You are on page 1of 125

ANTOLOGI PUISI

Teras18
Angan & kenangan
Tinggal Kenangan

Kita adalah dua insan yang pernah menyatu,

Dua insan yang saling menjaga,

dua insan yang saling mencintai,

semua itu tinggal kenangan.

yang terlalu indah untuk dilupakan

terlalu sakit untuk diingat.

Masa depan yang kita rancang sedemikian rupa

kini lenyap begitu saja karna dengan kata "pergi"


Semua kejadian dahulu seperti angin lalu.

Untukmu terimakasih sudah pernah mengisi kekosongan hati ini.

Terimakasih sudah pernah menemani hari-hari ku

lebih berwarna.

Terimakasih sudah pernah selalu ada di sisiku.

Dan Terimakasih atas segalanya.

-g.a.r
Kehadiran

Terimakasih untuk kamu yang sudah singgah,

kehadiran mu tidak hanya sesaat,

bisa menghilangkan rasa sakit dahulu

digantikan oleh rasa bahagia bersamamu.

Bantulah aku, aku ini lemah dalam menghadapi hal ini.

aku agar bisa melupakannya,

aku tidak ingin dihantui rasa sakit ini,

ini benar benar sakit.


Mungkin Tuhan sudah lelah mendengar keluh kesah ku

dia yang pergi meninggalkan ku.

Sehingga Ia mengirim engkau untukku agar aku bisa berbahagia seperti dahulu.

Aku tidak ingin dunia ku kelam karna ini,

Tolonglah warnai dunia ku seperti dahulu.

Namun , jika kau sudah berhasil mewarnai dunia ku,

ku harap kau tak seperti nya

. Pergi dan tinggal kan aku seorang diri.

-g.a.r
Kelam

Bayangan itu berkeliaran

Memutari pikiran sehingga membuat ku nyaris tergeletak.

Tergeletak lemah bersama pedihnya sebuah kenangan.

Mencoba memberontak agar lupa

Aku semakin tersiksa saat dia berputar

Berputar Tak berarah, teracak begitu pahit dikepala

Seakan darah Kian Naik, Lalu akan meledak sewaktu -waktu

Kelam itu masalalu


Masalalu kelam yang muncul tanpa aba aba

Menyisihkan pening luar biasa

Dan mengakhiri dengan air mata

Hanna
Suara

Beribu bisikan sibuk menusuk pendengaran

Menusuk bertubi - tubi seakan ingin menyiksa begitu dalam

Seakan meremehkan perjuangan ku

Yang katanya hanya sebatas kata.

Beribu kata sibuk menyesak Kan dadaku

Seakan semua memenuhi nya dengan sempurna

Berusaha merobeknya tanpa menyentuh

Sehingga sukses membuaat ku runtuh.


Beribu suara itu....

Tidakah mengerti? Bagai Mana aku menggapai mimpi

Sehingga begitu lancar membuaat ku semakin tersisih.

Beribu suara itu, sukses membuatku ragu

Ragu tuk melanjutkan langkah

Menggapai sebuah mimpi

Yang telah sirna menjadi angan.

Beribu kata itu, Tak dapat mengertikan diri

Bahwa beribu bayi mungil tumbuh dengan perbedaan


Lalu beribu kata lancar

Menindas Dan mencekam seenak diri

Tanpa berpikir Hal yang akan terjadi nanti.

Hanna
Lara

Maret dan sebelumnya adalah hari bahagia denganmu

Tepat pada suatu masa dimana aku menemukanmu

Menemukan seseorang yang ku anggap spesial

Menemukan seseorang yang ku anggap tak akan pergi meninggalkan

Setelah menemukanmu, hariku berubah jadi indah

Kita lewati hari dengan bahagia

Bahkan tak pernah kita temui masalah

Ya, semua baik-baik saja


Namun, ada sedikit yang mengganjal dihati

Ketika kau mulai berubah

Bukan, bukan kau yang berubah

Tapi sikapmu yang tiba-tiba membuatku bertanya

Ya, kau berubah

Kau mulai mengacuhkan setiap telfon dariku

Kau mulai malas membalas pesan dariku

Kau mulai beralasan bahwa kau sibuk

Akhirnya aku mengetahui satu hal


Bahwa kau telah mendua

Menduakan cinta yang susah payah ku pertahankan

Namun, dengan mudah kau patahkan

Duniaku seakan hancur begitu saja

Kebahagian yang ku kira tak kan berakhir

Nyatanya berakhir juga

Pengkhianatan yang kau lakukan nampak nyata

Luka, memar yang tak kunjung usai

Membuatku semakin tak terkendali


Luka yang slalu nampak disetiap ingatan tentangmu

Luka yang tak bisa ku tepis

Ingatan yang slalu berlalu lalang di kepalaku

Ingatan yang membuatku menangis

Setelah ku lewati masa laraku dengan begitu hebat

Setelah ku lewati hari tanpamu

Aku sadar bahwa kebahagiaan tak slalu tentangmu

Aku sadar bahwa hadirmu hanya singgah bukan sungguh

Terima kasih pernah hadir


Walaupun kau bukan takdir

Terima kasih oernah singgah

Walaupun tak sungguh

Percayalah sebelum aku sekuat ini

Aku pernah menangis di kala malam dan berharap kau kembali

Aku pernah terkapar sendiri di malam yang sunyi

Aku pernah tak ingin mengenal cinta lagi

Semua tlah menjadi kenangan

Yang harusnya ku simpan dalam ingatan


Karena move on adalah perihal menghilangkan rasa

Bukan melupan kenangan yang ada.

Ainny
perjalanan

Aku berjalan diatas satu garis lurus

Aku berfokus pada satu titik

Namun, dipersimpangan jalan

aku memijak kerikil-kerikil tajam

Membuatku sedikit mundur

untuk menggapai kenangan lalu

Ah, aku harus maju demi angan

sedang aku perjuangkan


Kenangan datang menyerbu

semangat dari segala sisi

Sabarlah angan kau akan segera kuraih

sekarang atau beribu tahun lagi

Amor
gaun merah pengantin

Anganku melambung jauh

Jauh hingga aku bisa merasakan sentuhan tanganmu

Jauh hingga aku melihat diriku memakai baju putih pengantin

Anganku terbang menerobos akal sehat

Menjadikanku seolah gila tak tentu arah

Anganku tinggi menjulang ke nirwana menerobos hunian dewa-dewa

Sebuah kalimat menghempaskan itu

Membuatnya jatuh bergedebam diatas bumi manusia


Anganku hilang, tak ada tangan menggenggam

Tak ada mawar atau baju pengantin putih

Anganku terhempas jatuh berdarah

Berdarah merah, merah paling kubenci

Kenangan atasmu membuatku tak ingin bangun

Membuatku masih ingin tetap berangan

Namun, realita atasmu membuat merah

Semerah darah yang keluar dari kelopak mata

Hari itu, gaun pengantin putih berubah menjadi merah


Merah seperti yang aku benci

Amor
Kamu & Aku

Disaat semua yang ingin ku capai

Seolah menolak untuk ku gapai

Disaat ku mencari tempat yang tepat

Tak ada seorang pun terlihat.

Whatever I want

Whatever I do

Aku,orang yang kamu lihat

Tidak akan pernah berubah sedikitpun.


Setiap detik ku rancang ingin

Seribu usaha kusiapkan sendiri

Sekuat tenaga kuwujudkan mimpi

Namun kau datang lagi dan lagi.

Hingga setiap langkah yang aku ambil

Aku selalu mengikuti mu

Meskipun kamu begitu dingin

Dan mendorong ku lagi.

Diatas kertas yang kamu robek


Aku menuliskan apa yang ku rasa

Dan itu menjadi jelas,semua tentang kamu

Ya,itu kamu

Bila suatu hari,satu bulan,satu tahun berlalu

Akankah kita menjalani hidup yang berbeda?

kamu bilang mungkin kamu akan tersenyum dan mengenang tapi

Itu bukanlah aku.

Ku kira kamu berpikir aku bahagia

Karena aku tersenyum


Walau hatiku,perasaan ku sebenarnya adalah masih dirimu.

Lia
Mimpi

Langit yang penuh cahaya,

Di bawahnya ada seorang anak, Aku

Seolah bermimpi, terbang

Seolah mampu untuk membuka sayap.

Kemarin, Aku sendirian

dengan tatapan mata tak terhitung padaku,

dengan air mata yang jatuh


Aku bertahan melalui hari hariku.

Aku bisa melihat cahaya bulanmu di dalam mimpiku

Kau bersinar terlalu terang

Namun mengapa kau hanya berdiri

Dan menatapku dengan iba?

Bahkan jika ku melihat ke langit yang sama beberapa kali lagi

Orang yang selalu ku harapkan

Kali ini menatapku dengan teduh

Tidak peduli berapa kali ku menatap mu


Kau tetap hanya mimpi.

Malam nan kelam yang hanya dipenuhi hela nafas nan panjang

Itu ada di dalam hari-hariku yang begitu kacau.

Kau kembali datang ke mimpiku

Kau meninggalkan cahaya

Bayangan memudar

Apakah semua ini benar?

Setelahnya kau menghilang

Tak pernah kembali,kedalam mimpi ataupun reality


Aku menjadi sendiri lagi seperti ini

Memang seharusnya seperti ini

Aku tahu,tidak mungkin hanya aku

Pintu kecil terbuka di ingatanku

Kenangan yang bisa ku buang

Kusiap untuk melepas.

Sampai aku lupa, sampai akhir

Kenangan yang bisa kubuang

Sesuatu yang sekarang tak banyak


Aku butuh beberapa waktu

Setelah aku merindukan tanganmu

Bahkan arahnya hilang

Aku tidak tahu harus ke mana

Dan terkunci di bawah air

Tenggelam dalam di malam hari

Lia
Dirimu kian pulang

Langkah ini kembali hadir.

jejak pada jalanan yang kian terhembus angin.

Setiap langkah ini tak pernah memberi lelah ataupun pulih.

jejaknya pun tak menciptakan ruang atau dimensi.

Gerak gerik yang terarah,hanyalah melangkah tanpa tujuan

. Berusaha mengingat kejadian,

sebelum akhirnya tinggal kenangan.

Disini kita pernah berbincang,seolah takdir memanglah kita yang menentukan


. Disini kita pernah memberi waktu,

membangun ruang halu yang akhirnya semu

. Kita menjauh bukan karena hasrat telak.

sejati nya takdir memang tak dapat di tolak.

Angan yang sempat terangkai oleh ku muluk-muluk,

tersisahkan kepingan hati yang telah remuk.

, siapakah yang harus bertanggung jawab atas kisahku?!

takdir memanglah hebat untuk berperang dengan waktu.

Dirimu yang kemarin menciptakan jejak bersamaku


Kini telah terlelap dibalik gundukan tanah itu.

Semua kisah-kisahmu tak dapat tergusar dari jendela memoriku.

Takdir dan segala anganku merupakan titik yang bertolak belakang.

Disini aku mengikhlaskan jiwa mu,sembari menunggu pengganti akan dirimu.

Dan aku tak membenci kisah oleh takdirku.

Namun aku membenci angan-angan yang terlalu dalam olehku padamu.

-Hiamashaaa
Ruang ilmu

Berdiri diruangan ini memberiku memori.

Memori tentang perjuangan dari pagi menuju petang

yang selalu berotasi oleh diriku dan para teman-teman.

Dari sini diriku menciptakan kisah

bahagia dan menggusar perkataan mereka yang memandang sebelah mata.

Ruang ini menjadi bukti kenangan.

Kenangan oleh diriku yang beradu dalam mengasah masa depan.

disini adalah bukti mati, dimana tempat yang menjadikan teman untuk
lawan beradu dalam menempuh pendidikan.

Pahit, manis, serta hambar sudah muak terasa dalam ruangan ini

. Meruak jiwa yang berkobar demi masa depan kala itu.

Meskipun jiwa-jiwanya berteriak,dan teringin mengulang semua masa itu, namun sangat

tersayangkan jika kini yang tersisa hanyalah benda mati sebagai bukti kelam.

Bukti dimana kita pernah berjuang dan menciptakan kenangan yang sekedar untuk di kenang

dalam-dalam dan tak dapat lagi di ulang.

-Hiamashaaa.

Kenangan

Masih saja ku ingat tentang hari itu.


Waktu dimana kita masih bersama.

Yah, saat itu kita masih bercanda ria

Lewat wajah polos mu itu.

Aku menangis lalu kau menepis awan gelap

Yang tepat dalam diriku.

Kagum ku tidak lepas, dengan memandang dirimu yang dengan sigap menyemangati ku.

Masa di mana aku terpuruk sangat tak ku sukai.

Namun tidak akan bisa aku lupa

Karna kau hadir mencair kan suasana saat itu juga.


Aku benci menyendiri, tapi kau tidak membiarkan hal itu terjadi.

Hari hari ku sangat berwarna, kau memberi pelangi setelah hujan membasahi ku.

terimakasih karna tidak membiarkan ku diterpa badai seorang diri.

Kenangan itu akan selalu ku ingat walaupun

Sudah lenyap di telan waktu dan jarak.

Ayo bertemu aku sangat rindu mengenang hal dulu.

Ayu lestari
Angan

Rumah yang ku anggap istana. Ternyata hanyalah bangunan biasa.

Penghuni yang tinggal bukan sosok sempurna.

Mereka ku sebut ibu dan ayah bukan ratu ataupun raja.

aku hanyalah gadis rapuh bukan tuan putri yang tangguh.

Angan ku hidup tak ingin muluk muluk

Aku hanya Ingin bunga yang harum tanpa duri kecil yang menusuk.

Aku ingin bahagia tapi yang menyapa hanya duka.

Sosok ibu dan ayah sudah di renggut oleh tahta


Lalu

Di Sudut ruang megah aku merintih tanpa respon dan simpati.

Pikir ku ' saat harta bersama hidup akan mudah, nyatanya bahagia tidak memberi tanda'

Ingin rasanya ku lenyap kan semua

diriku tidak berdaya.

Aku marah, dengan raga ku yang lemah

Karna tidak bisa berbuat sesuka hati untuk menunjukkan jati diri.

Kini

Angan ku hanya catatan kecil yang bisa kutulis.


Memupuk harapan diselip tangis

Aku benci rumah tanpa cinta

Aku ingin keluarga dengan rumah sederhana bukan istana ataupun harta.

Ayu lestari
Air Mata Sakura

Ingatkah kau ?

Kala kita berjanji di bawah Sakura

Kita pasti bertemu kembali

Tanpa tahu esok hari

Sewindu pun dasawarsa

Takdir tak berpihak kurasa

Dalam realita

Jarak antar kita makin tak jelas,kurasa


Hanya bisa terhubung lewat aksara

Bahkan sekalipun terdapat beratus-ribu pesan

Hati kita tak bergeming

Bahkan sesentimeter pun mendekat

Hati kita masih berkorelasi

Setia pada janji

Namun apalah daya

Kelak kita kan tenggelam oleh waktu dan jarak yang tak terlampaui

Hingga tak berbekas suara dan wajah satu dengan lainnya


Aku mohon,musim jangan berubah

Waktu kembalilah lampau

Sekali,satu kesempatan saja

Haruskah lebih kehilangan dari ini

Berapa lagi penderitaan mesti kuterjang

Agar dapat berjumpa kembali

Di seberang atau persimpangan jalan

Selalu kujumpai siluet bayangmu

Meski kutau,tak ada kau di situ


Aku berharap ada keajaiban

Agar berada di sisimu

Dengan kata-kata aku mencintaimu

Yang tak sempat ku katakan

Wildan.cw
Angan dan Kenangan di Kehidupan yang Sebelumnya

Kau dan akhir musim panas bulan Januari

Impian dan cita cita besar kita dihari itu

Yang terukir indah dihadapan hujan kosmik bulan Juni

Tak kan pernah sanggup ku urai dari memori

Sewindu pun dasawarsa selepas masa kini

Meski kau tak jua pulang dan kembali

Aku memohon sembari bersujud dipangkuan ilahi

Dalam kesunyian tengah dini hari,


Dan syahdunya lantunan ayat ayat suci

Kita akan berjumpa lagi,pintaku

Entah kapan pun itu, esok ataupun lusa

Biar angan ku perihal dikau tak ubahnya kian menjadi

Biar dirimu tak jadi kenangan yang tenggelam di telan masa demi masa, era demi era

Jika sekali lagi kau jadi kenangan usai ini

Angan ku kan bawa diriku lari berlari, menari-nari

Menembus ruang hampa

Mengembalikan alam semesta ke singularitas nya sekali lagi


Dan memulai semua hal ihwal sebermula jadi

Dimana eksistensi dirimu ada dan kembali

Wildan.cw
Angan-ku

Kebersamaan ini sungguh indah dan

takkan ku biarkan pangeranku berlalu.

Anganku,

mengatakan kau adalah tulang rusukku.

Namun,waktu mengacuhkan itu.

Andai waktu tak mengacuhkan anganku,

kan kubiarkan diri ini

merasakan kasmaran cinta yang


mengguncangkan hati,tanpa 1000 alasan.

Namun,aku bisa apa?

Jika waktu tidak berpihak kepadaku?

Jika waktu tak sejalan dengan anganku?

Iya,kan ku ikhlasakan

jika ternyata takdirku hanya sampai

di angan-angan.

Terimakasih pangeranku kau telah hadir

di setiap detik hari-hari ku.


Walau angan-anganku tak berpihak

kepadamu dan juga waktu.

Vany
Kenangan

Semua serasa tak mungkin,

namun ini lah realitanya.

Semua yang ku lewati bersamamu

sudah menjadi kenangan.

Semua telah usai,

semua telah berubah

seperti dulu kau yang membuat ku kuat

dan
sekarang kau juga yng membuatku lemah.

Boleh kah ku bercerita tantang mu?

Seperti tentang awal kehadiranmu

hingga berakhir kehilanganmu?

Tentang aku dan kamu menjadi kita

hingga kita menjadi aku dan kamu,

Dan boleh kah aku merindukan mu?

Merindukan kehadiran mu dan

pelukan hangatmu.
Namun disini,di saat ini diri ini

hanya dapat merasakan kehadiran dan

pelukanmu dari bayangan yang

menyerupai dirimu.

Jika aku diberi satu kesempatan untuk

dapat mengatur waktu.

Aku hanya menginginkan waktu tak

berjalan secepat ini.

Dan tak kan ku biarkan engkau berlalu.


Masih banyak hal yang ku ingin

lalui bersamamu.

Namun waktu menghentikan ini

semua dengan amat cepat.

Dan tugas terakhir ku saat ini

adalah mengikhlaskanmu.

Aku tak pernah menyalahkan

kehadiranmu dihidupku.

Dan aku berterima kasih ke padamu,


kamu yang sudah mau singgah di hati ini

walaupun hanya sesaat.

Terima kasih untuk semua kenangan yang

telah kau berikan padaku.

Terima kasih untuk kamu kenangan ku.

Vany
Kenangan

Kadang masih blm percaya

Rasanya baru kemarin kita duduk dan mengobrol

berdua

Kepergianmu seperti membawa separuh aku

Ada banyak kebiasaan" yg tiba" hilang

Bersamaan dgn kepergianmu.

Apa kabar?

Hari ini bumi sedang dilanda hujan. Dan aku rindu


Kamu tau kan sejak kecil aku benci setiap kali hujan

turun

Tapi setelah kamu pergi aku mulai belajar menyukai

hujan

Hujan selalu membuat tentang ingatan kami semakin

dalam, hujan seolah membawa kamu duduk di

sampingku menikmati setiap tetes nya yg jatuh

membasahi bumi.

Ada banyak kehilangan yg aku temui setelah


kepergianmu

Tapi dari kehilanganmu aku paham

Kehilangan sesuatu yang kita cintai di dunia ini adalah

cara tuhan untuk mengajarkan keikhlasan.

Lafega

Angan

Aku tak pernah menganggap mu sebagai badai dlm


hidupku

Saat berada di dekatmu yg kurasakan hanyalah

kebahagiaan

Taukah kau? Mencintaimu adalah perkara mudah

bagiku

Namun memilikimu hanyalah anganku

Aku tak pernah memaksamu melihat ke arahku

Tapi adakah kesempatan ku utk memilikimu?

Lafega
Angan dan Rindu

Tidakkah kau merindukan diriku?

Tak bisakah kau kembali?

Walau hanya sehari saja

Anganku, ingin bertemu lagi dengan dirimu


Yang kini tak lagi bersamaku

Tak tergapai lagi oleh diriku

Seolah hilang tanpa jejak

Anganku mungkin terlalu tinggi

Namun itu murni dari hatiku

Kuingin kau menjadi bagian dari hidupku

Ini mungkin hanya perihal takdir


Jika benar, aku akan tetap menunggumu

Tak masalah untuk menunggu

Jika memang jodoh, pasti akan dipersatukan

Aku tak ingin menghancurkan segalanya

Cukup rindu ini saja yang mendera

Setidaknya kita masih menatap langit yang sama

-Elina
Sebatas Kenangan

Untukmu yang pernah hadir dalam hidupku,

Masih ingatkah dengan kisah kita?

Iya, kisah yang dulu pernah terukir

Bersama dengan sang mentari

Dan indahnya di kala senja


Lewat senyum manismu

Aku semakin tenggelam

Tenggelam dalam kubangan cinta

Untuk kesekian kalinya

Ya, aku jatuh berkali-kali

Tak pernah kufikirkan sebelumnya akan seperti ini

Tanpa sadar,

Kau telah memporak-porandakan hatiku


Hadirmu mengalihkan duniaku

Menjadi alasanku untuk tetap tersenyum

Membuat hariku semakin berwarna

Membuat semuanya terasa indah

Namun, mengapa kau meninggalkanku disaat aku telah mencintaimu terlalu dalam?

Mengapa kau semakin mengukir kenangan bila hanya untuk meninggalkan?


Takdir begitu kejam

Kesalahan apa yang pernah kulakukan hingga mendapat karma seperti ini?

Mengapa sulit sekali memiliki orang yang kucintai?

Selalu jatuh sendiri lagi

Namun, aku akan mencoba mengikhlaskan semua ini

Walau hadirmu hanya sekedar singgah

Terimakasih untuk selalu ada ketika jatuh


Untuk selalu ada ketika rapuh

Untuk selalu ada ketika mengeluh

Dan untuk selalu ada ketika berteduh

Terima kasih kuucapkan lagi

Karna kehadiranmu menghiasi hari-hariku

Takkan kulupakan kisah ini

Walau kini hanya sebatas kenangan semata

-Elina
Aku dan Gagal

Aku sering kali merasa gagal

dengan apa yang aku kerjakan

seolah dampak sebesar apapun tak pernah cukup membahagiakan


dan pujian dari orang-orang terdekat

hanyalah sebuah keharusan atau rasa iba

Dulu, itu yang paling aku inginkan

keterhubungan

apresiasi,

apapun juga tak masalah ku pikir

yang penting satu kebaikan

satu kebaikan setiap hari,

Tapi ternyata itu semua berubah


semakin aku tahu dunia

semakin juga aku tahu betapa aku ini bukan siapa-siapa

perubahan kecil yang kubuat tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka yang sudah mulai lebih

dulu

mereka yang jauh lebih besar namanya

dan perlahan langkah-langkah awal itu seolah berubah jalur

Kini,

kesenanganku tak lagi sama, yang

tadinya cukup dengan ada saja,


Sekarang,

sebanyak apapun kurang rasanya emang seperti tak tahu diuntung

tapi itulah perasaan kan, tetap valid

meski kenyataannya mungkin tak demikian

terlepas dari pesan kebaikan yang kutuju dan kubagikan

Aku ini manusia juga

Aku manusia juga

Yang merdeka.. untuk merasakan setiap pergolakan emosi paling dasar,


yang seringkali membuatku ingin berhenti atau lepas kendali ditengah segala

keterbatasanku sebagai manusia

nyatanya, tidak sekali/dua kali aku merasa gagal, dan gagal, dan gagal lagi

bertanya-tanya dalam hati, masih layakkah buah-buah pemikiranku ini dibagi?

Aku membayangkan diriku sebatang pohon yang, buahnya tubuh terlalu banyak

lalu buah-buah itu jatuh ke tanah

sebelum bisa dinikmati oleh siapa-siapa

Buah-buah itu jatuh sia-sia

dan pohonnya ranggas karena terlalu banyak diberi tekanan untuk jadi buah-buah

pengakuan orang lain


padahal tidak ada yang bisa tumbuh dari tekanan semacam itu

Tapi sungguh, harapan.. adalah benang tipis tak kelihatan yang menggantung dari langit

menghidupkan lagi satu-satu cabang pohon yang gugur rasa percaya dirinya itu

dan kalau itu jadi satu-satunya yang bisa membuat sebatang pohon bertahan, maka biarlah

biar buahnya tumbuh dan matang sebab, sebatang pohon tak seharusnya pusing soal urusan

kebergunaan

atau hendak jadi apa buahnya nanti

Jadi sajian yang ada di meja makan kah?

atau jadi hidangan pesta burung burung pleci di pekarangan rumah?


Sebatang pohon tidak mau tahu urusan mengubah dunia

Ia berbuah sebab itu bagian dari kehidupannya itu

dan itu saja.

-glory

"Harapan"

Ku tutup mata ini sambil bersenandung melodi sendu.

Disaat seperti ini aku membenci keramaian.

Senyum palsu mereka sangat memuakkan bagiku.


Rasa sakit yang selama ini kurasakan, membuatku mati rasa dan tak bisa melihat keindahan

dunia ini.

Kini, hati kecilku hanya bisa berharap.

Suatu saat nanti aku bisa melihat keindahan dari dunia yang fana ini.

-sarah

"Saat-saat itu"

Aku ingat, ditempat ini kita pertama kali bertemu.

Kau menatap ke arahku, dan aku akan berpura-pura tak melihatmu.


Kita saling memperhatikan satu sama lain, walau tak selalu bertegur sapa.

Di saat-saat seperti itu semua terasa indah.

Jujur aku tak pernah menyesali pertemuan kita saat itu.

Walau kini kau telah pergi, dan menyisakan luka… aku tetap mensyukurinya.

Untukmu yang telah pergi, terimakasih Karena pernah singgah diperjalanan hidupku ini.

-Sarah
Jalan di Kota Kopi

kubawa raga ini menyusuri jalanan kota kopi

melintas hiruk pikuk benda berasap

menyusuri aspal hitam yang mulai lembab


keramaian seakan hilang ditelan angan

membawa pada proyeksi nyata

kesendirian seakan memudar

mengenang cerita kita di jalan raya

- ji

Pilihlah

yang kutahu menetap, hanya menempatkan punggungnya

yang kuyakini membuang, masih mendekap sempurna

begitulah realita
segala pilihan adalah segala rasa yang akan tercipta

aku sedang buntung

pernah memilih, tapi tak pernah benar-benar memilih

pun sedang untung

pernah memilih, sehingga petuah datang saat kembali memilih

- ji
Pupus

Aku hanya bisa tersenyum menatap angan dan kenangan

Halusinasi kita, impian kita semua hancur di awal jalan

Aku yang sudah sangat yakin padamu sekarang menyesalinya


Darimu aku belajar untuk mengikhlaskan

Darimu, aku tau bagaimana rasanya dikecewakan

Rasanya dikhianati

tau?

Aku selalu bertengkar dengan pikiranku

Pikiran yang selalu ingat kepadamu

Aku ingin lupa ingatan saja

Berhenti memikirkanmu yang sama sekali tak memikirkanku

Wulan
Hati yang patah

Hatiku memang patah

Tapi impianku tidak akan pernah patah

Entah kau masih ingat atau tidak

Kau tau apa-apa impianku

Kau tau apa-apa ceritaku


Semuanya kuberi tau

Walau mungkin kau tak pernah peduli

Satu hal yang pasti

Aku akan terus meraih impianku

Aku akan datang dengan hati yang pernah kau patahkan

Tanpa ada lagi harapan

Wulan
Sekitar Waktu Itu

Ingatkah sewaktu kecil?

Kau berangan-angan menjadi presiden, dokter, pilot dan lain sebagainya

Sewaktu kecil, apapun dilontarkan dengan ringannya

Tak tahu betapa kerasnya dunia


Tak tahu betapa kejamnya dunia

Bagaikan kertas putih kosong

Yang belum ternoda

Ketika dewasa, matapun terbuka

Ah..

Ternyata dunia tak seindah yang dibayangkan

Tak seindah pikiran polos dahulu

Perlahan angan pun berguguran

Lantas, kau turunkan standarmu


Supaya setidaknya ada yang tercapai

Namun, lagi-lagi kenyataan menampar diri

Ketika dilakoni, tak semudah yang dipikir

Kau terpuruk, terjatuh, tenggelam dalam ekspetasi yang berlebih

Namun lagi-lagi seakan dunia tidak mengizinkan

Bahkan untukmu bersedih sekalipun

Sedetik kau menangis, sedetik kemudian kau tertawa

Menangis karena gagal

Tertawa karena bersyukur


Bersyukur karena dunia tidak membiarkanmu larut dalam lara

Menjadikan dirimu lebih kuat

Lebih siap untuk badai lainnya

Tapi.. jangan khawatir

Tak selamanya badai berlangsung

Hujan pun ada redanya

Malam pun akan berganti siang

Suatu saat..

Dirimu akan tersenyum


Jika jalan untuk tersenyum tidak ada

Maka buatlah jalanmu sendiri

Siti
Kenangan

Hai kamu!

Iya kamu,

Kamu yang dulu sangat keras kepala

Kamu yang dulu egois


Kamu yang dulu tak pernah merasa puas

Aku ingin ucapkan terimakasih

Terimakasih telah mendewasakanku

Karena kekeraskepalaanmu,

Aku belajar melunakkan diri

Karena keegoisanmu,

Aku belajar menerima kehadiran orang

Karena ketidakpuasanmu,

Aku belajar mensyukuri apa yang ada


Aku benar-benar senang sudah berkenalan denganmu

Tapi, kini kamu hanyalah kenangan

Kenangan akan diriku dahulu

Kenangan sisi terburukku

Dan kenangan tetaplah kenangan

Tidak akan menjadi nyata

Yang lalu biarlah berlalu

Biarkan masa lalu tetap di belakang

Dan melangkahlah ke depan


Terimakasih sudah mengizinkanku untuk bergerak maju

Terimakasih karena tidak menahanku

Terimakasih karena telah berlapang dada

Siti
Ketika manusia berbeda

mungkin terlihat seperti anak ingusan

Suka bermain ditengah hutan.

Berbohong tidak mandi disungai

tapi Kali in benar aku Tak bisa pulang.


Terhanyut bersama ombak kata cinta

Manis kubaca Dan tulus kedengaranya.

Aku tertipu karna disini Tak ada buaya.

Menghanyutkan Surat botol berharap kau yang membaca.

kau mati balasan Tak kunjung aku dapatkan.

Bersama rasa yang tertelan bumi

Fila
Hati Dan raga tenggelam lepas.

Hadirnya Tak nyata.

Beraga jauh diujung Sana.

kau siap, bayangan Tak pernah ada.

Baiklah mungkin kau bukan satu satunya pria.


Penuh logika ada beberapa Hal yang belum aku pahami.

yang sudah kau lakukan padaku.

Menambah daftar pemikiran panjang.

Aku menunggu kau bertanya sesuatu.

Lupakan Saha itu Tak pernah ada di benakmu.

Tapi aku tetap melakukan itu.

Jikaa benar kau bertanya

tentu sangat antusias

Fila
Oktober Sembilu

Sekawan rindu

Yang masih tertutup kelam

Rasaku berselimut kabut

Bagaimana aku bisa hidup

Bila nafasku telah hilang

Bagaimana aku bisa tersenyum


Bila bahagiaku sedang muram

Kukira kau rumah

Tapi ternyata kau hanya singgah

Tebakan jalan bahagiaku

Telah sirna

Terpaut di bulan Oktober yang sembilu

Rembulan pun tak tersenyum

Sinarnya pudar oleh awan mendung

-Titin
Surat Tak Bertuan

Aku menulis setiap hari

Surat tanpa Tuan sudah biasa

Tak jua ada yang membaca

Mau kukirim ke siapa?

Tak ada maksud untuk dituju

Layaknya sebuah hati


Tak berpenghuni nan sepi

Kosong

Tak ada yang mengisi

Tak seperti musim lalu

Saat duniaku masih utuh

Saat suratku masih memilki Tuan

Saat hatiku masih terisi

Saat cintaku masih murni

Saat dunia belum mencekikku


-Titin
Tapak Senja

Saat surya kembali ke peraduannya

Aku termenung menatap berkas yang perlahan hilang

Indah, namun memilukan hati

Menenangkan namun menambah duka

Rajutan sang dara terhenti

Langkah kakinya enggan menyatakan perapian

Ia sadar,

Bahwa ketika bara muncul


Hatinya akan menangis

Menangisi kayu yang berubah abu

Menangisi kenangan yang tinggal asa

-Sabriani

Malam

Bagiku malam adalah waktu yang sangat

Panjang
Banyak pikiran dan rasa khawatir

Yang selalu terlintas "ingin jadi apa aku?"

Ada rindu yang harus disembuhkan

Diam sebentar

Sulit terpejam

Diam sebentar

Khawatir bagaimana aku dimasa depan

Tapi tenanglah

Mungkin besok akan baik-baik saja


Jalani saja

Setidaknya kita sudah berusaha

-Sabriani

Angan
Angan...

Merupakan nikmat tak berujung dari sang pencipta

Dimana setiap orang bisa merasakan arti angan-angan

Angan dapat menjandi sarana mengihubur diri dari kekecewaan

Dengan berangan angan ketika harapan sulit untuk diwujudkan

Tetapi tak mustahil suatu ketika nanti akan ku gapai

Angan datang silih berganti tak ijinkan beristirahat


Ku tuliskan angan

Yang tak tersampaikan

Anganku melayang

Membayang dalam bayang

Terpikir untuk menyerah

Terkadang aku merasa lelah dengan anganku

Dan saat itu juga


Aku ingin merasa berhenti

Ketika aku ingin merasa berhenti

Aku berfikir

Mengapa aku berani mulai berangan tinggi

Itulah angan

Sulit ku gapai jika hanya berangan

Saat aku merasa bahwa aku tak bahagia dengan anganku


Maka aku ingat bahwa ada orang yang bahagia hanya karena sebuah anganku

Dan bagiku, angan selalu datang bersama keberkahan

Septi

Kenangan
Melupakan kehadiranmu itu merupakan hal yang sangat berat karena kenangan selalu

mengantar bayangmu

Namun, tidak akan ku biarkan kenangan selalu menghampiriku

Dan memaksaku untuk selalu mengingat kehadiranmu

Jika kenangan memiliki perasaan, mungkinkah kenanganakan merasakan apa yang sudah aku

rasakan

Memang menyebalkan, aku harus menelan kenangan berulang-ulang

Aku sangat lelah jika harus mengingatkan kenangan dengan suasana yang sedu

Pada dasarnya kenangan datang untuk memberi secuil ingatan


Kenangan akan selalu buruk dimata orang

Kenangan tak akan menjadi indah karena mereka tak merasakannya

Bagi banyak orang, mungkin kenangan mengingat sebuah kesedihan

Tapi mengapa kenangan terdefinisikan kesedihan

Kenangan, apa kabar?

Jujur saja, aku tak mau berpura-pura

Disini aku merindu


Rinduku yang tak terarah

Rinduku yang tak pernah berujung

Aku bertahan menunggumu

Aku masih menunggumu

Semoga kenangan yang konyol ini benar-benar terulang

Hanya foto untuk mendukung kenanganmu

Ternyata aku bodoh


Sangat bodoh

Masih mengharapkanmu

Masih merindukanmu

Dan masih mengingat kenangan

Kenangan...

Akan ku hapus semua kenanganmu dari ingatanku

Sudah cukup aku tertunduk dalam kenangan

cukup aku menjadi orang bodoh selama ini


Di sini ku mengerti akan artinya sebuah kenangan

Terima kasih kenangan

Terima kasih engkau telah memberikan ku arti sebuah perjuangan dan kebodohan

Septi

Ajarkan aku kembali


Mereka mengajarkan berlari

Bahkan pada saat aku belum bisa berdiri

Mereka hanya mengajarkan berlari

Tanpa bisa membantu berdiri

Perlahan tapi pasti

Kami sanggup mengimbangi

Tapi dengan luka menganga di hati

Tak usah bertanya lagi

Kami tau dengan pasti


Bahwa tak satupun dari mereka yang sanggup mengobati

Cahaya

Terjatuh

Teriris luka, terbesit makna dan terhantam angan


Sebuah gelombang kehidupan yang mengiang

Setiap inci merobek bongkahan ketakterbiasaan

Melangkah bersorak atas goncangan keheningan malam

Seakan semuanya tak terbayangkan

Berlari terjatuh di kedalaman yang menyakitkan

Terasa di keheningan kesendirian

bukankah sejarah terjadi secara berarah

Bukan malah bersorak dalam kediaman

Berdinding baja, beralas kaca sampai tak terkendalikan


Sedetik melangit lalu berjuta tahun untuk kembali membumi

Lalu bermetamorfosa menjadi sebuah ketidak pedulian

Mencoba buat hilang ngenggam kearah berlainan

Bersoraklah menikmati setiap kemenangan

-chaki

Luka
Kerumitan sebuah perjalanan ada subuah kekeliruan

Berbelit sebuah kelalaian adalah sebuah ketidak percayaan

Berdiagnosa kekhawatiran hanya sebuah kemustahilan

Bertemakan mendalam semoga terbiasakan

Berlari kemasalalu semuanya bakal terungkapakan

Cukup menyair sebuah lirik lagu yang tak pernah terbayang kan

Menjalani masa depan yang begeitu menggiurkan

Sebuah korban masa lalu atas tertelan masa depan

Alaska tercipta untuk tidak bersama


seperti masalu adalah titik temu masa depan yang membahagiakan

Cukup tertusuk duri tanpa tertusuk belati itu sebuah keironisan

Menjelma menjadi sebuah Figmentasi kehidupan

Hanya datang dan pergi setelah memporak porandakan

Membenci sesuatu yang tak pernah terlintaskan

Seperti pembenaran atas semua pembodohan

Berdiam seperti duri yang menyakitkan hanya sekedar sebuah kesalahan

-chaki
ANGAN SANG SENJA

Oleh: Andre Irwansah Samosir

Dalam balutan sutera aku ingin menggenggam tanganmu

Menuntunmu ke puncak bukit,

Menghangatkanmu saat rinai menyapa

Dalam balutan cahaya aku ingin bersamamu

Mendongeng di setiap malammu,

Merana di setiap dukamu

Meski kutahu...

Hanya senja yang menahu


LAGU RINDU SANG PENYIHIR

Oleh: Andre Irwansah Samosir

Lagu lama itu lahir kembali

Musikus membunyikannya di jalan-jalan, di hati, di mimpi sang penyihir

Telingaku panas

Aku ingin menghujat

Tak tahukah mereka akan aku yang tersakiti?

Tak pedulikah mereka pada hati yang terbelah ini?

Aku berlari menjauh

Tak bisa

Mengapa?

Tunggu..

Siapa aku?
Aku tiada berhak untuk melarang

Aku tiada berhak untuk menolak

Aku...

Hanya aku.

Orang yang lahir dari kelamnya kisah cinta

You might also like