You are on page 1of 21

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 1 : Kinematika


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Besaran, Satuan, Pengukuran
dan Vektor
2. Gerak Lurus
3. Gerak Parabola.
4. Gerak Melingkar
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1 Besaran, Satuan, Pengukurandan
dipelajari Vektor

1. Hakikat Fisika sebagai produk


merupakan hasil akhir dari proses
pengamatan. Sedangkan pengamatan itu
sendiri merupakan hakikat Fisika sebagai
proses. Produk di dalam Fisika antara lain
prinsip, hukum, rumus, teori, model.
2. Hakikat Fisika sebagai proses merupakan
bagaimana cara mendapatkan produk-
produk Fisika tersebut yaitu melalui
sebuah pengamatan. Pengamatan ini
dilakukan dengan acuan prosedur ilmiah.
3. Hakikat Fisika sebagai sikap adalah hal
yang mendasari adanya proses sehingga
diperoleh produk. Sehingga dengan
bertindak dan bersikap maka proses
dapat dilakukan hingga akhirnya
diperoleh produk.
4. Menganalisis langkah metode ilmiah yang
benar
Tahap-tahap Metode Ilmiah:
a. Merumuskan masalah
b. Mengumpulkan informasi
c. Menyusun hipotesis
d. Menguji hipotesis
e. Mengolah data (hasil)
percobaan/analisis data
f. Menarik kesimpulan

5. Pengukuran adalah kegiatan


membandingkan besaran terhadap acuan
standar. Setiap besaran dapat diukur
dengan banyak cara dan banyak alat.
Masing-masing alat ukur memiliki
ketelitian yang berbeda sehingga dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.

KB 2 Gerak Lurus
1. Gerak lurus adalah gerak sebuah benda
pada suatu lintasan lurus.
2. Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah
pergerakan benda dalam suatu kurun
waktu tertentu dengan kecepatan tetap
pada pada lintasan lurus.
3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

adalah pergerakan Benda yang dalam


geraknya mengalami percepatan tetap.
Pernyataan berubah beraturan menunjuk
pada kecepatan yang berubah secara
teratur.
4. Gerak vertikal gerak yang mengalami
percepatan tetap karena pengaruh gaya
gravitasi bumi yang arahnya selalu ke
pusat bumi dan nilainya tetap (dalam
suatu rentang ketinggian tertentu).

KB 3 Gerak parabola
1. Gerak parabola adalah gerak sebuah
benda pada sebuah lintasan melengkung.
Gerak parabola adalah keadaan khusus
dari gerak dalam bidang karena benda
mengalami percepatan yang arahnya
vertikal yaitu percepatan gravitasi,
sedangkan dalam arah horizontal
percepatannya nol.
2. Komponen gerak pada gerak parabola
terdiri dari 2 vektor yang dianalisa yaitu
vektor ke arah vertikal dan vektor ke
arah horizontal.
3. Komponen gerak arah horizontal tidak
ada gaya yang bekerja pada benda hingga
benda tidak mengalami percepatan dalam
arah horisontal. Karena tidak mengalami
percepatan maka komponen kecepatan
dalam arah horisontal bernilai tetap.
Dengan kata lain, dalam arah horisontal
benda mengalami Gerak Lurus Beraturan
(GLB)
4. Komponen gerak dalam arah vertikal
mengalami percepatan tetap yang
arahnya ke bawah sebagai akibat dari
gaya gravitasi yang dialaminya. Karena
mengalami percepatan tetap maka
komponen gerak benda dalam arah
vertikal bukan gerak lurus beraturan
seperti komponen gerak dalam arah
horisontal, melainkan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB).

KB 4 Gerak melingkar
1. Gerak melingkar beraturan adalah gerak
partikel menurut sebuah lingkaran
dengan laju konstan. Vektor kecepatan,
arah vektor kecepatannya berubah terus-
menerus, tetapi lajunya atau nilai
kecepatannya tetap
2. Kecepatan sudut (𝜔) suatu objek adalah
sudut yang disapu oleh jari-jari
penghubung benda yang bergerak dengan
pusat lintasan (𝜃) diukur dalam radian
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

(rad) dibagi dengan waktu (Δt)


untuk
bergerak melalui sudut itu. Ini berarti
bahwa unit untuk kecepatan sudut
adalah radian per detik (rad s-1).
3. Kecepatan sudut disebut pula kecepatan
anguler partikel pada suatu gerak
melingkar beraturan, ialah besar sudut
yang ditempuh partikel yang bergerak
beraturan yang lintasannya lingkaran tiap
sekon
4. Frekwensi partikel yang melakukan gerak
melingkar beraturan, ialah banyaknya
putaran yang dilakukan tiap sekon.
Frekwensi diberi lambang 𝑓, dan besarnya
merupakan kebalikan dari periode.
5. Percepatan adalah perubahan dalam
kecepatan, baik dalam besarnya yaitu
kelajuan dalam arahnya, atau keduanya.
2 Daftar materi yang sulit 1. Perhitungan pada pengukuran berulang
dipahami di modul ini 2. Penggunaan Angka Penting pada
perhitungan rata-rata di pengukuran
berulang.
3. Perkalian dot dan perkalian cross pada
vektor
4. Persamaan posisi, kecepatan dan
percepatan
5. Hubungan Percepatan sentripetal, kecepatan
linear dan jari - jari
3 Daftar materi yang sering 1. Posisi dan Jarak
mengalami miskonsepsi 2. Gerak parabola
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 2 : Dinamika


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hukum-Hukum Newton tentang Gerakdan
Gravitasi.
2. Usaha & Energi, Momentum.
3. Dinamika Rotasi.
4. Elastisitas & Gerak Harmonik
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1 Hukum-Hukum Newton tentang Gerak dan
dipelajari Gravitasi.

1. Menurut Aristoteles gaya adalah penyebab gerak


dimana semakin besar gaya yang bekerja pada suatu
benda maka benda akan melaju semakincepat.
2. Hukum pertama Newton berbunyi “Setiap benda akan
mempertahankan keadaan diam atau bergerak pada
lintasan lurus apabila resultan gaya yang bekerja
pada benda tersebut nol”
3. Hukum Kedua Newton secara lengkap berbunyi:
“Percepatan dari suatu benda sebanding dengan
resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massa benda tersebut.
Arah percepatan sama dengan arah resultan gaya.”
4. Hukum ketiga Newton berbunyi “Untuk setiap aksi
akan ada reaksi yang besarnya sama namun
berlawanan arah”.
5. Gaya gesek statis (𝑓𝑠 ) adalah gaya gesek yang bekerja
melawan gaya yang diberikan.
6. Hukum Gravitasi Universal berbunyi: “Setiap partikel
bermassa di alam semesta menarik partikel lain
dengan gaya yang sebanding dengan hasil kali massa
partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya”.
7. Hukum Pertama Kepler : “Orbit planet yang mengitari
matahari berbentuk elips dengan matahari berada
pada salah satu titik fokusnya.”
8. Hukum Kedua Kepler : “Sebuah garis yang ditarik dari
matahari ke planet akan menyapu pada luasan yang
sama dan waktu yang sama”
9. Hukum Ketiga Kepler : “Periode kuadrat suatu planet
sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rerata
planet ke matahari”

KB 2 Usaha, Energi dan Momentum


1. Usaha yang dilakukan pada suatu benda oleh gaya
konstan 𝐹→ sehingga benda mengalami
perpindahan 𝑠→ dapat dinyatakan sebagai
perkalian gaya tersebut dengan perpindahannya.
2. Persamaan Teorema Usaha Energi menyatakan usaha
sama dengan perubahan energi kinetik.
3. Hukum Kekekalan Energi menyatakan bahwa: Energi
total selalu tetap pada proses apapun.
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

lainnya dan dapat dipindahkan dari satu benda ke


benda yang lainnya tetapi jumlah totalnya selalu tetap.
4. Daya atau laju usaha merupakan usaha yang
dilakukan gaya 𝐹→ persatuan waktu
5. Momentum dari suatu benda yang bergerak
merupakan suatu besaran vektor yang didefinisikan
sebagai hasil kali massa dan kecepatannya.
6. Apabila tidak ada gaya luar yang bekerja pada suatu
benda maka berlaku Hukum kekekalan momentum
yaitu jumlah vektor momentum total sebelum
tumbukan sama dengan momentum total setelah
tumbukan.
7. Teorema impuls-momentum menyatakan
perubahan momentum sebuah benda selama selang
waktu sama dengan impuls dari gaya netto yang
bekerja pada benda selama selang waktu tersebut
8. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku bila
jumlah energi kinetiknya tetap. Energi kinetik sebelum
tumbukan sama dengan energi kinetik setelah
terjadinya tumbukan.
9. Tumbukan tak elastik terjadi apabila energi
kinetiknya tidak tetap. Sebagian energi kinetik awal
diubah menjadi energi jenis lain seperti energi panas
ataupun yang lainnya.

KB 3 Dinamika Rotasi
1. Momen gaya merupakan suatu besaran yang
merupakan analogi bagi gaya dalam gerak rotasi.
Momen gaya merupakan besaran yang digunakan
untuk mengukur gaya untuk mengubah gerakan rotasi
benda. Jika 𝑟→ adalah vektor posisi titik tangkap
gaya 𝐹→ dari poros
2. Ukuran kelembaman suatu benda untuk melakukan
gerak rotasi disebut Momen Inersia (𝐼).
3. Sebuah benda tegar terdiri dari banyak patikel.
Energi kinetik bagi benda tegar yang mengalami gerak
rotasi
4. Gerak menggelindang merupakan gabungan antara
gerak translasi dan gerak rotasi. Apabila gerak benda
yang menggelinding tanpa slip maka energi kinetik
dari benda yang mengalami gerak menggelinding
5. Benda dikatakan setimbang stabil jika benda akan
kembali pada keadaan awalnya, benda dikatakan
setimbang tidak stabil jika benda akan bergerak
semakin jauh dari keadaan awalnya, dan benda
dikatakan setimbang netral jika tidak ada gaya atau
momen gaya yang bekerja pada benda yang
menyebabkan benda kembali atau menjauhi keadaan
awalnya.
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

KB 4 Elastisitas
1. Tegangan adalah besarnya gaya yang bekerja pada
permukaan benda per satuan luas
2. Regangan. Adalah pertambahan panjang pada suatu
benda yang diberi gaya tarikan pada permukaan yang
berseberangan dibandingkan dengan panjang
mulamula.
3. Modulus elastisitas atau modulus Young adalah
perbandingan antara tegangan dan regangan, dan lilai
modulus Young konstan untuk suatu bahan.
4. Gerak harmonik sederhana terjadi apabila polanya
selalu berulang setiap waktu tertentu dan
tidak ada gaya redaman dan tidak ada energi yang
hilang, sehingga energinya tetap.
2 Daftar materi yang sulit 1. Gaya konservatif
dipahami di modul ini 2. Momen inersia
3. Tumbukan lenting sebagian
4. Energi kinetik total
5. Gerak Harmonis Sederhana
3 Daftar materi yang sering 1. Usaha pada pegas
mengalami miskonsepsi 2. Menentukan momen Inersia pada benda tegar
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 3: Fluida dan


Termodinamika
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Fluida
2. Suhu dan Kalor.
3. Gas Ideal.
4. Hukum Termodinamika
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1 Fluida
dipelajari 1. Massa jenis (densitas) merupakan sifat
yang dimiliki oleh bahan. Massa jenis
didefinisikan sebagai perbandingan
massa per satuan volume.
2. Massa jenis cairan dapat diukur salah
satunya dengan menggunakan
hidrometer. Cara mengukur massa jenis
menggunakan hidrometer adalah dengan
mencelupkannya ke dalam cairan yang
akan diukur massa jenisnya kemudian di
baca permukaan cairan tepat di garis
skala ke berapa pada tangkai hidrometer.
3. Fluida (baik cair maupun gas) dalam
keadaan diam akan memberikan gaya
tegak lurus ke seluruh permukaan
kontaknya. Bila ada sebuah benda
tercelup ke dalam fluida maka seluruh
bagian benda yang bersentuhan dengan
fluida akan mengalami gaya tegak lurus
yang diberikan oleh fluida per satuan
luas.
4. Hukum Pascal menyatakan bahwa
tekanan yang diberikan pada fluida
tertutup akan diteruskan tanpa
mengalami pengurangan ke setiap
bagian fluida dan dinding bejana.
5. Prinsip Archimedes menyatakan “Ketika
sebuah benda seluruhnya atau sebagian
dimasukkan ke dalam zat cair, cairan
akan memberikan gaya dorong ke atas
pada benda setara dengan berat cairan
yang dipindahkan benda.” Gaya dorong
ke atas ini biasa di sebut sebagai gaya
apung.
6. Dalam aliran fluida yang tidak dapat
dimampatkan dan stabil, laju aliran
volume adalah sama di setiap titik dalam
fluida.
7. Persamaan Bernoulli digunakan untuk
mengetahui laju fluida yang mengalir
pada pipa yang memiliki luas penampang
dan ketinggian yang berbeda.
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

KB 2 Suhu dan Kalor


1. Suhu atau temperature adalah Ukuran
kuantitatif tingkat panas dan dingin
suatu benda.
2. Alat ukur yang digunakan untuk
mengukur suhu adalah thermometer.
3. Kalor adalah bentuk energi yang
berpindah karena perubahan suhu.
Ukuran kalor adalah dalam kalori.
4. Banyaknya panas yang diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu benda (ΔQ)
dipengaruhi oleh masa benda (m),
pertambahan suhu (ΔT ), dan juga jenis
atau macam benda itu yang disebut
panas jenis benda (c).
5. Panas dapat dipindahkan dengan melalui
3 cara yaitu konduksi, konveksi, dan
radiasi.
6. Konduksi adalah perpindahan panas
karena molekul-molekul yang dipanasi
dari satu sisi bergerak cepat dan kuat
sehingga menggetarkan molekul
sebelahnya dan seterusnya, sehingga sisi
sebelah menjadi panas. Dalam konduksi
molekul tetap dalam posisinya, tidak
keluar dari benda itu.
7. Konveksi adalah perpindahan panas
karena konveksi, aliran. Molekul yang
dipanasi menjadi lebih ringan lalu
bergerak ke atas dan tempatnya diisi
molekul yang lebih dingin, sehingga
terjadi aliran. Untuk konveksi ini
molekul yang panas sendiri mengalir.
Konveksi terjadi pada zat cair dan gas.
8. Radiasi adalah perpindahan panas
karena sinar, karena gelombang
elektromagnetik.

KB 3 Teori Kinetik Gas


1. Boyle menemukan hubungan antara
tekanan gas (P) dan volume gas (V), pada
bejana tertutup dengan menjaga suhu
tetap (isotermal).
2. Charles meneliti tentang hubungan
volume gas (V) dan suhu (T), pada tekanan
tetap (isobar) pada tabung tertutup.
3. Gay Lussac menemukan hubungan antara
tekanan gas (P) dengan suhu (T) pada
tabung tertutup dengan dibuat volume
tetap (isovolume). Gas dipanaskan dengan
menjaga volumenya tetap.
4. Pada isovolume tekanannya berbanding
lurus dengan suhu. Artinya bila suhunya
naik maka tekanannya juga naik.
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

5. Proses Siklis adalah Proses yang kembali


kepada kedudukan semula.
6. Molekul gas yang ada dalam tabung dapat
bergerak bebas ke segala arah.
Gerakannya dapat dalam bentuk
translasi, rotasi, maupun vibrasi.

KB 4 Termodinamika
1. Hukum Termodinamika Nol adalah
hukum kesetaraan panas.
2. Hukum Termodinamika I mengungkapkan
hukum kekekalan energi, yaitu panas
yang diberikan kepada suatu sistem
digunakan untuk melakukan kerja dan
menaikkan energi dalam sistem itu.
3. Siklus Carnot menggunakan 2 proses
isothermal dan 2 proses adiabatis.
4. Mesin kalor mengambil energi dari
reservoir yang bersuhu tinggi untuk
melakukan kerja W dan mengeluarkan
panas ke reservoir yang bersuhu rendah.
5. Mesin pendingin atau refrigerator
mengambil panas dari tempat yang
bersuhu rendah dan dilepaskan ke tempat
yang bersuhu tinggi dengan bantuan
masukan energi dari luar.
6. Hukum termodinamika II memberikan
arah perubahan energi yang terjadi. Panas
mengalir dari tempat atau benda yang
bersuhu tinggi ke yang bersuhu rendah.
Panas hanya dapat dialirkan dari yang
bersuhu rendah ke yang 106 bersuhu
tinggi, bila ada tambahan energi dari luar
atau ada perubahan sistem.
2 Daftar materi yang sulit 1. Persamaan Bernoulli
dipahami di modul ini 2. Usaha pada sistem termodinamika
3. Proses isotermal
4. Proses Adiabatik
5. Siklus Carnot
3 Daftar materi yang sering 1. Hukum Archimedes
mengalami miskonsepsi 2. Usaha pada suatu siklus termodinamika
3. Kalor pada suatu siklus termodinamika
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 4 : Gelombang dan


Optika
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Gelombang.
2. Gelombang Cahaya.
3. Gelombang Bunyi.
4. Pemanasan Global dan Energi
Terbarukan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1 Gelombang
dipelajari 1. Gelombang dapat dipahami sebagai
getaran yang merambat.
2. Gelombang dapat merambat melalui
medium (gelombang mekanik) ataupun
tanpa membutuhkan medium
(gelombang elektromagnetik)
3. Gelombang mekanik merupakan
gelombang yang merambat memerlukan
medium meliputi gelombang pada tali,
gelombang pada permukaan air,
gelombang bunyi, dan gelombang
seismik
4. Gelombang elektromagnetik merupakan
gelombang yang dapat merambat tanpa
membutuhkan medium
5. Gelombang mekanik meliputi:
a. Gelombang pada tali.
b. Gelombang pada permukaan air.
c. Gelombang akustik/bunyi.
d. Gelombang seismic.
6. Bentuk gelombang terdiri atas
gelombang transfersal dan gelombang
longitudinal.
7. Salah satu bentuk gelombang transversal
dapat dilihat melalui tali yang diikatkan
pada sebuah tiang kemudian
digerakkan. Tali tersebut akan
membentuk pola yang terdiri atas bukit
dan lembah.
8. Pada Gelombang longitudinal getaran
partikel pada medium adalah sepanjang
arah yang sama dengan gerak
gelombang.

KB 2 Gelombang Cahaya
1. Cahaya terdiri dari partikel halus yang
memancar ke semua arah dari
sumbernya sedangkan menurut
Christian Huygens menyatakan bahwa
cahaya dipancarkan ke semua arah
sebagai muka-muka gelombang
2. Gelombang cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, yang dalam
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

penjalarannya tidak membutuhkan


medium.
3. Indeks bias suatu bahan/medium
adalah perbandingan antara kecepatan
gelombang cahaya dalam hampa ( c
)dengan kecepatannya dalam
bahan/medium ( v ) tersebut.
4. Sifat Cahaya: Jalannya lurus, Dapat
dipantulkan, Dapat dibiaskan, Dapat
diuraikan (mengalami deviasi dan
dispersi)., Dapat berinterferensi, Dapat
terdifraksi, Dapat dipolarisasikan.
5. Bunyi Hukum Pemantulan dan
Pembiasan:
a. Sinar datang, sinar pantul, sinar bias
dan garis normal bidang batas,
terletak dalam satu bidang datar.
b. Untuk Pemantulan: Sudut datang (i)
sama besar dengan sudut pantul (r),
c. Untuk Pembiasan: Perbandingan
antara sinus sudut datang (i) dengan
sinus sudut bias (r’) merupakan nilai
yang konstan (Hukum Snellius).
6. Syarat terjadi pemantulan sempurna:
a. Sinar datang dari medium rapat ke
renggang
b. Sudut datangnya lebih besar dari
sudut kritis.
7. Pemantulan pada cermin cekung
Terdapat tiga (3) sinar istimewa yang
didasarkan pada hukum pemantulan:
a. Sinar datang sejajar sumbu utama,
akan dipantulkan melalui titik Fokus
(Titik api).
b. Sinar datang melalui titik Fokus akan
dipantulkan sejajar sumbu utama
c. Sinar datang melalui pusat
kelengkungan cermin akan
dipantulkan kembali ke arah semula.
8. Pemantulan pada cermin cembung selalu
terjadi bayangan maya. Nilai R dan f
selalu negatif, karena di belakang
cermin.
9. Myopi adalah kondisi dimana Lensa mata
terlalu cembung dalam keadaan rileks,
sehingga tidak dapat memfokuskan sinar
dari  ke bintik kuning tetapi lebih ke
depan. Penderita myopi dapat ditolong
dengan lensa negative.
10. Hypermetropia dan Hyperopia adalah
kondisi dimana mata tidak bisa
memfokuskan sinar dari titik dekat mata
normal ( kira-kira 25 cm dari mata) pada
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

bintik kuning, tetapi lebih jauh, karena


otot penyangga tidak normal sehingga
lensa mata terlalu pipih. Penderita
Hypermetropia dan Hyperopia dapat
ditolong dengan lensa positif.
11. Astigmatisma adalah cacat mata yang
disebabkan oleh ketidaksimetrisan
cornea mata (kelengkungannya kurang
sferis). Untuk menolongnya digunakan
lensa spherocylindric (lensa silindris
sferis).
12. Mikroskop, terdiri dari lensa obyektif
yang berfungsi memperbesar benda dan
lensa okuler atau lensa mata, yang
fungsinya memperbesar sudut pandang
mata.
13. Teleskop, teleskop berfungsi untuk
melihat benda-benda jauh. Diperlukan
lensa obyektif yang jarak fokusnya besar,
yang fungsinya untuk mendekatkan
benda.
14. Interferensi Cahaya, apabila dua
gelombang cahaya atau lebih yang sefase
saling berpadu pada suatu titik,
dikatakan bahwa gelombang-gelombang
tersebut berinterferensi.

KB 3 Gelombang bunyi
1. Gelombang bunyi merupakan salah satu
dari gelombang mekanik dan gelombang
longitudinal yang terjadi karena adanya
rapatan dan regangan pada medium
padat, cair maupun gas.
2. Berdasarkan frekuensinya ( f ), bunyi
dibedakan menjadi menjadi:
a. Bunyi infrasonik:  < 20 Hz.
b. Bunyi audiosonik: 20 Hz    20.000
Hz.
c. Bunyi ultrasonik:   20.000 Hz
3. Karasteristik gelombang bunyi yaitu
gelombang bunyi mengalami
pemantulan, pembiasan, interferensi,
dan resonansi
4. Tinggi nada bunyi tergantung pada
frekuensi gelombang bunyi. Sedangkan
keras lemahnya bunyi ditentukan oleh
amplitudonya.
5. Gelombang bunyi dinyatakan dengan
persamaan gelombang simpangan dan
persamaan gelombang tekanan.
Simpangan longitudinal (𝑦 ) ini berkaitan
erat dengan perubahan tekanan gas (𝑝).
Simpangan maksimum (𝐴) berkaitan
dengan tekanan maksimum
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

6. Gelombang bunyi merupakan gelombang


yang ditimbulkan oleh sumber bunyi
(dianggap berupa titik sumber) di mana
muka gelombangnya dipancarkan dalam
3 dimensi yang berbentuk bola
konsentrik, karena kecepatannya sama
ke segala arah.
7. Energi bunyi dari sumber akan
terdistribusi serbasama pada suatu jarak
tertentu (r) dari sumber.
8. Intensitas bunyi adalah daya rata-rata
(𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) per satuan luas yang tegak
lurus arah rambat (luasan berbentuk
bola).
9. Daya adalah energi per satuan waktu
[Watt = J/s]. Satuan intensitas bunyi
adalah [W/m2 ] atau [J/sm2 ].
10. Tingkat intensitas gelombang bunyi (𝛽 )
diukur dalam satuan desibel [dB]
11. Gelombang bunyi dapat mengalami
pemantulan, pembiasan, interferensi,
dan resonansi.
12. Peristiwa pembiasan bunyi diantaranya
adalah saat siang hari, udara di bagian
bawah atmosfer lebih panas di
bandingkan dengan di atas. Maka
medium di bawah lebih renggang
dibandingkan dengan di atas. Akibatnya
bunyi akan dibiaskan lebih menjauh.
Sebaliknya pada malam hari, udara di
bawah lebih dingin, sehingga mediumnya
lebih rapat. Akibatnya bunyi dibiaskan
lebih mendekat.
13. Resonansi adalah suatu gejala ikut
bergetarnya suatu benda dengan benda
lain yang bergetar karena frekuensi
alamiahnya sama.
14. Hasil superposisi gelombang bunyi dapat
berupa gelombang stasioner yang
membentuk perut dan simpul.
15. efek Doppler adalah efek perubahan
frekuensi bunyi akibat perbedaan arah
dan kecepatan sumber bunyi terhadap
pendengar bunyi.

KB 4 Pemanasan Global dan Energi


Terbarukan
1. Efek rumah kaca terjadi karena gas
rumah kaca seperti CO2, CH4 yang ada
di atmosfer menyerap sinar infra merah
yang dipancarkan oleh bumi. Sinar infra
merah akan terjebak, tidak diteruskan ke
luar angkasa. Sebagai akibatnya akan
terjadi gejala pemanasan global yang
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

ditandai dengan peningkatan suhu di


atmosfer dan permukaan bumi.
2. Dampak pemanasan global : mencairnya
es di kutup, kenaikan permukaan air
laut, penurunan atau kenaikan suhu,
kerusakan hutan
3. Efek pemanasan global ini akan
berpengaruh pada:
a. Kenaikan permukaan air laut
b. Perubahan iklim
c. Perubahan ekosistem
4. Energi diperlukan untuk proses dalam
rumah tangga, industri dan transportasi.
Keperluan energi dapat dipenuhi dari
energi yang berasal dari fosil seperti batu
bara dan minyak.
5. Untuk menjaga keberlangsungan
penyediaan tenaga serta mengurangi efek
pemanasan global digunakan sumber
energi terbarukan yaitu antara lain
energi dari sinar matahari, air, angin dan
biomassa.
2 Daftar materi yang sulit 1. Superposisi gelombang
dipahami di modul ini 2. Pergeseran wien
3. Perbesaran dan bayangan Mikroskop
4. Bayangan pada lensa
3 Daftar materi yang sering 1. Interferensi dan difraksi
mengalami miskonsepsi 2. Perbesaran dan bayangan Mikroskop
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 5 : Listrik Magnet


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Listrik Statis
2. Rangkaian Arus Searah
3. Medan Magnet dan Induksi
Elektromagnetik
4. Rangkaian Arus Bolak-Balik
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1 Listrik Statis
dipelajari 1. Muatan Listrik
Dalam keadaan alami, jumlah proton dan jumlah
elektron dalam sebuah atom sama (p = e); atom
disebut netral (tidak bermuatan). Bila atom
kehilangan satu atau beberapa elektron, p >e,
atom disebut bermuatan positif (ion positif). Bila
atom mendapat tambahan elektron, e >p, atom
disebut bermuatan negatif (ion negatif). Benda
bermuatan positip bila mengandung atom yang
bermuatan positip, dan bermuatan negatip bila
mengandung atom yang bermuatan negatip
2. Hukum Couloumb
Antara dua dua muatan terjadi gaya interaksi.
Muatan sejenis tolak-menolak. Muatan tak sejenis
tarik-menarik.
3. Kuat Medan Listrik adalah gaya per satuan muatan
di suatu titik.
4. Garis Medan Listrik
Garis gaya listrik (garis medan listrik) adalah garis
(lurus atau lengkung) berarah yang memiliki sifat
di setiap titik pada garis tersebut arah vektor
medannya berimpit dengan garis singgungnya.
5. Fluks Medan Listrik
Makin rapat garis medan medan makin besar E,
sebaliknya makin renggang garis medan makin
kecil kuat medan. Kuat medan suatu titik adalah
jumlah garis gaya yang menembus secara tegak
lurus satu satuan luas yang memuat titik tersebut
6. Energi potensial adalah energi yang dimiliki
muatan karena keberadaannya di dalam medan
listrik atau usaha untuk memindahkan suatu
muatan dari suatu titik ke titik yang lain atau dari
titik tak hingga ke titik yang lainnya
7. Potensial listrik adalah energi potensial listrik tiap
satuan muatan di suatu titik
8. Kapasitor
kapasitor adalah alat piranti yang terdiri dari dua
plat konduktor yang dipisahkan dengan isolator
pada jarak yang sangat kecil, yang dapat
menyimpan muatan.
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

KB 2 Rangkaian Arus Searah


1. Arus Listrik
Bila yang bergerak muatan positif, arah arus sama
dengan arah aliran muatan; bila yang mengalir
muatan negatif, arah arus berlawanan dengan arah
aliran muatan.
2. Kuat arus adalah besaran yang digunakan untuk
mendeskripsikan arus listrik, dan nilainya dapat
ditentukan sebagai besar muatan (dalam coulomb)
yang menembus penampang kawat secara tegak
lurus per detik
3. Menurut Hukum Ohm : Besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar akan
berbanding lurus dengan beda potensial atau
tegangan yang diterapkan kepadanya, dan
berbanding terbalik dengan hambatannya
4. Sifat-sifat Rangkaian seri:
Dalam rangkaian seri hanya ada satu jalan arus.
Karena hanya ada satu jalan arus, kuat arus di mana-
mana sama. Bila salah saatu bagian (beban) terputus,
dalam seluruh bagian tidak ada arus. Hambatan
pengganti rangkaian seri sama dengan jumlah
hambatan hmbatan penyusunnya.
5. Sifat-sifat rangkaian paralel
Pada rakaian paralel ada titik percabangan yang
menjadi titik persekutuan beban yang terangkai
paralel. Beda potensial antara ujung-ujung beban
yang satu sama dengan beda potensial antara ujung-
ujung beban yang lain. Arus yang masuk ke titik
percabangan sama dengan arus yang keluar dari titik
percabangan.
6. Alat Ukur Listrik
Alat untuk mengukur tegangan listrik adalah
voltmeter. Alat untuk mengukur kuat arus listrik
adalah amperemeter. Alat untuk mengukur
hambatan listrik adalah ohmmeter. Voltmeter,
amperemeter, dan ohmmeter yang tergabung dalam
satu alat dengan multifungsi adalah multimeter.

KB 3 Medan Magnet dan Induksi Elektromagnetik


1. Apabila muatan titik q bergerak dengan
kecepatan 𝑣→ akan menghasilkan medan magnet
dengan induksi magnetik 𝐵→→ dalam ruang
2. induksi magnetik 𝐵→→ memiliki karakteristik:
a. Nilai 𝐵→→ berbanding lurus dengan
muatan q dan kecepatan 𝑣→ , serta
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
muatan ke titik medan 𝑟→.
b. Arah 𝐵→→ tegak lurus terhadap vektor
kecepatan 𝑣→ dan tegak lurus terhadap
vektor 𝑟→ .
c. Induksi magnetik 𝐵→→ bernilai nol
sepanjang garis gerak muatan.
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

4. Lenz mengemukakan bahwa arah GGL induksi dan


arus induksi sedemikian sehingga “menentang”
penyebab timbulnya GGL induksi dan arus
induksi.
5. Generator adalah alat yang menghasilkan tegangan
listrik atau GGL. Dengan prinsip GGL induksi
tegangan listrik dapat dihasilkan apabila ada
perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh
simpal atau kumparan.
6.
KB 4 Arus Bolak Balik
1. Generator AC menghasilkan tegangan bolak-balik
yang mengikuti persamaan Ɛ = 𝑁𝐵𝐴𝜔 sin(𝜔𝑡 + 𝛿 )
dengan 𝛿 adalah sudut fase. Jika kita ambil 𝛿 = 𝜋 /
2 maka dapat ditulis Ɛ = 𝑁𝐵𝐴𝜔 cos 𝜔𝑡 = Ɛ𝑚𝑎𝑘𝑠 cos
𝜔t
2. Tegangan pada induktor mendahului arus sebesar
90o atau arus pada induktor ketinggalan dari
tegangan induktor sebesar 90o. Beda tegangan
pada kapasitor terlambat terhadap arus sebesar
90o .

2 Daftar materi yang sulit 1. Menentukan medan listrik dengan hukum Gauss
dipahami di modul ini 2. Hukum 2 Kirchoff pada rangkaian yang kompleks
3. Hukum Biot-Savart dalam menentukan induksi
magnet.
4. Diagram fasor dalam rangkaian listrik bolak-balik
3 Daftar materi yang sering 1. Menentukan arah loop pada Hukum 2 Kirchoff
mengalami miskonsepsi 2. Kapasitas kapasitor keping sejajar
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 6 : Fisika Modern


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Radiasi Elektromagnetik
2. Teori Relativitas Khusus
3. Konsep dan Fenomena
Kuantum
4. Inti Atom, PLTN, dan Teknologi
Digital
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
Garis besar materi yang KB 1 Radiasi Elektromagnetik
dipelajari 1. Radiasi adalah perpindahan panas (kalor)
tanpa perantara (pancaran)
2. Elektromagnetik adalah salah satu
bentuk gelombang yang dalam
perambatannya tidak memerlukan
medium
3. Benda pada suhu tertentu akan
memancarkan gelombang
elektromagnetik yang disebut sebagai
radiasi termal dan dikenal juga sebagai
radiasi benda hitam
4. Radiasi benda hitam adalah pancaran
cahaya dari benda yang bersuhu tingggi
5. Nilai emisivitas adalah nilai relatif
kemampuan benda dalam memancarkan
gelombang elektromagenetik yang
nilainya 0<e<1
6. Intensitas radiasi adalah daya total yang
di pancarkan benda hitam tiap satuan
luas pada semua frekuensi sebanding
dengan pangkat empat suhu mutlaknya
7. Gelombang elektromagnet memiliki
jangkau panjang gelombang yang sangat
lebar. Banyak bentuk terapan dari
gelombang elektromagnet untuk
keperluan hidup harian misalnya untuk
penerangan, komunikasi, diagnosa
penyakit, pemanas makanan.

KB 2 Teori Relativitas Khusus


1. Transformasi galileo adalah transformasi
dari satu kerangka inersial ke kerangka
acuan inersial yang bergerak relatif
terhadap kerangka acuan inersial
tersebut
2. Relativitas adalah segala sesuatu yang
bersifat relatif
3. Teori relativitas khusus adalah teori yang
menjelaskan kerangka acuan inersial
4. Teori relativitas umum adalah teori yang
mendeskripsikan hubungan antara
gravitasi dengan struktur geometri dari
ruang dan waktu
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

5. Dua postulat relativitas khusus Einstein:


“Hukum-hukum fisika sama di semua
kerangka acuan inersial” “Kecepatan
cahaya memiliki nilai yang sama pada
setiap kerangka acuan inersial”
6. Dilatasi waktu adalah perbedaan selang
waktu yang diamati pengamat diam dan
selang waktu yang diamati oleh pengamat
bergerak dengan kecepatan v
7. Kontraksi panjang adalah peristiwa
memendeknya sebuah objek yang diukur
oleh pengamat yang sedang bergerak pada
kecepatan v
8. Momentum Realtivistik menunjukkan
bahwa momentum juga akan bersifat
relatif karena faktor massa yang berubah
ketika obyek bergerak mendekati kelajuan
cahaya
9. Energi relativistic menyatakan obyek yang
bergerak mendekati kecepatan cahaya
memiliki energi total yang membesar

KB 3 Konsep dan Fenomena


Kuantum
1. Cahaya mempunyai sifat sebagai
gelombang atau partikel. Sifat cahaya
sebagai gelombang dapat diamati pada
peristiwa difraksi, interferensi dan
polarisasi. Sifat ini tidak dapat digunakan
untuk menjelaskan efek fotolistrik.
2. Pada efek fotolistrik cahaya dipandang
sebagai paket tenaga disebut foton yang
memiliki tenaga E sebanding dengan
frekuensi f mengikuti
3. Menurut Einstein pelepasan elektron
terjadi karena foton yang datang pada
logam akan menumbuk sebuah elektron
yang terikat dalam logam. dan
memberikan seluruh tenaganya sebesar h
f untuk melepaskan elektron dari ikatan
dan tenaga gerak elektron
4. Sinar X dihasilkan ketika elektron
berkecepatan tinggi menumbuk target.
Spektrum sinar X memiliki panjang
gelombang minimum
5. Efek Compton terjadi ketika cahaya
dihamburkan oleh elektron
bebas.Compton mendapatkan bahwa
sinar terhambur memiliki panjang
gelombang yang lebih besar
TRESNI WIDYAWATI, S.Pd
MAN INSAN CENDEKIA SIAK
PPG DALJAB GURU MADRASAH MAPEL FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
082385872108

KB 4 Inti Atom, PLTN, dan Teknologi


Digital
1. Inti atom ditemukan pada eksperimen
hamburan sinar alpha oleh Rutherford.
Inti terdiri dari proton dan neutron
2. Karena itu Rutherford memandang bahwa
muatan positif di dalam atom dan
sebagian besar massa atom mengumpul di
inti atom. Inti inilah yang
menghamburkan partikel alpha.
3. Atom terdiri dari inti yang dengan muatan
+ Ze dan elektron dengan muatan -Ze
yang mengelilingi inti
4. Beberapa kekhususan dari inti
a. Isotop, Inti-inti yang memiliki jumlah
proton (Z) sama, tetapi jumlah
neutronnya (N) berbeda
b. Isoton, Inti-inti yang memiliki jumlah
neutron (N) sama tetapi dengan A dan
Z berbeda
c. Isobar, Inti-inti yang memiliki A sama,
tetapi Z dan N berbeda
5. Partikel penyusun inti memiliki nilai
besaran seperti massa, muatan dan spin.
Massa dinyatakan dalam satuan amu
(atomic mass units) atau u
6. Pada reaksi inti berlaku hukum kekekalan
berikut
a. Hukum kekekalan tenaga
b. Hukum kekekalan momentum linear
c. Hukum kekekalan jumlah nukleon
(jumlah proton dan neutron)
d. Hukum kekekalan momentum angular
e. Hukum kekekalan paritas
2 Daftar materi yang sulit 1. Transformasi lorents
dipahami di modul ini 2. Relativitas Khusus Enstein
3. Dilatasi waktu
4. Efek Compton
5. Efek Fotolistrik
6. Momentum relativistik
3 Daftar materi yang sering 1. Transformasi lorents
mengalami miskonsepsi 2. Relativitas Khusus Enstein
3. Efek Compton

You might also like