You are on page 1of 8

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(1), 135-142, 2020 p-ISSN.

2443-115X
e-ISSN. 2477-1821

POTENSI DAUN MANGROVE


(Rhizopora mucronata) SEBAGAI ANTIDIABETES
Submitted : 11 Maret 2020
Edited : 15 Juni 2020
Accepted : 25 Juni 2020

Usman Sain1, Dinda Noor Sukma2, Bena Septariama Simatupang2


1
Magister Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur
2
S1 Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur,
Indonesia
Email : sainusman@ymail.com

ABSTRACT
Rhizopora mucronate is a typical mangrove plant that easly found on the coast of Muara
Badak Beach, Kutai Kartanegara Regency, East Borneo, Indonesia. The purpose of this
research is to know the activity of active compound from mangrove Rhizopora mucronate
leaves that have the potencial as antidiabetic. Samples of R. mucronata mangrove leaves were
taken at Muara Badak beach region. Leaf samples that have been dried, are extracted by
maceration using methanol solvent and followed by a partition extraction process using n-
hexane solvent. The methanol and n-hexane extracts from R.mucronata mangrove leaves were
obtained, followed by phytochemical tests (alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, phenolic
compounds, tannin, and saponin) qualitatively. Then the antidiabetic activity was tested using
an oral glucose tolerance test method. Phytochemical test results of methanol and n-hexane
extracts of R.mucronata mangrove leaves are positive contained group compounds; alkaloids,
flavonoids, tannins and phenolics. The percentage decrease in blood glucose levels of mice for
positive control (Glibenclamide 0.05 mg / kgBB) was 21.81%, methanol extract for group III
(dose 62.5 mg / kgBB) 67.86%, Group IV (dose 125 mg / kgBB) 58.74% and Group V (group V
(dose 62.5 mg / kgBW) 67.86%, Group IV (dose 125 mg / kgBW) 58.74% and Group V (group V
(dose 62.5 mg / kgBW) dose 250 mg / kg) 36.72%. Then the percentage decrease in blood
glucose levels of mice for n-hexane extract; Positive control was 11.60%, Group III (dose 62.5
mg / kgBW) was 20.1%, Group IV (dose 125 mg / kgBW) 7.83% and Group V (dose 250 mg /
kgBW) 42.7%. The methanol extract of R.mucronata mangrove leaves at a dose of 62.5 mg /
kgBB has the best antidiabetic activity. Whereas n-hexane extract has the best antidiabetic
activity at a dose of 250 mg / kgBW. Thus the methanol and n-hexane extract of Rhizopora
mucronata mangrove leaves has the potential as an antidiabetic.

Keywords : Mangrove Leaf Extract, Active Chemical Compounds, and Antidiabetic

PENDAHULUAN Organisasi Kesehatan Dunia World Health


Indonesia merupakan salah satu Organitation (WHO) menyatakan bahwa
negara yang memiliki masalah besar dalam angka kejadian diabetes melitus dari tahun
kesehatan masyarakat, yaitu berupa adanya ke tahun terus mengalami peningkatan dan
Penyakit Tidak Menular (PTM). Penyakit pada Indonesia di tahun 2000 telah
ini telah menduduki sepuluh besar penyakit mencapai 8.4 juta penderita. Kenaikan
yang menyebabkan kasus kematian prevalensi Diabetes Melitus ini terus
terbanyak, salah satunya adalah penyakit meningkat, bahkan hampir mencapai tiga
Diabetes Melitus (DM)(1). Survei kali lipatnya yaitu sekitar 21,3 juta

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 135


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(1), 135-142, 2020 USMAN SAIN

penderita diabetes di tahun 2030 flavonoid, stilben, carotenoid, antosianin,


mendatang(2). antosianidin, inositol, saponin, alkohol
Peningkatan jumlah penderita rantai panjang, tanin, asam amino,
diabetes di Indonesia menyebabkan benzoquinon, kumarin, quinin, chalcon,
terjadinya peningkatan jumlah penggunaan senyawa lipid, forbol ester, rotenone,
obat antidiabetes oleh masyarakat. Oleh polifenol, benzofuran, limonoid, sulfur
karena itu Indonesia yang memiliki alkaloid, prosianidin, gibberellin dan
kekayaan alam berlimpah dimanfaatkan xiloccensins yang diduga bersifat sebagai
oleh masyarakat untuk mengeksplorasi antidiabete(4).
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai Salah satu spesies mangrove yang
obat antidiabetes. Salah satunya adalah memiliki beberapa dari kandungan tersebut
tumbuhan Mangrove yang biasa terdapat di adalah mangrove jenis Rhizophora
muara sungai atau pesisir pantai. Jenisnya mucronata. Kandungan kimia dari jenis ini
yang beragam membuat mangrove antara lain adalah tanin, fenolat, klorofil,
memiliki tingkat bioaktivitas yang berbeda- karotenoid, dan alkaloid. Kandungan
beda antara satu dengan lainnya, senyawa tersebut membuat mangrove jenis
bergantung pada lingkungan dan habitat ini juga berpotensi sebagai antidiabetes.
mangrove tersebut. Kandungan senyawa Berdasarkan latar belakang tersebut,
yang berbeda-beda tersebut juga berasal peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dari peran daun, batang dan akar mangrove. terhadap potensi ekstrak metanol dan n-
Seluruh jenis dan bagian dari mangrove heksan daun Mangrove (Rhizopora
tersebut memiliki kandungan senyawanya mucronata) sebagai antidiabetes.
masing-masing.
Pemanfaatan mangrove sebagai obat METODE PENELITIAN
tradisional karena berkhasiat Waktu dan Tempat Penelitian
menyembuhkan beberapa penyakit seperti Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
hepatitis, diuretik, leprosy, antimalaria, Desember 2018 hingga Agustus 2019,
diare, asma, demam, bengkak, rematik, bertempat di Laboratorium Kimia FKIP,
penyakit kulit, cacar, antitumor, antivirus, Laboratorium Kimia Organik FMIPA, dan
leukimia, pembengkakan gondok, beri-beri Laboratorium Fakultas Farmasi,
dan diabetes. Beberapa jenis mangrove Universitas Mulawarman, Samarinda,
yang terdapat di Indonesia dan bersifat Kalimantan Timur.
sebagai obat antidiabetes antara lain
Acanthus illicifolius, Avicennia ebrateatus, Alat dan Bahan yang Digunakan
Bruguiera conjugate, Dalbergia Alat
ecastopphyllum, Excoecaria agallocha, Alat yang digunakan dalam
Hertiera macrophylia, Kandelia candel, penelitian ini adalah corong pisah,
Sonneratia alba, Xylocarpus moluccensis, evaporator, gelas kimia, gelas ukur,
Rhizopora stylosa dan Rhizopora gunting, hotplate, kaca arloji, labu
(3)
mucronata . Erlenmeyer, labu ukur, pipet tetes, kertas
Pemanfaatan tumbuhan mangrove saring, pipet gondok, rak tabung reaksi,
sebagai obat tradisional untuk berbagai sendok, sonde, spatula, statif klem,
penyakit termasuk diabetes, karena suntikan, tabung reaksi dan glukometer
tumbuhan tersebut memiliki kandungan Nesca.
senyawa kimia seperti senyawa golongan
alkaloid, steroid, triterpen, senyawa fenolik,

136 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(1), 135-142, 2020 USMAN SAIN

Bahan yang dilakukan meliputi uji alkaloid


Bahan yang digunakan adalah sampel dengan menggunakan tiga jenis pereaksi
daun mangrove (Rhizophora mucronata). yaitu pereaksi Meyer, Wagner dan
Bahan kimia yang digunakan terdiri dari Dragendorff. Uji flavonoid menggunakan
pelarut methanol dan pelarut n-heksan. pereaksi HCl pekat dengan logam Mg,
Untuk uji toleransi glukosa digunakan: H2SO4 pekat dan larutan NaOH 10%, Uji
alkohol, aquades, betadine, D-glukosa, Steroid dan triterpenoid menggunakan
glibenklamid, dan larutan Na-CMC. pereaksi Lieberman-Buchard dan uji
saponin menggunakan air panas dan larutan
Prosedur Kerja HCl 2 N(4).
Persiapan Bahan Uji
Bahan yang digunakan dalam Uji Toleransi Glukosa
penelitian ini adalah daun tumbuhan Pembuatan larutan glibenklamid
Mangrove (Rhizopora mucronata) yang Pembuatan larutan pembanding yaitu
diambil di daerah pesisir pantai Muara glibenklamid 0,05%, diawali dengan
Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, menimbang 0,05 mg glibenklamid lalu
Kalimantan Timur. Daun tersebut ditambahkan dengan suspensi Na-CMC
kemudian dikeringkan dengan cara 0,5% dengan labu ukur 100 mL hingga
dianginkan tanpa terkena matahari volumenya tepat mencapai 100 mL.
langsung kemudian dihaluskan dengan cara
diblender sampai terbentuk serbuk daun. Pembuatan larutan Na-CMC 0,5 %
Serbuk Natrium Karboksi metil
Ekstraksi Daun Mangrove (Rhizopora selulosa sebanyak 1 gram dilarutkan
mucronata) dengan 10 mL air panas di dalam lumping
Sampel daun mangrove untuk digerus dan homogen kemudian
(R.mucronata) berupa serbuk sebanyak dituang ke dalam labu ukur 100 mL dan
2.500gram dimaserasi dengan ditambahkan air suling hingga mencapai
menggunakan pelarut metanol. Proses 100 mL.
maserasi dilakukan selama 3 x 24 jam.
Setelah 24 jam, disaring. Kemudian Pembuatan larutan glukosa
maserat yang diperoleh digabung dan Sebanyak 50 mg D-glukosa
diuapkan pelarutnya menggunakan alat dilarutkan dengan aquades di dalam labu
rotavapor dengan suhu 40ºC hingga ukur 100 mL untuk menghasilkan larutan
diperoleh ekstrak metanol yang lebih glukosa 50%. Dosis yang akan digunakan
kental. Selanjutnya ekstrak kental di partisi untuk hewan uji adalah 5 g/kg BB.
cair-cair menggunakan pelarut n-heksan
dengan corong pisah. Ekstrak yang Uji Aktivitas Antidiabetes
diperoleh diuapkan kembali pelarutnya Pengukuran kadar glukosa darah
menggunakan alat rotavapor. Kemudian menggunakan Uji Toleransi Glukosa Oral
kedua ekstrak tersebut dilakukan uji (UTGO) dan menggunakan hewan uji
fitokimia. berupa mencit yang telah diadaptasikan dan
kemudian dipuasakan selama 18 jam (tetap
Uji Fitokimia diberikan minum). Untuk uji ini, mencit
Ekstrak metanol dan n-heksan daun dibagi secara acak menjadi 5 kelompok
mangrove (Rhizopora mucronata) diuji dengan masing-masing terdiri dari 3 ekor
fitokimia secara kualitatif. Uji fitokimia mencit untuk tiap ekstrak dengan pelarut

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 137


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(1), 135-142, 2020 USMAN SAIN

berbeda yaitu metanol dan n-heksan, 15 dibandingkan pelarut yang bersifat non polar
ekor mencit untuk ekstrak tiap pelarut. atau semi polar. Ekstrak metanol daun
Sehingga total seluruh mencit yang mangrove Rhizopora mucronata berwarna
digunakan adalah 30 ekor. kuning kehijauan sedangkan ekstrak n-
Kemudian untuk memastikan bahwa heksan berwarna hijau pekat.
mencit dalam keadaan normal sebelum
diberikan perlakuan, seluruh mencit di Uji Fitokimia
timbang beratnya terlebih dahulu. Seluruh Uji fitokimia bertujuan untuk
hewan uji ini setelah dilakukan pengambilan mengetahui senyawa metabolit sekunder
darah pertama, diberi dekstra glukosa (D- yang terkandung pada ekstrak metanol dan
glukosa) sebanyak 5 g/KgBB untuk n-heksan daun mangrove Rhizopora
menaikkan kadar glukosa darahnya. mucronata. Senyawa metabolit sekunder
Selanjutnya setiap kelompok mencit diberi yang diujikan pada penelitian ini antara lain
perlakuan sebagai berikut : alkaloid, flavonoid, tanin, fenolik, saponin
 Kelompok I sebagai kontrol positif, dan steroid/triterpenoid.
diberikan larutan glibenklamid 0,05 Hasil uji fitokimia ekstrak metanol
mg/kgBB dan n-heksan daun mangrove (Rhizopora
 Kelompok II sebagai kontrol negatif, mucronata) dapat dilihat pada Tabel 1.
diberikan larutan Na-CMC 0,5% Berdasarkan hasil uji fitokimia pada
 Kelompok III sebagai kelompok uji, Tabel 1, ekstrak metanol daun mangrove
diberikan larutan ekstrak daun R.mucronata mengandung senyawa alkaloid,
flavonoid, fenolik dan tanin. Sedangkan
mangrove dosis 62,5 mg/kgBB
ekstrak n-heksan daun mangrove
 Kelompok IV sebagai kelompok uji, R.mucronata mengandung senyawa
diberikan larutan ekstrak daun golongan alkaloid, flavonoid dan tanin.
mangrove dosis 125 mg/kgBB Golongan senyawa saponin dan terpenoid
 Kelompok V sebagai kelompok uji, tidak teridentifikasi dalam ekstrak metanol
diberikan larutan ekstrak daun dan n-heksan daun mangrove R.mucronata.
mangrove dosis 250 mg/kgBB. Hasil ini didukung oleh beberapa hasil
penelitian yang telah dilakukan, berbagai
Pengambilan darah dilakukan empat
jenis mangrove seperti ekstrak etanol daun
kali untuk waktu yang berbeda yaitu waktu
mangrove jenis Avicenna Sp, Rhizophora Sp
pertama, waktu kedua 30 menit, selanjutnya
dan Sonneratia Sp positif mengandung
60 menit dan waktu terakhir yaitu 120
senyawa golongan alkaloid, flavonoid,
menit. Pengambilan darah dilakukan dengan
terpenoid, fenolik, tanin dan saponin(4).
cara memotong ekor mencit. Kemudian
Kkandungan senyawa bioaktif ekstrak daun
darah yang diperoleh diukur dengan
mangrove R.mucronata yaitu saponin,
menggunakan alat gluko test.
flavonoid, antrasen dan tanin. Hasil
penelitian lainnya menyatakan bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN ekstrak metanol daun Rhizophora
Ekstraksi mucronata mengandung senyawa fenolik,
Proses ekstraksi terhadap daun saponin, terpenoid dan flavonoid.
mangrove (Rhizopora mucronata) dilakukan
dengan metode maserasi dan partisi. Proses Uji Aktivitas Antidiabetes
ekstraksi dilakukan hingga warna pelarut Pengukuran kadar glukosa darah
bening. Penggunaan pelarut metanol dan n- mencit dilakukan dengan metode Uji
heksan karena bersifat polar dan non polar. Toleransi Glukosa Oral (UTGO). metanol
daun mangrove R.mucronata dapat dilihat
Pelarut yang bersifat polar akan memiliki
pada tabel 2 dan tabel 3 untuk ekstrak n-
rendamen senyawa aktif lebih tinggi heksan.

138 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(1), 135-142, 2020 USMAN SAIN

Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia ekstrak metanol dan n-heksan daun mangrove R.mucronata
Pelarut Ekstrak Mangrove Rhizopora
No. Uji Metabolit Sekunder Mucronata
Metanol n-Heksan
Positif (+) Positif (+)
Diagendorf
Larutan coklat tua Larutan coklat tua
Positif (+) Positif (+)
Alkaloid Mayer
Larutan kekuningan Larutan kekuningan
Negatif (-) Positif (+)
1 Wagner
Larutan bening Larutan coklat tua
Positif (+) Positif (+)
FeCl3
Larutan kuning Larutan kuning
Flavonoid
Positif (+) Positif (+)
Pb Asetat
Larutan Bening Larutan Bening
Negatif (-) Negatif (-)
FeCl3
Larutan Kuning Larutan Kuning
2 Tannin
Positif (+) Positif (+)
Gelatin
Terbentuk Busa Terbentuk Busa
Positif (+) Negatif (-)
3 Fenolik
Larutan bening Larutan bening
Negatif (-) Negatif (-)
4 Saponin
Larutan bening Larutan bening
Negatif (-) Negatif (-)
5 Terpenoid
Larutan bening Larutan bening

Tabel 2. Persentase Kadar glukosa mencit ekstrak metanol daun Mangrove R.mucronata
Kadar Kadar glukosa Kadar Penurunan
Kelompok
glukosa awal setelah (IGM) glukosa kadar glukosa
Perlakuan
(mg/dl) (mg/dl) akhir (mg/dl) darah (%)
Kontrol Negatif
131.27 177.71 277.09 −
(Na-CMC 0.5%)
Kontrol Positif
(Glibenklamid 0.05 99.84 161.15 216.63 21.81
mg/kgBB)
K. III (Ekstrak daun
R. Mucronata dosis 82.36 108.81 89.05 67.86
62.5 mg/kgBB)
K.IV (Ekstrak daun
R. Mucronata dosis 110.12 138.4 114.32 58.74
125 mg/kgBB)
K. V (Ekstrak daun
R. Mucronata dosis 104.3 136.1 175.34 36.72
250 mg/kgBB)

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 139


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(1), 135-142, 2020 USMAN SAIN

Tabel 3. Persentase Kadar glukosa mencit ekstrak n-heksan daun Mangrove R.mucronata
Kadar
Kadar glukosa Penurunan
Kelompok Kadar glukosa glukosa
setelah (IGM) kadar glukosa
Perlakuan awal (mg/dl) akhir
(mg/dl) darah (%)
(mg/dl)
Kontrol Negatif
108.53 113.46 156.46 −
(Na-CMC 0.5%)
Kontrol Positif
(Glibenklamid 0.05 104.06 153.67 138.31 11.6
mg/kgBB)
K. III (Ekstrak daun
R. Mucronata dosis 112.17 192.9 187.93 20.1
62.5 mg/kgBB)
K.IV (Ekstrak daun
R. Mucronata dosis 103.95 125.03 144.2 7.83
125 mg/kgBB)
K. V (Ekstrak daun
R. Mucronata dosis 123.29 177.63 89.53 42.7
250 mg/kgBB)
Keterangan :
Kontrol - : kelompok perlakuan yang diberikan larutan Na-CMC 0,5%
Kontrol + : kelompok perlakuan yang diberikan larutan glibenklamid 0,05 mg/kgBB
K. III : kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak daun mangrove dosis 62,5 mg/kgBB
K. IV : kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak daun mangrove dosis 125 mg/kgBB
K.V : kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak daun mangrove dosis 250 mg/kgBB

Berdasarkan Tabel 2 dan 3, penurunan kadar glukosa darah berturut-


menunjukkan kadar glukosa darah mencit turut adalah 21,81%, 58,74%, dan 36,72%.
dari lima perlakuan yaitu kontrol negatif Maka dapat disimpulkan bahwa dosis yang
(Na-CMC 0,5%), kontrol positif optimal untuk ekstrak metanol daun
(Glibenklamid 0,05 mg/kgBB), kelompok mangrove Rhizopora mucronata adalah
III (kombinasi larutan ekstrak dosis 62,5 kelompok perlakuan ketiga yaitu kombinasi
mg/kgBB), kelompok IV (kombinasi larutan ekstrak daun mangrove dosis 62,5 mg/kgBB.
ekstrak dosis 125 mg/kgBB), kelompok V Berbeda dari ekstrak metanol, hasil
(kombinasi larutan ekstrak dosis 250 ekstrak n-heksan daun mangrove
mg/kgBB). menunjukkan persentase penurunan kadar
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan glukosa darah yang paling besar adalah
persentase penurunan kadar glukosa darah kelompok perlakuan V dengan persentase
ekstrak metanol daun mangrove sebesar 42,7%. Sedangkan Sedangkan
R.mucronata, pada kelompok perlakuan III kontrol positif, kelompok perlakuan III dan
dengan dosis 62.5 mg/kgBB memiliki IV secara keseluruhan menunjukkan
penurunan yang lebih besar dibandingkan persentase penurunan kadar glukosa darah
dengan kelompok uji lain yaitu sebesar berturut-turut adalah 11,6%, 20,1%, dan
67,86%. Sedangkan kontrol positif, 7,83%. Sehingga dosis yang dikatakan
kelompok perlakuan IV dan V secara optimal untuk ekstrak n-heksan daun
keseluruhan menunjukkan persentase mangrove Rhizopora mucronata adalah

140 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(1), 135-142, 2020 USMAN SAIN

kelompok perlakuan V yaitu kombinasi termasuk diabetes. Kandungan fenolik,


ekstrak daun mangrove dosis 250 mg/kgBB. flavonoid dan tanin memiliki aktivitas
Penurunan kadar glukosa darah dari sebagai antioksidan yang dapat menangkap
mencit pada penelitian ini diduga karena radikal bebas yang dihasilkan dari reaksi
adanya kandungan alkaloid, flavonoid, tanin oksidasi serta menurunkan stres oksidatif
dan fenolik pada ekstrak metanol dan n- yang terjadi.
heksan daun mangrove R.mucronata. Persentase penurunan kadar glukosa
Senyawa flavonoid dapat darah mencit digambarkan dalam bentuk
meregenerasi kerusakan sel beta pangkreas, grafik untuk pemberian perlakuan pada
menurunkan kadar glukosa darah untuk masing-masing kelompok uji. Ekstrak
memproduksi insulin serta dapat menangkal metanol dan n-heksan daun mangrove
radikal bebas yag menjadi salah satu Rhizopora mucronata seperti yang disajikan
penyebab timbulnya berbagai penyakit, pada Gambar 1 dan 2.

Gambar 1. Persentase Kadar glukosa darah hewan uji ekstrak metanol daun mangrove
Rhizopora mucronata

Gambar 2. Persentase Kadar glukosa darah hewan uji ekstrak n-heksan daun mangrove
Rhizopora mucronata

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 141


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 6(1), 135-142, 2020 USMAN SAIN

Hasil penelitian ini menunjukkan metanol daun mangrove Rhizopora


bahwa ekstrak metanol daun mangrove mucronata berpotensi sebagai antidiabetes.
R.mucronata memiliki Persentase penurunan
kadar glukosa darah tertinggi sebesar DAFTAR PUSTAKA
67,86% sedangkan ekstrak n-heksan daun 1. Toharin, S., Cahyati, W., & Zainafree,
R.mucronata sebesar 42,7%. Dari hasil I. (2015). Hubungan Modifikasi Gaya
penelitian ini maka ekstrak metanol daun Hidup dan Kepatuhan Konsumsi obat
R.mucronata memiliki persentase penurunan Antidiabetik -. Journal of Public
kadar glukosa darah lebih besar daripada Health.
ekstrak n-heksan. Dengan demikian ekstrak 2. Muhtadi, Setyowati, E., & Azizah, T.
metanol daun mangrove Rhizopora (2012). Aktivitas antidiabetes melitus
mucronata berpotensi sebagai antidiabetes. ekstrak kulit buah jeruk manis dan kulit
buah kelengkeng. Idea nursing Journal,
SIMPULAN 23.
Ekstrak metanol dan n-heksan daun 3. Usman. (2017). Uji Fitokimia dan Uji
mangrove Rhizopora mucronata positif Antibakteri dari Akar Mangrove
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, Rhizopora apiculata Terhadap Bakteri
tannin dan fenolik. Persentase penurunan Escherichia coli. Jurnal Kimia dan
yang paling tinggi pada ekstrak metanol Pendidikan Kimia (JKPK). 169.
dengan dosis 62.5 mg/kgBB) yaitu sebesar 4. Usman, Amir, M., Erika F., Nurdin &
67.86% sedangkan untuk ekstrak n-heksan KUncoro. (2019). Profile Antidiabetic
persentase penurunan tertinggi terdapat pada Activity of leaf Extract from three types
ekstrak dengan dosis 250 mg/kgBB yaitu of Mangrove from Sambera Coastal.
sebesar 42.7%. Dengan demikian ekstrak Research Journal of Pharmacy and
Technology.

142 AKADEMI FARMASI SAMARINDA

You might also like