You are on page 1of 14

MAKALAH

Komunikasi Bisnis Antar Budaya

Disusun Oleh :
Destty Fauzi
S1 Manajemen
382241103

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI - STAN INDONESIA


MANDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Komunikasi Bisnis Antar Budaya.
Makalah ini telah Penulis susun dengan maksimal mungkin. Terlepas dari semua
itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata
saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... 2

Daftar Isi .............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis Antar Budaya ......................................................... 5

2.2 Tantangan Dan Hambatan Komunikasi Bisnis ............................................................ 7

2.3 Pentingnya Komunikasi Bisnis Antar Budaya ..........................................................10

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 13


3.3 Daftar Pustaka. ................................................................................................................. 14

\
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sudah saatnya para pengambil keputusan, khususnya manajemen puncak,
mengantisipasi era perdagangan bebas dan globalisasi sejak dini. Era yang ditandai dengan
semakin meluasnya berbagai produk dan jasa termasuk teknologi komunikasi ini, menyebabkan
pertukaran informasi dari suatu negara ke negara lain semakin leluasa, sehingga seolah dunia
tidak terikat dengan sekat-sekat yang membatasi wilayah suatu negara.
Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan globalisasi, perusahaan-perusahaan besar
mencoba melakukan bisnis secara global. Pada umumnya, perusahaan-perusahaan besar yang
beroperasi di tanah air baik di bidang manufaktur, eksplorasi, maupun jasa, menggunakan
beberapa konsultan asing untuk membantu mengembangkan perusahaan mereka, begitupun
sebaliknya. Dengan melihat perkembangan yang ada saat ini, komunikasi bisnis antar budaya
menjadi sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka.
Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam
melakukan komunikasi antar budaya, baik melalui tulisan maupun tulisan. Dengan semakin
terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu negara dan didorong
dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka pada saat
itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis antar budaya menjadi semakin penting artinya.
Dalam kehidupannya sesesorang seringkali tidak hanya mempunyai satu budaya saja,
namun lebih dari satu budaya. Pada umumnya seseorang menganut budaya yang berlaku di
dalam masyarakat luas, namun karena seseorang dalam hidupnya menjadi anggota berbagai
kelompok maka ia akan menganut budaya di kelopok itu seperti kelompok etnik, kelompok
agama, kelompok profesi, dan bahkan kelompok yang berhubungan dengan hobi. Seluruh
anggota suatu budaya mempunyai asumsi yang sama dalam hal cara berpikir, cara berperilaku,
cara berkomunikasi dan penilaian tentang baik buruk. Budaya satu akan berbeda dengan budaya
lain, meskipun tingkat perbedaan antar budaya ini dapat sangat jauh namun dapat pula relatif
sama.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi bisnis antar budaya ?
2. Bagaimana tantangan dan hambatan dalam melakukan komunikasi bisnis antar budaya ?
3. Bagaimana pentingnya komunikasi bisnis antar buadya ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis Antar Budaya


Setiap orang di dunia ini pasti tidak akan pernah lepas dari komunikasi dalam kehidupan
sehari-hari, Banyak atau sedikit aktivitas yang mereka lakukan pasti membutuhkan komunikasi.
Apa itu Komunikasi ? Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi dari dua
orang atau lebih melalui penggunaan tanda, simbol, maupun perilaku atau tindakan. Tidak hanya
dalam kehidupan sehari-hari saja, komunikasi juga dilakukan di dalam dunia bisnis, salah satunya
komunikasi bisnis antar budaya. Komunikasi bisnis antar budaya adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan
faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah atau negara. Pengertian antar budaya dalam hal ini
bukanlah semata-mata budaya asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan
berkembang di berbagai daerah dalam wilayah suatu negara. Para pelaku bisnis akan melakukan
ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau ke negara lain (perusahaan multinasional), pemahaman
budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting agar jangan sampai terjadi
kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis.
Bagi para pelaku bisnis, pemahaman yang baik terhadap budaya di suatu daerah,wilayah,
atau negara menjadi sangat penting artinya bagi pencapaian tujuan organisasi bisnis. Secara
sederhana, komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis
baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktorfaktor budaya di suatu
daerah, wilayah, atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata
budaya asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah
dalam wilayah suatu negara.
Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat kaya dengan aneka macam budaya
rnerupakan salah satu contoh yang sangat berharga bagi para pelaku bisnis dalam menerapkan
komunikasi bisnis lintas budaya. Sebagaimana diketahui, setiap daerah yang ada di Indonesia ini
memiliki kekhasan budaya yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya, seperti bagaimana seseorang
berkomunikasi dengan orang lain, bagaimana seseorang rnenghargai orang lain, bagaimana
mereka memanfaatkan waktu yang ada, bagaimana mereka bekerja, bagaimana mereka rneyakini
atau mempercayai sesuatu yang sudah turun-temurun dari nenek moyang mereka, bagaimana
rnereka berpakaian, dan bagaimana mereka memperlakukan suatu produk.
Apabila para pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau ke
negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut rnenjadi sangat penting
artinya, termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman disuatu negara. Hal ini
dimaksudkan agar jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan
bisnis. Sebagai contoh, seorang pelaku bisnis ingin memasarkan produk baru ke negara lain pada
saat musim salju. Produk apa saja yang sebaiknya dipasarkan pada musim seperti itu? Pemahaman
yang baik terhadap bagaimana masyarakat suatu negara bersikap dan berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari mereka di musim-musim tertentu sangatlah diperlukan, apalagi bagipara
pelaku bisnis. Pada umumnya, masyarakat di suatu negara yang memiliki musim salju akan
mempersiapkan berbagai kebutuhan hidupnya sesuai dengan cuaca yang sangat dingin dengan
suhu di bawah nol derajat. Pada saat musim salju tiba, mereka memerlukan berbagai macam
produk yang sesuai dengan musimnya, misalnya produk jaket, sweter, alat penghangat ruangan,
sepatu untuk salju, sarung tangan untuk salju, dan sejenisnya. Oleh karena produk-produk tersebut
sangat dibutuhkan oleh masyarakat, wajar apabila harganya pada saat musim salju relatif rnahal.
Sebaliknya, harganya diluar musim salju cenderung murah karena dijual dengan harga diskon atau
obral.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Budaya
Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi budaya antara individu atau kelompok yang
berbeda budaya adalah:
1. Bahasa adalah alat komunikasi utama yang mencerminkan budaya. Perbedaan bahasa dapat
menyebabkan hambatan komunikasi dan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan baik oleh
kedua belah pihak.
2. Nilai-nilai dan norma-norma yang dipegang oleh suatu budaya memengaruhi cara
berkomunikasi dan berinteraksi. Perbedaan dalam sistem nilai dan norma dapat menghasilkan
perbedaan dalam harapan dan tafsiran terhadap komunikasi.
3. Kepercayaan dan keyakinan yang dipegang oleh individu atau kelompok dalam budaya mereka
dapat mempengaruhi persepsi dan interpretasi mereka terhadap komunikasi. Keyakinan yang
berbeda dapat menyebabkan perbedaan dalam cara berkomunikasi dan memahami pesan.
4. Konteks sosial yang melibatkan struktur sosial, peran gender, dan hierarki juga dapat
mempengaruhi komunikasi budaya. Perbedaan dalam hierarki atau peran gender dapat
mempengaruhi cara seseorang berkomunikasi dan berinteraksi dalam konteks budaya tertentu.
Dimensi Budaya Dalam Konteks Komunikasi Bisnis
Budaya mengacu pada kumpulan nilai-nilai, norma, kepercayaan, bahasa, simbol, adat istiadat,
dan pola perilaku yang diwariskan dan dibagikan oleh anggota suatu kelompok atau masyarakat.
Budaya membentuk cara pandang, perilaku, dan interaksi sosial individu dalam konteks kelompok
budaya tertentu. Budaya mencakup aspek-aspek seperti agama, bahasa, seni, adat istiadat, sistem
nilai, dan organisasi sosial. Dalam konteks komunikasi bisnis antar budaya, terdapat beberapa
dimensi budaya yang penting untuk dipahami. Beberapa dimensi budaya yang sering digunakan
untuk menganalisis perbedaan budaya dalam komunikasi bisnis adalah:
1. Individualisme vs. Kollektivisme. Dimensi ini mengacu pada sejauh mana individu dalam suatu
budaya cenderung fokus pada kepentingan diri sendiri (individualisme) atau pada kepentingan
kelompok dan kolektivitas (kollektivisme). Perbedaan ini dapat mempengaruhi gaya komunikasi
dan pengambilan keputusan dalam konteks bisnis.
2. Konteks Tinggi vs. Konteks Rendah. Dimensi ini menggambarkan sejauh mana informasi dan
pesan tersirat dalam komunikasi. Budaya dengan konteks tinggi mengandalkan pengetahuan dan
konteks yang tersirat dalam komunikasi, sedangkan budaya dengan konteks rendah lebih
menekankan pada komunikasi langsung dan eksplisit.
3. Orientasi Waktu. Dimensi ini mencerminkan pandangan budaya terhadap waktu. Budaya yang
memiliki orientasi waktu yang tinggi cenderung menghargai ketepatan waktu dan keteraturan,
sedangkan budaya dengan orientasi waktu rendah mungkin lebih fleksibel dalam keteraturan
waktu.
4. Jarak Kekeluargaan. Dimensi ini mengacu pada sejauh mana individu dalam suatu budaya
merasa nyaman dengan jarak fisik dan emosional dalam komunikasi. Beberapa budaya mungkin
memiliki jarak kekeluargaan yang lebih dekat, sementara yang lain lebih memilih jarak yang lebih
jauh.
5. Ketidakpastian yang Dapat Diterima: Dimensi ini menggambarkan sejauh mana individu dalam
budaya tertentu nyaman dengan ketidakpastian dan ketidakpastian dalam komunikasi. Budaya
dengan tingkat ketidakpastian yang dapat diterima yang tinggi mungkin lebih terbuka terhadap
perubahan dan memiliki fleksibilitas dalam komunikasi.
6. Maskulinitas vs. Feminitas. Dimensi ini mengacu pada sejauh mana suatu budaya cenderung
menekankan nilai-nilai maskulinitas seperti kekuatan, ambisi, dan persaingan, atau nilai-nilai
feminitas seperti perawatan, kualitas hidup, dan kerjasama. Perbedaan ini dapat mempengaruhi
gaya komunikasi dan nilai-nilai yang dihargai dalam konteks bisnis.
7. Pandangan terhadap Hierarki. Dimensi ini mencerminkan sejauh mana budaya menghargai
struktur hierarki dan perbedaan status dalam komunikasi. Beberapa budaya mungkin memiliki
pandangan yang kuat terhadap hierarki dan menghormati otoritas, sementara yang lain mungkin
lebih egaliter dalam komunikasi bisnis.
Memahami dimensi budaya ini dapat membantu individu atau perusahaan dalam beradaptasi dan
berkomunikasi secara efektif dengan pihak bisnis dari budaya yang berbeda.
Strategi Komunikasi Bisnis Antar Budaya
1. Pemahaman dan Penghormatan terhadap Budaya Lain. Penting untuk memahami dan
menghormati budaya lain dalam komunikasi bisnis antar budaya. Ini melibatkan belajar tentang
nilai-nilai, norma, bahasa, adat istiadat, dan kepercayaan dari budaya target. Menghormati
perbedaan budaya dan menunjukkan ketertarikan yang tulus terhadap budaya orang lain akan
membantu membangun hubungan yang baik dan saling menguntungkan.
2. Pembelajaran Bahasa dan Budaya. Mempelajari bahasa dan budaya orang lain merupakan
langkah penting dalam komunikasi bisnis antar budaya. Hal ini akan membantu memahami pesan
secara lebih akurat, menghormati budaya target, dan memperluas kemampuan komunikasi.
Mengambil kursus bahasa, berpartisipasi dalam program pertukaran budaya, atau menggunakan
sumber daya pembelajaran online dapat membantu dalam pembelajaran bahasa dan budaya.
3. Mengatasi Stereotip dan Prasangka Budaya. Stereotip dan prasangka budaya dapat menjadi
hambatan dalam komunikasi bisnis antar budaya. Penting untuk mengatasi stereotip dan
prasangka ini dengan cara membuka pikiran, mengeksplorasi pengalaman langsung dengan
budaya lain, dan membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang individu dan budaya yang
berbeda.
4. Meningkatkan Kesadaran akan Perbedaan dalam Gaya Komunikasi. Setiap budaya memiliki
gaya komunikasi yang berbeda. Meningkatkan kesadaran akan perbedaan dalam gaya komunikasi
budaya yang berbeda akan membantu dalam beradaptasi dan mengatasi hambatan komunikasi.
Hal ini melibatkan mempelajari bahasa tubuh, isyarat, nuansa verbal dan nonverbal yang
digunakan dalam budaya target.
5. Mengembangkan Keterampilan Fleksibilitas Budaya. Keterampilan fleksibilitas budaya
memungkinkan individu untuk beradaptasi dengan budaya dan gaya komunikasi yang berbeda.
Fleksibilitas budaya melibatkan kemampuan untuk memahami, menghargai, dan menyesuaikan
diri dengan perbedaan budaya dalam komunikasi bisnis. Dengan membuka diri terhadap
perbedaan budaya, individu dapat mengembangkan keterampilan fleksibilitas yang lebih baik.
6. Membangun Hubungan Kerja yang Baik dan Jaringan Kontak. Membangun hubungan kerja
yang baik dengan pihak bisnis dari budaya lain sangat penting dalam komunikasi bisnis antar
budaya. Ini melibatkan pembangunan kepercayaan, saling pengertian, dan kerjasama yang erat.
Selain itu, membangun jaringan kontak yang luas dapat membantu dalam memahami budaya
target, mendapatkan wawasan bisnis, dan memfasilitasi komunikasi yang efektif.
7. Menggunakan Teknologi Komunikasi dengan Bijaksana. Teknologi komunikasi seperti email,
telekonferensi, dan media sosial dapat membantu dalam komunikasi bisnis antar budaya. Namun,
penting untuk menggunakan teknologi ini dengan bijaksana dan mempertimbangkan perbedaan
budaya dalam penggunaannya. Misalnya, memahami preferensi komunikasi tertulis atau lisan,
etika email, dan etika penggunaan media sosial dalam budaya target.
Etika Dalam Konteks Komunikasi Bisnis Antar Budaya
Etika adalah seperangkat nilai-nilai, prinsip, dan norma-norma yang mengatur perilaku dan
tindakan dalam konteks bisnis. Etika bisnis melibatkan pertimbangan moral dalam pengambilan
keputusan bisnis, termasuk bagaimana berperilaku secara adil, jujur, bertanggung jawab, dan
mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnis. Etika bisnis tidak bersifat
universal dan dapat bervariasi di antara budaya yang berbeda. Setiap budaya memiliki nilai-nilai,
norma-norma, dan keyakinan yang berbeda yang membentuk pandangan mereka tentang apa yang
dianggap etis dalam bisnis. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghormati
keragaman etika budaya dalam konteks bisnis global. Misalnya, beberapa budaya mungkin
memberikan penekanan yang lebih besar pada kolaborasi dan solidaritas dalam bisnis, sementara
budaya lain mungkin lebih fokus pada pencapaian individu dan keuntungan finansial. Memahami
perbedaan ini membantu dalam menghindari konflik dan membangun hubungan bisnis yang baik
dengan pihak dari budaya yang berbeda.
Etika dalam komunikasi bisnis antar budaya melibatkan kesadaran dan penghormatan terhadap
perbedaan budaya dalam berkomunikasi. Beberapa aspek etika dalam komunikasi bisnis antar
budaya meliputi:
1. Kesadaran Budaya: Penting untuk memahami budaya, nilai-nilai, norma-norma, dan cara
komunikasi dari pihak yang berbeda budaya. Hal ini membantu menghindari kesalahpahaman dan
konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan interpretasi.
2. Keterbukaan dan Kesantunan: Komunikasi harus dilakukan dengan keterbukaan dan
kesantunan terhadap pihak dari budaya yang berbeda. Menjaga rasa hormat, tidak menghakimi,
dan menghindari sikap superioritas membantu membangun hubungan yang baik.
3. Ketepatan Bahasa: Menggunakan bahasa yang tepat dan memastikan pesan yang disampaikan
dapat dipahami dengan jelas oleh penerima. Menghindari penggunaan idiom, frasa, atau kata-kata
yang mungkin ambigu atau menyinggung dalam budaya tertentu.
4. Keterbukaan terhadap Umpan Balik: Menghargai umpan balik yang diberikan oleh pihak dari
budaya yang berbeda dan bersedia untuk memperbaiki atau menyesuaikan komunikasi jika
diperlukan. Bersedia belajar dan mengubah pendekatan komunikasi yang tidak efektif adalah
bagian dari etika dalam komunikasi bisnis antar budaya.
2.2 Tantangan dan Hambatan Komunikasi Bisnis antar Budaya
Tantangan Dalam Komunikasi Bisnis Antar Budaya
Komunikasi bisnis antar budaya juga dihadapkan pada beberapa tantangan yang perlu diatasi
untuk mencapai komunikasi yang sukses, di antaranya:
1. Perbedaan bahasa.
Bahasa adalah salah satu hambatan utama dalam komunikasi antar budaya. Perbedaan bahasa
dapat menyebabkan kesalahpahaman, interpretasi yang salah, dan kesulitan dalam menyampaikan
pesan dengan tepat. Menggunakan penerjemah atau menguasai bahasa target dapat membantu
mengatasi tantangan ini. 2. Perbedaan norma dan nilai budaya.
Setiap budaya memiliki norma dan nilai-nilai yang unik. Perbedaan dalam cara berkomunikasi,
etiket bisnis, dan pemahaman tentang waktu dan ruang dapat menyebabkan kesalahpahaman dan
konflik dalam komunikasi bisnis antar budaya. Penting untuk mempelajari dan memahami budaya
target serta mempraktikkan kesadaran budaya untuk menghindari kesalahan yang tidak disengaja.
3. Perbedaan persepsi dan stereotype.
Persepsi yang berbeda terhadap perilaku dan komunikasi dapat mempengaruhi cara berinteraksi
dalam konteks bisnis. Stereotipe juga dapat menghalangi pemahaman yang akurat antara pihak
bisnis dari budaya yang berbeda. Penting untuk melawan stereotipe dan memiliki keterbukaan
serta kepekaan terhadap perbedaan dalam komunikasi.
4. Teknologi dan media.
Penggunaan teknologi dan media dalam komunikasi bisnis antar budaya membawa tantangan
tambahan. Faktor seperti perbedaan infrastruktur teknologi, aksesibilitas, dan perbedaan
preferensi media dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi. Pemahaman tentang alat
komunikasi yang digunakan oleh pihak budaya lain serta adaptasi yang tepat diperlukan untuk
mengatasi tantangan ini.
5. Perbedaan Non-verbal
Komunikasi non-verbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan jarak sosial, juga dapat berbeda
dalam budaya yang berbeda. Memahami dan menginterpretasikan perbedaan non-verbal dengan
benar menjadi tantangan dalam komunikasi bisnis antar budaya. Mengatasi tantangan ini
melibatkan peningkatan pemahaman budaya, penyesuaian strategi komunikasi, dan praktik yang
responsif dan inklusif terhadap perbedaan budaya. Komunikasi bisnis antar budaya yang berhasil
dapat membuka peluang baru, memperluas pasar, dan memperkuat hubungan bisnis yang saling
menguntungkan antara budaya yang berbeda.
Hambatan Dalam Komunikasi Bisnis Antar Budaya
1. Perbedaan bahasa adalah salah satu hambatan paling mendasar dalam komunikasi bisnis antar
budaya. Jika pihak yang berkomunikasi tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang bahasa
satu sama lain, pesan dapat salah ditafsirkan atau kehilangan makna aslinya. Penggunaan
penerjemah atau mempelajari bahasa target secara efektif dapat membantu mengatasi hambatan
ini.
2. Perbedaan Norma dan Etiket Bisnis. Setiap budaya memiliki norma dan etiket bisnis yang
berbeda. Perbedaan dalam cara berkomunikasi, negosiasi, dan mengambil keputusan bisnis dapat
menyebabkan kesalahpahaman dan konflik. Penting bagi individu atau perusahaan untuk
mempelajari dan memahami norma dan etiket bisnis dari budaya target untuk menghindari
hambatan dalam komunikasi.
3. Perbedaan Sikap dan Nilai. Perbedaan dalam sikap, nilai, dan keyakinan dapat mempengaruhi
cara berkomunikasi dan berinteraksi dalam konteks bisnis. Misalnya, budaya yang memiliki
orientasi individualistik mungkin lebih fokus pada kepentingan pribadi, sementara budaya yang
lebih kolektivis cenderung mengutamakan kepentingan kelompok. Perbedaan dalam nilai-nilai
seperti kepercayaan, kehormatan, atau pendekatan terhadap risiko juga dapat menyebabkan
hambatan dalam komunikasi.
4. Stereotip dan Prasangka Budaya. Stereotip dan prasangka budaya dapat mempengaruhi persepsi
dan interaksi antar budaya. Prasangka yang tidak akurat atau stereotip yang tidak didasarkan pada
pengalaman langsung dapat menyebabkan kesalahpahaman, penilaian yang salah, dan
ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan baik. Penting untuk menghindari prasangka dan
stereotip budaya serta berusaha untuk memahami individu dan kelompok dengan cara yang
objektif.
5. Perbedaan Gaya Komunikasi. Setiap budaya memiliki gaya komunikasi yang berbeda.
Perbedaan dalam tingkat keformalan, penggunaan bahasa tubuh, penggunaan isyarat, dan bahasa
nonverbal lainnya dapat mempengaruhi cara pesan disampaikan dan diterima. Memahami
perbedaan gaya komunikasi budaya dan beradaptasi sesuai dengan konteks budaya dapat
membantu mengatasi hambatan ini.
6. Perbedaan dalam Pengambilan Keputusan. Budaya dapat memiliki pendekatan yang berbeda
dalam pengambilan keputusan bisnis. Beberapa budaya mungkin cenderung mengambil
keputusan secara kolektif, melibatkan banyak pihak dalam prosesnya,

2.3 Pentingnya Komunikasi Bisnis Antar Budaya


Sudah saatnya para pengambil keputusan, khususnya manajemen puncak, mengantisipasi
era perdagangan bebas dan globalisasi sejak dini. Era yang ditandai semakin meluasnya berbagai
produk dan jasa termasuk teknologi komunikasi ini, menyebabkan pertukaran informasi dari suatu
negara ke negara lain semakin leluasa, sehingga seolah dunia ini tidak lagi terikat dengan sekat-
sekat yang membatasi wilayah suatu negara. Tanpa harus rnengamati secara jeli, orang awam pun
mengetahui bahwa sudah lama Indonesia memasuki era globalisasi. Contoh sederhananya adalah
masuknya produk dan jasa dari luar negeri yang dapat dikonsumsi oleh konsumen di tanah air,
seperti makanan cepat saji, minuman ringan, mainan anak-anak, perlengkapan komunikasi,
komputer personal, produk elektronik (audio visual) dan pekerja asing dalam berbagai bidang
keahliannya.
Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan globalisasi, perusahaan-perusahaan
melakukan bisnis secara global. Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di tanah
air baik di bidang manufaktur, eksplorasi, maupun menggunakan beberapa konsultan asing untuk
rmembantu mengembangkan mereka. Begitu pula sebaliknya, perusahaanperusahaan besar di
tanah air juga ada yang mengembangkan bisnisnya ke berbagai negara. Dengan meliliat
perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas budaya menjadi sangat penting
artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman
bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui
tulisan (termasuk komunikasi lewat internet) maupun lisan (bertatap muka langsung).
Komunikasi bisnis antar budaya memiliki kepentingan yang signifikan dalam konteks
globalisasi dan interkoneksi bisnis di era modern. Beberapa alasan mengapa komunikasi bisnis
antar budaya penting adalah:
1. Memperluas jangkauan pasar.
Dalam era globalisasi, perusahaan seringkali harus beroperasi di pasar internasional. Komunikasi
bisnis yang efektif dengan pihak dari budaya yang berbeda membantu perusahaan untuk
memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan di pasar asing, sehingga dapat menyesuaikan
produk dan strategi pemasaran mereka dengan tepat. Dengan pemahaman yang baik tentang
budaya lokal, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran dan produk yang relevan dengan
target konsumen.
2. Menghindari kesalahpahaman dan konflik.
Perbedaan budaya dapat menjadi sumber potensial untuk kesalahpahaman dan konflik dalam
komunikasi bisnis. Melalui komunikasi bisnis antar budaya yang efektif, perusahaan dapat
mengurangi risiko terjadinya kesalahpahaman yang dapat merugikan hubungan bisnis, serta
meminimalkan potensi konflik budaya yang dapat menghambat kerjasama.
3. Membangun Hubungan yang Baik. Komunikasi yang efektif antar budaya membantu
membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan antara organisasi bisnis di negara
yang berbeda. Hal ini dapat membuka peluang baru, menciptakan kemitraan, dan meningkatkan
reputasi perusahaan.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasional. Komunikasi yang baik antar budaya memungkinkan
kolaborasi yang lebih baik antara tim yang beragam budaya. Ini dapat meningkatkan efisiensi
operasional, produktivitas, dan inovasi dalam lingkungan bisnis internasional.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi memiliki peran yang sangat besar dalam dunia bisnis khususnya mereka
yang bergabung di dunia bisnis berskala internasional untuk mencapai kesuksesan di tengah
persaingan pasar di era globalisasi seperti sekarang ini. Dalam bisnis, komunikasi sangat
diperlukan untuk mencapai kesepakatan. Setiap perusahaan memiliki individu yang berbeda
budayanya. , baik dari gaya komunikasi dan peran. Komunikasi antar budaya tidak hanya
memahami kebudayaan lain seperti Agama, Ras, Suku, dan Adat, tapi kebudayaan di sini juga
menyangkut peranan, status, dan nilai sosial seperti kejujuran, disiplin, dan mudah beradaptasi
inilah yang memberikan kesuksesan dalam dunia bisnis. Dalam dunia bisnis kita juga
memperlukan komunikasi apalagi jika kita berbisnis dengan orang yang mempunyai
kebudayaan berbeda

Persaingan bisnis yang begitu ketat menuntut para pebisnis harus mampu bersaing
bukan hanya dengan pebisnis lokal, namun juga bersaing dengan para pebisnis dari luar negeri.
Tentunya para pebisnis asing memiliki cara atau kebiasan tersendiri dalam berkomunikasi.
Dalam hal ini para pebisnis harus mampu memahami bagaimana kebiasaan serta budaya
mereka. Dalam sebuah perusahaan memerlukan budaya sebagai bagian dari kehidupannya,
sehingga anggota memerlukan interaksi dan hubungan yang dilandasi oleh budaya. Oleh
karena itu, komunikasi bisnis lintas budaya merupakan komunikasi yang digunakan dalam
dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-faktor
budaya di suatu daerah, wilayah atau negara. Dengan demikian komunikasi bisnis lintas budaya
dapat terjadi apabila terdapat 2 budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut sedang
melaksanakan proses komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Mulyana, Teori Komunikasi-modul 10, 2008


2. Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, 1996
3. Onong Uchyana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi, 2001
4. Ronald Adler dan George Rodman, Understanding Human Communication, 1997
5. Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication, 1994.
6. Mamduh M. Hanafi, Drs, MBA., Manajemen, Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN,1997.
7. Schermerhorn., Management, Seventh edition, John Wiley & Sons, Inc., 2002.
8. Stoner, James A.F. & Freeman, Edward R., Management, Fifth edition, Prentice-Hall
International edition, 1992
9. Weihrich, Heinz & Koontz, Harold, Management : A Global Perspective, Tenth edition,
McGraw Hill International edition, 1994
10. Bartol, Kathryn M. & Martin, David C., Management, McGraw Hill Series in
Management, 1991
11. Massie, Joseph., Essential of Management, Fourth edition, Prentice Hall,1987
12. https://www.depokpos.com/2022/10/komunikasi-lintas-budaya-dalam-dunia-bisnis/
13. https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F157465%2Fmod_resource%2Fcontent%2F
26%2FKomunikasi%20dalam%20Keragaman%20Budaya.pdf

You might also like