu
menyelesaikan soal. Hal tersebut juga prinsip dapat digunakan, ia hanya
dikarenakan kurangnya latihan-latihan sekedar menghafal rumus, tetapi ia tidak
soal yang diberikan guru, sehingga siswa tahu bagaimana rumus tersebut dapat
tidak terbiasa mengerjakan soal cerita. digunakan.
3. Analisis Kesulitan Pada Soal No.3 d. Siswa tidak menguasai operasi hitung
a. Siswa kurang menguasai dalam bentuk aljabar.
mengubah kalimat sehari-hari pada soal
cerita menjadi kalimat matematika SIMPULAN DAN SARAN
dengan benar. Siswa hanya menuliskan Simpulan
kembali soal kedalam diketahui dan Berdasarkan hasil dari analisis data,
ditanyakan pada lembar jawaban mereka. hasil wawancara, dan pembahasan, maka
Tanpa mereka tahu apa yang diketahui dapat disimpulkan (1) Kesulitan-kesulitan
dan ditanyakan itu. Sehingga yang dialami siswa dalam menyelesaikan
mengakibatkan siswa tidak dapat soal cerita pada meteri persamaan linear satu
memahami maksud soal dengan baik. variabel meliputi: (a) Siswa kesulitan dalam
b. Siswa kurang menguasai operasi hitung mengubah kalimat sehari-hari pada soal
bentuk aljabar. cerita menjadi kalimat matematika dengan
4. Analisis Kesulitan Pada Soal No.4 benar sebagian besar siswa hanya menuliskan
a. Siswa kurang menguasai dalam kembali soal ke dalam apa yang diketahui
mengubah kalimat sehari-hari pada soal dan apa yang ditanyakan pada lembar
cerita menjadi kalimat matematika jawaban mereka; (b) Siswa kesulitan
dengan benar. Siswa hanya menuliskan membuat model matematika untuk
kembali soal kedalam diketahui dan menyelesaikan soal; (c) Siswa kesulitan
ditanyakan pada lembar jawaban mereka. dalam menemukan cara dan langkah-langkah
Tanpa mereka tahu apa yang diketahui untuk menjawab soal, sehingga ia mengalami
dan ditanyakan itu. Sehingga kesalahan dalam menyelesaikan soal; (d)
mengakibatkan siswa tidak dapat Siswa mengalami kesulitan dalam melakukan
memahami maksud soal dengan baik. operasi hitung bentuk aljabar. (2) Kesulitan
Berdasarkan hasil wawancara dengan yang dialami siswa disebabkan beberapa
subjek penelitian, bahwa mereka tidak faktor diantaranya faktor yang berasal dari
mengerti bagaimana caramengubah diri siswa, yaitu: (a) Kurangnya penguasaan
kalimat sehari-hari menjadi kalimat materi oleh siswa pada materi persamaan
matematika dan hal ini juga dikarenakan linear satu variabel serta materi yang
guru kurang mengajarkan bagaimana menunjang materi tersebut; (b) Kurangnya

7
ketekunan siswa dalam belajar; (c) lebih banyak berlatih dalam menyelesaikan
Kurangnya siswa mendapatkan latihan- soal cerita dan tidak mengabaikan atau
latihan soal cerita pada materi persamaan melupakan materi-materi pelajaran
linear satu variabel; (d) Kurangnya sebelumnya, karena dalam pelajaran
konsentrasi yang dimiliki siswa sehingga matematika, satu materi dengan materi yang
siswa tidak teliti dan cermat dalam lainnya saling berkaitan.
mengerjakan soal. Sedangkan faktor yang
berasal dari luar siswa adalah cara guru DAFTAR RUJUKAN
dalam menyampaikan materi persamaan Amir, Z. (2016). Psikologi Pembelajaran
linear satu variabel baik dari segi metode Matematika. Yogyakarta: Aswaja
maupun strategi masih belum optimal, yakni Pressindo
metode yang dipakai guru dalam mengajar Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan.
masih merupakan metode konvensional, yaitu Jakarta: Rineka Cipta
guru menjelaskan materi (ceramah), Depdikbud. (1994). Belajar dan
memberikan contoh soal, dan memberikan Pembelajaran. Jakarta: Universitas
latihan soal, serta guru jarang dalam Terbuka
memberikan soal matematika yang berbentuk Nawawi, H. (2015). Metode Penelitian
soal cerita dan guru kurang dalam Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah
mengajarkan bagaimana cara menyelesaikan Mada University Press
soal cerita dengan baik. Parni. (2014). Analisis Kesulitan Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal-Soal
Saran Sistem Persamaan Linear Dua
Berikut merupakan saran yang dapat Variabel Bentuk Soal Cerita Pada
peneliti sampaikan yaitu (1) Bagi para Siswa Kelas VIII Smp Negeri 1 Banda
peneliti yang ingin melakukan penelitian Aceh. (Online)
yang sejenis sebaiknya dalam membuat (etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_
instrumen penelitian lebih bervariasi jenis detail&id=16200. Dikunjungi 3
soalnya agar peneliti dapat lebih detail November 2016)
mencari kesulitan yang dialami siswa dalam Restanuarsi. (2015). Proses Pemecahan
menyelesaikan soal cerita. Jika ingin Masalah Dalam Aritmatika Sosial
melanjutkan penelitian ini, sebaiknya Berdasarkan Metakognisi Siswa SMP.
meneliti tentang remediasi kesulitan yang Skripsi: Universitas Tanjungpura
dialami siswa. (2) Bagi guru, sebaiknya Subini, N. (2012). Psikologi Pendidikan.
dalam mengajar materi persamaan linear satu Yogyakarta: Mentari Pustaka
variabel atau pada materi lainnya, guru sering Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
memberikan latihan dalam bentuk soal cerita Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
serta mengajarkan prosedur penyelesaian soal Kualitatif dan R&D). Bandung:
cerita yang baik agar siswa mengerti Alfabeta
bagaimana menyelesaikan soal cerita Syah, M. (2012).Psikologi Pendidikan.
tersebut. (3) Bagi siswa, sebaiknya siswa Jakarta: Rajawali Pers
membaca soal cerita dengan teliti dan Yusmin, E. (1996). Kesulitan Siswa Dalam
memahami maksud soal sehingga Mempelajari Objek Belajar
mempermudah siswa untuk membuat kalimat Matematika. Tesis: Universitas
matematika dan membuat model Tajungpura
matematikanya. Selain itu, siswa sebaiknya

8
9

You might also like