You are on page 1of 7

PENGARUH MODEL PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) DISERTAI

MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR


KREATIF SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI 4 JEMBER

1)
Ayu Fajarotul Maghfiroh, 1)Albertus Djoko Lesmono, 1)Bambang Supriadi
1)
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
ayufajarotulmaghfiroh@yahoo.co.id

ABSTRACT

The aim of this research is to study the influence of problem-based learning


model with the three dimension media through the creativity of student’s thought
ability and the student result in learning physics. The creativity, in this case, the
ability to have a creative idea is needed to have an ability in problem solving and
the student result in learning physics. However, in fact, the creativity of student’s
thought ability is not complete maximal enough this research is experiment
research. It conducted in SMAN 4 Jember. The data are collected by test, portofolio,
observation, interview, and documentation. To examine the hypothesis, this research
used independent sample t-test with SPSS 16 version. According to independent
sample t-test analysis in the creativity of student’s thought, show that H0 is rejected,
it mean that the creativity of student’s thought of experiment class is different with
control class. The result of independent sample t-test analysis in the student result
show that H0 is rejected, it mean that the student result of experiment class is
different with control class. In conclussion, the problem-based learning model with
three dimension media has an significance influential to the creativity of student’s
thought ability and the student result in SMAN 4 Jember.

Key words: Student result, Creativity of student’s thought, Three dimension media,
Problem –based learning.

PENDAHULUAN segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya


mewujudkan ide-idenya. Kemampuan
Fisika merupakan (1) proses berpikir kreatif sangat diperlukan untuk
memperoleh informasi melalui metode menunjang kemampuan memecahkan
empiris (empirical method); (2) informasi masalah dan hasil belajar siswa pada
yang diperoleh melalui penyelidikan yang pembelajaran Fisika. Siswa yang memiliki
telah ditata secara logis dan sistematis; dan kreativitas yang tinggi akan mampu
(3) suatu kombinasi proses berpikir kritis memecahkan masalah dengan baik dan
yang menghasilkan informasi yang dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Hal
dipercaya dan valid (Permendikbud No. ini diperkuat dengan penelitian yang
59, 2014:900). Dalam pembelajaran dilakukan oleh Sambada (2012) dan
khususnya pembelajaran Fisika, siswa Silaban (2014), yang hasilnya
dituntut untuk mampu menerapkan dan menyebutkan bahwa terdapat hubungan
mengembangkan pengetahuannya dalam positif dan signifikan antara kreativitas
kehidupan nyata. Selain itu, siswa juga dengan kemampuan memecahkan masalah
perlu didorong untuk memiliki kreativitas fisika siswa. Selain itu, Safitri et al. (2014)
dalam memecahkan masalah, menemukan menyatakan bahwa ada hubungan positif
33
Maghfiroh, Pengaruh Model Problem...34

dan signifikan antara kemampuan berpikir semakin berkreasi mencari pemecahannya.


kreatif dan motivasi terhadap hasil belajar. Kebiasaan memecahkan masalah ini
Hasil penelitian yang dilakukan oleh nantinya akan membantu siswa dalam
Fardah (2012) menunjukkan bahwa menghadapi masalah-masalah di
kemampuan berpikir kreatif siswa masih kehidupan nyata. Beberapa penelitian yang
rendah, yaitu sebanyak 46,67%. Hal ini menerapkan model Problem-based
disebabkan karena siswa sulit untuk Learning, antara lain: (1) Fitriana (2014)
memahami permasalahan dan yang mendapatkan hasil bahwa terdapat
memperkirakan solusinya. Hasil penelitian pengaruh berpikir kreatif dengan
Fardah tersebut didukung dengan menggunakan model PBL terhadap
wawancara yang dilakukan kepada prestasi belajar fisika siswa dengan
beberapa siswa SMA di Kabupaten menggunakan tes open ended. (2) Lutfa et
Jember. Mereka menyatakan bahwa al. (2014) dengan hasil penerapan model
mereka selalu kesulitan dalam pembelajaran PBL pada pembelajaran
memecahkan persoalan Fisika. Mereka Fisika dapat menumbuhkan keterampilan
hanya bisa menyelesaikan permasalahan proses sains siswa SMA. (3) Sinaga et al.
yang dicontohkan saja. Namun saat (2015) yang mendapatkan hasil bahwa
diberikan permasalahan lain yang hampir penerapan model pembelajaran problem
sama dengan permasalahan yang based learning dapat meningkatkan
dicontohkan, mereka sudah merasa kemampuan memecahkan masalah fisika
bingung kembali. Penyebab dari kesulitan siswa di kelas XI IPA1 MAN 2 Teluk
siswa dalam menyelesaikan permasalah Kuantan. Dari beberapa penelitian tersebut
tersebut adalah siswa hanya terpaku pada dapat disimpulkan bahwa model Problem-
rumus-rumus Fisika saja, mereka kurang based Learning mampu meningkatkan
memahami konsep-konsep dasar yang kemampuan berpikir kreatif siswa,
penting. Pernyataan tersebut sesuai dengan menumbuhkan keterampilan proses sains
hasil wawancara yang dilakukan terhadap siswa serta meningkatkan kemampuan
perwakilan guru Fisika SMA di Kabupaten pemecahan masalah siswa sehingga hasil
Jember. belajar siswa juga akan meningkat.
Berdasarkan identifikasi masalah Selain kelebihan tersebut, ada
tersebut, diperlukan alternatif solusi yang beberapa kekurangan dalam model PBL
mampu melatih siswa untuk berpikir ini, antara lain: persiapan alat
kreatif dan terampil dalam memecahkan pembelajaran yang kompleks, sulitnya
masalah sehingga mendapatkan hasil mencari problem yang relevan, sering
belajar yang lebih baik. Problem-based terjadi miss-konsepsi serta membutuhkan
Learning (PBL), merupakan salah satu waktu yang lama. Untuk meminimalkan
model pembelajaran inovatif yang dapat kekurangan tersebut, diperlukan suatu
memberikan kondisi belajar aktif kepada strategi tertentu. Salah satu strategi yang
siswa. Pembelajaran dengan menggunakan dapat digunakan untuk melengkapi model
model Problem-based Learning (PBL) PBL adalah dengan menyertakan media
mempunyai ciri-ciri utama yaitu diawali tiga dimensi dalam pembelajarannya.
dengan adanya suatu masalah. Masalah Menurut Daryanto (2010:29), media tiga
yang diberikan biasanya berkaitan dengan dimensi adalah sekelompok media tanpa
kehidupan sehari-hari dan sesuai dengan proyeksi yang penyajiannya secara tiga
materi yang akan diajarkan. Adanya dimensional. Kelompok media ini dapat
masalah tersebut dapat membangkitkan berwujud sebagai benda asli baik hidup
rasa ingin tahu siswa dan nantinya akan maupun mati, dan dapat pula berwujud
membuat siswa tertantang untuk sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
memecahkannya. Semakin bervariasi Adanya media tersebut dapat membantu
masalah yang diberikan membuat siswa pendidik dan peserta didik dalam
35 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 1, Maret 2017, hal 33-39

melaksanakan proses belajar mengajar. XI. Dokumentasi dalam penelitian ini


Penggunaan media juga dapat meliputi daftar nama responden dan nilai
mempertinggi proses dan hasil pengajaran ulangan harian materi sebelumnya untuk
yang berkenan dengan taraf berpikir siswa. uji homogenittas. Teknik analisis data
Melalui media, khususnya dalam bentuk untuk mengkaji hipotesis kemampuan
tiga dimensi dapat menjadikan hal-hal berpikir kreatif siswa dan hasil belajar
yang abstrak menjadi konkret, dan hal-hal siswa digunakan uji independent sample t-
yang kompleks menjadi lebih sederhana. test menggunakan SPSS 16.

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan cara Data kemampuan berpikir kreatif


memberikan perlakuan berupa model siswa diperoleh melalui portofolio lembar
Problem-Based Learning disertai media diskusi setiap siswa yang dilakukan selama
tiga dimensi yang dilakukan dalam kelas proses pembelajaran analisis vektor pada
eksperimen sedangkan kelas kontrol gerak parabola dan gerak melingkar pada
adalah kelas yang tidak menggunakan kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
model Problem-Based Learning disertai Rata-rata nilai kemampuan berpikir kreatif
media tiga dimensi. Penelitian ini yang diperoleh siswa pada tiap aspek
dilaksanakan di SMA Negeri 4 Jember kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat
pada semester ganjil tahun ajaran pada tabel berikut:
2016/2017 mulai 27 Juli 2016 sampai 10 Tabel 1. Rata-rata nilai kemampuan
Agustus 2016. Populasi dalam penelitian berpikir kreatif
ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA Aspek
yang terdiri dari 6 kelas (XI MIPA 1, XI Kemampuan
No. Eksperimen Kontrol
MIPA 2, XI MIPA 3, XI MIPA 4, XI Berpikir
MIPA 5, dan XI MIPA 6). Penentuan Kreatif
sampel dilakukan dengan menggunakan 1. Kelancaran 66,56 53,47
teknik cluster random sampling yang 2. Keluwesan 63,11 48,43
sebelumnya telah dilakukan uji 3. Keorisinilan 55,39 46,31
homogenitas dengan menggunakan
4. Keefektifan 69,83 64,07
bantuan SPSS 16. Sampel dalam penelitian
ini adalah kelas XI MIPA 4 sebagai kelas Rata-Rata 63,72 53,07
eksperimen dan kelas XI MIPA 5 sebagai Berdasarkan Tabel 1, diketahui
kelas kontrol. bahwa nilai kemampuan berpikir kreatif
Metode pengumpulan data dalam tertinggi kelas eksperimen maupun kelas
penelitian ini adalah tes, portofolio, kontrol terdapat pada aspek keefektifan.
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Artinya, siswa lebih unggul dalam
Tes dengan menggunakan post-test hasil memberikan ide yang efektif daripada
belajar siswa kompetensi pengetahuan ketiga aspek lainnya yaitu kelancaran,
yang berupa soal uraian. Portofolio keluwesan, dan keorisinilan. Kemampuan
dilakukan untuk memperoleh data siswa dalam memberikan ide yang efektif
kemampuan berpikir kreatif siswa selama ini ditunjukkan dengan kemampuan siswa
pembelajaran berlangsung melalui lembar dalam menjawab permasalahan dalam
diskusi siswa. Observasi dilakukan untuk lembar diskusi pada setiap pertemuan. Ide
memperoleh data pendukung berupa sikap yang diberikan siswa mampu memenuhi
dan keterampilan siswa pada kelas sasaran hasil, maksudnya siswa mampu
eksperimen. Wawancara dilakukan memberikan jawaban dengan benar.
sebelum dan setelah penelitian kepada Sedangkan nilai terendah kelas eksperimen
guru mata pelajaran fisika dan siswa kelas maupun kelas kontrol terdapat pada aspek

35
Maghfiroh, Pengaruh Model Problem...36

keorisinilan. Artinya, siswa masih lemah kreatif siswa. Menurut Arends (2013), ada
dalam memberikan ide-ide baru yang tiga hasil belajar yang diperoleh siswa
benar-benar asli dari pemikirannya sendiri. melalui PBL, yaitu (1) keterampilan
Hal disebabkan karena siswa menjawab berpikir yang melibatkan penggunaan
permasalahan secara diskusi sehingga ide proses intelektual dan kognitif serta
yang diberikan masih ada yang sama, kemampuan melakukan pemecahan
padahal dalam lembar diskusi siswa sudah masalah, (2) belajar model peraturan
diminta untuk menjawab dengan bahasa orang dewasa (adult role behaviors),
sendiri. Meskipun demikian, nilai dan (3) keterampilan belajar mandiri
kemampuan berpikir kreatif kelas (skills for independent learning).
ekperimen pada setiap aspeknya lebih baik Pada kelas eksperimen, adanya
dibandingkan dengan kelas kontrol. permasalahan di awal pembelajaran
Data kemampuan berpikir kreatif dengan bantuan media tiga dimensi yang
yang didapatkan kemudian dianalisis berupa tiruan sederhana dari suatu alat
menggunakan uji t dengan bantuan SPSS mampu meningkatkan daya tarik siswa
16. Sebelum uji t, terlebih dahulu untuk menggali permasalahan yang ada
dilakukan uji normalitas data kemampuan sehingga mereka mampu menuangkan
berpikir kreatif dan didapatkan hasil bahwa kemampuan berpikir kreatifnya melalui
data kemampuan berpikir kreatif siswa banyak ide/jawaban, beraneka ragam
terdistribusi normal karena nilai ide/jawaban, berbagai jawaban baru dan
signifikansi kelas eksperimen dan kelas unik serta mampu memberikan jawaban
kontrol lebih dari 0,05 sehingga dapat yang memenuhi sasaran hasil. Sedangkan
dilakukan uji t menggunakan independent awal pembelajaran di kelas kontrol tidak
samle t-test. Setelah dilakukan uji diberikan permasalahan awal dan tidak
independent samle t-test didapatkan nilai diberikan media tiga dimensi sehingga
Sig. pada levene’s test sebesar 0,061 siswa tidak memiliki gambaran awal
sehingga data keterampilan berpikir kreatif mengenai permasalahan apa yang akan
siswa dikatakan homogen. Analisis dihadapi pada saat pembelajaran. Sehingga
independent sample t-test menggunakan kemampuan siswa dalam memberikan
equal variences assumed dengan nilai Sig. banyak ide/jawaban, beraneka ragam
(2-tailed) sebesar 0,000. Karena analisis ide/jawaban, berbagai jawaban yang baru
menggunakan pengujian hipotesis pihak dan unik serta memberikan jawaban yang
kanan, maka nilai signifikansi (2-tailed) memenuhi sasaran hasil lebih baik kelas
dibagi 2 dan diperoleh signifikansi (1- eksperimen daripada kelas kontrol.
tailed) sebesar 0,000. Nilai signifikansi Hasil penelitian ini sesuai dengan
tersebut kurang dari 0,05 maka H0 ditolak, beberapa penelitian yang telah dilakukan
artinya kemampuan berpikir kreatif kelas sebelumnya, yaitu penelitian yang
eksperimen berbeda dari kelas kontrol dilakukan Purnamaningrum et al. (2012)
sehingga dapat disimpulkan bahwa model menunjukkan bahwa penerapan PBL
Problem-Based Learning (PBL) disertai mampu meningkatkan kemampuan
media tiga dimensi berpengaruh signifikan berpikir kreatif siswa yang dibuktikan
terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dengan meningkatnya kemampuan siswa
dalam pembelajaran fisika di SMA Negeri dalam menyampaikan banyak gagasan,
4 Jember.
kemampuan siswa dalam mengajukan
Berdasarkan analisis data yang telah pertanyaan, kemampuan siswa dalam
dijelaskan sebelumnya diketahui bahwa merancang langkah-langkah secara
terdapat pengaruh model Problem-Based terperinci. Penelitian lain yang dilakukan
Learning (PBL) disertai media tiga oleh Saputra et al. (2014) menunjukkan
dimensi terhadap kemampuan berpikir bahwa penerapan problem-based learning
37 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 1, Maret 2017, hal 33-39

menggunakan praktikum alat sederhana pembelajaran secara tepat dan bervariasi


dapat meningkatkan keterampilan berpikir dapat mengatasi sikap pasif siswa. Dalam
kreatif siswa. hal ini dikarenakan siswa hal ini media pembelajaran berguna untuk:
terbiasa untuk memberikan alasan dalam (1) Menimbulkan gairah belajar. (2)
memberikan jawaban sehingga Memungkinkan interaksi langsung antara
keterampilan berpikir kreatif siswa siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
menjadi terasah. Penelitian Fitriana (2014) (3) Memungkinkan siswa belajar sendiri
juga menunjukkan bahwa melalui model menurut minat dan kemampuannya.
problem-based learning siswa lebih kreatif Dengan demikian, kombinasi antara PBL
dalam berpikir serta merasa ditantang pola dan media tiga dimensi ini memungkinkan
pemikirannya sehingga dapat untuk menimbulkan gairah belajar siswa
menumbuhkan rasa keingintahuan yang untuk belajar mandiri dalam
besar untuk menyelesaikan masalah yang menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi dalam proses belajar. berkaitan dengan pembelajaran Fisika.
Hasil belajar siswa yang diteliti pada Mengkaji dari analisis yang telah
penelitian ini adalah kompetensi dilakukan terhadap kompetensi
pengetahuan siswa, sedangkan kompetensi pengetahuan siswa, dihasilkan bahwa
sikap dan keterampilan digunakan sebagai terdapat perbedaan kompetensi
data pendukung. Data hasil belajar pengetahuan antara kelas yang
kompetensi pengetahuan siswa diperoleh menggunakan model problem-based
dari hasil post test yang dilakukan setelah learning (PBL) disertai media tiga dimensi
proses pembelajaran analisis vektor pada dengan kelas yang tidak menggunakan
gerak parabola dan gerak melingkar selesai model problem-based learning (PBL)
pada kelas eksperimen maupun kelas disertai media tiga dimensi.
kontrol. Rata-rata nilai post test siswa Model problem-based learning
dapat dilihat pada tabel berikut: disertai media tiga dimensi jika diterapkan
Tabel 2. Hasil post test siswa secara optimal dalam pembelajaran
No. Kelas Rata-Rata memungkinkan untuk menjadikan hasil
1. Eksperimen 70,60 belajar siswa, khususnya kompetensi
2. Kontrol 63,09 pengetahuan menjadi lebih baik. Hasil
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui penelitian ini sesuai dengan penelitian
bahwa rata-rata nilai post test kelas yang pernah dilakukan sebelumnya, yaitu
eksperimen lebih baik daripada kelas penelitian yang dilakukan Tambunan dan
kontrol. Hasil post test kelas eksperimen Siregar (2014) yang menunjukkan bahwa
yang lebih baik ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran
dengan adanya permasalahan- berbasis masalah dengan berbantuan media
permasalahan yang disampaikan di awal kartun terhadap hasil belajar siswa.
pembelajaran melalui bantuan media tiga Penelitian lain yang dilakukan Sitorus dan
dimensi berupa tiruan sederhana, Simatupang (2014) juga menunjukkan
dilanjutkan dengan diskusi kelompok bahwa model PBL berbasis peta konsep
dengan mengumpulkan berbagai informasi memberikan pengaruh yang signifikan
dari sumber tertentu serta adanya terhadap hasil belajar siswa. Wahyudi et
penyelidikaan secara kelompok dapat al. (2015) juga melakukan penelitian yang
menjadikan siswa tertarik untuk menunjukkan hasil bahwa model Problem-
menyelesaikan permasalahan, menggali Based Learning mampu membuat siswa
pengetahuan yang mereka miliki sehingga mencapai dimensi kemampuan
memupuk kreativitas mereka dalam metakognisi sehingga berpengaruh
menyelesaikan suatu masalah. Hal ini signifikan terhadap ranah pengetahuan
sesuai dengan pendapat Sadiman dkk. siswa.
(2009) bahwa dengan menggunakan media

37
Maghfiroh, Pengaruh Model Problem...38

PENUTUP Daryanto. 2010. Media Pembelajaran.


Yogyakarta: Gava Media.
Berdasarkan hasil dan pembahasan
yang telah diuraikan, maka dapat diambil Fardah, D. K. 2012. Analisis Proses dan
kesimpulan sebagai berikut: (1) Model Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Problem-based Learning (PBL) disertai dalam Matematika Melalui Tugas
media tiga dimensi berpengaruh terhadap Open Ended. Jurnal Kreano. Vol. 3
kemampuan berpikir kreatif siswa dalam (2): 1-9.
pembelajaran fisika di SMA. (2) Model http://journal.unnes.ac.id/nju/index.p
Problem-based Learning (PBL) disertai hp/kreano/article/view/2616.
media tiga dimensi berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar siswa dalam Fitriana, I. 2014. Pengaruh Berpikir Kreatif
pembelajaran fisika di SMA. Dengan Model Problem Based
Berdasarkan hasil kesimpulan yang Learning (PBL) Terhadap Prestasi
diperoleh, maka diajukan beberapa saran Belajar Fisika Siswa dengan
sebagai berikut: (1) Pembelajaran Menggunakan Tes Open Ended.
menggunakan model Problem-based Jurnal Pendidikan IPA Indonesia.
Learning (PBL) disertai media tiga Vol. 3 (1): 1-13.
dimensi sebaiknya dapat dijadikan http://journal.unnes.ac.id/artikel_nju
alternatif bagi guru untuk diterapkan dalam /jpii/2902.
pembelajaran di kelas. (2) Bagi guru,
diperlukan persiapan yang matang Lutfa, A., Sugianto, dan Sulhadi. 2014.
terutama bila pembelajaran memerlukan Penerapan Model Pembelajaran PBL
media tertentu. Guru perlu menyiapkan (Problem Based Learning) untuk
strategi tertentu dalam menghadapi Menumbuhkan Keterampilan Proses
kendala yang mungkin muncul saat Sains Pada Siswa SMA. Unnej
pembelajaran berlangsung sehingga tujuan Physics Education Journals. Vol. 3
pembelajaran dapat sepenuhnya tercapai. (2): 78-84.
(3) Bagi peneliti lain diharapkan mampu http://journal.unnes.ac.id/sju/index.p
mengombinasikan model Problem-based hp/upej/article/view/3592.
Learning (PBL) dengan media yang lebih
baik lagi sehingga dapat lebih Peraturan Menteri Pendidikan Dan
menyempurnakan dan menutupi Kebudayaan Republik Indonesia
kekurangan model ini. (4) Penelitian ini Nomor 59 Tahun 2014 Tentang
hendaknya dapat dijadikan sebagai Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
masukan bagi peneliti lain untuk penelitian Atas/Madrasah Aliyah.
lebih lanjut dengan pokok bahasan yang
berbeda, serta diharapkan mampu Purnamaningrum, Dwiastuti, Probosari,
mengembangkan instrumen tes dan Noviawati. 2012. Peningkatan
kemampuan berpikir ktreatif dengan Kemampuan Berpikir Kreatif
pertanyaan-pertanyaan terbuka dan Melalui Problem Based Learning
aplikatif sesuai dengan pokok bahasan (PBL) Pada Pembelajaran Biologi
yang diajarkan. Siswa Kelas X-10 SMA Negeri 3
Surakarta Tahun Pelajaran
DAFTAR PUSTAKA 2011/2012. Jurnal Pendidikan
Biologi. Vol. 4 (3): 39-51.
Arends, R. I. 2013. Belajar untuk http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php
Mengajar. Jakarta: Salemba /bio/article/view/1425.
Humanika.
39 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 1, Maret 2017, hal 33-39

Sadiman, Rahardjo, Haryono, dan Meningkatkan Kemampuan


Rahardjito. 2009. Media Pendidikan Memecahkan Masalah Fisika di
: Pengertian, Pegembangan dan Kelas XI IPA SMA N 2 Teluk
Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Kuantan. Jurnal Universitas Riau.
Grafindo Persada. Vol. 2 (1): 1-15.
http://jom.unri.ac.id/index.php/JOM
Safitri, L. A., Rosidin U., dan Ertikanto, C. FKIP/article/view/6275.
2014. Hubungan Kemampuan
Berpikir Kreatif dan Motivasi Sitorus, E. dan Simatupang, S. 2014.
dengan Hasil Belajar Melalui Pengaruh Model Problem Based
Model PBL. Jurnal Pembelajaran Learning (PBL) Berbasis Peta
Fisika. Vol 2 (3): 107-118. Konsep terhadap Hasil Belajar
http://id.portalgaruda.org/index.php? Siswa pada Materi Pokok Listrik
ref=browse&mod=viewarticle&artic Dinamis di Kelas X SMA Negeri 17
le=289011. Medan T.A 2013/2014. Jurnal
Inpafi. Vol. 2 (4): 130-138.
Sambada, D. 2012. Peranan Kreativitas http://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde
Siswa terhadap Kemampuan x.php/inpafi/article/view/2131.
Memecahkan Masalah Fisika dalam
Pembelajaran Kontekstual. Jurnal Tambunan, D. S. dan Siregar, M. A. 2014.
Penelitian Fisika dan Aplikasinya. Pengaruh Model Pembelajaran
Vol. 2 (2): 37-47. Berbasis Masalah dengan
http://fisikaunesa.net/ojs/index.php/J Menggunakan Media Kartun
PFA/article/view/45. terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Materi Pokok Gaya dan Hukum
Saputra, Nurjannah, dan Mansyur. 2014. Newton di Kelas VIII SMP Swasta
Pengaruh Problem-Based Learning An-Nizam Medan Tahun Pelajaran
Menggunakan Praktikum Alat 2013/2014. Jurnal Inpafi. Vol. 2 (3):
Sederhana terhadap Keterampilan 28-37.
Berpikir Kreatif Siswa SMA Negeri http://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde
7 Palu. Jurnal Pendidikan Fisika x.php/inpafi/article/view/1981.
Tadakulo. Vol 2 (2): 36-42.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index. Wahyudi, A. Marjono, dan Harlita. 2015.
php/EPFT/article/view/2855. Pengaruh Problem Based Learning
terhadap Keterampilan Proses Sains
Silaban, B. 2014. Hubungan Antara dan Hasil Belajar Biologi Siswa
Penguasaan Konsep Fisika Dan Kelas X SMA Negeri Jumapolo
Kreativitas dengan Kemampuan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal
Memecahkan Masalah pada Materi Bio-Pedagogo. Vol. 4 (1): 5-11.
Pokok Listrik Statis. Jurnal http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php
Penelitian Bidang Pendidikan. /pdg/article/view/7328.
Vol. 20 (1): 65–75.

http://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde
x.php/penelitian/article/view/3072.

Sinaga, E. S. P., Rahmad, M., dan Irianti,


M. 2015. Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Untuk

39

You might also like