You are on page 1of 14

MAKALAH

“PEMBUATAN KEPUTUSAN”

PENGANTAR MANAJEMEN

Dosen pengampu : H.Nono sugiono, SE.,MM

Disusun oleh:

Agus Setiawan

382241038

MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STAN- IM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah “Pembuatan Keputusan” tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak H.Nono sugiono, SE.,MM
sebagai dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pengantar Manajemen yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Saya pribadi menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandung , Januari 2023

Agus Setiawan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1

1.4 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 1

BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pengambilan Keputusan .................................................................................. 2

2.2 Gaya Pengambilan Keputusan ....................................................................................... 2

2.3 Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan ......................................................................... 4

2.4 Proses Pengambilan Keputusan ..................................................................................... 4

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan................................................... 5

2.6 Perubahan dalam Keputusan ......................................................................................... 5

2.7 Kualitas Keputusan ........................................................................................................ 6

2.8 Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi ........................................................ 6

2.9 Risiko Keputusan........................................................................................................... 7

2.10 Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan .................... 8

BAB III: PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 10

3.2 Saran .............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam setiap perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya sering kali
masalah juga datang. Ketika sedang ada masalah harus bisa menyelesaikan permasalahan
tersebut dengan baik. dapat diselesaikan melalui komunikasi dan kerja sama yang baik
untuk mengambil keputusan yang tepat. Karena permasalahan yang ada tidak hanya dari
internal tetapi juga ada yang dari eksternal. Ketika menyelesaikan masalah itu juga bisa
menjadi tolak ukur keberhasilan karier manajemen.
Pengambilan keputusan juga termasuk ke dalam cara untuk menyelesaikan masalah
yang terjadi di dalam perusahaan atau organisasi. Di sini seorang individu harus mampu
berpikir kritis untuk memecahkan masalah. Karena dalam menyelesaikan masalah sangat
dibutuhkan individu yang berpikir kritis untuk dapat menganalisis masalah tersebut.
pengambilan keputusan juga tidak hanya dipikirkan oleh satu individu saja tetapi juga bisa
dalam berkelompok dengan membangun komunikasi yang baik. Agar tidak terjadi
kesalahpahaman dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan ini di harapkan dapat
mengambil keputusan secepatnya tetapi juga tepat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Pengambilan Keputusan?
2. Apa saja yang ada dalam Pengambilan Keputusan?
3. Bagaimana konsep dalam pengambilan keputusan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Agar dapat mengetahui yang di maksud dengan pengambilan keputusan
2. Agar bisa memahami cara mengambil keputusan yang tepat
3. Dapat mengetahui konsep yang ada di pengambilan keputusan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pengambilan Keputusan


Kehidupan manajer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan keputusan.
Kegiatan ini memainkan peranan penting, karena kualitas keputusan – keputusan
manajer akan menentukan efektifitas rencana yang disusun. Secara umum, pengertian
pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
1. Menurut George R. Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu
dari dua atau lebih alternatif yang ada.
2. Menurut S.P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap
hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
3. Menurut James A.F. Stoner
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu
cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan
suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

2.2 Gaya Pengambilan Keputusan


Secara teoritis ada 4 gaya pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan oleh
seorang pemimpin. Keempat gaya tersebut adalah:
1. Gaya Direktif
• Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan
masalah
• Berfokus pada fakta dan penyelesaian masalah secara lebih cepat
2
3

• Cenderung berfokus jangka pendekGemar menggunakan kekuasaan, ingin


mengontrol, secara umum menggambarkan kekeuasaan yang otokratik

2. Gaya Analitik
• Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis
• Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi dan alternetif
dibandingkan gaya direktif
• Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama
• Menggambarkan pemimpin yang otokratik

3. Gaya Konseptual
• Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas
• Suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa depan
• Melibatkan banyak orang untuk memperoleh beragam informasi dan banyak
menggunakan intuisi dalam peng keputusan
• Berani mengambil resiko dan seringkali menemukan solusi yang kreatif
• Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan

4. Gaya Perilaku
• Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam pertukaran pendapat
• Cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat
• Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik serta peduli pada
kebahagiaan org lain
• Terkadang, keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan tidak jika keputusan
tersebut akan berdampak kerugian pada orang lain.
4

2.3 Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan


Tahap-tahap pengambilan keputusan yaitu:
a. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk
dimengerti.
b. membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas
dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih
memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik.
d. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing yang
kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji yang akan
dipakai.
e. Memastikan kembali bahwa alat ujian dipergunakan tersebut telah sesuai dengan
prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.

Simon (1960) mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung melalui empat


tahap yaitu intelligence, design, choice, dan implementation. Intelligence adalah proses
pengumpulan informasi yang bertujuan mengidentifikasi permasalahan. Design adalah
tahap perancangan solusi terhadap masalah. Choice adalah tahap mengkaji kelebihan
dan kekurangan dari berbagai macam alternatif yang ada dan memilih yang terbaik.
Implementation adalah tahap pengambilan keputusan dan melaksanakannya.

2.4 Proses Pengambilan Keputusan


Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter proses pengambilan keputusan
merupakan serangkaian tahap yang terdiri dari 8 langkah yang meliputi
mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, memberi bobot pada
kriteria, mengembangkan alternatif-alternatif, menganalisis alternatif, memilih satu
alternatif, melaksanakan alternatif tersebut, dan mengevaluasi efektivitas keputusan.
5

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan


1. Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan,
teknologi, dan sebagainya. Biasanya faktor ini berada di dalam suatu organisasi itu
sendiri untuk terciptanya suatu keputusan dalam organisasi.
2. Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, hukum, dan sebagainya. Faktor
ini berasal dari luar yang terkait dalam organisasi.
Ketersediaan informasi yang diperlukan. Seberapa banyaknya informasi yang ada
atau seberapa lengkap dan akuratnya informasi yang didapatkan untuk menjadi
pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang tepat.
3. Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan. Dalam faktor ini dibutuhkan
kebijaksanaan dan ketegasan dalam mengambil keputusan dengan tidak bersifat
merugikan.
4. Pengalaman
Pengalaman seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat penting, karena
banyaknya pengalaman orang tersebut maka ia akan berani dalam menentukan
keputusan. Hal ini juga berkaitan terhadap keahlian yang dimiliki oleh pemimpin
atau anggota karena pengalaman yang pernah dialaminya. Pengalaman juga dapat
dijadikan suatu pelajaran dalam mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi.

2.6 Perubahan dalam Keputusan


Dampak perubahan keputusan dikelompokkan menjadi dua kelompok perubahan yaitu:
a. Incremental change
Incremental change merupakan dampak perubahan keputusan yang dapat
diperkirakan berapa presentase perubahan yang akan terjadi kedepannya berdasarkan
data-data yang terjadi di masa lalu (historis).

b. Turbulence change
Turbulence change merupakan pengambilan keputusan dalam kondisi
perubahan yang sulit untuk diperkirakan. Contohnya bencana alam, perubahan kondisi
politik, dan sebagainya. Walaupun data-data tersebut ada namun kejadian seperti itu
6

belum tentu memiliki kesamaan kondisi dan situasi seperti dulu. Data keputusan yang
terlalu lama sulit untuk dijadikan sebagai data prediksi ke depan dan jika ke depan
terlalu jauh untuk diprediksi maka ketepatan prediksi juga menjadi bagian yang
dilakukan hasilnya.

2.7 Kualitas Keputusan


Kualitas merupakan mutu dari pekerjaan atau hasil yang telah dicapai dengan
proses yang dilakukan. Kualitas keputusan merupakan mutu yang dihasilkan dari hasil
keputusan yang telah diaplikasikan secara maksimal dan terlihat hasilnya secara
maksimal serta dinilai secara maksimal juga. Jika keputusan tersebut adalah dipakai
untuk bidang ilmu ekonomi, teknik, kedokteran, dan sosiologi maka itu harus
berlandaskan pada asas dan aturan-aturan pada bidang ilmu yang bersangkutan dengan
maksud nantinya selalu saja keputusan tersebut berpatokan dan tetap berada pada
koridor ilmu yang bersangkutan. Ini ditujukan dengan maksud guna menghindari
terjadinya tumpang tindih atau kekacauan dalam aplikasi keputusan itu nantinya.
Kekacauan yang sering timbul adalah pada saat setiap bidang tersebut tidak
bergerak atau juga tidak diberikan keleluasaan bergerak secara independen sesuai
dengan garisnya. Dan ini berdampak pada pembentukan keputusan yang tidak
berlangsung secara profesionalisme.

2.8 Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi


Secara umum informasi yang masuk kadangkala terjadi dalam berbagai kondisi,
seperti kondisi pasti, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik. dalam kondisi pasti
proses pengambilan keputusan yang dilakukan adalah berlangsung tanpa ada banyak
alternatif, keputusan yang diambil sudah jelas pada fokus yang dituju. Teknik yang
bisa dipergunakan yaitu menggunakan program linier atau secara aljabar linear, dan
analisis jaringan kerja (secara critical path method/CPM dan Project evaluation and
review technique/PERT).
Pada kondisi tidak pasti proses lahirnya keputusan lebih sulit atau lebih komplek
dalam artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau hasil yang
7

mungkin diperoleh. Untuk menghindari timbulnya masalah sebaiknya melakukan riset


terlebih dahulu mencari informasi sebanyak mungkin dan mempergunakan beberapa
metode pengambilan keputusan yang paling sesuai dengan setiap kondisi masalah yang
mungkin timbul, seperti metode laplace (proses pengambilan keputusan dengan asumsi
bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah sama besarnya), metode
maximax (proses pengambilan keputusan dengan hanya mengutamakan hasil yang
paling optimistis dengan mengabaikan sisi lain yang mungkin terjadi), metode
maximin (proses pengambilan keputusan dengan memilih alternatif yang minimalnya
paling besar), metode regret (proses pengambilan keputusan dengan didasari pada hasil
keputusan yang maksimal berdasarkan data pada masa lalu sebagai bahan
perbandingannya), metode realisme (proses pengambilan keputusan dengan
menggabungkan metode maximax dan maximin).
Pada kondisi konflik maka pengambilan keputusan yang dilakukan akan
menimbulkan dampak yang mungkin saja bisa merugikan salah satu pihak. Untuk
menyelesaikan masalah biasanya dilakukan pendekatan secara teori permainan dalam
dunia bisnis teraplikasi dalam bentuk tawar-menawar harga dan hingga terealisasinya
suatu kontrak atau kesepakatan.

2.9 Risiko Keputusan


Pengambilan keputusan yang beresiko adalah dihasilkannya suatu keputusan
yang mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil berdasarkan beberapa alternatif
keputusan yang diambil, dan karena terdapat beberapa alternatif maka otomatis
terdapat pula beberapa peluang yang sama besarnya. Untuk mengatasi resiko dalam
suatu organisasi baik yang bersifat profit maupun yang non profit adalah dengan
menerapkan manajemen resiko. Dalam manajemen risiko ini dibahas Bagaimana
mengelola resiko agar bisa memberikan keuntungan bukan sebaliknya, bahwa jika
resiko itu bisa dikelola secara sistematis maka ia akan memberikan keuntungan yang
sistematis juga begitu juga sebaliknya.
8

2.10 Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan


Dalam pengambilan keputusan ada faktor yang turut mempengaruhi yaitu karakteristik
sang pengambil keputusan. Karakteristik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi
tiga yaitu:
a. Takut pada Risiko
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati
terhadap keputusan yang diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi
melakukan tindakan yang sifatnya menghindari resiko yang akan timbul Jika
keputusan diaplikasikan. Secara umum pebisnis yang berkarakter seperti ini
cenderung melakukan tindakan yang biasanya disebut dengan safety player.
Maka mereka penganut risk avoider cenderung sulit menjadi pemimpin dan
lebih banyak menjadi follower bukan seorang innovator. Namun yang harus
kita pahami bahwa hampir semua investor adalah bertipe penghindaran risiko,
dalam artian mereka tidak ingin menanggung resiko yang akan timbul dalam
bentuk kerugian yang akan timbul di kemudian hari.
b. Hati-Hati pada Risiko
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati
atau begitu menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika
keputusan tersebut dilakukan. Namun bagi mereka yang menganut karakteristik
seperti ini dengan kecenderungan kehati-hatian yang begitu tinggi maka
biasanya setelah keputusan tersebut diambil ia tidak akan mengubahnya begitu
saja. Bagi kalangan bisnis mereka menyebut orang dengan karakter seperti ini
secara ekstrem sebagai tipe peragu.
c. Suka pada Risiko
Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko. Karena bagi
dia semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang
akan diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung begitu menonjol dan
mempengaruhi besar terhadap setiap keputusan yang ia ambil, mereka terbiasa
dengan spekulasi dan itu pula yang membuat mereka karakteristik ini selalu
saja ingin menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja.
9

Mental risk seeker atau juga risk lover adalah mental yang dimiliki oleh
pebisnis besar yang umumnya dimiliki oleh para pemberontak dimana mereka
mau besusah-payah dengan keyakinan akan memperoleh kenikmatan setelah itu
yaitu berupa kemenangan.

Dari ketiga karakteristik mungkin karakter risk seeker adalah yang paling begitu
mendominasi Jika dilihat dari segi kedekatannya dengan risiko, tapi jika dikaitkan
dengan ruang lingkup aktivitas bisnis maka mereka dengan latar belakang mental risk
seeker cenderung lebih berani dan tegas daripada yang lain, tentunya tidak terlepas dari
muatan keputusan yang dihasilkan yaitu fokus pada sasaran atau penuh perhitungan
bukan hanya sekedar spekulasi saja.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam pengambilan keputusan seorang manajer harus bisa berpikir kritis dan
dapat bertanggung jawab atas apa yang sudah diambil risiko. Pengambilan keputusan
merupakan suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat
menyelesaikan suatu masalah dengan cara agar dapat diterima oleh semua pihak. Dapat
menganalisis setiap permasalahan yang ada juga termasuk dalam modal yang ada
sebelum mengambil keputusan. Dalam setiap analisis dilakukan secara menyeluruh
agar bisa mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan juga memiliki tahapan – tahapannya, lalu proses dalam
setiap pengambilan keputusan, kualitas keputusan, pengambilan keputusan dalam
berbagai kondisi, risiko keputusan, karakteristik pengambil keputusan dan
pengaruhnya bagi perusahaan, perubahan dalam keputusan

3.2 Saran
Dengan adanya konsep dasar manajemen diharapkan dapat memberikan
pengetahuan kepada masyarakat khususnya para mahasiswa untuk mengetahui maksud
dari ruang kelas, serta diharapkan kepada para mahasiswa untuk mengamalkan ilmu
yang telah diberikan oleh dosen serta apa yang mereka pelajari pada saat kegiatan
belajar mengajar untuk diamalkan di kehidupan sekarang ataupun masa yang akan
datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

FahmiIrham Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerja.s.l.,Mitra


Wacana Media,2016.

Hardius UsmanMsi. Teknik Pengambilan Keputusan.s.l.,Grasindo.

SariFebrina Metode Dalam Pengambilan Keputusan.s.l.,Deepublish,2018.

Wawan HermawanS.E.,M.T. Teori Pengambilan Keputusan.s.l.,Repository,2011.

http://degung-wira.blogspot.com/2012/10/4-gaya-pengambilan-keputusan.html

https://nindisabrina.wordpress.com/2015/04/30/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
pengambilan-keputusan/

11

You might also like