You are on page 1of 25

SISTEM MONITORING PENERANGAN

JALAN UMUM MENGGUNAKAN LORA

LAPORAN UNTUK MATA KULIAH:


VE190522 - Standar, Regulasi, dan Keselamatan Kerja
SEMESTER GASAL 2022/2023

Disusun Oleh:

Abisatyo Lenggono (2040201123)

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO OTOMASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

i
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM MONITORING PENERANGAN JALAN UMUM
MENGGUNAKAN LORA

Oleh:

Abisatyo Lenggono (2040201123)

Laporan Project-Based Learning ini digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk lulus pada mata
kuliah Standar, Regulasi, dan Keselamatan Kerja pada Semester V Tahun ajaran 2022/2023

Disetujui Oleh:

Dosen Pendamping, Dosen Pengampu Mata Kuliah,

Ciptian Weried Priananda, S.T. M.T. Enny Indasyah, S.ST., M.T., M.Sc.

NPP : 1990201711060 NIP : 199103302018072001

Mengetahui:

Kepala Departemen Teknik Elektro Otomasi

Imam Arifin, S.T. M.T.

NIP : 19730222200212100

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan laporan mata kuliah ini. Adapun
tujuan dari penulisan laporan mata kuliah ini yaitu untuk memenuhi tugas Project Based
Learning (PBL) pada Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan sehingga laporan mata kuliah ini dapat selesai. Kami berharap
laporan mata kuliah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan.
Kami menyadari bahwa di dalam laporan mata kuliah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang
membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan laporan mata kuliah ini. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan. Semoga laporan ini dapat dipahami, berguna, dan bermanfaat bagi
semua pihak.

Surabaya, 6 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SISTEM MONITORING PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN LORA 1

Kata Pengantar 2

DAFTAR ISI 3

DAFTAR TABEL 5

DAFTAR GAMBAR 6

BAB I 1

PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Luaran yang Diharapkan 2

BAB II 3

CAKUPAN MATERI MATA KULIAH 3


2.1 Deskripsi Mata Kuliah 3

BAB III 5

CAPAIAN MATERI MATA KULIAH DALAM PROJEK 5


3.1 Korelasi Mata Kuliah dengan Proyek 5

BAB IV 7

KORELASI DENGAN DUNIA KERJA/ INDUSTRI 7

BAB V 9

CAPAIAN KOMPETENSI 9
5.1 Capaian Kompetensi Mata Kuliah 9
5.2 Capaian Hard Skill 9
Pemahaman tentang identifikasi masalah Error! Bookmark not defined.
5.3 Capaian Soft Skill 9
1. Kerjasama tim 9
2. Pemikiran kritis 9
3. Kepemimpinan 10

BAB VI 11

MATERI MATA KULIAH YANG MASIH PERLU PENDALAMAN 11

BAB VII 13

PENUTUP 13
7.1 Kesimpulan 13

iii
7.2 Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

LAMPIRAN 15

iv
DAFTAR TABEL

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Perbaikan Lampu 5


Gambar 3. 2 Perancah/Scaffolding 6

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan salah satu fasilitas umum yang sering dijumpai
di jalan sebagai penerangan. Saat ini banyak dikembangkan sistem untuk meminimalisir dan
menghemat biaya listrik dengan memanfaatkan Photovoltaic (PV). Salah satu PJU yang telah
memanfaatkan PV terdapat di Departemen Teknik Elektro Otomasi, Fakultas Vokasi, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Untuk menyediakan sistem PJU yang handal, PJU harus
dilakukan perawatan dan pemantauan secara rutin. Namun pada beberapa kasus yang tidak terduga,
PJU mengalami kerusakan sebelum masuk jadwal perawatan atau maintenance.

Hal tersebut menyebabkan PJU tidak dapat menerangi area jalan dengan normal. Selain itu
juga ditemukan kasus dimana PJU masih dalam kondisi normal ketika jadwal perawatan telah
dilakukan. Oleh karena itu diperlukan sistem monitoring pada PJU yang dapat dipantau secara real
time sehingga jadwal perawatan PJU sesuai dengan kondisi kesehatan pada PJU itu sendiri. Untuk
membuat sistem monitoring yang dapat dilakukan secara real time, setiap PJU harus dilengkapi
sensor serta perangkat transmitter data yang akan mengirimkan data kesehatan PJU pada Central
Control Room (CCR).

Melihat permasalahan tersebut, maka dibuatlah Mini Sistem SCADA untuk memeriksa
kondisi pada setiap PJU tersebut. Setiap PJU dilengkapi dengan sensor pada komponen PV,. terdapat
4 buah PJU dengan pengiriman menggunakan Wireless Sensor Network. Data dari ke 4 PJU tersebut
dikirimkan langsung menggunakan topologi (Star), jadi masing-masing Node Sensor (PJU) langsung
mengirimkan data ke Node Master pada Central Control Room (CCR) Sistem ini dibuat dalam 2
bagian yaitu Master dan Client, Master adalah yang bertugas untuk monitoring sensor, sedangkan
Client bertugas mengukur sensor untuk mengirimkan kepada data Master. Setelah data-data tiap
Client dikirimkan, maka data-data tersebut akan diolah oleh Server dalam tampilan HMI (Human
Machine Interface) sederhana. Server akan menampilkan self-diagnose dari masing-masing Client,
sehingga akan terlihat informasi dari kondisi Client guna mempermudah dalam perawatan dan
perbaikan Client. Namun, ada masalah pada HMI yaitu terjadi error ketika data yang diterima tidak
berurutan dan juga sistem komunikasi yang kurang memadai sehingga perlu ada perbaikan pada
CCR.

1.2 Rumusan Masalah

Berikut dibawah ini rumusan masalah yang akan diselesaikan melalui laporan ini antara lain
:

1. Bagaimana mengidentifikasi PJU?

2. Sistem monitoring belum bekerja dengan baik

1
1.2 Tujuan

Berikut dibawah ini tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan project ini antara lain :

1. Identifikasi setiap PJU yang ada di Departemen Teknik Elektro Otomasi.

2. Memperbaiki sistem monitoring bisa bekerja dengan baik tanpa mengalami error.

1.3 Luaran yang Diharapkan

Untuk mengetahui apakah tujuan – tujuan dari pembuatan alat ini tercapai atau belum, maka
perlu dilakukan sebuah pengujian dan Analisa terhadap alat yang telah dibuat. Untuk mendapatkan
evaluasi terhadap rangkaian perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software), sehingga
akan dapat dilakukan Langkah – langkah secara positif guna membawa alat yang telah dibuat kearah
yang lebih baik. Adapun pengujian yang dilakukan meliputi :

1. Pengujian jangkauan Komunikasi modul LoRa SX1276

2. Pengujian monitoring jaringan PJU

2
BAB II

CAKUPAN MATERI MATA KULIAH

2.1 Deskripsi Mata Kuliah

Pada Mata Kuliah ini, mahasiswa akan belajar mengenai standar, regulasi, dan
keselamatan kerja yang dapat meliputi keselamatan dan kesehatan kerja serta potensi
bahaya, pencegahan, dan penanganan pada kecelakaan.

2.2 Cakupan Materi Mata Kuliah

● Identifikasi permasalahan teknis di Industri

● Membuat laporan dan mempresentasikan hasil pembuatan proyek

3
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

4
BAB III

CAPAIAN MATERI MATA KULIAH DALAM PROJEK

3.1 Korelasi Mata Kuliah dengan Proyek

Pada mata kuliah Standar, Regulasi, dan Keselamatan Kerja, project ini dapat dikatakan
berkaitan. Pada pembuatan sistem monitoring penerangan jalan umum ini sebelum mulai
membuat sebuah sistem monitoring, dilakukan terlebih dahulu identifikasi tentang
permasalahan pada penerangan jalan umum yang akan dimonitoring.

Seperti yang ditemukan pada 2 lampu yang tidak menyala. Untuk proses pencopotan
lampu dari tiang penerangan jalan umum digunakan sebuah perancah/scaffolding sehingga dapat
menggapai lampu yang memiliki jarak yang tinggi dari tanah. Digunakan juga obeng yang
sesuia untuk mencopot rumah lampu dari tiang penerangan jalan umum.

Kemudian idapati bahwa penyebab 2 lampu penerangan jalan umum tidak menyala
karena terdapat beberapa mata lampu yang mengalami kerusakan, tindakan yang seharusnya
dilakukan yaitu mengganti beberapa mata lampu yang mati dengan mata lampu yang baru.

Penggantian beberapa komponen yang rusak dilakukan dengan menggunakan peralatan


yang sesuai seperti penggunaan solder yang digunakan untuk mencopot dan memasang mata
lampu dapat bekerja dengan baik

Gambar 3. 1 Perbaikan Lampu

5
Gambar 3. 2 Perancah/Scaffolding

6
BAB IV

KORELASI DENGAN DUNIA KERJA/ INDUSTRI

Contoh Penerapan K3 Industri

Ada banyak contoh penerapan K3 di industri. Perlu diketahui, K3 sendiri tidak hanya
berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja secara fisik, tetapi juga psikis.

● Jam Kerja yang Manusiawi

Penerapan K3 yang satu ini mungkin terdengar sepele, tetapi nyatanya sangat
berpengaruh terhadap kondisi pekerja. Jam kerja yang manusiawi dapat meminimalkan risiko
terjadinya kecelakaan kerja akibat kelelahan dan membantu menjaga kesehatan psikis pekerja.

Pasal 77 UU Nomor 13 tahun 2003 mengatur ketentuan jam kerja, yakni 40 jam kerja
dalam 1 minggu, baik untuk pengaturan 7 jam kerja apabila memberlakukan 6 hari kerja maupun
8 jam kerja apabila memberlakukan 5 hari kerja. Apabila melebihi dari aturan, tersebut, maka
waktu kerja dapat dikategorikan sebagai lembur sehingga pekerja berhak atas upah lembur.

Kendati begitu, ada beberapa jenis pekerjaan yang tidak dapat mengikuti ketentuan jam
kerja tersebut sebagaimana diatur dalam Kepmenakertrans No. 223 tentang Jenis dan Sifat
Pekerjaan yang Dijalankan Secara Terus Menerus. Namun tetap saja, ada upah lembur yang
harus dibayarkan pengusaha atas kelebihan jam kerja tersebut.

● Memberi Tanda Peringatan dan Pengingat K3

Memberi tanda peringatan tentang arus listrik tinggi di sebuah ruangan misalnya,
merupakan salah satu contoh penerapan K3. Hal ini sangat penting terutama jika ruangan
tersebut tidak dipantau oleh petugas yang berjaga secara terus-menerus.

Menempel semacam stiker tentang peringatan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
juga termasuk dalam penerapan K3. Informasi ini dapat dipasang di berbagai lokasi yang
memungkinkan, seperti ruang penyimpanan APD.

● Perawatan Mesin Berkala

Setiap mesin memerlukan perawatan untuk menjaga kondisinya tetap baik sehingga
meminimalkan risiko bahaya mekanik saat bekerja. Perawatan yang diperlukan untuk tiap mesin
pun berbeda-beda berdasarkan frekuensi penggunaan, intensitas penggunaan, umur tiap
komponen, dan sebagainya.

7
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

8
BAB V

CAPAIAN KOMPETENSI

5.1 Capaian Kompetensi Mata Kuliah

● Mahasiswa diharapkan mampu memahami kebijakan pemerintah tentang perlindungan


terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, Standar Regulasi dan Keselamatan Kerja
khususnya di bidang otomasi.

● Mahasiswa mampu memahami serta menerapkan prosedur Keamanan, Kesehatan,

dan Keselamatan (K3) Kerja.

● Mahasiswa mampu memahami pengertian, tujuan, syarat keselamatan kerja dan -


pentingnya keselamatan kerja.

● Mahasiswa mampu menganalisa ketepatan implementasi standar regulasi dan


keselamatan kerja pada sebuah organisasi kerja

● Memiliki kreativitas dalam memberikan alternatif solusi.

5.2 Capaian Hard Skill

Hardskill yang didapat dalam pengerjaan project ini adalah sebagai berikut.

● Mempelajari bagaimana cara mengidentifikasi suatu kerusakan.


● Mempelajari bagaimana cara melakukan perbaikan menggunakan peralatan yang
sesuai..
● Mempelajari bagaimana cara merangkai perancah sehingga dapat digunakan untuk
mengerjakan projek

5.3 Capaian Soft Skill

Adapun soft skill yang kami dapatkan selama pengerjaan projek PBL dengan mengacu
pada mata kuliah Standar, Regulasi, dan Keselamatan Kerja adalah sebagai berikut:

1. Kerjasama tim

Pengerjaan tidak hanya melibatkan satu atau dua individu saja, akan tetapi melibatkan tiga orang
yang memiliki keterampilan dan kekurangan masing-masing. Dalam hal ini perlu adanya kerja
sama untuk menutup atau mengurangi permasalahan yang akan timbul.

2. Pemikiran kritis

Project ini melibatkan hal-hal yang berbeda pada setiap anggota kelompok. Dalam
pengerjaannya, sebuah kendala merupakan sesuatu yang lumrah baik teknis maupun non teknis.
Dalam menangani hal tersebut perlu adanya pemikiran kritis untuk mendapatkan solusi atas
permasalahan tersebut.

9
3. Kepemimpinan

Dalam pengerjaannya, project ini memiliki satu ketua sebagai penentu keputusan.
Project melibatkan 1 ketua dari angkatan 2020 dan 3 anggota dari Angkatan 2021.
Berkembangnya kemampuan kepemimpinan dapat membantu dalam mengatur dan membagi
tugas setiap anggota serta dapat menyelesaikan masalah secara bersama-sama.

10
BAB VI

MATERI MATA KULIAH YANG MASIH PERLU PENDALAMAN

Dikarenakan projek ini merupakan projek laboratorium, maka skala kerja projek yang
dikerjakan bukan benar-benar dalam skala industri sehingga masih belum merasakan dan
menyesuaikan pada regulasi yang digunakan dalam industri. Selain itu, juga belum merasakan
masalah-masalah yang ada dalam industri sehingga belum merasakan pengalaman
menyelesaikan dan mengidentifikasi masalah dalam skala industri. Oleh sebab itu masih perlu
pendalaman untuk mendapat pengalaman tersebut.

11
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

12
BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

1. Project based learning dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi


mahasiswa

2. Project ini memiliki keterikatan dengan mata kuliah Standar, Regulasi, dan
Keselamatan Kerja yang diberikan

4. Mahasiswa dapat mengembangkan soft skill terkait dengan manajemen waktu dan
koordinasi sesama tim

7.2 Saran

Dalam mata kuliah Standar, Regulasi, dan Keselamatan Kerja ini masih perlu
banyaknya pendalaman dan bimbingan dalam hal materi dan praktik secara langsung. Selain
itu, dalam pengembangan project ini untuk kedepannya diperlukan studi literatur lebih lanjut
agar target dan capaian dari project ini dapat lebih baik dan sesuai.

13
DAFTAR PUSTAKA

[1] Kalpakjian, Serope and Steven R. Schmid, Manufacturing Engineering and Technology
Seventh Edition, Pratice Hall, 2013

[2] Leonard L. Grigsby, Electric Power Generation, Transmission, and Distribution, CRC
Press, 2012

[3 Havard Devold, Oil and Gas Production Handbook An Introduction to Oil and Gas
Production, Transport, Refining and Petrochemical Indstry, ABB Oil and Gas, 2013

14
LAMPIRAN

15
16
17
18

You might also like