Professional Documents
Culture Documents
15-27
ISSN Cetak : 2356-2064
ISSN Online : 2356-2056
Abstract
The objectives of this study are to develop teaching aids, to test the validity and
practically teaching aids, and to test the effectiveness of learning process using CORE
(Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending) model with metacognitive
approach to improve the ability in Geometri problem solving. This research and
development design is adapted from Plomp model by using several phases: (1)
preliminary investigation; (2) design; (3) realization/construction; (4) test, evaluation
and revision. This study developed some teaching aids; a part of syllabus, lesson plan,
students book, students’ work sheet, and test of problem solving ability. The subject of
the try out is eighth graders of MTs NU Nurul Huda Kudus. The research data to test
the validity, practically, and effectiveness are collected by: (1) validation sheet; (2)
observation sheet; (3) problem solving test. The results of research showed that
development teaching aids using CORE model with metacognitive approach for
Geometry material of VIII grade is valid and practical, and learning CORE model
with metacognitive approach for Geometry material of VIII grade is effective.
Keywords: teaching aids, CORE model, metacognitive approach, problem solving ability.
15
Pengaruh Penggunaan Permainan Tradisional…
16
Daroinis Sa’adah ...
17
Pengaruh Penggunaan Permainan Tradisional…
18
Daroinis Sa’adah ...
19
Pengaruh Penggunaan Permainan Tradisional…
diberi pretes untuk mengetahui keadaan oleh validator ahli, diperoleh hasil sebagai
awal kemudian diberi perlakuan yang berikut: (1) perangkat ajar valid yaitu
berbeda dan yang terakhir diberi postes penggalan silabus dengan skor 3,76, RPP
(Sugiyono, 2013: 113). Kelas eksperimen dengan skor 3,83, buku siswa dengan skor
memperoleh perlakuan khusus yaitu 3,89, LKS dengan skor 3,76, dan tes
kemampuan pemecahan masalah dengan
20
Daroinis Sa’adah ...
skor 3,73. Berdasarkan skor yang kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan
diperoleh, masing-masing perangkat ajar sumber belajar. Penggalan silabus
tersebut mendapat skor dengan kategori dikembangkan oleh satuan pendidikan
baik; (2) hasil keterlaksanaan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar
pembelajaran sebesar 90% dengan Kompetensi Lulusan (SKL), serta
kategori baik; (3) hasil uji keefektivan penyusunan KTSP seperti yang tercantum
menunjukkan: (a) ketuntasan kemampuan pada Permendiknas no 41 tahun 2007
pemecahan masalah 90%; (b) kemampuan (Depdiknas, 2007). Sejalan dengan
pemecahan masalah siswa kelas pengertian dan manfaat penggalan silabus
eksperimen dengan rata-rata 81,06 lebih di atas, penilaian umum validator dan
tinggi dari kemampuan pemecahan revisi terhadap draft 1 penggalan silabus
masalah kelas kontrol dengan rata-rata lebih ditekankan pada aspek kelengkapan
71,06; (c) adanya peningkatan penggalan silabus dan bagaimana
kemampuan pemecahan masalah siswa mengembangkan kegiatan pembelajaran
antara sebelum dan sesudah mendapat menggunakan model CORE perdekatan
pembelajaran menggunakan perangkat metakognitif sesuai dengan karakteristik
ajar yang dihasilkan yaitu sebesar 0,754 kemampuan pemecahan masalah
dengan kriteria peningkatan tinggi. matematika siswa.
Proses pengembangan perangkat Perencanaan pembelajaran merupakan
dimulai dengan menyusun draft 1. Draft 1 bagian penting dalam pelaksanaan
selanjutnya divalidasi oleh ahli (validator) pendidikan di sekolah. Melalui
dan dilakukan revisi-revisi sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang baik
masukan validator sehingga diperoleh (jelas dan terarah), guru akan lebih mudah
draft 2. Draft 2 perangkat tersebut dalam melaksanakan pembelajaran dan
selanjutnya diuji cobakan. Selama proses siswa akan lebih terbantu dan mudah
uji coba dilakukan revisi-revisi perangkat dalam belajar. Perencanaan pembelajaran
sesuai dengan tuntutan lapangan atau dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
masukan-masukan pihak validator dan karakteristik siswa, sekolah, mata
sehingga diperoleh draft final. pelajaran, dan sebagainya (Depdiknas,
Penggalan silabus sebagai acuan 2007). Penyusunan RPP merupakan salah
pengembangan RPP memuat indikator satu bagian dari perencanaan
mata pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran. RPP merupakan panduan
pembelajaran, indikator pencapaian langkah-langkah yang akan dilakukan
21
Pengaruh Penggunaan Permainan Tradisional…
guru dalam kegiatan pembelajaran yang lebih pada penyempurnaan ilustrasi pada
disusun dalam skenario kegiatan (Trianto, buku siswa; (2) dari segi bahasa terjadi
2007:71). Penilaian validator dan revisi penyempurnaan buku siswa yaitu untuk
terhadap RPP meliputi revisi perencanaan menghilangkan ketidak konsistenan
penilaian akhir setiap pertemuan serta bahasa; dan (3) dari segi isi, revisi terkait
kunci jawaban dan pedoman penskoran. dengan refrensi yang digunakan sebagai
Pada proses uji coba perangkat pada bahan pulisan dan masukan dari
pembelajaran yang berlangsung sumber/orang ahli dalam bidang itu. Jadi
berdasarkan RPP 1 terjadi kendala yaitu hasil akhir revisi didasarkan pada
masih banyak siswa yang berusaha keyakinan penulis terhadap kedua hal
menyesuaikan diri dengan pelaksanaan tersebut.
pembelajaran menggunakan model CORE Pembelajaran merupakan proses
pendekatan metakognitif. Pada pertemuan komunikasi antara guru dan siswa. Proses
selanjutnya, pelaksanaan RPP 2 sampai komunikasi yang terjadi tidak selamanya
RPP 4 kendala yang ada sudah mulai berjalan lancar, bahkan proses
berkurang. Hal ini karena siswa sudah komunikasi dapat menimbulkan salah
mulai mengenal model yang dijalankan pengertian ataupun salah konsep. Untuk
pada pertemuan sebelumnya. itu guru harus mampu memberikan
Buku siswa merupakan salah satu alternatif pembelajaran bagi siswanya
bentuk bahan ajar yang dikemas secara agar dapat memahami konsep-konsep
utuh dan sistematis, di dalamnya memuat yang sedang ataupun telah diajarkan. Pada
seperangkat pengalaman belajar yang penelitian ini LKS disesuaikan dengan
terencana dan didesain/dirancang untuk langkah-langkah pembelajaran model
membantu siswa menguasai tujuan CORE pendekatan metakognitif yang
belajar, belajar, dan evaluasi. Buku siswa berguna untuk membimbing,
berfungsi sebagai sarana belajar yang mengarahkan, dan membantu
bersifat mandiri, sehingga siswa dapat mengonstruk pengetahuannya dan
belajar sesuai dengan kecepatan masing- memahami konsep yang dipelajari. Revisi
masing (Azizah, 2012). Pada penelitian yang dilakukan antara lain penggunaan
ini penilaian validator dan revisi terhadap huruf dan spasi, perbaikan redaksi pada
buku siswa meliputi: (1) dari segi format,
22
Daroinis Sa’adah ...
24
Daroinis Sa’adah ...
25
Pengaruh Penggunaan Permainan Tradisional…
26
Daroinis Sa’adah ...
27