You are on page 1of 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

THINK PAIR SHARE PADA MATERI BENTUK ALJABAR


KELAS VII

Indah Fuji Lestari, Zubaidah R, Dede Suratman


Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak
Email: indahfujilestari428@gmail.com

Abstract
This study aims to determine the effectiveness of the Think Pair Share (TPS) cooperative
learning model on algebraic material at class VIIA SMP Negeri 6 Pontianak. The
research method is qualitative research and research design is a pre-experimental
design. The subjects of this study were 28 seventh grade students of Pontianak State
Middle School. There are three aspects that are used to determine the effectiveness of
cooperative learning models with TPS, such as the implementation of learning, student
activities, and completeness of student learning outcomes. There are two techniques for
collecting data, namely measurement and observation techniques. The tool used in this
study is a test of student learning outcomes in the form of essays, of observation of the
implementation of learning, and observation of of student activity. Data were analyzed
and found that the implementation of learning was categorized very well, student
activities were obtained during the two meetings including the active group, but the
standard test scores did not meet the requirements. So, the effectiveness of the
cooperative learning model with think pair share (TPS) on algebraic material at class
VIIA SMP Negeri 6 Pontianak

Keywords: Effectiveness, Cooperative Learning Model with TPS, algebraic


expressions

Pendahuluan membuat generalisasi, menyusun bukti, atau


Matematika merupakan ilmu yang sangat menjelaskan dan pernyataan matematika. (3)
penting dalam kehidupan manusia yang Memecahkan masalah yang meliputi
berfungsi dapat mengembangkan kemampuan kemampuan memahami masalah merancang
menghitung, mengukur, menurunkan dan model matematika, menyelesaikan model dan
menggunakan rumus matematika yang menafsirkan solusi yang diperoleh. (4)
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari Mengomunikasikan gagasan dengan symbol,
melalui materi aljabar, geometri, logika table, diagram, atau media lain untuk
matematika, peluang dan statistik. memperjelas keadaan atau masalah (5)
Tujuan pembelajaran matematika menurut Memiliki sikap menghargai kegunaan
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
sebagai berikut: (1) Memahami konsep mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
matematika, menjelaskan keterkaitan antar percaya diri dalam pemecahan masalah BSNP,
konsep dan mengaplikasikan konsep atau 2006: 140 (dalam mirza: 2015)
algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan Materi pada Bentuk Aljabar adalah salah
tepat dalam pemecahan masalah. (2) satu mata pelajaran kelas VII yang banyak
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, peserta didik ditemukan kesulitan dalam
melakukan manipulasi matematika dalam mengerjakan soal atau masalah. Hal ini

1
diketahui pada saat peneliti melakukan diakhir pembelajaran diberikan soal latihan.
Program Praktik Lapangan (PPL) peneliti Adapun dua hasil jawaban peserta didik yang
menyampaikan materi bentuk aljabar dan diambil secara random adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Jawaban Peserta Didik Materi Bentuk Aljabar


Proses jawaban sampel A Proses jawaban sampel B
(2𝑥 2 + 𝑥 + 3) + (𝑥 2 + 2𝑥 − 1) (2𝑥 2 + 𝑥 + 3) + (𝑥 2 + 2𝑥 − 1)
3𝑥 2 + 3x + 2 2𝑥 2 + 𝑥 + 3 + 𝑥 2 + 2𝑥 − 1
6𝑥 2 + 2 3𝑥 2 + 3x – 2

Pada tabel 1 di atas jawaban sampel A Ibrahim (2017: 202) menyatakan bahwa
adalah 3x2+ 3x = 6x2 seharusnya jawaban yang pembelajaran konvensional peserta didik
benar adalah 3x2+ 3x. Jawaban peserta didik ditempatkan sebagai subjek belajar yang
menunjukkan kesulitan dalam menjumlahkan berperan sebagai penerima informasi secara
suku aljabar yang tak sejenis yaitu 3x2+ 3x pasif. Guru hanya fokus menulis di papan tulis
menjadi 6x2, dalam konsep penjumlahan dan tanpa melihat sekelilingnya, dilihat juga oleh
pengurangan bentuk aljabar tidak dapat peneliti bahwa guru hanya melakukan aktivitas
dilakukan dengan suku-suku yang tidak tanya jawab dengan peserta didik yang
sejenis. Dan jawaban sampel B adalah -2 dianggapnya pintar di kelas, sehingga
seharusya 2 Peserta didik belum mengurutkan membuat peserta didik pasif dan pemahaman
suku aljabar yang sejenis, jawaban peserta konsepnya kurang berkembang. Vygostsky
didik menunjukan kesulitan dalam melakukan dalam lestari (2015: 32) menyatakan bahwa
operasi hitung pengurangan bilangan bulat. dalam mengkontruksi suatu konsep, pesera
Hasil ulangan harian pada materi operasi didik harus memperhatikan lingkungan sosial.
bentuk aljabar di kelas VII SMP Negeri 6 Oleh karena itu suasana di kelas harus
Pontianak tahun ajaran 2016/2017, yaitu dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
37,5% yang tuntas 62,5% yang tidak tuntas. berinteraksi satu dengan yang lainya. Menurut
Dengan ketuntasan yang harus dicapai yaitu (Rusman, 2011: 202) mengatakan bahwa
nilai 75. dengan kelompok belajar memberikan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kesempatan kepada peserta didik secara aktif
guru mata pelajaran matematika kelas VII dan kesempatan untuk mengungkapkan suatu
SMP Negeri 6 Pontianak pada tanggal 13 April yang dipikirkan oleh peserta didik kepada
2018 bahwa peserta didik ketika dihadapkan teman akan membantu untuk melihat sesuatu
dengan soal-soal berbentuk aljabar (operasi dengan lebih jelas bahkan melihat ketidak
aljabar dan soal cerita), mereka sebagian besar sesuaian pandangan mereka sendiri. Salah satu
kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. model agar peserta didik berinteraksi dengan
Hal ini terjadi karena peserta didik cenderung yang lainya dan membuat peserta didik aktif
hanya melihat catatan atau contoh yang guru dalam pembelajaran.
berikan, tanpa memahami konsep dan unsur- Menurut Nurulhayati (dalam rusman,
unsur dari operasi bentuk aljabar tersebut, 2011: 203) Pembelajaran kooperatif adalah
sehingga berdampak pada rendahnya hasil strategi pembelajaran yang melibatkan
belajar peserta didik pada materi bentuk partisipasi peserta didik dalam suatu kelompok
aljabar. kecil untuk saling berinteraksi.
Berdasarkan hasil observasi bahwa proses Cooperative learning merupakan kegiatan
pembelajaran di kelas oleh guru masih belajar peserta didik yang dilakukan dengan
menyampaikan informasi tahap demi tahap cara berkelompok. Model pembelajaran
dengan metode ceramah, bisa dikatakan guru berkelompok adalah rangkaian kegiatan belajar
masih menggunakan model pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dalam
konvensional. Menurut wina sanjaya dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai

2
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sesuai dengan prosedur penelitian yang
(Senjaya 2006: 239). digunakan. Adapun tujuan penelitian ini adalah
Menurut slavin (2005: 4) pembelajaran untuk mengetahui dan mendeskripsikan
kooperatif merujuk pada berbagai macam efektivitas pembelajaran dengan model
metode pengajaran dimana para peserta didik pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil (TPS) dalam materi operasi bentuk aljabar di
untuk membantu satu dengan yang lainya kelas VII SMP Negeri 6 Pontianak.
dalam mempelajari materi pelajaran. Think Metode yang sesuai dengan penelitian ini
Pair Share (TPS) merupakan suatu model adalah metode deskriptif. Menurut Nawawi
pembelajaran yang membantu peserta didik (2012: 67), metode deskriptif adalah prosedur
dalam pembelajaran. Selain itu juga dapat pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menumbuhkan kesadaran bahwa peserta didik menggambarkan atau melukiskan keadaan
perlu belajar untuk berfikir, bertukar pendapat, subjek atau objek penelitian (seseorang,
menyelesaikan masalah serta mengaplikasikan lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat
kemampuan serta serta pengetahuan dan sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak,
sikapnya dalam suatu kerja sama tim. atau sebagaimana adanya.
Hasil penelitian sebelumnya yang Subjek penelitian menurut Arikunto
menunjukkan keefektivan model pembelajaran (2013: 172) merupakan sumber data pada suatu
kooperatif tipe TPS. Adalah sebagai berikut: penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMP
penelitian yang telah dilakukan oleh sonny Negeri 6 Pontianak kelas VII. Adapun kelas
(2014) menunjukkan bahwa: a) Peserta didik yang dipilih peneliti sebagai subjek penelitian
kelas VIII SMP Palita Harapan Rantepao pada yaitu kelas yang telah dikondisikan atau kelas
tes awal peserta didik yang tuntas sebesar 3,5% yang telah disepakati antara penelitin dan guru
dari 29 orang peserta didik dan pada tes akhir bidang studi matematika di SMP Negeri 6
peserta didik yang tuntas 100% atau 29 orang Pontianak.
hal ini berarti penerapan TPS dalam materi Metode yang digunakan pada penelitian
SPLDV efektif karena dapat meningkatkan ini adalah metode eksperimen. Metode
ketuntasan belajar peserta didik. b) Aktivitas penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
peserta didik dalam penerapan TPS mampu metode penelitian yang digunakan untuk
menerapkan peserta didik secara aktif hal ini mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
dilihat dari skor rata-rata presentasi peserta yang lain dalam kondisi yang dikendalikan
didik sebanyak 4 kali pertemuan. c) Respon (Sugiyono, 2010: 107) Jenis eksperimen yang
peserta didik terhadap penerapan TPS merasa dimaksud dalam penelitian ini yaitu
sengat senang dan senang selama Preeksperimen design karena dalam penelitian
pembelajaran, tes dan cara pengajaran guru. d) ini tidak memiliki kelas control dan sampel
Dengan penerapan TPS dapat meningkatkan tidak dipilih rendom.
hasil belajar dilihat dari Pre-test dan post-test Rancangan penelitian yang digunakan
kelas eksperimen. Hal ini ditunjukan bahwa adalah rancana The One case study atau Post
model pembelajaran Kooperatif tipe Think test only design. Rancangan penelitian
Pair Share (TPS) sangat efektif. Dari uraian di digambarkan sebagai berikut:
atas, Peneliti tertarik untuk meneliti
“Penerapan Pembelajaran Kooperatif X O
Tipe Think Pair Share pada Materi Bentuk
Aljabar di kelas VII SMP Negeri 6 Pontianak”. Keterangan :
Menurut (Sugiyono, 2012: 3). Secara X : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
umum metode penelitian diartikan sebagai cara Think Pair Share (TPS)
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan (Variabel Independen).
dan kegunaan tertentu Metode penelitian yang O : Observasi (Variabel Dependen).
dipilih harus sesuai dengan masalah dan tujuan (Sugiyono, 2012: 110).
penelitian yang telah dirumuskan sehingga

3
Adapun prosedur dalam penelitian ini yang berlangsung dilakukan oleh satu orang
meliputi 3 tahap antara lain tahap persiapan, pengamat (observer). (3) Memberikan soal
tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Post-test pada subjek penelitian. (4) Mengolah
dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil
Tahap Persiapan lembar observasi dan post-test. (5)
(1) Melakukan pra-riset di SMP Negeri 23 Mendeskripsikan hasil analisis data (6)
Pontianak. (2) Membuat perangkat Membuat kesimpulan sebagai jawaban dari
pembelajaran berupa RPP dengan model rumusan masalah. Adapun jadwal pelaksanaan
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share penelitian terlampir pada tabel 2 di bawah ini:
(TPS). (3) Menyusun instrument penelitian
berupa kisi-kisi soal tes, kunci jawaban, Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
pedoman pensekoran, lembar observasi Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
aktivitas belajar peserta didik dan guru, lembar Kamis, 23 10.40 –
kerja peserta didik (LKPD), soal posttest dan Treatment
Agustus 2018 12.00
rubrik penilaian. (4) Memvaliditas perangkat Rabu, 29 07.00 –
pembelajaran dan instrument penelitian. Yang Treatment
Agustus 2018 08.20
dilakukan oleh satu orang dosen yaitu Bapak Kamis, 30 10.40 –
Drs. H. Dian Ahmad BS, M. Si dan dua orang Posttest
Agustus 2018 12.00
guru matematika di SMP Negeri 6 pontianak
yaitu ibu Yuliana S. Pd dan Bapak Sarjono. (5) Penyusunan Laporan Penelitian
Merevisi perangkat pembelajaran dan (1) Menarik kesimpulan sebagai jawaban dari
instrumen penelitian berdasarkan hasil permasalahan penelitian. (2) Menyusun
validasi. (6) Membuat surat izin uji coba dan laporan penelitian.
melakukan uji coba instrumen penelitian (soal Teknik pengumpulan data merupakan
posttest). Dilakukan uji coba pada peserta langkah yang paling utama dalam penelitian,
didik di kelas VIII E SMP Negeri 23 karena tujuan utama dari penelitian adalah
Pontianak. (7) Menganalisis data dari hasil uji mendapatkan data (Sugiyono, 2010: 308).
coba soal post-test (validitas butir). (8) Teknik pengumpulan data yang digunakan
Membuat surat izin dari fakultas Fkip Untan pada penelitian ini adalah: Teknik pengukuran
untuk melakukan penelitian pada tanggal 15 adalah untuk mengukur ketercapaian
Agustus 2018. (9) Menentukan waktu ketuntasan belajar, Teknik observasi langsung
pelaksanaan penelitian dengan cara untuk melihat keefektivan aktivitas peserta
berkonsultasi dengan guru matematika yang didik dan keterlaksanaan guru dalam
mengajar di kelas VII SMP Negeri 6 pengelolaan pembelajaran. Tes tertulis
Pontianak. Waktu penelitian yang akan dilakukan setelah pembelajaran (posttest).
digunakan sebagai penelitian adalah Kamis, 23 Teknik observasi langsung dalam penelitian ini
Agustus 2018 dan Rabu, 29 Agustus 2018 dan adalah observasi aktivitas guru dalam
pada hari Kamis, 30 Agustus 2018 sebagai hari mengelola kelas dan aktivitas peserta didik
pemberian posttest. dalam pembelajaran dengan menggunakan
model kooperatif tipe Think Pair Share.
Tahap pelaksanaan
(1) Subjek yang di tentukan yaitu kelas VIIA Hasil Dan Pembahasan
SMP Negeri 6 Pontianak. (2) Memberikan Hasil Penelitian
perlakukan pada subjek penelitian dengan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
menggunakan model pembelajaran kooperatif dan mendeskripsikan efektivitas model
tipe Think Pair Share (TPS). (a) Mengamati kooperatif tipe Think Pair Share pada materi
aktivitas belajar peserta didik di kelas dalam Operasi Bentuk Aljabar di kelas VII SMP
proses pembelajaran dilakukan oleh dua orang Negeri 6 Pontianak. Hasil penelitian diperoleh
pengamat (observer). (b) Mengamati dari hasil pengamatan peneliti terhadap subjek
keterlaksanaan dalam proses pembalajaran yang diteliti, yaitu peserta didik yang

4
mengikuti pembelajaran matematika guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas
menggunakan model pembelajaran kooperatif belajar peserta didik selama pembelajaran
tipe Think pair Share pada materi Operasi berlangsung, dan ketuntasan hasil belajar
Bentuk Aljabar di kelas VII SMP Negeri 6 peserta didik.
Pontianak yang berjumlah 28 peserta didik.
Pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak dua Keterlaksanaan Model Pembelajaran
kali pertemuan. Dalam pelaksanaan Kooperatif Tipe TPS
pembelajaran dengan menggunakan model Keterlaksanaan guru (peneliti) dalam
kooperatif tipe Think pair Share pada materi mengelola pembelajaran Berikut hasil
bentuk aljabar, data yang dikumpulkan dalam pengamatan terhadap keterlaksanaan guru
penelitian ini terdiri dari data keterlaksanaan dalam mengelola pembelajaran.

Tabel 3. Deskripsi Hasil keterlaksanaan Pembelajaran Model Pembelajaran


Kooperatif tipe Think Pair Share
Pertemuan ke-
No. Aspek Penilaian Proses Pembelajaran
1 2
Kegiatan Pendahuluan
1 Memberi salam dan mengajak berdoa 4 4
Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
2 3 4
peserta didik
3 Memberikan aprsepsi terkait materi 4 4
4 Menyampaikan tujuan belajar. 4 4
5 Memberikan motivasi kepada peserta didik 3 4
Kegiatan Inti
Memberikan masalah dalam bentuk aljabar yang
6 3 4
berkaitan dengan materi pembelajaran
Memberikan kesempatan kepada peserta didik
7 2 2
untuk bertanya
Membagi peserta didik dalam beberapa
8 3 3
kelompok kecil secara heterogen
Menjelaskan terkait cara belajar dalam
9 3 4
kelompok
Meminta peserta didik untuk berdiskusi dalam
10 kelompok mengenai materi operasi bentuk 4 4
aljabar
Berkeliling mengamati dan mengarahkan peserta
11 didik yang mengalami kesulitan terkait materi 3 3
yang akan dibahas dalam kelompok
Memilih kelompok secara acak untuk
12 menjelaskan hasil kerja kelompoknya mengenai 4 3
materi yang dibahas
13 Mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya 3 3
Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi dengan memberikan
14 kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya 3 3
tentang hal-hal yang belum dipahami
Meminta peserta didik menyimpulkan
15 3 4
pembelajaran
16 Mengingatkan tentang materi selanjutnya 4 4

5
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
17 3 4
memberikan pesan untuk tetap belajar
Skor Total 56 61
Rata-rata 3,29 3,58
Keterangan Baik Baik

Berdasarkan tabel 3 di atas, perhitungan mengelola pembelajaran menggunakan


skor rata-rata tersebut dalam rentang nilai 1-4 penerapan model kooperatif tipe Think pair
didapat bahwa keterlaksanaan peneliti dalam Share termasuk kategori “baik”.
mengelola pembelajaran menggunakan
penerapan model kooperatif tipe Think Pair Aktivitas Belajar Peserta didik
Share pada pertemuan kesatu memperoleh Terdapat 3 kategori yang menjadi
skor rata-rata 3,29 dan pada pertemuan kedua penilaian dalam pengamatan aktivitas belajar
diperoleh skor adalah 3,58. Rata-rata skor peserta didik yaitu visual activities, oral
keseluruhan pertemuan satu dan pertemuan activities, dan writing activities. Dalam
dua sebesar 3,43. skor rata-rata yang didapat penelitian ini peserta didik diamati secara
peneliti dalam mengelola pembelajaran dapat klasikal. Berikut hasil pengamatan terhadap
diidentifikasi Keterlaksanaan guru dalam aktivitas belajar peserta didik.

Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Peserta Didik


Persetase (%) Kategori Aktivitas
Kategori Aktivitas
No Pertemuan Pertemuan
Siswa Pertemuan I Pertemuan II
I II
1 Visual activities 78% 84% Aktif Sangat Aktif
2 Oral activities 32% 37% Pasif Pasif
3 Writing activities 76, % 80% Aktif Sangat Aktif
62% 67 % Aktif Aktif
Rata-rata
64% Aktif

Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat dilihat selama pembelajaran menggunakan model


bahwa rata-rata aktivitas belajar peserta didik pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
pada setiap kategori yaitu visual activities tergolong pada kategori aktif.
sebesar 84%, oral activities sebesar 37%, dan
writing activities sebesar 80%. Sehingga rata- Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik
rata aktivitas belajar peserta didik dari tiga Ketuntasan hasil belajar peserta didik
kategori tersebut sebesar 64%. Dari hasil mengenai materi bentuk aljabar dalam
pengamatan aktivitas belajar peserta didik penelitian ini, dilihat dari nilai tes yang
selama proses pembelajaran menggunakan diperoleh peserta didik setelah mengikuti
model kooperatif tipe Think Pair Share pada pembelajaran dengan model kooperatif tipe
materi operasi bentuk aljabar diperoleh rata Think Pair Share yang dilakukan pada dua kali
rata aktivitas belajar peserta didik sebesar pertemuan terakhir. Pelaksanaan tes
67%. Artinya aktivitas belajar peserta didik dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Agustus
pertemuan pertama termasuk katagori Aktif. 2018 waktu 2 x 40 menit . Tes yang diberikan
Untuk mengetahui rata-rata aktivitas kepada peserta didik berupa soal uraian yang
peserta didik pada pertemuan ke-1 dan berjumlah 5 soal yang terdiri dari soal-soal
pertemuan ke-2 dapat dihitung dengan cara: mengenai materi operasi penjumlahan dan
(𝑃)1 + (𝑃2) 62% + 67% pengurangan bentuk aljabar. Jumlah peserta
= = 64%
2 2 didik yang mengikuti tes yaitu sebanyak 28
Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat orang.
disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik

6
Tabel 5. Deskripsi Hasil Tes peserta didik
Kelas VIIA SMP Negeri 6 Pontianak
No Ragam Data Jumlah/skor
1 Banyak Peserta Didik 28 Orang
2 Rata-rata 70
3 Peserta Didik Tuntas 19 Orang
4 Peserta Didik Tidak Tuntas 9 Orang
5 Nilai Tertinggi 94
6 Nilai Terendah 23
7 Ketuntasan Klasikal Peserta Didik 67,85%

Berdasarkan tabel 5 di atas, hasil tes ini terlihat dari hasil pertemuan pertama dan
peserta didik memperoleh nilai lebih dari atau pertemuan kedua memperoleh skor yang sama
sama dengan 75. Karena persentase peserta yaitu skor 2. Hal ini dikarenakan dalam proses
didik tuntas adalah 67,85% yang berarti kurang pembelajaran guru banyak meminta peserta
dari 85% maka dapat disimpulkan bahwa didik untuk maju presentasi di depan kelas
ketuntasan hasil belajar secara klasikal tidak sehingga guru kurang meminta peserta didik
terpenuhi. untuk bertanya. Sehingga hasil perolehan nilai
rata-rata keterlaksanaan guru (peneliti) dalam
Pembahasan Penelitian mengelola pembelajaran menggunakan
Keterlaksanaan Guru dalam Mengelola penerapan model kooperatif tipe Think pair
Pembelajaran Share selama dua pertemuan dapat dihitung
Pembelajaran dengan menerapkan model dengan cara :
kooperatif tipe Think pair share dalam 3,29+3,58
2
= 3,43
pembelajaran bentuk aljabar khususnya pada
Berdasarkan perhitungan tersebut maka
submateri operasi penjumlahan dan
dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan guru
pengurangan bentuk aljabar sebanyak dua kali
(peneliti) dalam mengelola pembelajaran
pertemuan pertemuan pertama hari kamis 23
menggunakan penerapan model kooperatif tipe
Agustus 2018 dan pertemuan kedua hari rabu
Think Pair Share tergolong baik sehingga
29 agustus 2018. Terdapat 17 item yang
pengelolaan pembelajaran menggunakan
menjadi penilaian keterlaksaan guru dalam
penerapan model kooperatif tipe Think Pair
mengelola pembelajaran. Dilakukan
Share efektif.
pengamatan terhadap guru (peneliti) dalam
mengelola pembelajaran yaitu untuk melihat
Aktivitas Peserta Didik
sejuah mana kegiatan belajar mengajar yang
Pengamatan terhadap aktivitas belajar
direncanakan terlaksana oleh guru (peneliti)
peserta didik dilakukan untuk melihat
dan untuk mengetahui bagaimana guru
bagaimana aktivitas peserta didik dalam
(peneliti) dalam mengelola pembelajaran
pembelajaran khususnya pembelajaran dengan
khususnya dengan menggunakan penerapan
menggunakan model kooperatif tipe Think
model kooperatif tipe Think pair share.
Pair Share. Pengamatan aktivitas belajar
Pengamatan dilakukan oleh guru matematika
peserta didik dilakukan sebanyak dua kali oleh
SMP Negeri 6 Pontianak yaitu ibu Yuliana S.
dua orang pengamat. Berdasarkan hasil
Pd Selaku guru mata pelajaran matematika
pengamatan pada dua kali pertemuan yang
kelas VII.
dilakukan oleh dua orang pengamat. Rekap
Dari lembar hasil pengamatan yang
aktivitas belajar peserta didik dapat dihitung
dilakukan oleh Ibu Yuliana S.Pd terlihat bahwa 𝑃1 +𝑃2 62%+67%
guru (peneliti) Kurang memberikan 2
= 2
= 64%.
kesempatan bertanya kepada peserta didik hal

7
yang berdasarkan katagori aktivitas peserta peserta didik dikatakan tuntas secara klasikal
didik tergolong aktif. jika dalam satu kelas terdapat lebih dari atau
Dari ketiga kategori rendahnya aktivitas sama dengan 85% peserta didik memperoleh
belajar peserta didik pertemuan kesatu dan nilai lebih dari atau sama dengan nilai 75.
kedua pada indikator oral activities. Hal ini Nilai tes dari 28 jumlah peserta didik,
terlihat bahwa peserta didik kurang aktif terdapat 19 peserta didik yang mencapai nilai ≥
berfikir sehingga dalam proses pembelajaran 75 (KKM) atau sebesar 67% peserta didik
peserta didik kurang menanggapi dan kurang yang mencapai ketuntasan minimal dan
aktif dalam mengajukan pertanyaan saat terdapat 9 peserta didik yang nilai < 75
diskusi. Rendahnya persentase oral activities (KKM) atau sebesar 33% peserta didik yang
disebabkan oleh sedikitnya peserta didik yang belum mencapai ketuntasan minimal dan tidak
aktif dalam mengemukakan pendapat dan mencapai ketuntasaan klasikal yaitu ≥ 85%.
hanya beberapa peserta didik yang mengajukan Hal ini dikarenakan faktor-faktor berdasarkan
pertanyaan saat diskusi berlangsung. jawaban peserta didik sebagai berikut
Pada indikator writing activities terdiri (a) Peserta didik memberikan jawaban yang
dari kegiatan peserta didik menyalin tulisan kurang lengkap. (b) Peserta didik kurang
guru dipapan tulis, manyalin hasil diskusi dalam pengetahuan awalnya tentang operasi
kelompok dan menulis materi yang penting penjumlahan dan pengurangaan bilangan. (c)
yang diperoleh dalam proses pembelajaran. Tidak memberikan jawaban untuk semua soal
Pada indikator writing activities tergolong yang diberikan.
aktif hal ini dilihat dari banyaknya peserta Penyebab lain ketidak tuntasan belajar
didik menulis dan mencatat hasil diskusi dikarenakan pada saat dilakukan tes hasil
kelompok. belajar peserta didik tidak dilakukan
Dari uraian di atas, diketahui bahwa pengawasan dengan maksimal sehingga
aktivitas peserta didik dengan menggunakan beberapa peserta didik menjawab pertanyaan
model kooperatif tipe Think pair share dalam berdasarkan hasil perkerjaan temannya yang
dua pertemuan tergolong aktif yaitu sebesar tidak benar dan hasil belajar ini juga
78% dipengaruhi aktivitas peserta didik, yaitu Oral
Pada indikator Visual activities terdiri dari activities yang tergolong cukup aktif. Selain
kegiatan membaca sajian materi oleh guru itu, aktivitas belajar peserta didik juga
selama proses pembelajaran, Visual activities mempengaruhi ketuntasan belajar.
tergolong aktif. Hal ini dikarenakan pada saat Kurangnya aktivitas belajar peserta didik
pembelajaran berlangsung peserta didik pada aspek oral activities yang merupakan
membaca dengan baik hanya saja beberapa kegiatan peserta didik menanggapi pertanyaan
peserta didik minta perhatian yang lebih dari guru, memberikan pendapat saat diskusi
guru, seperti bersuara nyaring saat membaca berlangsung, mengajukan pertanyaan. Menurut
tapi itu berhenti saat guru menegurkanya. Hamalik (2005: 35) menyatakan yang dituntut
Dari uraian diatas tersebut, diketahui dalam pembelajaran adalah keaktifan bertanya
bahwa aktivitas belajar peserta didik dengan peserta didik, karena dapat mengakibatkan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair terbentuknya pemikiran yang kreatif dan
Share tergolong aktif yaitu sebesar 67%. keterampilan yang akan mengarah pada
peningkatan hasil belajar peserta didik.
Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Dari informasi yang diperoleh dari guru
Ketuntasan hasil belajar peserta didik matematika yang mengajar di kelas Vll SMP
setelah mengikuti pembelajaran dengan Negeri 6 Pontianak, ketuntasana hasil belajar
menggunakan model kooperatif tipe Think pair matematika selama ini belum pernah tercapai
Share pada materi operasi bentuk aljabar. secara individual maupun klasikal. Ketuntasan
Peserta didik dikatakan tuntas belajar secara hasil belajar peserta didik hanya mencapai
individu apabila memperoleh nilai lebih dari persentase antara rentang 25% - 40%. Ini
atau sama dengan nilai 75 (sesuai KKM), artinya ketuntasan hasil belajar peserta didik

8
yang dilakukan dengan menggunakan model peserta didik yang tuntas secara klasikal.
kooperatif tipe Think pair Share di atas rata- Sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata pembelajaran di sekolah selama ini. Dan pembelajaran menggunakan model kooperatif
model kooperatif tipe Think pair Share tipe Think Pair Share tidak efektif untuk
membawa perubahan dalam hasil belajar diterapkan dalam materi bentuk aljabar di kelas
peserta didik walaupun belum mencapai VII SMP Negeri 6 Pontianak .
ketuntasan Klasikal yaitu ≥ 85%. Penyebab penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share pada materi
Keefektifan Pembelajaran dengan bentuk aljabar tidak efektif diterapkan di SMP
penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Negeri 6 Pontianak adalah ketuntasan hasil
Tipe Think Pair Share belajar peserta didik secara klasikal tidak
Efektivitas pembelajaran dengan terpenuhi. Ini dikarena peneliti mengikuti
menggunakan model kooperatif tipe Thaink kriteria ketuntasan yang diterapkan oleh
pair Share dalam penelitian ini ditinjau dari sekolah yang cukup tinggi sehingga ketuntasan
tiga aspek, yaitu: a) keterlaksanaan guru hasil belajar peserta didik secara klasikal tidak
(peneliti) dalam terpenuhi. Penilaian hasil belajar adalah proses
mengelola pembelajaran menggunakan model pemberian nilai terhadap hasil-hasil yang
kooperatif tipe Think Pair Share pada interval dicapai peserta didik dengan kriteria tertentu.
3,00 sampai 4,00; b) persentase aktivitas Sementara itu banyak peneliti yang
Peserta didik pada interval 60% - 100%; c) membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif
Ketuntasan hasil belajar yaitu ketuntasan pada tipe Think Pair Share efektif digunakan.
satu kelas (ketuntasan klasikal) lebih dari atau Penelitian tersebut salah satunya ialah
sama dengan 85% dan ketuntasan secara penelitian yang dilakukan oleh rita novita
individual adalah lebih dari atau sama dengan (2014) yang berjudul “Efektivitas Model
nilai 75. Menurut Yusuf (2017: 16) Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
pembelajaran dikatakan efektif bila semua Share (TPS) Pada Materi Trigonometri Di
indikator tersebut dalam kategori minimal Kelas XI IAI Sma Negeri 8 Banda Aceh” yang
baik. Jika salah satu dari indikator yang menyatakan bahwa model pembelajaran
dimaksud belum tergolong baik (belum Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
mencapai 75%) maka belum dinyatakan efektif untuk digunakan dalam mengajar
efektif. Pembelajaran dengan model materi trigonometri jumlah dan selisih dua
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sudut di kelas XI IAI SMAN 8 Banda Aceh.
diterapkan dalam materi bentuk aljabar di kelas
VII SMP Negeri 6 Pontianak. Keterbatasan Dalam Penelitian
Berdasarkan hasil analisis yang telah Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti
dipaparkan di atas dari ketiga keefektifan menemukan beberapa keterbatasan. Menyadari
pembelajaran diperoleh bahwa keterlaksanaan akan keterbatasan yang dialami maka penulis
guru (peneliti) dalam mengelola pembelajaran memandang perlu untuk mengungkapkan hal
menggunakan model kooperatif tipe Think tersebut agar menjadi pertimbangan seperlunya
Pair Share sebesar 3,43 pada kategori baik, bagi pembaca yang ingin meneliti dengan
persentase aktivitas peserta didik sebesar 64% penelitian serupa.
yang tergolong aktif, peserta didik dapat Keterbatasan yang dimaksud dalam
mencapai ketuntasan hasil belajar yaitu penelitian ini adalah sebagai berikut:
ketuntasan secara individu sebanyak 19 peserta (1) Materi bentuk aljabar yang dibatasi pada
didik atau sebesar 67% yang tuntas yaitu yang materi operasi penjumlahan dan pengurangan
memperoleh nilai 75. bentuk aljabar saja. (2) Pada aktivitas peserta
didik pengamat hanya dibatasi dengan Oral
Oleh karena terdapat satu indikator tidak
Activity, Wraiting activity, dan visual activity.
terpenuhi yaitu ketuntasan hasil belajar secara
(3) Batasan waktu pada penelitian hanya 3 kali
klasikal tidak tercapai karena hanya 67%

9
pertemuan 1 kali pertemuan sama dengan 2 x Dipersiapkan manejemen waktu yang baik,
40 menit . sehingga saat penelitian berlangsung dapat
berjalan dengan lancar. (3) Ciptakan Suasana
Simpulan Dan Saran nyaman tidak tegang tidak juga rebut-ribut.
Simpulan Ciptakan sehingga peserta didik tidak enggan
Berdasarkan pembahasan yang telah dalam menyampaikan pendapatnya.
dipaparkan di atas dari ketiga keefektifan
pembelajaran diperoleh bahwa keterlaksanaan Daftar Rujukan
pembelajaran menggunakan penerapan model Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
kooperatif tipe Think pair Share pada kategori Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
baik, persentase aktivitas peserta didik pada Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
kategori aktif, ketuntasan hasil belajar peserta Hamalik, Oemar. 2005. Psikologi Belajar dan
didik dalam satu kelas tidak terpenuhi secara Mengajar. Bandung : Sinar baru
klasikal. Ini berarti kedua aspek efektivitas Lestari, dkk. 2015. Penelitian Pendidikan
yang ditinjau terpenuhi dan satu aspek Mate-matika. Bandung: PT Refika
efektivitas yang ditinjau tidak terpenuhi. Aditama.
Sehingga dapat disimpulkan secara umum Mirza, ade, dkk.2015. Miskonsepsi siswa
bahwa pembelajaran menggunakan model pada materi operasi pada bentuk
kooperatif tipe Think pair Share tidak efektif aljabar kelasVII SMP Haebat
untuk diterapkan dalam materi Operasi bentuk Islam(Onlinehttp://jurnal.untan.ac.id/
aljabar di kelas Vll SMP Negeri 6 Pontianak. index.php/jpdpb/article/view/8519)
Kesimpulan umum tersebut ditarik dari (online 15 mei 2018)
kesimpulan sub-sub masalah berikut: Nawawi, Hadari. 2012. Metode Penelitian
(1) Keterlaksanaan guru (peneliti) dalam Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
mengelola pembelajaran menggunakan model University Press
koopratif tipe Think Pair Share pada materi Novita, Rita. Efektivitas Model Pembelajaran
bentuk aljabar termasuk dalam kategori baik Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
yaitu sebesar 3,43; (2) Aktivitas belajar peserta Pada Materi Trigonometri di kelas XI
didik pada materi bentuk aljabar dengan IA1 SMA Negeri 8 Banda Aceh.” Jurnal
menggunakan model koopratif tipe Think Pair Visipena 5, no. 1 (2014).
Share termasuk dalam kategori aktif yaitu Rusman. 2011. Model-model Pebelajaran
sebesar 64%; (3) Ketuntasan hasil belajar Mengembangkan Profesionalisme guru
peserta didik pada materi bentuk aljabar di .Jakarta : PT RajaGrafindo persada
kelas VII SMP Negeri 6 Pontianak dengan Sanjaya, wina. 2008. Kurikulum dan
model koopratif tipe Think Pair Share tidak Pembelajaran : Teori dan praktik
terpenuhi secara klasikal yaitu terdapat 19 pengembangan kurikulum tingkat satuan
peserta didik dari 28 peserta didik atau sebesar Slavin. R, E. (2006). Educational Psychology;
67% dari 100% peserta didik yang mencapai Theory and Practice ( 8th Edition). Boston:
nilai ketuntasan minimal. Pearson Edcation Inc.
pendidikan(KTSP). Jakarta : Kenca
Saran Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Berdasarkan temuan-temuan di lapangan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
pada saat penelitian, saran yang dapat Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.
diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan
berikut: Guru harus memberikan motivasi Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D.
diawal pembelajaran agar pembelajaran lebih Bandung: Alfabeta.
terarah. (1=-) Guru selalu berupaya agar Yusuf, Bistrari Basuni. 2018. Jurnal kajian
aktivitas belajar khususnya oral activities pembelajaran dan keilmuan : Fkip
peserta didik lebih ditingkatkan. (2)

10

You might also like