Professional Documents
Culture Documents
Makalah Komunikasi Bisnis
Makalah Komunikasi Bisnis
Di Susun Oleh :
HADI NUGRAHA
NIM. 382389021
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“Komunikasi Bisnis Lintas Budaya”.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak Nono Sugiono,
SE, MM. selaku dosen pada mata kuliah Komunikasi Binis. Selain itu ditujuankan untuk
menambah pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nono Sugiono, SE, MM. yang telah
memberikan tugas ini serta membimbing dalam penulisan makalah ini sehingga penulis
memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan selama penulis menyusun dan
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengarapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
C. Tujuan ..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
A. Kesimpulan ................................................................................................................19
B. Saran ...........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia yang semakin pesat menuntut manusia harus berinteraksi
dengan pihak lain yang menuju kearah global, sehingga tidak memiliki lagi
batasbatas, sebagai akibat dari perkembangan teknologi. Oleh karena itu, masyarakat
harus siap untuk menghadapi situasi-situasi baru dengan keberagaman kebudayaan
atau lainnya.
Antara komunikasi dan interaksi harus berjalan antara satu dengan yang lainnya.
Dalam berkomunikasi dengan konteks keberagaman kebudayaan sering kali menemui
masalah atau hambatan-hambatan bahkan dapat memicu terjadnya konflik, misalnya
saja dalam penggunaan bahasa, lambang-lambang, nilai atau norma-norma
masyarakat dan lain sebagainya. Pada hal syarat untuk terjalinya hubungan itu tentu
saja harus ada saling pengertian dan pertukaran informasi atau makna antara satu
dengan lainnya.
Komunikasi dan budaya mempunyai hubungan timbal balik. Budaya menjadi
bagian dari prilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan
memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya. Pada satu sisi, komunikasi
merupakan suatu mekanisme untuk mensosialisasikan normanorma budaya
masyarakat, baik secara horizontal dari suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya,
ataupun secara vertikal dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut.
4. Untuk mengetahui dan memahami etika bisnis dalam negosiasi bisnis lintas budaya
5
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa defenisi komunikasi lintas budaya yang dikutip oleh Ilya Sunarwinadi
a. Menurut Sitaram (1970) komunikasi lintas budaya adalah seni untuk memahami
b. Menurut Samovar dan Poter (1972) komunikasi antar budaya terjadi manakalah
bagian yang terlibat dalam kegiatan komunikasi tersebut membawa serta latar
belakang budaya pengalaman yang berbeda yang mencerminkan nilai yang dianut
c. Menurut Rich (1974) komunikasi lintas budaya terjadi ketika orang-orang berbeda
kebudayaan.
suatu kondisi kebudayaan yang berbeda bahasa, norma-norma, adat istiada dan
kebiasaan
e. Menurut Carley H. Dood (1982) komunikasi antar budaya adalah pengiriman dan
f. Menurut Young Yun Kim (1984) komunikasi antar budaya adalah suatu peristiwa
6
Secara langsung maupun tak tidak langsung memiliki latar belakang budaya
yang berbeda.
Seluruh defenisi diatas dengan jelas menerangkan bahwa ada penekanan pada
interaksi.
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun
atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya
asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang diberbagai
ada dalam konsumen dapat menentukan kesuksesan pemasar. Apabila para pelaku
bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau ke negara lain,
pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting
7
Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat
Komunikasi lintas budaya menjadi salah satu hal penting dalam sebuah proses
seseorang perlu memahami budaya dari lawan bicaranya. Budaya dan komunikasi
Setiap budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda pula, oleh
sebab itu memahami cara berkomunikasi yang baik sangat penting, tentunya tidak
bicara, kita dapat memahami bahwa lawan bicara memiliki budaya tertentu yang
tentunya akan ada sedikit banyak perbedaan dengan budaya kita, sehingga kita
dalam berkomunikasi.
Bagi para pelaku bisnis, pemahaman yang baik terhadap budaya di suatu daerah,
wilayah, atau negara menjadi sangat penting artinya bagi pencapaian tujuan
8
1. Setiap individu memiliki nilai-nilai budaya yang mendasari persepsi, sikap,
Cina bahwa bagi mereka etnik Cina itu ulet, mau bekerja keras, tetapi pelit;
yang dianggap agak kasar atau kurang sopan, berbeda dengan orang Jawa
dalam bisnis.
1. Pola-pola komunikasi yang khas dapat berkembang atau berubah dalam suatu
2. Kesamaan tingkah laku antara satu generasi dengan generasi berikutnya hanya
9
komunikasi, sedangkan komunikasi memerlukan kode-kode dan
menentukan.
individu anggotanya.
(kebudayaan) yang mengikat dan harus dipatuhi oleh individu agar dapat
yang sangat erat. Disatu pihak, jika bukan karena kemampuan manusia untuk
serta dari satu tempat ke tempat lainnya. Komunikasi juga merupakan sarana
10
Sebaliknya, pola-pola berpikir, berprilaku, kerangka acuan dari
cara- cara khusus yang diatur dan dituntut oleh sistem sosial dimana mereka
tetapi juga menentukan cara mengkode atau menyandi pesan atau makna yang
pula.
saat ini, budaya yang diperlukan oleh organisasi dan mengidentifikasi kesenjangan
antara budaya saat ini dan budaya yang diperlukan organisasi. Komponen
Motivation, Knowledge Functions and Skill. Ketiga hal tersebut saling terkait
11
Beberapa hal dalam melakukan manajemen lintas budaya dalam organisasi
1. Planning
merencanakan suatu program yang ingin dan akan di capai oleh suatu
tujuan atau sebuah misi yang diinginkan. Membuat sebuah rencana atau
2. Organizing
tahap ini seseorang dalam manajer yang bertanggung jawab yaitu manajer
perusahaan akan lebih memiliki peran yang sangat penting karena dalam
tahap ini akan membutuhkan seorang manajer yang dapat menjadi seorang
12
Komunikasi antara budaya akan benar – benar efektif apabila mencapai
suatu keberhasilan dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan kerja sama bisnis antar budaya yaitu :
1. Menghormati anggota budaya lain sebagai seorang manusia
2. Menghormati budaya lain sebagaimana apa adanya dan bukan
sebagaimana yang dikehendaki.
3. Menghormati hak anggota budaya lain untuk bertindak berbeda dari
cara mereka bertindak
4. Komunikator linta budaya yang kompeten harus belajar menyenangi
hidup bersama orang lain dari budaya lain.
Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan kerjasama
bisnis lintas budaya yaitu:
1. Motivasi komunikasi, diukur melalui hal-hal yang mendukung
motivasi komunikasi bisnis antarbudaya yaitu:
a. Adanya percaya diri dalam berkomunikasi bisnis dengan orang
yang berbeda budaya;
b. Harapan akan adanya imbalan yang relevan dalam
berkomunikasi bisnis dengan orang dari budaya lain;
c. Adanya pendekatan kepribadian yang relevan dalam berbisnis
dengan orang yang berbeda budaya; (d) Harapan adanya rasio
antara biaya yang dikeluarkan dengan keuntungan yang akan
diperoleh.
2. Pengetahuan komunikasi bisnis antarbudaya, diukur dengan
a. Pengetahuan tentang prosedur komunikasi bisnis dengan orang
yang berbeda budaya;
b. Pengetahuan tentang penguasaan strategi komunikasi bisnis
dengan orang yang berasal dari budaya yang berbeda;
c. Pengetahuan tentang identitas diri dan perbedaan peranan
dalam komunikasi bisnis antarbudaya;
13
d. Pengetahuan tentang perbedaan watak dan perilaku komunikasi
antarbudaya;
Berbagai aspek etika komunikasi bisnis, seperti bagaimana kita memanggil nama,
semua itu berkaitan dengan budaya. Jadi, tidak ada etika komunikasi bisnis yang universal.
Etika berbicara, seperti dikemukaakn Lewis (1996) bervariasi dalam bisnis. Misalnya,
umumnya orang Jerman dan Swedia adalah pendengar yang baik. Namun tidak demikian
halnya dengan orang Italia dan orang Spanyol; mereka malah sering memotong pembicaraan
dengan bahasa tubuh dan isyarat tangan yang hidup dan terkesan berlebihan. Di Jepang dan
di Finlandia, diam adalah suatau bagaian integral dalam percakapan; jeda dianggap sebagai
istirahat, ramah, dan pantas. Kesulitan bisa muncul saat kita pertama kali betemu dengan
14
calon mitra bisnis, bagaimana kita harus menyapa, menggunakan gelarnya, untuk
Sebagaimana juga bahasa verbal, bahasa non verbal seperti sikap tubuh, gerak-gerak,
sentuhan, ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, nada suara, diam, pakaian, penggunaan
ruang, konsep waktu, pengendalian emosi, dll yang dianut suatu kelompok budaya juga
sangat rumit dan berbeda dari suatu budaya ke budaya lainnya. Baik disadari ataupun tidak,
seringkali perilaku-perilaku nonverbal tersebut merupakan bagian dari etika komunikasi yang
harus dipenuhi dalam proses komunikasi bisnis.Pesan nonverbal paling bermakna adalah
Dalam negosiasi antarbudaya, proses komunikasi yang terjadi jelas lebih rumit daripada
dalam negosiasi dengan orang-orang yang berbeda budaya sama. Dalam hal ini, idealnya
negosiasi harus memahami bahasa verbal, bahasa nonverbal dan nilai-nilai lain yang dianut
mitra bisnis mereka, sehingga mereka menjadi peka terhadap perbedaan budaya, menyadari
bagaimana perbedaan tersebut memengaruhi proses negosiasi yang akan mereka lakukan dari
awal hingga akhir (mulai dari perkenalan hingga penandatanganan persetujuan bisnis yang
mungkin memakan waktu relatif lama). Problemnya adalah bahwa apa yang dianggap
perilaku baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, sopan atau tidak sopan dalam suatu budaya
seringkali dipersepsikan berbeda atau bahkan bertentangan dengan budaya lain. Misalnya,
mamanggil nama pertama kepada atasan di Indonesia dianggap tidak sopan, seperti juga di
Jepang dan di Korea, sementara hal tersebut biasa saja di Amerika atau di Australia.
15
Tidak berlebihan bila perbedaan-perbedaan dalam orientasi nilai budaya juga dapat
menimbulkan kesalah pahaman dalam berbagai perilaku dan presentasi bisnis. Banyak
kegagalan manajemen dan bisnis yang dialami para manajer atau pengusaha disebabkan
karena ketidak mampuan untuk memahami bahsa verbal, non verbal, dan nilai-nilai yang
dianut mitra bisnis mereka. Sikap mereka yang berorientasi pada nilai-nilai budaya sendiri
Masalah akan timbul bila etika komunikasi suatu pihak dihadapkan kepada pihak lain.
Lewis (1996) menggambarkan bagaimana konsep kebenaran berada antara suatu bangsa
dengan bangsa lainnya, yang jug dapat berlaku dalam konteks bisnis.
omnipresent (ada di mana-mana). Karena komunikasi manusia itu pelik, maka etika
komunikasi manusia juga pelik. Kita biasanya menilai etika komunikasi kita sendiri
berdasarkan niat yang kita miliki. Namun ketika kita menilai etika etika komuniakasi orang
lain, kita menilai etika komunikasi mereka berdasarkan tindakan-tindakan mereka yang kasat
mata. Biasanya niat yang sama mungkin diwujudkan lewat tindakan yang berbeda, atau
Robbin, SP. (2002:18) menjelaskan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya yang
berbeda, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi salah persepsi, salah
16
1. Mengasumsikan perbedaan sampai terbukti ada kesamaan.
Paling banyak dari kita beranggapan bahwa orang lain lebih mirip dengan kita
daripada kenyataannya mereka. Tetapi orang dari Negara yang berbeda seringkali
sangat berbeda dari kita. Sehingga jauh lebih kecil kemungkinannya untuk berbuat
salah jika menganggap orang lain berbeda daripada menganggap sama sampai
perbedaan terbukti.
dengan penggambaran, penilaian didasarkan atas budaya dan latar belakang pengamat
3. Berempat
Sebelum mengirim pesan, tempatkan diri kita dalam posisi penerima pesan.
sesungguhnya
Ketika kita memberikan penafsiran terhadap situasi atau pemikiran baru dari
budaya asing, maka penafsiran tersebut dijadikan hipotesis yang harus diuji lebih
lanjut, perlu melakukan penilaian dengan hati-hati terhadap umpan balik yang
diberikan oleh penerima informasi, guna memastikan bahwa umpan balik sesuai
hipotesis.
17
Kinicki,A & Kreitner,R (2003:137) menjelaskan bahwa ada tiga pilihan dalam
berhasil dari ketiga pilihan tersebut maka pilihan ketiga yaitu mempelajari bahasa
bahasa lokal berarti berpeluang kehilangan pemahaman arti tertentu padahal bisa jadi
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun non verbal dengan memperhatikan
budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing (internasional), tetapi
juga budaya yang tumbuh dan berkembang diberbagai daerah dalam wilayah suatu
negara.
Dengan melihat perkembangan yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas
mereka. Setiap budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda
pula, oleh sebab itu memahami cara berkomunikasi yang baik sangat penting,
tentunya tidak terlepas dari bahasa, aturan dan norma masing-masing budaya.
Oleh karena itu, komunikasi bisnis lintas budaya ada etika-etika yang harus
B. Saran
lintas budaya serta beberapa hal penting didalamnya. Selain itu, penulis
19
DAFTAR PUSTAKA
20