You are on page 1of 11

ANALISA BAHAN AJAR

Nama Mahasiswa : Nur Fadli Al Hakim,

Modul : PAI KONTEMPORER

Vidio : Moderasi Beragama (Toleransi Antar Umat Beragama) KB 4

KONSEP YANG DITEMUKAN DALAM BAHAN AJAR


1. PENGERTIAN TOLERANSI
Toleransi adalah suatu sikap saling menghormayi dan menghargai antar
kelompok atau individu (peorangan) baik dalam Masyarakat maupun dalam
lingkup yang lain.
2. KONSEP TOLERANSI DI INDONESIA
Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam suku dan agama.
Sehingga masyarakatnya memiliki keberagaman dalam adat istiadat dan
pelaksanaan peribadahan. Sehingga sangat perlu adanya toleransi umat
beragama. Di Indonesia sendiri telah diakui enam agama yaitu Islam, Kristen,
Hindu, Budha, Konghucu, dan Katolik. Dengan keberagaman tersebut maka
Masyarakat Indonesia harus sadar dan mengamalkan semboyan negara kita
yakni Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda beda tetapi tetap
satu jua.
3. TOLERANSI BERAGAMA
Adalah sikap saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama lain
yang dapat diwujudkan dalam sikap:
a. Tidak memaksa ornang lain untuk memeluk agama yang kita anut.
b. Tidak mencela/menghina agama lain dengan alas an apapun.
c. Tidak melarang/menganggu umat agama lain dalam melaksanakan
ibadah yang sesuia dengan kepercayaan masing-masing.
Dari materi di atas maka sebagai guru harus mampu menanamkan nilai nilai tolerasni
beragama kepada peserta didik. ha tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :

MODUL AJAR 1a PAI SD Kelas IV_FASE B

A. Informasi Umum

Kode Modul Ajar PAIBP.B.IV.1a


Penyusun/Tahun Nur Fadli Al Hakim, S.Pd.I/2023
Kelas/Fase Capaian IV/Fase B
Elemen/Topik Al-Qur’an dan Hadis terkait Toleransi
Alokasi Waktu 105 menit (3 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 1
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak
Mulia dan gotong royong, Kreatif
Sarana Prasarana Gambar/short card
Target Peserta Didik Regular/tipikal
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Mode Pembelajaran Tatap Muka Outdoor

B. Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat memahami makna tolrenasi dari pokok isi kandungan Q.S Al-
Hujarat/49:13 dengan baik

Pertanyaan Pemantik
1. Sudahkan kalian membaca Q.S Al Hujurat ayat 13?
2. Sudahkan kalian membaca artinya?

Persiapan Pembelajaran
1. Menyiapkan materi ajar berupa short card yang terdapat gambar naman ama agama di
Indonesia, dan nama tempat peribadahannya. Artikel tentang keberagaman agama di
Indoensia, Modul Ajar
2. Menyiapkan lembar kerja siswa
3. Menyiapkan lembar kerja Peserta Didik dan Lembar Penilaian
4. Menyiapkan tempat yang nyaman di luar ruang kelas

Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (25 menit)
a. Kelas diawali dengan, salam, menyapa Peserta Didik, menanyakan kabar/kondisi
kesehatan dan dilanjutkan dengan berdo’a yang dipimpin oleh salah satu Peserta
Didik.
b. Peserta Didik diminta untuk menyampaikan komitmen tentang sikap yang ingin
mereka tunjukkan hari ini (bisa dengan cara membaca kembali kesepakatan kelas).
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Guru mempersilahkan siswa untuk keluar kelas menuju tempat yang sudah
disediakan.(misalkan di bawah pohon atau di pinggir lapangan).

2. Kegiatan Inti (150 menit)

Langkah 1. Mengamati
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
b. Guru membagikan gambar yang sudah tersedia ke masing masing kelompok
c. Guru membagikan short card berisi pertanyaan sebagai berikut :
1) Tuliskan Kembali arti Q.S AL hujurat ayat 13 lalu ringkas menggunakan
bahasamu sendiri.
2) Tempelkan nama serta tempat peribadahan agama di Indonesia dengan benar.
3) Buatlah kesimpulan tentang materi pokok isi kandungan Surat Al Hujurat ayat
13.

Langkah 2. Menanya/ Berpikir Kritis


a. Guru menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa terkait dengan
mencocokan nama agama dan tempat peribadahannya.

Langkah 3. Mengeksplorasi
a. Guru mempersilahkan masing masing kelompok untuk mempresentasikan hasisl
kerjanya sementara kelompok lain mendengarkan setelah itu menyangga atau
memberi pertanyaan .

Langkah 4. Refleksi
a. Guru membacakan Kembali arti Q.S Al Hujurat ayat 13
b. Guru menjelaskan bahwa Islam mengakui keberagaan dan tidak ada perbedaan
antara satu dengan yang lain. Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari
berbagai agama. Maka dari itulah haraus ada toleransi umat beragama sehingga
akan tercipta kerukunan dan perdamaian.

3. Kegiatan Penutup (15 menit)


a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan yaitu memahami makna toleransi dari Q.S AL Hujurat ayat 13
b. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
ANALISA BAHAN AJAR

Nama Mahasiswa : Nur Fadli Al Hakim

Modul : PAI KONTEMPORER

Vidio : Mengenal Kelompok Radikal di Timur Tengah (KB1)

A. KONSEP YANG DITEMUKAN DALAM BAHAN AJAR


1. Pengertian Radikal
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan pengertian radikal adalah
dalam bidang politik amat keras menuntut perubahan (undang-undang,
pemerintahan). Sementara radikalisme adalah paham atau aliran yang
menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara
kekerasan atau drastis.
2. Kelompok – Kelompok Radikal di Timur Tengah
a. Ahrar Al Syam
b. Ikhwanul Muslimin
c. Hamas
3. Pro dan Contra Terkait Qatar yang menjalin relasi dengan Kelompok
Kelompok Radikal
Munculnya kelompok kelompok radikal di Timur Tengah menjadi polemik di
bidang social politik. Terlebi bagi Qatar yang diisukan menjalin relasi dengan
mereka bahkan mendanai kelompok kelompok tersebut. Benar atau tidaknya
marilah kita bahas melalui realita realita berikut ini.
a. Bantuan Qatar untuk Ihkwanul Muslimin
Dilansir dari Pemikiran Politik Islam.com saya dapat mengetahui
bahwa Ikhawanul Muslimin merupakan kelompok yang sangat
berpengaruh di Qatar baik dalam bidang Pendidikan Pendidikan maupun
perekonomian. Tercatat kelompok inilah yang mendorong pengoptimalan
sumber daya minyak dikala Masyarakat nya masish menggantungkan
hidup mereka kepada hasil industry Mutiara dan perikanan. Dengan
berkembangnya indsutri munyak kala itu dibarengi dengan semakin
betambahnya populasi sehingga dibutuhkan pula sektor- sektor di bidang
pemerintahan misalnya Pendidikan. Dari sinilah Pendidikan di Qatar mulai
maju. Kelompok ini pula yang mengubah Pendidikan tradisional menjadi
Pendidikan modern. Dengan Sejarah kehadiran Ikhwanul Muslimin yang
saya baca di pemikiran politik Islam.com maka saya berasumsi bahwa
yang dilakukan oleh Qatar adalah sebuah bentuk untuk mempertahankan
apa yang menjadi kepentingan negaranya baik dari segi lokal, regional,
dan global. Dari segi local misalkan, kelompok ini masih dibutuhkan untuk
menjaga kestabilan negara dari pembrontakan. Dan masih dibutuhkan
dalam segi Pendidikan. Lalu untuk segi regional. Ikhwanul Muslmin
merupakan perantara bagi Qatar dalam eksistensinya di negara negara
Timur Tengah. Dalam segi global Ikhawanul Muslimin dijadikan sebagai
perantara Qatar dalam membantu Pembangunan pembanguan negara
negara Islam baik dalam bidang Pendidikan dan Kesehatan.
Kesimpulannya saya setuju denga apa yang dilakukan oleh Qatar jika
dilihat dari sisi fungsinya, yaitu fungsi Ikhwanul Muslimin itu sendiri bagi
Qatar. Namun jika melihat dari sisi prosesnya dimana mereka melakukan
kekerasan kepada sesame muslim ataupun bukan, maka saya tidak
setuju, karena Islam merupakan agama yang tidak mengajarkan
kekerasan.
b. Bantuan Qatar terhadap Hamas
Hamas merupakan kelompok yang notabennya sebagai musuh Israel.
Palestina dan Israel adalah sebuah konfil Internasional yang sudaha
diketahui oleh khalayak umum. Menurut saya, saya setuju dengan yang
dilakukan ole Qatar. Karena dana tersebut digunakan untuk berbagai hal
seperti memperkuat militer, aspek kemanusiaan, membangun infrastruktur
yang telah hancur atau rusak. Dengan hal itu kedudukan Hamas amatlah
penting dalam sebuah negara yang sedang terjadi konflik yaitu Palestina
dan Israel.
4. Kontekstualisasi Materi dengan Realitas Sosial
Berkaitan dengan contoh dalam bertoleransi, maka harus dilihat terlebih
dulu latar belakangnya. Seperti pada kasus Qatar yang mendanai
kelompok kelompok Radikal. Radikal dalam hal ini bukan memusuhi yang
tidak sepaham dengan mereka, namun radikal atau cenderung melakukan
kekerasan terhadap siapa saja yang menghambat proses perubahan
tatanan negara atau proses perubahan social politik. Terlebih dalam
kasus Hamas. Mempertahankan hak adalah sebuah kewajiban, jadi
Hamas tidak ada salahnya dibantu oleh Qatar demi kepentingan negara
dan masyarakatnya agar tetap bisa bertahan di Tengah konflik
International.
Maka dari itu, sebagai bahan belajar terhadap siswa siswi
SMK/SLTA, mereka harus mengetahui segala sesuatu dari latar
belakangnya. Jangan biasakan menangkap informasi hanya dari satu
sumber saja. Selain itu, peran guru juga dan orang tua juga sangat
penting dalam hal ini yaitu sebagai media arahan dan bimbingan.
ANALISA BAHAN AJAR

Nama Mahasiswa : Nur Fadli Al Hakim

Kelas : PAI 3-2-6

Modul : PAI KONTEMPORER

Jurnal : Jual Beli Online (KB 3)

Langkah – Langkah Pembelajaran


Model pembelajaran : Problem Based Learning
Media : LCD Proyektor,
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
2. Guru memberi pertanyaan seputar jual beli baik itu pengertian, rukun, serta barang
yang boleh dan tidak boleh diperjual belikan.
3. Guru menjelaskan tentang pengertian, rukun jual beli, serta barang barang/segala
sesuaatu yang tidak boleh diperjual belikan.
4. Guru menjelaskan tentang jual beli offline dan online melalui LCD proyektor yang
dikemas dalam rangkuman materi berbentuk Power Point.
5. Setelah itu Guru menayangkan sebuah video pendek yang berisi tentang cerita
anak SMA yang membeli produk helm secara online. Namun Ketika barang sampai
ternyata tidak sesuai dengan merk yang tertera di toko.
6. Guru juga menayangkan video pendek tentang Nasib kurir yang apes, karena
Ketika antar barang system COD, penerima tidak mau menerima atau tidak mau
bertanggungjawab.
7. Video terakhir yang guru tayangkan ialah video pendek Ibu ibu yang sudah
membayar pesanan online melalui rekening pribadi namun barangnya tidak
kunjung dikirim dikarenakan memesan pada toko yang kurang bertanggungjawab.
8. Setelah selesai menyimak video, guru menugaskan kepada masing masing
keleompok untuk mencari alasan kenapa penipuan penipuan semacam itu bisa
terjadi.
9. Setelah selesai, guru meminta salah satu kelompok maju untuk mempresentasikan
hasilnya.
10. Kemudian guru siswa untuk menyimpulkan factor factor yang menyebabkan
penipuan online bisa terjadi.
11. Dari hasil jawaban siswa dapat diketahui bahwa factor penyebabnya ialah:
a. Membeli produk dari toko yang belum memiliki rating atau reputasi bagus.
Sebelum membeli online, hendaknya chek terlebih dahulu rating serta ulasan
toko tersbut. Jika rating bagus dan ulasan pelanggan lain baik, maka bisa
dikatakan toko tersebut memiliki reputasi baik.
b. Jangan melakukan transaksi jual beli online melalui e commerce di luar toko.
Ketika membeli online, jangan pernah sekali kali mau melakukan transaksi ke
rekening pribadi. Karena sangat berpotensi penipuan.
c. Jangan mengikuti tautan via sms sembarangan karena sangat berpotensi
menjadi pencurian data secara online.
d. Penipuan online dapat berasal dari penjual maupun pembeli. Seperti dalam
tayangan video kurir apes di atas. Pembeli yang tidak mau bertanggung jawab
atau membayar produk dengan system cod akan merugikana penjual.
12. Guru merfleksikan dengan memberi kesimpulan kepada siswa agar mencermati
setiap Langkah Langkah aman dalam jual beli secara online.
ANALISA BAHAN AJAR

Nama Mahasiswa : Nur Fadli Al Hakim

Modul : PAI KONTEMPORER

Vidio : Kesetaraan Gender (KB3)


A. KONSEP YANG DITEMUKAN DALAM BAHAN AJAR
1. Pendidikan Laki-laki dan perempuan
Islam memandang pendidikan itu sangat penting adanya. karena
dengan menjalani sebuah proses itulah seseorang bisa mendapatkan ilmu
pengetahuan yang dapat menunjang taraf hidup dan posisinya di hadapan
allah dan manusia lainnya. Begitupula dengan pendidikan, tidak mengenal
baik yang laki-laki maupun perempuan, Dan tidak ada agama apapun didunia
yang memberikan dan menjamin kesetaraan Gender kecuali Islam. Hal ini
ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 13: Artinya: “semua
manusia (laki-laki dan perempuan) sama dihadapan Allah Swt kecuali mereka
yang paling bertaqwa”.
2. Sudut Pandang Masyarakat terhadap Hak Pendidikan Laki-laki dan
perempuan
Manusia sebagai mahluk sosial memiliki dua pokok tanggung jawab
dalam membangun masyarakat majemuk, yakni:
a. Menjunjung tinggi HAM
b. Menjunjung tinggi KAM (Kewajiban Atas Manusia)
3. Sudut Pandang Masyarakat dari Kacamata Budaya
a. Kacamata Budaya Patriarki
Setiap perilaku manusia dikontrol oleh nilai dan norma yang terbentuk dari
budaya
b. Sudut Pandang Masyarakat Kacamata Budaya Humanisme
Memberikan pendidikan setara kepada kelompoknya tanpa melihat dari
berbagai faktor serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan sebagaimana
tertera pada dasar negara sila ke-dua.
c. Sudut Pandang Masyarakat dari Kacamat Ekonomi
Tinggi rendahnya pendapatan diperoleh indovidu tergantung dari kualitas
tenaga kerja.
B. FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KETIDAK SETARAAN GENDER MASIH
TINGGI DI INDONESIA
1. Bagi Sebagian muslim Wanita, pergerakan mereka akan terbatas karena
merasa harus menjaga aurat sehingga tidak jarang Wanita muslim enggan
melakukan sesuatu hal secara berlebihan di luar rumah. Maka timbulah
pernyataan bahwa Perempuan sebaiknya lebih banyak tinggal dirumah.
2. Tingginya kasus pelecehan seksual kepada perempuan yang mengakibatkan
pernikahan di bawah umur sehingga umur mereka yang seharusnya masih
tergolong produktif beralih menjadi Ibu rumah tangga.
3. Sebagian pekerjaan yang bersifat berat tidak dapat dilakukan oleh
Perempuan karena perbedaan kekuatan fisik. Misalkan seperti kuli bangunan
ataupun Ketika mengangkat beban atau sesuatu yang berat. Pada umumnya
laki laki lah yang mendominasi dalal hal ini. Sehingga Perempuan selalu
dianggap lebih lemah dari laki laki dalam hal kekuatan fisik.
4. Dalam rumah tangga, laki laki yang menjadi kepala rumah tangga. Sehingga
Sebagian besar mengangap bahwa kepala rumah tangga adalah pemimpin
yang mengatur anggota keluarganya. Walaupun pada kondisi tertentu
adapula kuasa itu dipegang oleh Perempuan. Seperti misalnya pada kondisi
perempuanlah yang mencari nafkah, sehingga suami akan merasa segan jika
tidak menuruti perkataan istri.
5. Dalam Islam, yang berhak yang menjadi imam di antara kaum laki laki dan
Perempuan adalah laki laki. Sedangkan Perempuan hanya bisa menjadi
imam pada kaum nya sendiri. Hal ini dijadikan dasar oleh sebagaian besar
orang bahwa Perempuan tidak pantas menjadi seorang pemimpin karena
pada hakekatnya Perempuan adalah makmum baik di dalam praktek ibadah
maupun lingkungan keluarga.
6. Dalam kasus Penyakit Menular Sexsual, Perempuan selalu dijadikan objek
penyebabnya.
7. Keikutsertaan Perempuan dalam merumuskan dan mengambil keputusan
dalam lingkungan keluarga maupun negara masih terbatas.

C. LANGKAH – LANGKAH DALAM UPAYA MENGURANGI KETIDAKADILAN


GENDER DI INDONESIA
1. Membuat UU baru tentang pernikahan dengan manikan batas minimal usia
menikah. Dengan hal ini akan mencegah pernikahan usia dini.
2. Mengevaluasi instansi instansi terkait pernikahan agar bekerja sesuai
peraturan, karena di beberapa wilayah masih terdapat sebuah pernikahan
resmi secara hukum pemerintahan walaupun usia masih sangat muda.
Praktik semacam ini harus ditiadakan.
3. Meningkatkan kapabilitas pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
terutama usaha yang digerakkan oleh perempuan melalui permodalan,
pendampingan usaha, akses terhadap pasar, literasi keuangan, literasi
teknologi digital, dan pengembangan manajemen. Hal ini dapat membantu
kaum Perempuan dalam membiayai anak anaknya dalam hal Pendidikan
tanpa pandang bulu, sehingga kesemmpatan Perempuan untuk
mendapatkan Pendidikan yang tinggi lebih terbuka lebar.
4. Meningkatkan jumlah Perempuan di jabatan jabatan publik.
5. Pemerintah secara berkesinambungan memberantas praktek praktek
prostitusi online melalui pihak pihak terkait demi menekan kekesaran seksual
terhadap Perempuan. Karena di Indonesia angka kekerasan seksual yang
motif awalnya adalah memesan PSK dan berujung kemaatian masih tinggi.
6. Pemerintah mengadakan beasiswa Pendidikan bagi dengna kategori lulusan
terbaik bagi kau Perempuan, sehingga akan memunculkan motivasi bagi
Perempuan untuk berperan dalam berbagai aspek kehidupan.

You might also like