You are on page 1of 73

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/349311746

METODE NUMERIK

Book · February 2021

CITATIONS READS

0 12,753

1 author:

Nita Delima
Universitas Subang
23 PUBLICATIONS 45 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Nita Delima on 02 August 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


METODE NUMERIK
Seri Perkuliahan Online Via Youtube

Dr. Nita Delima, S.Si., M.Pd.

UNSUB PRESS
Jl. RA Kartini KM 3 Subang
METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

METODE NUMERIK
Seri Perkuliahan Online Via Youtube

Dr. Nita Delima, S.Si., M.Pd.

UNSUB PRESS
Jl. RA Kartini KM 3 Subang

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG ii


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

METODE NUMERIK
Seri Perkuliahan Online Via Youtube

Penulis :
Dr. Nita Delima, S.Si., M.Pd.

ISBN : 978-623-95714-6-7

Editor :
Bety Miliyawati, M.Pd.

Desain Sampul dan Tata Letak :


Vara Nina Yulian, M.Pd.

Penerbit :
Unsub Press

Alamat Redaksi :
Universitas Subang
Jl. RA Kartini KM 3 Subang
Tel. 0260-4240927
Email : press.unsubkm3@gmail.com

Terbitan pertama Desember 2020

Hak cipta buku ini dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak buku ini dalam bentuk dan dengan cara apapun
tanpa ijin tertulis dari penerbit

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG iii


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

PRAKATA

S
egala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat, kekuatan, dan kemudahan kepada penulis
dalam menyelesaikan buku ini. Buku yang berjudul “Metode
Numerik Seri Perkuliahan Online Via Youtube” berisi rangkuman materi
kuliah metode numerik yang pembahasan contoh-contoh soalnya dilakukan
melalui video yang diunggah pada media Youtube dalam link playlist
https://youtube.com/playlist?list=PLkcrrtCEe3aeoCrnjGNxaW0BDyyWG4
Plst. Soal-soal yang dibahas pada buku ini merupakan soal-soal yang ada
dalam buku Metode Numerik karangan Bambang Triatmodjo. Link Youtube
audio visual yang disajikan dalam buku ini dapat dijadikan alternatif bantuan
bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan metode
numerik. Audio visual yang diberikan pada buku ini juga dilengkapi dengan
beberapa teknik menyelesaikan permasalahan analisis numerik menggunakan
microsoft excell.

Penulis sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai


pihak yang telah membantu menyelesaikan buku ini. Semoga buku ini dapat
memberikan manfaat bagi setiap penggunanya.

Subang, Desember 2020

Penulis

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG iv


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................................................iii


Daftar Isi ........................................................................................................................ iv
Bagian 1. Galat dan Deret Taylor .............................................................................1
Bagian 2. Mencari akar polinomial dengan
Metode Setengah Interval ........................................................................7
Bagian 3. Mencari akar polinomial dengan
Metode Interpolasi Linier ........................................................................8
Bagian 4. Mencari akar polinomial dengan
Metode Newton Raphson.........................................................................12
Bagian 5. Mencari akar polinomial dengan Metode Secant ........................ 14
Bagian 6. Mencari akar polinomial dengan Metode Iterasi ......................... 16
Bagian 7. Sistem persamaan linear (SPL) dengan Metode Eliminasi
Gauss .................................................................................................................18
Bagian 8. Sistem persamaan linear (SPL) dengan Metode Eliminasi
Gauss-Jordan ..................................................................................................21
Bagian 9. Sistem persamaan linear (SPL) dengan Metode Inversi ..........24
Bagian 10. Sistem persamaan linear (SPL) dengan Metode Matriks
Tridiagonal ..................................................................................................26
Bagian 11. Sistem persamaan linear (SPL) dengan
Metode Iterasi Jacobi .............................................................................28
Bagian 12. Sistem persamaan linear (SPL) dengan
Metode Iterasi Gauss-Seidel ................................................................ 30
Bagian 13. Regresi Polinomial Order 2 ..................................................................32
Bagian 14. Regresi Linier Multivariabel ................................................................ 34
Bagian 15. Interpolasi Linear dan Kuadrat .......................................................... 36
Bagian 16. Interpolasi Polinomial Lagrange ....................................................... 40
Bagian 17. Integrasi Numerik dengan Metode Trapesium .......................... 42
Bagian 18. Integrasi Numerik dengan Metode Simpson ............................... 49
Bagian 19. Integrasi Numerik dengan Metode Kuadrator .......................... 54
Bagian 20. Persamaan diferensial biasa dengan Metode Euler .................60
Bagian 21. Persamaan diferensial biasa dengan Metode Poligon.............63

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG v


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 1
Galat dan Deret
Taylor

A. Galat

M
etode Numerik adalah teknik untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang diformulasikan secara
matematis dengan cara operasi hitungan. Hasil dari
penyelesaian numerik merupakan nilai perkiraan atau pendekatan dari
penyelesaian analitis atau eksak. Sebuah nilai perkiraan/pendekatan
akan memiliki kesalahan/galat terhadap nilai eksak(nilai yang
benar)nya. Terdapat 3 jenis kesalahan/galat, yakni galat bawaan, galat
pembulatan dan galat pemotongan.
Galat bawaan adalah galat dari nilai data. Galat ini dapat terjadi akibat
kekeliruan dalam menyalin data, salah membaca skala atau tidak
memahami struktur data. Galat pembulatan terjadi karena tidak
diperhitungkannya beberapa angka terakhir dari suatu bilangan. Galat
pemotongan terjadi karena tidak dilakukannya hitungan sesuai dengan
prosedur matematik yang benar.
Hubungan antara nilai eksak, nilai perkiraan dengan galat digambarkan
dalam persamaan berikut.
𝑝 = 𝑝∗ + 𝐸𝑒 … (1)
dengan
𝑝 : nilai eksak; 𝑝∗ : nilai perkiraan; dan 𝐸𝑒 : galat terhadap nilai eksak.
Dengan demikian berdasarkan persamaan (1), galat dapat ditulis dalam
bentuk di bawah ini
𝐸𝑒 = 𝑝 − 𝑝∗ … (2)

Galat pada persamaan (2) disebut sebagai galat absolut. Jika suatu galat
absolut dibandingkan dengan nilai eksaknya, maka diperoleh galat
relatif . Galat relatif biasanya ditulis dalam bentuk persentase sebagai
berikut.
𝐸𝑒
𝜀𝑒 = × 100% … (3)
𝑝

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 1


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Dalam metode numerik nilai eksak biasanya tidak diketahui, sehingga


untuk menentukan galat dilakukan melalui nilai perkiraan terbaik dari
nilai eksak (𝑝∗ ). Dengan demikian, Galat ini disimbolkan 𝜀𝑎 , dihitung
dengan persamaan berikut.
𝐸𝑎
𝜀𝑎 = × 100% … (4)
𝑝∗
dengan 𝐸𝑎 = 𝑝 − 𝑝∗

Dalam metode numerik, analisis hitung biasanya dilakukan secara


iteratif. Pendekatan iteratif memberikan nilai bahwa perkiraan sekarang
dibuat berdasarkan perkiraan sebelumnya. Sehingga, galat dihitung
berdasarkan perbedaan dari perkiraan sebelumnya dan perkiraan
sekarang, secara matematis ditulis dalam bentuk berikut.
𝑝∗𝑛+1 − 𝑝∗𝑛
𝜀𝑎 = × 100% … (5)
𝑝∗𝑛+1
dengan
𝑝∗𝑛+1 : nilai perkiraan pada iterasi 𝑛 + 1;
𝑝∗𝑛 : nilai perkiraan pada iterasi 𝑛.

Contoh 1.
Pengukuran panjang jembatan dan pensil memberikan hasil 9999 cm
dan 9 cm. Apabila panjang yang benar(eksak) beturut-turut adalah
10.000 cm dan 10 cm, hitung galat absolut dan galat relatif.
Penyelesaian
Galat absolut jembatan:
𝐸𝑒 = 𝑝 − 𝑝∗ = 10.000 − 9999 = 1 𝑐𝑚
Galat absolut pensil:
𝐸𝑒 = 𝑝 − 𝑝∗ = 10 − 9 = 1 𝑐𝑚
Galat relatif jembatan:
𝐸𝑒 1
𝜀𝑒 = × 100% = × 100% = 0,01%
𝑝∗ 10.000
Galat relatif pensil:
𝐸𝑒 1
𝜀𝑒 = × 100% = × 100% = 10%
𝑝∗ 10
Catatan:

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 2


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Pada contoh tersebut meskipunkedua galat absolut sama , tetapi galat


relatif pensil jauh lebih besar dibandingkan jembatan. Artinya bahwa
penguruan panjang jembatan memberikan hasil yang baik(memuaskan),
sementara hasil pengukuran panjang pensil tidak memuaskan.

Contoh 2.
Hitung galat yang terjadi dari nilai 𝑒 𝑥 dengan 𝑥 = 0,5 jika hanya
diperhitungkan beberapa suku pertama saja. Nilai eksak dari 𝑒 0,5 =
1,648721271.

Penyelesaian lihat video pada link berikut.


http://bit.ly/video_contohgalat2

Latihan
𝑥2 𝑥4 𝑥6 𝑥8
Hitung galat relatif yang terjadi dari nilai 𝑓 (𝑥 ) = 1 − 2! + 4! − 6! + 8! +
⋯ Jika hanya diperhitungkan 5 suku pertama saja. (Petunjuk, gunakan
persamaan (5), dan jadikan nilai perkiraan suku sebelumnya sebagai
nilai perkiraan terbaik)

B. Deret Taylor
Deret Taylor merupakan dasar untuk menyelesaikan masalah dalam
metode numerik, terutama penyelesaian diferensial. Jika suatu fungsi
𝑓(𝑥) diketahui titik 𝑥𝑖 dan semua turunan dari 𝑓 terhadap 𝑥 diketahui
pada titik tersebut, maka dengan deret Taylor dapat dinyatakan nilai 𝑓
pada titik 𝑥𝑖+1 yang terletak pada jarak ∆𝑥 dari titik 𝑥𝑖 yakni sebagai
berikut.
∆𝑥 ∆𝑥 2 ∆𝑥 3 ∆𝑥 𝑛
𝑓(𝑥𝑖+1 ) = 𝑓 (𝑥𝑖 ) + 𝑓 ′ (𝑥𝑖 ) + 𝑓 ′′ (𝑥𝑖 ) + 𝑓 ′′′ (𝑥𝑖 ) + ⋯ + 𝑓𝑛(𝑥𝑖 ) + 𝑅𝑛 … (1)
1! 2! 3! 𝑛!

dengan
𝑓 (𝑥𝑖 ): fungsi di titik 𝑥𝑖 ;
𝑓 (𝑥𝑖+1 ) : fungsi di titik 𝑥𝑖+1 ;
𝑓 ′, 𝑓 ′′ , 𝑓 ′′′ , … , 𝑓𝑛: turunan pertama, kedua, ketiga, ... ke-n dari fungsi;
∆𝑥 : langkah ruang, yakni jarak/selisih antara 𝑥𝑖 dan 𝑥𝑖+1 ;
𝑅𝑛 : kesalahan pemotongan.
∆𝑥 𝑛+1 ∆𝑥 𝑛+2
𝑅𝑛 = 𝑓 𝑛+1 (𝑥𝑖 ) (𝑛+1)! + 𝑓 𝑛+2 (𝑥𝑖 ) (𝑛+2)! + ⋯ (2)

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 3


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Persamaan deret Taylor dapat direduksi dengan beberapa aturan


sebagai berikut.
1. Memperhitungkan satu suku pertama (order nol)
Jika hanya memperhitungkan suku pertama dari ruas kanan maka
persamaan (1) menjadi sebagai berikut.
𝑓 (𝑥𝑖+1 ) = 𝑓 (𝑥𝑖 ) … (3)
Persamaan ini disebut perkiraan order nol. Perkiraan tersebut adalah
benar jika fungsi yang diperkirakan adalah suatu konstan.

2. Memperhitungkan dua suku pertama (order 1)


Bentuk deret Taylor yang memperhitungkan dua suku pertama, ditulis
sebagai berikut.
∆𝑥
𝑓 (𝑥𝑖+1 ) = 𝑓 (𝑥𝑖 ) + 𝑓 ′(𝑥𝑖 ) … (4)
1!
Persamaan ini merupakan persamaan garis lurus.

3. Memperhitungkan dua suku pertama (order 2)


Bentuk deret Taylor yang memperhitungkan tiga suku pertama, ditulis
sebagai berikut.
∆𝑥 ∆𝑥 2
𝑓(𝑥𝑖+1 ) = 𝑓 (𝑥𝑖 ) + 𝑓 ′ (𝑥𝑖 ) + 𝑓′′(𝑥𝑖 ) … (5)
1! 2!
Persamaan ini disebut perkiraan order dua.

Kesalahan Pemotongan (Trunction Error)


Deret Taylor akan memberikan perkiraan suatu fungsi dengan benar,
jika semua suku dari deret tersebut diperhitungkan. Dalam praktek
hanya beberapa suku pertama saja yang diperhitungkan, sehingga hasil
perkiraan tidak tepat seperti pada penyelesaian analitik. Kesalahan yang
terjadi akibat hal tesebut dinamakan sebagai kesalahan pemotongan
(truncation error, 𝑅𝑛 ).

𝑅𝑛 = 𝜊(∆𝑥 𝑛+1 )

Indeks 𝑛 menunjukkan bahwa deret diperhitungkan sampai dengan


suku ke-𝑛.

𝜊(∆𝑥 𝑛+1 ) : kesalahan pemotongan mempunya order ∆𝑥 𝑛+1 atau


kesalahan sebanding dengan langkah ruang pangkat 𝑛 + 1.

Kesalahan pemotongan akan kecil, jika,

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 4


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

1. interval ∆𝑥 adalah kecil.


2. Memperhitungkan lebih banyak suku dari deret Taylor.
Misal, pada perkiraan order satu (𝑛 = 1), besarnya kesalahan
pemotongan adalah
2) ′′ ( )
∆𝑥 2 ′′′ ( )
∆𝑥 3
(
𝜊 ∆𝑥 = 𝑓 𝑥𝑖 + 𝑓 𝑥𝑖 +⋯
2! 3!

Diferensial Numerik
Diferensial numerik digunakan untuk memperkirakan bentuk
diferensial kontinu menjadi bentuk diskret. Bentuk tersebut dapat
dturunkan berdasarkan deret Taylor. Deret Taylor (Persamaan (1))
dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut.

𝑓 (𝑥𝑖+1 ) = 𝑓(𝑥𝑖 ) + 𝑓 ′(𝑥𝑖 )∆𝑥 + 𝜊(∆𝑥 2 ) … (6)

• Diferensial maju order satu


Dikatakan diferensial maju karena dalam perhitungan dferensial
menggunakan data pada titik 𝑥𝑖 dan 𝑥𝑖+1 . Bentuk diferensial maju order
satu adalah sebagai berikut.

𝜕𝑓 𝑓 (𝑥𝑖+1 ) − 𝑓(𝑥𝑖 )
= 𝑓 ′ (𝑥𝑖 ) = − 𝜊(∆𝑥 ) … (7)
𝜕𝑥 ∆𝑥

• Diferensial mundur order satu


Dikatakan diferensial mundur karena dalam perhitungan dferensial
menggunakan data pada titik 𝑥𝑖 dan 𝑥𝑖−1 . Bentuk diferensial mundur
order satu adalah sebagai berikut.

𝜕𝑓 𝑓 (𝑥𝑖 ) − 𝑓(𝑥𝑖−1 )
= 𝑓 ′ (𝑥𝑖 ) = + 𝜊(∆𝑥 ) … (8)
𝜕𝑥 ∆𝑥

• Diferensial terpusat order satu


Dikatakan diferensial terpusat karena dalam perhitungan dferensial
menggunakan data pada titik 𝑥𝑖−1 dan 𝑥𝑖+1 . Bentuk diferensial terpusat
order satu adalah sebagai berikut.

𝜕𝑓 𝑓(𝑥𝑖−1 ) − 𝑓(𝑥𝑖+1 )
= 𝑓 ′ (𝑥𝑖 ) = + 𝜊(∆𝑥 2 ) … (9)
𝜕𝑥 2∆𝑥

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 5


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Diferensial turunan kedua ditulis dalam bentuk sebagai berikut.

𝜕2𝑓 𝑓 (𝑥𝑖+1 ) − 2𝑓 (𝑥𝑖 ) + 𝑓(𝑥𝑖−1 )


2
= 𝑓 ′′ (𝑥𝑖 ) = − 𝜊(∆𝑥 2 ) … (10)
𝜕𝑥 ∆𝑥 2
Diferensial turunan ketiga ditulis dalam bentuk sebagai berikut.

𝜕3𝑓 ′′′ ( )
𝑓(𝑥𝑖+2 ) − 2𝑓 (𝑥𝑖+1 ) + 2𝑓 (𝑥𝑖−1 ) − 𝑓 (𝑥𝑖−2 )
= 𝑓 𝑥𝑖 ≈ … (11)
𝜕𝑥 3 2∆𝑥 3
Diferensial turunan keempat ditulis dalam bentuk sebagai berikut.

𝜕4𝑓 𝑓(𝑥𝑖+2 ) − 4𝑓(𝑥𝑖+1 ) + 6𝑓(𝑥𝑖 ) − 4𝑓(𝑥𝑖−1 ) + 𝑓(𝑥𝑖−2 )


4 = 𝑓 ′′′′ (𝑥𝑖 ) ≈ … (11)
𝜕𝑥 2∆𝑥 4

Contoh

Diketahui suatu fungsi 𝑓 (𝑥 ) = 0,25𝑥 3 + 0,5𝑥 2 + 0,25𝑥 + 0,5. Dengan


menggunakan deret Taylor order nol, satu, dua dan tiga; perkirakan
fungsi tersebut pada titik 𝑥𝑖+1 = 1, berdasar nilai fungsi pada titik 𝑥𝑖 =
0. Titik 𝑥𝑖+1 = 1 pada jarak ∆= 1 dari titik 𝑥𝑖 = 0.

Penyelesaian .
Lihat video pada Youtube dengan link berikut.
https://youtu.be/ko-QVh9zT1w

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 6


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 2
Mencari akar polinomial dengan
Metode Setengah Interval

P
ersamaan polinomial derajat dua, 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dapat dicari
akar-akar persamaannya salah satunya dengan menggunakan
rumus berikut:
−𝑏 ± √𝑏2 − 4𝑎𝑐
𝑥12 =
2𝑎
Sedangkan polinomial derajat tiga, empat atau lebih, seperti
𝑓 (𝑥 ): = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 3 = 0 (polinomial derajat 3)
𝑓 (𝑥 ): = 𝑥 5 + 2𝑥 4 + 3𝑥 3 + 4𝑥 2 − 3𝑥 − 1 = 0 (polinomial derajat 4)
sangat jarang menggunakan rumus seperti halnya pada polinomial
derajat dua.
Untuk menyelesaikan persamaan polinomial derajat tiga, empat atau
lebih , metode numerik memberikan cara-cara penyelesaiannya secara
perkiraan sampai diperoleh hasil yang mendekati nilai eksak. Pada
bagian ini akan dibahas mengenai metode setengah interval.
Langkah-langkah metode setengah interval:
1. Hitung fungsi pada interval yang sama dari 𝑥 sampai pada perubahan
tanda dari fungsi 𝑓(𝑥𝑖 ) dan 𝑓(𝑥𝑖+1 ), yaitu jika 𝑓 (𝑥𝑖 ). 𝑓(𝑥𝑖+1 ) < 0.
2. Perkiraan pertama dari akar 𝑥𝑡 , dihitung dari rerata nilai 𝑥𝑖 dan 𝑥𝑖+1 ,
yakni
𝑥𝑖 + 𝑥𝑖+1
𝑥𝑡 =
2
Buat evaluasi seperti di bawah ini, untuk menentukan pada sub
interval mana akar persamaan berada.
a. Jika 𝑓 (𝑥𝑖 ). 𝑓(𝑥𝑡 ) < 0, maka akar persamaan berada pada sub
interval pertama. Langkah berikutnya tetapkan 𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑡 , lalu
lanjutkan pada langkah ke-4.

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 7


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

b. Jika 𝑓 (𝑥𝑖 ). 𝑓 (𝑥𝑡 ) > 0, maka akar persamaan berada pada sub
interval kedua. Langkah berikutnya tetapkan 𝑥𝑖 = 𝑥𝑡 , lalu
lanjutkan pada langkah ke-4.
c. Jika 𝑓 (𝑥𝑖 ). 𝑓 (𝑥𝑡 ) = 0, maka akar persamaan adalah 𝑥𝑡 dan
algoritma selesai.
3. Hitung perkiraan baru dari akar persamaan dengan cara berikut:
𝑥 +𝑥
𝑥𝑡 = 𝑖 2 𝑖+1 .
4. Jika perkiraan baru sudah cukup kecil (sesuai dengan batasan yang
ditentukan), maka algoritma hitungan selesai, dan 𝑥𝑡 adalah akar
persamaan. Jika belum maka kembali ke langkah 3.

Contoh
Hitung salah satu akar persamaan dari persamaan pangkat tiga berikut
ini dengan menggunakan metode setengah interval.
𝑓(𝑥 ) = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 3 = 0
Penyelesaian.
Penyelesaian dengan cara manual dapat dilihat pada Youtube dengan
link berikut.
https://youtu.be/mFcZ3KO9KDo

Penyelesaian dengan bantuan Ms. Excell dapat dilihat pada Youtube


dengan link berikut.
https://youtu.be/2koo_ZrbKEQ

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 8


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 9


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 3
Mencari akar polinomial dengan
Metode Interpolasi Linier

L
angkah-langkah metode setengah interval:
1. Hitung fungsi pada setiap interval ∆𝑥 sampai diperoleh nilai
𝑓(𝑥𝑖 ) dan 𝑓(𝑥𝑖+1 ) berturut-turut yang mempunyai tanda
berlawanan.
2. Dari kedua nilai 𝑓(𝑥𝑖 ) dan 𝑓(𝑥𝑖+1 ) tersebut, dihitung nilai 𝑥∗ , sbb
𝑓(𝑥𝑖+1 )
𝑥∗ = 𝑥𝑖+1 − (𝑥 − 𝑥𝑖 )
𝑓(𝑥𝑖+1 ) − 𝑓 (𝑥𝑖 ) 𝑖+1
(a) Buat evaluasi seperti di bawah ini, untuk menentukan pada sub
interval mana akar persamaan berada.
a. Jika𝑓(𝑥∗ ) belum mendekati nol dan 𝑓 (𝑥∗ ) bertanda sama dengan
𝑓(𝑥𝑖 ), maka 𝑥𝑖 = 𝑥∗ , lalu algoritma kembali ke langkah 3.
b. Jika 𝑓(𝑥∗ ) belum mendekati nol dan 𝑓 (𝑥∗ ) berbeda tanda sama
dengan 𝑓(𝑥𝑖 ), maka 𝑥𝑖+1 = 𝑥∗, lalu algoritma kembali ke langkah
3.
c. Jika 𝑓(𝑥∗ ) mendekati nol, maka 𝑥∗ adalah akar persamaan.

Contoh
Hitung salah satu akar persamaan dari persamaan pangkat tiga berikut
ini dengan menggunakan metode interpolasi linier.
𝑓(𝑥 ) = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 3 = 0
Penyelesaian.
Penyelesaian dengan cara manual dapat dilihat pada Youtube dengan
link berikut.
https://youtu.be/B79iRhSZa0k

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 10


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Penyelesaian dengan bantuan Ms. Excell dapat dilihat pada Youtube


dengan link berikut.
https://youtu.be/w9drFSuAaIQ

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 11


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 4
Mencari akar polinomial dengan
Metode Newton-Raphson

L
angkah-langkah metode Newton-Raphson:
1. Pilih sembarang nilai awal 𝑥𝑖 sebagai perkiraan awal.
2. Tentukan persamaan garis singgung pada polinomial 𝑓(𝑥 ) di
titik (𝑥𝑖 , 𝑓(𝑥𝑖 )). Persamaan garis singgung polinomial 𝑓(𝑥 )
merupakan turunan pertama dari polinomial 𝑓 (𝑥 ).
3. Hitunglah 𝑥𝑖+1 yang merupakan titik potong garis singgung dengan
sumbu 𝑥 menggunakan rumus berikut
𝑓 (𝑥𝑖 )
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 − ′
𝑓 (𝑥𝑖 )
4. Buat evaluasi seperti di bawah ini, untuk menentukan pada nilai 𝑥𝑖
mana akar persamaan.

Contoh
Hitung salah satu akar persamaan dari persamaan pangkat tiga berikut
ini dengan menggunakan metode Newton-Raphson.
𝑓(𝑥 ) = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 3 = 0
Penyelesaian.
Penyelesaian dengan cara manual dapat dilihat pada Youtube dengan
link berikut.
https://youtu.be/CXarXIUlA7c

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 12


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Penyelesaian dengan bantuan Ms. Excell dapat dilihat pada Youtube


dengan link berikut.
https://youtu.be/arewB_9qkjY

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 13


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 5
Mencari akar polinomial dengan
Metode Secant

L
angkah-langkah metode Secant:
1. Pilih sembarang dua nilai awal misal 𝑥𝑖−1 dan 𝑥𝑖 sebagai
perkiraan awal kemiringan polinomial.
2. Tentukan 𝑥𝑖+1 menggunakan rumus berikut
𝑓 (𝑥𝑖 )(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 )
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 −
𝑓 (𝑥𝑖 ) − 𝑓 (𝑥𝑖−1 )
3. Buat evaluasi seperti di bawah ini, untuk menentukan pada nilai 𝑥𝑖
mana akar persamaan.
• Jika 𝑓 (𝑥𝑖+1 ) mendekati nol, maka 𝑥𝑖+1 adalah akar
persamaan.
• Jika 𝑓 (𝑥𝑖+1 ) belum mendekati nol, maka 𝑥𝑖+1 menjadi
𝑥𝑖 pada iterasi berikutnya dan 𝑥𝑖 menjadi 𝑥𝑖−1 pada iterasi
berikutnya, lalu lakukan kembali langkah (2) algoritma ini
sampai mendapatkan 𝑓 (𝑥𝑖+1 ) mendekati nol.

Contoh
Hitung salah satu akar persamaan dari persamaan pangkat tiga berikut
ini dengan menggunakan metode Secant.
𝑓(𝑥 ) = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 3 = 0
Penyelesaian.
Penyelesaian dengan cara manual dapat dilihat pada Youtube dengan
link berikut.
https://youtu.be/Xd1_2WquwDI

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 14


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Penyelesaian dengan bantuan Ms. Excell dapat dilihat pada Youtube


dengan link berikut.
https://youtu.be/1U45itT7hbA

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 15


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 6
Mencari akar polinomial dengan
Metode Iterasi

P
ada metode iterasi digunakan suatu persamaan untuk
memperkirakan nilai akar persamaan. Persamaan tersebut
dibentuk dari fungsi polinomial 𝑓 (𝑥 ) = 0, sehingga parameter 𝑥
berada di sisi kiri dari persamaan, seperti berikut.
𝑥 = 𝑔 (𝑥 )
Sehingga algoritmanya adalah sebagai berikut
1. Pilih nilai awal 𝑥𝑖 untuk menentukan perkiraan baru 𝑥𝑖+1
menggunakan rumus iteratif berikut
𝑥𝑖+1 = 𝑔(𝑥𝑖 )
2. Tentukan besarnya galat dihitung dengan rumus berikut.
𝑥𝑖+1 − 𝑥𝑖
𝜀𝑎 = | | 100%
𝑥𝑖+1
3. Buat evaluasi berdasarkan galat yang diperoleh pada langkah (2).
• Jika galat sudah mendekati nol maka 𝑥𝑖+1 adalah akar persamaan.
• Jika galat masih belum mendekati nol maka lakukan kembali
langkah (1) dengan menjadikan 𝑥𝑖+1 sebagai 𝑥𝑖 pada iterasi
berikutnya.

Contoh
Hitung salah satu akar persamaan dari persamaan pangkat tiga berikut
ini dengan menggunakan metode Secant.
𝑓(𝑥 ) = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 3 = 0
Penyelesaian.
Penyelesaian dengan cara manual dapat dilihat pada Youtube dengan
link berikut.
https://youtu.be/Lc4juLFbMhY

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 16


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Penyelesaian dengan bantuan Ms. Excell dapat dilihat pada Youtube


dengan link berikut.
https://youtu.be/6KlT0Ojha4o

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 17


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 7
Sistem Persamaan Linier dengan
Metode Eliminasi Gauss

Sistem persamaan linier (SPL) dapat ditulis dalam bentuk matriks. Misal
diketahui SPL sebagai berikut.
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏1 𝑎11 𝑎12 …𝑎1𝑛 𝑥1 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏2 𝑎21 𝑎22 …𝑎2𝑛 𝑥2 𝑏2
⟺ [ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ].[ ⋮ ] = [ ⋮ ]

𝑎𝑛1 𝑥1 + 𝑎𝑛2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑛𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑛 𝑎31 𝑎32 …𝑎3𝑛 𝑥𝑛 𝑏𝑛

Penyelesaian SPL dapat dilakukan secara langsung (seperti yang pernah


dipelajari dalam aljabar linier), juga dapat menggunakan metode iteratif.
 Penyelesaian langsung biasanya digunakan untuk SPL dengan 𝑛
kecil dengan sedikit elemen nol, dan SPL dengan 𝑛 besar tetapi
dengan banyak elemen nol.
 Penyelesaian SPL dengan metode iteratif biasanya digunakan
untuk SPL dengan 𝑛 besar tetapi dengan banyak elemen nol.

Misal diketahui SPL sebagai berikut


𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + 𝑎13 𝑥3 = 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + 𝑎23 𝑥3 = 𝑏2
𝑎31 𝑥1 + 𝑎32 𝑥2 + 𝑎33 𝑥3 = 𝑏3
Berikut prosedur penyelesaiannya dengan metode eliminasi Gauss.
𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑏1 𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑏1
[𝑎21 𝑎22 𝑎23 | 𝑏2 ] ⇒ [ 0 𝑎′ 22 𝑎′ 23 | 𝑏′ 2 ]
𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑏3 0 0 𝑎33 𝑏′′ 3
𝑏1 − 𝑎12 𝑥2 − 𝑎13 𝑥3
𝑥1 =
𝑎11
𝑏′2 − 𝑎′23 𝑥3
⇒ 𝑥2 =
𝑎′22
𝑏′′3
𝑥3 =
𝑎′′33

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 18


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Berikut algoritma penyelesaian SPL dengan metode eliminasi Gauss.


1. Buat 𝑥1 menjadi variabel dengan koefisien 1. Caranya adalah bagi
persamaan (1) dengan 𝑎11 . Dengan demikian persamaan (1)
menjadi
𝑎12 𝑎13 𝑏1
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = … (4)
𝑎11 𝑎11 𝑎11
2. Persamaan (4) dikali dengan koefisien 𝑥1 dari persamaan (2),
sehingga diperoleh persamaan
𝑎 𝑎 𝑏
𝑎21 𝑥1 + 𝑎21 𝑎12 𝑥2 + 𝑎21 𝑎13 𝑥3 = 𝑎21 𝑎 1 … (5)
11 11 11
3. Kurangi Persamaan (2) oleh Persamaan (5), sehingga diperoleh
𝑎12 𝑎13 𝑏1
(𝑎22 − 𝑎21 ) 𝑥2 + (𝑎23 − 𝑎21 ) 𝑥3 = 𝑏2 − 𝑎21 ⟹ 𝑎′ 22 𝑥2 + 𝑎′ 23 𝑥3 = 𝑏′ 2 … (6)
𝑎11 𝑎11 𝑎11
4. Persamaan (4) dikali dengan koefisien 𝑥1 dari persamaan (3),
sehingga diperoleh persamaan
𝑎 𝑎 𝑏
𝑎31 𝑥1 + 𝑎31 𝑎12 𝑥2 + 𝑎31 𝑎13 𝑥3 = 𝑎31 𝑎 1 … (7)
11 11 11
5. Kurangi Persamaan (3) oleh Persamaan (7), sehingga diperoleh
𝑎12 𝑎13 𝑏1
(𝑎32 − 𝑎31 ) 𝑥2 + (𝑎33 − 𝑎31 ) 𝑥3 = 𝑏3 − 𝑎31 ⟹ 𝑎′ 32 𝑥2 + 𝑎′ 33 𝑥3 = 𝑏′ 3 … (8)
𝑎11 𝑎11 𝑎11
6. Perhatikan persamaan (6) dan (8)
𝑎′ 22 𝑥2 + 𝑎′ 23 𝑥3 = 𝑏′ 2 … (6)
𝑎′ 32 𝑥2 + 𝑎′ 33 𝑥3 = 𝑏′ 3 … (8)
7. Bagi persamaan (6) dengan 𝑎′ 22, dan persamaan (8) dengan 𝑎′ 32,
sehingga diperoleh
𝑎′ 23 𝑏′ 2
𝑥2 + ′ 𝑥3 = ′ … (9)
𝑎 22 𝑎 22
𝑎′ 33 𝑏′ 3
𝑥2 + ′ 𝑥3 = ′ … (10)
𝑎 32 𝑎 32
8. Eliminasi 𝑥2 pada persamaan (9) dan (10) sehingga diperoleh
𝑎′ 𝑎′ 𝑏′ 𝑏′ 𝑏′′
(𝑎′ 33 − 𝑎′ 23 ) 𝑥3 = 𝑎′ 3 − 𝑎′ 2 ⟹ 𝑎′′ 33 𝑥3 = 𝑏′′ 3 ⟹ 𝑥3 = 𝑎′′ 3 … (11)
32 22 32 22 33
9. Substitusikan 𝑥3 pada persamaan (9) dengan nilai 𝑥3 yang diperoleh
pada persamaan (11), sehingga diperoleh nilai 𝑥2 .
10. Substitusikan 𝑥3 dan 𝑥2 pada persamaan (1) dengan nilai 𝑥3 dan 𝑥2
yang diperoleh pada langkah 8 dan 9, sehingga diperoleh nilai 𝑥1 .

Contoh
Selesaikan SPL berikut dengan metode eliminasi Gauss.
3𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 5
4𝑥 + 7𝑦 − 3𝑧 = 20

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 19


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

2𝑥 − 2𝑦 + 5𝑧 = 10
Penyelesaian.
Penyelesaian dengan cara manual dapat dilihat pada Youtube dengan
link berikut.
https://youtu.be/rvCI52cngLo

Penyelesaian dengan bantuan Ms. Excell dapat dilihat pada Youtube


dengan link berikut.
https://youtu.be/X_CNQmhEDvg

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 20


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 8
Sistem Persamaan Linier dengan
Metode Eliminasi Gauss-Jordan

Misal diketahui SPL sebagai berikut


𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + 𝑎13 𝑥3 = 𝑏1 … (1)
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + 𝑎23 𝑥3 = 𝑏2 … (2)
𝑎31 𝑥1 + 𝑎32 𝑥2 + 𝑎33 𝑥3 = 𝑏3 … (3)
Berikut prosedur penyelesaiannya dengan metode eliminasi Gauss-
Jordan.
𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑏1 1 0 0 𝑏1

𝑥1 = 𝑏∗1
[𝑎21 𝑎22 𝑎23 | 𝑏2 ] ⇒ [0 1 | 𝑏
0 2 ⇒

] [ 𝑥2 = 𝑏∗2 ]
𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑏3 0 0 1 𝑏3

𝑥3 = 𝑏∗3

Adapun algoritma penyelesaian SPL di atas dengan metode eliminasi


Gauss-Jordan adalah sebagai berikut.
1. Buat 𝑥1 menjadi variabel dengan koefisien 1. Caranya adalah bagi
persamaan (1) dengan 𝑎11 , sehingga SPL menjadi
1 𝑎′ 12 𝑎′ 13 𝑥1 𝑏′1
[𝑎21 𝑎22 𝑎23 ] . [𝑥2 ] = [ 𝑏2 ] … (𝑖 )
𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑥3 𝑏3
Kemudian, buat elemen pertama dari baris ke (2) dan ke (3) pada
matriks koefisien 𝑨 menjadi 0, dengan cara berikut.
a. Baris ke (1) dikali dengan elemen pertama dari baris ke (2)
matriks 𝑨 , kemudian baris (2) ini dikurangi baris ke (1) hasil
perkalian tadi.
b. Baris ke (1) dikali dengan elemen pertama dari baris ke (3)
matriks 𝑨 , kemudian baris (3) ini dikurangi baris ke (1) hasil
perkalian tadi.
Dengan demikian akan diperoleh SPL berikut ini.

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 21


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

1 𝑎′12 𝑎′13 𝑥1 𝑏′1


[0 𝑎′22 𝑎′23 ] . [𝑥2 ] = [𝑏′2 ] … (𝑖𝑖)
0 𝑎′32 𝑎′33 𝑥3 𝑏′3
2. Buat elemen kedua matriks 𝑨 pada SPL (𝑖𝑖) menjadi 1. Caranya
adalah bagi baris ke (2) pada SPL (𝑖𝑖) dengan 𝑎′22 , maka akan
diperoleh SPL (𝑖𝑖𝑖) sebagai berikut.
1 𝑎′12 𝑎′13 𝑥1 𝑏′1
[0 1 𝑎′′23 ] . [𝑥2 ] = [𝑏′′2 ] … (𝑖𝑖𝑖)
0 𝑎′32 𝑎′33 𝑥3 𝑏′3
Kemudian, buat elemen kedua dari baris ke (1) dan ke (3) matriks
koefisien 𝑨 pada SPL (𝑖𝑖𝑖) menjadi 0, dengan cara berikut.
a. Baris ke (2) dikali dengan elemen kedua dari baris ke (1) matriks
𝑨 pada SPL (𝑖𝑖𝑖) , kemudian baris ke (1) dikurangi baris ke (2)
hasil perkalian tadi
b. Baris ke (2) dikali dengan elemen kedua dari baris ke (3) matriks
𝑨 pada SPL (𝑖𝑖𝑖), kemudian baris (3) dikurangi baris ke (2) hasil
perkalian tadi.
Dengan demikian akan diperoleh SPL berikut ini.
1 0 𝑎′′13 𝑥1 𝑏′′1
𝑥
[0 1 𝑎′′23 ] . [ 2 ] = [𝑏′′2 ] … (𝑖𝑣)
0 0 𝑎′′33 𝑥3 𝑏′′3
3. Buat elemen ketiga matriks 𝑨 pada SPL (𝑖𝑣) menjadi 1. Caranya
adalah bagi baris ke (3) pada SPL (𝑖𝑣) dengan 𝑎′33 , maka akan
diperoleh SPL (𝑖𝑖𝑖) sebagai berikut.
1 0 𝑎′′13 𝑥1 𝑏′′1
𝑥
[0 1 𝑎′′23 ] . [ 2 ] = [ 𝑏′′2 ] … (𝑣)
0 0 1 𝑥3 𝑏′′′3
Kemudian, buat elemen ketiga dari baris ke (1) dan ke (2) matriks
koefisien 𝑨 pada SPL (𝑣) menjadi 0, dengan cara berikut.
a. Baris ke (3) dikali dengan elemen ketiga dari baris ke (1) matriks
𝑨 pada SPL (𝑣) , kemudian baris ke (1) dikurangi baris ke (3) hasil
perkalian tadi.
b. Baris ke (3) dikali dengan elemen kedua dari baris ke (2) matriks
𝑨 pada SPL (𝑣), kemudian baris (2) dikurangi baris ke (3) hasil
perkalian tadi.

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 22


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Dengan demikian akan diperoleh SPL berikut ini


1 0 0 𝑥1 𝑏′′′1
[0 1 0] . [𝑥2 ] = [𝑏′′′2 ] … (𝑣𝑖)
0 0 1 𝑥3 𝑏′′′3
Dari langkah (1), (2) dan (3) diperoleh SPL (𝑣𝑖 ), dimana berdasarkan
SPL (𝑣𝑖 ) dapat ditemukan nilai 𝑥1 = 𝑏′′′1, 𝑥2 = 𝑏′′′2 , dan 𝑥3 = 𝑏′′′3

Contoh
Selesaikan SPL berikut dengan metode eliminasi Gauss-Jordan.
3𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 5
4𝑥 + 7𝑦 − 3𝑧 = 20
2𝑥 − 2𝑦 + 5𝑧 = 10
Penyelesaian.
Penyelesaian dengan cara manual dapat dilihat pada Youtube dengan
link berikut.
https://youtu.be/PmhXF_WFRAk

Penyelesaian dengan bantuan Ms. Excell dapat dilihat pada Youtube


dengan link berikut.
https://youtu.be/afW5s64Urwk

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 23


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 9
Sistem Persamaan Linier dengan
Metode Sapuan Ganda

Misalkan diberikan SPL dengan bentuk berikut:


𝑏1 𝑥1 + 𝑐1𝑥2 = 𝑑1
𝑎2 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 + 𝑐2𝑥3 = 𝑑2
𝑎3 𝑥2 + 𝑏3 𝑥3 + 𝑐3 𝑥4 = 𝑑3
……………………… =⋯
𝑎𝑖 𝑥𝑖−1 + 𝑏𝑖 𝑥𝑖 + 𝑐𝑖 𝑥𝑖+1 = 𝑑𝑖
……………………… =⋯
……………………… =⋯
𝑎𝑛 𝑥𝑛−1 + 𝑏𝑛 𝑥𝑛 = 𝑑𝑛

Mencari penyelesaian suatu SPL dengan karakateristik di atas dapat


menggunakan metode sapuan ganda/ matriks tridiagonal/ Choleski.

Persamaan pertama pada SPL di atas dapat dibentuk persamaan berikut:


𝑐1 𝑑1
𝑏1 𝑥1 + 𝑐1𝑥2 = 𝑑1 ⟺ 𝑥1 = − 𝑥2 + … (1)
𝑏1 𝑏1
 Substiusi persamaan (1) ke persamaan berikut.
𝑐 𝑑
𝑎2 (− 𝑏1 𝑥2 + 𝑏1 ) + 𝑏2 𝑥2 + 𝑐2 𝑥3 = 𝑑2
1 1
𝑎2 𝑐1 𝑎2 𝑑1
⇔ (− + 𝑏2 )𝑥2 + 𝑐2 𝑥3 + = 𝑑2
𝑏1 𝑏1
𝑎2 𝑐1 𝑎2 𝑑1
⇔ (− + 𝑏2 ) 𝑥2 = −𝑐2𝑥3 + (𝑑2 − )
𝑏1 𝑏1
−𝑐2 𝑎2 𝑑1
⇔ 𝑥2 = 𝑎 2 𝑐1 𝑥3 + (𝑑2 − ) … (2)
(− +𝑏2 ) 𝑏1
𝑏1
⇔ 𝑥2 = 𝑃2 𝑥3 + 𝑄2

 Jika substitusi dilanjutkan pada persamaan berikutnya, maka akan


diperoleh
𝑥3 = 𝑃3 𝑥4 + 𝑄3
Dapat dideduksi bahwa
𝑥𝑖−1 = 𝑃𝑖−1 𝑥𝑖 + 𝑄𝑖−1

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 24


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Sehingga jika dilakukan substitusi 𝑥𝑖−1 pada persamaan ke-i SPL


sebelumnya akan diperoleh.
𝑎𝑖 (𝑃𝑖−1 𝑥𝑖 + 𝑄𝑖−1 ) + 𝑏𝑖 𝑥𝑖 + 𝑐𝑖 𝑥𝑖+1 = 𝑑𝑖
⟺ (𝑎𝑖 𝑃𝑖−1 + 𝑏𝑖 )𝑥𝑖 + 𝑐𝑖 𝑥𝑖+1 = −𝑎𝑖 𝑄𝑖−1 + 𝑑𝑖
−𝑐 −𝑎 𝑄 +𝑑
⟺ 𝑥𝑖 = (𝑎 𝑃 𝑖+𝑏 ) 𝑥𝑖+1 + (𝑎 𝑖𝑃 𝑖−1+𝑏 )𝑖 ⟺ 𝑥𝑖 = 𝑃𝑖 𝑥𝑖+1 + 𝑄𝑖
𝑖 𝑖−1 𝑖 𝑖 𝑖−1 𝑖
−𝑐𝑖 −𝑎 𝑄 +𝑑
Dengan demikian diperoleh 𝑃𝑖 = (𝑎 𝑃 dan 𝑄𝑖 = (𝑎 𝑖𝑃 𝑖−1+𝑏 )𝑖
𝑖 𝑖−1 +𝑏𝑖 ) 𝑖 𝑖−1 𝑖

Untuk 𝑖 = 1, maka
−𝑐1 −𝑎1 𝑄0 +𝑑1
𝑃1 = (𝑎 𝑃 +𝑏 )
dan 𝑄1 = (𝑎 𝑃 +𝑏 )
1 0 1 1 0 1
Langkah-langkah penyelesaian SPL dengan Metode Sapuan Ganda:
1. Tetapkan 𝑃0 dan 𝑄0
−𝑐 −𝑎 𝑄 +𝑑
2. Tentukan nilai 𝑃𝑖 = (𝑎 𝑃 𝑖+𝑏 ) dan 𝑄𝑖 = (𝑎 𝑖𝑃 𝑖−1+𝑏 )𝑖
𝑖 𝑖−1 𝑖 𝑖 𝑖−1 𝑖
3. Jika nilai 𝑃𝑛 = 0, maka iterasi selesai dan akan diperoleh nilai 𝑥𝑛 =
𝑄𝑛 .
Kemudian, tentukan nilai 𝑥𝑛−1 , 𝑥𝑛−2 , 𝑥𝑛−3 , … , 𝑥1 dengan
menggunakan persamaan 𝑥𝑖 = 𝑃𝑖 𝑥𝑖+1 + 𝑄𝑖 .

Contoh
Selesaikan SPL berikut dengan metode sapuan ganda.
2𝑥1 + 𝑥2 =7
𝑥1 + 𝑥2 − 3𝑥3 = −10
6𝑥2 − 2𝑥3 + 3𝑥4 = 7
2𝑥3 − 3𝑥4 = 13

Penyelesaian.
Penyelesaian dengan cara manual dapat dilihat pada Youtube dengan
link berikut.
https://youtu.be/tky-dncqPtM

Penyelesaian dengan bantuan Ms. excell dapat dilihat pada Youtube


dengan link berikut.
https://youtu.be/F_vNlkJAM88

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 25


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 10
Sistem Persamaan Linier dengan
Metode Inversi

Pada bagian sebelumnya, dikatakan bahwa SPL dapat ditulis dalam


bentuk matriks. Misal diketahui SPL sebagai berikut.
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏1 𝑎11 𝑎12 …𝑎1𝑛 𝑥1 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏2 𝑎21 𝑎22 …𝑎2𝑛 𝑥2 𝑏2
⇒[ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ].[ ⋮ ] = [ ⋮ ]

𝑎𝑛1 𝑥1 + 𝑎𝑛2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑛𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑛 𝑎31 𝑎32 …𝑎3𝑛 𝑥𝑛 𝑏𝑛

Pada bagian ini akan dibahas cara menentukan himpunan penyelesaian


dari SPL dengan menggunakan matriks invers sebagai berikut.
𝑀𝑒𝑡𝑜𝑑𝑒
𝑎11 𝑎12 𝑎13 1 0 0 𝐺𝑎𝑢𝑠𝑠 1 0 0 𝑎11 −1 𝑎12 −1 𝑎13 −1
−𝐽𝑜𝑟𝑑𝑎𝑛
𝑎
[ 21 𝑎22 𝑎23 | 0 1 0] ⇒ [0 1 0| 𝑎21 −1 𝑎22 −1 𝑎23 −1 ]
𝑎31 𝑎32 𝑎33 0 0 1 0 0 1 𝑎31 −1 𝑎32 −1 𝑎33 −1

𝑨−𝟏
Dengan demikian penyelesaian SPL adalah 𝑋 = 𝐴−1 𝐵 .

Contoh
Selesaikan SPL berikut dengan metode eliminasi Gauss-Jordan.
3𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 5
4𝑥 + 7𝑦 − 3𝑧 = 20
2𝑥 − 2𝑦 + 5𝑧 = 10
Penyelesaian.
Penyelesaian dengan cara manual dapat dilihat pada Youtube dengan
link berikut.
https://youtu.be/tky-dncqPtM

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 26


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Penyelesaian dengan bantuan Ms. excell dapat dilihat pada Youtube


dengan link berikut.
https://youtu.be/GIKmcBlVSD8

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 27


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 11
Sistem Persamaan Linier dengan
Metode Iterasi Jacobi

Misalkan diketahui SPL sebagai berikut.


−𝑎12 𝑥2−𝑎13𝑥3 +𝑏1
𝑥1 =
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + 𝑎13 𝑥3 = 𝑏1 𝑎11
−𝑎21𝑥1 −𝑎23 𝑥3 +𝑏2
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + 𝑎23 𝑥3 = 𝑏2 ⟹ 𝑥2 = 𝑎22
… (1)
𝑎31 𝑥1 + 𝑎32 𝑥2 + 𝑎33 𝑥3 = 𝑏3 −𝑎 𝑥 −𝑎 𝑥 +𝑏
𝑥3 = 31 1 𝑎 32 2 3
33
Langkah-langkah penyelesaian SPL menggunakan metode iterasi Jacobi
adalah sebagai berikut.
1. Tentukan perkiraan awal 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑥3 . (biasanya diambil
nilai awal nol)
2. Substitusikan nilai perkiraan awal tadi pada SPL (1) di
atas, sehingga diperoleh 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑥3 .
3. Lakukan evaluasi dengan melihat nilai 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑥3 pada
iterasi ke-𝑛 mendekati nilai 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑥3 pada iterasi ke –
(𝑛 − 1).
𝑥𝑖𝑛 −𝑥𝑖𝑛−1
a) Jika 𝜀𝑎 = | | 100% < 𝜀𝑠 , maka iterasi
𝑥𝑖𝑛
hitungan selesai, 𝑥𝑖𝑛 (nilai 𝑥𝑖 pada iterasi ke-𝑛
adalah nilai penyelesaian SPL. 𝜀𝑠 adalah batas
ketelitian yang diinginkan.
𝑥𝑖𝑛 −𝑥𝑖𝑛−1
b) Jika 𝜀𝑎 = | | 100% ≥ 𝜀𝑠 , maka kembali pada
𝑥𝑖𝑛
langkah (2)

Contoh
Selesaikan SPL berikut dengan metode iterasi Jacobi.
3𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 5
4𝑥 + 7𝑦 − 3𝑧 = 20
2𝑥 − 2𝑦 + 5𝑧 = 10

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 28


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Penyelesaian.
Penyelesaian dengan cara manual dapat dilihat pada Youtube dengan
link berikut.
https://youtu.be/TEE7vk1lwtk

Penyelesaian dengan bantuan Ms. excell dapat dilihat pada Youtube


dengan link berikut.
https://youtu.be/vckznzMj5Pk

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 29


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 12
Sistem Persamaan Linier dengan
Metode Iterasi Gauss-Seidel

Misalkan diketahui SPL sebagai berikut.


−a12 x2 − a13 x3 + b1
x1 = … (1)
a11
a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 = b1
−a21 x1 − a23 x3 + b2
a21 x1 + a22 x2 + a23 x3 = b2 ⟹ x2 = … (2)
a22
a31 x1 + a32 x2 + a33 x3 = b3
−a31 x1 − a23 x2 + 3
x3 = … (3)
a33
Langkah-langkah penyelesaian SPL menggunakan metode iterasi Gauss-
Seidel adalah sebagai berikut.
1. Tentukan perkiraan awal x2 dan x3 (biasanya diambil nilai awal
nol,x20 = 0 dan x30 = 0).
2. Substitusikan nilai perkiraan awal tadi pada SPL (1) di atas,
−a12 x02−a13x03+b1
sehingga diperoleh x11 = .
a11
3. Substitusikan nilai x11 pada langkah (2) dan x30 = 0 ke persamaan
−a21 x11 −a23 x03 +b2
(2), sehingga diperoleh x12 = .
a22
4. Substitusikan nilai x11 pada langkah (2) dan x20 = 0 ke persamaan
−a31 x11 −a32 x02 +b3
(3), sehingga diperoleh x13 = .
a33
5. Lakukan evaluasi dengan melihat nilai x1 , x2 , dan x3 pada iterasi
ke-n apakah telahmendekati nilai x1 , x2 , dan x3 pada iterasi ke –
(n − 1), sbb.
xn n−1
i −xi
a) Jika εa = | | 100% < εs , maka iterasi hitungan
xn
i
selesai, xin (nilai xi pada iterasi ke-n adalah nilai
penyelesaian SPL. εs adalah batas ketelitian yang
diinginkan.

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 30


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

xn n−1
i −xi
b) Jika εa = | | 100% ≥ εs , maka kembali pada langkah
xn
i
(2)

Contoh
Selesaikan SPL berikut dengan metode eliminasi Gauss-Seidel.
3𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 5
4𝑥 + 7𝑦 − 3𝑧 = 20
2𝑥 − 2𝑦 + 5𝑧 = 10

Penyelesaian.
Penyelesaian dengan cara manual dapat dilihat pada Youtube dengan
link berikut.
https://youtu.be/6T6c91zaE7M

Penyelesaian dengan bantuan Ms. excell dapat dilihat pada Youtube


dengan link berikut.
https://youtu.be/Tc3JmwieNEI

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 31


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 13
Regresi Polinomial Order 2

Persamaan polinomial order r mempunyai bentuk:

𝑦 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑥 𝑟
Jumlah Kuadrat dari kesalahan adalah :
𝑛

𝐷 2 = ∑(𝑦𝑖 − (𝑎0 + 𝑎1 𝑥𝑖 + 𝑎2 𝑥𝑖 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑥𝑖 𝑟 ))2


𝑖=1

𝐷2 akan minimum, jika turunan pertamanya terhadap


𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑟 adalah nol.
Sehingga untuk memperoleh nilai 𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑟 , digunakan persamaan
berikut:

𝑛 ∑ 𝑥𝑖 ∑ 𝑥𝑖 2 ∑ 𝑥𝑖 𝑟 ∑ 𝑦𝑖
𝑎0
∑ 𝑥𝑖 ∑ 𝑥𝑖 2 ∑ 𝑥𝑖 3 … ∑ 𝑥𝑖 𝑟+1 𝑎1 ∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖
𝑎2 =
∑ 𝑥𝑖 2 ∑ 𝑥𝑖 3 ∑ 𝑥𝑖 4 ∑ 𝑥𝑖 𝑟+2 ⋮ ∑ 𝑥𝑖 2 𝑦𝑖

⋮ ⋮ ⋮ ⋮ [𝑎𝑟 ] ⋮
∑ 𝑥𝑖 𝑟 ∑ 𝑥𝑖 𝑟+1 ∑ 𝑥𝑖 𝑟+2 ∑ 𝑥𝑖 2𝑟 𝑟
[∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 ]
[ … ]

Contoh
Cari persamaan kurva polinomial order dua yang mewakili data berikut:
𝑥𝑖 0 1 2 3 4 5
𝑦𝑖 2,1 7,7 13,6 27,2 40,9 61,1

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 32


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Penyelesaian.
Penyelesaian dapat dilihat pada Youtube dengan link berikut.
https://youtu.be/j25cZXlrIyM

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 33


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 14
Regresi Linier Multivariabel

Persamaan linier multivaribel mempunyai bentuk:

𝑦 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥1 + 𝑎2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑚 𝑥𝑚
Jumlah Kuadrat dari kesalahan adalah :
𝑛
2
𝐷 2 = ∑(𝑦𝑖 − (𝑎0 + 𝑎1 𝑥1,𝑖 + 𝑎2 𝑥2,𝑖 + ⋯ + 𝑎𝑚 𝑥𝑚,𝑖 ))
𝑖=1

𝐷2 akan minimum, jika turunan pertamanya terhadap


𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑟 adalah nol.
Sehingga untuk memperoleh nilai 𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑟 , digunakan persamaan
berikut:

𝑛 ∑ 𝑥1,𝑖 ∑ 𝑥2,𝑖 ∑ 𝑥𝑚,𝑖 ∑ 𝑦𝑖
𝑎0
∑ 𝑥1,𝑖 ∑ 𝑥1,𝑖 2 ∑ 𝑥1,𝑖𝑥2,𝑖 … ∑ 𝑥1,𝑖 𝑥𝑚,𝑖 𝑎1 ∑ 𝑥1,𝑖 𝑦𝑖
𝑎2 =
∑ 𝑥2,𝑖 ∑ 𝑥2,𝑖 𝑥1,𝑖 ∑ 𝑥2,𝑖 2 ∑ 𝑥2,𝑖 𝑥𝑚,𝑖 ⋮ ∑ 𝑥2,𝑖 𝑦𝑖

⋮ ⋮ ⋮ ⋮ [𝑎𝑚 ] ⋮
∑ 𝑥𝑚,𝑖 ∑ 𝑥1,𝑖 𝑥𝑚,𝑖 ∑ 𝑥2,𝑖 𝑥𝑚,𝑖 ∑ 𝑥𝑚,𝑖 2 [ ∑ 𝑥𝑚,𝑖 ]
2
[ … ]

Contoh
Cari persamaan kurva yang mewakili data berikut:
𝑥1 0 2 2,5 1 4 7
𝑥2 0 1 2 3 6 2
𝑦 5 10 9 0 3 27

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 34


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Penyelesaian.
Penyelesaian dapat dilihat pada Youtube dengan link berikut.
https://youtu.be/M9BAJVPYpzo

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 35


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 15
Interpolasi Linier dan Kuadrat

A. INTERPOLASI LINIER
Diketahui nilai suatu fungsi di titik 𝑥0 𝑑𝑎𝑛 𝑥1 , yaitu 𝑓(𝑥0 ) dan 𝑓(𝑥1 ).
Akan dicari 𝑓1 (𝑥 ) yakni nilai fungsi di titik 𝑥 dengan metode interpolasi
polinomial order 1/linier. Perhatikan gambar berikut.

Perhatikan bahwa :
𝐵𝐶 𝐷𝐸
= 𝐴𝐷
𝐴𝐵
𝑓1 (𝑥)−𝑓(𝑥0 ) 𝑓(𝑥1 ) −𝑓(𝑥0 )
⟺ =
𝑥−𝑥0 𝑥1 −𝑥0
𝑓(𝑥1 ) −𝑓(𝑥0 )
⟺ 𝑓1 (𝑥 ) = 𝑓(𝑥0 ) + (𝑥 − 𝑥0 )
𝑥1 −𝑥0

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 36


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Contoh 1
Diketahui :
𝒊 𝒙𝒊 𝒇(𝒙𝒊 ) = ln 𝒙𝒊

0 1 0
1 6 1,7917595

Akan dicari nilai ln 2 dengan metode interpolasi linier


Perhatikan bahwa nilai eksak dari ln 2 = 𝑓𝜀 (2) = 0,69314718
Pada metode interpolasi linier nilai ln 2 = 𝑓1 (2)
𝑓(𝑥1 ) −𝑓(𝑥0 )
𝑓1 (𝑥 ) = 𝑓(𝑥0 ) + (𝑥 − 𝑥0 )
𝑥1 −𝑥0
1,79517595 −0
⟺ 𝑓1(2) = 0 + (2 − 1) = 0,35835190
6−1
0,69314718−0,35825190
Sehingga diperoleh galat 𝐸1 = × 100% = 48,3%.
0,69314718

Contoh 2
Diketahui :
𝒊 𝒙𝒊 𝒇(𝒙𝒊 ) = ln 𝒙𝒊

0 1 0
1 4 1,3862944

Pemilihan titik 𝑥0 𝑑𝑎𝑛 𝑥1 memiliki beda lebih kecil dari contoh 1.


Akan dicari nilai ln 2 dengan metode interpolasi linier.
Perhatikan bahwa nilai eksak dari ln 2 = 𝑓𝜀 (2) = 0,69314718
Pada metode interpolasi linier nilai ln 2 = 𝑓1 (2)
𝑓(𝑥1 ) −𝑓(𝑥0 )
𝑓1 (𝑥 ) = 𝑓(𝑥0 ) + (𝑥 − 𝑥0 )
𝑥1 −𝑥0
1,3862944 −0
⟺ 𝑓1(2) = 0 + (2 − 1) = 0,46209813
4−1
0,69314718−0,46209813
Sehingga diperoleh galat 𝐸1 = × 100% = 33,3%.
0,69314718

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 37


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:


“Semakin kecil dekat titik hampiran maka semakin kecil galat yang
dihasilkan”
Pembahasan secara audio visual dari contoh 1 dan contoh 2 dapat dilihat
pada video dengan link berikut.
https://youtu.be/O2vRMCBemsc
Sedangkan penyelesaian masalah dengan bantuan Ms. Excell dapat
dilihat pada video dengan link berikut.
https://youtu.be/JT4Q6QGqzWY

B. INTERPOLASI KUADRAT
Diketahui nilai suatu fungsi di titik 𝑥0 , 𝑥1 dan 𝑥2 yaitu
𝑓(𝑥0 ), 𝑓(𝑥1 )dan 𝑓(𝑥2 ). Titik 𝑥0 , 𝑥1 dan 𝑥2 merupakan titik-titik yang
paling dekat dengan titik 𝑥.
Akan dicari 𝑓2 (𝑥 ) yakni nilai fungsi di titik 𝑥 menggunakan polinomial
order 2
𝑓2 (𝑥 ) = 𝑏0 + 𝑏1 (𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )
dimana
𝑏0 = 𝑓2 (𝑥0 )
𝑓2 (𝑥1 )−𝑓2 (𝑥0 ) 𝑓2 (𝑥2 )−𝑓2 (𝑥1 )
𝑏1 = , 𝑐1 =
(𝑥1 −𝑥0 ) (𝑥2 −𝑥1 )
𝑐 −𝑏
𝑏2 = (𝑥1 −𝑥1 )
2 0

Contoh
Diketahui :
𝒊 𝒙𝒊 𝒇(𝒙𝒊 ) = ln 𝒙𝒊
0 1 0
1 4 1,3862944
2 6 1,7917595

Akan dicari nilai ln 2 dengan metode interpolasi kuadrat.

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 38


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Perhatikan bahwa nilai eksak dari ln 2 = 𝑓𝜀 (2) = 0,69314718


Pada metode interpolasi kuadrat nilai ln 2 = 𝑓2 (2)
𝑓2 (𝑥 ) = 𝑏0 + 𝑏1 (𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )
Sekarang akan dicari
𝑏0 = 𝑓2 (𝑥0 ) = 𝑓2 (0) = 0
𝑓2 (𝑥1 )−𝑓2 (𝑥0) 𝑓2 (4)−𝑓2 (1) 1,3862944−0
𝑏1 = = = = 0,46209813
(𝑥1 −𝑥0 ) (4−1) 3
𝑓2 (𝑥2 )−𝑓2 (𝑥1 ) 𝑓2 (6)−𝑓2 (4) 1,7917595 −1,3862944
𝑐1 = = = = 0,20273255
(𝑥2 −𝑥1 ) (6−4) 2
𝑐 −𝑏 0,20273255−0,46209813
𝑏2 = (𝑥1 −𝑥1 ) = = −0,051873116
2 0 6

Diperoleh
𝑓2 (𝑥 ) = 0 + 0,46209813(𝑥 − 1) + (−0,051873116)(𝑥 − 1)(𝑥 − 4)
Jadi nilai ln 2 dengan metode interpolasi kuadrat
𝑓2 (2) = 0 + 0,46209813(2 − 1) − 0,051873116 (2 − 1)(2 − 4) =
0,56584436
0,69314718−0,56584436
Sehingga diperoleh galat 𝐸1 = × 100% = 18,4%
0,69314718

Pembahasan secara audio visual dari contoh di atas dapat dilihat pada
video dengan link berikut.
https://youtu.be/O2vRMCBemsc
Sedangkan penyelesaian masalah dengan bantuan Ms. Excell dapat
dilihat pada video dengan link berikut.
https://youtu.be/JT4Q6QGqzWY

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 39


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 16
Interpolasi Polinomial Lagrange

Bentuk umum interpolasi polinomial Lagrange order 𝑛 adalah sebagai


berikut.
𝑥−𝑥𝑗
𝑓𝑛 (𝑥 ) = ∑𝑛𝑖=0 𝐿𝑖 (𝑥 )𝑓(𝑥𝑖 ) dengan 𝐿𝑖 (x) = ∏𝑛𝑗=0 𝑥 −𝑥
𝑖 𝑗
𝑖=0

Dengan demikian, persamaan untuk interpolasi Lagrange order 2 adalah


sebagai berikut.
2

𝑓2 (𝑥 ) = ∑ 𝐿𝑖 (𝑥 )𝑓(𝑥𝑖 ) = 𝐿0 (𝑥 )𝑓 (𝑥0 ) + 𝐿1 (𝑥 )𝑓(𝑥1 ) + 𝐿2 (𝑥 )𝑓(𝑥2 )


𝑖=0

dengan
𝑥−𝑥1 𝑥−𝑥2 𝑥−𝑥0 𝑥−𝑥2 𝑥−𝑥0 𝑥−𝑥1
𝐿0 (x) = 𝑥 ; 𝐿1 (x) = 𝑥 ; 𝐿 2 ( x) = 𝑥
0 −𝑥1 𝑥0 −𝑥2 1 −𝑥0 𝑥1 −𝑥2 2 −𝑥0 𝑥2 −𝑥1

Sehingga persamaan menjadi


𝑥 − 𝑥1 𝑥 − 𝑥2 𝑥 − 𝑥0 𝑥 − 𝑥2 𝑥 − 𝑥0 𝑥 − 𝑥1
𝑓2 (𝑥) = 𝑓(𝑥0 ) + 𝑓(𝑥1 ) + 𝑓(𝑥2 )
𝑥0 − 𝑥1 𝑥0 − 𝑥2 𝑥1 − 𝑥0 𝑥1 − 𝑥2 𝑥2 − 𝑥0 𝑥2 − 𝑥1

Contoh
Diketahui :
𝒊 𝒙𝒊 𝒇(𝒙𝒊 ) = ln 𝒙𝒊

0 1 0
1 4 1,3862944
2 6 1,7917595

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 40


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Akan dicari nilai ln 2 dengan metode interpolasi LAGRANGE order 1 dan


2
Perhatikan bahwa nilai eksak dari ln 2 = 𝑓𝜀 (2) = 0,69314718
Pada metode interpolasi Lagrange order 1
𝑥−𝑥1 𝑥−𝑥0
nilai ln 2 = 𝑓1 (2) = 𝑥 𝑓(𝑥0 ) + 𝑥 𝑓 (𝑥1 )
0 −𝑥1 1 −𝑥0

𝑥−𝑥1 𝑥−𝑥0 2−4


Diperoleh 𝑓1(2) = 𝑥 𝑓 (𝑥0 ) + 𝑥 𝑓 (𝑥1 ) = 1−4 . 0 +
0 −𝑥1 1 −𝑥0
2−1
.1,3862944=0,4620981
4−1

Pada metode interpolasi Lagrange order 2


𝑥−𝑥1 𝑥−𝑥2 𝑥−𝑥0 𝑥−𝑥2
nilai ln 2 = 𝑓2 (2) = 𝑥 𝑓 (𝑥0 ) + 𝑥 𝑓 (𝑥1 ) +
0 −𝑥1 𝑥0 −𝑥2 1 −𝑥0 𝑥1 −𝑥2
𝑥−𝑥0 𝑥−𝑥1
𝑓(𝑥2 )
𝑥2 −𝑥0 𝑥2 −𝑥1
2−4 2−6 2−4 2−6 2−4 2−4
Diperoleh 𝑓2 (2) = 1−4 1−6 . 0 + 1−4 1−6 . 1,3862944 + 6−4 6−4 . 1,7917595

Pembahasan secara audio visual dari contoh di atas dapat dilihat pada
video dengan link berikut.
https://youtu.be/54fJ7f0K15g
Sedangkan penyelesaian masalah dengan bantuan Ms. Excell dapat
dilihat pada video dengan link berikut.
https://youtu.be/-yvniqa8Zmk

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 41


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 17
Integrasi Numerik dengan
Metode Trapesium

INTEGRAL ANALITIS
Daerah arsir pada gambar di bawah merupakan representasi dari
integral fungsi 𝑓(𝑥) pada interval [𝑎, 𝑏].

ditulis dalam simbol matematis:


𝑏
𝐼 = ∫ 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = [𝐹(𝑥)]𝑏𝑎 = 𝐹 (𝑏) − 𝐹(𝑎)
𝑎

𝐹 (𝑥 )𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑔𝑟𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑓 (𝑥 ), 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝐹 ′ (𝑥 ) = 𝑓(𝑥)

INTEGRAL NUMERIK
Integral numerik dilakukan jika
1. Integral tidak dapat (sukar diselesaikan) secara analitis;

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 42


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

2. Fungsi yang diintegralkan tidak diberikan dalam bentuk analitis,


tetapi secara numerik dalam bentuk tabel (urutan data numerik)
3. Pada gambar di bawah terdapat dua titik data yakni (𝑎, 𝑓 (𝑎)) dan
(𝑏, 𝑓 (𝑏)), maka dapat dibentuk fungsi polinomial order satu
𝑓1 (𝑥). Pada gambar tersebut 𝑓 (𝑥 )didekati oleh 𝑓1 (𝑥). Dengan
demikian, integral 𝑓 (𝑥 ) adalah luasan fungsi 𝑓1 (𝑥) pada interval
[𝑎, 𝑏].

A. METODE TRAPESIUM SATU PIAS


Pada gambar di atas luasan daerah arsir merupakan integral dari fungsi
𝑓1 (𝑥) pada interval [𝑎, 𝑏] secara geometri merupakan sebuah trapesium,
sehingga nilai perkiraan integral 𝑓(𝑥) sama dengan luas trapesium,
ditulis:
𝑓 (𝑎 ) + 𝑓 (𝑏 )
𝐼 = (𝑏 − 𝑎 ) … (1)
2

Contoh
4
Gunakan metode trapesium satu pias untuk menghitung 𝐼 = ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥.
Penyelesaian

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 43


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Secara analitis (nilai eksak)


4
𝐼 = ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 = [𝑒 𝑥 ]40 = (𝑒 4 − 𝑒 0 ) = 53,598150
Hitungan integral numerik (nilai perkiraan) dilakukan menggunakan
persamaan (1)
𝑒 0 +𝑒 4
𝐼 = (4 − 0) = 111,1963
2

Sehingga diperoleh nilai galat relatif:


53,598150 − 111,1963
𝜀=| | × 100% = 107,46%
53,598150

B. METODE TRAPESIUM BANYAK PIAS


Perhatikan gambar di bawah ini, pada interval [𝑎, 𝑏] terdapat beberapa
pias/ partisi yang membentuk trapesium.

Panjang setiap pias harus sama, ditulis sebagai ∆𝑥. Dengan demikian,
jika pada interval [𝑎, 𝑏] akan dibuat sebanyak 𝑛 pias, maka panjang pias
masing-masing adalah
𝑏−𝑎
∆𝑥 =
𝑛
Total luas trapesium yang terbentuk pada gambar di atas sama dengan
nilai perkiraan integral 𝑓(𝑥), ditulis

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 44


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

𝑓 (𝑥1 ) + 𝑓 (𝑥0 ) 𝑓 (𝑥2 ) + 𝑓(𝑥1 ) 𝑓 (𝑥𝑛 ) + 𝑓 (𝑛 − 1)


𝐼 = ∆𝑥 + ∆𝑥 + ⋯ + ∆𝑥
2 2 2
∆𝑥 𝑛−1
⟺ 𝐼 = 2 [𝑓 (𝑥0 ) + 2 ∑𝑖=1 𝑓(𝑥𝑖 ) + 𝑓(𝑥𝑛 )]
∆𝑥
⟺𝐼= [𝑓 (𝑎) + 2 ∑𝑛−1
𝑖=1 𝑓(𝑥𝑖 ) + 𝑓(𝑏)] … (2)
2

Contoh
Gunakan metode trapesium empat pias dengan panjang pias adalah satu
4
untuk menghitung 𝐼 = ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥.
Penyelesaian

Diketahui ∆𝑥 = 1;
𝑛 = 4, artinya terdapat lima titik pada sumbu-𝑥 , yakni 𝑥0 , 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4
dengan
𝑓 (𝑥0 ) = 𝑓 (𝑎) = 𝑒 0 ;
𝑓 (𝑥1 ) = 𝑒 1 ;
𝑓 (𝑥2 ) = 𝑒 2 ;
𝑓 (𝑥3 ) = 𝑒 3 ;
𝑓 (𝑥4 ) = 𝑓 (𝑏) = 𝑒 4
Dengan demikian, hitungan integral numerik (nilai perkiraan)
dilakukan menggunakan persamaan (2)
∆𝑥 1
𝐼= [𝑓(𝑎) + 2 ∑3𝑖=1 𝑓(𝑥𝑖 ) + 𝑓(𝑏)] = [𝑒 0 + 2(𝑓(𝑥1 ) + 𝑓(𝑥2 ) + 𝑓(𝑥3 )) + 𝑒 4 ]
2 2

1
𝐼 = 2 [𝑒 0 + 2(𝑒 1 + 𝑒 2 + 𝑒 3 ) + 𝑒 4 ] = 57,991950

53,598150−57,991950
Nilai galat relatif: 𝜀 = | | × 100% = 8,2%
53,598150

Pembahasan secara audio visual dari kedua materi di atas dapat dilihat
pada video dengan link berikut.
https://youtu.be/jcgxpiUauoU

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 45


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

C. METODE TRAPESIUM BANYAK PIAS DENGAN KOREKSI UJUNG


Menentukan nilai perkiraan integral 𝑓(𝑥) menggunakan metode
trapesium dengan koreksi ujung.
∆𝑥 ∆𝑥 2
𝐼= [𝑓 (𝑎) + 2 ∑𝑛−1
𝑖=1 𝑓 (𝑥𝑖 ) + 𝑓 (𝑏)] − (𝑓 ′(𝑏) − 𝑓 ′(𝑎)) … (3)
2 12

Jika rumus fungsi 𝑓(𝑥) tidak diketahui, maka hampiran untuk nilai 𝑓′(𝑥)
dihitung menggunakan turunan beda/ gradien garis pada dua titik yang
saling berdekatan,
𝑓(𝑥𝑛 )−𝑓(𝑥𝑛−1 )
𝑓 ′(𝑥𝑛 ) = 𝑥𝑛 −𝑥𝑛−1

Contoh 1
Gunakan metode trapesium empat pias dengan koreksi ujung, panjang
4
pias adalah satu, untuk menghitung 𝐼 = ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥.
Penyelesaian
Diketahui ∆𝑥 = 1;
𝑛 = 4, artinya terdapat lima titik pada sumbu-𝑥 , yakni 𝑥0 , 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4
dengan
𝑓 (𝑥0 ) = 𝑓 (𝑎) = 𝑒 0 ;
𝑓 (𝑥1 ) = 𝑒 1 ;
𝑓 (𝑥2 ) = 𝑒 2 ;
𝑓 (𝑥3 ) = 𝑒 3 ;
𝑓 (𝑥4 ) = 𝑓 (𝑏) = 𝑒 4
𝑓 (𝑥 ) = 𝑒 𝑥 ⟹ 𝑓 ′ (𝑥 ) = 𝑒 𝑥 ,
sehingga 𝑓 ′(𝑏) = 𝑒 4 dan 𝑓 ′(𝑎) = 𝑒 0

Dengan demikian, hitungan integral numerik (nilai perkiraan) metode


trapesium dengan koreksi ujung dilakukan menggunakan persamaan (3)
∆𝑥 ∆𝑥 2
𝐼= [𝑓 (𝑎) + 2 ∑3𝑖=1 𝑓 (𝑥𝑖 ) + 𝑓 (𝑏)] − (𝑓 ′(𝑏) − 𝑓 ′(𝑎))
2 12
1 1
𝐼 = 2 [𝑒 0 + 2(𝑓(𝑥1 ) + 𝑓(𝑥2 ) + 𝑓 (𝑥3 )) + 𝑒 4 ] − 12 (𝑒 4 − 𝑒 0 )
1 1
𝐼 = [𝑒 0 + 2(𝑒 1 + 𝑒 2 + 𝑒 3 ) + 𝑒 4 ] − (𝑒 4 − 𝑒 0 )
2 12
𝐼 = 57,991950 − 4,466513 = 53,525437

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 46


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

53,598150−53,525437
Nilai galat relatif: 𝜀 = | | × 100% = 0,14%
53,598150

Contoh 2
Diberikan tabel data berikut:
𝒙 0 1 2 3 4

𝑓(𝑥) 1 3 9 19 33
Hitung luasan di bawah fungsi 𝑓(𝑥) pada interval [0,4] menggunakan
metode trapesium dan trapesium koreksi ujung
Penyelesaian.
Hitungan integral numerik (nilai perkiraan) luasan di bawah fungsi
𝑓(𝑥) pada interval [0,4] menggunakan metode trapesium
∆𝑥
𝐼= [𝑓 (𝑎) + 2 ∑3𝑖=1 𝑓 (𝑥𝑖 ) + 𝑓 (𝑏)]
2
1
𝐼 = 2 [1 + 2(𝑓(𝑥1 ) + 𝑓(𝑥2 ) + 𝑓(𝑥3 )) + 33]
1
𝐼 = 2 [1 + 2(3 + 9 + 19) + 33] = 48

Karena rumus fungsi 𝑓(𝑥) tidak diketahui maka


𝑓(𝑥𝑛 ) − 𝑓(𝑥𝑛−1 )
𝑓 ′ (𝑥𝑛 ) =
𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1
𝑓(𝑥1 )−𝑓(𝑥0 ) 3−1
Sehingga 𝑓 ′ (𝑎) = 𝑓 ′ (𝑥0 ) = = 1−0 = 2, dan
𝑥1 −𝑥0
𝑓(𝑥4 )−𝑓(𝑥3 ) 33−19
𝑓 ′(𝑏) = 𝑓 ′(𝑥4 ) = = =14,
𝑥4 −𝑥3 4−3
Hitungan integral numerik (nilai perkiraan) luasan di bawah fungsi 𝑓(𝑥)
pada interval [0,4] menggunakan metode trapesium dengan koreksi
ujung
∆𝑥 ∆𝑥 2
𝐼= [𝑓 (𝑎) + 2 ∑3𝑖=1 𝑓 (𝑥𝑖 ) + 𝑓 (𝑏)] − (𝑓 ′(𝑏) − 𝑓 ′(𝑎))
2 12
1 1
𝐼 = 2 [1 + 2(𝑓(𝑥1 ) + 𝑓 (𝑥2 ) + 𝑓 (𝑥3 )) + 33] − 12 (14 − 2)
1
𝐼 = 2 [1 + 2(3 + 9 + 19) + 33] − 1
𝐼 = 47

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 47


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Pembahasan secara audio visual dari kedua contoh di atas dapat dilihat
pada video dengan link berikut.
https://youtu.be/ZIkDjUg0dzo

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 48


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 18
Integrasi Numerik dengan
Metode Simpson

Perhatikan gambar di bawah ini. Jika terdapat satu titik tambahan


diantara f(a) dan f(b), maka ketiga titik tersebut dapat dihubungkan
dengan fungsi parabola.

Perhatikan pula gambar di bawah ini. Jika terdapat dua titik tambahan
dengan jarak sama antara f(a) dan f(b), maka keempat titik tersebut
dapat dihubungkan dengan polinomial order tiga.

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 49


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

A. METODE SIMPSON 1/3 SATU PIAS


Menggunakan polinomial order dua (fungsi parabola) yang melalui titik
𝑓 (𝑥𝑖−1 ), 𝑓(𝑥𝑖 ) 𝑑𝑎𝑛 𝑓(𝑥𝑖+1 ) untuk mendekati fungsi.
Rumus Simpson dapat diturunkan berdasarkan deret Taylor.
Sehingga diperoleh bahwa luas daerah di bawah kurva f(x) pada interval
a dan b dapat dihampiri oleh persamaan berikut.
𝑏−𝑎
𝐴= [𝑓(𝑎) + 4𝑓 (𝑐 ) + 𝑓 (𝑏)]
6
Dengan titik c adalah titik tengah a dan b

Contoh
4
Hitung ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 dengan aturan Simpson 1/3.
Penyelesaian:
4
Nilai ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 dapat dihampiri oleh :
4−0
𝐴= [𝑓(0) + 4𝑓 (𝑐 ) + 𝑓(4)]
6
𝑎+𝑏 0+4
dengan 𝑐 = 2 = 2 = 2
Diperoleh bahwa
𝑓 (𝑎) = 𝑓(0) = 𝑒 0 = 1
𝑓 (𝑏) = 𝑓 (4) = 𝑒 4 = 54,59815
𝑓 (𝑐 ) = 𝑓 (2) = 𝑒 2 = 7,389056

4
Sehingga nilai integrasi numerik ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 adalah
4
𝐴 = [1 + 4.7,389056 + 54,59815] = 56,7696
6
Galat relatif diperoleh:
53,598150 − 56,7696
𝜀=| | × 100% = 5,917%
53,598150

B. METODE SIMPSON 1/3 DENGAN BANYAK PIAS


Menggunakan polinomial order dua (fungsi parabola) yang melalui titik
𝑏−𝑎
𝑓 (𝑥𝑖−1 ), 𝑓(𝑥𝑖 ) 𝑑𝑎𝑛 𝑓(𝑥𝑖+1 ) untuk mendekati fungsi dimana ∆𝑥 = ,n
𝑛
adalah banyak pias.

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 50


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Luas daerah di bawah kurva f(x) pada interval a dan b dapat dihampiri
dengan persamaan berikut.
𝑏 𝑛−1 𝑛−2
∆𝑥
∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = [𝑓 (𝑎) + 𝑓 (𝑏) + 4 ∑ 𝑓 (𝑥𝑖 ) + 2 ∑ 𝑓 (𝑥𝑖 )]
𝑎 3
𝑖=1 𝑖=2

Contoh
𝟒
Hitung ∫𝟎 𝒆𝒙 𝒅𝒙 dengan aturan Simpson 1/3
dengan ∆𝑥 = 1
Penyelesaian:
4
Nilai ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 dapat dihampiri oleh :
𝑛−1 𝑛−2
∆𝑥
𝐴= [𝑓 (𝑎) + 𝑓 (𝑏) + 4 ∑ 𝑓 (𝑥𝑖 ) + 2 ∑ 𝑓 (𝑥𝑖 )]
3
𝑖=1 𝑖=2
Diperoleh bahwa
𝑓 (𝑎) = 𝑓(0) = 𝑒 0 = 1
𝑓 (𝑏) = 𝑓 (4) = 𝑒 4 = 54,59815
𝑓 (𝑥1 ) = 𝑓 (1) = 𝑒 1 = 2,71828
𝑓 (𝑥2 ) = 𝑓 (2) = 𝑒 2 = 7,38906
𝑓 (𝑥3 ) = 𝑓 (3) = 𝑒 3 = 20,08554
4
Sehingga nilai integrasi numerik ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 adalah

∆𝑥
𝐴= [𝑓 (𝑎) + 𝑓 (𝑏) + 4 ∑𝑛−1 𝑛−2
𝑖=1 𝑓(𝑥𝑖 ) + 2 ∑𝑖=2 𝑓 (𝑥𝑖 )]
3
1
= 3 [𝑒 + 𝑒 4 + 4(𝑒 1 + 𝑒 2 + 𝑒 3 ) + 2(𝑒 2 )]
0

= 53,863846
Galat relatif diperoleh:
53,598150 − 53,863846
𝜀=| | × 100% = 0,5%
53,598150

C. METODE SIMPSON 3/8


Metode Simpson 3/8 diturunkan dengan menggunakan persamaan
polinomial order 3 melalui 4 titik.
𝑏−𝑎
∆𝑥 =
3

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 51


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Sehingga diperoleh bahwa luas daerah di bawah kurva f(x) pada interval
a dan b dapat dihampiri oleh persamaan berikut.
3∆𝑥
𝐴= [𝑓 (𝑎) + 3𝑓 (𝑥1 ) + 3𝑓 (𝑥2 ) + 𝑓 (𝑏)]
8

Contoh 1
𝟒
Hitung ∫𝟎 𝒆𝒙 𝒅𝒙 dengan aturan Simpson 3/8 satu pias
Penyelesaian:
4
Nilai ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 dapat dihampiri oleh :
3∆𝑥
𝐴= [𝑓 (𝑎) + 3𝑓 (𝑥1 ) + 3𝑓 (𝑥2 ) + 𝑓 (𝑏)]
8
4−0
dengan ∆𝑥 = 3 = 1,333
Diperoleh bahwa
𝑓 (𝑎) = 𝑓(0) = 𝑒 0 = 1
𝑓 (𝑏) = 𝑓 (4) = 𝑒 4 = 54,59815
𝑓 (𝑥1 ) = 𝑓 (1,333) = 𝑒 1,333
𝑓 (𝑥2 ) = 𝑓 (2,667) = 𝑒 2,667

4
Sehingga nilai integrasi numerik ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 adalah
3∆𝑥
𝐴= [𝑓 (𝑎) + 3𝑓 (𝑥1 ) + 3𝑓 (𝑥2 ) + 𝑓 (𝑏)
8
3. 1,333
= [𝑒 0 + 𝑒 4 + 3𝑒 1,333 + 3𝑒 2,667 ]
8
= 55,07798
Galat relatif diperoleh:
53,598150 − 55,07798
𝜀=| | × 100% = 2,761%
53,598150

Contoh 2 (Penggunaan Metode Simpson 1/3 dan 3/8)


𝟒
Hitung ∫𝟎 𝒆𝒙 𝒅𝒙 dengan aturan gabungan Simpson 1/3 dan Simpson
3/8 menggunakan 5 pias.
Penyelesaian:
4−0
∆𝑥 = = 0,8
5
Diperoleh bahwa
𝑓 (𝑎) = 𝑓(0) = 𝑒 0 = 1

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 52


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

𝑓 (𝑏) = 𝑓 (4) = 𝑒 4 = 54,59815


𝑓 (𝑥1 ) = 𝑓 (0,8) = 𝑒 0,8
𝑓 (𝑥2 ) = 𝑓 (1,6) = 𝑒 1,6
𝑓 (𝑥3 ) = 𝑓 (2,4) = 𝑒 2,4
𝑓 (𝑥4 ) = 𝑓 (3,2) = 𝑒 3,2

4
Sehingga nilai integrasi numerik ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥
2 pias pertama dengan metode Simpson 1/3
𝑏−𝑎 1,6−0
𝐴1 = [𝑓 (𝑎) + 4𝑓 (𝑥1 ) + 𝑓 (𝑥2 )] = [𝑒 0 + 4𝑒 0,8 + 𝑒 1,6 ] = 3,96138
6 6
3 pias berikutnya dengan metode Simpson 3/8
3∆𝑥
𝐴2 = [𝑓 (𝑥2 ) + 3𝑓 (𝑥3 ) + 3𝑓 (𝑥4 ) + 𝑓 (𝑏)]
8
3. 0,8
= [𝑒 1,6 + 3𝑒 2,4 + 3𝑒 3,2 + 𝑒 4 ] = 49,86549
8
Sehingga diperoleh:
𝐴 = 𝐴1 + 𝐴2 = 3,96138 + 49,86549 = 53,826873
Galat relatif diperoleh:
53,598150 − 53,826873
𝜀=| | × 100% = 0,427%
53,598150

Pembahasan secara audio visual dari materi di atas dapat dilihat pada
video dengan link berikut.
https://youtu.be/DkXtKQpXH84

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 53


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 19
Integrasi Numerik dengan
Metode Kuadratur

Integrasi numerik dalam metode Gauss Kuadratur dilakukan dengan


menggunakan persamaan berikut:
𝐼 = 𝑐1𝑓(𝑥1 ) + 𝑐2 𝑓(𝑥2 ) ... (1)
𝑐1, 𝑐2 , 𝑥1 , 𝑥2 bilangan yang tidak diketahui.

Agar dapat mencari nilai 𝑐1, 𝑐2 , 𝑥1 , 𝑥2 diperlukan 4 fungsi 𝑓(𝑥) untuk


disubstitusikan pada persamaan (1).

Ambil 4 fungsi 𝑓(𝑥) adalah


1
 𝑓 (𝑥 ) = 1 ⇒ 𝐼 = ∫−1 1 𝑑𝑥 = 2
Substitusi ke persamaan (1)
𝐼 = 𝑐1𝑓(𝑥1 ) + 𝑐2 𝑓(𝑥2 ) ⇒ 2 = 𝑐1 + 𝑐2
1
 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 ⇒ 𝐼 = ∫−1 𝑥 𝑑𝑥 = 0
Substitusi ke persamaan (1)
𝐼 = 𝑐1𝑓(𝑥1 ) + 𝑐2 𝑓(𝑥2 ) ⇒ 0 = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2
1 2
 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 ⇒ 𝐼 = ∫−1 𝑥 2 𝑑𝑥 = 3

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 54


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Substitusi ke persamaan (1)


2
𝐼 = 𝑐1𝑓(𝑥1 ) + 𝑐2 𝑓(𝑥2 ) ⇒ 3 = 𝑐1𝑥12 + 𝑐2𝑥22
1
 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 3 ⇒ 𝐼 = ∫−1 𝑥 3 𝑑𝑥 = 0
Substitusi ke persamaan (1)
𝐼 = 𝑐1𝑓(𝑥1 ) + 𝑐2 𝑓(𝑥2 ) ⇒ 0 = 𝑐1 𝑥13 + 𝑐2 𝑥23

Diperoleh SPL sebagai berikut.


𝑐1𝑥13 + 𝑐2𝑥23 = 0 ... (i)
2
𝑐1𝑥12 + 𝑐2𝑥22 = ... (ii)
3
𝑐1𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 = 0 ... (iii)
𝑐1 + 𝑐2 = 2 ... (iv)

Untuk mencari nilai 𝑐1 , 𝑐2 , 𝑥1 , 𝑥2 , maka perlu menyelesaikan SPL


tersebut dengan langkah berikut.

Langkah 1
Mencari nilai 𝑥1
Perhatikan persamaan (iii) dan (iv).
 kalikan persamaan (iv) dengan 𝑥2 .
𝑐1𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 = 0 ⇒ 𝑐1𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 = 0 … (a)
𝑐1 + 𝑐2 = 2 ⟹ 𝑐1𝑥2 + 𝑐2 𝑥2 = 2𝑥2 … . (𝑏)
 Kurangi persamaan (a) dengan (b) sehingga diperoleh nilai 𝑐1.
−2𝑥2
𝑐1𝑥1 − 𝑐1 𝑥2 = −2𝑥2 ⟹ 𝑐1 = 𝑥 ... (2)
1 −𝑥2

Perhatikan persamaan (i) dan (ii).


 kalikan persamaan (ii) dengan 𝑥2 .
𝑐1𝑥13+ 𝑐2𝑥23 = 0 ⇒ 𝑐1𝑥13 + 𝑐2 𝑥23 = 0 … (a)
2 2
𝑐1𝑥12 + 𝑐2𝑥22 = 3 ⟹ 𝑐1𝑥2 𝑥12 + 𝑐2 𝑥23 = 3 𝑥2 … . (𝑏)
 Kurangi persamaan (a) dengan (b) sehingga diperoleh nilai 𝑐1.
2
2 − 𝑥2
𝑐1𝑥13 − 𝑐1 𝑥2 𝑥12 = − 3 𝑥2 ⟹ 𝑐1 = 𝑥2 (𝑥 3
... (3)
1 1 −𝑥2 )

Sekarang perhatikan persamaan (2) dan (3), diperoleh

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 55


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

2
−2𝑥2 − 3 𝑥2 1 1
= 2 ⟹ 𝑥12 = ⟹ 𝑥1 = √
𝑥1 − 𝑥2 𝑥1 (𝑥1 − 𝑥2 ) 3 3

Langkah 2
Mencari nilai 𝑥2
Perhatikan persamaan (iii) dan (iv).
 kalikan persamaan (iv) dengan 𝑥1 .
𝑐1𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 = 0 ⇒ 𝑐1𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 = 0 … (a)
𝑐1 + 𝑐2 = 2 ⟹ 𝑐1𝑥1 + 𝑐2 𝑥1 = 2𝑥1 … . (𝑏)
 Kurangi persamaan (a) dengan (b) sehingga diperoleh nilai 𝑐2.
−2𝑥1
𝑐2 𝑥2 − 𝑐2 𝑥1 = −2𝑥1 ⟹ 𝑐2 = 𝑥 ... (2)
2 −𝑥1

Perhatikan persamaan (i) dan (ii).


 kalikan persamaan (ii) dengan 𝑥1 .
𝑐1𝑥13+ 𝑐2𝑥23 = 0 ⇒ 𝑐1𝑥13 + 𝑐2 𝑥23 = 0 … (a)
2 2
𝑐1𝑥12 + 𝑐2𝑥22 = 3 ⟹ 𝑐1𝑥13 + 𝑐2𝑥1 𝑥22 = 3 𝑥1 … . (𝑏)
 Kurangi persamaan (a) dengan (b) sehingga diperoleh nilai 𝑐2.
2
2 − 𝑥1
𝑐2 𝑥23 − 𝑐2 𝑥1 𝑥22 = − 3 𝑥1 ⟹ 𝑐2 = 𝑥2 (𝑥3 −𝑥 ) ... (3)
2 2 1

Sekarang perhatikan persamaan (2) dan (3), diperoleh


2
−2𝑥1 − 3 𝑥1 1 1
= 2 ⟹ 𝑥22 = ⟹ 𝑥2 = √
𝑥2 − 𝑥1 𝑥2 (𝑥2 − 𝑥1 ) 3 3

Langkah 3
Mencari nilai 𝑐1 𝑑𝑎𝑛 𝑐2
Perhatikan bahwa
1 1
𝑥1 = √ 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 = √
3 3
 Jika disubsitusi pada persamaan (iii) diperoleh
1 1
𝑐1𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 = 0 ⇒ 𝑐1√3 + 𝑐2√3 = 0 ... (4)

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 56


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

 Perhatikan persamaan (iv) dan 4


𝑐1 + 𝑐2 = 2 ... (iv)
1 1
√3 𝑐1 + √3 𝑐2 = 0 ... (4)

Dengan demikian, integrasi kuadratur pada dua titik diperoleh nilai


𝑐1, 𝑐2 , 𝑥1 , 𝑥2 , sebagai berikut :
1 1
𝑥1 = − = −0,577350269; 𝑥2 = = 0,577350269; 𝑐1 = 1; 𝑐2 = 1
√3 √3

Integrasi numerik dalam metode Gauss Kuadratur pada beberapa titik :


𝐼 = 𝑐1 𝑓(𝑥1 ) + 𝑐2𝑓 (𝑥2 ) + ⋯ + 𝑐𝑛 𝑓 (𝑥𝑛 )
Nilai 𝑐1, 𝑐2 , … , 𝑐𝑛 , 𝑥1 , 𝑥2 , … 𝑥𝑛 dapat dilihat pada tabel di bawah.

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 57


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Catatan :
Nilai 𝑐1, 𝑐2 , … , 𝑐𝑛 , 𝑥1 , 𝑥2 , … 𝑥𝑛 pada tabel di samping, hanya untuk
integral dengan batas bawah -1 dan batas atas 1.

Jika batas bawah integral adalah a dan batas atas integral adalah b,
maka penggunaan nilai c dan x pada Tabel 6.1 harus
mentransformasikan x dan dx menjadi seperti berikut:
(𝑏 + 𝑎) + (𝑏 − 𝑎)𝑥𝑑
𝑥=
2
𝑏−𝑎
𝑑𝑥 = 𝑑𝑥𝑑
2

Contoh 1
4
Hitunglah ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 dengan menggunakan metode Gauss Kuadratur
Penyelesaian
Karena a=0 dan b=4, maka agar dapat menggunakan nilai c dan x pada
Tabel 6.1 terlebih dahulu dilakukan transformasi x dan dx menjadi
seperti berikut:
(4 + 0) + (4 − 0)𝑥𝑑 4−0
𝑥= = 2 + 2𝑥𝑑 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑥 = 𝑑𝑥𝑑 = 2 𝑑𝑥𝑑
2 2
Diperoleh hasil transformasi x dan dx
4 1 1
𝑥 2+2𝑥𝑑
∫ 𝑒 𝑑𝑥 = ∫ 𝑒 2 𝑑𝑥𝑑 = ∫ 2𝑒 2+2𝑥𝑑 𝑑𝑥𝑑
0 −1 −1
Dengan demikian, fungsi 𝑓 (𝑥 ) menjadi 𝑓(𝑥𝑑 ) = 2𝑒 2+2𝑥𝑑
Jika menggunakan metode Gauss Kuadratur dua titik maka
untuk 𝑥1 = −0,577350269 ⟹ 𝑓(𝑥1 ) = 2𝑒 2+2(−0,577350269) =
4,6573501
𝑥2 = 0,577350269 ⟹ 𝑓 (𝑥2 ) = 2𝑒 2+2(0,577350269) = 46,8920297
nilai 𝑐1 = 1, 𝑐2 = 1,
Sehingga nilai integral numeriknya adalah
𝐼 = 𝑐1 𝑓(𝑥1 ) + 𝑐2 𝑓(𝑥2 ) = 4,6573501 + 46,8920297 = 51,549380
Galat relatif diperoleh:
53,598150 − 51,549380
𝜀=| | × 100% = 3,82%
53,598150

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 58


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Contoh 2
4
Hitunglah ∫0 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 dengan menggunakan metode Gauss Kuadratur 3
titik.
Penyelesaian
Fungsi 𝑓 (𝑥 ) menjadi 𝑓 (𝑥𝑑 ) = 2𝑒 2+2𝑥𝑑
Jika menggunakan metode Gauss Kuadratur 3 titik maka
𝑐1 = 0,5556 untuk 𝑥1 = −0,774596669 ⟹ 𝑓(𝑥1 ) =
2𝑒 2+2(−0,774596669) = 3,13915546
𝑐2 = 0,8889 untuk 𝑥2 = 0,000 ⟹ 𝑓 (𝑥2 ) = 2𝑒 2+2(0,000) = 14,7781122
𝑐3 = 0,5556 untuk 𝑥1 = 0,774596669 ⟹ 𝑓 (𝑥1 ) = 2𝑒 2+2(0,774596669) =
69,5704925
Sehingga nilai integral numeriknya adalah
𝐼 = 𝑐1𝑓(𝑥1 ) + 𝑐2 𝑓(𝑥2 ) + 𝑐3 𝑓(𝑥3 )
= 0,5556(3,13915546) + 0,000(14,7781122) + 0,8889(69,5704925)
= 53,5303486
Galat relatif diperoleh:
53,598150 − 53,5303486
𝜀=| | × 100% = 0,13%
53,598150

Pembahasan secara audio visual dari kedua contoh di atas dapat dilihat
pada video dengan link berikut.
https://youtu.be/Vqn9YrStDzo

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 59


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 20
Persamaan Diferensial Biasa
dengan Metode Euler

Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang mengandung


turunan fungsi. Berdasarkan jumlah variabel bebasnya, persamaan
diferensial dibedakan menjadi dua, yakni
1. Persamaan diferensial biasa, jika hanya mengandung satu
variabel bebas.
2. Persamaan diferensial parsial, jika memiliki lebih dari satu
variabel bebas.
Derajat (order) dari persamaan diferensial ditentukan oleh derajat
tertinggi turunannya. Perhatikan beberapa persamaan berikut
𝑑𝑦
(a) 𝑥 𝑑𝑥 + 𝑦 = 3, persamaan ini merupakan persamaan diferensial
biasa order 1.
𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
(b) + 3 𝑑𝑥 + 2𝑦 = 0, persamaan ini merupakan persamaan
𝑑𝑥 2
diferensial biasa order 2.
𝜕𝑦 𝜕2 𝑦
(c) = 𝜕𝑥2 , persamaan ini merupakan persamaan diferensial
𝜕𝑡
parsial.
𝑑𝑦
Persamaan diferensial = 𝑦 memiliki penyelesaian analitis 𝑦 = 𝐶𝑒 𝑥 .
𝑑𝑥
Untuk memperoleh penyelesaian tunggal, diperlukan informasi
tambahan seperti nilai 𝑦(𝑥 ) atau nilai turunanpada nilai 𝑥 tertentu.
Misal dipilih titik (𝑥0 , 𝑦0 ) = (0,1) ⇒ 𝑦0 = 𝐶𝑒 𝑥0 ⇒ 1 = 𝐶𝑒 0 ⇒ 𝐶 = 1 .
Dengan demikian jika informasi di atas disediakan, maka penyelesaian
tunggalnya adalah 𝑦 = 𝑒 𝑥 .

Penyelesaian numerik suatu persamaan diferensial dilakukan pada titik-


titik tertentu secara berurutan. Agar hasil yang diperoleh mendekati nilai
eksaknya, maka jarak (interval) antara titik-titik yang berturtan dibuat

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 60


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

semakin mengecil. Metode Euler merupakan salah satu metode paling


sederhana dalam menentukan penyelesaian numerik suatu persamaan
diferensial. Metode Euler dapat diturunkan dari deret Taylor:

∆𝑥 ∆𝑥 2 ∆𝑥 3 ∆𝑥 𝑛
𝑓(𝑥𝑖+1 ) = 𝑓 (𝑥𝑖 ) + 𝑓 ′ (𝑥𝑖 ) + 𝑓 ′′ (𝑥𝑖 ) + 𝑓 ′′′ (𝑥𝑖 ) + ⋯ + 𝑓𝑛(𝑥𝑖 ) + 𝑅𝑛 … (1)
1! 2! 3! 𝑛!

Jika ∆𝑥 sangat kecil, maka suku yang mengandung pangkat lebih dari
sama dengan 2 sangat kecil dan dapat diabaikan.

Dengan demikian, penyelesaian numerik dengan metode Euler


dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut.

𝑓 (𝑥𝑖+1 ) = 𝑓 (𝑥𝑖 ) + 𝑓 ′(𝑥𝑖 )∆𝑥

𝑦𝑖+1 = 𝑦𝑖 + 𝑓 (𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 )∆𝑥

Contoh
Selesaikan persamaan :

𝑑𝑦
= 𝑓 (𝑥, 𝑦) = −2𝑥 3 + 12𝑥 2 − 20𝑥 + 8,5
𝑑𝑥
𝑦(0) = 1

Dari 𝑥 = 0 sampai 𝑥 = 4 dengan panjang langkah ∆𝑥 = 0,5 dan ∆𝑥 =


0,25.

Penyelesaian eksak:

𝑦 = −0,5𝑥 4 + 4𝑥 3 − 10𝑥 2 + 8,5𝑥 + 1

Penyelesaian numerik menggunakan persamaan

𝑦𝑖+1 = 𝑦𝑖 + 𝑓 (𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 )∆𝑥

Untuk ∆𝑥 = 0,5

Titik awal 𝑥0 = 0 ⇒ 𝑦0 = 𝑦(0) = 1

sehingga

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 61


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

𝑥0 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑦0 = 1 ⇒ 𝑦1 = 𝑦0 + 𝑓 (𝑥0 , 𝑦0 )∆𝑥 ⇒ 𝑦1 = 1 + 𝑓(0; 1 ). 0,5

𝑑𝑦
𝑓 (0; 1) = = −2. 03 + 12. 02 − 20.0 + 8,5 = 8,5
𝑑𝑥
Diperoleh 𝑦1 = 1 + 𝑓 (0; 1 ). 0,5 = 1 + 8,5(0,5) = 5,25 = 𝑦(0,5)

Sementara itu, nilai eksak pada 𝑥 = 0,5 adalah

𝑦 = −0,5(0,5)4 + 4(0,5)3 − 10(0,5)2 + 8,5(0,5) + 1 = 3,21875

Galat relatif diperoleh:

3,21875 − 5,25
𝜀=| | × 100% = 63,1%
3,21875

Pembahasan secara audio visual dari materi di atas dapat dilihat pada
video dengan link berikut.
https://youtu.be/BRgnm7fcafk

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 62


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

Bagian 21
Persamaan Diferensial Biasa
dengan Metode Poligon

Langkah-langkah penyelesaian numerik dengan metode poligon.


1. Menentukan NILAI y pada titik tengah interval dengan
menggunakan metode Euler
∆𝑥
𝑦𝑖+1 = 𝑦𝑖 + 𝑓 (𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 )
2 2

2. Mencari kemiringan y pada titik tengah interval dengan


menggunakan metode Euler
𝑦′𝑖+1 = 𝑓 (𝑥𝑖+1 , 𝑦𝑖+1 )
2 2 2

3. Menentukan NILAI PERKIRAAN y pada titik 𝑥𝑖+1 dengan


menggunakan metode Euler
𝑦𝑖+1 = 𝑦𝑖 + 𝑓 (𝑥𝑖+1 , 𝑦𝑖+1 ) ∆𝑥
2 2

Contoh
Selesaikan persamaan berikut dengan metode Poligon ∆𝑥 = 1
𝑑𝑦
= 𝑓 (𝑥, 𝑦) = 𝑒 𝑥 ; 𝑦(0) = 1
𝑑𝑥
𝑦(0) = 1 artinya untuk 𝑥𝑖 = 0, 𝑖 = 0 ⟹ 𝑓 (𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 ) = 𝑒 0 = 1
Penyelesaian.
1. untuk 𝑖 = 0, maka nilai
∆𝑥 0,1 0,1
𝑦𝑖+1 = 𝑦1 = 𝑦𝑖 + 𝑓 (𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 ) = 𝑦(0) + 𝑒 0 = 1 + 1. = 1,05
2 2 2 2 2
2. nilai kemiringannya adalah

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 63


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

𝑦′𝑖+1 = 𝑦′1 = 𝑓 (𝑥1 , 𝑦1 ) = 𝑒 0,05 = 1,051271


2 2 2 2
3. NILAI PERKIRAAN y untuk 𝑖 + 1 = 1 pada titik 𝑥1 = 0,1 adalah
𝑦𝑖+1 = 𝑦1 = 𝑦0 + 𝑓 (𝑥1 , 𝑦1 ) . 0,1 = 1 + 1,051271.0,1 = 1,105127
2 2

Nilai eksak y adalah 𝑦1 = 𝑒 0,1 = 1,10517;


Sehingga galat relatif diperoleh:
1,10517 − 1,105127
𝜀=| | × 100% = 0,004%
1,10517

Pembahasan secara audio visual dari materi di atas dapat dilihat pada
video dengan link berikut.
https://youtu.be/OglpOJqks1A

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 64


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

REFERENSI
Triatmodjo, B. 2002. Metode Numerik. Yogyakarta: Beta Offset

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 65


METODE NUMERIK SERI PERKULIAHAN ONLINE VIA YOUTUBE

BIODATA PENULIS
Penulis merupakan dosen pada program studi
pendidikan matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Subang. Penulis dilahirkan di
Subang pada tanggal 18 Maret 1985. Saat ini penulis
tinggal di Subang, Jawa Barat. Penulis menyelesaikan
jenjang sekolah dasar di SD N Bantar pada tahun 1996,
jenjang sekolah menengah di SMP N 1 Pagaden tahun
1999 dan SMA N 1 Subang pada tahun 2002. Gelar
sarjana matematika diraihnya pada tahun 2006 di
program studi matematika UNY, sedangkan gelar magister pendidikan matematika
diraihnya pada tahun 2011 di program magister pendidikan matematika UPI. Pada
tahun 2015, penulis melanjutkan studi pada program doktor pendidikan
matematika sekolah pascasarjana UPI.
Selain sebagai dosen, penulis juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Subang Periode 2018-2020. Aktivitas penulis saat ini,
tidak jauh dari melaksanakan tri dharma perguruan tinggi juga menjadi ibu bagi
anak-anaknya. Mata kuliah yang diampu adalah statistika dasar serta geometri.
Hobi yang digemari saat ini adalah menonton film serta memasak. Judul penelitian
yang dihasilkan selama periode 2015-2019 sekurang-kurangnya sebagai berikut. (1)
A Relationship between Problem Solving Ability and Students’ Mathematical
Thinking telah diterbitkan pada Jurnal Infinity, Vol 6 No 1, p 21-26 pada tahun 2016
; (2) Pengembangan Model CMI dalam Membangun Kemampuan Mathematical
Thinking Siswa telah diterbitkan pada JNPM, Vol 1 No 1, p 118 pada tahun 2017;
(3) The Analysis of Students’ Mathematical Thinking based on Their Mathematics
Self-Concept telah diterbitkan pada J.Phys.: Conf. Ser. 1108012104 dengan seri
doi:10.1088/1742-6596/1108/1/012104; (4) Students’ Mathematical Thinking and
Their Learning Style telah dipublikasikan pada kegiatan MSCEIS 2018 yang
diselenggarakan oleh FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia; (5) Students’
Mathematics Self-Concept and Their Learning Style telah dipublikasikan pada
kegiatan ISIMMED 2018 yang diselenggarakan oleh Pendidikan Matematika
Universitas Negeri Yogyakarta.

NITA DELIMA_PENDIDIKAN MATEMATIKA_UNIVERSITAS SUBANG 66


View publication stats

You might also like