You are on page 1of 11

CERITA CERPEN

PENDAHULUAN
1. Pengertian Cerpen
2. Unsur-unsur cerpen
3. Struktur Cerpen
4. Kaidah Kebahasaan cerpen
5. Ciri-Ciri cerpen
6. Langkah-langkah membuat cerpen
7. Jenis cerpen
8. Contoh cerpen
Cerita pendek atau biasa disingkat cerpen
adalah salah satu jenis prosa yang isi
ceritanya bukan kejadian nyata dan hanya
dibuat-buat. Cerpen cenderung singkat, padat,
dan langsung pada tujuannya dibandingkan
karya-karya fiksi lain yang lebih panjang,
seperti novelet maupun novel.
1. Orientasi 3.Komplikasi
Orientasi cerpen berisi penentuan peristiwa Kemudian, cerita akan bergerak menuju
yang menciptakan gambaran visual dari latar, konflik atau puncak masalah,
atmosfer, dan waktu dari cerita. Di bagian ini,
pertentangan, atau kesulitan-kesulitan
kamu juga akan menemukan pengenalan para
bagi para tokohnya yang memengaruhi
tokoh, menata adegan, dan hubungan
antartokoh.
latar waktu dan karakter.

2.Rangkaian argumen 4.Resolusi


Terakhir, pada bagian ini, akan
Lalu, pada bagian ini, kisah akan menceritakan solusi dari masalah atau
berlanjut melalui serangkaian
peristiwa satu ke peristiwa lainnya tantangan yang dicapai. Kamu juga
yang tidak terduga. akan mengetahui bagaimana cara
pengarang mengakhiri cerita.
1. Kalimatnya banyak yang bermakna lampau. Hal itu ditandai dengan kata-kata seperti: saat, telah terjadi,
ketika itu, beberapa tahun yang lalu.

2. Banyak menggunakan kata penghubung yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh:
mula-mula, sebelumnya, kemudian, sejak saat, setelah itu.

3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi. Contoh: mengobati,
menghindar, menangis, menyuruh, melompat, menghindar.
4. Menunjukkan kalimat tak langsung untuk menceritakan perkataan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh:
menceritakan tentang, menuturkan, mengungkapkan, mengatakan bahwa, menyatakan.
5. Pikiran dan perasaan tokoh banyak digambarkan dengan menggunakan kata kerja yang menyatakan
sesuatu. Contoh: berharap, mengalami, merasakan, menginginkan.
6. Menggunakan banyak dialog, yang ditunjukkan oleh tanda petik ganda ("...."), maupun kata kerja yang
menunjukkan tuturan langsung.
7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language), sebagai penggambaran tokoh, latar atau suasana.
1. Ceritakan fiktif atau rekaan
2. Fokus pada satu aspek cerita
3. Mengungkapkan masalah yg penting saja
4. Menyajikan peristiwa dengan cermat dan
jelas
5. Ceritanya pendek atau singkat
6. Menggunakan bahasa
yangtajam,sugestif,dan provokatif atau
menarik perhatian
7. tokoh yang ditampilkan terbatas sekitar
1-3 orang saja
1. menentukan tema atau ide
cerita
2. membuat karakter
3. buat kerangka atau plot cerita
4. deskripsikam suasana dalam
cerpen
5. menulis cerpen dengan ciri khas
sendiri
6. revisi
1.realistik
2.fantasi
3.misteri
4.romantis
Cerita Pendek tentang Sekolah : Meminta Lebih Baik dari Mencuri
Hari ini, aku pulang kuliah lebih cepat dari biasanya, dikarenakan dosen mata kuliah di jam
terakhir berhalangan masuk. Aku pun bergegas pulang, sekitar pukul 15.00 aku tiba di rumah.
Namun, aku melihat ibu seperti orang kebingungan yang sedang mencari sesuatu. Ternyata ibu
kehilangan uang kembalian belanjaannya.
Aku pun membantunya, tapi hasilnya pun nihil. Ibu pun pasrah dan aku keluar rumah karena lupa
ada yang harus dibeli. Di jalan dekat warnet, aku bertemu dengan adikku.
“De, kamu main di sini emang ibu kasih uang ke kamu? Kan kamu lagi dihukum ga dikasih uang
jajan hari ini?” tanyaku dengan muka yakin kalo dia pasti mengambil uang ibu. “Oh, kaka tau
kamu ambil uang ibu yang di atas meja, ya!?” sambungku.
“I..ii..iya kak, aku ambil uang ibu, tapi cuma aku pakai 5 ribu doang kok, kak,” Jawab dia
dengan ketakutan.
“Ayo naik ke atas motor, nanti jelasin sama ibu,” ucapku sembari membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, dia langsung jujur dan menceritakan semuanya kepada ibu. Aku dan ibu
langsung menasihatinya sebaik mungkin.
“De, ibu lebih menghargai kamu meminta ke ibu, sekalipun kamu sedang dihukum. Dari
pada mencuri seperti ini kan tidak baik,” kata ibu sambil mengelus rambut adikku.
Dia hanya tertunduk malu dengan rasa bersalahnya yang terpampang jelas dari wajahnya.
Setalah dinasihati, adikku mengakui kesalahannya, meminta maaf kepada ibu dan aku, serta
benar-benar berjanji untuk tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.
Terima Kasih
wassalamualaikum
warahmatullahi
wabarakatuh

You might also like